Buat lubang silinder secara vertikal ke dalam tanah
dengan diameter 10 m. kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antara lubang yang satu dengan yang lainnya berkisar 50 100 cm. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter/jam).
PEMELIHARAAN BIOPORI
Menjaga lubang agar selalu terisi dengan sampah organik.
Apabila menggunakan sampah organik dapur maka kompos
sudah dapat dimanfaatkan setelah 2 minggu.
Apabila menggunakan sampah organik kebun (daun kering)
maka kompos dapat dimanfaatkan setelah 2 bulan.
Pada pengambilan kompos sebaiknya dilakukan pada waktu
cuaca sedang panas (tanah dalam kondisi padat/kering) tidak pada saat musim hujan (kondisi tanah basah).
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEBERSIHAN KAB. KOLAKA
LUBANG RESAPAN BIOPORI
(LRB)
TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK
MENGURANGI GENANGAN AIR, MENGATASI SAMPAH ORGANIK, MENYUBURKAN TANAH SERTA MENINGKATKAN AIR DALAM TANAH 2012
LUBANG RESAPAN BIOPORI
DIAGRAM LRB
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat
secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 - 30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori. Biopori adalah pori-pori berbentuk lubang (terowongan kecil) yang dibuat oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman.
LOKASI PEMBUATAN LRB
Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
Di sekeliling pohon.
BERBAGAI MANFAAT LRB
1.
Membuat tanah berpori serta gembur sehingga lebih
subur Dapat mempercepat proses resapan air tanah sehingga mengurangi genangan air pada permukaan tanah. Dapat meningkatkan persediaan air jernih untuk musim kemarau. Menjadi wadah pengomposan sampah organik. Menjadi wadah pengakaran tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih baik. Mencegah terjadinya erosi/longsorn karena pengakaran tanaman yang kuat.
2. 3. 4. 5. 6.
JUMLAH LRB YANG DISARANKAN
Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
m ( 2) Laju Peresapan Air per Lubang (Liter /Jam) Jumlah LRB=
Intensitas hujan( mm/ jam) x Luas bidang kedap
Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.
Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m 2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang. Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengan kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Ini berarti bahwa setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi dengan sampah
organik yang dihasilkan selama 56 - 84 hari. Dalam selang
waktu
tersebut
lubang
yang
pertama
diisi
sudah
terdekomposisi menjadi kompos sehingga volumenya telah
menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik baru dan begitu seterusnya.