Abstrak
Pencemaran yang terjadi di Sub DAS Tukad Badung menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air akibat
kontaminasi dari air limbah domestik terhadap air sungai. Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) dipandang
mahal, namun Constructed Wetland (CW) menawarkan teknologi mudah dan murah dalam perencanaan maupun
pengoperasian sistem pengolahan air limbah domestik. Constructed wetland tipe Free Water Surface (FWS)
cocok digunakan pada sungai maupun pada pinggiran kota besar, yang sekaligus dapat digunakan sebagai
penambah keindahan kota dan sarana rekreasi. Penelitian ini membahas mengenai kinerja CW pada kondisi
polutan tertentu. Pembuatan air limbah sintetis digunakan sebagai sampel awal penelitian yang mengacu pada
besar polutan di Sub DAS Tukad Badung. Waktu tinggal hidrolis (HRT) yang digunakan adalah HRT 1 hari, 2
hari, dan 4 hari. Sedangkan polutan yang dibahas yaitu BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical
Oxygen Demand), dan fosfat (Phosphat).
Abstract
Pollution in Tukad Badung watershed caused degradation of water quality due to contamination from domestic
wastewater to river. Waste water treatment plant is considered expensive, but Constructed Wetland (CW)
technology offers an easy and cheap in planning and operation of domestic wastewater treatment system.
Constructed wetland Free Water Surface (FWS) type is suitable in the river as well as suburbs, which is it also
can be used as addition for beauty of the city and recreational facilities. In this research discusses the
performance of CW on spesific pollutant conditions. Synthetic wastewater making is used for initial sample of
research that refers to large pollutants Tukad Badung watershed. Hydraulic Retention Time (HRT) used is 1
day, 2 days, and 4 days. While the pollutants discussed are BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical
Oxygen Demand), dan fosfat (Phosphat).