Anda di halaman 1dari 457

Public Disclosure Authorized

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT SUNGAI, DANAU DAN WADUK
Public Disclosure Authorized

Ancol
Public Disclosure Authorized

Banjir Kanal
Barat
-a Waduk Sunter
Saluran Utara Waduk Sunter
Tanjungan Timur Ilil

Saluran Pakin-¯
Kali Besar- Waduk Sunter
Cengkareng Kali Angke Jean Kali Sciatan Bag. Barat
Hilir Jelakeng Krukut-
Cideng Kali
Sunter
Sentiong-
Sunter
Kali Ciliwung-
Grogol - Sekretaris Gn. Sahari

Kall
Cideng-
Public Disclosure Authorized

Thamrin
Waduk I
Melati Kali Sunter
Hulu

* -r r - ,i

Submitted by

PT.PPA Consuttants
In joint venture with

PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama


JAYA YA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
PROVINS1 DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Jl. Casablanca Kav. 1 Kuningan Telp. (021) 5256174, 5209645, 5209651, 5209653
Fax. (021) 5209643, 5265309, e-mail: bid inf bplhd@jakarta.go.id, webmin_bplhd@yahoo.com
Website : http://bplhd.jakarta.go.id, Jakarta

Kode Pos 12950

Nomor : /
Sifat : Penting Kepada
Lampiran: berkas dokumen Yth.Direktur Sungai, Waduk dan Danau
Perihal : Rekomendasi ANDAL, RKL-RPL Dirjen. Sumber Daya Air
Pengerukan Waduk Sunter Utara, Kementerian Pekerjaan Umum
Waduk Sunter Timur III, Selaku Ketua PMU JUFMP/JEDIP
Waduk Sunter Selatan Barat di
Ternpat

Sehubungan dengan Surat Komisi -Penilai Amdal Provinsi DKI Jakarta


Nomor 23/Andal, RKL-RPL/Komisi/X/2010 tanggal 29 Oktober 2010 perihal
Rekomendasi Andal, RKL dan RPL Pengerukan Waduk Sunter Utara, Waduk
Sunter Timur III, Waduk Sunter Selatan Barat, yang kami terima tanggal 15 Juli
2010, dengan ini kami beritahukan hal-hal sebagai berikut:
1. Badan Pengelola Ungkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta dapat
merekomendasikan, dokumen Updating Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL),
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL) tersebut;
2. Berdasarkan dokumen ANDAL RKL-RPL Pengerukan Waduk Sunter Utara,
Waduk Sunter Timur III, Waduk Sunter Selatan Barat, Pemrakarsa kegiatan
Direktorat Sungai, Waduk dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum wajib melakukan Pengelolaan Lingkungan,
antara lain:
2.1 Mengelola lingkungan sesual dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2.2 Mengelola sampah mulai dari pemilahan sampah, pengumpulan dan
pengangkutan ke TPA sesuai Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah;
2.3 Melakukan pengelolaan udara sesuai dengan Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Nomor 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu
Udara Ambien dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan;
2.4 Dan lain-lain sesuai dengan dokumen RKL-RPL.
3. Dokumen RKL-RPL yang merupakan petunjuk teknis untuk pengelolaan,
pemantauan dan evaluasi dampak kegiatan, pihak Pemrakarsa wajib
-1-
melaksanakan keseluruhan materi dan ketentuan sebagaimana tertuang
dalam dokumen RKL-RPL, dengan mengacu kepada antara lain:
3.1 Dokumen Andal yang telah disetujui khususnya matrik evaluasi dan
arahan-arahan pengelolaan dampak;
3.2 Pengelolaan dampak dan pemantauan komponen lingkungan yang
terkena dampak, meliputi komponen fisik kimia, biologi, sosial ekonomi
budaya dan kesehatan masyarakat dan lingkungan binaan pada.tahap
konstruksi dan operasi;
3.3 Arahan pengelolaan dan pemantauan sebagaimana terdapat pada
rekomendasi ini, yang harus diperlakukan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen RKL-RPL;
4. Khusus penanganan dampak implementasi pengelolaan serta pemantauannya
yang dilakukan oleh pihak ketiga, (selama masa pengoperasian fasilitas
terbangun) tanggung jawab tetap berada pada pihak Pemrakarsa Kegiatan.
Untuk itu diharapkan pihak Pemrakarsa Kegiatan agar membekali dan
senantiasa mengingatkan rekanan kerjanya (baik pihak instansi terkait,
maupun pihak pelaksana/manajemen pengoperasian fasilitas terbangun di.)
untuk melaksanakan materi dan ketentuan pengelolaan dampak serta
pemantauan komponen lingkungan yang terkena dampak, sesuai rencana
sebagaimana termuat dalam dokumen RKL-RPL serta ketentuan teknis lainnya
yang berlaku untuk kegiatan tersebut;
5. Bahwa Pemerintah Prov. DK Jakarta akan berpegang kepada pernyataan
kesediaan pihak Direktorat Sungai, Waduk dan Danau Dirjen. Sumber Daya
Air Kementerian Pekerjaan Umum, selaku penanggung jawab kegiatan
pelaksanaan hal-hal tersebut pada butir 2, 3, dan 4 diatas, sebagaimana
tertuang dalam Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Nomor UM.02.06-Ad/660 yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen Direktorat Sungai, Danau dan Waduk Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia (Sdr. Ir. Tri Bayu
Adji);
6. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan materi tidak sesuai dan tidak
dipenuhi dalam dokumen Updating Andal RKL-RPL dimaksud maka hasil
rekomendasi ini gugur dengan sendirinya, dan kepada pihak pemrakarsa Kegiatan
bertanggung jawab atas keseluruhan resiko yang terjadi, dan kepadanya dapat
dikenakan sanksi sesuai hukum serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
7. Guna menjamin terlaksananya hal-hal tersebut pada butir 2 s/d 6 diatas
maka:
7.1. Sejak diterbitkannya rekomendasi ini pihak Pemrakarsa Kegiatan
diwajibkan melaporkan pelaksanaan/implementasi RKL-RPL tahap
pengerukan secara berkala setiap 3 bulan sekali, minimal 1 (satu) kali
pada masing-masing lokasi kegiatan kepada Gubernur Prov. DKI
Jakarta cq. Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) Prov.
DKI Jakarta;
7.2. Sejak diterbitkannya rekomendasi ini pihak Pemrakarsa Kegiatan
diwajibkan melaporkan pelaksanaan/implementasi RKL-RPL tahap
-2-
pasca pengerukan paling lambat 3 bulan setelah selesai, minimal 1
(satu) kali pada masing-masing lokasi kegiatan pengerukan kepada
Gubernur Prov. DKI Jakarta cq. Kepala Badan Pengelola Lingkungan
Hidup (BPLHD) Prov. DKI Jakarta;
8. Selanjutnya diharapkan pihak Pemrakarsa Kegiatan agar senantiasa
berupaya dan mengambil prakarsa dalam rangka penyempumaan upaya
pengelolaan serta pemantauan dampak kegiatannya, sehingga memenuhi
ketentuan serta persyaratan pengelolaan lingkungan yang berlaku di
wilayah Prov. DKI Jakarta.
Rekomendasi Pengerukan Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Timur III,
Waduk Sunter Selatan Barat, akan dievaluasi apabila ada perubahan kegiatan
yang berdampak pada lingkungan.

KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Ir. PENI SUSANTI, Dip.s


NIP 19550730 1980012 001

Tembusan:
1. Gubernur. Prov. DKI Jakarta
2. Sekda. Prov. DKI Jakarta
3. Ass. Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Prov. DKI Jakarta
4. Walikota Administrasi Jakarta Utara
5. Kepala Bapeda Prov. DKI Jakarta
6. Ka. Dinas Pekerjaan Umum Prov. DKI Jakarta
7. Ka. Dinas Pertamanan dan Pemakaman Prov. DKI Jakarta
8. Ka. Dinas Kebersihan Prov. DKI Jakarta
9. Ka. Dinas Perhubungan Prov. DKI Jakarta
10. Ka. Biro Sarana dan Prasarana Kota Provinsi DKI Jakarta
11. Ka. Biro Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta
12. Ka. KLH Kota Administrasi Jakarta Utara
13. Sekretaris Komisi Penilai AMDAL Daerah Prov. DKI Jakarta
14. Ditjen. Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum

-3-
K E M E N T E R l A N P E K E R J A A N U M U M
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT SUNGAI, DANAU DAN WADUK
SATUAN KERJA DIREKTORAT SUNGAI DANAU DAN
JI. Pattimura No. WADUK
20 Kebayoran BanJ Jakarta Selatan 12110 PO.Box 6723 /JKSRB Telp. (021)7203951, Fax.. (021)
7261292

SURAT PERNYATAAN
Nomor: UM 02.06-Ad/659.

Saya yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Ir. Tri Bayu Adji.
Jabatan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Sungai, Danau dan Waduk.
Instansi : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum,
Republik Indonesia.
Alamat : Jalan Pattimura No. 20, Kebayoran baru, Jakarta Selatan, 12110.
Telepon/Facs : (021) 7203951 /(021) 7261292.
Selaku Penanggung jawab atas Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan pada
kegiatan:
Nama Kegiatan : Pengerukan Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan Barat dan Waduk
Sunter Timur 3 dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project/Jakarta Emergency Dredging Initiative Project (JUFMP/
JEDI Project), Fase 1
Jenis Kegiatan : Pengerukan Waduk
Alamat Kegiatan : Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan Barat dan Waduk Sunter Timur
Jenis Dokumen Kegiatan : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 3
Hidup (AMDAL)
Dalam rangka pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan pada kegiatan
tersebut di atas, dengan
ini menyatakan bahwa:
1. Akan melakukan sosialisasi proyek sebelum pengerukan dilakukan.
2. Akan melakukan pemasangan papan pengumuman pelaksanaan
kegiatan di Waduk Sunter Utara,
Waduk Sunter Selatan Barat dan Waduk Sunter Timur 3.
3. Pengangkutan material hasil kerukan tidak akan menimbulkan ceceran
dan kendaraan pengangkut
harus lulus uji emisi.
4. Akan menyediakan fasilitas di tempat penimbunan sementara material
hasil kerukan dan selalu
menjaga kebersihan lokasi tempat penimbunan sementara.
5. Melakukan pemantauan B3 (komposit) dengan uji logam berat, sebelum
pengerukan dilakukan.
6. Perbaikan embankment dan penambahan kapasitas pompa pada Waduk Sunter
Selatan Barat
7. Pengaturan lalu lintas pada tahap pengerukan berlangsung
8. Pemulihan kondisi sarana dan prasarana pada kondisi semula jika
terjadi kerusakan akibat
pengerukan.

Demikian surat pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan ini


dibuat untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di atas.

Jakarta, 27 Oktober 2010.


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum RI

Ir. Tri B su Ad ii.


-2ejabt Pembuat omitmen (PPK)
Direktorat Súngai, D nau dan Waduk
KE M ENTE RI AN P E KE R J AA N UMU M
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA
1DIREKTORAT AIR
SUNGAI, DANAU DAN WADUK
SATUAN KERJA DIREKTORAT SUNGA DANAU DAN WADUK
J1.
Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 PO.Box 6723 / JKSRB Telp. (021)
7203951, Fax.. (021) 7261292

SURAT PERNYATAAN
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Nomor: UM 02.06-Ad/660.

Saya yang bertandatangan di bawah ini:


Nana Ir. Tri Bayu Adji.
Jabatan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Sungai, Danau dan Waduk.
Instansi : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan
Umum,
Republik Indonesia.
Alamat : Jalan Pattimura No. 20, Kebayoran baru, Jakarta Selatan, 12110.
Telepon/Facs : (021) 7203951 /(021) 7261292
Selaku Penanggung jawab atas Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan pada
kegiatan:
Nama Kegiatan : Pengerukan Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan Barat dan Waduk
Sunter Timur 3 dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Jakarta Urgent
Flood
Mitigation Project/Jakarta Emergency Dredging Initiative Project (JUFMP/
JEDI Project), Fase I
Jenis Kegiatan Pengerukan Waduk
Alamat Kegiatan Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan Barat dan Waduk Sunter Timur
Jenis Dokumen Kegiatan 3
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
Dengan ini menyatakan bahwa:
I. Melaksanakan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen
RKL-RPL Kegiatan Pengerukan Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan
Barat dan Waduk Sunter
Timur 3 yang telah mendapat persetujuan dari Komisi Penilai Amdal Daerah
Provinsi DKI Jakarta.
2. Bertanggung jawab dan bersedia diberikan sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku apabila kami
terbukti lalai / tidak melaksanakan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
sebagaimana yang
tercantum dalam Dokumen RKL-RPL
3. Bersedia dipantau atau dilaksanakan pengawasan oleh Dinas / Instansi
terkait terhadap implementasi
Dokumen RKL-RPL
4. Bersedia menyampaikan laporan implementasi tahap pengerukan
setiap 3 bulan sekali selama
pelaksanaan pengerukan berlangsung dan tahap pasca pengerukan setelah 6
bulan.
Demikian surat pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
ini dibuat untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di atas.

Jakarta, 27 Oktober 2010.


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Pekerjaan Umum RI
METE

Ir.3ri Ba Adi.
PAaatPrembuat Ko itmen (PPK)
Direktorat Sungai, Dan u dan Waduk
KATA PENGANTAR

Sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam


Undang-
Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa
setiap
rencana usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL).

Untuk memenuhi kebijaksanaan tersebut, Project Management Unit (PMU)


Direktorat
Sungai, Danau dan Waduk. Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, Kementerian
Pekerjaan
Umum RI dan Project Implementation Unit (PIU) Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
melaksanakan penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kegiatan pengerukan Waduk
Sunter.

Kami ucapkan terima kasih atas saran dan arahan yang telah diberikan Komisi AMDAL
DKI
Jakarta, sehingga penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL ini dapat memenuhi
persyaratan dan ketentuan perundangan serta sesuai dengan harapan kita bersama.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
hingga
tersusunnya dokumen ANDAL, RKL dan RPL ini.

Jakarta, September 2010

Project Management Unit (PMU)


Direktorat Sungal, Danau dan Waduk,
Direktorat Jenderal Sumberdaya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum RI

Project Implementation Unit (PIU)


Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

DAFTAR ISI

Kata P eng antar....................................................................................................... .


Da fta r Is i......................................................................................................................... ii
Daftar Tabel.................................................................................................. ...... ........... iv
Dafta r G ambar............................................................................................................. . viii
BA B 1. PE NDA HULUAN .............................................................................................. 1-1
1.1. Lata r B e laka ng .................................................................................................... 1-1
1.2. Tujuan dan Manfaat Kegiatan ................................................... ............................ 1-2
1.2.1. T ujuan Kegiatan ........................................................................................... 1-2
1.2.2. Manfaat Kegiatan .................................................. 1-3
1.3. Peraturan dan Perundang-Undangan ................................................................. 1-3
BAB 2. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN ....................................................... 2-1
2.1. Identitas Pemrakarsa Dan Penyusun AMDAL .......................... 2-1
2.1.1. Identitas Pemrakarsa Kegiatan................................ 2-1
2.1.2. Identitas Penanggung Jawab Kegiatan.................................................... 2-1
2.1.3. Identitas Penyusun .................................................................................. 2-1
2.2. Uraian Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan ........................................................ 2-2
2.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Proyek................................. 2-9
2.2.1.1. Tahap Persiapan ................................... 2-9
2.2.1.2. Tahap Pengerukan ..................................................................... 2-11
2.2.1.3. Tahap Pasca Pengerukan .......................................................... 2-17
2.3. Alternatif-Alternatif Yang Akan Dikaji Dalam ANDAL........................................... 2-18
2.4. Keterkaitan Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan Dengan Kegiatan
Lain Disekitarnya ............................................. 2-18
BAB 3. RONA LINGKUNGAN HIDUP............................................................................ 3-1
3.1. Lingkungan Fisik - Kim ia ..................................................................................... 3-1
3 .1.1. Ik lim ......................................................................................................... 3-1
3 .1.2 . H id rolog i.................................................................................................. 3-9
3.1.3. Kualitas Udara........................................... 3-21
3.1.4. Kebisingan............................................................................................... 3-22
3.1.5. Kebauan ................................................................................................. 3-24
3.1.6 . Kualitas A ir ............................................................................................. 3-25
3 .1.7 . S am pah ................................................................................................... 3-2 7
3.1.8. Sedimen .............................................. 3-34
3.2. Komponen Lingkungan Biologi ........................................................................... 3-38
3 .2 .1. B iota D arat ............................................................................................ 3-38
3.2.2. Biota Air........................................................ 3-39
3.3. Kom ponen Sosekbud.......................................................................................... 3-45
3.3.1. Status Tanah dan Kondisi Bangunan........................... 3-70
3.4. Komponen Lingkungan Binaan ........................................................................... 3-82
3.4.1. Kesehatan Masyarakat..................................... 3-82
3.4.2. Kondisi Lingkungan Sekitar .................................. 3-83
3.4 .3. Lalu Lintas .............................................................................................. 3-83
BAB 4. RUANG LINGKUP STUDI .................................................................................. 4-1
4.1. Dampak Penting Yang Ditelaah .................................... 4-1
4.1.1. Proses Pelingkupan................................................................................ 4-1
4.1.1.1. Identifikasi Dampak ................................. 4-1

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) jj
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

4.1.1.2. Evaluasi Dampak Potensial ........................................................ 4-7


4.1.1.3. Klasifikasi dan Prioritas Dampak Penting.................... 4-16
BAB 5. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING..................................................................... 5-1
5.1. Kriteria Prakiraan Dampak .................................................................................. 5-1
5.1.1. Prakiraan Tingkat Pentingnya Dampak.................................................... 5-4
5.2. Alternatif Yang Dikaji Dalam ANDAL................................................................... 5-35
BAB 6. EVALUASI DAMPAK PENTING ........................................................................ 6-1
6.1. Telaahan Terhadap Dampak Penting ................................................................. 6-1
6.1.1. Tahap Persiapan.......................................................................................... 6-1
6.1.2. Tahap Pengerukan....................................................................................... 6-2
6.1.3. Tahap Paska Pengerukan ....................................................................... 6-4
6.2. Pemilihan Alternatif Terbaik...................................................................................... 6-6
6.3. Telaahan Sebagai Dasar Pengelolaan.................................. 6-6
6.3.1. Tahap Persiapan............................................. 6-6
6.3.2. Tahap Pengerukan..................................................................................... .. 6-7
6.3.3. Tahap Paska Pengerukan ....................................................................... 6-14
6.4. Rekomendasi Kelayakkan Lingkungan................................................................ 6-15

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


jj
Kegiatan Pengerukan Sungal, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Peraturan dan Perundang-Undangan...................................................... 1-3


Tabel 2.1. Susunan Tim Studi AM DAL ..................................................................... 2-1
Tabel 2.2. Wilayah Administasi Sekitar Waduk Sunter ............................................. 2-2
Tabel 2.3. Skala/Besaran Pengerukan Waduk Sunter Utara .................................... 2-3
Tabel 2.4. Skala/Besaran Pengerukan Waduk Sunter Timur 1l................................ 2-3
Tabel 2.5. Skala/Besaran Pengerukan Waduk Sunter Selatan Barat ....................... 2-3
Tabel 2.6. Peralatan dan Kendraan Proyek......................................... 2-12
Tabel 2.7. Tenaga Kerja Proyek............................................................................... 2-13
Tabel 2.8. Jadwal Pekerjaan Pengerukan Waduk Sunter......................................... 2-18
Tabel 3.1. Curah Hujan DKI Jakarta Tahun 1999 - 2008......................................... 3-1
Tabel 3.2. Return Period Curah Hujan Sekitar Wilayah Jakarta ............................... 3-3
Tabel 3.3. Data Curah Hujan Jakarta (Harian Maksimum) ....................................... 3-3
Tabel 3.4. Temperatur Udara Bulanan (0C) periode 1999 - 2008................ 3-5
Tabel 3.5. Data Penyinaran Matahari (%) Periode 1999 - 2008............................... 3-6
Tabel 3.6. Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata Bulanan (knot) .............................. 3-7
Tabel 3.7. Variasi Ketinggian Air Di Sekitar Waduk Sunter Selatan.......................... 3-14
Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Waduk Sunter Utara ....................... 3-22
Tabel 3.9. Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Waduk Sunter Timur 3.................... 3-22
Tabel 3.10. Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Waduk Sunter Selatan Barat........... 3-22
Tabel 3.11. Hasil Pengukuran Kebisingan di Lokasi Pengerukan
W aduk S unter Utara ............................................................................... 3-23
Tabel 3.12. Hasil Pengukuran Kebisingan di Lokasi Waduk Sunter Timur 3............... 3-23
Tabel 3.13. Hasil Pengukuran Kebisingan di Lokasi Waduk Sunter Selatan Barat..... 3-24
Tabel 3.14. Hasil Pengukuran Kebauaan di Waduk Sunter Utara .............................. 3-24
Tabel 3.15. Hasil Pengukuran Kebauaan di Waduk Sunter Timur 3........................... 3-24
Tabel 3.16. Hasil Pengukuran Kebauaan di Waduk Sunter Selatan Barat ................. 3-25
Tabel 3.17. Hasil Pengukuran Kualitas Air Permukaan Waduk Sunter Utara ............. 3-25
Tabel 3.18. Hasil Pengukuran Kualitas Air Permukaan Waduk Sunter Timur 3.......... 3-25
Tabel 3.19. Hasil Pengukuran Kualitas Air Permukaan Waduk Sunter Selatan Barat. 3-26
Tabel 3.20. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Inlet Waduk Sunter Utara........ 3-29
Tabel 3.21. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Outlet Waduk Sunter Utara ..... 3-30
Tabel 3.22. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Inlet Waduk Sunter Timur 3..... 3-30
Tabel 3.23. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Outlet Waduk Sunter Timur 3.. 3-31
Tabel 3.24. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Inlet Waduk Sunter
Selatan Barat ........................................... 3-32
Tabel 3.25. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Outlet Waduk Sunter
S elatan Barat .......................................................................................... 3-33
Tabel 3.26. Rekap Pengujian Karakteristik Sampah Di Waduk Sunter Utara ............ 3-34
Tabel 3.27. Rekap Pengujian Karakteristik Sampah Di Waduk Sunter Timur 3.......... 3-34
Tabel 3.28. Rekap Pengujian Karakteristik Sampah Di Waduk Sunter Selatan Barat 3-34
Tabel 3.29. Hasil Analisis TCLP Logam-Logam Waduk Sunter Utara ....................... 3-34
Tabel 3.30. Hasil Analisis TCLP Logam-Logam Waduk Sunter Timur 3..................... 3-35
Tabel 3.31. Hasil Analisis TCLP Logam-Logam Waduk Sunter Selatan Barat ........... 3-35
Tabel 3.32. Hasil Analisis TCLP Annorganik Sedimen Waduk Sunter Utara ............. 3-35
Tabel 3.33. Hasil Analisis TCLP Annorganik Sedimen Waduk Sunter Timur 3........... 3-36
Tabel 3.34. Hasil Analisis TCLP Annorganik Sedimen Waduk Sunter Selatan Barat.. 3-36
Tabel 3.35. Hasil Analisis TCLP Organik Sedimen Waduk Sunter Utara.................... 3-36
Tabel 3.36. Hasil Analisis TCLP Organik Sedimen Waduk Sunter Timur 3................. 3-36

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) jv
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

Tabel 3.37. Hasil Analisis TCLP Organik Sedimen Waduk Sunter Selatan Barat .......
Tabel 3.38. 3-37
Sifat Fisik dalam Sampel Sedimen Waduk Sunter Utara .......................
Tabel 3.39. 3-37
Sifat Fisik dalam Sampel Sedimen Waduk Sunter Timur 3.....................
Tabel 3.40. 3-38
Sifat Fisik dalam Sampel Sedimen Waduk Sunter Selatan Barat.........
Tabel 3.41. 3-38
Komposisi Plankton Pada Waduk Sunter Utara.......................................
Tabel 3.42. 3-39
Komposisi Plankton Pada Waduk Sunter Timur 3....................................
Tabel 3.43. 3-39
Komposisi Plankton Pada Waduk Sunter Selatan Barat ..........................
Tabel 3.44. 3-40
Indeks Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominansi
W aduk Sunter Utara ................................................................................
Tabel 3.45. 3-41
Indeks Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominansi
Waduk Sunter Timur 3.....................................
Tabel 3.46. 3-42
Indeks Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominansi
W aduk Sunter Selatan Barat ...................................................................
Tabel 3.47. 3-42
Indeks Saprobik, Hubungan Fitoplankton Dengan Kualitas Air ................
Tabel 3-43
3.48. Komposisi Jenis Benthos Pada Waduk Sunter Utara .............................
Tabel 3.49. 3-43
Komposisi Jenis Benthos Pada Waduk Sunter Timur 3...............
Tabel 3-44
3.50. Komposisi Jenis Benthos Pada Waduk Sunter Selatan Barat ..........
Tabel 3.51. 3-44
Data Kependudukan Kecamatan Tanjung Priok yang Diperkirakan
Terkena Dam pak.....................................................................................
Tabel 3.52. 3-46
Data Kependudukan Kecamatan Koja .....................................................
Tabel 3.53. 3-47
Daftar Fasilitas di Kelurahan-kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok......
Tabel 3.54. 3-50
Daftar Fasilitas di Kelurahan-kelurahan di Kecamatan Koja ....................
Tabel 3.55. 3-51
Persentase Penggunaan Tanah di Kelurahan-kelurahan
di Kecam atan Tanjung Priok....................................................................
Tabel 3.56. 3-51
Persentase Penggunaan Tanah di Kelurahan-kelurahan
di Kecam atan Koja ..................................................................................
Tabel 3.57. 3-52
Profil Responden Sekitar Waduk Sunter Utara ........................................
Tabel 3.58. 3-52
Data Sosial Rumah Tangga Responden Waduk Sunter Utara.................
Tabel 3.59. 3-53
Status Tanah dan Kondisi bangunan Responden
Waduk Sunter Utara ......................................
Tabel 3.60. 3-54
Kondisi Ekonomi Responden Waduk Sunter Utara..................................
Tabel 3.61. 3-55
Isu Banjir Responden Waduk Sunter Utara .............................................
Tabel 3.62. 3-56
Isu Pemanfaatan Air Responden Waduk Sunter Utara ............................
Tabel 3.63. 3-57
Isu Pengelolaan Sampah Responden Waduk Sunter Utara.....................
Tabel 3.64. 3-57
Isu Kesehatan Responden Waduk Sunter Utara .....................................
Tabel 3.65. 3-58
Persepsi dan Aspirasi Masyarakat Waduk Sunter Utara...............
Tabel 3.66. 3-59
Profil Responden Waduk Sunter Timur 3.................................................
Tabel 3.67. 3-60
Data Sosial Rumah Tangga Responden Waduk Sunter Timur 3 ............
Tabel 3.68. 3-61
Status Tanah dan Bangunan Responden Waduk Sunter Tim ur 3............
Tabel 3.69. 3-62
Kondisi Ekonomi Responden Waduk Sunter Timur 3 ................
Tabel 3.70. 3-63
Isu Banjir Responden Waduk Sunter Timur 3......................
Tabel 3.71. 3-64
Isu Pemanfaatan Air Responden Waduk Sunter Timur 3.........................
Tabel 3.72. 3-65
Isu Pengelolaan Sampah Responden Waduk Sunter Timur 3 ................. 3-65
Tabel 3.73. Isu Kesehatan Responden Waduk Sunter Timur 3..................................
Tabel 3.74. 3-66
Persepsi dan Aspirasi Masyarakat Waduk Sunter Timur 3 ............
Tabel 3.75. 3-67
Usia Responden Waduk Sunter Selatan Barat .......................................
Tabel 3.76. 3-68
Latar Belakang Pendidikan Responden Waduk Sunter Selatan Barat
..... 3-68
Tabel 3.77. Posisi Responden dalam Rumah Tangga Waduk Sunter Selatan Barat..
Tabel 3.78. 3-69
Lama Tinggal Responden Waduk Sunter Selatan Barat
di Rum ah Sekarang ................................................................................. 3-69
Tabel 3.79. Jumlah Jiwa Yang Tinggal di Rumah Sekarang ......................................
Tabel 3.80. 3-69
Jumlah Jiwa Yang Tinggal di Rumah Sekarang........................3..
Tabel 3.81. -69
Status Kependudukan .....................................
Tabel 3.82. 3-70
Responden Berdasarkan Kepemilikan KTP.......................
Tabel 3.83. 3-70
Kepem ilikan Kartu Keluarga ............................................................ ....... 3-70
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) v
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

Tabel 3.84. Status Kepemilikan Tanah Yang Menjadi Objek Survei .......................... 3-71
Tabel 3.85. Status Kepem ilikan Rumah .................................................................... 3-71
Tabel 3.86. Biaya Sewa Bulanan ............................................................................... 3-72
Tabel 3.87. Kondisi Rumah (Termasuk 2 Rumah Yang Kosong)............................... 3-72
Tabel 3.88. Pemanfaatan Rumah (Yang Dihuni)........................................................ 3-72
Tabel 3.89. Kepemilikan Bukti Pembayaran PBB....................................................... 3-72
Tabel 3.90. Kepemilikan Surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan)................................ 3-73
Tabel 3.91. Sam bungan Listrik................................................................................... 3-73
Tabel 3.92. Jarak Rumah dari Tepi Waduk ................................................................ 3-73
Tabel 3.93. Harga Pasar Tanah per Meter Persegi (m2 ) Menurut Responden............ 3-74
Tabel 3.94. Harga Berdasarkan NJOP Yang Tercantum pada Struk PBB.................. 3-74
Tabel 3.95. Luas Tanah dan Bangunan ................................................. 3-74
Tabel 3.96. Kepemilikan Tanah Di Tempat Lamn......................................................... 3-74
Tabel 3.97. Lokasi Tanah Milik Yang Lain (Jika Memiliki)........................................... 3-74
Tabel 3.98. Pekerjaan Utama Bapak/Suami............................................................... 3-75
Tabel 3.99. Pekerjaan Utama Ibu/Istri ................................... 3-75
Tabel 3.100. Keberadaan Anggota Keluarga Lain Yang Bekerja................... 3-75
Tabel 3.101. Kepemilikan Pekerjaan Sampingan oleh Bapak/Suami............................ 3-75
Tabel 3.102. Kepemilikan Pekerjaan Sampingan oleh Ibu/Istri..................................... 3-76
Tabel 3.103. Rata-Rata Pendapatan per Bulan Seluruh Anggota Keluarga.................. 3-76
Tabel 3.104. Rata-Rata Pengeluaran per Bulan Seluruh Anggota Keluarga................. 3-76
Tabel 3.105. Jarak Rumah ke Tempat Kerja Bapak/Suami .......................................... 3-76
Tabel 3.106. Rata-Rata Biaya Transportasi per Hari dari Seluruh Anggota Keluarga... 3-76
Tabel 3.107. Sum ber A ir Minum ................................................................................... 3-77
Tabel 3.108. Sum ber Air Masak ................................................................................... 3-77
Tabel 3.109. Sumber Air Mandi......................................... 3-77
Tabel 3.110. Sumber Air Cuci ......................................... 3-78
Tabel 3.111. Total Biaya per Bulan untuk Kebutuhan Air ............................................. 3-78
Tabel 3.112. W C Keluarga .......................................................................................... 3-78
Tabel 3.113. Tempat Mandi dan Cuci Pakaian............................................................. 3-78
Tabel 3.114. Cara/Tempat Membuang Sampah........................................................... 3-79
Tabel 3.115. Retribusi Sam pah.................................................................................... 3-79
Tabel 3.116. Biaya Retribusi Sampah ..................................... 3-79
Tabel 3.117. Adanya Anggota Keluarga Yang Sakit dalam Sebulan Terakhir .............. 3-79
Tabel 3.118. Penyakit Yang Paling Sering Diderita Keluarga ....................................... 3-80
Tabel 3.119. Tem pat Berobat Ketika Sakit ................................................................... 3-80
Tabel 3.120. Kejadian Banjir di Lingkungan Ybs dalam 5 Tahun Terakhir.................... 3-80
Tabel 3.121. Frekuensi Banjir di Lingkungan................................. 3-80
Tabel 3.122. Masuk atau Tidaknya Air ke Dalam Rumah Ketika Banjir........................ 3-81
Tabel 3.123. Ketinggian Air Yang Masuk ke Dalam Rumah ......................................... 3-81
Tabel 3.124. Durasi W aktu Surutnya Banjir.................................................................. 3-81
Tabel 3.125. Mengungsi atau Tidak Responden Ketika Terjadi Banjir.......................... 3-81
Tabel 3.126. Tempat Mengungsi Keluarga Responden Ketika Terjadi Banjir.......... 3-82
Tabel 3.127. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Tanjung Priok dan Koja..................... 3-82
Tabel 3.128. Laporan Survei Lalu Lintas Pengerukan Waduk Sunter Utara................. 3-84
Tabel 3.129. Laporan Survei Lalu Lintas Pengerukan Waduk Sunter Timur Ill............. 3-84
Tabel 3.130. Laporan Survei Lalu Lintas Pengerukan Waduk Sunter Selatan Barat .... 3-84
Tabel 4.1. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Pengerukan Waduk Sunter.......... 4-3
Tabel 4.2. Evaluasi Dampak Penting Potensial Menjadi Dampak Penting Hipotetik. 4-14
Tabel 4.3. Kemungkinan dan Besarnya Akibat......................................................... 4-17
Tabel 4.4. Prioritas Dampak Penting Hipotetik Tahap Pengerukan .......................... 4-18
Tabel 4.5. Kemungkinan dan Besarnya Akibat Kegiatan Tahap Pengerukan........... 4-19
Tabel 4.6. Prioritas Dampak Penting Hipotetik Tahap Pasca Pengerukan................ 4-19
Tabel 4.7. Kemungkinan dan Besarnya Akibat Kegiatan Tahap Pasca Pengerukan 4-19

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungal, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) vi
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

Tabel 4.8. Wilayah Administasi Waduk Sunter ......................................................... 4-23


Tabel 5.1. Kriteria Penentuan Dampak Penting ........................................................ 5-3
Tabel 5.2. Tingkat Kebisingan Peralatan Pengerukan (jarak 50 feet) ....................... 5-11
Tabel 5.3. Prakiraan Tingkat Kebisingan Berdasarkan Kecepatan dan
Jenis Kendaraan...................................................................................... 5-11
Tabel 5.4. Tingkat Kebisingan Berdasarkan Jarak ................................................. .. 5-12
Tabel 5.5. Prakiraan Peningkatan CO dan Debu Tahap Pengerukan
Pada Jarak 10,5 m Horizontal................................ 5-21
Tabel 5.6. Polutan Udara v/s Kecepatan Kendaraan Pada
Jarak 10,5 meter Horizontal..................................................................... 5-21
Tabel 5.7. Prakiraan Peningkatan CO Dan Debu pada jarak 10,5 m Horizontal....... 5-31
Tabel 5.8. Prakiraan Dampak Penting Pengerukan Waduk Sunter........................... 5-33
Tabel 6.1. Matriks Evaluasi Dampak Penting (Lohani-Thanh).................................. 6-5
Tabel 6.2. Evaluasi Dampak dan Arahan Pengelolaan Lingkungan Hidup ............... 6-16

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) vi
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Lokasi Proyek Pengerukan Waduk Sunter............................................... 2-4


Gambar 2.2. Lokasi Waduk Sunter Utara........................................ 2-5
Gambar 2.3. Lokasi W aduk Sunter Timur Tiga ............................................................ 2-6
Gambar 2.4. Lokasi W aduk Sunter Selatan Barat ........................................................ 2-7
Gambar 2.5. Citra Udara Lokasi Pengerukan Waduk Sunter .................... 2-8
Gambar 2.6. Pengumuman melalui koran Warta Kota Tanggal 7 November 2009 ..... 2-9
Gambar 2.7. Suasana Public Hearing JEDI Tahap 2 Tanggal 8 Desember 2009......... 2-10
Gambar 2.8. Exacavator dan Dump Truck .............................................. 2-12
Gambar 2.9. Rute Transportasi Material Hasil Kerukan Waduk Sunter ........................ 2-16
Gambar 3.1. Grafik Curah Hujan Rata-Rata 1999-2008...............................................
3-2
Gambar 3.2. Kecenderungan Hujan Harian maksimum
Sta. No.33 Halim Perdanakusum a........................................................... 3-4
Gambar 3.3. Kecenderungan Hujan Harian maksimum
Sta. No.6 Rawamangun........................................................ ............. 3-4
Gambar 3.4. Kecenderungan Hujan Harian maksimum
Sta. No.26a Cengkareng ......................................................................... 3-4
Gambar 3.5. Kecenderungan Hujan Harian maksimum
Sta. No.26 Tanjung Periuk....................................................................... 3-5
Gambar 3.6. GrafikTemperatur Rata-Rata 1999 - 2008............................................... 3-6
Gambar 3.7. Grafik Penyinaran Matahari Rata-Rata 1999 - 2008 ............... . ............. 3-7
Gambar 3.8. Wind Rose bulanan Stasiun Halim P.K. Bulan Januari - April ................ 3-8
Gambar 3.9. Wind Rose bulanan Stasiun Halim P.K. Bulan Mei- Agustus .................. 3-8
Gambar 3.10. Wind Rose bulanan Stasiun Halim P.K. September - Desember ........ 3-9
Gambar 3.11. W aduk Sunter Utara dan Sampah ........................................................... 3-10
Gambar 3.12. Lokasi Proyek Pengerukan Waduk Sunter Utara..................... 3-11
Gambar 3.13. Penampang Waduk Sunter Utara ............................. 3-12
Gambar 3.14. 3D Surface Waduk Sunter Utara ............................... 3-13
Gambar 3.15. Waduk Sunter Selatan Barat ................................ 3-15
Gambar 3.16. 3D Surface W aduk Sunter Selatan Barat ................................................. 3-15
Gambar 3.17. Lokasi Proyek Pengerukan Waduk Sunter Selatan Barat ............. 3-16
Gambar 3.18. Waduk Sunter Timur 1i1dan Tumbuh-Tumbuhan..................................... 3-17
Gambar 3.19. Waduk Sunter Timur 1i dan Pendangkalan ............................................. 3-18
Gambar 3.20. Bathimetri Waduk Sunter Timur 3............................... 3-19
Gambar 3.21. 3D Surface W aduk Sunter Timur 1i1........................................................ 3-20
Gambar 3.22. Tepi Bagian Selatan Waduk Utara .............................. 3-28
Gambar 3.23. Keberadaan Sampah di sekitar pemukiman
di W aduk Sunter Selatan Barat.............................................................. . 3-28
Gambar 3.24. Komposisi Fitoplankton..................................... 3-40
G am bar 3.25. Kom posisi Zooplankton .......................................................................... 3-41
Gambar 3.26. Masyarakat Menangkap Ikan di Waduk Sunter Selatan-Barat
dengan Jala Ataupun Pancing ................................................................ 3-45
Gambar 3.27. Grafik Penduduk Kecamatan Tanjung Priok ........................................... 3-46
Gambar 3.28. Grafik Kependudukan Kecamatan Koja .................................................. 3-47
Gambar 3.29. Peta Ricikan di Kelurahan Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok
Jakarta Utara (BPN, 2004) ....................................... 3-71
Gambar 3.30. Kondisi Lalu Lintas Rute Dari Waduk Sunter Utara Malam Hari............... 3-85
Gambar 3.31. Kondisi Lalu Lintas Rute Dari Waduk Sunter Timur 1i1Malam Hari........... 3-86
Gambar 3.32. Kondisi Lalu Lintas Rute Dari Waduk Sunter Selatan Barat Malam Hari.. 3-87

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) viii
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

Gambar 4.1. Bagan Alir Dampak Penting Pengerukan Waduk Sunter


Pada Tahap Persiapan...................................... 4-4
Gambar 4.2. Bagan Alir Dampak Penting Pengerukan Waduk Sunter
Pada Tahap Pengerukan ........................................................................ 4-5
Gambar 4.3. Bagan Alir Dampak Penting Pengerukan Waduk Sunter
Pada Tahap Paska Pengerukan.............................................................. 4-6
Gambar 4.4. Bagan Alir Proses Pelingkupan ................................ 4-20
Gambar 4.5. Lokasi Waduk Sunter Selatan Barat ........................................................ 4-24
Gambar 5.1. Perbandingan Kebisingan dan Jarak ....................................................... 5-12
Gambar 5.2. Hubungan Antara CO dan Debu Dengan Kecepatan
Kendaraan Pengangkut.......................................................................... 5-22
Gambar 5.3. Cathment Area Waduk Sunter Utara ....................................................... 5-27
Gambar 5.4. Cathment Area Waduk Sunter Timur 3.................................................... 5-28
Gambar 5.5. Cathment Area Waduk Sunter Selatan Barat....................... 5-29

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) ix
Segmen Waduk Sunter
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banjir di DKI Jakarta sebagai akibat dari kondisi alam dan juga karena aktivitas manusia. DKI
Jakarta dengan luas total 650 km2 , hampir 40%-nya berada di dataran rendah dan di bawah
elevasi maksimum pasang laut. Selain itu, intensitas curah hujan yang jatuh di Jakarta
maupun hujan yang cukup tinggi berkisar rata-rata antara 2.000 s/d 4.000 mm/tahun.
Curahan hujan tersebut dialirkan dari arah hulu ke hilir/laut melalui 13 sungai yang
membelah Jakarta yang mempunyai keterbatasan kapasitas aliran sehingga pada saat yang
bersamaan dengan terjadinya pasang laut purnama aliran air sungai ke laut menjadi
terhambat.

Berbagai aktivitas masyarakat yang menimbulkan dampak memperburuk masalah banjir


Perubahan fungsi lahan dan kawasan terbuka menjadi daerah terbangun juga
mengakibatkan peningkatan erosi. Material yang tererosi terbawa serta ke dalam saluran air
dan sungai, mengakibatkan pendangkalan sehingga dasar ke tiga belas sungai mengalami
degradasi yang sangat cepat. Fenomena ini berakibat negatif terhadap kapasitas pengaliran
yang bergerak secara gravitasi, hal ini terjadi karena kemiringan sungai semakin landai.

Dalam upaya pengendalian banjir, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana
pengendali banjir yang meliputi pompa, pintu air, turap saluran/kali, sheet pile maupun
waduk penampung. Banyak bangunan pengendali banjir yang dibangun dengan biaya cukup
besar namun kondisinya memprihatinkan sebelum umur teknisnya tercapai. Fungsinya
menurun drastis atau bahkan terbengkalai. Itu semua bisa terjadi dikarenakan kurangnya
perhatian terhadap kegiatan operasi dan pemeliharaan terhadap bangunan pengedali banjir.

Kegiatan operasional dan pemeliharaan merupakan dua kegiatan yang berbeda, namun
tidak dapat saling dipisahkan karena saling mempengaruhi satu sama lain. Operasi sistem
drainase mempunyai arti memanfaatkan prasarana drainase secara optimal. Sedangkan
pemeliharaan adalah usaha untuk menjaga agar prasara drainase selalu berfungsi dengan
baik selama mungkin, selama jangka waktu pelayanan yang direncanakan.

Dalam rangka penanggulangan banjir di wilayah Provinsi DKI Jakarta, yang merupakan ibu
kota negara, maka Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Direktorat Jenderal
Sumberdaya Air, Direktorat Sungai, Danau, dan Waduk, Kementerian Pekerjaan Umum
Republik Indonesia, selaku Project Manajement Unit (PMU) dan Dinas Pekerjaan Umum DKI
Jakarta selaku Project Implementation Unit (PIU) telah mengambil langkah-langkah kongret,
salah satunya adalah melakukan upaya-upaya penangulangan banjir dengan cara mengeruk
waduk sebagai bagian dari sistem pengendali banjir (polder) yaitu Waduk Sunter yang terdiri

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


'-i
Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

dari Waduk Utara, Waduk Sunter Timur 1i1dan Waduk Sunter Selatan Barat yang merupakan
bagian dari kegiatan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) tahap Il yang termasuk
dalam Proyek Mitigasi Banjir Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project/JUFMP).

Pelaksanaan AMDAL Pengerukan Waduk Sunter bersamaan dengan pelaksanaan AMDAL


Pengerukan JEDI tahap Il lainnya. Sedangkan pekerjaan AMDAL JEDI tahap 1,telah selesai
dilakukan, sehingga pelaksanaan pengerukan JEDI tahap I akan dijadikan sebagai analogi
dari kegiatan pengerukan Waduk Sunter (JEDI tahap I).

Studi AMDAL ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Studi Teknis Perencanaan
Pengerukan, sehingga antara Studi AMDAL, Studi Perencanaan Teknis, dapat saling
memberikan masukan, terkait dengan kegiatan pengerukan ini.

Material kerukan akan digunakan sebagai material reklamasi, di lokasi dispossal site, yaitu
di Ancol Barat bagian Timur. Lokasi dispossal site Ancol Barat bagian Timur telah dilengkapi
dengan studi Up Dating AMDAL Reklamasi Ancol Barat Bagian Timur pada tahun 2009 dan
telah mendapatkan rekomendasi dari BPLHD DKI Jakarta Tanggal 30 maret 2009 no.
02/AMDAL/1.-774.151.

Lokasi Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Timur 1I1, dan Waduk Sunter
Selatan Barat,
secara administrasi termasuk dalam wilayah dua kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Priok
dan Kecamatan Koja.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11
tahun 2006 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengena Dampak Lingkungan Hidup beserta lampirannya, dan Keputusan Gubenur Provinsi
DKI Jakarta Nomor 2863 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup di Provinsi DKI
Jakarta, maka kegiatan inî harus dilengkapi dengan Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan, karena kegiatan pengerukkan perairan dan kegiatan penempatan hasil keruk
(dumping) dengan volume > 50.000 m3 wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL.

Adapun penulisan dokumen KA-ANDAL ini mengacu pada Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.

1.2. Tujuan dan Manfaat Kegiatan


1.2.1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari proyek adalah untuk:


(i) Mengatasi dampak banjir tahunan di DKI melalui prioritas perbaikan dan pengerukan
yang ada di saluran pengendali banjir, saluran dan waduk.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
1 -2
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

(ii) Memberikan keahlian teknis pada melalui pelatihan kerja untuk memperkuat
kapasitas kemampuan DKI dan Departemen Pekerjaan Umum (DPU) untuk
mengoperasikan dan memelihara sistem pengendalian banjir sesuai dengan standar
internasional.

Kegiatan pengerukan JEDI Tahap I ditujukan untuk memulai pelaksanaan proyek, dan
memungkinkan untuk menguji konsep rekayasa untuk pengerukan endapan, pengangkutan
dan pembuangan, serta untuk memantau dan mengelola dampak lingkungan yang mungkin
terjadi.

1.2.2. Manfaat Kegiatan

Manfaat utama dari kegiatan pengerukan JEDI Tahap 11 adalah untuk mengurangi besaran
kerugian dari banjir tahunan di beberapa wilayah yang paling padat di bagian Jakarta Utara.
Manfaat lainnya adalah perbaikan keseluruhan fungsi sistem drainase.

1.3. Peraturan dan Perundang-Undangan

Pelaksanaan studi AMDAL kegiatan Pengerukan Waduk Sunter oleh Dinas Pekerjaan Umum
DKI Jakarta dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Beberapa peraturan perundang-undangan dalam upaya pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang relevan sebagai dasar hukum dan acuan
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dalam melakukan pengerukkan Waduk Sunter adalah
sebagai berikut :

Tabel 1.1. Peraturan dan Perundang-Undangan

Undang-Undang
Undang-Undang No.-5 Tahun 1960 tentang Peraturan Penggunaan lahan kegiatan pengerukan
Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik mengacu pada peraturan ini.
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043)
Undang-Undang No. 51 prp Tahun 1960 tentang Larangan Berkenaan dengan penggunaan/bantaran sungai/
Pemakaian Tanah tanpa Izin yang Berhak atau Kuasanya saluran drainase sebagai rumah-rumah liar dapat
(Lembaran-Negara tahun 1960 No. 158 dan Tambahan mengacu pada peraturan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2106) ini.
Undang-Undang No. 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Berkenaan dengan kepemilikan bantaran sungai/
Hak-hak atas Tanah dan Benda-benda yang ada di Atasnya saluran drainase yang di atasnya didirikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1961 No 283, bangunan-bangunan dapat mengacu pada
dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia peraturan ini.
Nomor 2324)
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Pemrakarsa kegiatan perlu untuk mengacu pada
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran peraturan ini ketika berurusan dengan konservasi
Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49 dan dan ekosistem sumber daya alam di sekitar
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor sungai.
3419)
Undang-undang No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan Kegiatan proyek akan mengacu peraturan ini
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun berkaitan dengan pengelolaan wilayah perairan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase
1- 3
2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

1996 Nornor 73, dan Tambahan Lembaran Negara Republik


Indonesia Nomor 3647)
Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Semua kegiatan pengerukan yang akan
Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 mempengaruhi sumber daya air harus sesuai
Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik dengan peraturan ini.
Indonesia Nomor 4377)
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Kegiatan pengerukan harus memperhatikan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 peraturan ini terutama dalam hal kebijakan dalam
Nomor 125) pemerintahan daerah tentang pembangunan
regional
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Lokasi kegiatan harus sesuai dengan rencana
Ruang (Lembaran negara Republik Indonesia nomor 68, tata ruang yang telah ada.
Tahun 2007)
Undang-Undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemeritah Berhubungan dengan penyediaan infrastruktur
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota kota Jakarta sebagai ibukota Negara termasuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara saluran sistem drainasenya.
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744)
Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Berkenaan dengan tugas, hak, wewenang dan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia tanggung jawab pemerintah daerah dan hak dan
Tahun 2008 No 61, Tambahan Lembaran Negara Republik kewajiban masyarakat umum untuk memberikan,
Indonesia Nomor. 4846) memperoleh dan menggunakan informasi.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sebagai acuan untuk menjaga kebersihan
Sampah (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia lingkungan dan pengelolaan sampah yang
Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik ditimbulkan dari kegiatan proyek
Indonesia Nomor 4851)
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Kegiatan mobilisasi peralatan pengerukan dan
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia kegiatan pengakutan material keruk ke lokasi
Tahun 2009 Nomor 96 dan Tambahan Lembaran Negara penimbunan akan mengacu pada peraturan ini.
Republik Indonesia Nomor 5025
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Kegiatan yang akan dilakukan harus mengikuti
Lingkungan Hidup peraturan tentang pengelolaan lingkungan hidup
yang telah ditetapkan.
Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1999 tentang Peraturan ini berhubungan dengan pengelolaan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun limbah bahan berbahaya dan beracun yang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No 31, dihasilkan kegiatan ini.
Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia No. 3815)
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Kegiatan yang menimbulkan dampak harus
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Analisis
Republik Indonesia Tahun 1999 No 59, Tambahan Mengenai Dampak Lingkungan harus
Lembaran negara Republik Indonesia No. 3838) dilaksanakan terhadap dampak-dampak yang
disebabkan oleh kegiatan-kegiatan proyek.
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Peraturan-peraturan ini berhubungan dengan
Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara pengendalian emisi dan polutan yang dihasilkan
Republik Indonesia Tahun 1999 No 86, Tambahan kegiatan pengerukan sungai dan pengangkutan
Lembaran negara Republik Indonesia No 3853) material keruk.

Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 tentang Material keruk dari hasil pengerukan yang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun dikategorikan sebagai limbah B3 akan mengikuti
1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan peraturan ini.
Beracun (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1999

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
1 -4
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

No 190, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia


No. 3910)
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Kegiatan memiliki potensi dampak terhadap
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air kualitas air; sehingga harus memenuhi baku mutu
(Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2001 No. 153, kualitas air yang telah ditentukan di dalam
Tambahan Lembaran negara Republik indonesia No. 4161) peraturan ini.
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 tentang Penggunaan lahan untuk kegiatan proyek akan
Penatagunaan Tanah (Lembar Negara No. 45 tahun 2004, mengikuti peraturan ini
Tambahan Lembar Negara No. 4385)
Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Sebagai acuan kewenangan pelaksanaan dan
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah pengawasan pengelolaan dan pemantauan
Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah lingkungan
Kabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008, Tentang Lokasi kegiatan harus sesuai dengan rencana
Rencana Tata Ruang Nasional (Lembaran Negara Republik tata ruang yang telah ada.
Indonesia Tahun 2008 Nomor 28, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4833
Peraturan Pemerintah No. 426 Tahun 2008, Tentang Terkait dengan kegiatan pengerukan yang
Pengelolaan Sumberdaya Air. berlangsung dalam badan air.
Keputusan/Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP- Kebisingan harus dikelola dan dipantau untuk
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. memenuhi baku mutu kebisingan yang berlaku.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP- Tingkat kebauan harus dikelola dan dipantau
50/MENLH/1 1/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan. untuk memenuhi baku mutu tingkat kebauan
yang berlaku.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP- Polusi udara harus dikelola dan dipantau. Hasil
45/MENLH/111997 tentang Indeks Standar Pencemar pemantauan harus diklasifikasikan berdasarkan
Udara. Indeks Pencemar Udara.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun Pelaksanaan rencana pengelolaan dan
2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan pemantauan lingkungan (RKL-RPL) dilaporkan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan secara berkala megikuti petunjuk yang tertera di
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). peraturan ini
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun Peraturan i, menggantikan peraturan
2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai sebelumnya yaitu keputusan No. 09 Tahun 2000,
Dampak Lingkungan Hidup. tentang pedoman dalam penyusunan dokumen
KA, ANDAL, RKL, RPL dan Ringkasan Eksekutif.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun Kegiatan pengerukan sungai dalam rangka
2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang program JEDI dipertimbangkan menyebab-kan
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak dampak penting terhadap lingkungan, sehingga
Lingkungan Hidup. harus menyiapkan dokumen AMDAL sesuai
dengan peraturan ini.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun Dokumen AMDAL harus dinilai oleh Komisi
2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Penilai AMDAL sesuai tata kerja yang berlaku.
Dampak Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 45 tahun 1990 Pengendalian dan pemantauan kualitas air dari
tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber-Sumber Air. kegiatan proyek mengacu pada peraturan ini
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 48 tahun1990 Mengingat areal yang dilalui sungai sungai, maka
tentang Pengelolaan Atas Air dan atau Sumber Air pada dalam pelaksanaannya harus memperhatikan
Wilayah Sungai. peraturan ini.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 tahun 1993 Pemanfaatan sungai yang ada disekitar harus
tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, memperhatikan peraturan ini.

Analisis Dampak Lingkungan (AN DAL) 1 5


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai


Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No Air bersih yang digunakan oleh kegialan untuk
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan kebutuhan sehari-hari pekerja harus dipantau
Pengawasan Kualitas Air untuk memenuhi baku mutu yang telah
ditentukan sesuai dengan peraturan ini.
Keputusan Menteri Perhubungan
Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 69 Tahun 19931 Aktivitas proyek yang akan memobilisasi alat-alat
tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan berat dan pengangkutan material keruk dengan
menggunakan jalan umum, implementasinya
I akan merujuk pada peraturan ini.
Keputusan Kepala Bapedal
Keputusan Kepala BAPEDAL No 056/BAPEDAL/03/1994 Skala ukuran dampak yang dinyatakan dalam
tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
mengacu pada peraturan ini.
Keputusan Kepala BAPEDAL No. KEP- Limbah berbahaya yang dihasilkan oleh kegiatan
01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan harus disimpan dan dikumpulkan mengacu pada
Teknis Penyimpanan dan Pengum-pulan Limbah Bahan peraturan ini.
Berbahaya dan Beracun.
Keputusan Kepala BAPEDAL No. KEP- Limbah berbahaya yang dihasilkan kegiatan
05/BAPEDAL/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah harus diberi label dan ditandai mengacu pada
Bahan Berbahaya dan Beracun. peraturan ini.
Keputusan Kepala BAPEDAL No. 299/BAPEDAL/11/1996 Komponen sosial merupakan bagian yang dikaji
tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam dalam penyusunan analisis mengenai dampak
Penyusunan AMDAL lingkungan proyek pengerukan sungai.
Keputusan Kepala BAPEDAL No. 124 Tahun 1997 tentang Komponen kesehatan masyarakat merupakan
Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam bagian yang dikaji dalam penyusunan analisis
Menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan mengenai dampak lingkungan proyek
pengerukan sungai.
Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08 Tahun 2000 tentang Proses pelibatan masyarakat dan keterbukaan
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam informasi yang dilaksanakan dalam proses
Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL harus mengacu kepada peraturan ini.
Keputusan Dirjen Perhubungan Darat
No SK. 726/AJ.307/DRJD/2004 tentang Jika aktivitas akan memobilisasi alat-alat berat
Pedoman Teknis Penyelenggaraan dengan menggunakan jalan umum, imple-
Angkutan Alat Berat Di Jalan mentasinya akan merujuk pada peraturan ini.
Peraturan Daerah DKI Jakarta__
Perda No. 05 Tahun 1988 tentang Kebersihan Lingkungan Sebagai acuan pengelolaan kebersihan
di Wilayah DKI Jakarta lingkungan selama proyek berjalan
Perda No. 06 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Sebagai acuan Penataan Ruang di Provinsi DKI
Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta Jakarta
Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2005 tentang Peraturan ini digunakan sebagai acuan
Pengendalian Pencemaran Udara; pengelolaan kualitas udara
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lalu Peraturan ini digunakan sebagai acuan
Lintas Angkutan Jalan, Sungai dan Penyeberangan pengelolaan lalu lintas
Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 tentang Ketertiban Peraturan inidigunakan sebagai acuan
Umum pengelolaan kamtibmas
Peraturan Daerah Nomor. 01 Tahun 2008 tentang Rencana Kegiatan pengerukan sungai merupakan salah
Kerja Jangka Menengah Daerah (RKJMD) Provinsi DKI satu kegiatan yang telah tercantum dalam
Jakarta Tahun 2007-2012 RPJMD DKI Jakarta
Keputusan Gubernur DKI Jakarta
Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Peraturan ini digunakan sebagai acuan baku

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
1-6
Segmen Waduk Sunter
Pendahuluan

tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air mutu kualitas air permukaan
Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair Di Wilayah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2001 Peraturan ni digunakan sebagai acuan
tentang Pedoman Operasional Keterlibatan Masyarakat dan pelaksanaan sosialisasi amdal
Keterbukaan Informasi Dalam Proses AMDAL
Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001 Peraturan ini digunakan sebagai acuan baku
tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara Ambien, dan mutu kualitas udara ambien dan kebisingan
Tingkat Kebisingan Dalam WVilayah Provinsi DKI Jakarta
Keputusan Gubemur KDKI Jakarta Nomor 2863 Tahun Peraturan ini digunakan sebagai acuan
2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan penyusunan dokumen AMDAL
Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL Di Wilayah Provinsi
DKI Jakarta

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 1 -7


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
BAB 2
RENCANA USAHA
DANIATAU KEGIATAN
RENCANA USAHA DANIATAU KEGIATAN

2.1. Identitas Pemrakarsa dDan Penyusun AMDAL


2.1.1. Identitas Pemrakarsa Kegiatan

Nama Project Managemen Unit (PMU), Direktorat Sungai, Danau, dan


Waduk, Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum RI
Alamat Jalan Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Gedung Kementerian
Pekerjaan Umum,Jaksel
Nama Penanggung Jawab Ir. Widigdo, Dipl.HE
Jabatan Direktur Sungai, Danau, dan Waduk.

2.1.2. Identitas Penanggung Jawab Kegiatan

Nama Project implementation Unit (PIU), Dinas Pekerjaan Umum DK)


Jakarta
Alamat Perkantoran Dinas Teknis Jatibaru, Jalan Taman Jatibaru No. 1,
Jakarta Pusat
Nama Penanggung Jawab Budi Widiantoro
Jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

2.1.3. Identitas Penyusun

Nama Perusahaan PPA Consultan dan PT Arkonin Engineering MP


Alamat Jl. Prapanca Buntu No.B50, Jakarta Selatan 12160
Nama Penanggung Jawab Ir. Tonih Usmana, M.Si dan Ir Lasmana Rochman, MM
Jabatan Direktur Utama
Tim Penyusun

Tabel 2.1. Susunan Tim Studi AMDAL

1 John Dickie BE, M.Env.Sc. Team Leader


2 Ir. Purwono Co.Team Leader
3 Ir. Zaherunaja, M.Si. EIA Coordinator
4 Aditya M.S., SP. EIA Coordinator Assistant
5 Drs. BambangBudi Sardjono, MS SIA Coordinator
6 Drs. Soetomo 0. D., MM LARAP Coordinator
7 Ir. Supriadi Datuk Tumpatih, M.Si. LARAP Coordinator
8 Zulham Rizanur, ST Chemist
9 Koderi Hadiwardoyo, SKM Public Healt Specialist

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
2 1
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

10 tr. Nasaruddin Djohar AH Hydrologist


11 Dra. Muflizah Biologist
12 Ir. Fauzi Fuazt, Dipl.Man. Engim Tranportation Specialist
13 Ir. Ni'matul Mughniyah, M.Si. Waste/Landfill/Sediment Specialist

2.2. Uralian Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Dalam rangka penanggulangan banjir di wiJayah Provinsi DK) Jakarta, yang merupakan ibu
kota negara, maka Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum DKI
Jakarta telah mengambil langkah-langkah kongret, salah satunya adalah melakukan upaya-
upaya penangulangan banjir dengan cara mengeruk waduk sebagai bagian dari sistem
pengendali banjir (folder) yaitu Waduk Sunter yang terdiri dari Waduk Utara, Waduk Sunter
Timur 111 dan Waduk Sunter Selatan Barat yang merupakan bagian dari kegiatan Jakarta
Emergency Dredging Initiative (JEDI) tahap 11yang termasuk dalam Proyek Mitigasi Banjir
Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project/JUF1MP).

Pelaksanaan AMDAL Pengerukan Waduk Sunter bersamaan dengan pelaksanaan AMDAL


Pengerukan JEDI tahap 1l lainnya. Sedangkan pekerjaan AMDAL JEDI tahap 1,telah selesai
dilakukan, sehingga pelaksanaan pengerukan JEDI tahap I akan dijadikan sebagai analogi
dari kegiatan pengerukan Waduk Sunter (JEDI tahap 11).

Studi AMDAL ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Studi Teknis Perencanaan
Pengerukan, sehingga antara Studi AMDAL, Studi Perencanaan Teknis, dapat saling
memberikan masukan, terkait dengan kegiatan pengerukan ini.

Material kerukan akan digunakan sebagai material reklamasi, di lokasi dispossal site, yaitu di
Ancol Barat bagian Timur. Lokasi dissposal site Ancol Barat bagian Timur telah dilengkapi
dengan studi Up Dating AMDAL Reklamasi Ancol Barat bagian Timur pada tahun 2009 dan
telah mendapatkan rekomendasi dari BPLHD DKI Jakarta Tanggal 30 maret 2009 no.
02/AMDAL/1.-774.151.

Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter yang akan dilakukan pengerukan pada tahun 2010,
secara administrasi termasuk dalam wilayah dua kecamatan dan enam kelurahan. Berikut
adalah nama-nama kelurahan di sekitar Waduk Sunter:

Tabel 2.2. Wilayah Administasi Sekitar Waduk Sunter


No Kelurahan Kecamatan Waduk
1 Rawa Badak Utara
2 Rawa Badak Selatan Koja Waduk Sunter Timur Iii
3 Papanggo
4 Warakas Tanjung Priok Waduk Sunter Utara
5 Sunter Agung
6 Sunter aun Tanjung Priok Waduk Sunter Selatan Barat
Sumber: Konsultan 2009

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
2-2
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Rencana Pengerukan Waduk Sunter dilaksanakan dengan melibatkan instansi-instansi


sebagai berikut:
1. Dinas Perhubungan DKI Jakarta (DISHUB DKI), terkait dengan rute pengangkutan
hasil kerukan dari lokasi pengerukan ke Dispossal Site.
2. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), terkait dengan keamanan dan
ketertiban masyarakat di sekitar lokasi pengerukan.
3. PT. Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab lokasi Dispossal Site.
4. Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW,
dekel, dan RT setempat yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan.
5. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD DKI), terkait dengan
minimalisasi dampak dari kegiatan pengerukan ke lingkungan sekitar.

Kegiatan pengerukan Waduk Sunter yang terletak dl Jakarta Utara telah sesuai dengan
RTRW DKI 2005 - 2010 (Pasal 70 ; Pengembangan prasarana dan sarana tata air dan
pengendalian banjir di Wilayah Jakarta Utara ).

Skala/besaran kegiatan Pengerukan Waduk Sunter dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3. SkalalBesaran Pengerukan Waduk Sunter Utara


No Komponen Besaran Satuan
1 Luas Area 32 Ha
2 Kedalaman Rata -Rata 3 m
3 Kapasitas Waduk (eksisting) 960.000 m3
4 Volume Kerukan 960.000 m3
Sumber: Desain Awal Konsultan Perencana, 2009

Tabel 2.4. Skala/Besaran Pengerukan Waduk Sunter Timur 1I1


No Komponen Besaran Satuan
1 Luas Area 26 Ha
2 Kedalaman Rata -Rata 2 m
3 Kapasitas Waduk (eksisting) 520.000 m3
4 Volume Kerukan 520.000 m3
Sumber: Desain Awal Konsultan Perencana, 2009

Tabel 2.5. SkalalBesaran Pengerukan Waduk Sunter Selatan Barat


No Komponen Besaran Satuan
1 Luas Area 26 Ha
2 Kedalaman Rata-Rata 3 m
3 Kapasitas Waduk (eksisting) 750.000 m3
4 Volume Kerukan 750.000 m3
Sumber: Desain Awal Konsultan Perencana, 2009

Sedangkan peta lokasi kegiatan pengerukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 2-3
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Ancol
') r : - P -c
r,0d 'j,r-··· -------- . - -
A r] C . f -- - . % 1 1-:- ~ i
- - B L - - -

uu

rv.a-iQgr \r r

KAMBA2.. A-r

3 : Wadu Sunte Tiu Tia- - 51


1 : Waduk Snnte

2SlatanBara
Wadk Suner
3 au Satr Tiu Tg
SemnWdkSunteri,-1.u

~ NALISKERAS DMPAKOINGERKUGAN IUPPNGRUANJADKKUNTRTA


JalnGAMBARtiar
No2.1aa.t Psa

KeLta egeknnai, W-u a aa ae2(UM/EI


S1g:enadudukununre-
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

ýÄ~

03'

1,r - --

- I
BARAT

---- R Su"mo- - -

- - c- - --.- r

-Ak

GAMBAR 2..7 Kea P a Su -,a

-53-1 - A~' TA RT
Sedu k

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PEGRUA WAU SUNTE


GAMBAR2.2.
LOKAS1 WADUK SUNTER UTARA *L

=1DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


m Jalan Taman Jafibaru No.1, Jakarta Pusat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


2- 5
Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPlJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

A r3A
AT . ! F AJ 53 A¯ i3,.q
"71 t 3

- ----- -- - - ----
- -- DAHIAs*~ 13 -_ __ __
"A S AR TI -g.g 1.T.* ,. |*.--

- A-T 1
.- _ ¯B AR-__-- G
-~~~~DV --- ASi.i .1* J a kerr . TE. A. AIV j--.W IP...22-.' .BA DA1
:~:YS gNP F
--- r-f- DE A o I .
SWA4n S.BA A 1.- - ' rr.ö .1FA AIAN - -- J1 0 EEJ b
- . | - - - - -.
_ _l ;_-

ATA l K NAN A 1PP


- -7 -

F3'2 S_EB. A-. A1, TY ]OW A I: A fl .. AN G EA:


SWAn EW.BADA1 - -

< 2 r 11-11.2i

S. -S.A-u- uIÖ¯ - - -r M AD UCU


A9A T-- -- -=-.Mm-r- ---- A LA
I -g -] -J
V,VASEM
1_SL' BADA-
AÅS. BA4 2 1 --- - --
----.- T
-A-
1 ---- -- 05' - 13 tJ U. c.. ED N. . -L.fRU Kl..DA T
-1r_ · <--LAS
S WN AS ME.ADAT EARA T - -\ I : - ---
ÄEUA
ä'ä'. Bo1:..
-5, 1:
'f1-,r 'elt R
50i,S Tim 1;-
-- -- -RFT-
- --- -- - -V AL J,
G MBAR
23 I -
D-NS P E A U U P R LO US B K T MJUAKTARGT A
DA W AA KH USSUNTER
NSKAS
.e9r- -:- L[ 1 cl _ _

d Pengeruka
KLt 2 (J Wau
Dana Fa Sun - 12 N L. MJT
-r-
--rg
n
Segme E-1
SunteBW
GAD
-.- T-1-
A R A m. -
AS>,A F AT111-- r EEc
7----.._AR
-L. AJG_I-N .,JT n ' -. --
- -' ._
-F:E
1
-r-
A - -
B A DA

',4..ri T4A
miL~~~~xs2. l-',j,.j- LJ r-,.1r V~- R C Jg
tiU LC
r- Tu%d..-.>D.,

TP - l_. (DF LK.

Ii .- - -- :A 1- 0ý rr .«..- - --

12,1,_t.%---- - T -i,

.9.1'.J A r) A,-RAlC
SV41 ~11Ty,~ =Mfl..D
2 < - - ----- -

JA7 R, E A
N,J3. ~ pp- f-- i
- c3c -

13 u

a DINAII PEEJAMUMK PROINSIKDAEA KHSIUKOT JAKAERTANWDKSTE

Jalan Taman Jatibaru Nol1,Jakarta Pusat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 2-6


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMVP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

gr - ~_-- - rn ..

cP,

-- -- (-
-5h

C.1

.UU .[U$ 11
L*i LI- -\T

......
& r r Pus..Gd.-.E...- '1-
~ - - - . -
à --

rL&i
u)'

d -G a-A
I' B.C'Eha - - A -
Vilra.: Kr-on oran; - - ---. r!' - - -
j. lc

- - - E P

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PENGERUKAN WADUK SUNTER - ~


GAMBAR 2.4.
LOKASI WADUK SUNTER SELATAN BARAT -

DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


Jalan Taman Jatibaru No.1, Jakarta Pusat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
2-7
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

'xJ

J,.

I .*.?nn .-

m I rLW

GABA 2.5. -
-q0m

Legnda:

2* PASE 2aat
adkSutr SaanBrt-
P

LegeRaN S
DERNA AC
PEKERANANDALU
ANDA POVNGIDERAN KHUSU IBKT
FEN2E(UFMP/JE AAT -Ds)
S Waduk Suer
2 :Waduk Sunter Selatan Barat
3 :Waduk Sunter Timur Tiga -j

æO DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKTJAAA


M,Jalan Taman Jatibaru Nol1, Jakarta PusatKOAKRT
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

2.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Proyek

Kegiatan pengerukan merupakan salah satu upaya dalam mengatasi banjir. Pada sub-bab
ini akan dijelaskan uraian rencana kegiatan pengerukan dengan besaran berdasarkan
rencana kegiatan, dalam penulisan laporan ini, pelaksanaan kegiatan pengerukan Waduk
Sunter akan dibagi menjadi terdiri dari 3 tahapan utama yaitu Tahap Persiapan, Tahap
Pengerukan dan Tahap Pasca Pengerukan. Uraian masing-masing tahapan adalah sebagai
berikut:

2.2.1.1. Tahap Persiapan

1. Perizinan
Kegiatan yang dilakukan pada Tahap
Persiapan adalah kegiatan PENGUMUMAN STUDI AMDAL
RENCANAKEGIATANPENWRUKM
SUNGA1
DAN
WADUKFASE 20 OiKIJMKARTADALAM RANMKAKEGIATAN
pengurusan perijinan yang terkait JAo UNPC(UM
dengan rencana pengerukan Waduk
Sunter.

2. Sosialisasi
a. Pengumuman Media massa
Sosialisasi melalui media telah
dilaksanakan melalui penerbitan di
koran Warta Kota pada tanggal 7
November 2009 dan pemasangan ~
poster di Kantor Kecamatan Koja dan -
Tanjung Priok. Gambar pengumuman
melalui media dapat dilihat pada K O.WT 7 n s~ ~~ m~ pw~

gambar dibawah ini.

b. Public Hearing
Sosialisasi dengan masyarakat -
dilaksanakan pada tanggal 8
Desember 2009 di Ruang Auditorium
Gedung Nyi Ageng Serang, JI. HR Gambar 2.6.
Rasuna Said Kav. No. 22 C, Jakarta Pengumuman melalui koran Warta Kota
Selatan. Notulen dan foto-foto public Tanggal 7 November 2009
hearing adalah sebagai berikut;

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 2-9
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

N--

Gambar 2.7. Suasana Public Hearing JEDI Tahap 2 Tanggal 8 Desember 2009

Adapun Masukan,saran dan tanggapan peserta rapat antara lain, adalah:


1. Sungai dan waduk setelah pengerukan harap tetap dipeliharaan/dirawat/
pengawasan;
2. Kapan pastinya waktu pengerukan akan dilaksanakan;
3. Berdasarkan pengalaman pengerukan sebelumnya, diharapkan agar
mengembalikan kondisi fingkungan seperti sediakala setelah melakukan
pengerukan;

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
2 - 10
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha DanlAtau Kegiatan

4. Khusus waduk pluit dan kali adem, agar dilakukan sosialisasi secara parsial pada
masyarakat setempat sebelum melaksanakan pengerukan;
5. Perlu lebih jelas mengenai teknis pengerukan;
6. Penempatan material keruk agar diperhatikan;
7. Sebelum pelaksanaan pengerukan, kontraktor harus berkoordinasi dengan tokoh-
tokoh masyarakat;
8. Perlu informasi Hot Line di spot-spot lokasi proyek untuk menampung laporan
masukan saran masyarakat
9. Masyarakat agar dilibatkan dalam pelaksanaan proyek dan secara umum sangat
mendukung rencana proyek.
3. Koordinasi
Koordinasi dilakukan sebagai upaya persiapan agar kegiatan ini dapat berjalan
dengan baik, koodinasi dilakukan antara lain kepada :
1. Dinas Perhubungan DKI Jakarta (DISHUB DKI), terkait dengan rute
pengangkutan hasil kerukan dari lokasi pengerukan ke Dispossal Site.
2. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), terkait dengan keamanan dan
ketertiban masyarakat di sekitar lokasi pengerukan.
3. PT. Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab lokasi Dispossal Site.
4. Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW,
dekel, dan RT setempat yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan.
5. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD DKI), terkait dengan
minimalisasi dampak dari kegiatan pengerukan ke lingkungan sekitar.
4. Perencanaan Teknis
Perencanaan teknis disiapkan oleh konsultan perencana yaitu PPC. Perencanaan
teknis berupa Detail Engeneing Desain (DED) Pengerukan dilakukan bersamaan
dengan studi AMDAL Pengerukan Waduk Sunter. Kegiatan perencanaan teknis yang
dapat menimbulkan dampak adalah kegiatan pra survei.

2.2.1.2. Tahap Pengerukan

Beberapa metode pengerukan yang akan dilakukan adalah dengan mengunakan Floating
Excavator atau Floating Crane Shovel. Kegiatan pada tahap ini dapat dibagi menjadi dua,
yaitu persiapan dan pelaksanaan. Berikut adalah uraian dari kegiatan tersebut;

a. Persiapan
1. Mobilisasi Alat Berat Dan Kendaraan
Pada tahap ini dilakukan perencanaan mengenai jadwal mobilisasi kendaraan dan
peralatan, jadwal/waktu pengangkutan hasil kerukan ke lokasi disposal site, serta
pengaturan lokasi parkir kendaraan proyek serta tempat penyimpanan peralatan
proyek. Dengan adanya beberapa metode yang dilakukan, maka berikut ini adalah
jenis dan jumlah kendaraan serta peralatan yang akan digunakan:

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 2-11


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Tabel 2.6. Peralatan dan Kendraan Proyek


Floating Excavator
No Nama Alat Fungsi Jumlah (unit)
1 Ramp Menurunkan Excavator dan ponton ke waduk 3
dan menaikan Excavator dan ponton ke
darat.
2 Ponton Meletakan Excavator di waduk 12
3 Service ponton Meletakkan hasil kerukan 12
4 Excavator (Floating) Mengeruk dasar waduk 12
5 Excavator (service) Mengangkat hasil kerukan ke dump truck 3
6 Dump Truck Membawa hasil kerukan ke Dispossal site 96

Floating Crane Shovel


No Nama Alat Fungsi Jumlah (unit)
1 Ramp Menurunkan Crane dan ponton ke waduk 3
dan menaikan Crane dan ponton ke darat.
2 Ponton Meletakan Crane di waduk 12
3 Crane Mengarahkan Shovel 12
5 Shovel Mengangkat lumpur/sedimen di dasar waduk 12
6 Excavator (service) Mengangkat hasil kerukan ke dump truck 3
7 Dump Truck Membawa hasil kerukan ke Dispossal site 96
Sumber: Desain Awal Konsultan Perencana, 2009

Gambar 2.8. Exacavator dan Dump Truck

Mobilisasi alat berat dan kendaraan akan dilakukan selama 2 minggu. Untuk
menyimpan peralatan-peralatan ringan seperti pacul, sekop, tali, dan lain-lain, maka
akan dibangun direksi kit. Direksi kit ini juga berfungsi sebagai tempat meeting
pelaksanaan proyek oleh kontraktor pelaksana. Pada dasarnya pekerjaan
pengerukan ini tidak membutuhkan pasokan listrik, namun jika diperlukan, akan
disediakan generator.

2. Mobilisasi Tenaga Kerja


Selain mobilisasi kendaraan dan peralatan juga akan dilaksanakan kegiatan
mobilisasi tenaga kerja yang direncanakan akan berlangsung selama 2 minggu.
Tenaga kerja dalam kegiatan ini terutama adalah pengemudi kendaraan, operator

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
2 - 12
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

peralatan, serta pekerja pembantu pembersihan. Mobilisasi tenaga kerja ini dilakukan
oleh kontraktor pelaksana. Jumlah tenaga kerja yang akan digunakan ditampilkan
pada tabel berikut:

Tabel 2.7. Tenaga Kerja Proyek


Floating Excavator
No Jenis Alat Jumlah Keterangan
1 Pimpinan Proyek 1 orangKantor Proyek
2 Administrasi dan Keuangan 2 orangKantor Proyek
3 Supervisor 3 orangLokasi Pengerukan
4 Operator Excavator 24 orangLokasi Pengerukan
5 Pengemudi truk dan kenek 180 orangLokasi Pengerukan dan
Dispossal Site
6 Pengemudi truck dan kenek (cadangan) 12 orang Lokasi Pengerukan
7 Pekerja pembersihan 30 orang Lokasi Pengerukan
8 Petugas keamanan 15 orang Lokasi Pengerukan
TOTAL 267 orang _

Floating Crane Shovel


No Jenis Alat | Jumlah Keterangan
1 Pimpinan Proyek 1 orang Kantor Proyek
2 Administrasi dan Keuangan 2 orang Kantor Proyek
3 Supervisor 3 orang Lokasi Pengerukan
4 Operator Excavator 3 orang Lokasi Pengerukan
5 Operator Crane 24 orang Lokasi Pengerukan
6 Operator Shovel 24 orang Lokasi Pengerukan
5 Pengemudi truk dan kenek 180 orang Lokasi Pengerukan dan
Dispossal Site
6 Pengemudi truck dan kenek (cadangan) 12 orang Lokasi Pengerukan
7 Pekerja pembersihan 30 orang Lokasi Pengerukan
8 Petugas keamanan 15 orang Lokasi Pengerukan
_TOTAL 294 orang _
Sumber: Desain awal konsultan perencana, 2009

Fasilitas bedeng untuk para pekerja tidak disediakan, sehingga tenaga kerja yang
bertugas akan pulang pergi dari rumah masing-masing. Sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum, para pekerja akan membeli dari pedagang sekitar.
Selain itu juga akan disediakan fasilitas sanitasi berupa toilet portable yang akan
disediakan kontraktor pelaksana.

Kebutuhan air untuk pekerja pengerukan adalah

Floatinq Excavator:
Domestik: 264 orang * X 50 liter/hari = 13.200 liter/hari
Kebersihan** : 2.000 liter/hari
TOTAL: 15.200 liter = 15,2 m3/hari
Keterangan:
* Hanya 264 orang yang dihitung, karena 3 orang yaitu pimpinan proyek (1 orang) dan administrasi-
keuangan (2) berada di luar lokasi pengerukan (kantor proyek).
** Data dari DED

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
2 - 13
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Floating Crane Shovel:


Domestik: 291 orang * X 50 liter/hari = 14.550 liter/hari
Kebersihan**: 2.000 liter/hari
TOTAL: 16.550 liter = 16,55 m3/hari
Keterangan :
* Hanya 29lorang yang dihitung, karena 3 orang yaitu pimpinan proyek (1 orang) dan administrasi-
keuangan (2) berada di luar lokasi pengerukan (kantor proyek).
** Data dari DED

b. Pelaksanaan
1. Pengerukan
Direncanakan kegiatan pengerukan waduk akan mengeruk material keruk
sekitarl000 m3/hari, sehingga estimasi waktu yang diperlukan sekitar 8-10 bulan.
Direncanakan pengerukan ini akan dilakukan dengan floating excavator atau floating
crane shoveL

Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan floating excavator adalah sebagai


berikut;
a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan
b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di lokasi pengerukan
c. Excavator keruk dan ponton diturunkan ke waduk dengan menggunakan ramp.
Ponton diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil kemudian disusul oleh excavator
keruk.
d. Excavator (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur bergerak
menuju titik awal pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah
terakumulasi endapan dan sampah/daratan di tengah waduk.
e. Excavator mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.

Sedangkan untuk metode floatinq crane shovel adalah sebagai berikut;


a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan
b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di lokasi pengerukan
c. Crane Shovel serta ponton diturunkan ke waduk dengan menggunakan ramp.
Ponton diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil kemudian disusul oleh crane
shovel .
d. Crane shovel (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur bergerak
menuju titik awal pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah
terakumulasi endapan dan sampah/daratan di tengah waduk.
e. Crane shovel mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.

2. Penempatan Hasil Pengerukan Sementara


Material hasil keruk, berupa lumpur diletakan di Tempat Penempatan Sementara
Lumpur (TPS Lumpur), berupa wadah (kontainer) yang dapat meniriskan air dari
lumpur dan mengeringkan lumpur dengan proses evaporasi. Kontainer diletakkan di
atas waduk sehingga dapat menghindari pencemaran lingkungan dijalan atau
persepsi negatif dari penduduk sekitarnya, jika hari hujan atau menimbulkan kebauan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 2 -14
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

yang tajam, maka timbunan lumpur di kontainer akan di tutup. Penumpukan lumpur
sementara tidak boleh lebih tinggi dari 2 m dan waktu penempatan selama 1 hari.

3. Pemilahan Sampah
Sebelum lumpur diangkut ke Dispossal Site, sampah yang berukuran besar akan
dipilah terlebih dahulu oleh masyarakat setempat. Sampah yang telah terpilah akan
diangkut dengan truk (bekerja sama dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta dalam hal
teknis pengangkutan atau penunjukan operator pengangkut sampah) ke TPA.
Volume sampah diperkirakan adalah 20% dari volume lumpur yang dikeruk yaitu
446.000 m3.

4. Transportasi Hasil Pengerukan


Pengangkutan hasil kerukan dilakukan oleh truck pengangkut berkapasitas 25 m3
yang dilengkapi dengan sea! untuk mencegah ceceran lumpur yang tumpah. Selain
itu juga diatur rute transportasi truk yang mengangkut hasil pengerukan sebanyak 30
kendaraan/hari dengan ritase masing-masing masing truck sebanyak 3 ritase (rute
yang sama juga digunakan untuk truk yang kosong). Setiap hari truck dapat
mengangkut lumpur sebanyak 2.400 m3. Dump Truk berisi lumpur hasil kerukan akan
berangkat menuju lokasi dispossal site mulai pukul 22.00 - 05.00 WIB. Rute
pengangkutan hasil kerukan adalah;

Waduk Sunter Utara;


Jalan Bisma-+ Jalan Permai Raya -*Jalan RE Martadinata.

Waduk Sunter Timur 1i ;


Jalan Sindang-> Jalan Yos Sudarso-> Jalan Tol Pelabuhan -> Jalan RE Martadinata.

Waduk Sunter Selatan Barat ;


Jalan Danau Sunter Selatan-> Jalan Danau Sunter Barat-> Jalan RE Martadinata.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini;

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 2 - 15
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

rx, c n. 1.9~ r

- -

-- -- -Z---- -

-- * _ -Þ -_ ik. e - -

-c,v

1;bp;

Legendao :

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PENGERUKAN WADUK SUNTER 4


GAMBAR 2.9.
Legeda:RUTE TRANSPORTASI MATERIAL HASIL KERUKAN WADUK SUNTER - -- y
4 : Waduk Sunter-
5 : Waduk Sunter Selatan Barat-
6 :Waduk Sunter Timur Tiga-

SDINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


Jalan Taman Jatibaru No.1, Jakarta Pusat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 2-1


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

3. Penempatan Hasil Kerukan


Penempatan hasil keruk dilakukan di dispossal site yaitu Ancol Barat bagian Timur
yang akan digunakan sebagai material reklamasi. Manajemen di dispossal site
merupakan manajemen terpisah dengan manajemen pengerukan. Manajemen
dispossal site dilakukan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan Up Dating
AMDAL Ancol Barat bagian timur, sedangkan manajemen pengerukan dilakukan oleh
JEDI Manajemen secara keseluruhan yang mencakup lokasi pengerukan dan jalan-
jalan yang dilalui oleh truck pengangkut material keruk. Sesuai dengan studi Up
Dating AMDAL Reklamasi Ancol Barat Bagian Timur pada tahun 2009, maka PT
Pembangunan Jaya Ancol tidak menerima lumpur yang mengandung B3.

Untuk mengetahui apakah ada limbah B3 di lumpur hasil kerukan, maka akan
dilakukan pemantauan kualitas sedimen tersebut sebelum dilakukan pengerukan,
apabila terdapat limbah B3, maka hasil kerukan tidak akan dibawa ke Ancol Barat
Bagian Timur, melainkan akan diserahkan pada pihak ke tiga yang memilki izin KLH.

2.2.1.3. Tahap Pasca Pengerukan

Dengan telah berakhirnya kegiatan pada Tahap Pengerukan, maka akan dilanjutkan dengan
kegiatan pada tahap pasca konstruski yang diantaranya terdiri dari:

1. Pembersihan Lahan
Pada Tahap Pasca Pengerukan, lokasi TPS lumpur dan lokasi sekitar waduk akan
dibersihkan dari sisa-sisa kegiatan pengerukan. Sarana umum seperti rambu lalu
lintas,
pagar, tanaman dan taman akan dikembalikan seperti kondisi semula.

2. Demobilisasi Kendaraan dan Peralatan


Demobilisasi kendaraan dan peralatan dilakukan secara bertahap dari lokasi pengerukan
ke tempat kontraktor pelaksana.

3. Demobilisasi Tenaga Kerja


Sebelum melakukan pemutusan kerja, pihak kontraktor akan memberikan informasi
mengenal hal tersebut, sehingga para tenaga kerja dapat bersiap-siap. Demobilisasi
Tenaga Kerja akan dilakukan setelah semua pekerja menjalankan kewajibannya dan
menerima haknya.

4. Pemeliharaan
Salah satu tujuan pengerukan adalah penanganan banjir, sehingga diharapkan dengan
adanya pengerukan waduk ini akan menjadi salah satu cara dalam memecahkan
masalah banjir di DKI Jakarta. Oleh karena kegiatan pemeliharaan waduk sangat periu
dilakukan untuk mempertahankan kapasitas tampung waduk tersebut. Pekerjaan yang
dilakukan adalah perbaikan:

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 2-17


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

1) Penambahan Pompa pada Waduk Sunter Selatan Barat


2) Perbaikan embankment pada Waduk Sunter Selatan Barat

Tabel 2.8. Jadwal Pekerjaan Pengerukan Waduk Sunter


2010 2011 2012 2013 >2013
Pekeraan -
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Des Des Jul > Ags
Survey
Desain
Tender
Pengerukan
Paska Pengerukan

2.3. Alternatif-Alternatif Yang Akan Dikaji Dalam ANDAL

Berdasarkan data-data dan diskusi dengan pemrakarsa, maka terdapat alternatif sebagai
berikut ; Pemilihan metode ini didasari oleh kondisi lokasi Waduk Sunter dan sekitarnya.
Alternatif metode pengerukan adalah floating dreadgin. (excavator) atau floating crane
shovel.

2.4. Keterkaitan Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan Dengan Kegiatan Lain
Disekitarnya

Kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar Waduk Sunter adalah;


a. Waduk Sunter Utara; 6 saluran inlet dan 1 outlet, Ruang terbuka Hijau, Pemancingan,
Keramba, Pemukiman Taman Sunter Agung 1 dan Taman Sunter Agung 2, Sunter
Mediterania, Sunter Asri.
b. Waduk Sunter Selatan Barat; 2 saluran inlet dan 1 outlet, Kali Sentiong, Pompa,
Ruang terbuka Hijau, Pemukiman Taman Tirta, Pemancingan, Keramba,
c. Waduk Sunter Timur Ill; 1 inlet dan 1 outlet, Kali Sunter dan lahan kosong.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 2-18


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
м р
т
в
т=о
г
в
сг
сг
вг
о
HIDUP
Il RONA LINGKUNGAN

Komponen lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan Waduk Sunter
adalah sebagai berikut:

3.1. Lingkungan Fisik - Kimia


3.1.1. Iklim

Keadaan iklim yang ditinjau diclasarkan pada data meteorologi yang dicatat oleh Stasiun
Badan Meteorologi dan Geofisika (BIVIG) terdekat yaitu Stasiun Geofisika Halim Perdana
Kusumah selarna periode tahun 2000 - 2009. Parameter-parameter iklim yang difinjau
meliputi curah hujan, temperatur udara, penyinaran matahari, arah dan kecepatan angin.

a. Curah Hujan
Curah hujan rata-rata di Jakarta dari tahun 1999 hingga 2008 berkisar antara 179 - 433
mm. Jumlah curah hujan rata-rata tertinggi di Jakarta terjadi pada butan April dengan
curah hujan sebesar 433 mm, sedangkan curah hujan rata-rata terendah terjadi pada
butan Agustus dengan jumlah curah hujan 179 mm. Iklim di Jakarta dan sekitarnya,
menurut klasifikasi Schimidt dan Ferguson, termasuk iklim tropis tipe A (sangat basah) di
bagian selatan dan tipe B (basah) di bagian utara.

Tabel 3.1. Curah Hujan IDKI Jakarta Tahun 1999 - 2008


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1999 352 538 504 596 523 138 243 403 342 425 355 310
2000 391 109 230 404 457 51 24 34 136 231 422 357
2001 524 423 741 456 581 399 222 252 189 573 181 135
2002 311 271 98 397 326 231 252 207 123 421 381 234
2003 297 286 98 276 491 227 327 208 377 191 480 79
2004 383 352 276 364 335 340 366 142 445 307 445 70
2005 629 475 1 414 578 247 345 312 128 118 298 416 785
2006 212 638 471 309 501 180 25 91 270 552 326 398
2007 404 327 432 640 374 169 209 166 392 277 401 432
2008 537 580 568 308 429 682 215 163 320 351 423 252
Rata-rata 404 400 383 433 426 276 220 179 271 363 393 265
Sumber . Stasiun Geofiska Haýiffl Pefdana Kusurna, 2W9.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Keglatan Pengerukan Sungaj, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 ~1
Segmen Waduk Sunter

.-
......... - - 111-
....... 1-11
.......... ....
...........
..........
. ...............
...
...
Rona Lingkungan Hidup

Grafik Curah Hujan Rata-Rata 1999-2008


500

450
426
400 44 0 83
393
350 3
30 -

200
200
179
150

100

50

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Ok Nov Des
bulan

Gambar 3.1. Grafik Curah Hujan Rata-Rata 1999-2008

Keadaan curah hujan di DKI Jakarta dan sekitarnya yang didasarkan pada hasil
pencatatan Stasiun Geofisika Halim Perdana Kusuma periode 1999 - 2008 mempunyai
curah hujan bulanan rata-rata 146 mm dengan curah hujan bulanan terbesar jatuh pada
bulan Januari 390 mm, dan curah hujan bulanan terkecil jatuh pada bulan September
dengan rata-rata 37 mm. Total curah hujan rata-rata tahunan 1.755 mm. Menurut
Schmidt dan Ferguson, bulan basah adalah curah hujan rata-rata >100 mm dan bulan
kering adalah curah hujan rata-rata bulanan < 60 mm, sedangkan curah hujan rata-rata
bulanan antara 60 mm - 100 mm dikategorikan bulan lembab.

Curah hujan Berdasarkan teori tersebut di atas, maka wilayah studi termasuk:

Rata - rataBulan Kering X100%


Rata - rataBulan Basah
= 193,13/52,15 = 3,7

Berdasarkan Schmidt dan Ferguson (1951), nilai 3,7 termasuk dalam tipe iklim kelas A
(0% - 14,3%), sehingga wilayah studi secara umum merupakan daerah yang sangat
basah (tropik).

Gambaran kejadian hujan harian maksimum dari 4 stasiun hasil pengamatan selama 14
tahun (1994 - 2007) hujan umumnya menaik. Dari sini dapat dimengerti bahwa puncak
banjir yang akan ditimbulkan oleh hujan tersebut juga akan selalu menaik. Akibat puncak
banjir menaik harus ada antisipasi dengan cara memperbesar kapasitas saluran drainase
dan kapasitas sungai-sungai.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3-2
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Pada tabel dan gambar berikut ini adalah periode ufang (return periode) hujan harian
maksimum di berbagai wilayah di Jakarta 2, 5, 10, 25, 50, 100 dan 200 tahun, serta hasil
pengamatan curah hujan harian masksimun dan kecenderungannya dari 4 stasiun hujan
dalam wilayah Jakarta, sebagai referensi perencanaan saluran drainase kota Jakarta dan
sekitanrnya.

Tabel 3.2. Return Period Curah Hujan Sekitar Wilayah Jakarta


dalam satuan (mm/hari)

No. Nama Sta. Hujan -


2 5 10 25 50 100 200
1 Jembatan i 83.40 102.50 148.20 180.30 204.20 227.80 251.40
2 Paweja 85.20 96.50 118.70 131.00 138.90 146.10 152.60
3 Kalibata 101.60 113.00 135.60 148.00 156.10 163.30 169.90
4 Kandang I Ps. Mimggu 94.20 108.20 145.10 172.80 194.30 216.70 240.00
5 Tanjung Barat 87.90 101 .70 141.40 173.90 200.60 229.80 261.70
6 Cililitan I Halim P 79.70 92.20 129.40 160.70 187.30 216.70 249.40
7 Jati Padang 94.10 109.70 149.50 175.60 195.70 215.70 235.90
8 Ragunan 95.90 110.10 143.20 164.70 179.90 194.50 208.70
9 Pasar Minggu 106.40 125.50 173.40 207.10 232.10 256.90 281.60
10 Cilandak 86.40 i 3.80 182.60 231.00 266.9 302.60 338.10
11 Pondok Betung 94.00 109.70 159.50 204.90 245.20 291.80 346.00
12 Kebayoran Baru 72.40 90.50 138.50 173.40 199.70 226.20 253.10
13 Kebayoran Lama 89.30 102.10 136.50 162.90 183.70 205.60 228.70
14 Pondok Bambu 115.20 137.60 188.60 221.00 243.50 264.90 285.50
15 Cipinang 63.90 89.10 166.30 230.40 282.50 337.80 396.50
16 Karet / Pintu 101.80 127.30 193.70 241.50 277.40 313.20 349.30
17 Setia Budi 118.00 139.20 181.50 203.80 217.40 228.80 238.60
18 Manggarai 110.20 124.50 163.20 193.10 216.70 241.70 268.30
19 Kemayoran 99.60 119.00 175.40 221.90 260.40 302.50 348.50
20 Jati Baru 85.70 98.00 129.40 152.10 169.40 187.00 205.00
21 Jakarta 91.10 106.90 152.20 186.50 212.60 239.00 265.60
22 Cilincing 135.40 158.60 204.30 229.60 245.90 260.50 274.00
23 Aquarium I Ps Ikan 75.10 91.20 136.10 171.70 200.20 230.60 263.00
24 Karnal 61.70 80.70 138.40 187.30 228.20 272.80 321.50
sumber; Review Master Plan Banjir Jakarta - 2009

Tabel 3.3. Data Curah Hujan Jakarta (Harian Maksimum)


sumber data BMG

No Tahun No. 33 Halim No. 6 No.26a No. 26 Tanjung


Perdnakusuma Rawamangun Cengkareng Perluk
1 1994 94.00 93.00 85.00 73.00
2 1995 91.00 90.00 125.00 89.00
3 1996 97.00 120.00 107.00 98.00
4 _1997 165.00 92.00 103.00 118.00
5 1998 76.00 119.00 108.00 111.00
6 1999 74.00 95.00 98.00 83.00
7 2000 114.00 101.00 94.00 65.00
8 2001 97.00 97.90 84.00 52.00
9 2002 108.00 115.20 88.00 147.00
2003 81.00 90.80 39.00 127.00
11 2004 122.60 119.30 114.00 121.40
12 2005 157.00 141.70 158.10 110.00
13 2006 93.60 81.20 60.00 90.00
14 2007 259.10 197.80 153.00 181.20
Jumnlah data 14 14144
Maximum 259.00 198.00 158.00 181.00
Minimum 74.00 81.00 39.00 52.00
Rerata 116.38- 110.99 1ý0-1.12 -104.63
StandarDeviasi 49.30 29.94 31.80 33.97

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3- 3
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Kecenderungan hujan harlan maksimum


Staslun Hujan No. 33 Halim Perdnakusuma
300 -
c 250 y= 5.5563x - 10999
200

50
50

1990 1995 2000 2005 2010


Th Pengamatan

Gambar 3.2. Kecenderungan Hujan Harian maksimum


Sta. No.33 Halim Perdanakusuma

Kecenderungan hujan harian maksimum


Stasiun Hujan No. 6 Rawamangun
250

200 y = 3.4473x - 6785.2

150 -

100

50

1990 1995 2000 2005 2010


Th Pengamatan

Gambar 3.3. Kecenderungan Hujan Harian maksimum


Sta. No.6 Rawamangun

Kecenderungan hujan maksimum harian


Stasjon hujan No.26a Cengkareng
180
160 y =0.7053x - 1309.8
- 140
120-
100
80
60
40
20
0
1990 1995 2000 2005 2010
Th Pengamatan

Gambar 3.4. Kecenderungan Hujan Harian maksimum


Sta. No.26a Cengkareng

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPJEDI)
3-4
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Kecenderungan hujan harian maksimum


Stas iun hujan No. 26 Tanjung Periuk
200
y = 3.9745x - 7846.3
150-

100

50

0 ~
1990 1995 2000 2005 2010
Th Pengamatan

Gambar 3.5. Kecenderungan Hujan Harian maksimum


Sta. No.26 Tanjung Periuk

b. Temperatur Udara
Temperatur udara rata-rata tahunan menurut Stasiun Geofisika Halim Perdana Kusumah
periode 1999 - 2008 wilayah Jakarta adalah 31,6 °C dengan temperatur rata-rata
bulanan tertinggi jatuh pada bulan September yaitu 32,5 °C dan temperatur udara rata-
rata bulanan terendah 30,1 OC terjadi pada bulan februari. Berdasarkan data curah hujan
dan temperatur udara bulanan dapat ditentukan tipe iklim setempat sesual dengan
klasifikasi tipe iklim menurut Koppen, yaitu termasuk tipe iklim A yaitu tipe iklim hujan
tropis. Secara rinci data temperatur udara dari stasiun Stasiun Geofisika Halim Perdana
Kusumah periode 1999 - 2008 dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Temperatur Udara Bulanan (0C) periode 1999 - 2008


Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Tahunan
1999 30,1 30,6 32,1 31,8 32,5 32,4 32,2 32,2 32,1 32,4 31,8 31,5 31,8
2000 29,5 30,8 31,2 31,6 32,1 32,1 31,8 32,1 31,7 32,6 32,4 31,9 31,6
2001 30,1 30,6 30,5 31,8 32,4 32,4 31,9 32,7 32,3 32,1 31,1 30,3 31,5
2002 30,5 29 30,5 31,5 32,3 32,3 31,7 31,7 31,8 31,2 31,3 30,4 31,1
2003 29,1 29,9 31,5 31,3 31,7 31,7 31,4 31,4 32,2 32,4 32,1 31,7 31,4
2004 31,7 30,9 31,5 32 32,7 32,7 32 32,0 32,2 31,1 29,6 31,4 31,4
2005 29,8 29,3 31,7 32,2 31,4 31,4 32 32,0 32,9 31,6 31,7 30,5 31,3
2006 30 30,3 31,5 32,5 32,5 32,5 32 32,0 33 32,7 31,5 32 31,8
2007 31,1 30 31,6 32,4 32,4 32,4 32,4 32,4 33,3 31,8 31,7 32,1 32
2008 30,2 29,8 31,9 32,6 32,6 32,6 32,7 32,7 33,1 34 33,4 32,3 32,4
Rata-rata 30,2 30,1 31,4 32 32 32 32,1 32,1 32,5 32,2 31,7 31,4 31,6
Keterangan :- = tidak ada data
Sumber: Stasiun Geoflsika Halim Perdana Kusuma, 2009.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3- 5
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

32 -:

1.7
31 5 1,4
31,4
31

30,5-

295.

29

285
Jan Feb Mar Apr rb Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
bulan

Gambar 3.6. GrafikTemperatur Rata-Rata 1999 - 2008

c. Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari merupakan keadaan sinar matahari yang sampai di permukaan
bumi pada saat siang hari dan dinyatakan dalam satuan persen. Data penyinaran
matahari yang dicatat menunjukkan bahwa penyinaran matahari di wilayah studi
cukup
merata dari bulan ke bulan (tak ada perbedaan mencolok). Penyinaran matahari terkecil
terjadi pada bulan Januari (28%) dan tertinggi pada bulan Agustus (73%), penyinaran
matahari rata-rata sebesar 51%. Data penyinaran matahari periode 1999 - 2008 disajikan
pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Data Penyinaran Matahari (%) Periode 1999 - 2008


Tahun Jan Feb Mar Apr Mel Juni Juli Agus Sept Okt Nop Des Rata-rata
1999 42 47 60 52 52 72 82 89 82 66 35 55 61
2000 23 32 47 54 87 68 62 77 48 2 47 36 50
2001 42 43 55 42 61 50 57 78 69 52 48 40 53
2002 11 54 45 54 71 55 66 64 51 46 26 42 49
2003 18 32 64 52 9 68 5 94 76 73 54 31 60
2004 42 52 41 61 56 65 72 71 72 50 37 39 55
2005 36 61 52 17 36 - 69 75 72 48 51 - 52
2006 16 38 41 66 5 45 65 54 81 - - - 35
2007 25 16 41 21 61 - - - - - - -
2008 6 24 47 52 - 45 65 54 81 78 60 26 51
Rata- 28 40 49 50 54 59 69 73 70 58
rata 45 39 52
Keterangan - = data tidak masuk
Sumber: Stasiun Geofisika Halim Perdana Kusuma,2008.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3-6
SegmenWaduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Grafik Penyinaran Matahari Rata-Rata 1999-2008

80 -

70- 70

60 -
58
50 -

45
40 - 40
39
30 -
28

20-

10-

0-
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nop Des
bulan

Gambar 3.7. Grafik Penyinaran Matahari Rata-Rata 1999 - 2008

d. Arah dan Kecepatan Angin


Pengkajian arah dan kecepatan angin dimaksudkan untuk mengetahui pola dominasi
arah bertiupnya angin serta kecepatannya. Hal ini penting berkaitan dengan
pengaruhnya terhadap penyebaran polutan gas dan partikulat yang akan dihasilkan oleh
adanya pengerukan Waduk Sunter. Keadaan angin yang dipantau selama periode 1998 -
2007 oleh Stasiun Geofisika Halim Perdana Kusumah menunjukkan bahwa pada bulan
Desember sampai Maret angin cenderung dari arah barat, pada bulan April dan Mei
angin cenderung dari arah timur, sedangkan pada bulan Oktober sampai dengan
Nopember angin bertiup dari arah utara, kecepatan angin berkisar antara 1 - 4 knot.
Distribusi dan kecepatan angin dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata Bulanan (knot)


Tahun Jan Feb Mar Apr Mel Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1999 W/3 W/3 N/3 N/2 E/3 E/3 NE/3 N/3 N/3 N/3 N/3 N/3
2000 W/3 W/4 W/4 W/5 E/4 E/4 E/4 E/5 N/4 N/4 N/4 N/4
2001 W/4 W/3 W/3 N/5 N/3 E/4 E/4 E/4 E/4 N/4 SW W4
2002 W/4 W/4 W/4 N/3 E/4 E/4 E/3 E/6 N/3 N/3 W/3 W/4
2003 W/3 W/3 W/4 E/3 E/3 E/4 E/3 N/3 E/3 N/4 N/3 N/3
2004 Wi1 Wi N/1 N/1 E/2 E/1 N/1 E/2 N1 N1 SWI4 W2
2005 W/4 W/3 W/3 W3 N/3 E3 N3 N3 E4 N3 N2 W4
2006 W/3 W/4 W/3 N/2 N/2 N/2 E/3 N/3 N3 N/2 N/2 W3
2007 N/3 W/4 W/3 N/2 N/2 N/2 N/2 N/3 N/2 N/3 W/3 N/3
2008 N/2 N/2 N/3 N/2 N/3 N/2 E/3 N/2 N/2 N/2 N/2 N/2
Sumber: Stasiun Geofisika Halim Perdana Kusuma,2009
Keterangan :
VA = Variable (arah tidak tentu) E = Dari Timur SW = Dari Barat Daya
N = Dari Utara SE = Dari Tenggara W = Dari Barat
NE = Dari Timur Laut S = Dari Selatan NW = Dari Barat Laut

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI) 3-7
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Gambar 3.8. Wind Rose bulanan Stasiun Halim P.K. Bulan Januari - April

Gambar 3.9. Wind Rose bulanan Stasiun Halim P.K. Bulan Mei- Agustus

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
3-8
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Gambar 3.10. Wind Rose bulanan Stasiun Halim P.K. September- Desember

3.1.2. Hidrologi

a. Waduk Sunter Utara


Waduk Sunter Utara terletak pada topografi dataran pantai, waduk ini untuk daerah
tangkapan sebagian wilayah Kelurahan Sunter Agung, Sunter Garden dan Taman Nyiur
Sunter dan sebagian wilayah Kelurahan Papanggo (Kec. Tanjung Periuk). Pengeluaran
air waduk ada dua tempat yang terletak sebelah utara yaitu ke Kali Japat dan ke arah
Kali Koja. Lahan sekitar sudah menjadi daerah perumahan perkotaan, resapan air sangat
kecil di lahan, sehingga intensitas hujan yang tinggi tidak mampu ditampung
oleh waduk,
karena kapasitasnya berkurang akibat endapan lumpur, maka waduk ini perlu
diperdalam. Genangan yang pernah terjadi sekitar Waduk Sunter Utara sekitar 0,20 - 1,0
m umumnya sekitar keliling waduk. Wilayah yang berdampak bila dilakukan penggalian
waduk adalah Kecamatan Tanjung Priuk; dengan Kelurahanya Papango dan Warakas.

Jalan inspeksi khusus keliling waduk untuk pemeliharan tidak ada, dominan taman yang
yang tidak terawat dapat disebut sebagai semak-semak. Kemungkinan untuk dibenahi
masih memungkinkan.

Data informasi Waduk Sunter Utara:


/ Luas waduk : 32 Ha
/ Luas layanan : 384 Ha
/ Pompa banjir : 5 unit

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3-9
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

/ Kapasitas pompa : 20 m3/dt.


/ Kapasitas desain : 960.000 m3
/ Panjang efektif waduk :1.300 meter
/ Lebar effektif : 500 meter
/ Kedalaman rata-rata : 3 meter
/ Keliling : 3.625 meter
/ Shore Line Development Index :1,8
/ Insulosity : 0%
/ Ketinggian : 4 mdpl
/ Kedalaman kriptodepresi : 1 mdpl
/ Kedalaman Relative : 46%
/ Volume Development 2,25

Gambar 3.11. Waduk Sunter Utara dan Sampah

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 10
SegmenWaduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Pemuk an

- D-iN +

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PENGERUKAN WADUK SUNTER n --


Å --
GAMBAR 3.12. LOKASI PROYEK PENGERUKAN WADUK SUNTER UTARA

DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


Jalan Taman Jatibaru No.1, Jakarta Pusat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3-11


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

INLET

OUTLET

INLET

INLET -ANLET

-0
-
_ý<
kil14
- - -- 0.2
-0.4
-- 0.6
-0.8

ý41.6

-- 2
-2.2
-2.4
-2.6
-2.8

-3.2
L-3.4
m Kedalaman (m)

Gambar 3.14. 3D Surface Waduk Sunter Utara

Waduk Sunter Selatan Barat


Waduk Sunter sebelah selatan terdiri dua waduk yang berdekatan ; yaitu Waduk Sunter
Selatan Timur dan Waduk Selatan Barat. Waduk Sunter Selatan Timur saat ini telah dirawat
oleh pihak swasta dan dipergunakan untuk olah raga jet ski, sehingga tidak masuk dalam
program JEDI. Sedangkan Waduk Sunter Selatan Barat masuk dalam program JEDI karena
perlu dilakukan penambahan kapasitas, permasalahan dengan sedimen dan hidroulik sama

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 13
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

seperti Waduk Sunter Utara, maka untuk mengatasi pendangkalan dilakukan cara dengan
menggali (mengeruk lumpur). Keliling waduk sebagian besar sudah dibangun perkuatan
dengan pasangan batu,hanya kualitas kekerasannya kurang/sudah banyak yang rusak.
Jalan inspeksi keliling waduk tidak ada, dominan semak-semak tidak terawat.

Daerah tanggapan air waduk ini meliputi sebagian Kecamatan Tanjung Periuk; dengan
Kelurahanya Sunter Jaya sebelah selatan dan Sunter Agung sebelah utara.

Wilayah yang berdampak bila dilakukan penggalian waduk adalah Kecamatan Tanjung
Priuk; dengan Kelurahanya Sunter Jaya dan Sunter Agung.

Data informasi Waduk Sunter Selatan Barat


• Luas waduk :26 ha
• Kapasitas desain : 520.000 m3
" Panjang efektif waduk 2.100 meter
• Lebar effektif : 250 meter
• Kedalaman rata-rata : 2 meter
* Keliling : 5.000 meter
" Shore Line Development Index 3,9
* Insulosity : 0%
• Ketinggian : 4 mdpl
* Kedalaman kriptodepresi :2 mdpl
• Kedalaman Relative : 20%
" Volume Development :2

Hasil survey di Waduk Sunter Selatan; 70,05% responden membenarkan bahwa terjadi
banjir 5 tahun sekali. Frequency kejadian banjir yang terasakan oleh masyarakat setahun
sekali sebanyak 21,81% responden, yang menyatakan air genangan banjir masuk kedalam
rumah sebanyak 54,79%. Ketinggian air yang masuk kedalam rumah bervariasi seperti tabel
berikut ini.

Tabel 3.7. Variasi Ketinggian Air Di Sekitar Waduk Sunter Selatan


No Jawaban Responden %
1 < 20 cm 22 21,36
2 20 - 50 cm 48 46,60
3 50 - 100 cm 30 29,13
4 > 100 cm 3 2,91
Jumlah 103 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 14
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Gambar 3.15. Waduk Sunter Selatan Barat

5
4.5
. . 4
- 3.5
-3
-. 5
-2

-. 5

-2.5

- -3.

--3.
-4.
-5
-5

Gambar 3.16. 3D Surface Waduk Sunter Selatan Barat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 15
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

23
+~ + +I O2

"Amt' 3
91 9~339cl4Y 9SVjTr-

- clcl 4? 3- 9960t11 93
3

993 1< , 1l cl
%l3l~~31 c .9l 33 13 -3
93 '
cc
0c9

cl

ANAISI LING DAMPA UNGA


31910~<w ~~~~~~
~ 1
c1
1
1 30 n
9
1
HIDUP PEN ERKA WADU SUNTER3
cl~ 33 :L--~

GABA
3.17 LOAS PROYE PENERKA WADUK SUNTE SELATA BA,9T

DINASPEKERJAANUMUMPROVINSIDAERAHKHUSUSIBUKOTAJAKARTA

-
c=_ Jaa
Taa Jaibr Nol Jakart Pusat333

Anlii Ling unga (ANDAL clpa 9 ~ 1 339-16


Kegata aa ae2(UM/EI
PegrknSna,Wdkdn
Segme Waduk Sunter-~019 .9 ~ c6393 13 ~ 33 13 ~ 3
Rona Lingkungan Hidup

Waduk Sunter Timur 1I1


Waduk Sunter Timur Iii, terletak sebelah utara arah ketimur bentuknya memanjang kearah
utara-selatan. Daerah tangkapan airnya meliputi sebagian wilayah Kecamatan Koja; dengan
Kelurahanya Rawa Badak. Sekeliling waduk sudah dibangun perkuatan tebingnya dari
pasangan batu. Kasusnya sama bila hujan dengan intensitas tinggi timbul genangan
sekelilinng waduk, maka untuk memperbesar kapasitas dilakukan penggalian. Keliling waduk
sudah diperkuat dengan pasangan batu, hanya kualitasnya rendah sudah banyak yang
rusak. Tumpukan sedimen sudah tinggi, ada yang ditumbuhi oleh semak-semak. Jalan
inspeksi khusus untuk operasi dan pemeliharaan tidak ada, keliling waduk dominan semak-
semak yang tidak terawat. Wilayah yang berdampak bila dilakukan penggalian waduk adalah
Kelurahan Rawa Badak (Kecamatan Koja).

Data informasi Waduk Sunter Timur 111


• Luas waduk : 26 ha
" Kapasitas desain : 160.000 m3
• Panjang efektif waduk :1.500 meter
" Lebar effektif :225 meter
• Kedalaman rata-rata : 2 meter
" Keliling : 4.125 meter
• Shore Line Development Index :5,8
" Insulosity : 0%
• Ketinggian : 3,5 mdpl
• Kedalaman kriptodepresi : 1,5 mdpl
• Kedalaman Relative : 44,3%
• Volume Development :2

Gambar 3.18. Waduk Sunter Timur III dan Tumbuh-Tumbuhan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
] 1
SegmenWaduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Gambar 3.19. Waduk Sunter Timur 1I1dan Pendangkalan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 18
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

+E

211

1/ 1Q

+P

i -- --

Analsis
Ligkunan
ampa (NDAL 3
+ -r"n-------
KegitanPeneruan
unga, WdukdanDanu Fae 2(JUMP/EDI

SegenWaukSute

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPn_


PENGERUKAN WADUK SUNTER-

GAMBAR 3.20. BATHIMETRI WADUK SUNTER TIMUR 3-

DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINS] DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


Jalan Taman Jatibaru No1, Jakarta Pusat
Rona Lingkungan Hidup

OUTLET (Gedung

INLE

-0.2
Keaa-0.4

-1.4
GD S-1.6

-2

-2.4

-- 2,6
-2.8
-3
-3.2
-3,4

Kedalaman
Gambar 3.21. 31D Surface Waduk Sunter Timur 111

Intensitas hujan yang digunakan untuk membuat perencanaan kapasitas ketiga waduk ini
adalah: berdasarkan stasion hujan Tanjung Periuk atau curah hujan untuk perencanaan Kali
Sunter hilir.

Dari ke tiga waduk ini (Suter Utara, Selatan Barat dan Timur 111) kondisi umum yang
terjadi
antara lain adalah:
1. Curah hujan dari cachment area masing-masing waduk menimbulkan luapan,
walaupun kapasitas tampung waduk mampu menampung atau intensitas hujan yang
masuk kedalam waduk. Hal ini disebabkan kemampuan saluran pengeluaran air dari
waduk untuk menjaga muka air di waduk agar dapat dikendalikan, sehingga timbul
luapan sekeliling waduk. Contoh kasus banjir tahun 2002 dan 2007 daerah ini
tergenang banjir.
2. Akibatnya waduk penuh/meluap, dan menimbulkan genangan di pemukiman
sekeliling waduk.
3. Elevasi muka air waduk lebih rendah dari muka air saluran, maka diperlukan bantuan
pemompaan untuk pengeluaran air dari waduk.
4. Penambahan pemukiman disekitar waduk tidak terkendali, sehingga luasan waduk
semakin berkurang.
5. Sebagian masyarakat yang bermungkin sekitar waduk membuang sampah di saluran
yang akhirnya bermuara di waduk.

Air yang menggenangi lahan saat hujan segera mengalir masuk waduk dan selanjutnya
dapat mengalir keluar dengan lancar dengan kapasitas debit yang berimbang dengan
naiknya muka air dalam waduk. Apabila maksud tersebut tidak tercapai perkiraan dampak
negatif akan timbul.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3-20


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Secara perhitungan dapat diilustrasikan mengikuti formula sebagal berikut:

S= 1-0
I= Q = 0,00278.Cs.Ci.A

dimana:
I = Inflow berasal dar hujan yangjatuh di daerah layanan (m3/dt)
0 = Outflow kemampuan saluran pengeluaran (m3/dt)
S = Tampungan waduk (m3/dt) yang tidak menimbulkan genangan /Iluapan

Waduk Sunter Utara;


Diketahui :
Debit Inlet rata-rata :0,6 m3dt
Debit Outlet rata-rata : 2 m3/dt
I = 17,71 m3/dt
S = 17,71 m3/dt -2 m3/dt
Kecepatan tampungan waduk = 15, 71 m3/dt
Retention time: 37 Jam

Waduk Sunter Timur 3;


Debit Inlet rata-rata : 2,5 m3/dt
Debit Outlet rata-rata : 3 m3/dt
I = 11,12 m3/dt
S = 11,12 m3/dt -2,5 m3/dt
Kecepatan tampungan waduk = 8,62 m3/dt
Retention time :25 Jam

Waduk Sunter Selatan Barat;


Debit Inlet rata-rata :0,9 m3/dt
Debit Outlet rata-rata : 15 m3/dt
I = 53,98 m3/dt
S = 53,98 m3/dt -15 m3/dt
Kecepatan tampungan waduk =38,98 m3/dt
Retention time: 23 Jam

3.1.3. Kualitas Udara

Kegiatan pengerukan Waduk Sunter adalah suatu kegiatan yang dapat menimbulkan
dampak terhadap kualitas udara, terutama saat pengeringan sedimen/lumpur dan mobilisasi
angkutan sedimen. Sebagai tolok ukur adanya penurunan kualitas udara di tapak kegiatan
maka dilakukan analisis terhadap kualitas udara dan dibandingkan dengan baku mutu untuk
mengetahui dampak yang terjadi. Komponen udara yang dianalisis yaitu pada udara ambient
sekitar saluran drainase. Adapun parameter yang di uji adalah S02, CO, NO2, Oksidan (03),
Hidrocarbon, PM10, Timah Hitam, dan debu (TSP). Kondisi kualitas udara di sekitar tapak
kegiatan, diketahui bahwa kandungan dari parameter-parameter yang diuji relatif kecil dan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 21
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

tidak ada yang melampaui baku mutu kualitas udara ambien sesual SK Gubernur DKI No.
551/2001. Kondisi kualitas udara secara rinci tersaji pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Waduk Sunter Utara


No. Parameter Satuan Baku Mutu Up Wind HasDown Wind
1. Sulfur Dioksida (S0 2) pg/Nm3 900 81 4
2. Karbon Monoksida (CO) pg/Nm3 26.000 541 251
3. Nitrogen Dioksida (NO2) pg/Nm | 400 15 15
4. Oksidan (03) pg/Nm3 200 3 4
5. Debu (TSP) pg/Nm3 230 116 40
6. Hidrokarbon (HC) pg/M | 160 0,005 0,001
7. Partikel <10 (PM'u) /N 150 11 10
8. Timah Hitam (Pb) pg/Nm 2 <0,001 <0,001
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.9. Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Waduk Sunter Timur 3


No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil w
Up Wind Down Wind
1. Sulfur Dioksida (S02) µg/Nm3 900 82 82
2. Karbon Monoksida (CO) pg/Nm' 26.000 203 383
3. Nitrogen Dioksida (NO 2 ) pg/Nm; 400 16 17
4. Oksidan (03) up/Nm3 200 36 28
5. Debu (TSP) cip/Nm3 230 104 185
6. Hidrokarbon (HC? __pg/Nm3- 160 0,002 0,001
7. Partikel <10 (PM u) µg/Nm" 150 9 11
8. Timah Hitam (Pb) pg/Nmo 2 <0,001 <0,001
Sumber: Data Primer, 2010

Tabel 3.10. Hasil Pengukuran Kualitas Udara di Waduk Sunter Selatan Barat
No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil w
_______Up Wind Down Wind
1. Sulfur Dioksida (S02) µg/Nm3 900 81 4
2. Karbon Monoksida (CO) |g/Nm3 26.000 402 450
3. Nitrogen Dioksida (NO2) pg/Nm3 400 34 33
4. Oksidan (03) pg/Nm3 200 3 4
5. Debu (TSP) µg/Nm3 230 32 61
6. Hidrokarbon (HC) µg/Nmf | 160 0,004 0,001
7. Partikel <10 (PM'u) µg/Nm 150 10 7
8. Timah Hitam (Pb) 2 <0,001 <0,001
Sumber: Data Primer, 2010

3.1.4. Kebisingan

Pada Waduk Sunter Utara, tingkat kebisingan up wind (pemukiman utara waduk) pada siang
hari sebesar 68 dBA dan 67 dBA pada down wind (selatan waduk) telah melebihi baku mutu
yang diperkenankan untuk pemukiman (55 dBA). Sedangkan untuk malam hari tingkat
kebisingan turun di bawah baku mutu menjadi 53 dBA di up wind (pemukiman utara waduk)
dan 51 dBA di down wind (selatan waduk).

Waduk Sunter Timur 3; tingkat kebisingan tertinggi up wind (sebelah timur waduk dekat
stadion) pada siang hari telah melebihi baku mutu sebesar 68 dBA. Untuk lokasi down wind
(selatan waduk) nilai 51dBA, nilai ini dibawah baku mutu yang ditetapkan karena lokasi ini
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 22
Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

sangat sepi aktivitas penduduk. Pada malam hari tingkat kebisingan turun di bawah baku
mutu menjadi 52 dBA di up wind (sebelah timur waduk dekat stadion) dan 50 dBA di down
wind (selatan waduk).

Pengukuran tingkat kebisingan pada Waduk Sunter Selatan Barat menunjukan bahwa
tingkat kebisingan up wind (pemukiman selatan waduk) pada siang hari sebeser 69
dBA,
sedangkan pada down wind (utara waduk) adalah 66 dBA. Kedua tingkat kebisingan ini telah
melebihi baku mutu yang diperkenankan untuk pemukiman (55 dBA). Pada malam hari
tingkat kebisingan turun di bawah baku mutu menjadi 54 dBA di up wind dan 53 dBA di
down wind.

Berikut adalah hasil pengukuran kebisingan di Waduk Sunter.

Tabel 3.11. Hasil Pengukuran Kebisingan di Lokasi Pengerukan


Waduk Sunter Utara
Jam Up Wind Down Wind
06.00 - 09.00 68 65
09.00 - 11.00 70 68
14.00 -17.00 68 70
17.00 - 22.00 65 65
22.00 - 24.00 54 50
24.00 - 03.00 53 52
03.00 - 06.00 54 52
Ls Siang 68 67
Ls Malam 53 51
Ls Siang/Malam 66 65
Baku Mutu 55 55
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.12. Hasil Pengukuran Kebisingan di Lokasi Waduk Sunter Timur 3


Jam Up Wind Down Wind
06.00 - 09.00 68 51
09.00 - 11.00 68 51
14.00 - 17.00 72 54
17.00 - 22.00 64 51
22.00 - 24.00 52 51
24.00 - 03.00 50 50
03.00 - 06.00 54 51
Ls Siang 68 51
Ls Malam 52 50
Ls Siang/Malam 66 53
Baku Mutu 55 55
Sumber : Data Primer, 2010

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 -23
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.13. Hasil Pengukuran Kebisingan di Lokasi Waduk Sunter


Selatan Barat
Jam Up Wind Down Wind
06.00 - 09.00 68 65
09.00-11.00 72 67
14.00 - 17.00 68 68
17.00 - 22.00 64 64
22.00 - 24.00 55 55
24.00 - 03.00 53 52
03.00 - 06.00 55 53
Ls Siang 69 66
Ls Malam 54 53
Ls Siang/Malam 67 64
Baku Mutu 55 55
Sumber : Data Primer, 2010

3.1.5. Kebauan

Kegiatan pengerukan Waduk Sunter adalah suatu kegiatan yang dapat menimbulkan
dampak terhadap kualitas udara, terutama saat pengeringan sedimen/lumpur dan mobilisasi
angkutan sedimen. Sebagai tolok ukur adanya peningkatan kebauan di tapak kegiatan maka
dilakukan analisis terhadap kebauan dan dibandingkan dengan baku mutu untuk mengetahui
dampak yang terjadi. Kondisi kebauan di sekitar tapak kegiatan, diketahui bahwa kandungan
dari parameter-parameter yang diuji relatif kecil dan tidak ada yang melampaui baku mutu
kebauan sesuai Kep. MENLH No. Kep.50/MENLH/11/1996. Kondisi kualitas udara secara
rinci tersaji pada tabel berikut;

Tabel 3.14. Hasil Pengukuran Kebauaan di Waduk Sunter Utara


No. Parameter Satuan Baku Mutu Up Wind HasilDown Wind
1. Amoniak (NH3) mg/L 2,0 0,0006 0,0006
2. Metil Merkaptan (CH3SH) mg/L 0,002 <0,001 <0,001
3. Hidrogen Sulfida (H2S) mg/L 0,02 8,3 x 10-6 8,3 x 10-6
4. Metil Sulfida ((CH 3)2)S mg/L 0,01 <0,005 <0,005
5. Stirena (C6 H5CHCH 2) mg/L 0,1 <0,01 <0,01
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.15. Hasil Pengukuran Kebauaan di Waduk Sunter Timur 3


No. Parameter Satuan Baku Mutu * Up Wind HasilDown Wind
1. Amoniak (NH3) mg/L 2,0 0,0006 0,0006
2. Metil Merkaptan (CH3SH) mg/L 0,002 <0,001 <0,001
3. Hidrogen Sulfida (H2S) mg/L 0,02 4,8 x 10-6 8,4 x 10-6
4. Metil Sulfida ((CH 3) 2)S mg/L 0,01 <0,005 <0,005
5. Stirena (CH5CHCH 2) mg/L 0,1 <0,01 <0,01
Sumber : Data Ptimer, 2010

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
3 - 24
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.16. Hasil Pengukuran Kebauaan di Waduk Sunter Selatan Barat


No. Parameter Satuan Baku Mutu ) Up Wind sown Wind
1. Amoniak (NH3) mg/L 2,0 0,0006 0,0006
2. Metil Merkaptan (CH3SH) mg/L 0,002 <0,001 <0,001
3. Hidrogen Sulfida (H2S) mg/L 0,02 8,4 x 10-6 8,4 x 10-6
4. Metil Sulfida ((CH 3 )2 )S mg/L 0,01 <0,005 <0,005
5. Stirena (C6H5CHCH 2 ) mg/L 0,1 <0,01 <0,01
Sumber : Data Primer, 2010

3.1.6. Kualitas Air

Pengukuran kualitas air dilakukan di dua titik yang dianggap mewakili, yaitu up stream dan
down stream, berikut adalah hasil pengukuran kualitas air;

Tabel 3.17. Hasil Pengukuran Kualitas Air Permukaan Waduk Sunter Utara
No. Parameter Satuan Baku Mutu * Hasil
_______________Up Strearn Down Stream
1. Daya Hantar Listrik umhos/cm 1000 996 583
2. TDS mg/L 200 426 332
3. TSS mg/L 200 16 21
4. Suhu UC Suhu air normal 29,1 28,9
5. pH - 6,0-8,5 7,3 7,3
6. Boron mg/L 1,0 0,3 0,3
7. Kadmium terlarut mg/L 0,010 < 0,005 < 0,005
8. Kobal terlarut mg/L 0,20 0,06 0,07
9. Krom (VI) mg/L 0,050 < 0,002 < 0,002
10. Mangan terlarut mg/L 1,0 0,03 0,03
11. Nikel terlarut mg/L 0,10 0,01 0,06
12. Fosfat mg/L 0,50 0,72 0,67
13. Seng terlarut mg/L 1,0 < 0,02 < 0,02
14. Sulfat mg/L 100 74 154
15. Tembaga terlarut mg/L 0,10 < 0,01 < 0,01
16. Timbal terlarut mg/L 0,10 < 0,05 < 0,05
17. Minyak & Lemak mg/L nihil 0,02 0,03
18. Detergen (MBAS) mg/L 0,50 0,58 < 0,05
19. Zat Organik (KMnO 4) mg/L 25,0 61,7 37,5
20. BOD (5 Hari 20°C) mg/L 20,0 36,6 23,4
21. COD mgIL 30,0 91,7 58,5
22. DO mg/L < 3,0 2,0 2,4
21. Total Coliform (MPN) Jml/100 mI 8400 10500 7600
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.18. Hasil Pengukuran Kualitas Air Permukaan Waduk Sunter Timur 3
No. Parameter Satuan Baku Mutu * Hasil
Up Stream Down Stream
1. Daya Hantar Listrik umhos/cm 1000 1262 1348
2. TDS mg/L 200 405 398
3. TSS mg/L 200 42 15
4. Suhu Uc Suhu air normal 30,4 29,9
5. pH - 6,0-8,5 7,5 7,2
6. Boron mg/L 1,0 0,1 0,5
7. Kadmium terlarut mg/L 0,010 0,02 0,01
8. Kobal terlarut mg/L 0,20 0,08 0,10

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 25
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil


Up Stream Down Stream
9. Krom (VI) mg/L 0,050 0,050 0,009
10. Mangan terlarut mgIL 1,0 0,42 0,43
11. Nikel terlarut mg/L 0,10 0,08 0,16
12. Fosfat mg/L 0,50 0,89 1,27
13. Seng terlarut mg/L 1,0 < 0,02 < 0,02
14. Sulfat mg/L 100 106 20
15. Tembaga terlarut mg/L 0,10 < 0,01 < 0,01
16. Timbal terlarut mg/L 0,10 < 0,05 < 0,05
17. Minyak &Lemak mg/L nihil 0,3 0,1
18. Detergen (MBAS) mg/L 0,50 0,42 1,44
19. Zat Organik (KMnO 4) mg/L 25,0 34,4 31,3
20. BOD (5 Hari 20°C) mg/L 20,0 21,5 20,2
21. COD mg/L 30,0 53,8 50,6
22. DO mg/L 3,0 2,4 2,4
21. Total Coliform (MPN) Jml/100 ml 20000 7800 9600
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.19. Hasil Pengukuran Kualitas Air Permukaan Waduk Sunter Selatan Barat
No. Parameter Satuan Baku Mutu * Hasil
Up Stream Down Stream
1. Daya Hantar Listrik umhos/cm 1000 569 635
2. TDS mg/L 200 244 317
3. TSS mg/L 200 11 5
4. Suhu | c Suhu air normal 31,0 31,2
5. pH - 6,0-8,5 7,6 7,8
6. Boron mg/L 1,0 0,1 0,4
7. Kadmium terlarut mg/L 0,010 < 0,01 < 0,01
8. Kobal terlarut mg/L 0,20 0,11 < 0,04
9. Krom (VI) mg/L 0,050 0,001 < 0,002
10. Mangan terlarut mgIL 1,0 < 0,08 < 0,08
11. Nikel terlarut mg/L 0,10 0,31 < 0,07
12. Fosfat mg/L 0,50 0,25 0,23
13. Seng terlarut mg/L 1,0 0,003 0,002
14. Sulfat mg/L 100 30 34
15. Tembaga terlarut mg/L 0,10 < 0,02 < 0,02
16. Timbal terlarut mg/L 0,10 <0,015 < 0,015
17. Minyak & Lemak mg/L nihil 0,001 0,001
18. Detergen (MBAS) mg/L 0,50 0,48 0,09
19. Zat Organik (KMnO 4) mg/L 25,0 31,3 34,4
20. BOD (5 Hari 20°C) mg/L 20,0 20,8 22,2
21. COD mg/L 30,0 52,2 55,3
22. DO mg/L 3,0 2,6 2,4
21. Total Coliform (MPN) Jml/100 ml 20000 8700 7600
Sumber : Data Primer, 2010

Hasil analisa laboratorium terhadap contoh air permukaan pada inlet dan outlet Waduk
Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, dan Waduk Sunter Timur 3 menunjukkan bahwa
beberapa parameter organik melebihi baku mutu, terutama TDS, Fosfat, Minyak
dan lemak,
Deterjen, Zat Organik, BOD, COD, dan Oksigen Terlarut (DO). Hal ini disebabkan karena
adanya run off dari kegiatan domestik sekitar waduk dan saluran inlet waduk.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 26
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tingginya parameter di atas pada outlet waduk, disebabkan bahwa daya tampung waduk
dan waktu tinggal waduk (retention time) yang besar, sehingga parameter-parameter
tersebut terakumulasi dalam waduk.

3.1.7. Sampah

Dalam berita Kompas.com tanggal 25 Agustus 2009 disebutkan bahwa volume sampah
yang terbawa oleh aliran sungai atau kali di DKI Jakarta cukup mencengangkan. Dalam lima
tahun terakhir, sedikitnya 76,385 m3 sampah diangkut dari mesin penyaring sampah
otomatis yang ada di 14 sungai atau kali di Jakarta.

Koordinator Operator Saringan Sampah dari PT Asiana Technologies Lestary Dohar Marbun
di Jakarta, Senin (24/8), mengatakan, beberapa aliran sungai di Jakarta membawa sampah
dalam volume fantastis, di antaranya Kali Perintis di Jakarta Timur yang setiap bulannya
rata-rata membawa 950 m3 sampah, Kali Cideng (3.098 m3/bulan), dan Kali Palmerah (2,098
m3/bulan).

Sebuah data yang dirilis dalam http://www.dml.or.id/dml5/content/view/124/2/ menunjukkan


bahwa sekitar 40 persen penduduk Jakarta, atau empat juta orang, membuang sampah
domestik secara langsung ke sungai-sungai, yang bermuara ke Teluk Jakarta. Menurut
Gempur Adnan, Deputi Menneg LH Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, 60-70
persen total volume pencemaran yang masuk ke sungai-sungai Jakarta disebabkan oleh
limbah domestik, sampah rumah tangga, sementara 30 persen sisanya dihasilkan oleh
sumber lain, terutama sektor industri.

Di Jakarta terdapat 13 sungai dengan total debit rata-rata 112,7 m3 /detik mengalir ke Teluk
Jakarta. Volume sampah yang masuk ke sungai yang ada di DKI Jakarta disebutkan dalam
http://metro.vivanews.com/news/read/7651-sehari sampah setara 192 truk masuk sungai
dalam sehari jumlahnya mencapai 768 m3/hari atau setara 192 truk Fuso. Kepala
Pengumpulan dan Pengolahan Data (Pulhata) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nurjanah
mengatakan, timbunan sampah di sungai-sungai Jakarta sudah sangat menghawatirkan.
Sampah tersebut berasal dari produksi sampah DKI Jakarta yang seharinya mencapai 6 ribu
ton atau 27 ribu meter kubik. Jika dipersentasekan jumlah sampah di sungai Jakarta sekitar
2,8 persen dari seluruh produksi sampah warga Jakarta.

Menurut hasil survai lapangan yang dilakukan oleh Pilot Project Penanggulangan Sampah
Laut dan Teluk Jakarta, 2006, berat jenis sampah di 11 sungai yang di survai berkisar antara
0,22 kg/liter sampai 0,42 kg/liter. Dari survai tersebut juga didapat data komposisi sampah di
muara sungai didominasi oleh sampah plastik dengan kisaran angka antara 50,3% sampai
dengan 66,3%. Bahan penyusun sampah lainnya adalah sampah kayu/daun/ranting dengan
prosentase antara 32,69% sampai dengan 46,84%.

Waduk Sunter Utara


Dari pengamatan visual terhadap keberadaan sampah di Waduk Sunter Utara (WSU)
umumnya keberadaan sampah mengapung cukup dominan di sekitar pintu masuk dan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 27
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

keluar waduk serta sekitar pemukiman liar. Sampah mengapung ditemukan dalam jumlah
yang cukup banyak dengan komposisi sampah dominan berupa sampah plastik dan
styroform, sedangkan sampah mengapung di sisi waduk yang lain berupa tanaman enceng
gondok. Sedangkan sampah yang melayang relatif konstan pada tempatnya tidak mengalir
terbawa aliran air inlet/outlet di dalam waduk.

Gambar 3.22. Tepi Bagian Selatan Waduk Utara

Waduk Sunter Selatan Bagian Barat


Dari pengamatan visual terhadap keberadaan sampah di Waduk Sunter Selatan Bagian
Barat (WSS) umumnya keberadaan sampah mengapung cukup dominan di sekitar pintu
masuk dan keluar waduk, di pinggir waduk dekat pemukiman penduduk. Sampah
mengapung ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak dengan komposisi sampah
dominan berupa sampah plastik dan styroform. Sampah juga bercampur dengan sedimen
membentuk suksesi pulau di tengah danau. Sedangkan sampah yang melayang relatif
konstan pada tempatnya tidak mengalir terbawa aliran air inlet/outlet di dalam waduk.

Sampah-
Mengapung

Gambar 3.23. Keberadaan Sampah di sekitar pemukiman


di Waduk Sunter Selatan Barat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 28
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Waduk Sunter Timur IlIl


Dari pengamatan visual terhadap keberadaan sampah di Waduk Sunter Timur IlIl (WST)
umumnya keberadaan sampah mengapung cukup dominan di sekitar pintu masuk dan
keluar waduk dan di pinggir waduk. Sampah mengapung ditemukan dalam jumlah yang
cukup banyak dengan komposisi sampah dominan berupa sampah plastik dan styroform.
Sedangkan sampah yang melayang relatif konstan pada tempatnya tidak mengalir terbawa
aliran air inletloutlet di dalam waduk.

Tabel 3.20. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah di Inlet Waduk Sunter Utara
No. Komponen Berat Vol. No. Komponen Berat Volume
(kg) (liter) (kg) (liter)
1 Organik 2.3 Kayu 2 4
Sisa makanan 1,5 1 2.4 Kain/tekstil 1 2,5
Tumbuhan utuh (mis.Eceng 2.5 Karet/Kulit tiruan 0,5 1
gondok)
Bangkai binatang 1,5 1 2.6 Logam/metal:
Bangkai ikan 1 i Seng
Daun, ranting 1,5 2,5 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2 An Organik Timah
2.1 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 3 Besi
Kertas kantor (HVS, dIl) Kuningan
Kantong semen 0,5 1 Tembaga
Kertas koran 0,5 1 Kabel
2.2 Plastik: Panci
Ember 2.7 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2.8 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2.9 Sampah Khusus
Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1 4 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1 2,5
Sandal 1 2 Botol pembasmi
serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 2 4 2.10 Lain-lain (pampers, 3 5
styrofoam, dIl)
Plastik lembaran kresek 2 5,5
Plastik lembaran putih 1 3
Jumlah 17,5 36 Jumlah 8 16.5
Sumber : Data Primer, 2010

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 -29
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.21. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Outlet Waduk Sunter Utara
No. Komponen Berat Vol. No. Komponen Berat Volume
(kg) (liter) (kg) (liter)
1 Organik 2.3 Kayu 2,5 4
Sisa makanan 1,5 2 2.4 Kain/tekstil 1,5 3
Tumbuhan utuh (mis.Eceng 3 2,5 2.5 Karet/Kulit tiruan 1 2
gondok)
Bangkai binatang 1,5 1 2.6 Logam/metal :
Bangkai ikan 0,5 0,5 Seng
Daun, ranting 2 3,5 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2 An Organik Timah
2.1 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 2,5 Besi
Kertas kantor (HVS, dli) Kuningan
Kantong semen Tembaga
Kertas koran Kabel
2.2 Plastik: Panci
Ember 2.7 Gelas/Kaca
Mainan 1,5 3 2.8 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1,5 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2.9 Sampah Khusus
Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1 3,5 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1,5 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1 3
Sandal 1 2 Botol pembasmi
serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 2 3,5 2.10 Lain-lain (pampers, 2 3
styrofoam, dil)
Plastik lembaran kresek 1 3,5
Plastik lembaran putih 1 3
Jumlah 19,5 36 Jumlah 8,5 16,5
Sumber :Data Primer, 2010

Tabel 3.22. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Inlet Waduk Sunter Timur 3
Berat Vol.Berat Volume
N.omoeBea Komponen
vo.No. Berat Volurn
(kg) (liter) No. Komponen (kg) (liter)
1 Organik 2.3 Kayu 4 6
Sisa makanan 2 1,5 2.4 Kain/tekstil 1,5 3
Tumbuhan utuh (mis.Eceng 2.5 Karet/Kulit tiruan 1 2
gondok)i
Bangkai binatang 1 1 2.6 Logam/metal :
Bangkai ikan 1 i Seng
Daun, ranting 5 8 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2 An Organik Timah
2.1 Kertas : Stainless

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 30
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Berat N. Vol.Berat ea Volume


oun
No. Komponen Berat Vol. Kmoe
(kg) (liter) No. Komponen (kg) (liter)
Kardus/Kertas keras 1 4 Besi
Kertas kantor (HVS, dil) Kuningan
Kantong semen 0,5 1 Tembaga
Kertas koran Kabel
2.2 Plastik: Panci
Ember 2.7 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2.8 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1,5 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2.9 Sampah Khusus
Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1,5 3,5 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1,5 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1,5 3
Sandal 1 2 Botol pembasmi
serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 1 2,5 2.10 Lain-lain (pampers, 3 4,5
styrofoam, dil)
Plastik lembaran kresek 1 3,5
Plastik lembaran putih 1 3
Jumlah 19,5 38,5 Jumlah 11,5 20
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.23. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Outlet Waduk Sunter Timur 3
Berat Vol. Berat Volume
No. Komponen (kg) (liter) No. Komponen (kg) (liter)
1 Organik 2.3 Kayu 3,5 5
Sisa makanan 2 1,5 2.4 Kain/tekstil 1 2,5
Tumbuhan utuh (mis.Eceng 2.5 Karet/Kulit tiruan 1 2
gondok)
Bangkai binatang 1 1 2.6 Logam/metal:
Bangkai ikan 1 1 Seng
Daun, ranting 5 7,5 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2 An Organik Timah
2.1 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 4 Besi
Kertas kantor (HVS, dil) Kuningan
Kantong semen Tembaga
Kertas koran Kabel
2.2 Plastik: Panci
Ember 2.7 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2.8 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1,5 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2.9 Sampah Khusus
Beracun (B3)

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 31
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

No. Komponen Berat Vol. No. Komponen Berat Volume


(kg) (liter) (kg) (liter)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1 3 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1,5 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1,5 3
Sandal 1 2 Botol pembasmi
serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 1,5 3 2.10 Lain-lain (pampers, 3 4,5
styrofoam, dil)
Plastik lembaran kresek 1 3
Plastik lembaran putih 1 3
Jumlah 19 36,5 Jumlah 10,5 18,5
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.24. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Inlet Waduk Sunter Selatan Barat
No. Komponen Berat Vol. No. Komponen Berat Volume
(kg) (liter) N (kg) (liter)
1 Organik 2.3 Kayu 3,5 4,5
Sisa makanan 2 3 2.4 Kain/tekstil 2 3,5
Tumbuhan utuh (mis.Eceng 2.5 Karet/Kulit tiruan 1 1,5
gondok)
Bangkai binatang i 1 2.6 Logam/metal:
Bangkai ikan i i Seng
Daun, ranting 3,5 2 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2 An Organik Timah
2.1 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 3 Besi
Kertas kantor (HVS, dIl) Kuningan
Kantong semen 0,5 1 Tembaga
Kertas koran Kabel
2.2 Plastik: Panci
Ember 2.7 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2.8 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1,5 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2.9 Sampah Khusus
Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1,5 3,5 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1,5 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1,5 3
Sandal 1 2 Botol pembasmi
serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 2 3,5 2.10 Lain-lain (pampers, 2 3
styrofoam, dIl)

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 32
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

BeratVol.Berat ea oun
No. Kom ponen Berat vol. N. Kmoe -Volume

No.__ Komponen______(kg) (liter) No. Komponen (kg) (liter)


Plastik lembaran kresek
Plastik lembaran putih
Jumlah 17 27,5 Jumlah 10,5 17
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.25. Hasil Pengujian Karakteristik Sampah Di Outlét Waduk Sunter Selatan Barat
Berat Vol. Berat Volume
No. Komponen (kg) (liter) No. Komponen (kg) (liter)
I Organik 2.3 Kayu 3 4,5
Sisa makanan 1,5 2 2.4 Kain/tekstil 2 3,5
Tumbuhan utuh (mis.Eceng 2.5 Karet/Kulit tiruan I 2
gondok)
Bangkai binatang 1 1 2.6 Logam/metal:
Bangkai ikan i i Seng
Daun, ranting 4 3,5 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2 An Organik Timah
2.1 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 2,5 Besi
Kertas kantor (HVS, dil) Kuningan
Kantong semen Tembaga
Kertas koran Kabel
2.2 Plastik: Panci
Ember 2.7 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2.8 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2.9 Sampah Khusus
Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1,5 3,5 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1 2,5
Sandal 2 4 Botol pembasmi
serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 2 2.10 Lain-lain (pampers, 2 3
styrofoam, dil)
Plastik lembaran kresek 1,5 3,5
Plastik lembaran putih 1 2,5
Jumlah 19 29,5 Jumlah 9,5 17
Sumber : Data Primer, 2010

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


3 - 33
Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.26. Rekap Pengujian Karakteristik Sampah Di Waduk Sunter Utara


Uralan Inlet Outlet
Volume (1) Berat (kg) Volume (1) Berat (kg)
Berat Jenis Organik 5,5 5,5 9,5 8,5
Berat Jenis Anorganik 46,5 20,0 43,0 19,5
Jumlah 52,0 25,5 52,5 28,0
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.27. Rekap Pengujian Karakteristik Sampah Di Waduk Sunter Timur 3


Uraian Inlet Outlet
Volume (I) Berat (kg) Volume (I) Berat (kg)
Berat Jenis Organik 11,5 9,0 12,0 9,0
Berat Jenis Anorganik 29,0 22,0 43,0 20,5
Jumlah 40,5 31,0 55,0 29,5
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.28. Rekap Pengujian Karakteristik Sampah Di Waduk Sunter Selatan Barat
Uraian Inlet Outlet
Volume (1) Berat (kg) Volume (I) Berat (kg)
Berat Jenis Organik 7,0 7,5 7,5 7,5
Berat Jenis Anorganik 37,7 20,0 39,0 21,0
Jumlah 42,7 27,5 46,5 28,5
Sumber : Data Primer, 2010

Dari table di atas, terlihat untuk semua waduk sampah annorganik lebih banyak daripada
sampah organik, hal ini disebabkan sampah organik lebih mudah terdekomposisi
dibandingkan dengan sampah annorganik.

3.1.8. Sedimen

Data FAO tahun 1998 menunjukkan bahwa konsentrasi rerata logam berat (mg/kg) berupa
merkuri (Hg) dalam sedimen di Teluk Jakarta, adalah 0,6 sedangkan konsentrasi alami dan
baku mutu maksimal adalah 0,5. Hasil analisa TCLP logam pada Waduk Sunter tidak
terdeteksi adanya logam kecuali boron, Kadmium, Cooper, Chromium, Nikel, dan timbal
serta seng dengan konsentrasi jauh di bawah standar TCLP yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 85/1999. Pada Pengukuran TCLP organik maupun TCLP
anorganik juga tidak ada parameter yang melebihi baku mutu. Berikut adalah hasil TCLP dan
tekstur sedimen yang dibandingkan dengan data tahun 2008 ;

Tabel 3.29. Hasil Analisis TCLP Logam-Logam Waduk Sunter Utara


No. Parameter Satuan Baku Mutu Inlet Outlet
12010* 2008** 2010* 2008**
1 Arsen (As) mg/L 5,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
2 Silver (Ag) mg/L 5,0 ttd Tidak Dianalisis td Ttd
3 Boron (B) mg/L 500,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
4 Barium (Ba) mg/L 100 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
5 Kadmium (Cd) mg/L 1,0 0.2 Tidak Dianalisis ttd Ttd
6 Copper (Cu) mg/L 10,0 0.05 Tidak Dianalisis 0.06 Ttd

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungal, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 34
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

No. Parameter Satuan Baku Mutu Inlet Outlet


2010* 2008** 2010* 2008**
7 Chromium (Cr) mg/L 5 0.03 Tidak Dianalisis 0.03 Ttd
8 Mercuri (Hg) mg/L 0,2 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
9 Nikel (Ni) mg/L - ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
10 Lead (Pb) mg/L 5,0 0.4 Tidak Dianalisis 0.11 Ttd
11 Selenium (Se) mg/L 1,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
12 Seng (Zn) mg/L 50,0 1.23 Tidak Dianalisis 1.21 2,97
Sumber * = Data Primer, 2010
** = Data Sekunder PT ERM, 2008

Tabel 3.30. Hasil Analisis TCLP Logam-Logam Waduk Sunter Timur 3


No. Parameter Satuan Baku Mutu Inlet Outlet
1Arsen (As)mg/L_ 5,0 2010* 2008** 2010* 2008**
i Arsen (As) mg/L 5,0 td Tidak Dianalisis ttd Ttd
2 Silver (Ag) mg/L 5,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
3 Boron (B) mg/L 500,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
4 Barium (Ba) mg/L 100 ttd Tidak Dianalisis Utd Ttd
5 Kadmium (Cd) mg/L 1,0 0.1 Tidak Dianalisis 0.1 Ttd
6 Copper (Cu) mg/L 10,0 0.06 Tidak Dianalisis 0.05 Ttd
7 Chromium (Cr) mg/L 5 0.03 Tidak Dianalisis 0.05 Ttd
8 Mercuri (Hg) mg/L 0,2 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
9 Nikel (Ni) mg/L - ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
10 Lead (Pb) mg/L 5,0 0.15 Tidak Dianalisis 0.4 Ttd
11 Selenium (Se) mg/L 1,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
12 Seng (Zn) mg/L 50,0 2.2 Tidak Dianalisis 2.61 0,16
Sumber * = Data Primer, 2010
** = Data Sekunder PT ERM, 2008

Tabel 3.31. Hasil Analisis TCLP Logam-Logam Waduk Sunter Selatan Barat
No. Parameter Satuan Baku Mutu Inlet Outlet
201 0* 2008** 2010* 2008**
i Arsen (As) mg/L 5,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
2 Silver (Ag) mg/L 5,0 td Tidak Dianalisis ttd Ttd
3 Boron (B) mg/L 500,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
4 Barium (Ba) mg/L 100 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
5 Kadmium (Cd) mg/L 1,0 0.2 Tidak Dianalisis 0.2 Ttd
6 Copper (Cu) mg/L 10,0 0.04 Tidak Dianalisis 0.05 Ttd
7 Chromium (Cr) mg/L 5 0.08 Tidak Dianalisis 0.05 Ttd
8 Mercuri (Hg) mg/L 0,2 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
9 Nikel (Ni) mg/L - ttd Tidak Dianalisis 0.15 Ttd
10 Lead (Pb) mg/L 5,0 0.13 Tidak Dianalisis 0.3 Ttd
11 Selenium (Se) mg/L 1,0 ttd Tidak Dianalisis ttd Ttd
12 Seng (Zn) mg/L 50,0 2.14 Tidak Dianalisis 2.2 0,16
Sumber = Data Primer, 2010
** = Data Sekunder PT ERM, 2008

Tabel 3.32. Hasil Analisis TCLP Annorganik Sedimen Waduk Sunter Utara
No. Parameter Satuan Baku Mutu 2010* Inlet Outlet
_____ ____________
________2010*__ 2008** -2010* 2008**
1. Cyanide (Free) mg/L 20,0 < 0,001 Tidak Dianalisis < 0,001 Ttd
2. Flourides mg/L 150,0 0,3 Tidak Dianalisis 0,2 Ttd
3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 0,02 Tidak Dianalisis 0,02 Ttd
4. Nitrit mg/L 100,0 0,01 Tidak Dianalisis 0,002 Ttd
Sumber * = Data Primer, 2010
= Data Sekunder PT ERM, 2008

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3- 35


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.33. Hasil Analisis TCLP Annorganik Sedimen Waduk Sunter Timur 3
2010*
No. Parameter Satuan Baku Mutu 2008** Inlet Outlet
1. Cyanida (Free) mg/L 20,0 Ttd < 0,001 < 0,001
2. Flourides mg/L 150,0 Ttd 0,5 0,2
3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 Ttd 0,1 0,1
4. Nitrit mg/L 100,0 Ttd 0,05 0,01
Sumber = Data Primer, 2010
** = Data Sekunder PT ERM, 2008

Tabel 3.34. Hasil Analisis TCLP Annorganik Sedimen Waduk Sunter Selatan Barat
Inlet Outlet
No. Parameter Satuan Baku Mutu 2010* Out2et
2010* 2008** 2010* 2008**
1. Cyanide (Free) mg/L 20,0 < 0,001 Tidak Dianalisis < 0,001 Ttd
2. Flourides mg/L 150,0 0,5 Tidak Dianalisis 0,2 Ttd
3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 0,05 Tidak Dianalisis 0,1 Ttd
4. Nitrit mg/L 100,0 0,02 Tidak Dianalisis 0,04 Ttd
Sumber * = Data Primer, 2010
= Data Sekunder PT ERM, 2008

Tabel 3.35. Hasil Analisis TCLP Organik Sedimen Waduk Sunter Utara
No. Parameter Satuan Baku Mutu Up SreamDown Stream
____Up_StreamDonSra
N 2010* 2008** 2010* 2008**
1. Chlorobenzene mg/L 100 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
2. Chloroform mg/L 6 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
3. Hepta Chlor + Hepta mg/L 0,008 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
Chlor Epoxite
4. Lindane mg/L 0,4 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
5. Methoxi Chlor mg/L 10 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
6. Methyl Ethyl Keton mg/L 200 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
7. Methyl Paration mg/L 0,7 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
8. Nitro Benzene mg/L 2 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
9. Penta Chloro Phenol mg/L 100 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
10. Pyridine mg/L 5 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
11. Parathion mg/L 3,5 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
12. PCBs mg/L 0,3 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
13. Tetrachloroethilen mg/L 0,7 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
14. Trihalomethanes mg/L 35 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
15. 2,4,6 - Trichlorophenol mg/L 2 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
16. 2,4,5- TP (silvex) mg/L 1 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
17. Total Cresol mg/L 200 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
18. Vinyl chloride mg/L 0,2 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
Sumber * = Data Primer, 2010
Data Sekunder PT ERM, 2008

Tabel 3.36. Hasil Analisis TCLP Organik Sedimen Waduk Sunter Timur 3
No. Parameter Satuan Baku Mutu 2008** I 2010*
N. Parameterzn S a Bk Mt 2Inlet Outlet
1. Chlorobenzene mg/L 100 Ttd Ttd Ttd
2. Chlorofoam mg/L 6 Ttd Ttd Ttd
3. Hepta Chlor + Hepta Chlor Epoxite mg/L 0,008 Ttd Ttd Ttd
4. Lindane mg/L 0,4 Ttd Ttd Ttd
5. Methoxi Chlor mg/L 10 Ttd Ttd Ttd
6. Methyl Ethyl Keton mg/L 200 Ttd Ttd Ttd
7. Methyl Paration mg/L 0,7 Ttd Ttd Ttd

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 36
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

No. Parameter Satuan Baku Mutu 2008 Inlet 0*Outlet


8. Nitro Benzene mg/L 2 Ttd Ttd Ttd
9. Penta Chloro Phenol mg/L 100 Ttd Ttd Ttd
10. Pyridine mg/L 5 Ttd Ttd Ttd
11. Parathion mg/L 3,5 Ttd Ttd Ttd
12. PCBs mg/L 0,3 Ttd Ttd Ttd
13. Tetrachloroethilen mg/L 0,7 Ttd Ttd Ttd
14. Trihalomethanes mg/L 35 Ttd Ttd Ttd
15. 2,4,6 - Trichlorophenol mg/L 2 Ttd Ttd Ttd
16. 2,4,5 -TP (silvex) mg/L 1 Ttd Ttd Ttd
17 Total Cresol mg/L 200 Ttd Ttd Ttd
18. Vinyl Chloride mg/L 0,2 Ttd Ttd Ttd

Tabel 3.37. Hasil Analisis TCLP Organik Sedimen Waduk Sunter Selatan Barat
Up SreamDown Stream
No. Parameter Satuan Baku Mutu Up_Stream
008 200 e08
201 0* 2008** 201 0* 2008**
1. Chlorobenzene mg/L 100 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
2. Chloroform mg/L 6 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
3 Hepta Chlor + Hepta mg/L 0,008 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
Chlor Epoxite
4. Lindane mg/L 0,4 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
5. Methoxi Chlor mg/L 10 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
6. Methyl Ethyl Keton mg/L 200 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
7. Methyl Paration mg/L 0,7 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
8. Nitro Benzene mg/L 2 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
9. Penta Chloro Phenol mg/L 100 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
10. Pyridine mg/L 5 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
11. Parathion mg/L 3,5 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
12. PCBs mg/L 0,3 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
13. Tetrachloroethilen mg/L 0,7 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
14. Trihalomethanes mg/L 35 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
15. 2,4,6 - Trichlorophenol mg/L 2 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
16. 2,4,5- TP (silvex) mg/L 1 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
17. Total Cresol mg/L 200 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
18. Vinyl chloride mg/L 0,2 Ttd Tidak Dianalisis Ttd Ttd
Sumber * = Data Primer, 2010
** = Data Sekunder PT ERM, 2008

Tabel 3.38. Sifat Fisik dalam Sampel Sedimen Waduk Sunter Utara
Inlet
No Parameter Satuan Hasil
I Kerikil % 6,54
2 Tekstur
a. Pasir % 18,2
b. Debu % 30,5
c. Liat Kasar % 8,2
d. Liat Halus % 43,1
Outlet
No Parameter Satuan Hasil
I Kerikil % 0,40
2 Tekstur
a. Pasir % 13,8
b. Debu % 38,1
c. Liat Kasar % 14,3
d. Liat Halus % 33,8
Sumber : Data Primer, 2010

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 37


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
SegmenWadukSunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.39. Sifat Fisik dalam Sampel Sedimen Waduk Sunter Timur 3
Inlet
No Parameter Satuan Hasil
i Kerikil % 0,00
2 Tekstur ¯¯¯¯¯
a. Pasir % 6,2
b. Debu _% 7,4
c. Liat Kasar % 13,4
d. Liat Halus % 42,9
Outlet
No Parameter Satuan Hasil
i Kerikil % 0,00
2 Tekstur
a. Pasir % 9,3
b. Debu % 59,2
c. Liat Kasar % 15,7
d. UlatHalus %/l_ 1,8
Sumber Data Primer, 2010

Tabel 3.40. Sifat Fisik dalam Sampel Sedimen Waduk Sunter Selatan Barat
Inlet
No Parameter Satuan Hasil
i Kerikil % 5,35
2 Tekstur
a. Pasir % 20,6
b. Debu % 29,4
c. Liat Kasar % 9,8
d. Liat Halus % 40,2
Outlet
No Parameter Satuan Hasil
i Kerikil % 17,65
2 Tekstur
a. Pasir % 27,7
b. Debu % 35,7
c. Liat Kasar % 12,1
d. Liat Halus % 24,5
Sumber Data Primer, 2010

Dari hasil pengamatan fisik dari sedimen di Waduk Sunter, liat halus merupakan merupakan
parameter dominan, kecuali pada outlet Waduk Sunter Selatan Barat dimana debu
merupakan parameter yang dominan.

3.2. Komponen Lingkungan Biologi


3.2.1. Biota Darat

Dari hasil survai pendahuluan diketahui bahwa ekosistem yang ada di daerah Waduk Sunter
yaitu ekosistem binaan. Ekosistem binaan yaitu ekosistem yang telah diolah manusia. Pada
sebelah utara Waduk Sunter Utara terdapat peternakan kambing, berupa padang
pengembalaan (rumput), sedangkan pada Waduk Sunter Timur 3 (terutama pada Jalan
Sindang) dan Waduk Sunter Selatan Barat (terutama Jalan Sunter Selatan) terdapat taman-
taman yang dikelola oleh Sudin Pertamanan Jakarta Utara. Untuk jenis satwa dari hasil

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 38
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

survai pedahuluan pada lokasi tapak kegiatan ditemukan kelas aves (burung gereja dan
pipit), mamalia (tikus, kucing, dan anjing) dan reptil (bunglon). Satwa yang ada di lokasi
kegiatan tergolong relatif sedikit jumlah jenisnya.

3.2.2. Biota Air

Air merupakan sumberdaya untuk kehidupan hewan, tumbuhan dan manusia. Salah satu
parameter biologis yang dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik suatu perairan
adalah dengan cara menganalisa biota aquatiknya seperti plankton, benthos dan nekton
yang terdapat di Waduk Sunter.

a. Plankton
Plankton, terutama fitoplankton merupakan organisme penting dalam perairan, yaitu
sebagai mata rantai utama dalam rantai makanan (produsen primer). Keberadaan dan
kelimpahan fitoplankton akan menentukan keberadaan dan kelimpahan zooplankton
yang merupakan konsumen tingkat pertama di perairan tersebut. Sebagai konsumen
tingkat pertama yang menghubungkan produsen dan konsumen yang lebih tinggi seperti
ikan, keberadaan dan kelimpahan zooplankton akan menentukan biomassa ikan,
khususnya juvenil ikan. Selain itu menurut J.W. Nybakken (1982) plankton juga dapat
berfungsi sebagai indikator kualitas lingkungan, khususnya kualitas perairan. Hasil
pengamatan di Laboratorium adalah sebagai berikut:

Tabel 3.41. Komposisi Plankton Pada Waduk Sunter Utara


NO INDIVIDU JUMLAH Ind/Liter JUMLAH Ind/Liter
Inlet Outlet
A FITOPLANKTON
1 CHRYSOPHYTA 1890 2430
2 CYANOPHYTA 1980 1170
JUMLAH 3870 3600
B ZOOPLANKTON
1 ARTHROPODA 540 450
2 PROTOZOA 1440 990
3 ROTARIA 720 450
1JUMLAH 2700 1890
Sumber : Data Primer, 2010

Tabel 3.42. Komposisi Plankton Pada Waduk Sunter Timur 3


JUMLAH Ind/Liter JUMLAH Ind/Liter
NO INDIVIDU Inlet Outlet
A FITOPLANKTON
1 CHRYSOPHYTA 1710 1890
2 CYANOPHYTA 1350 1260
JUMLAH 3060 3150
B ZOOPLANKTON
I ARTHROPODA 360 630
2 PROTOZOA 180 810
3 ROTARIA 1080 540
JUMLAH 1620 1980
Sumber : Data Primer, 2010

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Keglatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 39
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.43. Komposisi Plankton Pada Waduk Sunter Selatan Barat

NO INDIVIDU JUMLAH Ind/Liter JUMLAH Ind/Liter


Inlet Outlet
A FITOPLANKTON
1 CHLOROPHYTA 6120 7380
2 CHRYSOPHYTA 1800 2250
3 CYANOPHYTA 6840 7740
JUMLAH 14760 17370
B ZOOPLANKTON
I ARTHROPODA 330 540
2 PROTOZOA 630 720
3 ROTARIA 720 630
_ JUMLAH 1680 1890
Sumber :HasfAnalisis Konsultan, 2010

Komposisi Fitoplankton Inlet Waduk Sunter Utara Komposisi Fitoplankton Outlet Waduk Sunter Utara

ii CHRYSOPHYTA
o SO-y'T mCYANOPHYTA
SCYANOFHYTA

Komposisi Fitoplanktoninlet Waduk Sunter Timur 3 Kom posisi Fitoplankton Outiet Waduk Timur 3

40%
44%/

156%

ÍfC-RYSO ^-WT CHDt-SOPHWT

cAN~TA uCANOPHYTA

Kom posisi Fitoplankton Intet Waduk Sunter Selatan Barat Kompoisi Fitoplankton Outlet Waduk Sunter Selatan Barat

47%41% 45% 42%

13%
12%
o CHLOROPHYTA CLOROFHYTA T
* CHRY SOPHIYTA 8 CHRYSOPHYTA
CYANOPHYTA
S D CYANOPHYTA

Gambar 3.24. Komposisi Fitoplankton

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 40


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Chrysophyta, hal ini disebabkan Kelas Cyanophyta dapat beradaptasi dengan perairan
yang telah relatif tercemar bahan-bahan organik, hal ini berbanding terbalik dengan
outlet Waduk Sunter Utara, dimana Kelas Chrysophyta mendominasi perairan tersebut.
Kegiatar i lbërlangsung pada pagi dan sore hari sehingga menjadikan migrasi diurnal
bagi kelas tersebut. Pada Zooplankton, adanya Kelas Protozoa (adaptasi
dengan cilia),
Antropoda (adaptasi dengan cangkang), dan Rotaria (adapatasi dengan gerakan "rotari")
mengindikasikan bahwa perairan tersebut telah tercemar bahan-bahan organik.

Tabel 3.45. Indeks Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominansi


Waduk Sunter Timur 3
Fitoplankton
Lokasi Keanekaragaman Keseragaman Doninansi
Inlet 1,82/Keanekaragaman rendah 0,94/ Keseragaman Tinggi 0,18/ Dominansi Rendah
Outlet 2,00/ Keanekaragaman rendah 0,96/ Keseragaman Tinggi 0,15/ Dominansi Rendah
Zooplankton
Lokasi Keanekaragaman Keseragaman Dominansi
Inlet 1,40/ Keanekaragaman rendah 0,87/Keseragaman Tinggi 0,28/ Dominansi Rendah
Outlet 1,44/ Keanekaragaman rendah 0,90/ Keseragaman Tinggi 0,19/ Dominarsi Rendäh
Sumber :HasilAnafisisKonsultan, 2010

Pada tabel di atas, indeks keanekaragaman di semua lokasi pada Waduk Sunter Timur 3
adalah rendah. Indeks ini mengambarkan kualitas air yang tercemar. Pada Inlet dan
outlet Waduk Sunter Timur 3, Kelas Chrysophyta lebih mendominasi perairan daripada
Kelas Cyanophyta, hal ini disebabkan Kelas öhrysophyta dapat beradaptasi dengan
perairan dengan memfiksasi oksigen secara langsung. Pada Inlet adanya Zooplankton,
Kelas Rotaria mendominasi perairan tersebut sebesar 67%.

Tabel 3.46. Indeks Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominansi


Waduk Sunter Selatan Barat
Fitoplankton
Lokasi Keanekaragaman Keseragaman Dominansi
Inlet 1,17/Keanekaragaman rendah 0,60/ Keseragaman Tinggi 0,39/Dominansi Rendah
Outlet 1,22/Keanekaragaman rendah 0,59/Keseragaman Tinggi 0,38/Dominansi Rendah
Zooplankton
Lokasi Keanekaragaman Keseragaman Dominansi
Inlet 1,61/Keanekaragaman rendah 0,94/Keseragaman Tinggi 0,24/Dominansi Rendah
Outlet 1,61/Keanekaragaman rendah 0,93/Keseragaman Tinggi 0,25/Dominansi Rendah
Sumber :HasilAnalisisKonsultan, 2010

Pada tabel di atas, indeks keanekaragaman di semua lokasi pada Waduk Sunter Selatan
Barat adalah rendah. Indeks ini mengambarkan kualitas air yang tercemar. Pada Inlet
dan outlet Waduk Sunter Selatan Barat, Kelas Cyanophyta lebih mendominasi perairan
däripada Kélas Chrysöphyta dan Chlörbphytä, häl ini disebäbkan Kelas Chrysophyta
dapat beradaptasi dengan perairan yang tercemar bahan-bahan organik. Pada Inlet
adanya Zooplankton, merata pada masing-masing kelas.

Dengan mengunakan Indeks Saprobik, maka didapat bahwa;

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL


3-42
Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.47. Indeks Saprobik, Hubungan Fitoplankton Dengan Kualitas Air


No Lokasi Inlet Keterangan Outlet Keterangan
1 Waduk Sunter Utara -1 Tercemar bahan organik -0,3 Tercemar bahan organik-
cukup berat annorganik sedang
2 Waduk Sunter Timur 3 -0,76 Tercemar bahan organik -0,6 Tercemar bahan organik
cukup berat cukup berat
3 Waduk Sunter Selatan Barat -0,02 Tercemar bahan organik- 0,06 Tercemar bahan organik-
annorganik sedang annorganik sedang

Pada Inlet Waduk Sunter Utara tercemar bahan organik cukup berat, hal ini disebabkan
run off dari kegiatan sekitar dan tumpukan sampah yang menghasilkan air lindi. Hal ini
berbeda dengan pada Outlet Waduk Sunter Utara yang tercemar bahan organik-
annorganik sedang, hal ini menandakan bahwa self purification Waduk Sunter Utara
tergolong besar karena kapasitas waduk yang besar.

Pada Inlet Waduk Sunter Timur 3 tercemar bahan organik cukup berat, hal ini
disebabkan run off dari kegiatan sekitar dan barrier penahan sampah yang membagi dua
Waduk Sunter Timur 3 sehingga menambah akumulasi bahan pencemar organik. Pada
Outlet Waduk Sunter Tirnur 3 mémiliki karasteristik tercemar yang sama dengan inletnya,
yaitu tercemar bahan organik cukup berat, hal ini menandakan bahwa seif purification
Waduk Sunter Timur 3 tergolong rendah. Hal yang sama juga terjadi di Waduk Sunter
Selatan Barat, namun karastertiknya berbeda yaitu ; tercemar bahan organik-annorganik
sedang.

b. Benthos
Benthos, dalam hal ini makrozoobenthos merupakan organisme yang biasa hidup di
dasar perairan sebagai detritus feeder ataupun suspension feeder. Keberadaan benthos
sangat dipengaruhi oleh kondisi substrat dan sifat fisika-kimia perairan. Benthos sering
digunakan untuk menilai status pencematan suatu perairan karena bersifat sessil, tidak
sulit dalam mengoleksinya, dan tetap dapat diidentifikasi meski telah diawetkan dalam
waktu lama (Leppäkoski, 1975). Menurut APHA (1992), respon komunitas
makrozoobenthos terhadap perubahan lingkungan dapat mempengaruhi kulitas badan
air, sehingga dapat digunakan untuk menduga pengaruh berbagai kegiatan, seperti
industri, perminyakan, pertanian, dan tata guha lahan lainhya. Berikut adalah hasil
pengamatan benthos di laboratorium;

Tabel 3.48. Komposisi Jenis Benthos Pada Waduk Sunter Utara


NO INDIVIDU Inlet Outlet
Mollusca
Gastropoda
1 Piramidella sp. 5 6
2 Lymnaea sp. 6 8
Jumlah individu/cm2 11 14
Jumlah Texa 2 2
Indeks Diversitas 0.30 0.30
Indeks Evennes 0.99 0.99
Indeks Dominansi 0.50 0.51
Sumber :HasfAnalisis Konsuftan, 2010

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 43


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPiJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.49. Komposisi Jenis Benthos Pada Waduk Sunter Timur 3


NO INDIVIDU Inlet Outlet
Mollusca
Gastropoda
1 Piramidella sp. 4 7
2 Lymnaea sp. 3 4
Jumlah individu/cmz 7 11
Jumlah Texa 2 2
Indeks Diversitas 0.30 0.28
Indeks Evennes 0.99 0.95
Indeks Dominansi 0.51 0.54
Sumber :HasfAnalisis Konsultan, 2010

Tabel 3.50. Komposisi Jenis Benthos Pada Waduk Sunter Selatan Barat
NO INDIVIDU Inlet Outlet
Mollusca
Gastropoda
i Pomacea, sp 4 0
2 Clinocardium sp. 0 6
3 Terebia sp. 0 7
Pelecypoda
1 Sphaerium sp. 3 0
Jumlah individu/cm2 7 13
Jumlah Texa 2 2
Indeks Diversitas 0.29 0.30
Indeks Evennes 0.95 1.00
Indeks Dominansi 0.53 0.50
Sumber :Hasi Analisis Konsultan, 2010

Hanya Gastropoda yang ditemukan disebabkan adanya tekanan ekologis didasar


perairan, sehingga hanya kelas Gastropoda yang mempunyai cangkang. Berdasarkan
Tabel 3.20 di atas, maka indeks keanekaragaman di semua lokasi adalah rendah. Indeks
ini mengambarkan kualitas air yang tercemar.

c. Nekton
Berdasarkan hasil pengamatan serta wawancara dengan beberapa sumber
menyebutkan bahwa jenis ikan yang terdapat di Waduk Sunter Utara dan Waduk Sunter
Timur 1I1adalah ikan sapu-sapu (Hyposarcus pardalis) dan ikan lele (Clarias batrachus).
Di waduk Sunter Selatan terdapat ikan mujair (Oreochromis mossambicus), ikan sepat
siam (Trichogaster pectoralis), ikan gabus (Ophieocephalus striatus), ikan tambakan
(Hefostoma temmincki), ikan betok (Anabas testudineus) dan ikan nilem (Osteochilus
hasselti). Ikan mujair yang tertangkap di danau sunter Selatan ini cukup besar,
menunjukkan bahwa kondisi perairan memang memungkinkan untuk tumbuh dan
berkembangnya ikan mujair.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3-44


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen WadukSunter
Rona Lingkungan Hidup

Gambar 3.26. Masyarakat Menangkap Ikan di Waduk Sunter Selatan-Barat


dengan Jala Ataupun Pancing

3.3. Komponen Sosekbud

1. Administrasi
Wilayah DKI Jakarta merupakan dataran rendah, dimana sebenarnya sebagian dari
wilayahnya berada dibawah permukaan laut. Dengan kondisi seperti ini
menyebabkan di beberapa wilayah rawan terhadap banjir. Dalam beberapa kasus
banjir di wilayah DKI sudah termasuk dalam tingkat membahayakan. Banjir yang
terjadi pada tahun 2007 dan tahun 2008 telah membawa korban jiwa dan beberapa
kantor pelayanan umum tidak berfungsi selama beberapa hari. Sudah sejak lama
Pemerintah DKI Jakarta membangun kanal-kanal, dalam rangka mengendalikan
banjir di DKI Jakarta. Diantaranya adalah Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Timur
111dan Waduk Sunter Selatan bagian Barat. Waduk ini terletak di beberapa kelurahan
diantaranya Kelurahan Papanggo, Kelurahan Warakas, Kelurahan Sunter Agung dan
Kelurahan Sunter Jaya yang terletak di kecamatan Tanjung Priok, juga terdapat di
Kelurahan Rawa Badak Utara dan Kelurahan Rawa Badak Selatan yang terletak di
Kecamatan Koja.

2. Penduduk
a. Kecamatan Tanjung Priok:
Kecamatan Tanjung Priok yang memiliki luas wilayah 25,28 km 2 dihuni oleh 80.545
KK dengan total jumlah sebanyak 314.943 jiwa penduduk yang terdiri dari 161.141
jiwa laki-laki dan 153.802 jiwa perempuan. Jika dibandingkan dengan luas wilayah
administrasi Kecamatan Tanjung Priok maka kepadatan penduduknya adalah 12.459
jiwa/km2 . Berikut adalah tabel penduduk dari masing-masing kelurahan di Kecamatan
Tanjung Priok yang diperkirakan terkena dampak kegiatan pengerukan di Waduk
Sunter Utara (Kelurahan Papanggo dan Kelurahan Warakas) dan Waduk Sunter
Selatan bagian Barat (Kelurahan Sunter Agung dan Kelurahan Sunter Jaya).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 45
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.51. Data Kependudukan Kecamatan Tanjung Priok yang Diperkirakan


Terkena Dampak

Kelurahan Luas (km 2 ) Penduduk Kepadatan


Laki-Laki Perempuan Jumlah
Sunter Agung 7,07 31.548 30.541 62.089 8.779
Sunter Jaya 4,68 29.717 27.477 57.194 12.217
Papanggo 2,75 13.199 14.910 28.109 10.208
Warakas 1,09 25.631 24.633 50.264 46.182

Jumlah Penduduk
70,000

60,000

50,000 _____-___-___ - SunterAgung


40,000 _ __ _SunterJaya m__
30,000 m Papanggo
30,000
20,000
m Warakas
10,000
0
Laki-Laki Perernpuan Jumlah

Gambar 3.27. Grafik Penduduk Kecamatan Tanjung Priok

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat kelurahan yang paling banyak jumlah
penduduknya adalah Kelurahan Sunter Agung dengan jumlah penduduk total
sebanyak 62.089 jiwa, dan penduduk yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah
Kelurahan Papanggo. Namun kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk terpadat
adalah Kelurahan Warakas yaitu 46.182 jiwa/km 2 dengan luas wilayah 1,09 km2 dan
jumlah penduduk 50.264 jiwa. Berikut ini adalah data kependudukan kelurahan-
kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok:

1) Kelurahan Sunter Agung


Kelurahan Sunter Agung dihuni oleh 22.087 KK dengan jumlah penduduk
sebanyak 62.089 jiwa penduduk yang terdiri dari 31.548 jiwa laki-laki dan 30.541
jiwa perempuan. Dengan luas wilayah 7,07 km 2, maka kepadatannya adalah
8.779 jiwa/km2.

2) Kelurahan Sunter Jaya


Kelurahan Sunter Jaya dihuni oleh 1.944 KK dengan jumlah penduduk sebanyak
57.194 jiwa penduduk yang terdiri dari 29.717 jiwa laki-laki dan 27.477 jiwa
perempuan. Dengan luas wilayah 4,68 km 2, maka kepadatannya adalah 12.217
jiwa/km2.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 -46
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

3) Kelurahan Papanggo
Kelurahan Sunter Jaya dihuni oleh 7.970 KK dengan jumlah penduduk sebanyak
28.109 jiwa penduduk yang terdiri dari 13.199 jiwa laki-laki dan 14.910 jiwa
perempuan. Dengan luas wilayah 2,75 km 2, maka kepadatannya adalah 10.208
jiwa/km 2.

4) Kelurahan Warakas
Kelurahan Sunter Jaya dihuni oleh 11.784 KK dengan jumlah penduduk sebanyak
50.264 jiwa penduduk yang terdiri dari 25.631 jiwa laki-laki dan 24.633 jiwa
perempuan. Dengan luas wilayah 1,09 km 2, maka kepadatannya adalah 46.182
jiwa/km2.

b. Kecamatan Koja:
Kecamatan Koja yang memiliki luas wilayah 13,20 km 2 dihuni oleh 64.300 KK dengan
total jumlah penduduk sebanyak 223.166 jiwa penduduk yang terdiri dari 114.906 jiwa
laki-laki dan 108.260 jiwa perempuan. Jika dibandingkan dengan luas wilayah
administrasi Kecamatan Koja maka kepadatan penduduknya adalah 16.906 jiwa/km2.
Berikut adalah tabel penduduk dari masing-masing kelurahan di Kecamatan Koja
yang diperkirakan terkena dampak kegiatan pengerukan di Waduk Sunter Timur Il1
(Kelurahan Rawa Badak Utara dan Kelurahan Rawa Badak Selatan).

Tabel 3.52. Data Kependudukan Kecamatan Koja

Kelurahan Luas Penduduk Kepadatan


(km2 ) Laki-Laki Perempuan Jumlah
Rawa Badak Utara 1,33 21.385 15.803 37.188 28.123
Rawa Badak Selatan 1,02 17.339 16.169 33.508 32.851

Jumlah Penduduk

40,000 - -

35,000 -

30,000 - ---------
25,000 --
20Rawa Badak Utara
20,000-----
15,000 .. * Rawa Badak Selatan
10,000
5,000 --
0-
Laki-Laki Perempuan Jumlah

Gambar 3.28. Grafik Kependudukan Kecamatan Koja

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungal, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 47
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat kelurahan yang paling banyak jumlah
penduduknya adalah Kelurahan Rawa Badak Utara dengan jumlah penduduk total
sebanyak 31.788 jiwa Namun kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk terpadat
adalah Kelurahan Rawa Badak Selatan yaitu 32.851 jiwa/km2 dengan luas wilayah
1,02 km2 dan jumlah penduduk 33.507 jiwa. Berikut ini adalah data kependudukan
kelurahan-kelurahan di Kecamatan Koja:

1) Kelurahan Rawa Badak Utara


Kelurahan Rawa Badak Utara dihuni oleh 9.998 KK dengan jumlah penduduk
sebanyak 37.188 jiwa penduduk yang terdiri dari 21.385 jiwa laki-laki dan 15.803
jiwa perempuan. Dengan luas wilayah 1,33 km2 , maka kepadatannya adalah
28.123 jiwa/km 2.

2) Kelurahan Rawa Badak Selatan


Kelurahan Rawa Badak Selatan dihuni oleh 11.205 KK dengan jumlah penduduk
sebanyak 33.508 jiwa penduduk yang terdiri dari 17.339 jiwa laki-laki dan 16.169
jiwa perempuan. Dengan luas wilayah 1,02 km 2 , maka kepadatannya adalah
32.851 jiwa/km2.

3. Tenaga Kerja
a. Kecamatan Tanjung Priok:
Kecamatan Tanjung Priok yang memiliki luas wilayah 25,28 km2 dihuni oleh 80.545
KK dengan total jumlah sebanyak 314.943 jiwa penduduk. 80.545 KK bekerja dalam
berbagai sektor kegiatan. Sebanyak 2 KK yang bekerja di sektor pertanian, 6.124 KK
bekerja di sektor industri, 6.684 KK bekerja di sektor bangunan, 7.730 bekerja di
sektor perdagangan, 5.378 KK bekerja di sektor tansportasi dan komunikasi, 5.139
KK bekerja di sektor keuangan dan perbankan, 22.424 KK bekerja di pemerintahan,
10.541 KK bekerja di sektor jasa dan 16.523 KK bekerja di lainnya. Berikut ini adalah
data jenis kegiatan kelurahan-kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok

1) Kelurahan Sunter Agung


Kelurahan Sunter Agung memiliki 22.087 KK yang bekerja dalam sektor
pekerjaan. Sebanyak 2 KK yang bekerja di Sektor Pertanian, 1.498 KK bekerja di
sektor industri, 1.818 KK bekerja di sektor bangunan, 1.892 KK bekerja di sektor
perdagangan, 949 KK bekerja di sektor tansportasi dan komunikasi, 514 KK
bekerja di sektor keuangan dan perbankan, 5.691 KK bekerja di pemerintahan,
3.971 KK bekerja di sektor jasa dan 5.752 KK bekerja di lainnya.

2) Kelurahan Sunter Jaya


Kelurahan Sunter Jaya memiliki 11.944 KK yang bekerja dalam sektor pekerjaan.
Sebanyak 446 KK bekerja di sektor industri, 614 KK bekerja di sektor bangunan,
898 KK bekerja di sektor perdagangan, 654 KK bekerja di sektor tansportasi dan
komunikasi, 166 KK bekerja di sektor keuangan dan perbankan, 5.098 KK bekerja
di pemerintahan, 399 KK bekerja di sektor jasa dan 3.669 KK bekerja di lainnya.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI) 3 - 48
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

3) Kelurahan Papanggo.
Kelurahan Papanggo memiliki 7.970 KK yang bekerja dalam sektor pekerjaan.
Sebanyak 1.602 KK bekerja di sektor industri, 380 KK bekerja di sektor
bangunan, 684 KK bekerja di sektor perdagangan, 1.055 KK bekerja di sektor
tansportasi dan komunikasi, 94 KK bekerja di sektor keuangan dan perbankan,
1.425 KK bekerja di pemerintahan, 1.946 KK bekerja di sektor jasa dan 784 KK
bekerja di lainnya.

4) Kelurahan Warakas
Kelurahan Warakas memiliki 11.784 KK yang bekerja dalam sektor pekerjaan.
Sebanyak 461 KK bekerja di sektor industri, 392 KK bekerja di sektor bangunan,
901 KK bekerja di sektor perdagangan, 1.457 KK bekerja di sektor tansportasi
dan komunikasi, 1.651 KK bekerja di sektor keuangan dan perbankan, 4.714 KK
bekerja di pemerintahan, 1.704 KK bekerja di sektor jasa dan 504 KK bekerja di
lainnya.

b. Kecamatan Koja:
Kecamatan Koja yang memiliki luas wilayah 13,20 km2 dihuni oleh 64.300 KK dengan
total jumlah penduduk sebanyak 223.166 jiwa penduduk. 64.300 KK yang terdapat di
Kecamatan Koja bekerja dalam berbagai jenis sektor kegiatan. Sebanyak 31 KK yang
bekerja di sektor pertanian, 9.195 KK bekerja di sektor industri, 8.391 KK bekerja di
sektor bangunan, 13.814 KK bekerja di sektor perdagangan, 3.573 KK bekerja di
sektor tansportasi dan komunikasi, 1.052 KK bekerja di sektor keuangan dan
perbankan, 8.996 KK bekerja di pemerintahan, 9.296 KK bekerja di sektor jasa dan
9.952 KK bekerja di lainnya. Berikut ini adalah data jenis kegiatan kelurahan-
kelurahan di Kecamatan Koja:

1) Kelurahan Raw Badak Utara


Kelurahan Sunter Agung memiliki 9.999 KK yang bekerja dalam sektor kegiatan.
Sebanyak 1.037 KK bekerja di sektor industri, 3.177 KK bekerja di sektor
bangunan, 2.631 KK bekerja di sektor perdagangan, 256 KK bekerja di sektor
tansportasi dan komunikasi, 67 KK bekerja di sektor keuangan dan perbankan,
351 KK bekerja di pemerintahan, 422 KK bekerja di sektor jasa dan 2.058 KK
bekerja di lainnya.

2) Kelurahan Rawa Badak Selatan


Kelurahan Rawa Badak Selatan memiliki 10.652 KK yang bekerja dalam berbagai
sektor pekerjaan. Sebanyak 2.214 KK bekerja di sektor industri, 765 KK bekerja
di sektor bangunan, 1.680 KK bekerja di sektor perdagangan, 747 KK bekerja di
sektor tansportasi dan komunikasi, 251 KK bekerja di sektor keuangan dan
perbankan, 785 KK bekerja di pemerintahan, 1.401 KK bekerja di sektor jasa dan
2.809 KK bekerja di lainnya.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungal, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 49
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

4. Kesehatan
a. Kecamatan Tanjung Priok:
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Tanjung Priok diarahkan
pada prioritas untuk
memberikan pelayanan secara mudah, merata dan murah kepada
masyarakat
dengan beberapa fasilitas, umpamanya rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, BKIA,
puskesmas, Pos KB dan posyandu. Fasilitas kesehatan Kecamatan Tanjung
Priok
ada sebanyak 4 buah rumah sakit, 5 buah rumah bersalin, 20 poliklinik
atau balai
pengobatan, 20 BKIA dan 14 Puskesmas. Berikut adalah tabel fasilitas kesehatan
di
kelurahan Sunter Agung, Sunter Jaya, Papanggo dan Warakas di
Kecamatan
Tanjung Priok:

Tabel 3.53. Daftar Fasilitas di Kelurahan-kelurahan di Kecamatan Tanjung


Priok
Kelurahan RS Rumah Bersalin Poliklinik BKIA Puskesmas Pos KB Posyandu
Sunter Agung 1 1 2 3 3 '19 26
Sunter Jaya 0 2 3 4 2 10 28
Papanggo 1 1 3 4 2 7 10
Warakas 0 1 2 1 1 14 21

Berikut adalah data fasilitas kesehatan di kelurahan pada Kecamatan Tanjung


Priok:

1) Kelurahan Sunter Agung


Di Kelurahan Kebon Melati terdapat 1 buah rumah sakit, 1 buah rumah bersalin,
2
buah poliklinik, 3 buah BKIA dan 3 buah puskesmas, 19 buah pos KB dan
26
buah Posyandu. Tenaga medis yang adalah dokter sebanyak 51 orang.

2) Kelurahan Sunter Jaya


Di Kelurahan Sunter Jaya tidak terdapat rumah sakit, 2 buah rumah bersalin,
3
buah poliklinik, 4 buah BKIA dan 2 buah puskesmas, 10 buah pos KB
dan 28
buah Posyandu. Tenaga medis yang adalah dokter sebanyak 54 orang.

3) Kelurahan Papanggo
Di Kelurahan Papanggo terdapat 1 buah rumah sakit, 1 buah rumah bersalin,
3
buah poliklinik, 4 buah BKIA dan 2 buah puskesmas, 7 buah pos KB dan 10
buah
Posyandu. Tenaga medis yang adalah dokter sebanyak 29 orang.

4) Kelurahan Warakas
Di Kelurahan Warakas tidak terdapat rumah sakit, 1 buah rumah bersalin,
2 buah
poliklinik, 1 buah BKIA dan I buah puskesmas, 14 buah pos KB dan
21 buah
Posyandu. Tenaga medis yang adalah dokter sebanyak 10 orang.

b. Kecamatan Koja:
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Koja diarahkan pada prioritas untuk
memberikan
pelayanan secara mudah, merata dan murah kepada masyarakat dengan
beberåpa
fasilitas, umpamanya rumah sakit, rumah bersalin, poliklinik, BKIA, puskesmas,
Pos
KB dan posyandu. Fasilitas kesehatan Kecamatan Koja ada sebanyak 4 buah
rumah

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 50
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

sakit, 17 buah rumah bersalin, 17 poliklinik atau balai pengobatan, 12 BKIA dan 8
Puskesmas. Berikut adalah tabel fasilitas kesehatan di kelurahan Rawa Badak Utara
dan Rawa Badak Selatan di Kecamatan Koja:

Tabel 3.54. Daftar Fasilitas di Kelurahan-kelurahan di Kecamatan Koja


Kelurahan RS Rumah Bersalin Poliklinik BKIA Puskesmas Pos KB Posyanju¯
Rawa Badak Utara i 1 5 4. 2 3 11
Rawa Badak Selatan 0 0 0 0 0 7 10

Berikut adalah data fasilitas kesehatan di kelurahan pada Kecamatan Koja:

1) Kelurahan Rawa Badak Utara.


Di Kelurahan Rawa Badak Utara terdapat 1 buah rumah sakit, 1 buah rumah
bersalin, 5 buah poliklinik, 4 buah BKIA dan 2 buah puskesmas, 3 buah pos KB
dan 11 buah Posyandu. Tenaga medis yang adalah dokter sebanyak 11 orang.

2) Kelurahan Rawa Badak Selatan.


Di Kelurahan Rawa Badak Selatan hanya memiliki fasilitas kesehatan 7 buah pos
KB dan 10 buah Posyandu. Tenaga medis yang adalah dokter sebanyak 8 orang.

5. Penggunaan Lahan
a. Kecamatan Tanjung Priok:
Kecamatan Tanjung priok dengan luas lahan 25,28 km 2, persentase luas tanah
menurut penggunaannya di Kecamatan Tanjung Priok adalah sebagai berikut : 51,77
persen digunakan untuk perumahan, 15,50 persen digunakan untuk industri, 23,81
persen digunakan untuk kantor dan gudang, 0,23 persen digunakan untuk taman,
0,89 untuk pertanian, 1,27 persen merupakan lahan tidur dan 6,53 persen untuk
lainnya.

Berikut adalah tabel penggunaan lahan di kelurahan Sunter Agung, Sunter Jaya,
Papanggo dan Warakas di Kecamatan Tanjung Priok:

Tabel 3.55. Persentase Penggunaan Tanah di Kelurahan-kelurahan


di Kecamatan Tanjung Priok
%Luas Tanah (Ha) yang digunakan untuk (uas lahan 25.280 Ha)
Kelurahan Kantor & Lahan
Perumahan Industri G Taman Pertanian Tidur Lainnya
____________ _____ Gudang _ ___ ______ Tidur
Sunter Agung 82,99 5,98 2,72 0,15 0 0 8,16
Sunter Jaya 45,94 23,80 18,83 0,43 4,72 6,28 0
Papanggo 52,11 28,55 7,89 0,43 0 0 11,02
Warakas 88,87 0 0 0 0 0 11,13

b. Kecamatan Koja:
Kecamatan Koja dengan luas lahan 13,2033 km 2, persentase luas tanah menurut
penggunaannya di Kecamatan Koja adalah sebagai berikut : 64,18 persen digunakan
untuk perumahan, 7,61 persen digunakan untuk industri, 12,41 persen digunakan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 51
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

untuk kantor dan gudang, 2,41 persen digunakan untuk taman dan sisanya terbagi
untuk pertanian dan lahan tidur serta lainnya. Berikut adalah tabel persentase
penggunaan lahan di kelurahan Rawa Badak Utara dan Rawa Badak Selatan di
Kecamatan Koja:

Tabel 3.56. Persentase Penggunaan Tanah di Kelurahan-kelurahan


di Kecamatan Koja
% Luas Tanah (Ha) yang digunakan untuk (luas lahan 25.280 Ha)
Kelurahan Perumahan Industri Kantor & Taman Pertanian Lahan Lainnya
Perumahan__ndustr_ Gudang Tidur
Rawa Badak Utara 69,11 0 10,69 8,07 0 0 12,13
Rawa Badak Selatan 52,70 1,60 35,40 0 0 0 10,30

- Persepsi Masyarakat Waduk Sunter Utara


Hasil wawancara kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Waduk Sunter Utara;

Tabel 3.57. Profil Responden Sekitar Waduk Sunter Utara


Jenis kelamin
No Jawaban N %
1 Laki-Laki 15 60.00
2 Perempuan 10 40.00
Jumlah 25 100.00

Usia Responden
No Jawaban N %
i < 20 tahun 1 4.00
2 21 - 30 tahun 3 12.00
3 31 - 40 tahun 5 20.00
4 41 - 50 tahun 4 16.00
5 51 - 55 tahun 6 24.00
6 56 - 60 tahun 3 12.00
7 61 - 65 tahun 2 8.00
8 > 65 tahun 1 4.00
Jumlah 25 100.00

Latar Belakang Pendidikan


No Jawaban N %
i Tidak Sekolah 3 12.00
2 Tidak tamat SD/Mi/Sederajat 2 8.00
3 Tamat SD/Mi/Sederajat 2 8.00
4 Tamat SLTP/MTs/Sederajat 3 12.00
5 Tamat SLTA/MA/Sederajat 12 48.00
6 Tamat Akademi (Dl, D2, D3) 1 4.00
7 Sarjana (S1) 2 8.00
8 Pasca Sarjana (S2, S3) 0 0.00
Jumlah 25 100.0¯

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
3 - 52
Segmen WadukSunter
Rona Lingkungan Hidup

Lama menetap di lokasi sekarang


No Jawaban N %
1 < 1 tahun 1 4.00
2 2 - 5 tahun 3 12.00
3 6 - 9 tahun 0 0.00
4 > 10 tahun 21 84.00
Jumlah 25 100.00

Berdasarkan survey yang dilakukan kepada 25 responden disekitar wilayah waduk


sunter utara, sebanyak 15 responden (60 persen) yang diwawancarai berjenis
kelamin laki-laki dan sisanya 10 responden (40 persen) berjenis kelamin wanita.
Sebaran umur responden antara 51 - 55 tahun sebanyak 6 responden (24 persen), 5
responden (20 persen) antara tahun 31 - 40 tahun. Sebanyak 12 responden (48
persen) berlatar belakang pendidikan lulusan/tamatan SLTA/sederajat. Namun
terdapat juga 3 responden (12 persen) yang tidak sempat merasakan bangku
sekolah. 21 responden (84 persen) menjawab telah menetap lebih dari 10 tahun di
lokasi saat ini dan sebanyak 3 orang (12 persen) menjawab sudah tinggal selama 2 -
5 tahun di lokasi sekarang. Sisanya 1 responden (4 persen) menjawab menetap
kurang dari satu tahun.

Tabel 3.58. Data Sosial Rumah Tangga Responden Waduk Sunter Utara

Jumlah orang yang tinggal dalam rumah


No Jawaban N %
1 1-2 orang 4 16.00
2 3-5 orang 15 60.00
3 6-8 orang 6 24.00
4 > 8 orang 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Status Asal
No Jawaban N %
1 Penduduk Asli 16 64.00
2 Suami Pendatang 8 32.00
3 Suami Penduduk asli 1 4.00
4 Istri Pendatang 0 0.00
5 Istri Penduduk Asli 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Status KTP
No Jawaban N %
i Tidak memiliki KTP 0 0.00
2 Memiliki KTP Beralamat tempat tinggal saat ini 23 92.00
3 Memiliki KTP bukan beralamat tempat tinggal sekarang 1 4.00
dalam kota yang sama
4 Memiliki KTP bukan beralamat tempat tinggal sekarang di 1 4.00
luar wilayah kota ini
5 Memiliki KTP musiman (KTP asli Luar Jakarta) 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 53
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Berdasarkan survey yang dilakukan, sebanyak 15 responden (60 persen) yang


menjawab sekitar 3 hingga 5 orang yang tinggal di dalam satu rumah dan 6
responden (24 persen) yang menjawab di rumah mereka terdiri dari 6 hingga 8 orang.
Mengenai status asal,16 responden (64 persen) yang mengatakan responden
beserta pasangannya merupakan penduduk asli, sedangkan 8 responden (32
persen) yang mengatakan suaminya adalah pendatang. Responden yang memiliki
KTP yang beralamatkan tempat tinggal saat ini sebanyak 23 orang (92 persen),
sedangkan terdapat 1 responden (4 persen) yang menjawab memiliki KTP bukan
beralamat tempat tinggal sekarang dalam kota yang sama.

Tabel 3.59. Status Tanah dan Kondisi bangunan Responden


Waduk Sunter Utara
Status Kepemilikan Rumah
No Jawaban N %
i Milik sendiri/keluarga 18 72.00
2 Rumah dinas 0 0.00
3 Sewa bulanan 3 12.00
4 Kontrak tahunan 4 16.00
5 Menumpang 0 0.00
6 Lainnya 0 0.00
Jumlah 30 100.00

Kepemilikan rumah di lokasi lain


No Jawaban N %
1 Tidak memiliki 15 60.00
2 Memiliki, di kelurahan yang sama 0 0.00
3 Memiliki, di kelurahan lain tapi satu kota 3 12.00
4 Memiliki, di kota lain tetapi satu propinsi 0 0.00
5 Memiliki, di propisi lain 7 28.00
Jumlah 25 100.00

Status Sertifikat tanah


No Jawaban N %
1 Sertifikat 20 80.00
2 Girik 0 0.00
3 Tanah Negara 5 20.00
4 Tanah Publik 0 0.00
5 Lainnya 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Kondisi Bangunan
No Jawaban N %
i Permanen 19 76.00
2_ Semi-permanen 1 4.00
3_ Temporer/Non-permanen 5 20.00
Jumlah | 25 100.00

Responden yang mengatakan rumah sebagai milik sendiri sebanyak 18 responden


(72 persen). 4 responden (16 persen ) yang menyewa tahunan dan 3 responden (12
persen) yang mengontrak bulanan. responden yang tidak memiliki rumah dilokasi lain
sebanyak 15 orang (60 persen) dan responden yang memiliki rumah di lain propinsi 7
responden (28 persen). Sebagian besar responden bertempat tinggal di lokasi yang

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 54
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

memiliki sertifikat yaitu 20 orang (80 persen) dan 5 orang (20 persen) yang berlokasi
di atas tanah negara. Sedangkan perihal kondisi bangunan responden, sebanyak 19
responden (76 persen) sudah berupa bangunan permanen dan sisanya sebanyak 5
responden (20 persen) merupakan bangunan temporer.

Tabel 3.60. Kondisi Ekonomi Responden Waduk Sunter Utara


Pekerjaan Utama
No Jawaban N persen
i PNS/ABRI 0 0.00
2 Pegawai swasta 2 8.00
3 Petani/Peternak 0 0.00
4 Nelayan 0 0.00
5 Wiraswasta 6 24.00
6 Buruh 5 20.00
7 Pedagang 8 32.00
8 Pengemudi 4 16.00
9 Lainnya 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Pekerja sampingan
No Jawaban N persen
i PNS/ABRI 0 0.00
2 Pegawai swasta 0 0.00
3 Petani/Peternak 0 0.00
4 Nelayan 0 0.00
5 Wiraswasta 0 0.00
6 Buruh 0 0.00
7 Pedagang 2 8.00
8 Pengemudi 3 15.00
9 Tidak ada 20 80.00
10 Lainnya 0 0.00
Jumlah 25 103.00

Rata-rata pendapatan perbulan


No Jawaban N persen
1 5 Rp. 500,000 1 4.00
2 Rp. 500,001 - Rp. 1,500,000 10 40.00
Rp. 1,500,001 - Rp. 3,000,000 3 12.00
Rp. 3,000,001 - Rp.5,000,000 5 20.00
Rp. 5,000,001 - Rp. 7,000,000 1 4.00
< Rp. 7,000,000 5 20.00
Jumlah 25 100.00

Responden yang pekerjana utamanya sebagai pedagang sebanyak 8 orang (32


persen). 6 orang (24 persen) yang bekerja wiraswasta. Sebagian besar responden
tidak mempunyai pekerjaan sampingan yaitu sebenyak 20 responden (80 persen), 3
responden (12 persen) bekerja sampingan sebagai supir. Sedangkan mengenai rata-
rata pendapatan responden, sebanyak 10 responden (40 persen) berpenghasilan Rp
500,001 - Rp. 1,500,000 dan sebanyak 5 responden (20 persen) berpenghasilan rata-
rata Rp. 3,000,001 - Rp.5,000,000 tiap bulan.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 55
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.61. Isu Banjir Responden Waduk Sunter Utara

Kejadian banjir di lingkungan dalam 5 tahun terakhir


No Jawaban N %
1 Ya 11 44.00
2 Tidak 13 52.00
3 Tidak tahu (karena baru pindah) 1 4.00
Jumlah 25 100.00

Frekuensi terkena banjir


No Jawaban N %
1 Sebulan sekali 0 0.00
2 Enam bulan sekali 0 0.00
3 Setahun sekali 0 0.00
4 Lainnya 25 100.00
Jumlah 25 100.00
*) Jawaban kebanyakan mengatakan banjir te jadi pada tahun 2002, 2005 dan 2007 atau kurang lebih
2 tahun sekali terkena banjir

Masuk atau tidaknya air ke dalam rumah ketika banjir


No Jawaban N %
1 Ya 16 64.00
2 Tidak 9 36.00
Jumlah 25 100.00

Ketinggian air yang masuk ke dalam rumah


No Jawaban N %
1 kurang dari 20 cm 2 12.50
2 20 cm - 50 cm 3 18.75
3 50 cm - 100 cm 7 43.75
4 lebih dari 100 cm 4 25.00
Jumlah 16 100.00

Waktu yang dibutuhkan hingga surut saat banjir


No Jawaban N %
1 Kurang dari 1 jam 0 0.00
2 1 - 3 jam 0 0.00
3 3 - 6 jam 0 0.00
4 6 - 12 jam 4 25.00
5 12 - 24 jam 10 62.50
6 lebih dari 24 jam 2 12.50
Jumlah 16 100.00

Mengungsi atau tidak keluarga responden ketika terjadi banjir


No Jawaban N %
1 ya 3 18.75
2 tidak 13 81.25
Jumlah 16 100.00

Responden yang mengetahui perihal isu banjir dilingkungan sekitarnya dalam kurung
waktu 5 tahun terakhir sebanyak 11 responden (44 persen), 13 responden (52
persen) mengatakan tidak mengalami banjir. Mengenai frekuensi terkena banjir,

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 56
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

sebanyak 25 responden (100 persen) menjawab lainnya. Dalam hal ini lainnya
diartikan oleh sebagian besar masyarakat frekuensi banjir terbesar hanya terjadi
pada tahun 2002. Mengenai kondisi saat banjir, 16 responden (54 persen)
mengatakan air masuk ke dalam rumah mereka sedangkan 9 responden (36 persen)
mengatakan air tidak masuk ke dalam rumah mereka.

Dari 16 responden yang rumahnya ketika banjir air masuk hingga ke dalam
mengatakan, air masuk rata-rata 50 cm hingga 100 cm sebanyak 7 responden (43,25
persen) , responden yang mengatakan ketinggian air rata-rata yang masuk lebih dari
100 cm sebanyak 4 responden (25 persen), 2 responden (12.5 persen) mengatakan
air masuk rata-rata kurang dari 20 cm, dan sisanya sebanyak 3 responden (18.75
persen) mengatakan air masuk rata-rata 20 cm - 50 cm. Sebanyak 10 responden
(62.25 persen) menjawab waktu yang dibutuhkan untuk air surut saat banjir selama
12 jam hingga 24 jam, sedangkan 4 responden mengatakan butuh waktu 6 hingga 12
jam hingga air surut pada saat banjir. Sisanya sebanyak 2 responden (12.50 persen)
mengatakan butuh waktu lebih dari 24 jam untuk surut. Sebagian besar responden
tidak mengungsi dari rumah mereka pada saat banjir (13 responden atau 81.25
persen) sedangkan sisanya mengungsi pada saat banjir (3 responden atau 18.75
persen).

Tabel 3.62. Isu Pemanfaatan Air Responden Waduk Sunter Utara


Sumber air minum
No Jawaban N %
1 PDAM Sendiri 9 36.00
2 Air galon 12 48.00
3 Beli air pikulan 4 16.00
l Jumlah 25 100.00

Untuk memenuhi kebutuhan air minumnya, sebanyak 12 responden (48 persen)


menjawab berasal dari air galon, 9 responden (36 persen) memenuhi kebutuhan air
minum dari PDAM sendiri dan 4 responden (16 persen) mejawab memenuhi
kebutuhan air minum dari membeli di penjual air pikulan.

Tabel 3.63. Isu Pengelolaan Sampah Responden Waduk Sunter Utara


Pemilihan Tempat Membuang Sampah
No Jawaban N %
i dibakar 1 4.00
2 TPS 14 56.00
3 Sungai 0 0.00
4 Gerobak sampah yang lewat 10 40.00
Jumlah 25 100.00

Responden memilah sampah sebelum dibuang


No Jawaban N %_
1 ya 1 4.00
2 tidak 24 96.00
Jumlah 25 100.00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 57
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Petugas mengumpulkan sampah secara teratur


No Jawaban N %
1 ya 4 16.00
2 tidak 21 84.00
Jumlah 25 100.00

No Jawaban N %
1 ya 1 4.00
2 tidak 24 96.00
Jumlah 25 100.00

Informasi yang ditemukan dilapangan, sebanyak 14 responden (56 persen)


membuang sampah di TPS,10 (40 persen) responden membuang sampah ke
gerobak sampah yang lewat, 1 responden (4 persen) membakar sampah sebagai
pilihan pembuangan sampahnya. Perihal memilah sampah, hanya 1 responden (4
persen) yang memilah sampah terlebih dahulu sebelum di buang, sedangkan sisanya
24 responden (96 persen) tidak melakukan pemilahan terlebih dahulu. Responden
yang melakukan pemilhan sampah organik dan an organik sebelum di buang hanya 1
responden (4 persen) dan sisanya 24 responden tidak melakukannya. Pemungutan
sampah yang dilakukan pemerintah daerah setempat dirasakan warga masih belum
teratur dalam dalam pelaksanaannya sebanyak 21 responden (84 persen)
mengatakan petugas tidak secara teratur melakukan pemungutan sampah dan 4
responden (16 persen) yang mengatakan petugas telah memungut sampah teratur.

Tabel 3.64. Isu Kesehatan Responden Waduk Sunter Utara


Penyakit yang sering diderita oleh keluarga responden
No Jawaban N %
1 Diare 3 12.00
2 Infeksi saluran pernapasan 2 8.00
3 Lainnya 20 80.00
Jumlah 25 100.00

Tempat mengobati jika sakit


No Jawaban N %
1 Diobati sendiri 2 8.00
2 Puskesmas 11 44.00
3 Dokter, dokter gigi 8 32.00
4 RS 4 16.00
Jumlah 25 100.00
Keluarga yang sakit pasca banjir
No Jawaban N %
1 Ya ada 1 4.00
2 Tidak ada 24 96.00
Jumlah 25 100.b¯

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 58
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Sebanyak 3 responden (12 persen) menjawab penyakit yang sering diderita oleh
keluarga responden adalah diare, 2 responden (8 persen) menjawab penyakit infeksi
saluran pernapasan, dan sisanya 20 responden (80 persen) menjawab penyakit
lainnya yaitu penyakit influenza. Responden yang memilih dokter sebagai tempat
mengobati ketika sakit sebanyak 8 responden (32 persen), 11 responden (44 persen)
memilih puskesmas, 2 responden (8 persen) memilih mengobati sendiri dan sisanya
4 responden (16 persen) memilih mengobati penyakit mereka ke rumah sakit.
Responden yang menjawab terdapat anggota keluarga yang sakit pascabanjir
sebanyak 24 responden (96 persen) dan sisanya menjawab tidak sebanyak 1
responden (4 persen).

Tabel 3.65. Persepsi dan Aspirasi Masyarakat Waduk Sunter Utara


Mengetahui rencana proyek JEDI Il
No Jawaban N %
1 Ya 0 0.00
2 Tidak 25 100.00
Jumlah 25 100.00

Mengetahui sosialisasi dari pemerintah


No Jawaban N %
1 Ya, Sudah 0 0.00
2 Belum 22 88.00
3 Tidak tahu 3 12.00
Jumlah 25 100.00

Tanggapan terhadap proyek JEDI 11


No Jawaban N %
1 Setuju 25 100.00
2 Tidak setuju 0 0.00
3 Tidak tahu 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Alasan Setuju dengan Proyek JEDI 11


No Jawaban N %
1 Dapat mengatasi banjir 21 84.00
2 Lingkungan menjadi bersih 4 16.00
3 Kesempatan kerja 0 0.00
4 Kesempatan berusaha 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Berdasarkan wawancara dengan responden, sebanyak 25 responden (100 persen)


mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kegiatan JEDI phase 2 ini.
Sedangkan tidak ada seorangpun responden yang mengetahui adanya kegiatan JEDI
phase 2 ini. Sebanyak 22 responden (88 persen) mengatakan bahwa pemerintah

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 59
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

belum melakukan sosialisasi mengenal kegiata JEDI phase 2 ini dan 3 responden (12
persen) yang mengatakan tidak tahu sudah diadakan sosialisasi kepada masyarakat.
Setelah mendapatkan informasi adanya kegiatan JEDI phase 2 dari surveyor, 25
responden (100 persen) atau sama dengan seluruh responden yang diwawancarai
yang mengatakan setuju dengan rencana kegiatan JEDI phase 2, Adapun alasan
masyarakat setuju dengan kegiatan ini karena menurut mereka dengan pengerukan
ini dapat mengatasi banjir (84 persen) dan membuat lingkungan menjadi lebih bersih
(16 persen).

- Persepsi Masyarakat Waduk Sunter Timur 3


Hasil wawancara kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Waduk Sunter Timur 3
adalah sebagai berikut;

Tabel 3.66. Profil Responden Waduk Sunter Timur 3


Jenis kelamin
No Jawaban N %
1 Laki-Laki 18 72.00
2 Perempuan 7 28.00
Jumlah 25 100.00

Usia Responden
No Jawaban N %
1 < 20 tahun 1 4.00
2 21 - 30 tahun 3 12.00
3 31 - 40 tahun 10 40.00
4 41 - 50 tahun 4 16.00
5 51 - 55 tahun 4 16.00
6 56 - 60 tahun 3 12.00
7 61 - 65 tahun 0 0.00
8 > 65 tahun 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Latar Belakang Pendidikan


No Jawaban N %
1 Tidak Sekolah 0 0.00
2 Tidak tamat SD/Mi/Sederajat 2 8.00
3 Tamat SD/Mi/Sederajat 3 12.00
4 Tamat SLTP/MTs/Sederajat 1 4.00
5 Tamat SLTA/MA/Sederajat 15 60.00
6 Tamat Akademi (Dl, D2, D3) 3 12.00
7 Sarjana (S1) 1 4.00
8 Pasca Sarjana (S2, S3) 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 60
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Lama menetap dl lokasi sekarang


No Jawaban N %
1 < 1 tahun 0 0.00
2 2 - 5 tahun 3 12.00
3 6 - 9 tahun 3 12.00
4 > 10 tahun 19 76.00
Jumlah 25 100.00

Berdasarkan survey yang dilakukan kepada 25 responden disekitar wilayah waduk


sunter timur III, sebanyak 18 responden (72 persen) yang diwawancarai berjenis
kelamin laki-laki dan sisanya 7 responden (28 persen) berjenis kelamin wanita.
Sebaran umur responden antara 31 - 40 tahun sebanyak 10 responden (40 persen),
4 responden (16 persen) antara 41 - 50 tahun dan 4 responden yang berusian antara
51 - 55 tahun. Sebanyak 13 responden (52 persen) berlatar belakang pendidikan
lulusan/tamatan SLTA/sederajat. Sembilan belas responden (76 persen) menjawab
telah menetap lebih dari 10 tahun di lokasi saat ini dan sebanyak 3 orang (12 persen)
menjawab sudah tinggal selama 2 - 5 tahun di lokasi sekarang. Sisanya 3 responden
(12 persen) menjawab telah menetap 6 - 9 tahun.

Tabel 3.67. Data Sosial Rumah Tangga Responden Waduk Sunter Timur 3
Jumlah orang yang tinggal dalam rumah
No Jawaban N %
1 1-2 orang 7 28.00
2 3-5 orang 16 64.00
3 6-8 orang 2 8.00
4 > 8 orang 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Status Asal
No Jawaban N %
i Penduduk Asli 20 80.00
2 Suami Pendatang 3 12.00
3 Suami Penduduk asli 0 0.00
4 Istri Pendatang 2 8.00
5 Istri Penduduk Asli 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Status KTP
No Jawaban N %
i Tidak memiliki KTP 1 4.00
2 Memiliki KTP Beralamat tempat tinggal saat ini 24 96.00
3 Memiliki KTP bukan beralamat tempat tinggal sekarang 0 0.00
dalam kota yang sama
4 Memiliki KTP bukan beralamat tempat tinggal sekarang di 0 0.00
luar wilayah kota ini
5 Memiliki KTp musiman (KTP asli Luar Jakarta) 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3- 61


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Berdasarkan survey yang dilakukan, sebanyak 15 responden (60 persen) yang


menjawab sekitar 3 hingga 5 orang yang tinggal di dalam satu rumah dan 7
responden (28 persen) yang menjawab di rumah mereka terdiri dari 1 hingga 2 orang.
Mengenai status asal,20 responden (80 persen) yang mengatakan responden
beserta pasangannya merupakan penduduk asli, sedangkan 3 responden (12
persen) yang mengatakan suaminya adalah pendatang. Responden yang memiliki
KTP yang beralamatkan tempat tinggal saat ini sebanyak 24 orang (92 persen),
sedangkan terdapat 1 responden (4 persen) yang menjawab tidak memiliki KTP saat
ini.

Tabel 3.68. Status Tanah dan Bangunan Responden Waduk Sunter Timur 3
Status Kepemilikan Rumah
No Jawaban N %
i Milik sendiri / keluarga 19 76.00
2 Rumah dinas 0 0.00
3 Sewa bulanan 5 20.00
4 Kontrak tahunan 1 4.00
5 Menumpang 0 0.00
6 Lainnya 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Kepemilikan rumah di lokasi lain


No Jawaban N %
1 Tidak memiliki 23 92.00
2 Memiliki, di kelurahan yang sama 0 0.00
3 Memiliki, di kelurahan lain tapi satu kota 0 0.00
4 Memiliki, di kota lain tetapi satu propinsi 0 0.00
5 Memiliki, di propisi lain 2 8.00
Jumlah 25 100.00

Status Sertifikat tanah


No Jawaban N %
i Sertifikat 24 96.00
2 Girik 0 0.00
3 Tanah Negara 0 0.00
4 Tanah Publik 0 0.00
5 Lainnya 1 4.00
Jumlah 25 100.00

Kondisi Bangunan
No Jawaban N %
1 Permanen 25 100.00
2 Semi-permanen 0 0.00
3 Temporer / Non-permanen 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Responden yang mengatakan rumah sebagai milik sendiri sebanyak 19 responden


(76 persen). 1 responden (4 persen) yang menyewa tahunan dan 5 responden (20
persen) yang mengontrak bulanan. responden yang tidak memiliki rumah dilokasi lain
sebanyak 23 orang (92 persen) dan responden yang memiliki rumah di lain propinsi 2

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 62
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

responden (8 persen). Sebagian besar responden bertempat tinggal di lokasi yang


memiliki sertifikat yaitu 24 orang (96 persen) dan 1 orang (4 persen) yang berlokasi di
atas tanah publik. Sedangkan perihal kondisi bangunan responden, sebanyak 25
responden (100 persen) sudah berupa bangunan permanen.

Tabel 3.69. Kondisi Ekonomi Responden Waduk Sunter Timur 3


Pekerjaan Utama
No Jawaban N persen
i PNS/ABRI 2 8.00
2 Pegawai swasta 6 24.00
3 Petani/Peternak 0 0.00
4 Nelayan 0 0.00
5 Wiraswasta 10 40.00
6 Buruh 1 4.00
7 Pedagang 6 24.00
8 Pengemudi 0 0.00
9 Lainnya 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Pekerja sampingan
No Jawaban N persen
i PNS/ABRI 0 0.00
2 Pegawai swasta 0 0.00
3 Petani/Peternak 0 0.00
4 Nelayan 0 0.00
5 Wiraswasta 0 0.00
6 Buruh 0 0.00
7 Pedagang 5 20.00
8 Pengemudi 0 0.00
9 Tidak ada 19 76.00
10 Lainnya 1 4.00
Jumlah 25 100.00

Rata-rata pendapatan perbulan


No Jawaban N persen
1 5 Rp. 500,000 0 0.00
2 Rp. 500,001 - Rp. 1,500,000 1 4.00
3 Rp. 1,500,001 - Rp. 3,000,000 19 76.00
4 Rp. 3,000,001 - Rp.5,000,000 3 12.00
5 Rp. 5,000,001 - Rp. 7,000,000 2 8.00
6 < Rp. 7,000,000 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Responden yang pekerjana utamanya sebagai wiraswasta sebanyak 10 orang (40


persen). 6 orang (24 persen) yang bekerja pegawai swasta. Sebagian besar
responden tidak mempunyai pekerjaan sampingan yaitu sebenyak 19 responden (76
persen), 5 responden (20 persen) bekerja sampingan sebagai pedagang. Sedangkan
mengenal rata-rata pendapatan responden, sebanyak 19 responden (76 pesen)
berpenghasilan Rp. 1.500,001 - Rp. 3.00,000 dan sebanyak 3 responden (12 persen)
berpenghasilan rata-rata Rp. 3,000,001 - Rp.5,000,000 tiap bulan.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
3 - 63
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.70. Isu Banjir Responden Waduk Sunter Timur 3


Kejadian banjir di lingkungan ybs dalam 5 tahun terakhir
No Jawaban N %
i Ya 21 84.00
2 Tidak 4 16.00
3 Tidak tahu (karena baru pindah) 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Frekuensi terkena banjir


No Jawaban N %
i Sebulan sekali 0 0.00
2 Enam bulan sekali 0 0.00
3 Setahun sekali 0 0.00
4 Lainnya 25 100.00
Jumlah 25 100.00
*) Jawaban kebanyakan mengatakan banjir terjadi pada tahun 2002, 2005 dan 2007 atau kurang lebih
2 tahun sekali terkena banjir

Masuk atau tidaknya air ke dalam rumah ketika banjir


No Jawaban N %
1 Ya 14 56.00
2 Tidak 11 44.00
Jumlah 25 100.00

Ketinggian air yang masuk ke dalam rumah


No Jawaban N %
i kurang dari 20 cm 0 0.00
2 20 cm - 50 cm 8 57.14
3 50 cm - 100 cm 5 35.71
4 lebih dari 100 cm 1 7.14
Jumlah 14 100.00

Waktu yang dibutuhkan hingga surut saat banjir


No Jawaban N %
i Kurang dari 1 jam 0 0.00
2 1 - 3 jam 0 0.00
3 3 - 6 jam 3 21.43
4 6 - 12 jam 6 42.86
5 12 - 24 jam 3 21.43
6 lebih dari 24 jam 2 14.29
Jumlah 14 100.00

Mengungsi atau tidak keluarga responden ketika terjadi banjir


No Jawaban N %
i ya 2 14.29
2 tidak 12 85.71
Jumlah 14 100.00

Responden yang mengetahui perihal isu banjir dilingkungan sekitarnya dalam kurung
waktu 5 tahun terakhir sebanyak 21 responden (84 persen), 4 responden (16 persen)

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase
3 - 64
2 (JUFMPiJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

mengatakan tidak mengalami banjir. Mengenai frekuensi terkena banjir, sebanyak 25


responden (100 persen) menjawab lainnya. Dalam hal ini lainnya diartikan oleh
sebagian besar masyarakat frekuensi banjir terbesar hanya terjadi pada tahun 2002
dan 2007.

Mengenai kondisi saat banjir, 14 responden (56 persen) mengatakan air masuk ke
dalam rumah mereka sedangkan 11 responden (44 persen) mengatakan air tidak
masuk ke dalam rumah mereka. Dari 16 responden yang rumahnya ketika banjir air
masuk hingga ke dalam mengatakan, air masuk rata-rata 20 cm hingga 50 cm
sebanyak 8 responden (57.14 persen), responden yang mengatakan ketinggian air
rata-rata yang masuk 50 cm hingga 100 cm sebanyak 5 responden (35.17 persen), 1
responden (12.5 persen) mengatakan air masuk lebih dari 100 cm. Sebanyak 6
responden mengatakan butuh waktu 6 hingga 12 jam hingga air surut pada saat
banjir. 3 responden (21.43 persen) menjawab waktu yang dibutuhkan untuk air surut
saat banjir selama 12 jam hingga 24 jam, sedangkan Sisanya sebanyak 3 responden
(21.43 persen) mengatakan butuh waktu sekitar 3 - 6 jam untuk surut. Sebagian
besar responden tidak mengungsi dari rumah mereka pada saat banjir (12 responden
atau 85.71 persen) sedangkan sisanya mengungsi pada saat banjir (2 responden
atau 14.29 persen).

Tabel 3.71. Isu Pemanfaatan Air Responden Waduk Sunter Timur 3


Sumber air minum
No Jawaban N %
1 PDAM Sendiri 6 24.00
2 Air galon 16 64.00
3 Beli air pikulan 3 12.00
Jumlah 25 100.00

Untuk memenuhi kebutuhan air minumnya, sebanyak 16 responden (64 persen)


menjawab berasal dari air galon, 6 responden (24 persen) memenuhi kebutuhan air
minum dari PDAM sendiri dan 3 responden (12 persen) mejawab memenuhi
kebutuhan air minum dari membeli di penjual air pikulan.

Tabel 3.72. Isu Pengelolaan Sampah Responden Waduk Sunter Timur 3


Pemilihan Tempat Membuang Sampah
No Jawaban N %
1 dibakar 2 8.00
2 TPS 18 72.00
3 Sungai 0 0.00
4 Gerobak sampah yang lewat 5 20.00
Jumlah 25 100.00

Responden memilah sampah sebelum dibuang


No Jawaban N %
1 ya 0 0.00
2 tidak 25 100.00
Jumlah 25 100.00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 65
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Petugas mengumpulkan sampah secara teratur


No Jawaban N %
1 ya 15 60.00
2 tidak 10 40.00
Jumlah 25 100.00

No Jawaban N %
1 ya 0 0.00
2 tidak 25 100.00
Jumlah 25 100.00

Informasi yang ditemukan dilapangan, sebanyak 18 responden (72 persen)


membuang sampah di TPS, 5 responden (20 persen) membuang sampah ke gerobak
sampah yang lewat, 2 responden (8 persen) membakar sampah sebagai pilihan
pembuangan sampahnya. Perihal memilah sampah, sebanyak 25 responden (100
persen) atau sama dengan seluruh responden yang di pilih tidak melakukan
pemilahan terlebih dahulu sebelemu membuang sampah, begitu juga dengan hasil
kuisioner mengenai pemilahan sampah berdasarkan organic dan an-organik. Seluruh
responden tidak ada yang melakukan hal tersebut. kebyanakan dari mereka langsung
membuang sampah tanpa dipilah terlebih dahulu dengan alasan utama mereka,
malas ngerepot-repotin diri sendiri. Pemungutan sampah yang dilakukan pemerintah
daerah setempat dirasakan warga masih belum teratur dalam dalam pelaksanaannya
sebanyak 10 responden (40 persen) mengatakan petugas tidak secara teratur
melakukan pemungutan sampah dan 15 responden (60 persen) yang mengatakan
petugas telah memungut sampah teratur.

Tabel 3.73. Isu Kesehatan Responden Waduk Sunter Timur 3


Penyakit yang sering diderita oleh keluarga responden
No Jawaban N %
1 Diare 3 12.00
2 Infeksi saluran pernapasan 1 4.00
3 Lainnya 21 84.00
Jumlah 25 100.00

Tempat mengobati jika sakit


No Jawaban N %
1 Diobati sendiri 0 0.00
2 Puskesmas 12 48.00
3 Dokter, dokter gigi 6 24.00
4 RS 7 28.00
Jumlah 25 100.00

Keluarga yang sakit pasca banjir


No Jawaban N %~
1 Ya ada 0 0.00
2 Tidak ada 25 100.00
Jumlah 25 100.00

Sebanyak 3 responden (12 persen) menjawab penyakit yang sering diderita oleh
keluarga responden adalah diare, 1 responden (4 persen) menjawab penyakit infeksi

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 66
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

saluran pernapasan, dan sisanya 21 responden (84 persen) menjawab penyakit


lainnya yaitu penyakit influenza. Responden yang memilih puskesmas sebagai
tempat mengobati ketika sakit sebanyak 12 responden (48 persen), 7 responden (44
persen) memilih ke rumah sakitr, dan sisanya 4 responden (16 persen) memilih
mengobati penyakit mereka ke dokter.

Responden yang menjawab terdapat anggota keluarga yang sakit pascabanjir


sebanyak 25 responden (100 persen).

Tabel 3.74. Persepsi dan Aspirasi Masyarakat Waduk Sunter Timur 3

Mengetahui rencana proyek JEDI Il


No Jawaban N %
1 Ya 2 8.00
2 Tidak 23 92.00
Jumlah 25 100.00

Mengetahul sosialisasi dari pemerintah


No Jawaban N %
1 Ya, Sudah 0 0.00
2 Belum 25 100.00
3 Tidak tahu 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Tanggapan terhadap proyek JEDI Il


No Jawaban N %
1 Setuju 25 100.00
2 Tidak setuju 0 0.00
3 Tidak tahu 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Alasan Setuju dengan Proyek JEDI Il


No Jawaban N %
1 Dapat mengatasi banjir 24 96.00
2 Lingkungan menjadi bersih 1 4.00
3 Kesempatan kerja 0 0.00
4 Kesempatan berusaha 0 0.00
Jumlah 25 100.00

Berdasarkan wawancara dengan responden, sebanyak 23 responden (92 persen)


mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kegiatan JEDI phase 2 ini.
Sedangkan 2 responden (8 persen) yang mengetahui adanya kegiatan JEDI phase 2
ini. Mereka mengetahui dari kegiatan yang dilakukan dari petugas laboratorium yang
mengambil sampel di waduk sunter timur Ill ini.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 67
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Sebanyak 25 responden (100 persen) mengatakan bahwa pemerintah belum


melakukan sosialisasi mengenal kegiata JEDI phase 2 ini. Setelah mendapatkan
informasi adanya kegiatan JEDI phase 2 dari surveyor, 25 responden (100 persen)
atau sama dengan seluruh responden yang diwawancarai yang mengatakan setuju
dengan rencana kegiatan JEDI phase 2, Adapun alasan masyarakat setuju dengan
kegiatan ini karena menurut mereka dengan pengerukan ini dapat mengatasi banjir
(24 responden atau 96 persen) dan membuat lingkungan menjadi lebih bersih (1
responden atau 4 persen).

- Persepsi Masyarakat Waduk Sunter Selatan Barat


Hasil wawancara kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Waduk Sunter Selatan
Barat adalah sebagai berikut;

Penduduk yang disensus adalah yang tinggal atau menggunakan lahan di sepanjang
Waduk Sunter, yaitu hanya satu lapis pemukiman saja. Jumlah responden sebanyak
216 orang, dimana 68,52% adalah laki-laki dan sisanya perempuan. Dilihat dari usia
mayoritas adalah berusia 40 tahun - 50 tahun, yaitu 41,20%. Secara terinci usia
responden disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.75. Usia Responden Waduk Sunter Selatan Barat


No. Usia responden N %
1. 20 - 30 tahun 21 9,72
2. > 30 s.d. 40 tahun 63 29,17
3. > 40 s.d. 50 tahun 89 41,20
4. > 50 s.d. 55 tahun 28 12,96
5. > 55 tahun 15 6,95
Jumlah 216 100,00

Tingkat pendidikan responden sangat heterogen, dari hasil wawancara terungkap


mayoritas (32,87%) adalah tamat SLTA, sementara yang berpendidikan sarjana
hanya 2,31%.

Tabel 3.76. Latar Belakang Pendidikan Responden Waduk Sunter Selatan Barat
No. Tingkat pendidikan responden N %
1. Tidak sekolah/tidak tamat SD 20 9,26
2. Tamat SD/MI/sederajat 58 26,85
3. Tamat SMP/MTs/sederajat 53 24,54
4. Tamat SMA/MA/sederajat 71 32,87
5. Tamat akademi (Dl, D2, D3) 9 4,17
6. Sarjana (S1) 5 2,31
Jumlah 216 100,00

Responden yang diwawancarai pada umumnya (69,03%) adalah kepala rumah


tangga atau suami. Sebanyak 5,8% responden adalah anak, atau anggota rumah
tangga lainnya hal ini karena pada waktu surveyor datang kepala rumah tangga .atau
isteri tidak berada di rumah.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 68
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.77. Posisi Responden dalam Rumah Tangga Waduk Sunter Selatan Barat
No. Posisi responden N %
1. Suamni 136 69,03
2. Istri 51 25,89
3. Anak 4 2,03
4. Lain-lain 6 3,05
Jumlah 197 100,00

Berdasarkan lama tinggal, pada umumnya penduduk menempati pinggir Waduk


Sunter Selatan sudah tinggal lebih dari 10 tahun, yaitu sebanyak 53,30%.

Tabel 3.78. Lama Tinggal Responden Waduk Sunter Selatan Barat di Rumah Sekarang
No. Lama tinggal responden N %
1. <2tahun 22 11,17
2. 2 s.d. 5 tahun 33 16,75
3. > 5 s.d. 10 tahun 37 18,78
4. > 10 tahun 105 53,30
Jumlah 197 100,00
Catatan:
Keterangan Tabel 4:Jumlah total hanya 197 karena 19 objek sensus bukan merupakan rumah hunian
sehingga posisi 19 responden tersebut dalam rumah tangga menjadi tidak signifikan.

Data Sosial Rumah Tangga


Aspek sosial rumah tangga yang dibahas meliputi jumlah anggota rumah tangga tiap
KK, jumlah KK yang tinggal dalam satu rumah, status kependudukan, kepemilikan
KTP, dan kepemilikan Kartu Keluarga. Mayoritas rumah yang ditempati responden
dihuni 3 - 5 orang, yaitu sebanyak 55,33%, namun ada juga rumah yang ditempati
oleh lebih dari 8 orang.

Tabel 3.79. Jumlah Jiwa Yang Tinggal di Rumah Sekarang


No. Jumlah jiwa dalam rumah N %
1. 1 - 2 orang 19 9,64
2. 3 - 5 orang 109 55,33
3. 6 - 8 orang 42 21,32
4. > 8 orang 27 13,71
Jumlah 197 100,00

Berdasarkan jumlah KK yang tinggal di rumah responden, hasil wawancara


menunjukkan bahwa 78,68% hanya dihuni oleh 1 KK. Sedangkan sisanya ada yang
dihuni 2 KK, 3 KK, 4 KK, bahkan ada yang lebih dari 4 KK, yaitu sebanyak 3,55%.

Tabel 3.80. Jumlah Jiwa Yang Tinggal di Rumah Sekarang


No. Jumlah KK per rumah N %
1. 1 KK 155 78,68
2. 2KK 27 13,71
3. 3KK 5 2,54
4. 4KK 3 1,5?
5. >4KK 7 3,55
Jumlah 197 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 69


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Dilihat dari aspek kependudukan, mayoritas responden adalah pendatang (68,02%).


Sedangkan keluarga (suami dan isteri) penduduk asli DKI adalah 30,46%.

Tabel 3.81. Status Kependudukan


No. Jawaban N
1. Suami & istri penduduk asli DKI 60 30,46
2. Suami & istri penduduk pendatang 134 68,02
3. Istri penduduk asli, suami pendatang 3 1,52
Jumlah 197 100,00

Pada umumnya responden memiliki KTP DKI sesuai dengan alamatnya sekarang,
yaitu 80,20%. Namun begitu masih ada responden yang tidak mempunyai KTP
sebesar 4,06%.

Tabel 3.82. Responden Berdasarkan Kepemilikan KTP


No. Kemilikan KTP N %
1. Tidak memiliki KTP 8 4,06
2. Memiliki KTP DKI dengan alamat yang sesuai 158 80,20
dengan alamat sekarang
3. Memiliki KTP DKI, tetapi alamatnya tidak sesuai 25 12,69
dengan alamat sekarang
4. Memiliki KTP luar DKI 5 2,54
5. Memiliki KTP musiman dari Pemda DKI 1 0,51
Jumlah 197 100,00

Pada umumnya responden memiliki Kartu Keluarga sesuai dengan alamatnya


sekarang, yaitu 82,74%. Namun ada juga responden yang tidak mempunyai Kartu
Keluarga yaitu sebesar 5,58%.

Tabel 3.83. Kepemilikan Kartu Keluar a


No. Kepemilikan Kartu Keluarga N %
1. Tidak memiliki kartu keluarga 11 5,58
2. Memiliki kartu keluarga dengan alamat yang sesuai 163 82,74
alamat sekarang
3. Memiliki kartu keluarga dengan alamat yang tidak 23 11,68
sesuai dengan alamat sekarang
Jumlah 197 100,00

3.3.1. Status Tanah dan Kondisi Bangunan

Status tanah dan bangunan penting diketahui, terutama apabila terjadi pengadaan lahan di
Waduk Sunter Selatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, status lahan yang
ditempati "sudah mempunyai sertifikat (sertifikat hak Milik)" sebanyak 51,39%. Sementara
lahan yang berstatus "lainnya (antara lain tanah garapan)" cukup banyak yaitu sebesar
23,15%. Berdasarkan peta BPN (tahun 2004) sebagian terlihat masih tanah kosong, namun

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3-70


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

hasil kunjungan tim LARAP tanggal 14 April 2010 ternyata sudah terbangun rumah (RT 13/5
dan RT 7/5, Kelurahan Sunter Jaya), seperti terlihat pada gambar berikut.

-- -- sj1I11 zjru urhke-song


crang
'1. Cup
LCUP
12: dii d.i remuldman,
.bi

Gambar 3.29. Peta Ricikan dl Kelurahan Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok
Jakarta Utara (BPN, 2004)

Tabel 3.84. Status Kepemilikan Tanah Yang Menjadi Objek Survei


No. Status Pemilikan Tanah N %
1. Tanah publik / tanah negara 10 4,63
2. Girik 28 12,96
3. Hak Guna Bangunan (HGB) 17 7,87
4. Sertifikat Hak Milik (SHM) 111 51,39
5. Lainnya 50 23,15
Jumlah 216 100,00

Sementara itu status rumah yang ditempati responden pada umumnya adalah milik sendiri
yaitu 77,16%.

Tabel 3.85. Status Kepemilikan Rumah


No. Status Kepemilikan Rumah N %
1. Milik sendiri 152 77,16
2. Milik keluarga 7 3,55
3. Sewa bulanan 13 6,60
4. Kontrak tahunan 11 5,58
5. Menumpang 1 0,51
6. Lainnya 13 6,60
Jumlah 197 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 71


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Bagi responden yang menyewa rumah, biaya sewa rumah per bulan paling rendah adalah
Rp 100.000, sedangkan yang tertinggi adalah sebesar Rp 500.000,-

Tabel 3.86. Biaya Sewa Bulanan


Uralian Rp
Biaya sewa/kontrak terendah per bulan 100.000
Biaya sewa/kontrak tertinggi per bulan 500.000

Kondisi rumah diklasifikasikan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya menjadi 3 kelompok,
yaitu (i) permanen); (ii) semi permanen, dan (iii) sederhana. Kondisi rumah yang ditempati
responden 86,93% adalah permanen, 10,05% semi permanen dan sisanya 3,02% adalah
bangunan sederhana.

Tabel 3.87. Kondisi Rumah (Termasuk 2 Rumah Yang Kosong)


No. Kondisi Rumah Responden N %
1. Permanen 173 86,93
2. Semi permanen 20 10,05
3. Sederhana/bukan permanen 6 3,02
Jumlah 199 100,00

Di wilayah studi, rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga untuk kegiatan lain.
Pemanfaatan rumah yang ditempati responden mayoritas adalah hanya untuk bermukim,
yaitu sebanyak 72,59%. Namun, 21,32% responden menggunakan rumah mereka sebagai
tempat usaha, penggunaan lain adalah tempat bermukim dan gudang 1,01%, dan sebagai
tempat bermukim dan pertemuan warga sebanyak 5,08%.

Tabel 3.88. Pemanfaatan Rumah (Yang Dihuni)


No. Pemanfaatan Rumah N %
1. Hanya untuk bermukim 143 72,59
2. Untuk bermukim dan tempat usaha 42 21,32
3. Untuk bermukim dan gudang penyimpanan 2 1,01
4. Untuk bermukim dan tempat pertemuan warga 10 5,08
Jumlah 197 100,00

Pada umumnya responden memiliki bukti pembayaran PBB, yaitu sebanyak 81,73%.
Sedangkan yang tidak memiliki bukti setoran pembayaran PBB sebanyak 13,20%. Bahkan
cukup banyak juga yang tidak tahu, yaitu 4,57%.

Tabel 3.89. Kepemilikan Bukti Pembayaran PBB


No. Kepemilikan Bukti PBB N %
1. Punya 161 81,73
2. Tidak punya 26 13,20
3. Tidak tahu 9 4,57
4. Lainnya 1 0,50
Jumlah 197 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 72
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Ditinjau dari IMB (jin Mendirikan Bangunan) mayoritas rumah yang ditempati responden
tidak memiliki IMB, yaitu sebanyak 74,11%. Hanya 23,85% responden yang memiliki IMB
dari rumah yang mereka tempati.

Tabel 3.90. Kepemilikan Surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan)


No. Kepemilikan IMB N %
1. Memiliki IMB atas bangunan lama 11 5,58
2. Memiliki IMB atas bangunan saat ini 36 18,27
3. Tidak memiliki IMB 146 74,11
4. Lainnya 4 2,04
Jumlah 197 100,00

Sumber penerangan di rumah responden berasal dari listrik PLN dan sumber lain. Mayoritas
rumah yang ditempati responden mendapat sambungan listrik langsung dari PLN, yaitu
sebanyak 92,90%. Sementara itu rumah yang mendapat aliran listrik dari tetangga, dan yang
masih menggunakan petromax/lilin/lampu tempel masing-masing sebanyak 3,55%.

Tabel 3.91. Sambungan Listrik


No. Sambungan Listrik N %
1. Sambungan listrik langsung dari PLN 183 92,90
2. Sambungan listrik PLN dari tetangga 7 3,55
3. Petromaks/lilin/lampu tempel 7 3,55
Jumlah 197 100,00

Secara umum 59,39% rumah yang ditempati responden berjarak kurang dari 3 meter dari
tepi Waduk Sunter Selatan, bahkan ada yang berbatasan langsung dengan tepi waduk, yaitu
sebanyak 4,57% responden.

Tabel 3.92. Jarak Rumah dari Tepi Waduk


No. Jawaban N %
1. O m dari tepi waduk 9 4,57
2. > 0 s.d. 1 m dari tepi waduk 12 6,09
3. > 1 s.d. 2 m dari tepi waduk 39 19,80
4. > 2 s.d. 3 m dari tepi waduk 57 28,93
5. > 3 m dari tepi waduk 80 40,61
Jumlah 197 100,00

Apabila dari kegiatan JEDI ini di Waduk Sunter Selatan ada tanah penduduk yang akan
terkena proyek, maka informasi yang sangat dibutuhkan antara lain adalah tentang harga
tanah, baik berdasarkan NJOP maupun harga pasar. Hasil wawancara dengan responden
terungkap harga pasaran tanah di lokasi studi ini berkisar antara Rp 25.000 - Rp 3.500.000,
seperti yang disajikan pada tabel berikut.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 73


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.93. Harga Pasar Tanah per Meter Persegi (m2) Menurut Responden
Uraian Rp
Harga pasar paling rendah per m2 Rp 250.000
Harga pasar paling tinggi per mz Rp 3.500.000¯

Sementara itu harga tanah berdasarkan NJOP bumi paling rendah di daerah ini adalah Rp
145.500 per meter persegi, sedangkan NJOP bumi tertinggi.Rp 1.829.000 per meter persegi.

Tabel 3.94. Harga Berdasarkan NJOP Yang Tercantum pada Struk PBB
Uraian Rp
NJOP bumi paling rendah per mz Rp 145.500
NJOP bumi paling tinggi per m2 Rp 1.829.000
NJOP bangunan paling rendah per m2 Rp 145.500
NJOP bangunan paling tinggi per m2 Rp 950.000

Luas tanah yang terkeci dimiliki responden adalah 6,00 m2 , yang terluas 400,00 m2 .
Bangunan yang terkecil dimiliki responden 6,00 m2 sedangkan rumah terluas adalah 280,00
2
m.
Tabel 3.95. Luas Tanah dan Bangunan
Uraian m2
Luas tanah terkecil 6,00
Luas tanah terbesar 400,00
Luas bangunan terkecil 6,00
Luas bangunan terbesar 280,00
Total luas tanah 10.750,75
Total luas bangunan 15.954,00

Dari hasil wawancara dengan reponden, hanya 18,78% dari mereka yang memiliki tanah di
tempat lain.

Tabel 3.96. Kepemilikan Tanah Di Tempat Lain


No. Jawaban N %
1. Memiliki 37 18,78
2. Tidak memiliki 160 81,22
Jumlah 197 100,00

Responden yang memiliki tanah di tempat lain, lokasinya mayoritas di kelurahan yang sama
yaitu sebanyak 62,16%. Namun cukup banyak juga diantara mereka tanahnya berlokasi di
luar DKI Jakarta.

Tabel 3.97. Lokasi Tanah Milik Yang Lain (Jika Memiliki)


No. Jawaban N %
1. Di kelurahan yang sama 23 62,16
2. Di kelurahan lain, tapi dalam kecamatan yang sama 1 2,70
3. Di kota lain, tapi masih di provinsi DKI 1 2,70
4. Di luar provinsi DKI 12 32,44
Jumlah 37 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 74


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Kondisi Ekonomi
Jenis pekerjaan utama responden mayoritas adalah pegawai pedagang, yaitu sebanyak
25,38%, urutan kedua adalah wiraswasta sebanyak 19,80%, dan ketiga adalah pegawai
swasta dan buruh masing-masing 17,76% dan 17,77%.

Tabel 3.98. Pekerjaan Utama Bapak/Suami


No. Jawaban N %
1. PNS/TNI/Polisi 6 3,05
2. Pegawai swasta 35 17,76
3. Petani/peternak 1 0,51
4. Nelayan 1 0,51
5. Wiraswasta 39 19,80
6. Buruh 35 17,77
7. Pedagang 50 25,38
8. Pengemudi 7 3,55
9. Bapak rumah tangga 2 1,02
10. Lainnya 21 10,65
Jumlah 197 100,00

Sementara itu pekerjaan ibu atau isteri kepala keluarga adalah ibu rumah tangga, yaitu
sebanyak 60,40%.

Tabel 3.99. Pekerjaan Utama lbullstri


No. Pekerjaan Utama Ibu/lsteri N %
1. PNS/TNI/Polisi 5 2,54
2. Pegawai swasta 14 7,11
4. Wiraswasta 9 4,57
5. Buruh 2 1,02
6. Pedagang 42 21,31
7. Ibu rumah tangga 119 60,40
8. Lainnya 6 3,05
Jumlah 197 100,00

Tabel 3.100. Keberadaan Anggota Keluarga Lai Yang Bekerja


No. Anggota Keluarga Yang Bekerja N %
1. Ada 92 46,70
2. Tidak ada 105 53,30
Jumlah 197 100,00

Mayoritas bapak atau kepala rumah tangga responden tidak mempunyai pekerjaan
sampingan, yaitu sebanyak 70,56%.

Tabel 3.101. Kepemilikan Pekerjaan Sampingan oleh Bapak/Suami


No. Pekerjaan Sampingan Bapak/Suami N %
1. Punya pekerjaan sampingan 58 29,44
2. Tidak ada pekerjaan sampingan 139 70,56
Jumlah 197 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 -75


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

lbu atau isteri kepala keluarga mayiritas juga tidak mempunyai pekerjaan sampingan, yaitu
sebanyak 92,89%.

Tabel 3.102. Kepemilikan Pekerjaan Sampingan oleh Ibullstri


No. Pekerjaan Sampingan Isteri N %
1. Punya pekerjaan sampingan 14 7,11
2. Tidak ada pekerjaan sampingan 183 92,89
Jumlah 197 100,00

Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 167 tahun 2009, ditetapkan Upah Minimum
Provinsi (UMP) tahun 2010 di Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta sebesar Rp
1.118.009/bulan. Pendapatan rata-rata rumah tangga (total seluruh pendapatan keluarga)
responden per bulan mayoritas adalah berkisar antara Rp Ro 550.000 - Rp 1.100.000.

Tabel 3.103. Rata-Rata Pendapatan per Bulan Seluruh Anggota Keluarga


No. Rata-rata pendapatan per Bulan Anggota Keluarga N %
1. < Rp 550.000 per bulan 9 4,57
2. Rp 550.000 s.d. Rp 1.100.000 per bulan 78 39,60
3. > Rp 1.100.000 s.d. Rp 2.200.000 per bulan 51 25,89
4. > Rp 2.200.000 s.d. Rp 3.300.000 per bulan 40 20,30
5. > Rp 3.300.000 per bulan 19 9,64
Jumlah 197 100,00

Tabel 3.104. Rata-Rata Pengeluaran per Bulan Seluruh Anggota Keluarga


No. Rata-rata Pengeluaran per Bulan N %
1. < Rp 550.000 per bulan 12 6,09
2. Rp 550.000 s.d. Rp 1.100.000 per bulan 94 47,72
3. > Rp 1.100.000 s.d. Rp 2.200.000 per bulan 48 24,37
4. > Rp 2.200.000 s.d. Rp 3.300.000 per bulan 29 14,72
5. > Rp 3.300.000 per bulan 14 7,10
Jumlah 197 100,00

Tabel 3.105. Jarak Rumah ke Tempat Kerja Bapak/Suami


No. Jarak Rumah ke Tempat Kerja N %
1. < 1 km 54 27,41
2. 1 s.d. 5 km 80 40,61
3. > 5 km 63 31,98
Jumlah 197 100,00

Tabel 3.106. Rata-Rata Biaya Transportasi per Hari dari Seluruh Anggota Keluarga
No. Biaya Transportasi Rata-rata N %
1. < Rp 5.000 26 13,20
2. Rp 5.000 s.d. Rp 10.000 44 22,34
3. > Rp 10.000 s.d. Rp 15.000 23 11,68
4. > Rp 15.000 s.d. Rp 20.000 32 16,24
5. > Rp 20.000 72 36,54
Jumlah 197 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 76


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Kondisi Prasarana dan Sarana


Isu Pemanfaatan Air
Sumber air minum responden mayoritas berasal dari PDAM, sebanyak 70,04%, kedua
terbanyak yaitu 13,20% responden menggunakan air kemasan untuk air minum. Secara
terinci disajikan pada table berikut.

Tabel 3.107. Sumber Air Minum


No. Sumber Air Minum N %
1. PDAM sendiri 138 70,04
2. Hidran umum 2 1,02
3. Air galon 26 13,20
4. Air pikulan/gerobak keliling 14 7,11
5. Sumur dangkal 17 8,63
Jumlah 197 100,00

Sumber air untuk masak juga mayoritas responden menggunakan air yang berasal dari
PDAM, sebanyak 73,10%. Sedangkan kelompok kedua terbanyak sebesar 12,68%
menggunakan air pikulan atau gerobak keliling.

Tabel 3.108. Sumber Air Masak


No. Sumber Air Masak N %
1. PDAM sendiri 144 73,10
2. Hidran umum 2 1,02
3. Air galon 3 1,52
4. Air pikulan/gerobak keliling 25 12,68
5. Sumur dangkal 17 8,63
6. Lainnya 6 3,05
Jumlah 197 100,00

Untuk mandi, responden yang menggunakan air dari PDAM sebanyak 54,31%. Cukup
banyak juga responden menggunakan air pikulan, air sumur dangkal, masing-masing
sebanyak 24,36%, dan 16,75%.

Tabel 3.109. Sumber Air Mandi


No. Sumber Air Mandi N %
1. PDAM sendiri 107 54,31
2. Hidran umum 2 1,02
3. Air galon 1 0,51
4. Air pikulan/gerobak keliling 48 24,36
5. Sumur dangkal 33 16,75
6. Lainnya 6 3,05
Jumlah 197 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 - 77
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.110. Sumber Air Cuci


No. Sumber Air untuk Mencuci N %
1. PDAM sendiri 98 49,74
2. Hidran umum 2 1,02
3. Air galon 1 0,51
4. Air pikulan/gerobak keliling 20 10,15
5. Sumur dangkal 70 35,53
6. Lainnya 6 3,05
Jumlah 197 100,00

Tabel 3.111. Total Biaya per Bulan untuk Kebutuhan Air


No. Total Biaya Untuk Kebutuhan Air N %
1. Tanpa biaya 15 7,62
2. < Rp 50.000 42 21,32
3. Rp 50.000 sd. Rp 100.000 98 49,74
4. > Rp 100.000 s.d. Rp 150.000 22 11,17
5. > Rp 150.000 20 10,15
Jumlah 197 100,00

Tabel 3.112. WC Keluarga


No. Jawaban N %
1. WC dengan septic tank di rumah sendiri 189 95,92
2. WC dengan cubluk di rumah sendiri 1 0,51
3. WC di rumah sendiri dengan saluran pembuangan 2 1,02
langsung ke waduk/saluran
4. WC umum dengan septic tank 2 1,02
5. WC helikopter di atas waduk/saluran 1 0,51
6. Lainnya 2 1,02
Jumlah 197 100,00

Tabel 3.113. Tempat Mandi dan Cuci Pakaian


No. Tempat Mandi dan Pencuci Pakaian N %
1. Di rumah sendiri 192 97,46
2. Di MCK umum 1 0,51
3. Lainnya (tetangga) 4 2,03
Jumlah 197 100,00

Isu Persampahan
Sampah adalah salah satu permasalahan di perkotaan, dimana dari hasil pengamatan
maupun berbagai hasil penelitian sampah salah satu penyebab kurang berfungsi sungai dan
waduk. Hal ini sangat terkait kebiasaan penduduk dalam pengendalian sampah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden di pinggir waduk Sunter Selatan, secara
umum mereka sudah mengelola sampah dengan cara dikumpulkan di gerobak sampah
(68,02%), dikumpulkan di tempat sampah dekat rumah (20,30%), dan di TPS sebanyak
10,66%. Namun masih ada penduduk yang membuang sampah ke waduk sebanyak 0,51%.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 78
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.114. Cara/Tempat Membuang Sampah


No. Cara atau Tempat Membuang Sampah N %
1. Tong sampah/tempat sampah depan rumah 40 20,30
2. Gerobak sampah yang lewat 134 68,02
3. TPS (tempat pembuangan sementara) 21 10,66
4. Dibakar 1 0,51
5. Ke waduk/saluran 1 0,51
Jumlah 197 100,00

Pengelolaan sampah membutuhkan biaya, karena

Tabel 3.115. Retribusi Sampah


No. Jawaban N %
1. Ya, ada retribusi sampah 189 95,93
2. Tidak ada retribusi sampah 8 4,07
Jumlah 197 100,00

Tabel 3.116. Biaya Retribusi Sampah


No. Jawaban N %
1. < Rp 10.000 172 87,31
2. Rp 10.000 s.d. Rp 15.000 16 8,12
3. > Rp 15.000 s.d. Rp 20.000 4 2,03
4. > Rp 20.000 3 1,52
5. Lainnya 2 1,02
Jumlah 197 100,00

Isu Kesehatan
Banjir erat kaitannya dengan penyakit, karena biasanya beberapa penyakit akan muncul
setalah banjir terjadi. Untuk itu dalam studi ini diketahui penyakit apa saja yang diderita
masyarakat di wilayah ini, karena daerah ini termasuk yang rawan kena banjir. Pada tabel
berikut ini terungkap 53,30% responden mengatakan anggota keluarga mereka sebulan
terakhir.

Tabel 3.117. Adanya Anggota Keluarga Yang Sakit dalam Sebulan Terakhir
No. Anggota Keluarga Sakit N /
1. Ya, ada 105 53,30
2. Tidak ada 92 46,70
Jumlah 197 100,00

Adapun penyakit yang diderita anggota responden yang erat kaitannya dengan banjir antara
lain adalah penyakit kulit (3,05%), penyakit perut (11,68%). Ternyata jenis penyakit yang
berhubungan dengan banjir persentasenya kecil. Ini mungkin karena banjir yang terjadi
sudah lama, sehingga penyakit kulit dan penyakit perut yang diderita sekarang disebabkan
oleh oleh faktor lain.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 79
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.118. Penyakit Yang Paling Sering Diderita Keluara


No. Jenis Penyakit N %
1. Penyakit kulit 6 3,05
2. Penyakit pernafasan 50 25,38
3. Penyakit perut 23 11,68
4. Penyakit lainnya (reumatih, asam urat, flue, batuk) 66 33,49
5. Tidak jawab/tidak ada penyakit yang sering diderita 52 26,40
Jumlah 197 100,00

Apabila sakit, umumnya responden berobat ke Puskesmas yaitu sebanyak 57,87%.


Sementara yang lainnya menjawab pergi berobat ke rumah sakit *13,20%), dokter praktek
(16,75%), dan lainnya sebanyak 12,18%.

Tabel 3.119. Tempat Berobat Ketika Sakit


No. Tempat Berobat N %
1. Puskesmas 114 57,87
2. Rumah sakit 26 13,20
3. Dokter praktek 33 16,75
4. Lainnya (bidan, alternatif) 24 12,18
Jumlah 197 100,00

Isu Banjir
Daerah Waduk Sunter Selatan khususnya di Kelurah Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok,
yang berada di pinggir Waduk Sunter Selatan termasuk rawan banjir. Hasil wawancara
dengan responden, dikatakan bahwa di daerah ini terjadi banjir sejak 5 tahun terakhir.
Sementara 25,38% responden mengatakan tidak mengalami banjir, hal ini mungkin rumah
mereka berada pada dataran yang lebih tinggi.

Tabel 3.120. Kejadian Banjir di Lingkungan Ybs dalam 5 Tahun Terakhir


No. Jawaban N %
1. Ya 138 70,05
2. Tidak 50 25,38
3. Tidak tahu karena baru saja pindah 9 4,57
Jumlah 197 100,00

Frekuensi terjadinya banjir di daerah ini berdasarkan informasi dari responden, mayoritas
mengatakan terjadi lebih dari 1 tahun. Namun begitu cukup banyak juga responden yang
mengatakan terjadinya banjir setahun sekali. Hal ini dapat dimengerti karena kondisi masing-
masing rumah yang ditempati responden adalah berbeda.

Tabel 3.121. Frekuensi Banjir di Lingkungan


No. Frekuensi Banjir N %
1. Sebulan sekali 1 0,53
2. Enam bulan sekali 2 1,06
3. Setahun sekali 41 21,81
4. Lebih dari 1 tahun 144 76,60
Jumlah 188 100,00

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
3 80
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Sebanyak 54,79% responden mengatakan bahwa air masuk ke dalam rumahnya saat terjadi
banjir, seperti disajikan pada table berikut.

Tabel 3.122. Masuk atau Tidaknya Air ke Dalam Rumah Ketika Banjir
No. Jawaban N __%

1. Ya 103 54,79
2. Tidak 85. 45,21
Jumlah 188 100,00

Ketinggian air yang masuk ke rumah responden bervariasi, pada umumnya di bawah 1
meter, secara terinci disajikan pada table berikut.

Tabel 3.123. Ketinggian Air Yang Masuk ke Dalam Rumah


No. Ketinggian Air Masuk Rumah N %
1. <20cm 22 21,36
2. 20 s.d. 50 cm 48 46,60
3. > 50 s.d. 100 cm 30 29,13
4. > dari 100 cm 3 2,91
Jumlah 103 100,00

Lamanya banjir yang terjadi, 61,59% responden mengatakan lebih dari 24 jam, 21,01%
responden menjawab 12 - 24 jam.

Tabel 3.124. Durasi Waktu Surutnya Banjir


No. Durasi Waktu Surut Banjir N %
1. < 1 jam 7 5,07
2. 1 - 3jam 7 5,07
3. > 3 s.d. 6 jam 9 6,52
4. > 6 jam s.d. 12 jam 1 0,73
5. > 12 jam - 24 jam 29 21,02
6. > 24 jam 85 61,59
Jumlah 138 100,00

Apabila terjadi banjir, responden yang mengungsi sebanyak 69,58% sedangkan lainnya
tidak mengungsi kemana-mana.

Tabel 3.125. Mengungsi atau Tidak Responden Ketika Terjadi Banjir


No. Jawaban N %
1. Mengungsi ke tempat lain (luar rumah) 48 34,78
2. Hanya mengungsi ke lantai 2 rumah ini 48 34,78
3. Tidak mengungsi ke mana-mana 42 30,44
Jumlah 138 100,00

Responden yang mengungsi, umumnya mengungsi ke rumah tetangga, yaitu sebanyak


54,17%. Disamping itu juga ada yang mengungsi ke mesjid terdekat sebanyak 10,42%,; dan
ke sekolah terdekat 14,58%.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 81


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Tabel 3.126.Tempat Mengungsi Keluarga Responden Ketika Terjadi Banjir


No. Jawaban N %
1. Ke rumah tetangga 26 54,17
2. Ke masjid terdekat 5 10,42
3. Ke sekolah terdekat 7 14,58
4. Lainnya 10 20,83
Jumlah 48 100,00

3.4. Komponen Lingkungan Binaan


3.4.1. Kesehatan Masyarakat

- Sarana dan Prasarana Kesehatan


Pembangunan di bidang kesehatan, baik sarana maupun prasarananya, bertujuan
untuk memberikan layanan secara mudah, merata, dan murah kepada masyarakat
dengan beberapa fasilitas seperti rumah sakit, rumah bersalin, Pos KB dan
posyandu. Adapun fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Tanjung Priok dan
Koja adalah sebagal berikut:

Tabel 3.127. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Tanjung Priok dan Koja


No Fasilitas Kesehatan Koja Tanjung Priok
1 Rumah Sakit 5 6
2 Rumah Bersalin 8 9
3 Poliklinik 5 3
4 Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) 12 16
5 Puskesmas 2 2
6 PosKB 289 365
7 Posyandu 289 452
8 Apotik 58 68
9 Dokter Praktek 98 118
10 Bidan Praktek 182 88
11 Dukun Pijat/Dukun Bayi 3 -
Sumber: Kecamatan Tanjung Priok dan Koja dalam Angka Tahun 2006

Sumber air yang digunakan warga Kecamatan Tanjung Priok dan Koja untuk
keperluan sehari-hari berasal dari PDAM. Air limbah domestik dibuang melalui
saluran pembuangan limbah rumah tangga yang terdapat di areal kelurahan
setempat, sedangkan untuk pembuangan tinja, sebagian besar warga, masing-
masing telah menggunakan jamban (septic tank).

- Kebiasaan Penduduk
Kebiasaan penduduk setempat yang berkaitan dengan aspek kesehatan masyarakat
(lingkungan), antara lain: Hampir seluruh masyarakat (94,85%) telah membuang
sampah ke tempat yang telah disediakan, yaitu berupa bak sampah, kemudian
diangkut ke TPS dan selanjutnya dibuang ke TPA sedangkan sebagian kecil (5,07%)
dengan cara kantongisasi, dan yang lainnya dengan menimbun/dibakar (0,07%) serta
membuang sampah ke kali/selokan (0,01%). Dalam hal air limbah rumah tangga,

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 82
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

responden membuang limbahnya ke saluran pembuangan limbah rumah tangga yang


ada, sedangkan untuk pembuangan tinja, masyarakat telah menggunakan jamban
keluarga secara individu, berupa septic tank. Masyarakat setempat dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya, telah menggunakan sarana kesehatan berupa posyandu,
puskesmas, rumah sakit dan apotik untuk berobat. Dalam hal ini, fasilitas kesehatan
yang ada cukup memadai.

3.4.2. Kondisi Lingkungan Sekitar

Kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar Saluran Drainase Cideng-Thamrin adalah;


Kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar Waduk Sunter adalah ;
1. Waduk Sunter Utara ; 6 saluran inlet dan 1 outlet, Ruang terbuka Hijau,
Pemancingan, Keramba, Pemukiman Taman Sunter Agung I dan Taman Sunter
Agung 2, Sunter Mediterania, Sunter Asri.
2. Waduk Sunter Selatan Barat ; 2 saluran inlet dan 1 outlet, Kali Sentiong, Pompa,
Ruang terbuka Hijau, Pemukiman Taman Tirta, Pemancingan, Keramba,
3. Waduk Sunter Timur 1ll; 1 inlet dan 1 outlet, Kali Sunter dan lahan kosong

3.4.3. Lalu Lintas

Akses jalan utama disekitar lokasi kegeiatan pada umumnya tergolong lancar di siang hari.
Bila dikaitkan aspek penggunaan lahan di sekitar lokasi kegiatan dengan potensi pembangkit
lalu lintas (traffic generator) dapat dikatakan bahwa kegiatan-kegiatan yang telah
berlangsung mempunyai potensi pembangkit yang cukup besar yaitu perkantoran,
pemukiman, serta perdagangan dan jasa.

Pengangkutan hasil kerukan dilakukan oleh truck pengangkut yang dilengkapi dengan shield
untuk mencegah ceceran lumpur yang tumpah. Rute pengangkutan hasil kerukan untuk
masing saluran drainase adalah sebagal berikut:

Waduk Sunter Utara ;


Jalan Sunter Permai -> Jalan RE Martadinata.

Waduk Sunter Timur Ill ;


Jalan Yos Sudarso-> Jalan Warakas -+ Jalan RE Martadinata.

Waduk Sunter Selatan Barat;


Jalan Danau Sunter Barat -- Jalan Sunter Permai -- Jalan RE Martadinata.
Disebelah barat Waduk Sunter Timur IlIl terdapat JI. Raya Sindang lebar 5m yg
merupakan akses menuju Jalan Yos Sudarso serta perumahan ; sementara disebelah
timurnya terdapat perumahan cukup padat serta tanah kosong. Sedangkan Waduk
Sunter Selatan Barat dikelilingi jalan beraspal sebelah utara JI.Sunter Selatan (lebar 5
m/2 jalur dengan pembatas jalan lebar 1 m) terdapat tumbuhan/taman serta dilengkapi
trotoar/pedestrian lebar 1m (kanan/kiri jalan). Sementara sebelah baratnya JI.Sunter
Jaya lebar 7 m/1 jalur 2 arah dilengkapi trotoar kanan dan kiri lebar 1 m; bagian selatan
terdapat Kampung Sunter Kangkungan, sedangkan bagian timurnya terdapat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 3 - 83
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

gudang/kebun dan tanah terbuka. Untuk Waduk Sunter Utara, disebelah utara terdapat
jalan layang pelabuhan dimana dibawah jalan tersebut dipenuhi dengan pemukiman
kumuh, sementara disebelah barat ada taman dan juga ada JI Sunter Permai Raya
beraspal lebar 7 m dan disebelah timurnya merupakan gudang/kantor.

Berdasarkan data hasil observasi pada jam tertentu yaitu: pada malam hari 22.00- 24.00
(sesuai dengan rencana pengangkutan hasil kerukan), maka dapat,dilihat;

Tabel 3.128. Laporan Survei Lalu Lintas Pengerukan Waduk Sunter Utara
Titik Simpang Wa(ménit) as Delay Pn
Link {m)'saat D
Delayý Keterangan
- Jalan rusak
1 JI. Bisma Tengah - JI. Bisma Raya 4'20" - - sepanjang ± 50 m
- Banyak tanggul jalan
2 JI. Bisma Raya - JI. Sunter Permai 2'59" - Jalan sepi, daerah
perumahan
3 JI. Sunter Permai - JI. RE. Martadinata 3'50" - Melewati Perlintasan
kereta api
4 JI. RE. Martadinata - Ancol Timur 5'56" - Jalan berada di bawah
jembatan tol pelabuhan

Tabel 3.129. Laporan Survei Lalu Lintas Pengerukan Waduk Sunter Timur li1
Kode Titik Simpang Waktu Ruas Delay Panjang Antrian Keterangan
Link (menit) (m) saat Delay
1 JI. Sindang - JI. Yos Sudarso 3'54" - - Banyak terdapat
tanggul jalan
2 JI. Yos Sudarso - Pintu Toi Tanjung 3'51" - -
Priok 2
Pintu Tol Tanjung Priok 2 - Pintu Tol 5'27" - - Jalan toi lancar
Ancol Timur
4 Pintu Tol Ancol Timur - JI. RE. 3'25" - -
Martadinata
5 JI. RE. Martadinata - Ancol Timur 5' 42" - - Jalan berada di bawah
jembatan toi pelabuhan

Tabel 3.130. Laporan Survei Lalu Lintas Pengerukan Waduk Sunter Selatan Barat
Kode Titik Simpang Waktu Ruas Delay Panjang Antrian Keterangan
Link (memt) (m) saat Delay
JI. Danau Sunter Selatan - JI. Danau
Sunter Barat 1'44" 30" 25 Lampu merah
2 JI. Danau Sunter Barat - JI. RE. 5'23" 40" 20 -Lampu merah
Martadinata 1'17" 15 -Perlintasan kereta api
3 JI. RE. Martadinata - Ancol Timur 5' 56" - - Jalan berada di bawah
jembatan tol pelabuhan

Secara umum tidak ada hambatan (delay) pada rute pengangkutan dari Waduk Sunter
Utara dan Waduk Timur 111, namun pada Waduk Sunter Selatan Barat terdapat hambatan
dari Jalan Danau Sunter Selatan sampai Jalan RE Marthadinata yang disebabkan adalah
traffic light dan perlintasan kereta api dari Stasiun Tanjung Priok. Rata-rata waktu delay
adalah 30-40 detik, sedangkan pada perlintasan kereta api waktu delay adalah 1 nfenit
17 detik.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI) 3 - 84
Segmen Waduk Sunter
Rona Lingkungan Hidup

Gambar 3.30. Kondisi Lalu Lintas Rute Dari Waduk Sunter Utara Malam Hari

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 3 - 85


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
BAB 4
RUANG LINGKUP STUDI
RUANG LINGKUP STUDI

4.1. Dampak Penting Yang Ditelaah


4.1.1. Proses Pelingkupan

Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait dengan rencana kegiatan.
Pelingkupan umumnya dilakukan melalui tiga tahap yaitu: Identifikasi dampak potensial,
evaluasi dampak potensial dan klasifiksi dan skala prioritas dampak penting hipotetik, seperti
yang tertera di bawah ini;

4.1.1.1. Identifikasi Dampak

Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak
lingkungan hidup (primer, sekunder dan seterusnya) yang secara potensial akan timbul
sebagai akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Pada tahapan ini hanya
diinventarisasi dampak potensial yang mungkin akan timbul tanpa memperhatikan
besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya dampak. Dengan demikian pada tahap ini
belum ada upaya untuk menilai apakah dampak potensial tersebut merupakan dampak
besar dan penting.

Identifikasi dampak potensial diperoleh dari serangkaian hasil konsultasi dan diskusi dengan
pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab, masyarakat yang berkepentingan serta
dilengkapi dengan hasil pengamatan lapangan (observasi). Selain itu identifikasi dampak
potensial juga dilakukan dengan menggunakan metode-metode identifikasi dampak sebagai
berikut :
* Konsultasi publik
* Matrik interaksi sederhana;
o Bagan Alir

- Komponen Rencana Kegiatan Yang Akan Ditelaah


Berdasarkan uraian rencana kegiatan pada sub Bab 2.1, maka komponen kegiatan
yang akan ditelaah adalah sebagai berikut:

Tahap Persiapan
1. Perizinan
2. Sosialisasi
3. Koordinasi
4. Perencanaan Teknis.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Tahap Konstruksi
1. Mobilisasi Kendaraan dan Peralatan
2. Mobilisasi Tenaga Kerja
3. Pengaturan Lalu Lintas
4. Pengerukan
5. Penempatan Hasil Keruk Sementara
6. Pemilhan Sampah
7. Pengangkutan Lumpur ke dispossal site.

Tahap Pasca Konstruksi


1. Pembersihan lahan
2. Demobilisasi Tenaga Kerja
3. Demobilisasi Kendaraan dan Peralatan
4. Pemeliharaan.

- Komponen fingkungan yang terkena dampak


Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak dan akan ditelaah sebagai
berikut:
1) Kualitas Udara
2) Tingkat Kebauan
3) Tingkat Kebisingan
4) Kualitas Air Permukaan
5) Kualitas Sedimen
6) Banjir
7) Sampah
8) Biologi Darat
9) Biologi Air
10) Persepsi Masyarakat
11) Estetika Lingkungan
12) Kesempatan Kerja
13) Kesempatan Berusaha
14) Kesehatan Masyarakat
15) Lalu Lintas
16) Kondisi Jalan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-2


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Tabel 4.1. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Pengerukan Waduk Sunter


Komponen Kegiatan
Persiapan Pengerukan Pasca Pengerukan

w E
C» <D~a.~
Komponen Lingkungan I- E c
r (o

~~~~-~~ E U) l ~
<.næ.
- <> ... . o.
0 . . fl - f. -

Fisika Kimia
Kualitas Debu Udara Ambinet X X X X X X X
Tingkat Kebauan X X X X
Tingkat Kebisingan X X X X X
Kualitas Fiskim Air Permukaan X X
Kualitas Sedimen X
Banjir X
Sampah X X X X X
Biologi __

Biologi Darat X X
Biologi Air X
Sosekbud
Persepsi Masyarakat X X X X X X X
Kesempatan Kerja X X
Kesempatan Berusaha
Kesehatan Masyarakat X X X X
Lingkungan Binaan
Lalu Lintas X X
Kondisi Jalan X X X
Estetika Lingkungan IX X X |X X X

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 3


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPiJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Perizinan

Tahap Pra Operasi Koordinasi

Persepsi Keresahan
Masyarakat Masyarakat
Perencanaan
Teknis

Gambar 4.1. Bagan Alir Dampak Penting Pengerukan Waduk Sunter Pada Tahap Persiapan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-4


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Kondis!
Jalan

Kesemfpatan Kerja

Mobilisasi Kesempatan F'usaha


Tprnacia kPria

Mobilisasi Alat Tingkat Kebisingan


Berat&
KendraanKualitas Debu
Udlar a Ambien
Pengaturan
Laliu Lintas, Lalu Lintas

Kesehatan iPersepsi Masyarakat


Pengerukan iKualitas fis-kim Masvarakat

TahapPengerukanarPrmkn
Tingkat Kebauan
PengangkutanEseiaLn
Lumpr keBanjir
Dispossal Site

Sampah
Pemilahan
%amnah
Kualitas
Sedimen
Peletakan Hasil
Kenuk Biota Air
sementara
Biota Darat

Gambar 4.2. Bagan Alir Dampak Penting Pengerukan Waiduk Sunter Pada Tahap Pengerukan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)4-


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMVP/JEDI)
Segmnen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Pemnberihan MaSampah
Lahan

Kualitas Udar a

Demobilisasi Lalu Lintas


TeiaanPegeu,aaduk Kendaraan dane, Persepsi M syarakat
Taaeostus> Alat berat

Tingka Kebisingan

Demnobilisasi Kesempatan
Tenaga Kerjø Keja

Kesemnpatan
Bemusaha
Pemneliharaan

Banjir

Biota Darat > Esteika Lingku'nga

Gambar 4.3. Bagan Alir Dampak Penting Pengerukan Waduk Sunter Pada Tahap Paska Pengerukan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4- 6


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Berdasarkan matriks identifikasi diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa dampak potensial
sebagai berikut:

Tahap Persiapan
1. Persepsi Masyarakat

Tahap Pengerukan
1. Kualitas Udara
2. Tingkat Kebauan
3. Tingkat Kebisingan
4. Kualitas Sedimen
5. Kualitas Air Permukaan
6. Estetika Lingkungan
7. Sampah
8. Biota Darat
9. Biota Air
10. Kesempatan Kerja
11. Kesempatan Berusaha
12. Persepsi Masyarakat
13. Kesehatan Masyarakat
14. Lalu Lintas
15. kondisi Jalan
16. Estetika Lingkungan

Tahap Pasca Pengerukan


1. Kualitas Udara
2. Tingkat Kebisingan
3. Sampah
4. Biota Darat
5. Persepsi Masyarakat
6. Kesempatan Bekerja
7. Kesempatan Berusaha
8. Estetika Lingkungan
9. Lalu Lintas
10. Kondisi Jalan
11. Banjir

4.1.1.2. Evaluasi Dampak Potensial

Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial


yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar prioritas dampak
penting yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi
ANDAL. Daftar dampak penting potensial ini disusun berdasarkan pertimbangan atas hal-hal
yang dianggap penting oleh masyarakat di sekitar rencana kegiatan, instansi yang
bertanggung jawab dan tim studi. Pada tahap ini daftar dampak penting yang dihasilkan
belum tertata secara sistematis.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-7


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Metoda yang digunakan pada tahap ini adalah diskusi antar tenaga ahli. Kegiatan
identifikasi dampak besar dan penting ini dilakukan oleh pemrakarsa rencana kegiatan
(bersama dengan tim konsultan penyusun AMDAL), dengan mempertimbangkan hasil
konsultasi dan diskusi dengan instansi yang bértanggung jawab serta masyarakat yang
berkepentingan. Kriteria yang digunakan dalam menentukan evaluasi dampak potensial
terdiri dari empat pertanyaan, yaitu :
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi? hal ini terlihat
dari analisis data sekunder dan hasil pra survei
2. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen lingkungan
lainnya (nilai ekologis) sekitar? hal ini terlihat dari hasil pra survei
3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen lingkungan
tersebut? hal ini terlihat dari hasil konsultasi masyarakat
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang dilanggar oleh dampak tersebut? hal ini
terlihat dari peraturan-peraturan yang menetapkan baku mutu lingkungan

Setiap dampak potensial ditapis dengan empat pertanyaan di atas, jika salah satu
pertanyaan dijawab dengan "ya" atau "tidak diketahui" maka komponen lingkungan tersebut
dikaji dalam ANDAL. Setelah diadakan diskusi dengan antar tenaga ahli, maka terdapat
beberapa dampak potensial yang dihilangkan. Berikut adalah evaluasi dari dampak-dampak
potensial menjadi dampak penting Hipotetik.

1. Tahap Persiapan
a. Persepsi Masyarakat
Hal ini merupakan reaksi awal dari masyarakat, sesudah sosialisasi rencana pengerukan
Waduk Sunter. Reaksi ini dapat merupakan dampak positif atau dampak negative. Oleh
sebab itu dalam kegiatan sosialisasi dibutuhkan suatu penjelasan yang gamblang,
transparan dan mudah dimengerti oleh peserta. Diharapkan seusai sosialisasi, Lurah
dan Dewan Kelurahan serta LSM yang ada dapat memberikan penjelasan kepada
penduduk tentang maksud dan tujuan kegiatan. Berdasarkan pemikiran tersebut tim
berpendapat bahwa persepsi masyarakat di sekitar Waduk Sunter pada Tahap
Persiapan dijadikan dampak penting hipotetik.

2. Tahap Pengerukan
a. Kualitas Udara Ambient
Terdiri dari parameter CO, temperatur, NO2 , SO 2 dan kebauan bersumber dari mobilisasi
material-alat berat, kegiatan pengerukan, disposal site dan kegiatan pengangkutan.
Dampak ini menjadi dampak penting hipotetik dikarenakan dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan masyarakat, gangguan kenyamanan dan akan menyebabkan
persepsi negatif dari masyarakat (keresahan).

b. Tingkat Kebauan
Bersumber dari pengangkatan lumpur dan penimbunan lumpur dari saluran ke, luar
saluran. Dampak ini menjadi dampak penting hipotetik dikarenakan dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan masyarakat, gangguan kenyamanan dan akan menyebabkan
persepsi negatif dari masyarakat (keresahan).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-8


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

c. Tingkat Kebisingan
Bersumber dari mobilisasi alat berat-material, kegiatan pengerukan, kegiatan
pengangkutan. Dampak ini menjadi dampak penting hipotetik dikarenakan dapat
mengakibatkan gangguan kenyamanan dan akan menyebabkan persepsi negatif dari
masyarakat (keresahan).

d. Kualitas Sedimen
Waduk Sunter Utara
Dari pengamatan visual terhadap keberadaan sedimen di Waduk Sunter Utara (WSU)
umumnya keberadaan sedimen di pinggir waduk cukup dominan sebagaimana yang
terlihat apabila kita masuk ke waduk Sunter Utara melalui Hutan Kota Waduk Sunter.
Keberadaan sampah dan terbentuknya sedimen dari dalam waduk menyebabkan
pendangkalan waduk. Variasi atau gabungan dari kedua hal tersebut mempercepat
suksesi terbentuknya daratan baru di tepi waduk. Kondisi ini dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar waduk untuk memperluas lahan pemukiman mereka secara illegal.
Sebagai akibatnya luas penampang air di dalam waduk semakin mengecil. Terbentuknya
sedimen di dalam waduk juga dipicu oleh aktifitas pembuangan air limbah domestik dari
permukiman di sekitar waduk yang langsung masuk ke dalam waduk. Bahan organik
dari buangan tinja setelah mengalami proses dekomposisi di dalam waduk akan
menghasilkan lumpur mati sebagai produk akhir penguraian.

Waduk Sunter Selatan BaQian Barat


Dari pengamatan visual terhadap keberadaan sedimen di Waduk Sunter Selatan Bagian
Barat (WSS) umumnya keberadaan sedimen di pinggir waduk cukup dominan.
Keberadaan sampah dan terbentuknya sedimen dari dalam waduk menyebabkan
pendangkalan waduk. Variasi atau gabungan dari kedua hal tersebut mempercepat
suksesi terbentuknya daratan baru di tepi waduk. Kondisi ini dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar waduk untuk memperluas lahan pemukiman mereka secara illegal.
Sebagai akibatnya luas penampang air di dalam waduk semakin mengecil. Terbentuknya
sedimen di dalam waduk juga dipicu oleh aktifitas pembuangan air limbah domestik dari
permukiman di sekitar waduk yang langsung masuk ke dalam waduk. Bahan organik dari
buangan tinja setelah mengalami proses dekomposisi di dalam waduk akan
menghasilkan lumpur mati sebagai produk akhir penguraian.

Selain itu akumulasi sedimen di dalam waduk ini juga diperkirakan dari debu dan kotoran
di jalan raya sekitar waduk yang tersapu oleh air hujan dan masuk ke waduk melalui
saluran drainase jalan (sistem riolering) serta sedimen yang terbawa dari saluran/sungai
yang masuk ke dalam waduk.

Waduk Sunter Timur Il1


Dari pengamatan visual terhadap keberadaan sedimen di Waduk Sunter Timur li1(WST)
umumnya keberadaan sedimen di pinggir waduk cukup dominan sebagaiman yang
terlihat apabila kita menyusuri jalan di tepi waduk. Sedimen yang telah membentuk
daratan di pinggir waduk dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai lahan bercocok tanam.
Kegiatan pembuangan limbah domestik penduduk sekitar waduk tidak langsung

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-9


Kegiatan Pengerukan Sunga, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

mempengaruhi suksesi sedimen di dalam waduk. Hal ini dikarenakan telah dipasang
pagar pembatas di sekeliling waduk.

e. Kualitas Air Permukaan


Bersumber dari kegiatan pengerukan, dimana kegiatan pengerukan dimaksudkan untuk
memperlancar saluran air di Waduk Sunter dan pemindahan sedimen-sedimen di Waduk
Sunter ke lokasi dumping site, sehingga kegiatan pengerukan akan menurunkan nilai
TSS di perairan sehingga dampak ini dijadikan dampak penting hipotetik.

f. Sampah
Kegiatan pengerukan waduk sunter juga menghasilkan hasil kerukan berupa sampah.
Keberadaan sampah di waduk sunter cukup banyak baik yang mengapung maupun
yang melayang demikian pula yang terperangkap di dalam sedimen. Sehingg apabila
sampah hasil kerukan tersebut tidak dikelola setelah dikeluarkan dari waduk akan
menyebabkan dampak terhadap kesehatan masyarakat, menimbulkan bau dan
mengganggu estetika. Sehingga, berdasarkan hal-hal tersebut maka keberadaan
sampah dapat dijadikan dampak penting hipotetik..

g. Biota Perairan
Bersumber dari kegiatan pengerukan, dimana kegiatan pengerukan dimaksudkan untuk
memperlancar saluran air di Waduk Sunter dan pemindahan sedimen-sedimen di Waduk
Sunter ke lokasi dumping site. Biota perairan yang ditemukan adalah biota ekonomis
penting sehingga, dampak ini menjadi dampak penting Hipotetik.

h. Biota Darat
Bersumber dari kegiatan mobilisasi kendaraan dan peralatan serta kegiatan pengerukan,
dimana kegiatan ini akan menimbulkan gangguan terhadap biota darat baik flora maupun
fauna. Kegiatan dari disposal site juga berpengaruh terhadap biota darat. Biota darat
yang ditemukan pada saat survei bukan merupakan biota langka, dampak ini tidak
sampai menjadi dampak penting Hipotetik.

i. Persepsi Masyarakat
Merupakan akumulasi dari seluruh dampak penting. Pengelolaan terhadap seluruh
kegiatan pada Tahap Pengerukan bila tidak ditangani dengan baik, akan menimbulkan
dampak sisa yang berlanjut sampai pada Tahap Pasca Pengerukan. Pengelolaan
terhadap semua kegiatan dan dampak yang timbul yang tidak ditangani dengan baik
akan berubah menjadi keresahan masyarakat. Keresahan masyarakat menjadi sangat
penting karena tingkatan selanjutnya bias menjadi kemarahan masyarakat. Di bagian
tertentu dari Waduk Sunter Waduk Sunter mengingat jarak antara pemukiman dengan
saluran sangat dekat, sehingga dampak dari kegiatan ini sangat berpengaruh dalam
kehidupan masyarakat maka persepsi masyarakat di daerah ini dampak penting
hipotetik.

j. Kesempatan Kerja
Pada Tahap Pengerukan, dampak positif yang timbul adalah pada komponen tenaga
kerja. Dampak pada komponen ini mempunyai dampak lanjutan seperti meningkatnya

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 - 10


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
SegmenWadukSunter
Ruang Lingkup Studi

pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil pra survey, masyarakat mengharapkan


kegiatan ini dapat menampung tenaga kerja local yang ada. Dari pengamatan, kegiatan
pengerukan akan mempergunakan alat-alat yang memerlukan keahlian khusus, yang
mungkin tidak dimiliki tenaga kerja local. Kebutuhan tenaga kerja local hanya pada jenis-
jenis pekerjaan tertentu. Apabila dampak ini dapat dikelola dengan baik, akan
memberikan rasa aman kepada masyarakat dan pelaksana kegiatan. Namun sebaliknya
apabila hal ini tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan keresahan masyarakat.
Atas dasar pemikiran ini maka dapak kesempatan kerja termasuk dalam dampak penting
hipotetik.

k. Kesempatan Berusaha
Dampak pada kesempatan berusaha dapat menjadi dampak positif apabila masyarakat
memperoleh kesempatan untuk berusaha, seperti menyediakan makan, minum dan
kebutuhan lainnya bagi para pekerja. Dampak ini juga dapat merubah persepsi
masyarakat menjadi negatif apabila tidak dapat dikelola dengan baik. Berdasarkan hal-
hal tersebut, dampak ini dapat dijadikan dampak penting hipotetik.

I. Kesehatan Masyarakat
Kegiatan pengerukan waduk akan menimbulkan bau yang menyengat akibat sedimen
yang terangkat dan menimbulkan gangguan kepada masyarakat. Gangguan ini berakibat
terhadap kesehatan masyarakat maupun kenyamanan hidup bagi masyarakat yang
tinggal di wilayah dampak. Disamping itu pada kegiatan pengangkutan disposal dari
lokasi pengerukan ke disposal site, selain gangguan bau juga akibat ceceran disposal
menjadi penyebab kotornya lingkungan sekitarnya. Dengan kondisi yang sedemikian itu,
maka dampak terhadap kesehatan masyarakat merupakan komponen yang berpotensi
menimbulkan dampak yang dianggap menjadi dampak penting hipotetik.

m. Estetika Lingkungan
Kegiatan pengerukan dan pengangkutan disposal, berpotensi menimbulkan gangguan
estetika lingkungan. Kondisi lingkungan terutama masalah estetika pada awal kegiatan
akan menurun, dan akan semakin membaik dengan selesainya pengerukan dan
pengangkutan disposal. Karena sifatnya hanya sementara dan akan semakin membaik,
maka komponen estetika lingkungan tidak termasuk dampak penting hipotetik.

n. Lalu lintas
Bersumber dari mobilisasi material-alat berat, kegiatan pengerukan, disposal site dan
kegiatan pengangkutan yang berpotensi menyebabkan gangguan lalu lintas.
Berdasarkan hal tersebut, maka dampak ini dapat digolongkan menjadi dampak penting
Hipotetik.

o. Kondisi Jalan
Dengan adanya pengangkutan meterial keruk, maka berpotensi menimbulkan kerusakan
jalan, hal ini menjadi dampak pentik hipotetik, karena jalan -jalan yang akan dilewati
merupakan jalan protokol.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 -11


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

3. Tahap Pasca Pengerukan


a. Kualitas Udara
Terdiri dari parameter CO, temperatur, NO2 , S0 2 dan Pb bersumber dari kegiatan
demobilisasi alat berat, pemeliharaan, dan kendaraan serta pembersihan ceceran dari
kegiatan pengerukan. Dampak ini menjadi dampak penting hipotetik dikarenakan dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat, gangguan kenyamanan dan akan
menyebabkan persepsi negatif dari masyarakat (keresahan).

b. Tingkat Kebisingan
Bersumber dari kegiatan demobilisasi alat berat, pemeliharaan, dan kendaraan. Dampak
ini menjadi tidak menjadi dampak penting hipotetik dikarenakan intensitas dampak yang
rendah.

c.Sampah
Berupa sampah dari sisa -sisa pekerjaan. Dengan melihat analogi dengan pengerukan
yang telah dilakukan pada JEDI Phase 1, maka sampah yang dihasilkan tidak terlalu
banyak, sehingga, berdasarkan hal-hal tersebut maka sampah tidak dapat d4adikan
dampak penting Hipotetik.

d. Biota Darat
Bersumber dari pengembalian lahan seperti penanaman tumbuhan, dimana kegiatan ini
akan memperbaiki vetgetasi, namun dampak ini tidak menjadi dampak hipotetik karena
jumlahnya yang kecil.

e. Persepsi Masyarakat
Pengelolaan terhadap seluruh kegiatan pada Tahap Pengerukan dan paska Pengerukan
harus ditangani dengan baik. Keberhasilan pengelolaan dampak pada komponen
persepsi masyarakat akan menjamin kelancaran kegiatan selanjutnya. Pengelolaan
terhadap semua kegiatan dan dampak yang timbul yang tidak ditangani dengan baik
akan berubah menjadi keresahan masyarakat. Oleh sebab itu, persepsi masyarakat
termasuk dalam dampak penting hipotetik.

f. Kesempatan Kerja
Pada tahap paska pengerukan terjadi pengurangan tenaga kerja. Diperkirakan sebagian
besar tenaga kerja akan mengalami pemutusan hubungan kerja. Hal ini tidak akan
menimbulkan goncangan terhadap kehidupan masyarakat yang sudah mulai stabil,
karena para pekerja telah mengetahui bahwa pekerjaan ini akan berakhir. Atas dasar
pemikiran ini maka dampak kesempatan kerja tidak termasuk dalam dampak penting
hipotetik.

g. Kesempatan Berusaha
Dampak kesempatan berusaha dapat menjadi dampak positif apabila masyarakat
mendapat kesempatan untuk berusaha, seperti menyediakan kebutuhan makan, minum
bagi para pekerja. Dengan selesainya kegiatan pengerukan dan pengangkutan, maka

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 - 12


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

kesempatan berusaha ini tidak akan berkurang. Berdasarkan hal-hal tersebut, dampak ini
tidak dapat djadikan dampak penting hipotetik.

h. Estetika Lingkungan
Selesainya kegiatan pengerukan dan pengangkutan disposal, akan menyebabkan
kondisi lingkungan yang bersih dan baik. Baik buruknya estetika lingkungan tergantung
kepada kegiatan pemerintah dan masyarakat. Apabila kondisi estetika dapat diperbaiki
dan dirawat dengan baik maka estetika lingkungan menjadi baik. Karena sifatnya
yangsementara dan subjektif n, maka komponen estetika lingkungan tidak termasuk
dampak penting hipotetik.

i. Lalu lintas
Bersumber dari kegiatan demobilisasi alat berat dan kendaraan. Demobilisasi alat berat
dan kendaraan akan mengakibatkan gangguan sistem transportasi jika tidak dilakukan
pengelolaan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, maka dampak ini dapat digolongkan
menjadi dampak penting hipotetik.

j. Kondisi Jalan
Dengan adanya demobilisasi peralatan dan kendaraan, maka berpotensi menimbulkan
kerusakan jalan, hal ini menjadi dampak pentik hipotetik, karena jalan -jalan yang akan
dilewati merupakan jalan protokol.

k. Banjir
Mengurangi banjir adalah tujuan dari kegiatan pengerukan ini, sehingga dampak ini
merupakan dampak penting hipotetik.

Untuk lebih jelasnya evaluasi dampak potensial menjadi dampak penting hipotetik adalah
sebagai berikut:

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 -13


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Tabel 4.2. Evaluasi Dampak Penting Potensial Menjadi Dampak Penting Hipotetik
Komponen Yang Terkena Dampak Kriteria Dikaji Dalam
Penerima Dampak Jenis Dampak 1 2 3 4 AMDAL
Tahap Persiapan
Perizinan
Sosialisasi Masyarakat Persepsi dan keresahan masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
Koordinasi Masyarakat Persepsi dan keresahan masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
Perencanaan Teknis Masyarakat Persepsi dan keresahan masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
Tahap Pengerukan
Penertiban Fisik Bangunan Masyarakat Keresahan Masyarakat Ya Ya Ya Ya Ya
Mobilisasi Kendaraan dan Peralatan Udara Ambien Penurunan Kualitas Udara Ya Ya Tidak Ya Ya
Peningkatan Kebisingan Ya Ya Tidak Ya Ya
Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
Lalu Lintas Gangguan Lalu Lintas Ya Ya Tidak Tidak Ya
Mobilisasi Tenaga Kerja Masyarakat Timbulnya Kesempatan Kerja Ya Ya Tidak Tidak Ya
Timbulnya Kesempatan Berusaha Ya Ya Ya Tidak Ya
Pengaturan Lalu Lintas Lalu Lintas Mengatasi gangguan Lalu Lintas Ya Ya Tidak Tidak Ya
Udara Ambien Peningkatan gas buang Ya Ya Tidak Ya Ya
Peningkatan debu Ya Ya Tidak Ya Ya
Pengerukan Udara Ambien Penurunan Kualitas Udara Ya Ya Tidak Ya Ya
Timbulnya Kebauan Tidak Tidak Ya Ya Ya
Peningkatan Kebisingan Ya Ya Tidak Ya Ya
Air Permukaan Penurunan Kualitas Fisika Kimia Air Ya Ya Tidak Ya Ya
Permukaan
Lahan TPS Lumpur Timbulnya Kebauan Tidak Tidak Ya Ya Ya
Gangguan Estetika Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Vegetasi Hilangnya Vegetasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Biota Air Perubahan Struktur Komunitas Ya Ya Tidak Ya Ya
Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
Kesehatan Masyarakat Ya Ya Ya Tidak Ya
Estetika Lingkungan Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
Lalu Lintas Gangguan Lalu Lintas Ya Ya Tidak Tidak Ya
Jalan Kondisi Jalan Ya Ya Tidak Tidak Ya
Hidrologi Menangulangi banjir Ya Ya Tidak Tidak Ya
Pemisahan Sampah dari Lumpur Udara Ambien Peningkatan Kebauan Ya Ya Tidak Ya Ya
Lahan TPS Peningkatan Sampah Ya Ya Tidak Ya Ya

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 - 14


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Komponen Yang Terkena Dampak Kriteria Dikaji Dalam


Sumber Dampak Peneri¯ma Dampak Jenis Dampak 1 2 3 4 AMDAL
Ceceran Lumpur Ya Ya Tidak Ya Ya
Masyarakat Kesempatan kerja Ya Ya Tidak Ya Ya
Kesempatan berusaha Ya Ya Tidak Ya Ya
Pengangkutan Lumpur Ke Dispossal Site Udara Ambien Penurunan Kualitas Udara Ya Ya Tidak Ya Ya
Kebisingan Ya Ya Tidak Ya Ya
Lalu Lintas Gangguan Lalu Lintas Ya Ya Tidak Tidak Ya
Jalan Kondisi Jalan Ya Ya Tidak Ya Ya
Penempatan Hasil Kerukan Air Pemukaan Penurunan Kualitas Air Ya Ya Tidak Ya Ya
Lahan Dispossal Site Penurunan Kualitas Air tanah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Bentang alam Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kualitas Sedimen /liumpur Ya Ya ya Ya Ya
Vegetasi Hilangnya Vegetasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Paska Pengerukan
Pembersihan Lahan Masyarakat Estetika Lingkungan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Udara Ambien Penurunan Kualitas Udara Ya Ya Tidak Ya Ya
Lahan Sekitar Saluran Hilangnya Sampah dan Lumpur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Vegetasi Perbaikan Vegetasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Estetika Lingkungan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Demobilisasi Kendaraan Dan Peralatan Udara Ambien Penurunan Kualitas Udara Ya Ya Tidak Ya Ya
Peningkatan Kebisingan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Lalu Lintas Gangguan Lalu Lintas Ya Ya Tidak Tidak Ya
Jalan Kondisi Jalan Ya Ya Ya Tidak Ya
Demobilisasi Tenaga Kerja Masyarakat Berakhirnya Kesempatan Kerja Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Berakhirnya Kesempatan Berusaha Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Penanganan Banjir Hidrologi Menangulangi banjir Ya Ya Ya Ya Ya
Keterangan:
1. = Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi ? hal ini terlihat dat! analisis data sekunder dan hasil pra survei
2. = Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan datam kehidupan sehari-hari masyarakat (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
ekologis) sekitar ? hal ini terlihat dan hasi pra survei
3. = Apakah ada kekhawatiran masyrakat yang tinggi tentang komponen lingkungan tersebut ? hal ini terlihat dan hasil konsultasi masyarakat
4. = Apakah ada aturan atau kebijakan yang dilanggar oleh dampak tersebut ? hal ini terlihat dari peraturan -peraturan yang menetapkan baku mutu lingkungan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 - 15


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dampak penting hipotetik
adalah:

Tahap Persiapan
1. Persepsi Masyarakat

Tahap Pengerukan
1. Kualitas Udara
2. Tingkat Kebauan
3. Tingkat Kebisingan
4. Kualitas Sedimen
5. Kualitas Air Permukaan
6. Sampah
7. Biota Air
8. Kesempatan Kerja
9. Kesempatan Berusaha
10. Persepsi Masyarakat
11. Kesehatan Masyarakat
12. Lalu Lintas
13. Kondisi Jalan

Tahap Pasca Pengerukan


1. Kualitas Udara
2. Lalu Lintas
3. Kondisi Jalan
4. Persepsi Masyarakat
5. Banjir

4.1.1.3. Klasifikasi dan Prioritas Dampak Penting

Pelingkupan yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan/


mengorganisir dampak penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya dengan
maksud agar diperoleh klasifikasi dan prioritas dampak penting Hipotetik yang akan dikaji
lebih lanjut dalam dokumen AMDAL. Dalam melakukan klasifikasi dan prioritas, perlu
diperhatikan hal sebagai berikut:
" Kebijakan atau peraturan yang menjadi dasar untuk arahan kajian AMDAL
selanjutnya, seperti standar/baku mutu dan lain-lainnya
• Konsep saintifik dari kajian yang akan dilakukan

Dampak penting Hipotetik tersebut dirumuskan melalui dua tahapan. Pertama, segenap
dampak besar dan penting dikelompokkan menjadi beberapa kelompok menurut
keterkaitannya satu sama lain. Kedua, dampak penting yang berkelompok tersebut
selanjutnya diurut berdasarkan kepentingannya. Metode prioritas dampak penting hipotetik
adalah memprakirakan besarnya peluang teradinya dampak dan memperkirakan besarnya
akibat yang mungkin terjadi. Peluang kejadian dibuatkan suatu gradasi nilai yang mewakili
gradasi besarnya konsekuensi, seperti pada tabel di bawah ini.
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
4-16
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Tabel 4.3. Kemungkinan dan Besarnya Akibat


Insidential Kecil Menengah Besar Katasropik
(1) (2) (3) (4) (5)
Hampir Pasti
(5)
Kemungkinan
Besar (4)
Sedang (3)
Kemungkinan
Kecil (2)
Jarang Sekali
(1)
Sumber ; Paniuan Tekns Periyusunan KA-ANDAL, KNLH RI, 2007

Berikut adalah pengklasifikasian dampak berdasarkan evaluasi dampak potensial.

Tahap Persiapan
1. Persepsi Masyarakat

Tahap Pengerukan
1. Kualitas Udara
2. Tingkat Kebauan
3. Tingkat Kebisingan
4. Kualitas Sedimen
5. Biota Air
6. Kualitas Air Permukaan
7. Sampah
8. Kesempatan Kerja Kesempatan Kerja Dan Berusaha
9. Kesempatan Berusaha J
10. Persepsi Masyarakat
11. Kesehatan Masyarakat
12. Lalu Lintas iLalu
Lintas dan Kerusakan Jalan
13. Kondisi Jalan }

Tahap Pasca Pengerukan


1. Kualitas Udara
2. Lalu Lintas Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan
3. Kondisi Jalan J
4. Mengurangi Banjir
5. Persepsi masyarakat

Setelah didapat beberapa dampak penting hipotetik pertahapan kegiatan, maka dampak-
dampak tersebut akan diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya, sehingga dapat dilihat
sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan; karena hanya ada satu dampak yaitu Persepsi Masyarakat, maka
otomatis dampak ini menjadi prioritas dampak penting hipotetik pada tahap ini

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 -17


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

2. Tahap Pengerukan; terdapat sebelas dampak dan penentuan prioritas adalah


sebagai berikut:

Tabel 4.4. Prioritas Dampak Penting Hipotetik Tahap Pengerukan


Penilaian Total Skala
Ska
Dampak Penting HipotetikPeianTol
1 2 3 4 5 Nilai Prioritas
Kualitas Udara
Kemungkinan X 12 8
Besarnya Dampak X
Kebisingan
Kemungkinan X 20 3
Besarnya Dampak X
Kebauan
Kemungkinan X 20 1
Besarnya Dampak X
Sedimen
Kemungkinan X 16 5
Besarnya Dampak X
Biota Air
Kemungkinan X 20 4
Besarnya Dampak X
Kualitas Air Permukaan
Kemungkinan X 12 7
Besarnya Dampak X
Sampah
Kemungkinan X 16 6
Besarnya Dampak X
Persepsi Masyarakat
Kemungkinan X 9 10
Besarnya Dampak X
Kesempatan Kerja dan Berusaha
Kemungkinan X 9 9
Besarnya Dampak X
Kesehatan Masyarakat
Kemungkinan X 6 11
Besarnya Dampak X
Lalu Lintas dan kerusakan Jalan
Kemungkinan X 20 2
Besarnya Dampak X

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-18


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Tabel 4.5. Kemungkinan dan Besarnya Akibat Kegiatan Tahap Pengerukan


Insidential Kecil Menengah Besar Katasropik
(1) (2) (3) |(4) (5)

Hampir Pasti
(5)

Kemungkinan Besar Kualitas Air


(4) Kualitas Udara

Sedang Kes.Masy Kes.Kerja&B'usaha Kualitas Air


(3) Persep.Masyarakat Kualitas Udara
Kemungkiran Kecil
Kes.Masy
(2)
Jarang Sekali
(1)

3. Tahap Pasca Pengerukan; terdapat empat dampak dan penentuan prioritas adalah
sebagai berikut:

Tabel 4.6. Prioritas Dampak Penting Hipotetik Tahap Pasca Pengerukan

Dampak Penting Hipotetik Penilaian Total Skala


1 1 2 3 4 5 Nilai Prioritas
Kualitas Udara
Kemungkinan X 12 3
Besarnya Dampak X
Persepsi Masyarakat
Kemungkinan X 6 4
Besarnya Dampak X
Lalu Lintas dan Keruskan Jalan
Kemungkinan X 12 2
Besarnya Dampak X
Banjir __

Kemungkinan X 20 1
Besarnya Dampak X

Tabel 4.7. Kemungkinan dan Besarnya Akibat Kegiatan Tahap Pasca Pengerukan
Insidential Kecil Menengah (3) Besar Katasropik (5)

Hampir Pasti (5)

Kemungkinan Besar
(4)

Sedang (3)
Kemungkinan Kecil
(2)
Jarang Sekali (1)

Proses pelingkupan untuk kegiatan penyusunan AMDAL pengerukan Waduk Sunter, secara
rinci dapat dilihat pada gambar berikut:

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4- 19


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Rencana Kegiatan DAMPAK PENTING


• Pra Persiapan POTENSIAL DAMPAK PENTING KLASIFIKASI DAN PRIORITAS DAMPAK
• Pengerukan HIPOTETIK PENTING
* Paska Pengerukan Tahap Persiapan
• Persepsi Masyarakat Tahap Persiapan Tahap Persiapan
Persepsi Masyarakat 1. Persepsi Masyarakat
Tahap Pengerukan
* Kualitas Udara Tahap Penaerukan Tahap Pengerukan
* Tingkat Kebauan o Kualitas Udara 1. Tingkat Kebauan
• Tingkat Kebisingan o Tingkat Kebauan 2. Lalu lintas dan kerusakan jalan
* Kualitas Sedimen Evaluasi • Tingkat Kebisingan 3. Tingkat Kebisingan
Identifikasi -- * Kualitas Air Permukaan Dampak • Kualitas Sedimen 5. Sedir
Dampak * Estetika Lingkungan Potensial • Kualitas Air Permukaan 6. Sadmah
Potensial * Sampah * Sampah 7. Kualitas Air Permukaan
• Biota Darat * Biota Air 8. Kualitas Udara
* Biota Air o Kesempatan Kerja 9. Kesempatan Keda dan Berusaha
* Kesempatan Kerja • Kesempatan Berusaha 10. Persepsi Masyarakat
* Kesempatan Berusaha o Persepsi Masyarakat 11. Kesehatan Masyarakat
• Persepsi Masyarakat * Kesehatan Masyarakat
• Kesehatan Masyarakat * Lalu Lintas Tahap Paska Pengerukan
* Lalu Lintas o Kondisi jalan 1. Mengurangi Banjir
Rona Lingkungan Awai * Kondisi jalan 2. Lalu lintas dan kerusakan jalan
o Komp. Fisika-kimia Tahap Paska Pengerukan 3. Kualitas udara
• Kamp. Biologi Tahap Paska pengerukan * Kualitas Udara 4. Persepsi Masyarakat
• Komp. Sosekbud * Kualitas Udara * Lalu Lintas
• Komp. Lingkungan Binaan * Tingkat Kebisingan Professionals • Kondisi Jalan
• Sampah Judgment * Mengurangi Banjir
• Biota Darat * Persepsi Masyarakat
* Persepsi Masyarakat
* Kesempatan Bekerja Klasifikasi dan
* Kesempatan Berusaha Skala Prioritas
• Lalu Lintas
* Kerusakan Jalam
• Estetika
o Banjir

Metode Matriks Gambar 4.4. Bagan Alir Proses Pelingkupan


Identifikasi Dampak dan
Bagan Alir Dampak

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-20


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

a. Hasil Proses Pelingkupan


Hasil proses pelingkupan mencakup dampak penting hipotetik, lingkup wilayah studi dan
batas waktu kajian.

1. Dampak Penting Hipotetik


Setelah melalui tahapan pelingkupan dengan menggunakan metoda matrik interaksi dan
bagan alir, dampak penting hipotetik yang timbul sebagai akibat dari rencana kegiatan
adalah:
1. Kualitas Udara; dampak terhadap kualitas udara ini bersumber dari kegiatan
mobilisasi alat dan kendaraan, kegiatan pengerukan, transportasi lumpur,
pembersihan lahan, dan demobilisasi alat dan kendaraan. Dengan demikian maka
parameter yang diukur adalah CO, S02, N03, dan Debu atau sesuai dengan SK Gub
No.551 tahun 2001 tentang baku mutu udara ambient.
2. Tingkat Kebisingan; dampak terhadap kebisingan ini bersumber dari kegiatan
mobilisasi alat dan kendaraan, kegiatan pengerukan, transportasi lumpur, pemisahan
sampah, dan demobilisasi alat dan kendaraan.parameter yang diukur kebisingan
ambient atau sesuai dengan SK Gub No.551 tahun 2001 tentang baku mutu
kebisingan ambient.
3. Tingkat Kebauan; bersumber dari pengangkatan lumpur dan peletakannya di TPS
lumpur sesuai dengan KepmenLH No. 50 tahun 1996. Parameter yang diukur adalah
ammoniak, metil merkaptan, hidrogen sulfida, metil sulfida, dan stiren.
4. Sedimen; bersumber dari peletakkan hasil kerukan sehingga dikhawatirkan akan
mencemari air tanah, parameter yang diambil sesuai dengan PPRI no. 18/1999.
5. Biota Air; bersumber dari pengerukan yang akan menganggu aktifitas budidaya
perikanan, akibat pengangkatan sedimen.
6. Kualitas Air Permukaan : bersumber dari kegiatan pengerukkan, sehingga parameter
yang diukur adalah COD, BOD, KMnO 4, Deterjen, Minyak-Lemak, TSS, TDS, dan
Logam berat atau sesuai dengan SK Gub DKI No. 582/1995 (golongan B).
7. Sampah; sumber dampak adalah peletakan lumpur ke TPS lumpur, pengangkutan
lumpur, pemisahan lumpur dan sampah sehingga parameter yang diukur timbulan
ceceran lumpur dan volume sampah.
8. Persepsi Masyarakat ; bersumber dari semua kegiatan pengerukan. Parameter yang
diukur pendapat-sikap masyarakat beserta haparan dan kekhawatiran masyarakat
9. Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan; dampak terhadap lalu lintas bersumber dari
kegiatan mobilisasi alat dan kendaraan, transportasi lumpur, dan demobilisasi alat
dan kendaraan. Parameter yang diukur adalah kondisi fisik jalan dan VCR.
10. Kesehatan Masyarakat; bersumber dari semua kegiatan pengerukan. Parameter
yang diukur sumber penyakit, kebiasaan masyarakat, sanitasi, dan sarana
kesehatan.
11. Banjir; bersumber dari perubahan kapaitas dan debit aliran. Parameter yang diukur
catchment area dan debit aliran.
12. Kesempatan Kerja dan Berusaha; bersumber dari mobilisasi dan demobilisasi
tenaga kerja. Parameter yang diukur jumlah angkatan kerja dan angka penganguran.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 - 21


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen WadukSunter
Ruang Lingkup Studi

2. Lingkup Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian


Penentuan batas wilayah Studi Analisis Dampak Lingkungan Kegiatan Pengerukan Waduk
Sunter ditekankan pada pertimbangan luas daerah yang terkena dampak kegiatan proyek
pada setiap tahapan kegiatan. Batas wilayah studi merupakan resultante dari batas
kegiatan proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administrasi dengan
memperhatikan batas teknis yang meliputi keterbatasan sumberdaya, waktu, dana, teknik
dan metoda telaahan. Dasar penentuan wilayah studi, secara rinci dapat dikemukakan
sebagai berikut:

- Batas Proyek
Batas kegiatan proyek mencakup seluruh areal yang diperuntukkan kegiatan
pengerukan Waduk Sunter dan rute pengangkutan material , yaitu
Waduk Sunter Utara: 32 Ha
Waduk Sunter Timur Ill: 26 Ha
Waduk Sunter Selatan Barat : .26 Ha

- Batas Ekologis
Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari kiri dan kanan Kegiatan
Pengerukan Waduk Sunter dan jalan-jalan yang dilalui oleh truck pengangkut material
hasil keruk ke dispossal site dengan radius 100 m. Perkiraan sebaran dampak suatu
rencana kegiatan berdasarkan media transportasi limbah (air, udara), dimana proses
alami yang terjadi dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan
mendasar. Sub-ekosistem binaan yang menonjol di sekitar tapak kegiatan adalah
kegiatan rumah/permukiman, perikanan, dan ruang terbuka hijau.

- Batas Sosial
Batas sosial adalah ruang disekitar tapak rencana kegiatan yang merupakan tempat
berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu
yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses
dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami
perubahan mendasar akibat rencana kegiatan pengerukan Waduk Sunter. Mengingat
dampak lingkungan hidup menyebar tidak merata, batas sosial ditetapkan dengan
membatasi yaitu beberapa Rukun Tetangga (rata-rata 200 meter dari Waduk Sunter
dan jalan-jalan yang dilalui oleh truck pengangkut material hasil keruk ke dispossal
site). Batas sosial ini ditetapkan dengan memperhatikan hasil identifikasi komunitas
masyarakat yang terdapat dalam batas proyek, ekologis serta komunitas masyarakat
yang berada diluar batas proyek dan ekologis namun berpotensi terkena dampak
yang mendasar dari Kegiatan Pengerukan Waduk Sunter melalui penyerapan tenaga
kerja, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

- Batas Administratif
Batas administratif dimaksudkan sebagai ruang dimana masyarakat dapat secara
leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Batas ruang dimaksud berupa batas
ruang yang berbatasan dengan kelurahan yang dilalui Kegiatan Pengerukan Waduk
Sunter, yaitu:

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4 - 22


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Tabel 4.8. Wilayah Administasi Waduk Sunter


No Kelurahan Kecamatan Waduk
i Rawa Badak Koja Waduk Sunter Timur Ill
2 Papanggo Tanjung Priok Waduk Sunter Utara
3 Warakas
4 Sunter Jaya Tanjung Priok Waduk Sunter Selatan Barat
5 Sunter Agung
Sumber: Konsultan 2009

- Batas Waktu Kajian


Batas waktu kajian adalah selama kegiatan pengerukan Waduk Sunter berlangsung.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-23


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Ruang Lingkup Studi

Ar
A nGo l n ip r -k- 1 M

1 - = m1--

9 r
_0
i 11Yo
ä 11

1;
IDU-1 .F.,J.

~ -
A~
:
-
- ---
// ha Grana
. A- G -ri- .-. =

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PENGERUKAN WADUK SUNTER


GAM BAR 4.5. -..-...-.- r
LOKASI WADUK SUNTER SELATAN BARAT--
Legenda -___
: Batas Proyek :rBatas Ekologis Batas Sosial _ -
: Jalur Transportasi :Batas Administrasi -- :Batas Wilayah Studi

~ DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


Jalan Taman Jatibaru No.1, Jakarta Pusat

Analisis Dampak Lingkungan (AN DAL) 42


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
BAB 5
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Prakiraan Dampak Penting

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

5.1. Kriteria Prakiraan Dampak

Dalam melakukan prakiraan dampak besar dan penting, terlebih dahulu perlu diindikasikan
dampak penting hipotesis yang timbul, dengan mengacu pada:
- Pelingkupan ANDAL yang terdapat dalam KA-ANDAL.
- Isu-isu lingkungan yang timbul sebagai hasil kajian.

Terhadap dampak penting hypotesis yang diindikasikan timbul tersebut diatas, maka dengan
memakal berbagai metode prakiraan dampak, seperti yang dikemukakan pada KA-ANDAL,
dilakukan analisis dampak penting untuk mengetahui sifat dampak, besaran dampak serta
tingkat kepentingan dampak, yang selanjutnya akan dapat dipakai dalam melakukan
evaluasi dampak penting.

Kriteria prakiraan dampak penting ditetapkan berdasarkan sifat dampa, besaran dampakdan
kepentingan dampak sebagai berikut:

a. Sifat Dampak
Sifat dampak dibedakan atas dampak positif, yaitu jenis-jenis dampak yang
menguntungkan bila ditinjau dari segi lingkungan, dan dampak negatif yaitu jenis-
jenis dampak yang merugikan bila tinjau dari segi lingkungan, seperti pencemaran
lingkungan, kerusakan lingkungan, atau menurunnya potensi sumber daya alam.

b. Besaran Dampak
Besaran dampak dapat dikelompokkan atas dua kategori, yaitu besar dan kecil, yang
penentuannya didasarkan atas besarnya perubahan kualitas lingkungan yang timbul
sebagai akibat rencana kegiatan Pengerukan Waduk Sunter, atau besarnya
perubahan kualitas lingkungan sebelum dan setelah adanya kegiatan, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Selain itu, rumusan dampak yang dikategorikan besar
adalah apabila terdapat kesesuaian dengan salah satu dari beberapa kriteria berikut ini:

(1) Daya dukung lingkungan telah berada pada kondisi yang kritis artinya sudah tidak
dapat berfungsi menunjang kehidupan manusia dan atau makhluk hidup lainnya
sebagaimana yang diharapkan. (2) Daya tampung sumber air, udara dan lahan telah
berada pada batas kemampuan maksimum untuk menerima tambahan beban dari luar.
(3) Daya tampung sumberdaya sosial masyarakat telah berada pada batas kemampuan
untuk menerima tambahan beban dari luar.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-1


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka pemberian skala numerik dilakukan
sebagai berikut:
1) Bésårån daipak dikateg6rikan besaf, bila perubahan kondisi lingkungan hidup
yang terjadi karena kegiatan mencapai lebih dari atau sama dengan 50% kondisi
lingkungan hidup semula.
2) Besaran dampak dikategorikan kecil, bila perubahan kondisi lingkungan hidup
yang terjadi karena kegiatan kurang dari 50% kondisi lingkungan hidup semula.

c. Tingkat Kepentingan Dampak


Sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 56 tahun 1994, maka dampak yang
timbul dapat dikategorikan penting apabila terdapat kesesuaian dengan salah satu dari
beberapa kriteria berikut:
1) Jumlah manusia yang terkena dampak penting di wilayah studi melampaui jumlah
manusia yang menerima manfaat.
2) Penyebaran dan luasan daerah yang terkena dampak dirasakan secara regional
atau nasional.
3) Intersitas dan lama berlangsungnya dampak
4) Ambang batas baku mutu lingkungan mulai terlampaui sejak kegiatan mulai
berlangsung dan berlangsung terus sampai tahap pasca Pengerukan.
5) Adanya hubungan yang sinergis di antara dampak-dampak yang diperkirakan
timbul.
6) Dampak yang timbul tidak terbalikkan, meskipun sudah ada upaya-upaya
mitigasinya,

Secara rinci kriteria penentuan dampak penting dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-2


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Tabel 5.I. Kriteria Penentuan Dampak Penting


Kriteria Dampak Penting
No. Faktor Penentu Dampak Penting Tidak Penting Penting
(Nilal 1) (Nilai 5)
1. Penduduk(Pd) Penduduk yang menerima manfaat lebih besar Penduduk yang menerima dampak lebih besar
Pd = PItP2 pdaripada penduduk yang menerima dampak. daripada penduduk yang menerima manfaat.
P1 = Penduduk yang terkena dampak
P2 = Penduduk yang menikmati manfaat
2. Luas persebaran dampak (L) Tidak ada wilayah yangi mengalami perubahan Ada wilayah yang mengalami perubahan
L = 1-1112 mendasar. mendasar.
L1 = Luas persebaran dampak
L2 = Luas.areal kegiatan
3. Intensitas dampak dan Lama berlangsungnya Ringan, populasi yang terkep,a danpak tidak Sedang sampai berat, populasi yang terkena
dampak (W) terpengaruh. dampak terpengaruh.
W = W1/W2
W1 = Lamanya dampak berlangsung Lamanya dampak kurang dari 1 tahapan Lamanya dampak lebih dari 1 tahapan kegiatan
W2 = Lamanya kegiatan kegiatan, ringan, populasi terkena dampak sedang s/d berat, populåsi terkena dampak
(tahapan kegiatan) tidak terpengaruh terpengaruh, melampaui bakui mutu
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain Banyaknya komponen lingkungan hdup primer Banyaknya ikomponen lingkungan hjdup primer
yang terkena dampak (DL) lebih banyak :daripada dampak sekunder. lebih sedikit dari'pada diampak sekunder.
DL = SR/PR
SR = Dampak Sekunder
PR = Dampak Primer
5. Sifat kumulatif dampak Tidak kumulatif, dapat diasimilasi oleh Kumulatif dan sinergistik, tidak dapat disimilasi
lingkungan. oleh lingkungan.
6. Berbalik atau tak berbalik Dapat dipulihkan dengan rekayasa manusia Tidak dapat Dipulihkan (tidak berbalik)

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-3


Kegiatan Pengerukan:Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/3EDI)
Segmen Wladuk,Sunter
Prakiraan Dampak Penting

åerdasarkan KA-ANDAL terdapat beberapa prioritas dampak penting hipotetik


pengerukan Waduk Sunter, yaitu:

Tahap Pra Konstruksi


1. Persepsi Masyarakat

Tahap Konstruksi
1. Kebauan
2. Lalu lintas dan kerusakan jalan
3. Kebisingan
4. Biota air
5. Sedimen
6. Sampah
7. Kualitas Air Permukaan
8. Kualitas Udara
9. Kesempatan Kerja dan Berusaha
10. Persepsi Masyarakat
11. Kesehatan Masyarakat

Tahap Paska Konstruksi


1. Mengurangi Banjir
2. Lalu lintas dan kerusakan jalan
3. Kualitas udara
4. Persepsi Masyarakat

5.1.1. PrakiraanTingkat Pentingnya Dampak

A. Tahap Persiapan

1. Persepsi masyarakat

Kegiatan tahap persiapan yaitu sosialisasi rencana kegiatan yang dilakukan melalui
media masa, public hearing, dan wawancara diprakirakan menimbulkan dampak
penting terhadap persepsi masyarakat disekitar tapak kegiatan yang jika tidak
ditangani dengan baik akan berdampak lanjutan menjadi keresahan masyarakat.
Terjadinya dampak berupa persepsi positif maupun negatif di kalangan masyarakat
diuraikan sebagai berikut:

Sosialisasi Rencana Kegiatan; Pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan melalui


media masa pada tanggal 7 November 2009 dan public hearing pada tanggal 8
Desember 2009 telah memberikan dampak terhadap masyarakat yang bisa bersifat
positif maupun negatif. Pada hakekatnya proses sos iiasasi merupakan proses
interaksi antara pemrakarsa dengan masyarakat yang terkena dampak pengerukan
Waduk Sunter, bukan mustahil di era keterbukaan sekarang, masyarakat akan
menyuarakan aspirasinya secara terbuka dan langsung. Dampak positif akan muncul
bila proses sosialisasi dilakukan secara tepat cara, tepat waktu dan tepat sasaran

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-4


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

sehingga masyarakat akan mengetahul sepenuhnya manfaat rencana pengerukan


Waduk Sunter bagi kebaikan kehidupan masyarakat sekitarnya, yaitu mengantisipasi
terjadinya banjir yang disebabkan oleh kandungan sedimen yang tinggi akibat
penyalahgunaan tata ruang, selain itu manfaat lainnya adalah mengembalikan peil
dasar sungai kepada peil awal.

Sebaliknya dampak negatif akan terjadi bila sikap pemrakarsa dalam proses
sosialisasi bersifat satu arah tanpa menghiraukan aspirasi masyarakat, sehingga
dikhawatirkan akan menimbulkan dampak keresahan masyarakat, terutama yang
tinggal dan berusaha di bantaran waduk. Selain itu tidak bisa diabaikan kemungkinan
peran pihak-pihak yang tidak puas dengan rencana ini, karena suatu rencana
seringkali tidak dapat memuaskan semua pihak. Pihak yang tidak puas akan
memprovokasi masyarakat, sehingga timbul keresahan sosial. Untuk itu diperlukan
sikap arif/bijaksana dari pemrakarsa dalam proses sosialisasi ini. Jika perlu,
pemrakarsa melibatkan pihak-pihak yang memiliki kredibilitas dan kapabilitas dalam
proses sosialisasi/interaksi ini (misalnya Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan
Tinggi, konsultan, tokoh adat atau tokoh masyarakat, dli.) untuk mengelola proses
sosialisasi sedemikian rupa, agar proses ini berjalan lancar. Berikut adalah hasil dari
public hearing yang dilakukan pada tanggal 7 November 2009 ;
1. Sungai dan waduk setelah pengerukan harap tetap dipeliharaan/dirawat/
pengawasan;
2. Kapan pastinya waktu pengerukan akan dilaksanakan;
3. Berdasarkan pengalaman pengerukan sebelumnya, diharapkan agar
mengembalikan kondisi lingkungan seperti sediakala setelah melakukan
pengerukan;
4. Perlu lebih jelas mengenai teknis pengerukan;
5. Penempatan material keruk agar diperhatikan;
6. Sebelum pelaksanaan pengerukan, kontraktor harus berkoordinasi dengan tokoh-
tokoh masyarakat;
7. Perlu informasi Hot Line di spot-spot lokasi proyek untuk menampung laporan
masukan saran masyarakat
8. Masyarakat agar dilibatkan dalam pelaksanaan proyek dan secara umum sangat
mendukung rencana proyek.

Surval pendahuluan; menyangkut kepentingan masyarakat dan sejalan dengan era


transparansi informasi, maka kegiatan perencanaan pengerukan waduk akan menjadi
wacana dan topik perhatian masyarakat di wilayah studi. Apalagi kegiatan survai
pendahuluan merupakan kegiatan fisik yang bisa dilihat langsung oleh masyarakat.
Pada saat kepentingan masyarakat terganggu yang berkesan akan menimbulkan
kerugian material/inmaterial, maka pada awalnya masyarakat bereaksi negatif.

Pada saat sosialisasi dan pada saat survei dilakukan, telah dijelaskan kegiatan ini
hanyalah semata-mata melakukan pengerukan, namun tidak tertutup kemungkinan
informasi ini tidak sampai kepada seluruh masyarakat. Ketidaktahuan masyarakat
sekitar waduk terhadap kegiatan pengerukan dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5- 5


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

pihak-pihak tertentu. Dari hasil rekapitulasi di Bab Ill, terlihat bahwa sebagian besar
masyarakat tidak mengetahui adanya pekerjaan pengerukan waduk, hal ini menjadi
indikator bahwa kegiatan informasi pengerukan yang tertuang dalam sosialisasi yang
dilakukan Jakarta tidak diketahui oleh masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar
waduk. Dari jumlah responden yang mengetahui terlihat bahwa sebagian besar
responden setuju, terlihat alasan responden adalah mengharapkan waduk menjadi
bersih dan adanya mengurangi banjir. Selain adanya responden yang setuju dan
kurang setuju, terdapat pula responden yang masih ragu-ragu atau tidak tahu,
sehingga menjadi tugas dari PIU yaitu Dinas Pekerjaan Umum DKI dan kontraktor
pelaksana untuk mengelola kegiatan ini, agar semua masyarakat dapat menerima
manfaat yang signifikan. Berdasarkan hasil kajian prakiraan dampak yang telah
diuraikan di muka, maka dampak terhadap persepsi masyarakat tergolong dampak
Besar.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa


pertimbangan sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak lebih luas dibandingkan dengan wilayah studi,
sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting (P).
3. Dampak berlangsung selama tahap persiapan, namun dapat berkembang sampai
tahap pasca pengerukan, sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting
(P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah persepsi masyarakat yang
jika tidak dikelola dengan baik akan berubah menjadi keresahan (terutama
adanya penertiban), sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting (P).
5. Persepsi masyarakat ini dapat bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada
sekitar tapak kegiatan, sehingga tergolong dampak penting (P).
6. Persepsi masyarakat ini dapat segera terpulihkan dengan adanya pengelolaan,
sehingga tergolong dampak tidak penting (TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak persepsi masyarakat
yang ditimbulkan akibat kegiatan survai pendahuluan dan sosialisasi merupakan
dampak penting.

B. Tahap Pengerukan

i. Kebauan

Dampak terhadap kebauan bersumber pengangkatan lumpur dari dasar waduk ke


TPS lumpur (stell container). Dampak ini muncul akibat oksidasi sulfur yang di
lumpur. Parameter kebauan sesuai dengan SK MenLH No.50/1996 yaitu ammonia,
metil merkaptan, H2S, metil sulfida, dan stiren. Berdasarkan hasil pengukuran,
kondisi kebauan saat ini masih dibawah baku mutu yang ditetapkan. Dengan melihat
dari hasil pilot project yang dilakukan di Kali Mati pada tahun 2008, ternyata kebauan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-6


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

merupakan dampak sementara karena akan hilang bersama pemanasan matahari


dan organoleptic habit adaptation pekerja dan masyarakat sekitar. Dampak kebauan
akan akan menimbulkan dampak turunan berupa gangguan kesehatan dan
kenyamanan masyarakat. Berdasarkan potensi dampak yang akan ditimbulkan tidak
sampai di luar tapak proyek, maka dampak terhadap kebauan tergolong kecil.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa


pertimbangan sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran darnpak relatif lebih sempit dibandingkan dengan
wilayah studi, sehingga dampak tersebut tidak tergolong dampak penting (TP).
3. Dampak berlangsung selama tahap pengerukan selama 33 bulan, namun dengan
jangka waktu timbulan dampak kurang dari 6 jam, sehingga dampak tersebut
tergolong dampak penting (P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah kebauan dan kenyamanan
masyarakat sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting (P).
5. Kebauan ini dapat tidak bersifat kumulatif, karena sekitar waduk didominasi tidak
didominasi tidak didominasi oleh penduduk oleh semak-semak, sehingga
tergolong tidak dampak penting (TP).
6. Kebauan ini dapat segera terpulihkan, sehingga tergolong dampak tidak penting
(TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kebauan yang
ditimbulkan akibat kegiatan pengerukan fisik merupakan dampak negatif dan
penting.

2. Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan

Kegiatan pengangkutan material keruk (lumpur dan sampah) waduk diprakirakan


akan berdampak terhadap kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan, sepanjang
rute pengangkutan dan jalan akses disposal area. Aktivitas kendaraan pengangkut
material keruk tersebut akan mengakibatkan meningkatnya volume traffic/lalu lintas di
sekitar lokasi kegiatan, sepanjang rute pengangkutan dan jalan akses disposal area.

Aktivitas pengangkutan hasil kerukan akan menggunakan jalan raya/umum, sehingga


menyebabkan peningkatan volume lalu lintas baik pada lokasi pengerukan maupun
pada rutelkoridor yang dilalui. Jalan yang akan dilalui adalah dimulai dari lokasi
pengerukan pada masing-masing waduk (Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Timur
3, dan Waduk Sunter Selatan Barat) melalui rencana rute/koridor masing-masing
menuju ke lokasi disposal area. Pada lokasi Waduk Sunter Utara, yang merupakan
lokasi pengerukan terdekat dengan dispossal area (Ancol Barat bagian Timur) akan
berdampak besar pada lalu lintas di Jalan Bisma dan Jalan Sunter Permai, hj ini
disebabkan jalan-jalan tersebut adalah jalan lingkungan di perumahan Taman Sunter
Agung, sehingga diperkirakan akan menganggu kenyamanan istirahat malam hari

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-7


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

warga perumahan tersebut. Pada Jalan RE \artadinata dampak ini akan


memberikan pengaruh yang kecil, namun dengan adanya dampak komulatif dari
kegiatan pengerukan JEDI lainnya yang mengangkut ke Ancol Barat Bagian Timur
akan meningkatkan kepadatan di jalan tersebut. Berdasarkan hasil survei kecepatan
dan waktu tempuh dari Waduk Sunter Utara didapat dengan kecepatan kendaraan 40
km/jam dapat mencapai dispossal area dalam waktu 17 menit 30 detik. Sepanjang
perjalanan tidak ditemukan delay dan kondisi jalan masih baik.

Rute pangangkutan dari Waduk Sunter Timur 3 ke dispossal area direncanakan akan
melewati Jalan Sindang, Jalan Yos Sudarso, Jalan Tol Pelabuhan, Jalan RE
Martadinata. Diperkirakan pengangkutan dari Waduk Sunter Timur 3 tidak akan
menimbulkan dampak pada jalan-jalan tersebut, karena Jalan Sindang merupakan
jalan inpeksi Kali Sunter dan Waduk Sunter Timur 3, Jalan Yos Sudarso yang
merupakan jalan kolektor primer, dan Jalan tol Pelabuhan merupakan Jalan Tol
Lingkar Jakarta (JORR). Pada Jalan RE Martadinata, seperti yang telah dibahas
pada Waduk Sunter Utara, akan terjadi dampak komulatif dari kegiatan JEDI lainnya.
Berdasarkan hasil survei kecepatan dan waktu tempuh dari Waduk Sunter Timur 3
didapat dengan kecepatan kendaraan 40 km/jam dapat mencapai dispossal area
dalam waktu 22 menit. Sepanjang perjalanan tidak ditemukan delay dan kondisi jalan
masih baik.

Jalan-jalan yang dilalui dari Waduk Selatan Barat adalah Jalan Danau Sunter
Selatan, Jalan Danau Sunter Barat, dan Jalan RE Martadinata. Pada Waduk Sunter
Selatan Barat terdapat hambatan dari Jalan Danau Sunter Selatan sampai Jalan RE
Martadinata yang disebabkan adalah traffic light dan perlintasan kereta api dari
Stasiun Tanjung Priok. Rata-rata waktu delay adalah 30-40 detik, sedangkan pada
perlintasan kereta api waktu delay adalah 1 menit 17 detik. Dengan kecepatan
kendaraan 40 km/jam dapat mencapai dispossal area dalam waktu 20 menit.

Kegiatan pengerukan ketîga waduk ini akan menggunakan dump truck dengan
jumlah sekitar 96 unit (kapasitas : 25 ton). Aktivitas kendaraan pengangkut hasil
material kerukan tersebut akan mengakibatkan meningkatnya volume lalu lintas yang
pada akhirnya meningkatnya potensi kerusakan/penurunan kulitas badan jalan di
sekitar lokasi kegiatan, sepanjang rute pengangkutan hasil keruk serta jalan akses
disposal area. Untuk material hasil keruk akan menggunakan dump truck dengan
kapasitas maksimal 20 m3 yang diperkirakan akan menambah beban arus lalu lintas
di sekitar lokasi pengerukan, sepanjang rute pengangkutan hingga jalan akses
disposal, yang pada akhirnya berpotensi kerusakan/penurunkan kualitas badan jalan.
Sumber dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pengangkutan material kerukan yang
diperkirakan akan membebani jalan yang dapat menurunkan kualitas badan jalan dan
besaran dampak dapat diperkirakan dengan uraian berikut:

Secara teoritis dampak kerusakan/penurunan kualitas badan jalan dapat dijelaskan


sebagai berikut:

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-8


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

> Perhitungan perkerasan jalan biasanya menggunakan rumus pembebanan


kendaraan equivalen dari single axIe load yang dsebut 18 - Kip ESAL, dimana
angka ini merupakan desain perkerasan jalan pada beban lalu lintas dalam
selang umur rencana yang didalamnya mengandung unsur jumlah kendaraan :
Kendaraan/hari/smp/hari/jam, umtuk masing-2 jenis kendaraan (mulai ringan -
berat, termasuk truk), damage factor (df) yaitu faktor yang mempengaruhi kualitas
badan jalan; dimana kendaraan dump truk termasuk yang mempunyai df yang
tinggi (1.5 x kendaraan umum/pribadi). Dalam kondisi bahwa suatu ruas/section
jalan beban ESAL nya lebih besar dari jumlah desain rencana maka ruas tersebut
akan mengalami penurunan kualitas badan jalan sekaligus berpengaruh langsung
terhadap umur jalan tersebut.
> Gambaran besaran dampaknya bisa dikalkulasi dengan rumus sbb:
Lt a LO

dimana:
Lt, Lo = Umur perkerasan jalan selama dan sebetum kegiatan moblilsasi
peralatan berat terutama dump truk berlangsung.
Pat, Pao = Perkerasan jalan selama dan sebelum kegiatan mobilisasi peralatan
berat terutama dump truk berlangsung.
Pa = f (w.n)
dimana:
w = Berat kendaraan yang melewati badan jalan tersebut (ton).
n= Jumlah kendaraan yang melewati badan jalan tersebut (kendaraan/hari).

Misal digunakan sekitar 96 dump truck/hari atau maksimum 24 smp/jam akan


dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut : Jalur jalan kendaraan pengangkutan
untuk kondisi sebelum kegiatan mobilisasi peralatan berat terutama dump truck
berlangsung yaitu dimana w = 25 ton dan n = 96 kendaraan/hari atau 12
kendaraan/jam. Perkerasan pada jalan tersebut dapat bertahan 5 tahun (60 bulan)
tanpa pemeliharaan. Selama kegiatan mobilisasi peralatan berat terutama dump truck
berlangsung diperkirakan:

w = 25 ton (truck)
n = 96 kendaraan/hari atau 12 kendaraan/jam
60 bin
Lt =------------ = 4,8 bulan.
1.000 t.k/800t.k

Dari hasil perhitungan tersebut, jika peralatan berat terutama dump truck sebanyak 96
unit dioperasikan dengan 8 rit/hari melewati rute pengangkutan material yang
direncanakan maka diprakirakan akan menimbulkan kerusakan pada badan jalan yang
dilaluinya yaitu selama 4,8 bulan. Akan tetapi, pengaruh kerusakan/penurunan
kualitas badan jalan dalam kasus proyek ini terutama akan berpotensi besar térjadi
pada lokasi JI.RE.Martadinata yang merupakan lokasi jalan pertemuan dari seluruh
rute rencana proyek/paket lainnya baik Jedi phase 1 dan 2 yang menuju ke disposal

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-9


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

area (Ancol Barat Bagian Timur) ketika beberapa paket/seluruh paket sudah mulai
dikerjakan secara bersamaan frequency dan beban kendaraan terjadi terus menerus/
repetisi (repetition) sepanjang proyek berlangsung;

Dari tinjauan lapangan JI.RE.martadinata mempunyai jenis perkerasan kaku (rigid


pavement) dan salah satu sebab kerusakan/penurunan kualitas badan jalan
khususnya pada jenis perkerasan kaku adalah adanya gejala "Kelelahan" yang
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: akibat pengulangan beban (load
repetition).

Berdasarkan uraian di atas, maka dampak akan terasa pada jalan-jalan akses
menuju dispossal site, dengan demikian dampak yang ditimbulkan dapat dikate-
gorikan besar. Untuk itu sebaiknya pemrakarsa melakukan pengangkutan pada
malam hari sehingga tidak berpotensi meningkatkan terjadinya kemacetan lalu lintas.

Dengan memperhatikan faktor-faktor penentu dampak penting maka;


1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif lebih besar dibanding jumlah
manusia yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak penting
(P).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif luas dibandingkan dengan wilayah studi,
sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting (P).
3. Dampak berlangsung selama Tahap Pengerukan, sehingga dampak tersebut
tergolong dampak penting (P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsi,
kemacetan lalulintas, kualitas udara, kebisingan dan kerusakkan jalan), sehingga
dampak tergolong dampak penting (P).
5. Peningkatan lalu lintas ini, bersifat komulatif dengan kegiatan sekitar, sehingga
tergolong dampak penting (P).
6. Peningkatan lalu lintas ini bersifat terbalikkan, sehingga berdampak tidak penting
(TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak merupakan dampak
Negatif dan penting.

3. Tingkat Kebisingan

Sumber dampak kebisingan adalah adanya peningkatan transportasi karena


mobilisasi alat-alat berat, pengerukan, transportasi lumpur dan pemisahan sampah.
Dampak kebisingan akibat peningkatan transportasi dirasakan oleh penduduk yang
tinggal di sepanjang jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut alat berat dan
lumpur. Peningkatan intensitas kebisingan ini disebabkan oleh gerakan dari beberapa
bagian kendaraan yang bergerak seperti as, roda dan lain-lain sehingga besarnya
peningkatan intensitas kebisingan akan sangat tergantung dari jenis kendaraan,
kecepatan kendaraan, berat kendaraan, dan kondisi lingkungan di sepanjang jalan
yang dilalul kendaraan tersebut. Sedangkan kebisingan dari sumber tak bergerak

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-10


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

seperti alat berat disebabkan kinerja mesin pengerak Berdasarkan studi pustaka dari
Dwi P Sasongko (Kebisingan Lingkungan, 2000), maka tingkat kebisingan yang
ditimbulkan oleh alat berat adalah :

Tabel 5.2. Tingkat Kebisingan Peralatan Pengerukan (jarak 50 feet)


No Nama Peralatan Tingkat kebisingan (dB(A)
1 Dump Truck 88
2 Service Crane 85
3 Exacavator 70
4 Tower Crane 112
Sumber: Dwi P Sasongko (Kebisingan Lingkungan, 2000)

Berdasarkan rona lingkungan hidup, tingkat kebisingan di pemukiman sekitar lokasi


pengerukan telah berada di atas baku mutu. Dengan adanya mobilisasi alat dan
lumpur akan menambah kendaraan yang melintasi jalan-jalan tersebut, sehingga
diprakirakan akan meningkatkan tingkat kebisingan di permukiman penduduk
disepanjang jalan dilalui kendaraan. Berdasarkan literatur (Rau & Wooten,
Environmental /mpact Analysis Handbook, 1980), pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap intensitas kebisingan dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:

L,q(,) = LOE +10 log 9+10 log + V -13


Si T d
dimana:
Leq(h)i = Intensitas kebisingan kendaraan pada kecepatan tertentu, dBA
LOE = Reference mean energy untuk tiap jenis kendaraan, dBA
Ni = Jumlah kendaraan yang lewat pada waktu tertentu
Si = Kecepatan kendaraan, km/jam
d = Jarak dari sumber bising, meter
a = Faktor ...0.5
T = Lama waktu pengantaran kendaraan yang lewat minimal 1jam
A = Faktor noise barrier (1-200)

Tabel 5.3. Prakiraan Tingkat Kebisingan Berdasarkan Kecepatan dan Jenis Kendaraan
No. Klasifikasi Kendaraan Kecepatan (Km/Jam)
<50 50 60 70 80 90 100 >100
1 Kebisingan yang ditimbulkan oleh 72 82 83 84 85 86 87 88
Truck Besar (dBA)
2 Kebisingan yang ditimbulkan oleh 60 73 77 78 82 83 84 85
Truck Sedang (dump truck) (dBA)
Kebisingan yang ditimbulkan oleh
Sedan, kijang, dl (non truck) (dBA) 58 63 65 67 70 72 74 75
Sumber: Canter, 1977

Dengan asumsi bahwa kendaraan pengangkut material keruk adalah 96 unit/hari dan
jika kendaraan bergerak dengan kecepatan 35 km/jam, maka akan menimbukan
kebisingan :

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5-11


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Tabel 5.4. Tingkat Kebisingan Berdasarkan Jarak


Jarak Kebisingan Baku Mutu Pemukiman
(m) (dBA) (dBA)
200 57.56 55
190 57.57 55
180 57.59 55
170 57.61 55
160 57.64 55
150 57.67 55
140 57.70 55
130 57.74 55
120 57.79 55
110 57.85 55
100 57.93 55
90 58.03 55
80 58.16 55
70 58.34 55
60 58.60 55
50 58.99 55
40 59.65 55
30 60.89 55
20 63.85 55
10 75.72 55
Sumber: hasilperhitungan konsultan, 2009

Trial Kebisingan v/s Jarak


80.00
70.00
60.00
50.00
40.00 Keblisingan (dBA)
30.00
20.00 >--Baku Mutu Pemukiman
(dBA)
10.00
0.00
0 50 100 150 200 250

jarak (meter)

Sumber: hasil perhitungan konsultan, 2010


Gambar 5.1. Perbandingan Kebisingan dan Jarak

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dengan mempertimbangkan jarak


antara pemukiman terdekat dengan sumber bunyi (± 10 meter), maka diperkirakan
akan mempunyai dampak kebisingan sebesar 75,72 dBA (meningkat lebih dari 15%
dari kebisingan awal). Jika dibandingkan dengan SK Gubernur DKI No.551 tahun
1995, maka tingkat kebisingan ini akan melebihi baku mutu untuk pemukiman.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 -12


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Alat berat yang digunakan dalam masing-masing waduk terlihat pada BAB Il.
Dengan mengunakan rumus noise point sources, maka:
Lp Lw-20Log r -11
dimana :
Lp = Tingkat kebisingan pada jarak (r) dari sumber suara (dBA).
Lw = Tingkat kebisingan di sumber suara (dBA).
r = Jarak dari sumber kebisingan ke lokasi yang ditinjau (m).

Jika diketahui bahwa kebisingan dari excavator adalah 70 dBA, maka jarak aman
agar kebisingan ini tidak menganggu manusia adalah
55 = 70-20 Log r-11
Log r = (70 -55 -11)/20
Log r = 0,2
r = 3 meter

Pada jarak 3 meter kebisingan dari excavator tidak akan mempengaruhi penduduk,
karena jarak terdekat antara Waduk Sunter adalah 10 meter.

Dengan demikian, kegiatan yang yang menimbulkan dampak kebisingan adalah


transportasi material hasil keruk. Dampak kebisingan dapat menyebabkan gangguan
fisik maupun psikologis, dimana gangguan fisik adalah gangguan pendengaran,
gangguan percakapan, maupun gangguan tidur, sedangkan gangguan psikologis
adalah kejengkelan, kecemasan, dan ketakutan. Berdasarkan alasan-alasan di atas
maka didapat bahwa besaran dampak dapat dikategorikan kecil.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa


pertimbangan sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif luas dibandingkan dengan wilayah studi.
Disamping sekitar tapak proyek juga berada di jalan-jalan akses, sehingga
dampak tersebut tergolong dampak penting (P).
3. Dampak berlangsung selama tahap pengerukan, sehingga dampak tersebut
tergolong dampak penting (P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak melebihi satu komponen
(kebisingan, kenyamanan dan persepsi masyarakat), sehingga dampak tersebut
tergolong penting (P).
5. Peningkatan kebisingan ini dapat bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang
ada sekitar tapak kegiatan, sehingga tergolong dampak penting (P).
6. Peningkatan kebisingan ini dapat segera terpulihkan sebanding dengan
bertambah jauhnya sumber dampak dan waktu paparan, sehingga daripak
dinyatakan tidak penting (TP).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 13


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak peningkatan


kebisingan, walaupun memiliki besaran yang kecil, namun ditimbulkan pada waktu
rata-rata masyarakat beristirahat (malam hari) dan tidak ada sumber lain yang
menimbulkan kebisingan, sehingga merupakan dampak merupakan dampak negatif
dan penting.

4. Biota Air

Sumber dampak adalah kegiatan pengerukan yang mengangkat lumpur dari dasar
waduk sehingga komponen kimia perairan yang bersifat toksik dan dorman-dorman
penyakit akan menyebar dan menyebabkan gangguan terhadap biota air terutama
kegiatan budidaya perairan tawar seperti keramba jaring apung (KJA) di Waduk
Sunter Utara dan Waduk Sunter Selatan Barat serta kolam budidaya yang
memanfaatkan air dari waduk.

Berdasarkan perhitungan Indeks Saprofik sebelum pengerukan dilakukan pada Inlet


Waduk Sunter Utara tercemar bahan organik cukup berat, hal ini disebabkan run off
dari kegiatan sekitar dan tumpukan sampah yang menghasilkan air lindi. Hal ini
berbeda dengan pada Outlet Waduk Sunter Utara yang tercemar bahan organik-
annorganik sedang, hal ini menandakan bahwa self purification Waduk Sunter Utara
tergolong besar karena kapasitas waduk yang besar. Pada Inlet Waduk Sunter Timur
3 tercemar bahan organik cukup berat, hal ini disebabkan run off dari kegiatan sekitar
dan barrier penahan sampah yang membagi dua Waduk Sunter Timur 3 sehingga
menambah akumulasi bahan pencemar organik. Pada Outlet Waduk Sunter Timur 3
memiliki karasteristik tercemar yang sama dengan inletnya, yaitu tercemar bahan
organik cukup berat, hal ini menandakan bahwa seif purification Waduk Sunter Timur
3 tergolong rendah. Hal yang sama juga terjadi di Waduk Sunter Selatan Barat,
namun karastertiknya berbeda yaitu ; tercemar bahan organik-annorganik sedang.

Dengan adanya gangguan terhadap kegiatan budidaya perairan ini, maka akan
merugikan pelaku usaha, sebesar ± Rp 5.000.000 - Rp 7.000.000 per KJA dan Rp
2000.000 perkolam, tergantung dari umur ikan dan jenis ikan (ikan lele (Ciarias
batrachus). Di Waduk Sunter Selatan terdapat ikan mujair (Oreochromis
mossambicus), ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis), ikan gabus
(Ophieocephalus striatus), ikan tambakan (Helostoma temmincki), ikan betok
(Anabas testudineus) dan ikan nilem (Osteochilus hassetf)).

Pada Waduk Sunter, selain Ikan yang bernilai ekonomis penting juga terdapat gulma
air berupa Eceng Gondok yang memiliki sifat-sifat karakteristik laju berkembang
biaknya sangat cepat dengan sifat adaptasi yang tinggi di berbagai kondisi
lingkungan, terutama pada air buangan aktivitas industri, limbah domestik, limbah
pertanian dan kehutanan. Gulma ini berasal dari bagian tenggara Brasilia, yang
tersebar secara luas ke daerah sub-tropika dan daerah tropika. Penyebaran gulm,a ini
secara tidak langsung oleh manusia digunakan sebagai tanaman hias dan tanaman
aquarium. Keberadaan gulma liar ini pada permukaan perairan dapat mengakibatkan
penurunan kualitas air dan pendangkalan waduk/penurunan debit air, serta penyebab

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 14


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

polusi lingkungan dan sebagai sumber penyakit pada manusia. Pengendalian gulma
air di Indonesia umumnya dilakukan secara fisik dengan cara manual, atau dengan
alat pengeruk (backsoe) yang membutuhkan biaya yang cukup mahal. Secara
konvensional pengendalian gulma air dapat dilakukan dengan cara kimiawi, dengan
menggunakan herbisida, namun membutuhkan biaya yang cukup mahal, tidak ramah
lingkungan dan efektivitasnya masih belum seperti yang diharapkan Dengan
demikian dampak tergolong kecil. Dampak ini merupakan dampak turunan dari
penurunan kualitas air waduk.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa


pertimbangan sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif lebih kecil dibandingkan dengan wilayah
studi, sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
3. Dampak berlangsung selama pengangkatan lumpur dan waktu tebar benih,
sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak merupakan dampak turunan dari
penurunan kualitas air waduk, sehingga dampak tersebut tergolong tidak penting
(TP).
5. Peningkatan kebisingan ini dapat tidak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain
yang ada sekitar tapak kegiatan, sehingga tergolong tidakdampak penting (TP).
6. Dampak biota air (ikan) ini dapat segera terpulihkan sebanding dengan
bertambah jauhnya sumber dampak dan waktu paparan, sehingga dampak
dinyatakan tidak penting (TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak peningkatan


kebisingan yang ditimbulkan merupakan dampak negatif dan tidak penting.

5. Kualitas Sedimen

Kualitas sedimen pada tahap pengerukan akan memberikan dampak pada beberapa
kegiatan yaitu:
a. kegiatan pengerukan waduk
b. kegiatan pemisahan sampah dari material keruk
c. kegiatan penirisan material keruk
d. kegiatan pengangkutan material keruk/sedimen ke Ancol

KeQiatan pengerukan Waduk


Kegiatan pengerukan Waduk Sunter diperkirakan akan dipengaruhi oleh kualitas dan
kuantitas sedimen. Volume pengerukan Waduk Sunter direncanakan menghasilkan
material keruk sebanyak ± 2.230.000 m3. Diperkirakan sekitar 98% volume
pengerukan tersebut (± 2.185.400 m3) berupa sedimen dan sisanya adalah sampah.
Kualitas sedimen berpotensi mengandung logam berat dan bahan berbahaya yang
terakumulasi di dasar Waduk Sunter.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 -15


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Sedimen yang baru diangkat dari dalam air akan bersifat relatif septik karena proses
dekomposisi. Apabila sedimen inî tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan
pengotoran lingkungan, menimbulkan bau, serta tumpukan masa volume yang cukup
besar dan tidak sedap dipandang mata. Kualitas sedimen juga berpengaruh terhadap
penerimaannya pada saat dibuang di lokasi pembuangan akhir sedimen-Ancol.

Pemisahan Material Keruk


Kegiatan pemisahan sedimen dari material keruk Waduk Sunter diperkirakan akan
berdampak terhadap sedimen. Kegiatan tersebut akan menghasilkan sedimen hasil
pemisahan material keruk. Apabila tidak dikelola dengan baik, sedimen ini akan
menyebabkan pengotoran lingkungan dan mengalami proses pembusukan yang
menimbulkan bau. Lokasi pemisahan sedimen dengan material keruk perlu mendapat
perhatian sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan lahan untuk memindahkan
sedimen hasil kerukan ke sarana lokasi penirisan sedimen. Dari Waduk Sunter
diperkirakan dihasilkan sedimen sebanyak ± 2.185.400 m3 selama proses kegiatan
pengerukan. Berdasarkan data rona awal diketahui bahwa kualitas sedimen adalah
masih di bawah baku mutu TCLP yang ditetapkan.

Penirisan Sedimen
Kegiatan penirisan/pengeringan lumpur hasil pengerukan Waduk Sunter diperkirakan
akan dipengaruhi oleh kualitas air yang terkandung di dalam sedimen yang dikeruk.
Apabila tidak ditangani dengan baik, maka air yang terkandung dalam sedimen/
lumpur (leachate) akan tercecer ke lingkungan sekitarnya.

Penqangkutan sedimen ke lokasi penimbunan akhir sedimen (ANCOL)


Sedimen yang telah ditiriskan akan dibuang ke tempat penimbunan akhir (ANCOL).
Diperkirakan volume sedimen yang harus dibawa ke ANCOL dari hasil pengerukan
Waduk Sunter adalah sebanyak ± 2.185.400 m3 selama periode pengerukan. Dalam
pelaksanaan kegiatan pengangkutan sedimen ke Ancol Barat Bagian Timur perlu
dilakukan koordinasi dan kerjasama yang jelas antara pelaksana pengerukan dengan
pelaksana penirisan dan pelaksana pengangkutan. Berdasarkan alasan-alasan di
atas maka di dapat bahwa besaran dampak dapat dikategorikan Besar.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa


pertimbangan sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif sempit dibandingkan dengan wilayah
studi. sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting (P).
3. Dampak berlangsung sampai Tahap Pasca Pengerukan, sehingga dampak
tersebut tergolong dampak penting (P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak melebihi satu komponen (kesehatan
masyarakat, kenyamanan dan persepsi masyarakat), sehingga dampak ters'ebut
dikatagorikan penting (P)

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 16


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

5. Dampak ini bersifat kumulatif dengan pangerukan saluran/waduk lainnya,


sehingga tergolong dampak penting (P).
6. Dampak ini tidak dapat segera terpulihkan, sehingga dampak dinyatakan penting
(P).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kualitas sedimen
yang ditimbulkan merupakan dampak Positif dan penting.

6. Sampah

Keberadaan sampah pada tahap pengerukan muncul pada beberapa kegiatan yaitu:
1. kegiatan rekruitmen/mobilisasi tenaga kerja
2. kegiatan pengerukan waduk
3. kegiatan pemisahan sampah dari material keruk
4. kegiatan pemanfaatan sampah terpilah
5. kegiatan pengangkutan sampah ke TPA

Rekrutmen/Mobilisasi Tenaqa Keria


Aktivitas tenaga kerja operasional kegiatan pengerukan Waduk Sunter diperkirakan
akan berdampak terhadap sampah. Aktivitas tenaga kerja tersebut akan meng-
hasilkan sampah domestik berupa sisa makanan dan minuman serta bekas wadah
makanan dan minumannya. Apabila tidak dikelola dengan baik, sampah ini akan
menyebabkan pengotoran lingkungan, bau, tempat berkumpulnya nyamuk, lalat, tikus
dan lipas sehingga akan menimbulkan masalah hama penyakit. Sampah domestik
dari pekerja pengerugan jika tidak dikelola dapat dimungkinkan dibuang
sembarangan dan masuk kembali ke sungai.

Dampak yang akan terjadi intensitasnya rendah, persebarannya terbatas di masing-


masing lokasi kegiatan namun bersifat kumulatif dengan kegiatan lain di sekitarnya,
serta berlangsung selama operasional kegiatan pengerukan Waduk Sunter. Dari
kondisi di atas maka diperkirakan dampak penting bersifat negatif.

Ke.iatan pengerukan Waduk


Kegiatan pengerukan Waduk Sunter diperkirakan akan berdampak terhadap limbah
padat. Volume pengerukan Waduk Sunter direncanakan sebesar ± 2.230.000 m3.
Diperkirakan sekitar 2% volume pengerukan tersebut (± 44.600 m3 ) berupa sampah,
baik sampah organik maupun anorganik. Apabila tidak dikelola secara baik, sampah
ini akan menyebabkan pengotoran lingkungan, bau, tempat berkumpulnya nyamuk,
lalat, tikus dan lipas sehingga akan menimbulkan masalah hama penyakit. Sampah
organik dari sungai juga memproduksi air lindi yang dapat mencemari badan air.

Pemisahan Material Keruk


Kegiatan pemisahan sampah dari material keruk Waduk Sunter diprakirakan akan
berdampak terhadap sampah. Kegiatan tersebut akan menghasilkan sampah hasil
pemisahan material keruk. Apabila tidak dikelola dengan baik, sampah ini akan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 17


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

menyebabkan pengotoran lingkungan dan mengalami proses pembusukan yang


menimbulkan bau.

Lokasi pemisahan sampah dengan material keruk perlu mendapat perhatian


sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan lahan untuk memindahkan sampah hasil
kerukan ke sarana transportasi sampah (truk sampah). Dari Waduk Sunter
diperkirakan dihasilkan sampah sebanyak ± 44.600 m3 selama proses kegiatan
pengerukan. Berdasarkan data rona awal diketahui bahwa perkiraan komposisi
sampah di dalam adalah 87% sampah anorganik dan 13% sampah organik.

Pemanfaatan Sampah Terpilah


Setelah kegiatan pemisahan sampah dari material keruk yang dikerjasamakan
dengan masyarakat, maka terdapat kemungkinan masyarakat memanfaatkan
sampah yang telah terpisah tersebut untuk diambil nilai ekonomisnya. Pemanfaatan
sampah pada umumnya ditujukan bagi sampah anorganik karena bisa langsung
dijual ke pengumpul sampah/barang bekas. Kegiatan pemanfaatan sampah terpilah
ini perlu mendapat perhatian karena dimungkinkan terjadinya pengabaian terhadap
sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis.

Pen.qanqkutan Sampah ke TPA


Sampah yang telah terpisah dari material keruk akan dibuang ke tempat pemrosesan
akhir (TPA). Diperkirakan volume sampah yang harus dibawa ke TPA dari hasil
pengerukan Waduk adalah sebanyak ± 44.600 m3 selama periode pengerukan.
Diprakirakan jumlah truk sampah yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah dari
sungai ke TPA adalah satu truk dengan ritasi dua kali per hari. Dalam proses
pengangkutan sampah akan terjadi proses pemindahan sampah dari lokasi
pemisahan ke dalam truk pengangkut sampah (Ioading) dan proses pemindahan dari
truk sampah ke lokasi pembuangan (unloading). Dalam pelaksanaan kegiatan
pengangkutan sampah ke TPA perlu dilakukan koordinasi dan kerjasama yang jelas
antara pelaksana pengerukan dengan instansi yang bertanggung jawab terkait
pengangkutan sampah dan pembuangan di TPA.

Sampah yang dihasikan jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak
terhadap gangguan kesehatan baik pekerja maupun masyarakat. Dari dampak-
dampak diatas maka tersebut tergolong berdampak besar.

Dengan memperhatikan faktor-faktor penentu dampak penting maka;


1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif lebih kecil dibanding jumlah
manusia yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak
penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif sempit dibandingkan dengan wilayah
studi, sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
3. Dampak berlangsung selama tahap pengerukan (24 Bulan), sehingga danpak
tersebut tergolong dampak penting (P).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 18


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

4. Komponen lingkungan yang terkena dampak hanya lebih dari satu komponen
(persepsi, gangguan estetika, dan kesehatan masyarakat), sehingga dampak
tergolong dampak penting (P).
5. Penurunan sanitasi lingkungan, bersifat komulatif dengan kegiatan sekitar,
sehingga tergolong dampak penting (P).
6. Penurunan sanitasi lingkungan ini bersifat terbalikkan, sehingga berdampak tidak
penting (TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak merupakan dampak
Positif dan penting.

7. Kualitas Air Permukaan

Sumber dampak penurunan kualitas adalah kegiatan pengerukan dan penempatan


hasil kerukan, terutama di Ancol barat bagian timur yang akan digunakan sebagai
material reklamasi. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air pada BAB III, secara
umum kualitas air di semua Waduk Sunter telah tercemar bahan-bahan organik. Jika
terjadi pengerukan, maka masa air bagian atas akan membawa oksigen dan suhu ke
dasar perairan, sedangkan pada down welling masa air bagian dasar akan membawa
nutrien berupa padatan solid maupun padatan terlarut (rata-rata bersifat toksik).
Pembalikan masa air ini akan berakibat pada ketidakstabilan ekosistim, terutama
untuk plankton sebagai produsen utama di perairan dan berujung pada rantai
makanan puncak diperairan yaitu ikan. Pembalikan masa air juga menyebabkan
dasar waduk menjadi homogen, hal ini terlihat dari Volume development dengan nilai
2-2,5 (di atas 0,5, relatif dangkal dengan isodept seragam).

Dampak perubahan kualitas air yaitu peningkatan kekeruhan, penyakit dan zat-zat
yang toksik bagi biota akibat terangkatnya lumpur oleh excavator. Dampak ini
berlangsung sesaat yaitu pada waktu turunnya partikel-partikel yang menyebabkan
kekeruhan kembali ke dasar perairan akibat gravitasi. Dengan memperhitungkan
faktor gravitasi, debit, dan kecepatan air, maka diperkirakan kegiatan pengerukan
akan menimbulkan dampak peningkatan kekeruhan. Sebaran dampak peningkatan
kekeruhan akibat terangkatnya padatan total suspensi solids (TSS) rata-rata radius 1-
2 meter dan waktu pemulihan 5 - 10 menit. Menimbang bahwa adanya kecepatan alir
yang lambat tidak akan mendorong partikel solids tersebut ke hilir, ada masyarakat
yang memanfaatkan air di Waduk Sunter untuk kegiatan budidaya perairan untuk
kebutuhan hidup dan rekreasi, adanya biota air yang bernilai ekonomis, maka
disimpulkan bahwa dampak yang ditimbulkan tergolong Besar.

Dengan memperhatikan faktor-faktor penentu dampak penting maka;


1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP)
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif lebih kecil dibandingkan dengan wilayah
studi, sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 19


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JED)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

3. Dampak berlangsung selama ta-hap pengerukan, sehingga dampak tersebut


tergolong dampak penting (P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak terlokalisir dalam waduk, sehingga
dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
5. Kualitas air ini dapat bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada sekitar
tapak kegiatan, sehingga tergotong dampak penting (P).
6. Kualitas air ini dapat segera terpulihkan, sehingga berdampak tidak penting (TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak terhadap kualitas air
merupakan dampak negatif dan penting.

8. Kualitas Udara

Dampak terhadap penurunan kualitas udara ambient yang bersumber pengangkutan


alat berat dan material. Parameter penurunan kualitas udara adalah debu dan CO,
yang diprakirakan akan terjadi di TPS lumpur dan jalan-jalan yang dilalui kendaraan
pengangkut alat berat dan lumpur serta sekitar waduk yang akan dikeruk, sehingga
akan berdampak pada para pekerja pengerukan dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan data rona lingkungan, parameter-parameter kualitas udara masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan.

Berdasarkan rona lingkungan hidup awal dimana debu masih dibawah baku mutu
yang ditetapkan; maka dengan menggunakan rumus Gaussian level line source,
dapat diketahui bahwa peningkatan dan persebaran debu adalah sebagai berikut:

2Q/L
C=exp 1-rz2 21
2
(2r)2Uu,-[ L 20 j]
3
C = konsentrasi gas/partikulat di udara ambien (gr/r ) U = kecepatan angin (m/dtk)
L = panjang sumber dampak (m) a, = koefisien dispersi vertikal, (m).
Q = Jumlah gas/partikulat yang diemisikan, (gr/dtk) Dihitung daripersamaan;
Q = b x BMx p x Volx v - =Cxd f
B = Kadar gaspartikulat dalam bahan bakar, (%) Untuk stabilitas atmosfir A, c = 440,8,
p = beratjenis bahan bakar 9kglt d = 1,941, f =9,27
vol = volume bahan bakar yang dipakai setiap Km (Lt/km) z = ketinggian dari permukaan tanah, m
V = kecepatan mobil (Km/dIk)
BM = Berat Molekul Bahan bakar

Berdasarkan analogi, maka didapat:


b = 0,035%
p = 0,67 Kg/jam
vol = 0,2 liter/ Km)
V = 40 km/jam
BM = 212
Sehingga di dapat nilai Q = 35 gr/detik.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 20


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Dengan memperhitungkan hasil analisis laboratorium dan jumlah unit kendaraan,


maka di dapat peningkatan CO dan debu akibat mobilisasi alat berat dan lumpur
sebagai berikut;

Tabel 5.5. Prakiraan Peningkatan CO dan Debu Tahap Pengerukan Pada Jarak
10,5 m Horizonta-
CO TSP Kendaraan Prakiraan Prakiraan BM CO BM TSP
Lokasi CO TSP
ugr/M3 ugr/M3 Unit ugrIM3 ugr/M3 ugr/M3 ugr/M3
Up Wind Waduk Sunter Utara 541 116 96 556 126 26000 230
Down Wind Waduk SunterUtara 251 40 96 278 42 26000 230
Up Wind Waduk Sunter Timur 3 203 204 96 215 212 26000 230
Down Wind Waduk Sunter Timur 3 383 185 96 403 192 26000 230
Up Wind Waduk Sunter Selatan Barat 402 32 96 415 37 26000 230
Down Wind Waduk Sunter Selatan 450 61 96 458 63 26000 230
Barat
Sumber: Perhitungan Konsultan, 2009

Jika dilakukan trial dengan memperhitungkan faktor kecepatan kendraan, maka


terdapat data sebagai berikut;

Tabel 5.6. Polutan Udara vis Kecepatan Kendaraan Pada Jarak 10,5 meter Horizontal
Parameter
Kecepatan kendaraan (Kmljam)
CO (ugr/Nm") Debu (ugr/Nm")
10 3.67 115
15 3.72 106
25 4.21 102
40 4.55 94
60 4.75 88
65 5.56 82
70 6.23 74
75 6.74 71
80 7.23 68
Baku Mutu 30000 230
Sumber: Perhitungan Konsultan, 2009

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 21


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Debu dan CO v/s Kecepatan


140
120
100-
E 80
Parameter CO
ugr/Nm3)
t60
40 ParameterDebu
20 (ugr/Nm3)
0
0 20 40 60 80 100

Km/jam

Sumber: Perhitungan Konsultan, 2009

Gambar 5.2. Hubungan Antara CO dan Debu Dengan Kecepatan


Kendaraan Pengangkut

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, maka dapat diketahui bahwa semakin lambat
kendaraan akan menghasilkan lebih banyak gas buang dan sedikit debu, Sedangkan
semakin cepat kendaraan akan lebih banyak menghasilkan debu dibandingkan
dengan gas buang yang akan cepat hilang akibat angin/hembusan dari kendaraan.
Dengan membandingkan dengan rona awal lingkungan, maka terjadi perubahan lebih
dari 50%. Dampak penurunan kualitas udara akan akan menimbulkan dampak
turunan berupa gangguan kesehatan masyarakat. Peningkatan debu akan menye-
babkan iritasi dan sesak nafas, sedangkan CO akan menyebabkan gangguan
penurunan kemampuan haemoglobin dalam menyerap oksigen. Berdasarkan potensi
dampak yang akan ditimbulkan sampai di luar tapak proyek, maka dampak terhadap
kualitas udara tergolong besar.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa


pertimbangan sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif luas dibandingkan dengan wilayah studi.
Disamping sekitar tapak proyek juga berada di jalan-jalan yang di lalui kendaraan,
sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting (P).
3. Dampak berlangsung selama tahap pengerukan, namun dengan jangka waktu
selama tiga bulan, sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting
(TP).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak melebihi satu komponen (kualitas
udara, kesehatan masyarakat, iklim mikro, kenyamanan dan persepsi
masyarakat, sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting (P).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 22


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

5. Pencemaran kualitas udara ini dapat bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang
ada sekitar tapak kegiatan, sehingga tergolong dampak penting (P).
6. Pencemaran kualitas udara ini dapat segera terpulihkan dengan adanya hujan,
sehingga tergolong dampak tidak penting (TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak pencemaran kualitas
udara yang ditimbulkan akibat kegiatan mobilisasi alat berat dan Pengerukan fisik
merupakan dampak negatif dan penting.

9. Kesempatan Kerja dan Berusaha

Tenaga kerja pengerukan yang terlibat dalam proyek ini berjumlah 294 orang.
Berdasarkan data BPS tahun 2008, maka penduduk Kelurahan Rawa Badak Utara,
Rawa Badak Selatan, Papango, Warakas, Sunter Jaya, dan Sunter Agung yang
berpotensi untuk dapat bekerja dalam pengerukan Waduk Sunter sebanyak 4.500
orang. Dengan jumlah tersebut, maka potensi bagi tenaga kerja lokal untuk dapat
bekerja di proyek ini adalah 6,5% untuk kurun waktu sekitar 12 bulan. Kesempatan
ini termasuk rendah dikarenakan secara analogi kontraktor membawa pekerja sendiri.

Keterlibatan masyarakat sebagaj tenaga pengerukan didasari kepada kebutuhan


yang dikorelasikan dengan ketrampilan, keahlian, tingkat pendidikan masyarakat.
Penghasilan pekerja lokal berlangsung selama pengerukan dengan besarnya upah
yang diterima mengikuti UMR DKI Jakarta yaitu untuk tenaga kerja bukan ahli UMR
harian adalah Rp 36.000 - Rp 60.000 atau Rp 850.000 - Rp 1.500.000, sedangkan
untuk pekerja ahli kisaran pendapatan perbulan adalah Rp 2.500.000 - Rp
5.000.000.

Selain dampak positif kegiatan tenaga kerja juga merupakan dampak negatif berupa
kecemburuan sosial, jika dalam proses penerimaan tenaga kerja kurang melibatkan
tenaga sekitar sesua dengan kualifikasinya dan apabila masalah ini tidak dicermati
dengan baik, maka akan berdampak kepada masalah keamanan dan ketertiban.
Sektor-sektor yang mendukung kebutuhan kerja adalah adanya kesempatan
berusaha berupa warung makan, jasa sewa tempat (kontrakan), jasa transportasi/
angkutan bagi para pekerja yang dapat dipenuhi oleh penduduk sekitar, sehingga
akan menambah pendapatan rumah tangga penduduk sekitar. Tenaga kerja yang
bekerja pada pelaksanaan Pengerukan fisik selama 12 bulan dan tersebar di wilayah
Waduk Sunter, diperkirakan kurang mendorong tumbuh dan meningkatnya jumlah
pedagang makanan dan minuman di sekitar lokasi kegiatan, karena jumlah pekerja
yang sedikit. Dengan demikian dampak yang terjadi merupakan dampak positif
dengan intensitas dampak tergolong Kecil.

Dengan memperhatikan faktor-faktor penentu dampak penting maka;


1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 23


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

2. Luas wilayah persebaran dampak relatif luas dibandingkan dengan wilayah studi,
sehingga dampak tersebut tergolong dampak penting (P).
3. Dampak berlangsung selama tahap pengerukan, sehingga dampak tersebut
tergolong dampak penting (P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak hanya lebih dari satu komponen
(persepsi, peningkatan perkapita, dan perekonomian lokal), sehingga dampak
tergolong dampak penting (P).
5. Kesempatan kerja dan berusaha ini, bersifat komulatif dengan kegiatan sekitar,
sehingga tergolong dampak penting (P).
6. Kesempatan kerja dan berusaha ini bersifat terbalikkan, sehingga berdampak
tidak penting (TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak Kesempatan kerja
dan berusaha merupakan dampak Positif dan penting.

10. Persepsi Masyarakat

Dampak terhadap persepsi masyarakat bersifat positif maupun yang bersifat negatif.
Persepsi positif masyarat bersumber dari harapan masyarakat yang besar akan
dapat memanfaatkan peluang kerja dan berusaha yang dapat tercipta. Selain
penciptaan lingkungan yang bersih dan penanggulangan banjir juga merupakan
harapan masyarakat di sekitar waduk.

Sedangkan persepsi negatif masyarakat bersumber dari kegiatan mobilisasi alat


berat dan material yang akan melalui jaringan jalan di daerah pemukiman penduduk
dan kegiatan pengerukan. Mobilisasi alat dan pengankutan lumpur akan
menimbulkan dampak negatif berupa penurunan kualitas udara (terutama debu),
gangguan lalu lintas, dan peningkatan ceceran. Hal tersebut terlihat dari hasil
wawancara dengan responden. Pendapat masyarakat tersebut sesuai dengan hasil
prakiraan dampak peningkatan kadar debu, lalu lintas dan potensi ceceran sebesar
lebih dari 50%. Berdasarkan uraian tersebut di atas dampak terhadap persepsi
masyarakat baik yang bersifat positif maupun negatif tergolong dampak besar.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa


pertimbangan sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak sama dengan jumlah penduduk yang ada
dalam wilayah studi, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak sama dengan wilayah studi, sehingga dampak
tergolong dampak tidak penting (TP).
3. Dampak berlangsung pada tahap pengerukan dan dapat berlangsung hingga
tahap pasca pengerukan, sehingga dampak tergolong dampak penting (P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak yaitu komponen keresahan
masyarakat, kenyamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga dampak
tergolong dampak penting (P).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 24


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

5. Dampak bersifat kumulatif hingga tahap paska pengerukan, sehingga dampak


tergolong dampak penting (P).
6. Persepsi masyarakat ini dapat segera berbalik menjadi keresahan masyarakat,
bila tanggapan dan harapan masyarakat tidak diperhatikan, sehingga dampak
tergolong dampak penting (P).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak persepsi masyarakat
yang ditimbulkan akibat kegiatan pengerukan merupakan dampak penting.

11. Kesehatan Masyarakat

Pengerukan waduk yang menimbulkan dampak-dampak seperti penurunan kuafitas


udara, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air, peningkatan air larian yang
menimbulkan genangan dan gangguan transportasi serta penurunan sanitasi
lingkungan akan berdampak lanjutan kepada kesehatan masyarakat di sekitar waduk.
Sumber dar gangguan kesehatan masyarakat adalah kondisi kualitas udara dimana
penurunan dipengaruhi banyak faktor seperti polusi dari gas buang kendaraan yang
mengalami kemacetan, konsumsi air bersih, sampah, dan genangan. Dari sumber
dampak tersebut didapat keterkaitannya dengan risiko kesehatan sebelum kontak
dengan manusia, sehingga sinergis menjadi dampak komulatif. Dampak-dampak ini
akan terpapar secara langsung maupun melalui media atau vektor. Pemaparan atau
pemajanan dampak dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang berkaitan dengan
kegiatan sanitasi dan kesehatan lingkungan. Masyarakat di sekitar Waduk Sunter
sebagian besar membuang sampah ke tempat yang telah disediakan, yaitu berupa
tong sampah, kemudian diangkut ke TPS dan selanjutnya dibuang ke TPA. Dalam
hal air limbah rumah tangga, masyarakat membuang limbahnya ke saluran drainase
yang ada, sedangkan untuk pembuangan tinja, masyarakat telah menggunakan
jamban keluarga secara individu, berupa septic tank.

Untuk sarana dan prasarana kesehatan, masyarakat setempat tetah menggunakan


sarana kesehatan berupa posyandu, puskesmas, dokter praktek dan apotik untuk
berobat bila sakit. Bila sarana kesehatan di kelurahan setempat dirasakan kurang
memadai, mereka merujuk ke kecamatan hingga ke rumah sakit terdekat. Di bidang
pelayanan ibu dan anak berdasarkan laporan survilence Sudin Kesehatan Jakarta
Utara, masyarakat tetah mengunakan jasa bidan, baik bidan desa maupun bidan
swasta.

Sesuai uraian tentang prakiraan dampak penting sebelumnya, dimana pada tahap
pengerukan, kualitas udara akan menurun sebanyak lebih dari 50%, begitupun dengan
kebisingan (transportasi malam hari) yang peningkatan sebanyak 10 - 30%., sehingga
akan mengakibatkan gangguan kesehatan seperti ISPA dan gangguan kenyamanan
kualitas hidup.

Dengan adanya pengerukan yang mengubah bentang alami, akan memutuskan rantai
makanan ekosistem, sehingga tidak adanya genangan sebagai tempat bertelurnya
nyamuk terutama demam berdarah degue (DBD). Berdasarkan uralan-urajan tersebut
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 25
Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
SegmenWadukSunter
Prakiraan Dampak Penting

di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengerukan terhadap


kesehatan masyarakat tergolong dampak Kecil.

Dengan memperhatikan faktor-faktor penentu dampak penting maka;


1. Jumlah manusia yang terkena dampak sama dengan jumlah manusia yang
menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif sama dibandingkan dengan wilayah
studi, sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
3. Dampak berlangsung selama tahap pengerukan, sehingga dampak tersebut
tergolong dampak tidak penting (TP).
4. Komponen ingkungan merupakan komponen turunan dari semua dampak,
sehingga dampak tergolong dampak Tidak Penting (TP).
5. Sumber dampak kesehatan masyarakat ini, bukan hanya berasal dari kegiatan
pengerukan melainkan juga dari kegiatan sekitarnya, sehingga tergolong dampak
tidak penting (TP).
6. Dampak kesehatan masyarakat ini bersifat terbalikkan, sehingga berdampak tidak
penting (TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak merupakan dampak
negatif jika penanganan lumpur tidak terkelola dengan baik dan dampak positif jika
pengerukan telah selesai dilakukan, sedangkan menurut sifatnya dampak tergolong
tidak penting.

C. Tahap Paska Pengerukan

1. Mengurangi Banjir

Waduk Sunter Utara


Panjang maksimum Waduk Sunter Utara sama dengan panjang maksimum
efektifnya, begitupun dengan lebar maksimum yang sama dengan lebar
maksimumnya, hal ini disebabkan tidak ada pulau atau daratan yang berada di
tengah situ (insulosity = 0%). Perbandingan antara luas permukaan dengan dua kali
akar phi dikali panjang efektif menghasilkan lebar rata-rata sebesar 2.504 meter yang
menindikasikan bahwa lebar situ sangat bervariasi, hal ini didukung dengan SLDI
dengan nilai lebih besar dari 1 (1,8), sehingga dapat simpulkan bahwa bentuk Waduk
Sunter Utara tidak beraturan. Ketidakteraturan ini menandakan bahwa terjadi evolusi
waduk untuk menjadi dataran. Kedalaman relatif Waduk Sunter Utara adalah 46% (>
2%), sehingga Waduk Sunter Utara tidak mudah mengalami pengadukan atau
pembalikan masa air baik up welling maupun down welling oleh angin (wind forced).
Dengan demikian, Waduk Sunter Utara mempunyai tingkat stabilisasi stratifikasi yang
tinggi, sehingga mengakibatkan tingginya produktivitas primer, sehingga
mengakibatkan endapan.

Dari data rona lingkungan awal diketahui bahwa limpasan air hujan (Q) yang masuk
ke Waduk Sunter Utara adalah; 63.756 m3/jam yang berasal dari empat inlet.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 -26


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Sedangkan waktu tinggalnya adalah 37 Jam dan kecepatan outlet adalah 7.200
m3/jam, sehingga kecepatan tampung waduk adalah 15,71 m3/detik. Dengan
demikian kapasitas waduk tersebut masih dapat menampung limpasan air dari
cathment area seluas 384 Ha (Kelurahan Kebon Bawang, Papango, Sungai Bambu,
Sunter Agung, dan Tanjung Priok). Adanya genangan di pemukiman penduduk
dengan tinggi 50-100 cm dan waktu surut 12-24 jam disebabkan mampatnya inlet ke
Waduk Sunter Utara yang banyak tersumbat oleh sampah.

j - L.,

2. ..
....

i -Y

.......
. ....... ......

Gambar 5.3. Cathment Area Waduk Sunter Utara

Waduk Sunter Timur 3


Sama dengan Waduk Sunter Utara panjang maksimum Waduk Sunter Timur 3 sama
dengan panjang maksimum efektifnya, begitupun dengan lebar maksimum yang
sama dengan lebar maksimumnya, hal ini disebabkan tidak ada pulau (ønsulosity =
0%). Perbandingan antara luas permukaan dengan dua kali akar phi dikali panjang
efektif menghasilkan lebar rata-rata sebesar meter. Indeks development garis waduk
dengan nilai lebih besar dari 1 (5,8), sehingga 32 meter dapat simpulkan bahwa
bentuk Waduk Sunter Timur 3 tidak beraturan. Ketidakteraturan ini menandakan
bahwa terjadi evolusi waduk untuk menjadi dataran, terutama pada sebelah timur,

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 27


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JED1)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

dekat inlet. Kedalaman relatif Waduk Sunter Timur 3 adalah 44,3% (> 2%), sehingga
Waduk Sunter Timur 3 tidak mudah mengalami pengadukan terutama bagian
selatannya. Dengan demikian, Waduk Sunter Timur 3 mempunyai tingkat
produktivitas primer, sehingga mengakibatkan endapan.

Dari data rona lingkungan awal diketahui bahwa limpasan air hujan (Q) yang masuk
ke Waduk Sunter Timur 3 adalah; 40.032 m3 /jam yang berasal dari inlet yang berada
di timur. Sedangkan waktu tinggalnya adalah 25 Jam dan kecepatan outlet adalah
10.800 m3 /jam, sehingga kecepatan tampung waduk adalah 8,62 m3/detik. Dengan
demikian kapasitas waduk tersebut masih dapat menampung air larian dari
sekitarnya (Kelurahan Rawa Badak Utara, Rawa Badak Selatan, Tugu Utara, dan
Semper Barat) dan untuk dialirkan ke Kali Sunter. Adanya genangan di pemukiman
penduduk terutama di sebelah timur dan utara dengan tinggi 20-50 cm dan waktu
surut 6-12 jam disebabkan tingginya sedimentasi di Inlet Waduk Sunter Timur 3.

flEIG

. . .
...... ..... ....... ------ ------
Gambar 5.4. Cathment Area Waduk Sunter Timur 3

Waduk Sunter Selatan Barat


Pada Waduk Sunter Selatan Barat panjang maksimumnya sama dengan panjang
maksimum efektifnya, begitupun dengan lebar maksimum yang sama dengan lebar
maksimumrnya, hal ini disebabkan tidak ada pulau (insulosity = 0%). Perbandingan
antara luas permukaan dengan dua kali akar phi dikali panjang efektif menghasilkan
lebar rata-rata sebesar 1.605 meter. Indeks development garis waduk dengan nilai
lebih besar dari 1 (3,9), sehingga dapat simpulkan bahwa bentuk Waduk Sunter
Selatan Barat tidak beraturan. Ketidakteraturan ini menandakan bahwa terjadi evolusi

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 -28


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

waduk untuk menjadi dataran, terutama pada sebelah selatan, dimana terdapat
pemukiman yang menempati bantaran waduk. Kedalaman relatif Waduk Sunter
Seltan Barat adalah 20% (> 2%), sehingga Waduk Sunter Selatan Barat tidak mudah
mengalami pengadukan terutama bagian utaranya. Dengan demikian, Waduk Sunter
Selatan Barat mempunyai tingkat produktivitas primer, sehingga mengakibatkan
endapan.

Dari data rona lingkungan awal diketahui bahwa limpasan air hujan (Q) yang masuk
ke Waduk Sunter Selatan Barat adalah; 194.328 m3/jam yang berasal dari inlet.
Sedangkan waktu tinggalnya adalah 23 Jam dan kecepatan outlet adalah 54.000
m3/jam, sehingga kecepatan tampung waduk adalah 38,98 m3ldetik. Dengan
demikian kapasitas waduk tersebut masih dapat menampung air larian dari
sekitarnya (Kelurahan Sunter Jaya, Serdang, dan Kebon Kosong) dan untuk dialirkan
dengan pompa. Pepompaan ini dilakukan karena muka air waduk lebih rendah dari
pada muka air saluran. Adanya genangan di pemukiman penduduk terutama di
sebelah selatan dengan tinggi 50 - 100 cm dan waktu surut lebih dari 24 jam
disebabkan daerah tersebut merupakan bantaran sungai di tempati oleh warga.

-
- --- -- -- - -

Gambar 5.5. Cathment Area Waduk Sunter Selatan Barat


........ ........ .....
.'
....

Dengan adanya pengerukan yang dilalukan dalam proyek JEDI ini, maka
diperkirakan akan menurunkan dampak banjir tersebut. Jika dbandingkan dengan
kondisi rona awal, maka kegiatan pengerukan ini dapat mengurangi potensial banjir
sebesar > 50%, sehingga dampak ini tergolong besar. Dengan mempertimbangkan
unsur-unsur d penentu dampak penting maka;

Analisis Damnpak Lingkungan (ANDAL) 5 -29


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

1. Masyarakat yang akan menerima manfaat lebih banyak daripada masyarakat


yang menerima dampak, sehingga dampak digolongkan Penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif luas dan mengalami perubahan
mendasar, sehingga dampak digolongkan Penting (P).
3. Intesitas dampak dapat berlanjut pada tahap paska pengerukan, sehingga
digolongkan Penting (P).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsi
masyarakat, kemacetan, perekonomian, dan lain-lain), sehingga digolongkan
Penting (P).
5. Dampak bersifat kumulatif dan sinergistik dari kegiatan yang ada di sekitar,
sehingga akan sulit diasimilasi oleh lingkungan, sehingga digolongkan Penting
(P).
6. Dampak terhadap air larian ini akan bersifat berbalik, pada musim kemarau
sehingga digolongkan tidak penting (TP).

Berdasarkan hal-hal diatas, maka dampak penurunan air larian ini termasuk kategori
dampak positif dan penting.

2. lalu Lintas Dan Kerusakan Jalan

Kegiatan demobilisasi peralatan pasca pengerukan Waduk Sunter dengan jumlah 15


unit kendraan berat (berat ± 25 ton) dan berlangsung selama 2-5 hari diprakirakan
akan tidak berdampak terhadap lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan, apalagi kegiatan
tersebut dilakukan pada malam hari, sehingga tidak berpotensi menimbulkan
kerusakan badan jalan sepanjang rute demobilisasi. Berdasarkan uraian di atas,
maka besaran dampak lalu lintas dan kerusakan jalan termasuk kecil. Dengan
memperhatikan faktor-faktor penentu dampak penting maka;
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif lebih kecil dibanding jumlah
manusia yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak
penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif sempit dibandingkan dengan wilayah
studi, sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
3. Dampak berlangsung selama tahap paska pengerukan dan hanya 1-2 hari,
sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah lalu lintas pada kegiatan
pengangkatan alat berat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
5. Peningkatan lalu lintas ini, tidak bersifat komulatif dengan kegiatan sekitar,
sehingga tergolong dampak tidak penting (TP).
6. Peningkatan lalu lintas ini bersifat terbalikkan, sehingga berdampak tidak penting
(TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak merupakan dan'pak
Negatif dan tidak penting.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 30


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

3. Kualitas Debu Udara Ambient

Peningkatan pencemar kualitas udara berasal dari demobilisasi peralatan.


Berdasarkan rona lingkungan hidup awal dimana debu masih dibawah baku mutu
yang ditetapkan, maka dengan menggunakan rumus Gaussian level line source,
dapat diketahui bahwa peningkatan dan persebaran debu dengan memperhitungkan
hasil analisa laboratorium dan jumlah unit kendaraan, maka di dapat peningkatan CO
dan debu akibat mobilisasi alat berat dan lumpur sebagai berikut;

Tabel 5.7. Prakiraan Peningkatan CO Dan Debu pada jarak 10,5 m Horizontal
Jalan Sindang Sutn Snau
Lokasi Jalan Sunter Permai
ugr/M3 ugr/M3 ugr/M3
CO 251 383 450
Prakiraan CO 251,02 384 451
BM CO 26000 26000 26000
%+CO <1% <1% <1%
TSP 116 185 61
Prakiraan TSP 117 186 63
BMTSP 230 230 230
%+TSP < 1% <1% <1%
Sumber: Perhitungan Konsultan, 2009

Jika dibandingkan dengan rona awal lingkungan, maka terjadi perubahan kurang dari
50% dan waktu pemajanannya hanya 1 - 2 hari, maka dampak terhadap kualitas
udara tergolong kecil.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa


pertimbangan sebagai berikut:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah manusia
yang menerima manfaat, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
2. Luas wilayah persebaran sama dengam wilayah studi. Disamping sekitar tapak
proyek juga berada di jalan-jalan yang di lalui kendaraan, sehingga dampak
tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
3. Dampak berlangsung selama tahap paska pengerukan, dengan jangka waktu 1-2
hari, sehingga dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah kualitas udara, sehingga
dampak tersebut tergolong dampak tidak penting (TP).
5. Pencemaran kualitas udara ini bukan hanya berasal dari kegiatan demobilisasi,
namun juga dari kegiatan sekitar, sehingga tergolong dampak tidak penting (TP).
6. Pencemaran kualitas udara ini dapat segera terpulihkan dengan adanya hujan,
sehingga tergolong dampak tidak penting (TP).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak pencemaran kualitas
udara yang ditimbulkan akibat kegiatan demobilisasi alat berat d merupakan dampak
negatif dan tidak penting.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 31


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

4. Persepsi Masyarakat

Dampak terhadap persepsi masyarakat bersifat negatif dan positif. Persepsi positif
masyarat bersumber dari pembersihan lahan menjadi lebih baik di sekitar waduk.
Sedangkan persepsi negatif masyarakat bersumber dari kegiatan demobilisasi
tenaga kerja, walaupun diperkirakan jumlah tenaga kerja yang bekerja relatif sedikit.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dampak terhadap persepsi masyarakat baik yang
bersifat positif maupun negatif tergolong dampak kecil. Selanjutnya untuk
menentukan tingkat kepentingan dampak digunakan beberapa pertimbangan sebagai
berikut :
1. Jumlah manusia yang terkena dampak relatif kecil dibanding jumlah penduduk
yang ada dalam wilayah studi, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting
(TP).
2. Luas wilayah persebaran dampak relatif kecil, dibandingkan dengan wilayah
studi, sehingga dampak tergolong dampak tidak penting (TP).
3. Dampak berlangsung pada selama pasca Pengerukan, sehingga dampak
tergolong dampak tidak penting (TP).
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak yaitu persepsi masyarakat yang
positif, sehingga dampak tergolong dampak penting (TP).
5. Dampak bersifat tidak bersifat kumulatif, sehingga dampak tergolong dampak
tidak penting (TP).
6. Persepsi positif masyarakat îin dapat segera berbalik menjadi negatif, terutama
bila tanggapan dan harapan masyarakat tidak diperhatikan, sehingga dampak
tergolong dampak penting (P).

Dari beberapa kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa dampak persepsi masyarakat
yang ditimbulkan akibat kegiatan paska pengerukan merupakan dampak penting.

Prakiraan Dampak penting pengerukan Waduk Sunter diringkas pada tabel berikut;

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 32


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Tabel 5.8. Prakiraan Dampak Penting Pengerukan Waduk Sunter

Sifat Besaran Sebaran Lamanya Penentuan Dapak_PentingTingkat


No. Jenis Dampak Dampak Dampak Penduduk Dampak Dampak Intensitas Dampak Komponen Lain Sifat Berbalik/Tidak Dampak
Pd = PlIP: W W]/* DL = SR/PR Kumulatif Bernahk Penting
A Tahap Persiapan
P1 < P2 a1> a2 W1 < W2 Sedang, populasi SR > PR Tidak Berbalik
1. Persepsi Masyarakat - Besar Pd < 100% a> 100% W < 100% terpengaruh DL> 100% kumulatif (Penting)
(TP) (P) (TP) (P) (P) (TP) (TP)
B Tahap Pengerukan
Pl < P2 a1 < a2 W1> W2 Sedang, populasi tidak SR < PR Tidak Berbalik
1 Kebauan Negatif kecil Pd < 100% a < 100% W> 100% terpengaruh DL < 100% kumulatif (TP) (Penting)
(TP) (TP) (TP) (TP) (TP) (TP)
Lalu Lintas dan pl < P2 a1 > U2 W1 < W2 Sedang, populasi tidak SR > PR Tidak Berbalik
2 Kerusakan Jalan Negatif Besar Pd < 100% a> 100% W < 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif (TP) (Penting)
(TP) (P) (TP) (TP) (P) (TP)
Pl < P2 a1 > a2 W1 < W2 Sedang, populasi tidak SR > PR Tidak
3 Tingkat Kebisingan Negatif Kecil Pd < 100% cc> 100% W < 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif Berbalik (Penting)
(TP) (P) (TP) (TP) (P) (TP) (TP)
Pl < P2 a1 < «2 W1 < W2 Sedang, populasi tidak SR < PR Tidak Berbalik
4 Biota Air Negatif Besar Pd < 100% a < 100% W < 100% terpengaruh DL < 100% kumulatif (TP) Penting)
(TP) (TP) (TP) (TP) (TP) (TP)
Pl , P2 a1 > a2 W1 < W2 Sedang, populasi tidak SR > PR Tidak
5 Kualitas Sedimen Negatif Besar Pd, 100% a> 100% W < 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif Berbalik (Penting)
(TP_) (P) (TP) (TP) (P) (TP)
P1 , P2 a1 > CC2 W1 < W2 Sedang, populasi tidak SR > PR Tidak Berbalik
6 Sampah Negatif Besar Pd, 100% a > 100% W < 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif (Penting)
(TP) ()(TP) (TP) ()(TP)
Pl , P2 a1 > a2 W1> W2 Sedang, populasi tidak SR <PR kumulatif Berbalik
7 Kualitas Air Permukaan Negatif Besar Pd, 100% a> 100% W > 100% terpengaruh DL < 100% (Penting)
(TP) (P) (P) (TP) (TP) (P) (TP)
pl > P2 al > a2 W1 < W2 Sedang, populasi tidak SR > PR Tidak Berbalik
8 Kualitas Udara Negatif Besar Pd > 100% a > 100% W < 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif (TP) (Penting)
(P) (P) (TP) (TP) (P) (TP)
Kesempatan Kerja dan Pl < P2 a1> a2 W1 > W2 Sedang,<populasi SR > PR Tidak Berbalik
9 Berusaha Positif Kecil Pd < 100% a> 100% W > 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif (TP) (Penting)
(TP) (P) (P) (P) (P) (TP)
P1 < P2 Wl> W2 W1 < W2 Sedang, populasi SR > PR Tidak Berbalik
10 Persepsi Masyarakat - Besar Pd < 100% W> 100% W < 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif (TP) (Penting)
(TP) (P) (TP) (P) (P) (TP) (TP)

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 33


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

Sifat Besaran Sebaran Lamanya Penentuan Dampak Penting Tingkat


No. Jenis Dampak Safa Baran Penduduk Sebaran Lamanya n Komponen Lain Sifat Berbalik/Tidak Dampak
Dampak Dampak PDampak Dampak Intensitas Dampak DL = SRPR Kumulatif Berbalik Peninq
a=rn/: IW =W1/W~
P1 < P2 a1 < a2 W1 =W2 Sedang, populasi SR < PR
11 Kesehatan Masyarakat Negatif Kecil Pd < 100% a< 100% W = 100% tidakterpengaruh DL < 100% Kumulatif Berbalik (Tidak
c T(TP) (TP) (TP) (TP) (TP) (TP) (TP) Penting)
C Tahap Pasca
Pengerukan
P1 < P2 W1> W2 W1 <W2 Sedang, populasi SR> PR Tidak
1. Mengurangi Banjir - Besar Pd < 100% W> 100% W < 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif Berbalik (Penting)
(TP) (P) (TP) (P) (P) (TP)
Lalu Lintas dan P1 < P2 a1 < a2 W1 < W2 Sedang, populasi tidak SR < PR Tidak
2. Kerusakan Jalan Negatif Kecil Pd < 100% c< 100% W < 100% terpengaruh DL < 100% kumulatif Berbalik P(tiak
(TP) (TP) (TP) (TP) (TP) (TP)
Kualitas Debu Udara 1< P2 a < a2 W1 <W2 Sedang, populasi tidak SR < PR Tidak Berbak (Tidak
3.Ambient Negatif Kecil Pd < 100% a < 100% W < 100% terpengaruh DL < 100% kumulatif (TP) Penting)
(TP) (TP) (TP) (TP) (TP) (TP) (TP) Penting)
p1 < P2 a1 > a2 W1 < W2 Sedang, populasi tidak SR > PR Tidak
9. Persepsi Masyarakat Negatif Besar Pd < 100% c> 100% W < 100% terpengaruh DL > 100% kumulatif Berbalik (Penting)
(TP) P (TP) (TP) (P) (TP) (T_)

Penduduk (Pd) Luas persebaran dampak (L) Intensitas dan lama berlangsungnya Banyaknya komponen lingkungan hidup P = Penting
Pd = P1/P2 L = L1/L2 dampak (W) lain yang terkena dampak (DL) TP = Tidak Penting
P1 = Penduduk yang terkena dampak Li = Luas persebaran dampak W = W1/W2 DL = SR/PR
P2 = Penduduk yang menikmati L2 = Luas areal kegiatan W1 = Lamanya dampak berlangsung SR = Dampak Sekunder
manfaat W2 = Lamanya kegiatan PR = Dampak Primer
(tahapan kegiatan)

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 5 - 34
Segmen Waduk Sunter
Prakiraan Dampak Penting

5.2. Alternatif Yang Dikaji Dalam ANDAL

Beberapa alternatif dapat dikembangkan berkaitan dengan rencana Pengerukan Waduk


Sunter :

• Alternatif Metode Pengerukan

Pemilihan metode ini didasari oleh kondisi lokasi Waduk Sunter dan sekitarnya.
Alternatif metode pengerukan adalah floatinq dreadqing (excavator) atau Floatinq
schovel.

Berdasarkan kondisi lokasi, maka;


- Floating Excavator; Dapat digunakan untuk semua waduk, terutama yang
berkelaman lebih dari 3 meter, namun kurang efektif untuk mengeruk tumbuhan
air.
- Floating Schovel; Dapat digunakan, namun hanya dapat digunakan pada
kedalaman rendah (1-2 meter) dan efektif untuk mengeruk tumbuhan air.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 5 - 35


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
BAB 6
EVALUASI DAMPAK PENTING
Evaluasi Dampak Penfing

EVALUASI DAMPAK PENTING

6.1. Telaahan Terhadap Dampak Penting

Telaah dampak ingkungan hidup djuraikan, secara holistik dan kausatif terhadap komponen
lingkungan fisika-kimia, sosial budaya, kesehatan masyarakat, dan lalu lintas yang
diperkirakan akan menimbulkan perubahan yang mendasar karena adanya Pengerukan
Waduk Sunter. Komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak penting (baik positif
maupun negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait atau saling
mempengaruhi, membentuk sistem dampak, sehingga dapat diketahui dampak penting yang
harus dikelola. Berdasarkan BAB V, maka dampak-dampak yang bersifat penting adalah;

* Tahap Persiapan
1. Persepsi Masyarakat
* Tahap Pengerukan
1. Kebauan
2. Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan
3. Tingkat Kebisingan
4. Kualitas Sedimen
5. Sampah
6. Kualitas Air Permukaan
7. Kualitas Udara
8. Kesempatan Kerja dan Berusaha
9. Persepsi Masyarakat
* Tahap Paska Pengerukan
1. Mengurangi Banjir
2. Persepsi Masyarakat

Dalam mengevaluasi dampak besar dan penting yang timbul karena kegiatan pembangunan
Pengerukan Waduk Sunter, dilakukan telaahan secara holistik dengan menggunakan
metode Matrik Leopold yang telah dimodifikasi (Lohani Than). Untuk penelaahan secara
holistis tersebut, dilakukan pengkajian dampak-dampak yang timbul tersebut menurut tahapan
kegiatannya.

6.1.1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, dampak penting yang diperkirakan timbul adalah persepsi masyarakat
terhadap rencana pengerukan Waduk Sunter, baik berupa persepsi negatif maupun persepsi
positif masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI) 6-1
SegmenWaduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

a. Persepsi negatif, disebabkan kekhawatiran bahwa pengerukan waduk ini akan


menimbulkan kemacetan, dan adanya penertiban fisik terutama di Waduk Sunter
Selatan Barat.
b. Persepsi positif, berupa harapan yang positif dari masyarakat yang bertempat tinggal
di sekitar lokasi, harus tetap dipertahankan dan dikembangkan. Hal ini diperlukan agar
kegiatan tersebut tidak terganggu dan berjalan lancar. Untuk itu, harapan penduduk
yang mengharapkan waduk menjadi bersih dan adanya perbaikan lingkungan. perlu
diperhatikan dan diantisipasi.

6.1.2. Tahap Pengerukan

Dampak besar dan penting yang timbul pada tahap pengerukan adalah dampak terhadap:

a. Kebauan; hasil pengukuran, kondisi kebauan saat ini masih dibawah baku mutu
yang ditetapkan. Dengan melihat dari hasil pilot project yang dilakukan di Kali Mati pada
tahun 2008, ternyata kebauan merupakan dampak sementara karena akan hilang
bersama pemanasan matahari dan organoleptic habit adaptation pekerja dan masyarakat
sekitar. Apalagi di sekeliling waduk didominiasi oleh semak belukar dan lahan terbuka
hijau, namun dampak ini harus dikelola terutama di TPS lumpur agar tidak menimbulkan
dampak lebih lanjut. Dampak kebauan akan akan menimbulkan dampak turunan berupa
gangguan kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Berdasarkan potensi dampak yang
akan ditimbulkan tidak sampai di luar tapak proyek.

b. Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan; bersumber mobilitas kendaraan pengangkut


lumpur ke dispossal site yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pengerukan
diperkirakan akan berlangsung menerus, namun kegiatan puncaknya akan berlangsung
pada saat pengerukan yang memerlukan pengangkatan lumpur ke dispossal site dalam
volume yang besar dan dalam waktu yang singkat. Dampak lalu lintas ini berdampak
kepada potensi kerusakan jalan yang mengakibatkan dampak lanjutan, mengingat jalan
ini merupakan akses ke Pelabuhan Tanjung Priok.

c. Tingkat Kebisingan; dengan dioperasikannya alat-alat berat dan kendaraan


pengangkut, akan menimbulkan dampak penting terhadap kebisingan di sekitar waduk,
yang perlu mendapat perhatian, karena lokasi kegiatan berada pada areal b permukiman
yang cukup padat terutama pada Waduk Sunter Selatan Barat dan Waduk Sunter Utara.
Dampak ini selanjutnya akan dapat mengganggu kenyamanan penduduk yang tinggal di
sekitar waduk , bahkan dapat menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat.

d. Kualitas Sedimen; Kegiatan tahap pengerukan yang berdampak kepada kualitas


sedimen adalah kegiatan fisik pengerukan dengan volume 2.230.000 m3 untuk semua
Waduk Sunter. Kegiatan tersebut potensial menghasilkan logam berat/B3 yang
terkandung dan terakumulasi dalam sedimen material hasil keruk. Logam berat/B3 yang
terkandung dalam sedimen ini apabila tidak ditangani dan dikelola dengan baik dapat
mencemari tanah dan air tanah yang pada akhimya betrdampak kepada kesehatan dan
persepsi masyarakat sekitar dispossal site. Berdasarkan hasil tes TCLP, semua

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-2


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMPIJEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

parameter menunjukkan nilai yang jauh lebih rendah dari yang ditetapkan oleh PPRI No.
18 tahun 1999 yang mengindikasikan bahwa sedimen yang berasal dari hasil
pengerukan Waduk Sunter dapat diterima sebagai bahan reklamasi di Ancol Barat
bagian Timur.

e. Sampah; Terjadinya ceceran tersebut berpotensi akan mengotori lingkungan di


sekitar tempat pemuatan dan di sepanjang jalan-jalan yang dilalui sehingga estetika
lingkungan di tapak kegiatan maupun di sepanjang jalan tersebut akan menurun yang
pada gilirannya akan menimbulkan persepsi negatif baik dari masyarakat yang tinggal di
sekitar jalan yang dilalui maupun pengguna jalan tersebut.

f. Kualitas Air Permukaan; Sumber dampak penurunan kualitas adalah kegiatan


pengerukan dan penempatan hasil kerukan, terutama di Ancol barat bagian timur yang
akan digunakan sebagai material reklamasi. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air
pada BAB III, secara umum kualitas air di waduk Sunter telah tercemar bahan-bahan
organik, sehingga dikhawatirkan dampak akan menyebar sampai ke bagian hulu. Apalagi
kegiatan ini berlangsung lama. Dampak penurunan kualitas air ini mempunyai dampak
turunan yaitu gangguan terhadap biota air, karena pada Waduk Sunter Utara dan Waduk
Sunter Selatan Barat terdapat usaha budidaya perikanan berupa keramba jaring apung
dan kolam pemancingan.

g. Kualitas Udara; dengan dioperasikannya alat-alat berat dan operasional kendaraan


pengangkut, akan menimbulkan dampak penting terhadap kualitas udara di sekitar waduk,
terutama debu yang perlu mendapat perhatian, karena lokasi kegiatan berada pada areal
permukiman yang padat terutama Waduk Sunter Utara dan Waduk Sunter Selatan Barat,.
Dampak ini selanjutnya akan dapat mengganggu kenyamanan penduduk yang tinggal di
sekitar waduk, bahkan dapat menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat. Selain itu
timbulnya kebauan pada saat pengerukan juga dikhawatirkan oleh masyarakat sekitar,
sehingga dampak ini harus dikelola.

h. Kesempatan Kerja dan Berusaha; pelaksanaan pengerukan yang diperkirakan


akan memakan waktu yang lama dan menyerap tenaga kerja pengerukan, merupakan
dampak positif penting yang perlu lebih dikembangkan, terutama pada saat seleksi
tenaga kerja yang memprioritaskan tenaga kerja setempat. Bila hal ini tidak dilakukan
menimbulkan dampak turunan berupa timbulnya persepsi negatif dari masyarakat
(kecemburuan sosial) di sekitar tapak kegiatan. Di samping itu dengan adanya kegiatan
pengerukan dengan sendirinya menimbulkan dampak turunan berupa timbulnya mata
pencaharian baru bagi masyarakat sekitar yang secara tidak langsung terlibat dengan
kegiatan pengerukan, serta menambah jumlah penduduk yang bekerja di sektor informal
di sekitar tapak kegiatan.

i. Persepsi Masyarakat; bersumber dari kegiatan mobilisasi alat berat dan material
yang akan melalui jaringan jalan di daerah pemukiman penduduk dan kegiatan
pengerukan itu sendiri. Mobilisasi alat dan lumpur akan menimbulkan dampak negatif
berupa penurunan kualitas udara (terutama debu), gangguan lalu lintas, dan peningkatan
ceceran.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-3


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

6.1.3. Tahap Paska Pengerukan

Pada tahap paska pengerukan Waduk Sunter, akan timbul dampak terhadap Mengurangi
Banjir dan persepsi masyarakat.

a. Mengurangi Banjir; Berdasarkan hasil prakiraan, maka terlihat bahwa sebelum


pengerukan Waduk Sunter secara umum masih dapat menampung air larian (run-off)
dari cacthment area sekitarnya, namun ada beberapa lokasi yang masih tergenang
karena kurangnya kapasitas drainase penghubung, terhambatnya inlet waduk akibat
sampah dan kapasitas dan kondisi pompa, serta adanya sedimentasi dan perubahan
lahan menjadi perumahan (Waduk Sunter Selatan Barat). Dengan adanya pengerukan di
waduk dan saluran-saluran inlet dan outletnya, maka potensi banjir atau luapan air akan
hilang.

b. Persepsi Masyarakat; Dampak terhadap persepsi masyarakat bersifat negatif dan


positif. Persepsi positif masyarat bersumber dari pembersihan lahan menjadi lebih baik di
sekitar waduk. Sedangkan persepsi negatif masyarakat bersumber dari kegiatan
demobilisasi tenaga kerja, walaupun diperkirakan jumlah tenaga kerja yang bekerja relatif
sedikit. Berdasarkan uraian tersebut di atas dampak terhadap persepsi masyarakat baik
yang bersifat positif maupun negatif tergolong dampak kecil.

Secara rinci evaluasi dampak penting pengerukan Waduk Sunter pada tahap operasional
dengan Matrik Leopold yang dimodifikasi dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-4


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

Tabel 6.1. Matriks Evaluasi Dampak Penting (Lohani-Thanh)


Komponen Kegiatan
Peraslapan Pengeukan Pasca Pen rukan

Komponen Ungkungan c *c_ _ L

__ __.__
_ _ _ ___ -o __._-_. __ .- 0. 0-.CI 0.</ a.. _ o....- i o ok1 0o TOTAL
Kualitas Udara -5/5 -5/5 -5/5 -5/5 -5/5 -1/1 -1/1 127
Kebauan -5/5 -55 -55
Tingkat Kebisingan
- 75
-1/1 ___ -1/1 -5/5_____ -1/1___ 28
Kualitas Air Permukaan -55 -15
Kualitas Sedimen
30
_____-5/5 ________ ____25
Mengurangi Banjir
Sampah
_____+5/5 _________+5/5 50
-5/5 +5/5 +1/1 51
Persepsi Masyarakat +1/1 -5/5 -5/5 +5/5 -5/5 -115
-+5/5
-1/1 +5/5 157
Kesempatan Kerja dan Berusaha
Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan
- -+5/5 - -+11
_ 26
-515 +5/5 ____+5/5 ___ -1/1 ___ 76
TOTAL 02 0 1 25 76 25 25181 80 75 80 2 4 150 645
Keterangan : Pra Konstruksi : Konstr •: Operasi :
B = Besaran Dampak 1. Surva dan Sosialisasi 1. Mobii Tenaga Kerja 1. Aktifitas Domestik Peng huni
P = Tingkat Penting Dampak 2. MobillSi Peralatan dan Material 2. Pengelolaan Lim bah Padat dan Cair
Besaran Dampak : Tingkat Pentingnya Dampak : 3. Pekerjili tanah/perkerasan lahan 3. Pengelolaan Transportasi
1: Kecil 1: Tidak Penting 4. Pembangunan Sarana Prasarana
5 :Penting 5. Pemancangan Tiang Pondasi
u:
it:esar 6. Pekerjaan Struktur Bangunan
7. Pekeraan Luar/Lansekap

Analisis Dampak Lingkungan ANDAL)


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2(JUFMPIJEDI) 6-5
segmen Waduk sPnter
Evaluasi Dampak Penting

Berdasarkan matriks evaluasi dampak penting dengan mengunakan metoda Lohani-Thanh,


maka komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak penting adalah:
1. Pengerukan
2. Pengangkutan Lumpur Ke Dispossal Site
3. Mobilisasi kendaraan dan Peralatan
4. Penempatan Hasil Keruk Sementara
5. Pemeliharaan
6. Pemilahan Sampah
7. Penertiban Fisik Bangunan
8. Sosialiasi
9. Mobilisasi Tenaga Kerja
10. Demobilisasi Kendaraan dan Alat Berat
11. Demobilisasi Tenaga Kerja
12. Perencanaan Teknis

Sedangkan komponen lingkungan yang sering menerima dampak adalah


1. Persepsi Masyarakat
2. Kualitas Udara
3. Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan
4. Kebauan
5. Sampah
6. Mengurangi Banjir
7. Kualitas Air Permukaan
8. Tingkat Kebisingan
9. Kesempatan Kerja dan Berusaha
10. Kualitas Sedimen

6.2. Pemilihan Alternatif Terbaik

Alternatif terbaik yang dapat dipilih berkaitan dengan rencana Pengerukan Waduk Sunter
yang berkaitan dengan alternatif Metode Pengerukan; adalah pada areal pinggir waduk
sebaiknya mengunakan Floating Schovel sedangkan pada areal tengah mengunakan
floating excavator.

6.3. Telaahan Sebagai Dasar Pengelolaan


6.3.1. Tahap Persiapan

a. Persepsi masyarakat, Pada tahap persiapan, dampak penting yang diperkirakan


timbul adalah persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan, baik berupa persepsi negatif
maupun persepsi positif masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. Persepsi negatif, bersumber
dari penertiban fisik bangunan, kegiatan pengerukan dan pengangkutan lumpur yang
dikhawatirkan akan memberikan dampak terhadap peningkatan kebisingan, .dan
berkurangnya lalu lintas. Mengingat areal sekitar adalah pemukiman yang padat, maka
dampak ini menjadi signifikan, terutama di daerah pemukiman (Waduk Sunter Utara dan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-6


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

Waduk Sunter Selatan). Sedangkan persepsi positif, berupa harapan yang positif dari
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi kegiatan, harus tetap dipertahankan
dan dikembangkan. Hal ini diperlukan supaya kegiatan tersebut tidak terganggu dan
bedalan lancar. Untuk itu, harapan penduduk agar adanya kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha semaksimal mungkin dapat dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar
lokasi kegiatan, serta berbagai harapan positif lainnya perlu diperhatikan dan diantisipasi.

Ciri dampak merupakan dampak penting positif atau negatif dan akan berlangsung terus
selama rencana kegiatan itu berlangsung nanti sampai tahap pengerukan. Kelompok
masyarakat yang akan terkena dampak meliputi areal Kelurahan dan sekitarnya atau
lebih luas dari area rencana kegiatan.

Pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan adalah memberi kesempatan pada
masyarakat yang terkena dampak untuk dapat menyampaikan pendapat dan aspirasinya
melalui pihak kelurahan.

Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah sosialisasi kegiatan dilakukan secara


transparan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat setempat, seperti ulama, Dewan
Kelurahan, dan sebagainya.

Arahan rencana pemantauan lingkungan adalah menganalisa informasi dari masyarakat


melalui hot line service dan web site, observasi, dan Wawancara/interview dengan
metode purporsive ramdom dengan masyarakat sekitar kegiatan.

6.3.2. Tahap Pengerukan

a. Kebauan, sumber dampak kebauan adalah pengerukan dan penempatan material hasil
keruk, hasil pengukuran, kondisi kebauan saat ini masih dibawah baku mutu yang
ditetapkan. Kebauan merupakan dampak sementara karena akan hilang bersama
pemanasan matahari dan organoleptic habit adaptation pekerja dan masyarakat sekitar.
Apalagi di sekeliling waduk didominiasi oleh semak belukar dan lahan terbuka hijau,
namun dampak ini harus dikelola terutama di TPS lumpur agar tidak menimbulkan
dampak lebih lanjut. Dampak kebauan akan akan menimbulkan dampak turunan berupa
gangguan kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Berdasarkan potensi dampak yang
akan ditimbulkan tidak sampai di luar tapak proyek.

Ciri dampak merupakan dampak penting negatif dan akan berlangsung terus selama
kegiatan itu berlangsung, selama 33 bulan. Kelompok masyarakat yang akan terkena
dampak meliputi areal masyarakat sekitar TPSatau lebih sempit dari area rencana
kegiatan.

Arahan rencana pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi
pencemaran kebauan adalah penempatan hasil keruk jauh dari penduduk sehingga
dampak dapat terlokalisir.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-7


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

Arahan pemantauan lingkungan hidup adalah pengambilan sampel pada parameter Setiap
3 bulan sekali selama kegiatan pengerukan Waduk Sunter sesuai baku mutu SK
MenKLH No.50 tahun 1996 tentang baku mutu kebauan.

b. Lalu Lintas Dan Kerusakan Jalan, Penempatan bahan dan peralatan pengerukan
(alat-alat berat) dan penampungan sementara material keruk (lumpur dan sampah) tidak
di sarana dan prasarana kota; koordinasi dengan instansi terkait yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana perkotaan selama kegiatan pengerukan berlangsun,
terutama dengan Sudin Perhubungan Jakarta Utara untuk di lokasi pengerukan JI.Bisma-
Sunter Permai, Jalan Danau Sunter Selatan - Danau Sunter Barat dan Jalan Sindang;
selain jalannya relatif sempit juga banyaknya pemukiman masyarakat disekitar lokasi
baik pagi, sehingga bisa mengganggu menimbulkan persepsi negatif.

Kegiatan pada tahap pengerukan danau yang berdampak penting terhadap lalu lintas
adalah kegiatan pengangkutan material hasil kerukan mulai dari lokasi pengerukan
khususnya Waduk Sunter Utara dan Waduk Sunter Selatan Barat, rute pengangkutan
material khususnya JI.RE.Martadinata dan jalan akses disposal area termasuk
penampungan sementara material keruk (lumpur dan sampah), sepanjang rute
pengangkutan dan jalan akses disposal area yang berpotensi menimbulkan antrian
kendaraan pengangkutan pada jalan akses disposal area dan merambat hingga
JI.RE.Martadinata.

Penempatan kendaraan dan peralatan pengerukan (alat-alat berat) dan penampungan


sementara material keruk (lumpur dan sampah) tidak dilakukan di sarana dan prasarana
kota; serta rute pengangkutan melalui jalan yang sesuai dengan kapasitas dan klass
jalan yang sesuai dengan beban dan kapasitas kendaraan pengangkut material kerukan;
berkoordinasi dengan instansi terkait yang berhubungan dengan sarana dan prasarana
perkotaan sebelum dan selama kegiatan pengerukan berlangsung. Kegiatan pada tahap
pengerukan sungai yang berdampak penting terhadap kerusakan badan jalan adalah
kegiatan pengangkutan material kerukan (lumpur) terutama di rute yang melalui
JI.RE.Martadinata menuju disposal area ketika beberapa/seluruh paket/proyek JEDI
phase 1 dan 2a berjalan secara bersamaan dan seluruh rute menuju ke disposal site
akan melewati jalan tersebut.

Kegiatan tersebut berdampak terhadap meningkatnya beban lalu lintas kendaraan di


sekitar rute pengangkutan yang melalui JI.RE Martadinata menuju disposal site Akibat
aktivitas kendaraan proyek yang secara terus menerus/repetisi beban kendaraan pada
akhirnya dapat menimbulkan kerusakan/penurunan kualitas badan jalan. Menurunnya
kerusakan/kualtas badan jalan akibat gangguan kerusakan badan jalan di sekitar lokasi
kegiatan, sepanjang rute pengangkutan (terutama JI.RE.Martadinata) dan jalan akses
disposal area pada akhirnya akan berdampak lebih lanjut terhadap persepsi negatif
masyarakat dan gangguan kamtibmas.

Meningkatnya volume lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan, sepanjang rute pengangkutan
dan yang menimbulkan antrian khususnya pada jalan akses disposal area pada akhirnya
akan berdampak lebih lanjut terhadap penurunan kualitas udara, peningkatan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-8


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

kebisingan, persepsi negatif masyarakat dan gangguan kamtibmas. Dampak ini akan
bersifat komulatif dan kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah masyarakat
sekitar waduk (lebih luas dari area proyek).

Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi


gangguan lalu lintas dan kerusakan jalan antara lain adalah:
" Memasang rambu-rambu lalu lintas dan rambu pekerjaan proyek pengerukan.
* Menjaga kebersihan ban-ban kendaraan pengangkut bahan dan peralatan pengerukan
dan kendaraan pengangkut material keruk (lumpur dan sampah) agar tidak mengotori
badan jalan di sekitar proyek, sepanjang rute pengangukutan.
* Menyediakan tempat cuci kendaraan proyek (Car Wash) di disposal area.
" Pengangkutan peralatan dan material keruk (lumpur dan sampah) dilakukan tidak pada
saat-saat jam sibuk pagi, siang dan sore hari, yaitu dilakukan antara pukul 22.00 -
05.00 WIB.
* Menempatkan petugas pengatur lalu lintas di lokasi kegiatan pengerukan, rute
pengangkutan dan jalan akses disposal area.
* Menyediakan mobil tanki air yang beroperasi sepanjang proses pengangkutan material
kerukan berlangsung. atau menyediakan petugas kebersihan yang bekerjasama dengan
warga sekitar untuk memonitor dan membersihkan ceceran sampah dan lumpur pada
badan jalan sekitar lokasi kegiatan, sepanjang rute dan jalan akses disposal area.
• Seluruh truk pengangkut hasil kerukan harus dilengakapi dengan penutup/seal plasik
atau sejenisnya sehingga material kerukan yang ada tidak tercecer dijalan karena bocor
dli, sehingga berakibat pada licinnya jalan yang akhirnya bisa mengganggu lalu lintas
* Koordinasi dengan Sudin Perhubungan Utara.
• Pembatasan muatan truk dari hasil kerukan tidak melebihi kapasitas dan beban jalan
yang akan dilalui untuk lokasi sepanjang rute pengangkutan.
• Rute yang dilalui material hasil kerukan harus disesuaikan dengan klass jalan yang ada
sehingga tidak menimbulkan kerusakan jalan akibat overloading.
• Kontraktor wajib menyediakan uang jaminan perbaikan/pemeliharaan jalan ke Pemda
Jakarta Utara dalam mematuhi ketentuan dari Pemda masing-masing sebagai contoh
yang dikeluarkan pemda Jakarta Utara SK Walikota No 13 TH 2000 tentang
pembentukan tim pengendalian pemberian dispensasi penggunan kendaraan angkutan
beratlangkutan tanah diwilayah kota Jakarta utara.

Sedangkan arahan pemantauan lingkungan hidup adalah;


• Pengukuran dan pengamatan secara langsung akan lebih berfokus pada data lalu
lintas yang berupa antrian kendaraan (queeing) termasuk tundaan (delay) yang
merupakan bagian dari hambatan waktu perjalanan yang berpotensi terjadi baik pada
lokasi persimpangan yang ada sepanjang rute yang akan dilalui (bersignal maupun
tidak, persimpangan dengan kereta api), antrian pada lokasi pengerukan/muat
material kerukan maupun pada lokasi pembuangannya (disposal area).
• Memantau kondisi badan jalan yang dilalui kendaraan pengangkut lumpur.
• Frekuensi pemantauan kondisi lalu lintas dilakukan 1 minggu sekali selama kegiatan
pengerukan berlangsung.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-9


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

c. Kebisingan, dengan dioperasikannya alat-alat berat untuk pengerukan dan mobilisasi


lumpur ke dispossal site, akan menimbulkan dampak penting terhadap kebisingan di sekitar
tapak kegiatan, yang perlu mendapat perhatian, karena lokasi kegiatan berada pada areal
permukiman yang cukup padat, yang saat ini kondisinya relatif cukup baik. Dampak ini
selanjutnya akan dapat mengganggu kenyamanan penduduk yang tinggal di sekitar tapak
kegiatan, bahkan dapat menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat.

Adanya dampak komulatif ini akan mengganggu, baik kesehatan dan kenyamanan para
penduduk sekitarnya yang sifatnya menerus, sehingga diperlukan suatu mekanisme
untuk mengurangi dampak di sumbernya. Meningkatnya kebisingan di lingkungan waduk
pada tahap pengerukan diperkirakan akan terjadi karena mobiliasi lumpur dan
operasional alat berat, dan kegiatan pengerukan. Dampak ini akan bersifat komulatif dan
kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah masyarakat sekitar waduk (lebih luas
dari area proyek).

Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi


pencemaran kebisingan adalah:
• Pembatasan jam kerja dan pengaturan lalu lintas.
* Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut tanah/material.
• Pemeliharaan rutin pada peralatan dan kendaraan proyek

Sedangkan arahan pemantauan lingkungan hidup adalah ;


• Pengukuran tingkat kebisingan pada lokasi yang telah ditetapkan menggunakan
sound level meter Setiap 3 bulan sekali selama kegiatan pengerukan Waduk Sunter.
• Bandingkan dengan baku mutu sesual dengan SK Gub No.551 tahun 2001 tentang
baku mutu kebisingan
• Hasil pemantauan kebisingan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu
untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis.

d. Kualitas Sedimen; Kegiatan tahap pengerukan Waduk Sunter yang berdampak


penting terhadap kualitas sedimen adalah kegiatan pengerukan fisik dengan volume
material keruk sebanyak ± 2.185.400 m3. Kegiatan pengerukan ini memiliki potensi
menghasilkan logam berat dan bahan berbahaya yang terkandung dan terakumulasi
dalam sedimen sungai.

Logam berat dalam sedimen ini apabila tidak dikelola dengan baik dapat mencemari
tanah dan air tanah serta air laut tempat sedimen tersebut dibuang atau ditimbun.
Pencemaran tersebut pada akhirnya akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat
dan persepsi negatif masyarakat.

Dampak yang akan terjadi intensitasnya cukup tinggi dan berlangsung lama,
persebarannya terbatas di lokasi kegiatan dan tempat penimbunan akhir sediInen
(material keruk), jumlah manusia dan komponen lingkungan yang terkena dampak cukup
banyak, dan bersifat bersifat kumulatif.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6 -10


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

Arahan pengelolaan lingkungan:


" Memeriksa kandungan logam berat di sedimen Waduk dengan uji TCLP;
* Apabila mengandung logam berat/toksik akan dikelola sebagai limbah B3 sesuai
peraturan perundang undangan yang berlaku.

Sedangkan arahan pemantauan lingkungan hidup adalah melakukan pemantauan B3


secara komposit dengan uji TCLP, sebelum dilakukan kegiatan pengerukan

e. Sampah; Kegiatan tahap pengerukan Waduk Sunter yang berdampak penting


terhadap sampah adalah kegiatan pengerukan fisik, pemisahan material keruk,
pemanfaatan sampah dan pengangkutan sampah ke TPA. Kegiatan tersebut akan
menghasilkan sejumlah sampah. Sampah ini bila tidak diperhatikan akan menimbulkan
gangguan lingkungan sekitarnya. Timbulan sampah ini akan berdampak lebih lanjut
terhadap kebersihan dan sanitasi lingkungan, persepsi masyarakat, kesehatan
masyarakat sekitar dan petugas pemilah sampah serta kualitas udara.

Dampak yang akan terjadi intensitasnya cukup tinggi, persebarannya terbatas di sekitar
lokasi kegiatan (± radius 50 m), komponen lingkungan yang terkena dampak cukup
banyak (kebersihan dan sanitasi lingkungan, persepsi masyarakat, kesehatan
masyarakat sekitar dan petugas pemilah sampah serta kualitas udara), berlangsung
selama kegiatan pengerukan sungai dan dampaknya dapat berbalik bila kegiatan
tersebut selesai dilaksanakan.

Arahan Pengelolaan Lingkungan antara lain meliputi:


" Menyediakan wadah dan lokasi penampungan sampah hasil pemisahan sampah
dengan material keruk yang dilengkapi sarana penampung air lindi dan berpenutup,
• Pemasangan jaring pada Inlet waduk untuk mencegah masuknya sampah pada waku
pengerjaan pengerukan.
" Mengumpulkan sampah hasil pemisahan material keruk dan aktivitas buruh
pengerukan agar tidak tercecer;
" Melengkapi peralatan pelindung diri yang memadai bagi masyarakat yang terlibat
dalam kegiatan pemisahan sampah dari material keruk,
" Mempercepat pengangkutan sampah ke lokasi TPA bekerjasama dengan swasta
dan/atau Sudin Kebersihan Wilayah Jakarta Utara
• Melakukan pengawasan dan penempatan petugas kebersihan lingkungan di lokasi
kegiatan pengerukan secara menerus setiap hari selama kegiatan pengerukan
Waduk Sunter berlangsung dengan menempatkan petugas pemantau khusus.

Sedangkan arahan pemantauan lingkungan hidup; Sampah diambil langsung dari


pemilahan sampah dan lumpur, untuk masing-masing sumber tersebut dilakukan
pengukuran baik berupa berat maupun volume. Dengan demikian sekaligus akan dapat
dihitung hasil Berat Jenisnya. Setelah dilakukan pengukuran berat dan volumenya,
kemudian dilakukan pemilahan sesuai dengan komponennya berdasarkan atas jenis
sampah yang organik dan anorganik. Pengukuran secara kuantitatif terhadap sampel
dilakukan dengan penimbangan sampel sampah pada setiap lokasi pengambilan sampel

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-11


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

dan pengukuran volume sampah dilakukan dengan teknik volumetrik. Sedangkan


pengukuran karakteristik dan komposisi sampah pada setiap lokasi pengambilan sampel
disusun dalam 12 kategori berdasarkan komposisi sampah yaitu: Organik (%) volume
dan berat serta An Organik (%) volume dan berat.

f. Kualitas Air Permukaan; Sumber dampak penurunan kualitas adalah kegiatan


pengerukan dan penempatan hasil kerukan, terutama di Ancol Barat Bagian Timur yang
akan digunakan sebagai material reklamasi. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air
pada BAB Ill, secara umum kualitas air di Waduk Sunter telah tercemar bahan-bahan
organik. Dampak perubahan kualitas air yaitu peningkatan kekeruhan, akibat
terangkatnya lumpur oleh alat keruk berupa excavator. Dampak ini berlangsung sesaat
yaitu pada waktu turunnya partikel-partikel yang menyebabkan kekeruhan kembali ke
dasar perairan akibat gravitasi. Dengan memperhitungkan faktor gravitasi, debit, dan
kecepatan air, maka diperkirakan kegiatan pengerukan akan menimbulkan dampak
peningkatan kekeruhan. Sebaran dampak peningkatan kekeruhan akibat terangkatnya
padatan total suspensi solids (TSS) rata-rata radius 1-2 meter dan waktu pemulihan 5-10
menit. Dampak ini mempunyai dampak turunan berupa gangguan terhadap biota air
terutama ikan, karena pada Waduk Sunter Utara dan Waduk Sunter Selatan Barat
terdapat usaha-usaha perikanan berupa KJA dan kolam.

Ciri dampak merupakan dampak penting negatif dan akan berlangsung selama kegiatan
pekerjaan pengerukan. Kelompok masyarakat yang akan terkena dampak meliputi areal
kelurahan-kelurahan yang dilalui dan sekitarnya atau lebih luas dari area rencana studi.
Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah mengunakan silt protector. Sedangkan
arahan pemantauan lingkungan adalah pengukuran kualitas air pada up stream dan
down stream setiap tiga bulan sekali selama kegiatan pengerukan.

g. Kualitas Udara, dengan dioperasikannya alat-alat berat dan operasional kendaraan


pengangkut, akan menimbulkan dampak penting terhadap kualitas udara di sekitar waduk ,
yang perlu mendapat perhatian, karena lokasi kegiatan berada pada areal permukiman
yang padat. Dampak ini selanjutnya akan dapat mengganggu kenyamanan penduduk yang
tinggal di sekitar waduk, bahkan dapat menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat.

Adanya dampak komulatif ini akan mengganggu, kesehatan dan kenyamanan para
penduduk sekitarnya yang sifatnya menerus, sehingga diperlukan suatu mekanisme
untuk mengurangi dampak di sumbernya. Meningkatnya pencemar udara di lingkungan
waduk pada tahap pengerukan diperkirakan akan terjadi karena mobiliasi lumpur dan
operasional alat berat, dan kegiatan pengerukan. Dampak ini akan bersifat komulatif dan
kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah masyarakat sekitar waduk (lebih luas
dari area proyek).

Arahan rencana pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi
pencemaran kualitas udara adalah:
* Mengelola limbah padat baik yang berasal dari pengerukan maupun yang berasal
dari pengerukan waduk.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6 - 12


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

* Pembatasan jam kerja dan pengaturan lalu lintas.


* Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut material hasil keruk.

Arahan pemantauan lingkungan hidup adalah pengambilan sampel pada parameter Setiap
3 bulan sekali selama kegiatan pengerukan Waduk Sunter sesuai SK Gub No.551 tahun
2001 tentang baku mutu udara ambient. Sedangkan kebauan sesual baku mutu SK
MenKLH No.50 tahun 1996 tentang baku mutu kebauan.

h. Kesempatan Kerja dan Berusaha, pelaksanaan pengerukan yang diperkirakan


akan memerlukan waktu yang lama yang dapat menyerap tenaga kerja pengerukan,
merupakan dampak positif penting yang perlu lebih dikembangkan, terutama pada saat
seleksi tenaga kerja yang memprioritaskan tenaga kerja setempat. Bila hal ini tidak,
maka berpotensi dilakukan menimbulkan dampak turunan berupa timbulnya persepsi
negatif dari masyarakat (kecemburuan sosial) di sekitar tapak kegiatan. Di samping itu
dengan adanya kegiatan pengerukan akan menimbulkan dampak turunan berupa
timbulnya mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar yang secara tidak langsung
terlibat dengan kegiatan pengerukan, serta menambah jumlah penduduk yang bekerja
di sektor informal di sekitar tapak kegiatan. Ciri dampak merupakan dampak penting
positif dan akan berlangsung selama kegiatan pekerjaan pengerukan. Kelompok
masyarakat yang akan terkena dampak meliputi areal kelurahan dan sekitarnya atau
lebih luas dari area rencana studi. Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah
memberi kesempatan masyarakat sekitar untuk dapat bekerja dan berusaha di
lingkungan tapak kegiatan.

Sedangkan arahan pemantauan lingkungan adalah metode pengumpulan data


kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dilakukan dengan wawancara terhadap
masyarakat sekitar. Metode analisis data terhadap kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha adalah dengan melihat banyaknya kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha bagi masyarakat sekitar.

i. Persepsi Masyarakat; Pada tahap pengerukan, dampak penting yang diperkirakan


timbul adalah persepsi masyarakat terhadap pengerukan Waduk Sunter, baik berupa
persepsi negatif maupun persepsi positif masyarakat di sekitar lokasi kegiatan, persepsi
masyarakat ini merupakan dampak lanjutan dari persepsi masyarakat pada tahap
persiapan.

Ciri dampak merupakan dampak penting positif atau negatif dan akan berlangsung terus
selama rencana kegiatan itu berlangsung sampai tahap paska pengerukan. Kelompok
masyarakat yang akan terkena dampak meliputi areal kelurahan sepanjang Waduk
Sunter dan sekitarnya atau lebih luas dari area rencana studi.

Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah sosialisasi kegiatan dilakukan secara


transparan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat setempat, seperti ulama, Dewan
Kelurahan, dan sebagainya. Pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan adalah
memberi kesempatan pada masyarakat yang terkena dampak untuk dapat
menyampaikan pendapat dan aspirasinya melalui pihak kelurahan.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6 - 13


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

Arahan pemantauan lingkungan hidup adalah; Studi kepustakaan, Studi lapangan (mini
survai), Pengamatan (observasi), Wawancara/interview dengan metode purporsive
ramdom dengan masyarakat sekitar kegiatan

6.3.3. Tahap Paska Pengerukan

Pada tahap paska pengerukan Waduk Sunter, akan timbul dampak terhadap mengurangi
banjir dan persepsi masyarakat.

a. Mengurangi Banjir; Berdasarkan hasil prakiraan, maka terlihat bahwa sebelum


pengerukan Waduk Sunter secara umum masih dapat menampung air larian (run-off)
dari cacthment area sekitarnya, namun ada beberapa lokasi yang masih tergenang
karena kurangnya kapasitas drainase penghubung, mampetnya inlet-outlet karena
sampah, sedimentasi, perubahan tata guna lahan menjadi pemukiman (Waduk Sunter
Selatan Barat), kapasitas dan kondisi pompa. Dengan adanya pengerukan di saluran-
saluran inlet dan outlet dan waduk itu sendiri, maka potensi banjir atau luapan air saluran
tersebut akan hilang.

Adanya dampak komulatif ini akan mengganggu, kesehatan para penduduk sekitarnya
yang sifatnya menerus, sehingga diperlukan suatu mekanisme untuk mengurangi
dampak di sumbernya. Meningkatnya air larian di lingkungan waduk diperkirakan akan
terjadi karena pengerukan tidak maksimal. Dampak ini akan bersifat komulatif dan
kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah masyarakat sekitar waduk (lebih luas
dari area proyek).

Arahan pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk menangulangi luapan
air adalah mengelola pengerukan dengan baik sesuai dengan volume dan tonase yang
direncanakan.

Arahan pemantauan yang akan dilakukan adalah; memantau debit air dan tinggi banjir/
genangan,kemudian dianalisis potensi air larian tersebut dalam menimbulkan gangguan
terhadap lokasi.

b. Persepsi Masyarakat; Dampak terhadap persepsi masyarakat bersifat negatif dan


positif. Persepsi positif masyarat bersumber dari pembersihan lahan menjadi lebih baik di
sekitar waduk. Sedangkan persepsi negatif masyarakat bersumber dari kegiatan
demobilisasi tenaga kerja, walaupun diperkirakan jumlah tenaga kerja yang bekerja relatif
sedikit. Berdasarkan uraian tersebut di atas dampak terhadap persepsi masyarakat baik
yang bersifat positif maupun negatif tergolong dampak kecil. Ciri dampak merupakan
dampak penting positif atau negatif dan akan berlangsung terus selama tahap paska
pengerukan berlangsung. Kelompok masyarakat yang akan terkena dampak meliputi
areal kelurahan di sekitar Waduk Sunter dan sekitarnya atau lebih luas dari area rencana
studi.

Arahan rencana pengelolaan lingkungan adalah sosialisasi kegiatan tahap paska


pengerukan dilakukan secara transparan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6 - 14


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

setempat, seperti ulama, LSM, Dewan Kelurahan, dan sebagainya. Pengelolaan


lingkungan hidup yang telah dilakukan adalah memberi kesempatan pada masyarakat
yang terkena dampak untuk dapat menyampaikan pendapat dan aspirasinya melalui
pihak kelurahan.

Arahan rencana pemantauan lingkungan adalah menganalisa informasi dari masyarakat


melalui hot line service dan web site, observasi, dan Wawancara/interview dengan
metode purporsive ramdom dengan masyarakat sekitar kegiatan.

6.4. Rekomendasi Kelayakkan Lingkungan

Berdasarkan uraian tentang rencana kegiatan dan memperhatikan evaluasi dampak penting,
arahan pengelolaan lingkungan hidup dan pemilahan alternatif, maka dapat disimpulkan
bahwa dampak-dampak negatif penting yang akan terjadi masih dapat dicegah, dikurangi,
dan ditanggulangi, sedangkan dampak positif penting dapat dikembangkan dengan
pengelolaan lingkungan melalui pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan
pendekatan institusi, seperti yang terlihat pada tabel berikut;

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-15


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

Tabel 6.2. Evaluasi Dampak dan Arahan Pengelolaan Lingkungan Hidup


PendekatanTeknologi Pendekatan Sosial _Pendekatan institusi
Dampak Yang Dikelola Reduksi Minimalisasi MitIgasi Reduksi Minimalisasi Mitigasi Reduksi Minlmalisasi Mitigasi
TAHAPPERSIAPAN
Persepsi Masyarakat PP~ OKKy ~d n k oaa paW ~ Kk
DanuSunerSenB"assaingnRFP -%d«Ste
S~a B8", S.~ea W~spa ea inmde*
pm ,,KIdno Bdanogo,eh
in~kine
n Pna, kei .noWod

TAHAPPENGERUKAN
Kebauan Fm9*Nq Wh/aNN
kan agNo mpa ~ No Pdneimuprnee maimluw neimn p pgmn an i aaWdoÞ SIakoI. eonoN Pengrwhee K kNoa megaup.a Pengmnuappuoo KNDomé mta
dagn&p rcshu. ag epar, wpkn4 masyarakaihinnya.~o Peupanim heiknban sam ~psh~l N,~ .ooI

n k , ~~a -Mns -eng a

Lalu Lintas dan Kerusakan Pgp n " ' P p nngh" r"pM NoNkN*nIm * k k dage Komdnmi nP-~NoNa no PgNo h p j K-~d dgS~dn PU

Jalan k~

Tingkat Kebisingan P.~nnnn«NnoknnNomnad NonNtwo norNonnpanyw ak omp n.omNNt pon n i n KWd nokja,o k P~ k ~k-bsngbImM p~ k d: p~ p P-i~ . ~ntNk~opp.n n
knnd,no haoini k mgesed n oiln n,um pogng»k an pengen*on

Kualitas Sedimen WTCLPbepnde J~aNn3udado p umèng Pm-knp~ l 83hann


bW4kuse KLH
Ri

Sampah Pnn PNuNo. n gnpOpa M~ hn N ornan dnnKna


mnNoooooanyngmaken d'oNo pgnAPD m un gumpshdwk daapemisa mpeh kk pmlhnsnampa No1N03o DI dF kecamat

Kalitas Air Permukaan " k Swaia p n~ K-~nni denmD=p.nsn


d~ ~p n mdMaap~kompsm~ig P ~gagka ma d.aema np~imaDKIJka

Kualitas Udara p .n pw~ i+-gk-"n LPpOu,p no h p m ypnm~ o og M. k~o ~ Kn d>n~h kmnhWm WPN ~ppdjam Kdn~

Kesempatan Kerja dan K-nndnyakino tba bé" go dgkdnd


irut-fahn b~dæmp a kn~.mbgtn
Persepsi Masyarakat MSk kn~ongsn, nN. Non ide'agnNo n P-d -n ion K~ dn misani

TAHAPPASCAPENGERUKAN
Mengurangi Banjir P kPmn en5nym P~NI n tbm p~snn mnyadat P hn ht
0,*,5 pmnnninpn

PersepsiMasyarakat P-~n w-n P nd I ny

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6 -16


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
Evaluasi Dampak Penting

Alternatif terbaik yang mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan effisensi adalah:

• Alternatif Metode Pengerukan

Pemilihan metode ini didasari oleh kondisi lokasi Waduk Sunter dan sekitarnya.
Alternatif metode pengerukan adalah floating dreadqing (excavator) atau Floating
schovel.

Berdasarkan kondisi lokasi, maka;


- Floating Excavator; Dapat digunakan untuk semua waduk, terutama yang
berkelaman lebih dari 3 meter, namun kurang efektif untuk mengeruk tumbuhan
air.
- Floating Schovel; Dapat digunakan, namun hanya dapat digunakan pada
kedalaman rendah (1-2 meter) dan efektif untuk mengeruk tumbuhan air.

Dengan demikian, maka kegiatan Pengerukan Waduk Sunter termasuk sebagai kegiatan
yang tergolong layak lingkungan hidup untuk dilaksanakan dengan syarat melaksanakan
Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan hidup sesuai dengan dokumentasi
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
Hidup (RPL).

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) 6-17


Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP/JEDI)
Segmen Waduk Sunter
LAMPIRAN - LAMPIRAN
JAYA flAYA PEMERINTAH PROVINSI DAE[RAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PENILA1 AMDAL


,IPROVINS1 DKI JAKARTA
SEKRETARIAT BADAN PENGE OLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BPLHD) PROVINSI DKI JAKARTA
GEDUNG NYI AGENG SERANG LI X JL. HR. RASUNA SAID Kav.
C. 22, Kuningan,
JakarTa SeLt,an Telp/Fax. 5228495

Maret 2010
Nomor 7/
Sifat Penting Kepada,
Lampiran 1 berkas dokumen Yth. Direktur Sungai, Waduk dan Danau
Perihal Pengesahan KA ANDAL Dirjen. Sumber Daya Air
Pengerukan Waduk Sunter Utara, Dep. Pekerjaan Umum Selaku
Waduk Sunter Timur III, dan Ketua PMU JUFMP/JEDIP
Waduk Sunter Selatan Dalam Rangka di
JUFMP/JEDIP di Provinsi DKI Jakarta
Jakarta

Sehubungan dengan surat Direktur Sungai, Waduk dan Danau selaku Ketua
PMU Jakartra Urgent Flood Mitigation Project/Jakarta Emergency Dredging Initiative
Project (JUFMP/JEDIP) (Sdr. Ir. Widagdo, DipLHE) nomor: UM 02.06-Ad/44
tertanggal 25 Januari 2010 tentang Penyampaian Draft Kerangka Acuan (KA) Studi
ANDAL Kegiatan Pengerukan Sungai dan Waduk Fase 2 di Provinsi DKI Jakarta,
dengan ini kami beritahukan hal-hal sebagai berikut:
1. Sesuai Berita Acara Sidang Tim Teknis dan Tim Komisi dengan nomor: 11/KA
ANDAL/TK/II/2009 pada hari Selasa, tanggal 16 Pebruar 2010 tentang
penilaian Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Kegiatan
Pengerukan Waduk Sunter, dan memperhatikan perbaikan yang disampaikan
tanggal 11 Maret 2010, maka Komisi Penilai AMDAL Daerah Prov. DKI Jakarta
dapat menyetujui dan mensahkan KA-ANDAL tersebut sebagai Kerangka Acuan
(KA) Studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Pengerukan Waduk Sunter
Utara, Waduk Sunter Timur III, dan Waduk Sunter Selatan Dalam Rangka
JUFMP/JEDIP di Provinsi DKI Jakarta;
2. Deskripsi Pengerukan Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Timur III, dan Waduk
Sunter Selatan Dalam Rangka JUFMP/J~DIP di Provinsi DKi Jakarta, ada!ah
sebagai berikut:
Waduk Sunter Utaå
- Luas area : 32 Ha
- Kedalaman rata-rata : 3m
- Kapasitas waduk (eksisting) : 960.000 m3
- Volume kerukan : 960.000 m3
Waduk Sunter Timur III
- Luas area : 26 Ha
- Kedalaman rata-rata : 2m
- Kapasitas waduk (eksisting) : 520.000 m 3
- Volume kerukan : 520.000 m3
Waduk Sunter Selatan
- Luas area : 25 Ha
Kedalaman rata-rata : 3 m
- Kapasitas waduk (eksisting) 750.000 m3
- Volume kerukan : 750.000 m3
1
3. Deskripsi Dumping Site hasil kegiatan Pengerukan Waduk Sunter Utara,
Waduk
Sunter Timur III, dan Waduk Sunter Selatan Dalam Rangka JUFMP/JEDIP
di
Provinsi DKI Jakarta, adalah sebagai berikut:
- Ancol Timur: Luas ± 120 Ha dan Kapasitas ± 12.000.000
m3
4. Isu Lingkungan yang diperkirakan akan timbul pada rencana kegiatan
ini antara
lain:
- Persepsi masyarakat
- Kebauan
- Lalu lintas dan kerusakan jalan
- Kebisingan
- Kualitas sedimen
- Sampah
- Biota air
- Kualitas air permukaan
- Kualitas debu udara ambien
- Kesempatan kerja dan berusaha
- Kesehatan masyarakat
- Mengurangi banjir
5. Selanjutnya Pemrakarsa Kegiatan diharapkan:
5.1. Agar menyusun Studi ANDAL dengan berpedoman pada KA yang telah
disetujui, dan menyampaikannya kepada Komisi Penilai AMDAL Daerah
Provinsi DKI Jakarta cq. Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta untuk dinilai
lebih lanjut, sesuai jadwal yang disepakati/termuat dalam KA ANDAL;
5.2. Agar setiap perubahan rencana kegiatan yang dapat menyebabkan
perubahan materi dan lingkup studi ANDAL, hendaknya senantiasa
dilaporkan/disampaikan kepada Komisi Penilai AMDAL Daerah Provinsi
DKI Jakarta cq. Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta guna kepentingan kaji
ulang dan pemutakhiran bagian-bagian/materi KA ANDAL.
6. Dalam konteks butir 5.2. diatas telah disepakati pula, bahwa ihwal tersebut
akan diakomodasi dalam addendum KA ANDAL dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari KA ANDAL.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

a.n. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


KEPALA BPLHD PROVINSLDKI Jakarta
selaku
KETUA KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH
PRO NSI DKI Jakarta

IrENU NTUDipLEst
J lp 04&170
Tembusan: *
1. Gubernur. Prov. DKI Jakarta
2. Sekda. Prov. DKI Jakarta
3. Ass. Pembangunan dan Lingkungan Hidup Se K k
4. Walikota Administrasi Jakarta Utara
5. Kepala Bapeda Prov. DKi Jakarta
6. Ka. Dinas Pekerjaan Umum Prov. DKI Jakarta
7. Ka. Dinas Pertamanan dan Pemakaman Prov. DK Jakarta
8. Ka. Dinas Kebersihan Prov. DKi Jakarta
9. Ka. Dinas Perhubungan Prov. DKIJlkarta
10. Ka. Biro Sarana dan Prasarana Kota Provinsi DKI Jakarta
11. Ka. KLH Kota Administrasi Jakarta Utara
12. Sekretaris Komisi Penilai AMDAL Daerah Prov. DKI Jakarta
13. Ditjen. Sumber Daya Air Dep. Pekerjaan Umum

2
LAPORAN FGD
PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK TERARAH


(FOCUS GROUP DISCUSSION)

Kelurahan Rawa Badak Utara


Kecamatan Koja
Kota Administrasi Jakarta Utara
Hari/tanggal Selasa, 13 Juli 2010
Waktu Kegiatan 20.00 s/d 22.00 WIB
JEDI Sub-Project(s) Sunter Bawah/Waduk Sunter Timur IlII
Tempat FGD Aula Kantor Kelurahan
Alamat JI. Alur Laut No. 1
Peserta Laki-laki 9 orang
Peserta Perempuan 2 orang

1. PESERTA DISKUSI : Terlampir daftar hadir peserta.

Komponen peserta adalah :

1. Wakil Lurah (1 orang)


2. Dewan Kelurahan (2 orang)
3. Ketua RW (3 orang)
4. Staf RW (1 orang)
5. PKK (2 orang)
6. TPP RW (1 orang)
7. LKM (1 orang)
8. Konsultan PPA (6 orang)

JEDI EIA/SIA, yang menghadiri konsultan PPA 6 orang seperti tercantum dibawah ini:

1. Group Leader Alex Sobur, Drs, M.S.i


2. Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H
3. Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos
4. Co-Fasilitator Marali, S.Ag
5. Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos
6. Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E

Ii. URUTAN KEGIATAN:

1. Pembukaan oleh Wakil Lurah Rawa Badak Utara (Bpk. Tugiman, S.Sos)
2. Perkenalan Tim FGD dan penjelasan tentang tata cara pengisian kuesioner sebelum
FGD
3. Pengisian kuesioner sebelum FGD
4. Penjelasan tentang keterangan Ringkas Proyek JUFMP-JEDI
oleh Dr. Mas Soebagio, S.H

GRANT NO TF#092649-JUMMEDI
Bantuan Teknis Untuk EA/SIA Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Timur III-Oktober 2010 1
A PT. PPA CONS"LTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

5. Diskusi kelompok terarah di pandu oleh Tim FGD


Proses dimulai dari penjelasan tentang tujuan dari FGD dan metode yang digunakan.
Peserta di bagi menjadi tiga kelompok dengan jumlah anggota masing-masing empat
orang dan atau tiga orang yang terdiri dari perwakilan RW / RT yang ada di kelurahan
tersebut atau lokasi yang berada di sekitar kali / sungai I waduk yang akan dilakukan
pengerukan dengan pokok bahasan yang berbeda-beda dan masing-masing
kelompok berembug untuk menentukan juru bicaranya. Adapun nama-nama kelompok
tersebut sebagai berikut :
• Kelompok I membahas pemahaman pengerukan dan harapan dari kegiatan
pengerukan dengan juru bicara Bpk. Sumitro (Dekel RW 03)
• Kelompok Il membahas peran masyarakat dalam kegiatan pengerukan dan paska
pengerukan dan upaya Upaya yang harus/perlu dilakukan agar supaya kegiatan
pengerukan dan pengangkutan lumpur hasil kerukan dapat lancar dengan juru
bicara Bpk. Sucipto (Ketua RW 05)
• Kelompok l1l membahas kekawatiran peserta kalau dilakukan pengerukan dan
solusi serta antisipasi dari kekhawatiran tersebut dengan juru bicara Bpk. Befri
(Dekel RW 08)
Masing-masing kelompok menggunakan metaplan untuk menuangkan pendapatnya
kemudian hasil kesepakatan kelompok dipresentasikan melalui juru bicaranya dan
disimpulkan hasil diskusi tersebut secara bersama-sama oleh peserta
6. Pengisian kuesioner sesudah FGD
7. Penutup oleh Wakil Lurah Rawa Badak Utara (Bpk. Tugiman, S.Sos)

1II. ISUIMASALAH MENONJOL YANG DAPAT DIPEROLEH:

1. Isu 1
Peserta mengharapkan diskusi ini menggunakan metode tanya jawab dan
penyampaian usulan secara oral tidak menggunakan metode kuesioner dan
metaplan kemudian dibuat kesepakatan bersama dan dibuatkan notulensinya serta
ditanda tangani oleh semua peserta yang hadir
2. Isu 2
Peserta menghendaki kegiatan pengerukan sungail waduk / kali harus dibuatkan
Posko Pengaduan yang letaknya sudah jelas
3. Isu 3
Peserta mengharapkan Sudin dan Dinas yang terkait harus saling berkoordinasi agar
pengerukan dapat berjalan lancar
4. Isu 4
Peserta menghendaki agar sosialisasi pengerukan dilakukan sampai tingkat RW
5. Isu 5
Peserta menghimbau masyarakat setempat dilibatkan dan dikaryakan sesuai dengan
keahliannya.sehingga timbul rasa memiliki dan bertanggung jawab
6. Isu 6
Masyarakat menghendaki sebelum mulai bekerja Kontraktor diminta melakukan
konsultasi dengan masyarakat setempat dengan menjelaskan rencana kegiatan
proyek.

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JEDI
Bantuan Teknis Untuk EIA/SIA Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Timur III-Oktober 2010 2
PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

IV. TANGGAPAN SEBELUM DAN SESUDAH KUISIONER TERLAMPIR

(Tidak ada administrasi untuk rapat) biasanya meliputi:


* 3 tabel/gambar yang di ektrak dari excel
* Daftar permasalahan yang ada
* Dll

V. FOTO atau GAMBAR TERLAMPIR

VI. MATERI YANG DIBERIKAN KEPADA PESERTA DISKUSI KELOMPOK:

1. Brosur tentang proyek JUFMP-JEDI.


2. Keterangan Ringkas tentang Proyek JUFMP-JEDI.
3. Topi dengan identitas proyek JUFMP-JEDI.

VIL. TINDAK LANJUT YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN OLEH TEAM FGD:

1. Rekomendasi akan perlunya Kontraktor sebelum mulai bekerja bertemu dengan


tokoh masyarakat untuk berkoordinasi .
2. Masyarakat memperoleh kejelasan akan haknya dan kewajiban sesuai dengan
rencana proyek/kontrak.
3. Kontraktor mengenali tokoh kunci masyarakat lokasi proyek dengan memperhatikan
informasi Lurah setempat.
4. Rekomendasi akan perlunya Dinas dan Sudin terkait saling berkoordinasi dengan
baik
5. Rekomendasi akan perlunya mempekerjakan warga setempat sesuai dengan
kemampuannya sehingga kelancaran pengerukan dan keamanan alat-alat berat
penggerukan dapat terjamin

Jakarta, 13 Juli 2010

Petugas Diskusi Kelompok Terarah:


Group Leader Alex Sobur, Drs, M.S.i
Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H
Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos
Co-Fasilitator : Marali, S.Ag
Co-Fasilitator Murtiadi Kresna, S.Sos
Co-Fasilitator : Sri Ida Astuti, S.E

KOORDINATOR SIA

Drs. Bambang Budi Sardjono, M.S.

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JEDIF
Bantuan Teknis Untuk ELA/SIA Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Timur 111-Oktobeýr 2010 3
PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engincering Manggala P-atama

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK TERARAH


(FOCUS GROUP DISCUSSION)

Kelurahan Rawa Badak Selatan


Kecamatan Koja
Kota Administrasi Jakarta Utara
Hari / Tanggal Jum'at, 9 Juli 2010
Waktu 14.00 - 16.00 WIB
JEDI Sub-Project(s) Sunter Bawah dan Waduk Sunter Timur III
Tempat Aula Kantor Kelurahan
Alamat JI. Alur Laut No. 7
Peserta Laki-laki 14 orang
Peserta Perempuan 1 orang

1. PESERTA DISKUSI : Terlampir daftar hadir peserta

Komponen peserta adalah:


1. Camat (1 orang)
2. Bimas (1 orang)
3. Lurah (1 orang)
4. Dewan Kelurahan (2 orang)
5. Ketua RW (2 orang)
6. Ketua RT (2 orang)
7. Staf Kelurahan (4 orang)
8. Warga (2 orang)
9. Konsultan PPA (6 orang)

JEDI EIA/SIA yang menghadiri adalah konsultan PPA 6 orang sebagai berikut

1. Group Leader Alex Sobur, Drs, M.S.i


2. Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H
3. Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos
4. Co-Fasilitator Marali, S.Ag
5. Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos
6. Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E

II. URUTAN KEGIATAN :

1. Pembukaan oleh Lurah Rawa Badak Selatan (Bpk. Moh, Maibu, S.Sos)
2. Penjelasan tentang Keterangan Ringkas Proyek JUFMP-JEDI
oleh Bpk. Dr. Mas Soebagio, S.H
3. Pengisian kuesioner sebelum FGD dipandu oleh Tim FGD
4. Diskusi Kelompok Terarah di pandu oleh Tim FGD

GRANT NO TFE092649-JUFMP4EDI
Bantuan Teknis Untuk EA/SIA Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Timur III-Oktober 2010
PT. IPA CONSULTANTS 1 PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

5. Pengisian kuesioner sesudah FGD di pandu oleh Tim FGD


6. Penutup oleh Lurah Rawa Badak Selatan (Bpk. Moh, Maibu, S.Sos)

Ill. ISU/MASALAH MENONJOL YANG DAPAT DIPEROLEH:

1. Isu I
Lurah merekomendasikan lokasi kegiatan proyek pengerukan diutamakan di RW 04
dan RW 05 yang dilalui oleh Kali Sunter Bawah yang selalu mengalami kebanjiran
bila musim hujan tiba
2. Isu 2
Peserta menghendaki Tim JEDI mendengarkan dan memperhatikan serta
menindaklanjuti masukan-masukan dari masyarakat di lokasi pengerukan bila proyek
pengerukan ini ingin berjalan dengan baik, lancar dan mencapai hasil yang optimal
3. Isu 3
Peserta menghendaki kontraktor pelaksana pengerukan harus bertanggung jawab
hingga proyek berakhir
4. Isu 4
Peserta menghendaki kegiatan pengerukan harus dikerjakan sesuai dengan
prosedur dan tahap-tahapannya
5. Isu 5
Peserta menghendaki kegiatan pelaksanaan pengerukan hendaknya di mulai dari
saluran-saluran atau kali-kali kecil yang tersumbat aliran airnya karena adanya utilitas
(pipa PAM, kabel listrik dan Telkom) yang merupakan penyebab utama banjir di
Kelurahan Rawa Badak Selatan
6. Isu 6
Peserta menghendaki apabila proyek pengerukan akan dilaksanakan maka pihak
pelaksana proyek pengerukan membuat pemberitahuan terlebih dahulu kepada
aparat pemerintah dan masyarakat yang akan menjadi lokasi proyek pengerukan
minimal seminggu sebelum pekerjaan dimulai
7. Isu 7
Peserta berharap kemitraan ini bisa berlanjut ke tahap pelaksanaan dan pengawasan
8. Isu 8
Peserta menghendaki diadakan Posko Kesehatan dan masyarakat diberikan masker
untuk mencegah masuknya debu ke hidung akibat dampak dari pengerukan

IV. TANGGAPAN SEBELUM DAN SESUDAH KUESIONER TERLAMPIR

(Tidak ada administrasi untuk rapat) biasanya meliputi:

• 3 tabel/gambar yang di ektrak dari excel


• Daftar permasalahan yang ada

V. FOTO atau GAMBAR TERLAMPIR

GRANT NO M092649-JUFMP-JEDI
Bantuan Teknis Untuk EIA/SIA Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Timur III-Oktober 2010 2
A PT. PPA CON'ULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

VI. MATERI YANG DIBERIKAN KEPADA PESERTA DISKUSI KELOMPOK:

1. Brosur tentang proyek JUFMP-JEDI.


2. Keterangan Ringkas tentang Proyek JUFMP-JEDI.
3. Topi dengan identitas proyek JUFMP-JEDI.

VIL. TINDAK LANJUT YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN OLEH TIM FGD:

1. Rekomendasi akan perlunya sosialisasi sebelum mulai kegiatan pelaksanaan


pengerukan kepada aparat pemerintah dan masyarakat di lokasi pengerukan dan
sekitarnya
2. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengerukan dan paska pelaksanaan
pengerukan Tim JEDI harus mendengarkan dan memperhatikan serta
menindaklanjuti masukan-masukan dari masyarakat di lokasi pengerukan
3. Kontraktor pelaksana pengerukan harus profesional
4. Kegiatan pengerukan sungai dan waduk harus juga diikuti dengan pengerukan
saluran sekunder dan tertier
5. Komunikasi dan kemitraan harus berlanjut pada proyek-proyek lainnya
6. Saat pelaksanaan pengerukan harus dibentuk Posko Kesehatan untuk mencegah
atau mengurangi dari dampak pengerukan

Jakarta, 9 Juli 2010

Petugas Diskusi Kelompok Terarah:


Group Leader Alex Sobur, Drs, M.S.i
Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H
Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos
Co-Fasilitator Marali, S.Ag
Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos
Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E

KOORDINATOR SIA

Drs. Bambang Budi Sardjono, M.S.

GRANT NO TF#092649FSUFMP-JEDu
Bantuan Teknis Untuk EIAISIA Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Timur 111-Oktober 2010 3
A r.
PPA CONSULTANTS [j PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK TERARAH


(FOCUS GROUP DISCUSSION)

Kelurahan Papanggo
Kecamatan Tanjung Priok
Kota Administrasi Jakarta Utara
Hari/tanggal Rabu, 04 Agustus 2010
Waktu Kegiatan 13.30-15.30 WIB
JEDI Subproyek Waduk Sunter Utara
Tempat Aula Kantor Kelurahan
Alamat JI. Bisma Timur Il No. 1
Peserta Laki-laki 13 orang
Peserta Perempuan 6 orang

1. PESERTA DISKUSI : Terlampir daftar hadir peserta

Komponen peserta terdiri atas:


1. Wakil Lurah (1 orang)
2. Staf kelurahan (2 orang)
3. Dekel (2 orang)
4. Ketua RW (3 orang)
5. Warga (3 orang)
6. Bimas (1 orang)
7. PKK (4 orang)
8. Karang Taruna (2 orang)
9. Masyarakat Peduli Lingkungan/Maspedling (1 orang)
10. Konsultan PPA (5 orang)

JEDI EIA/SIA yang menghadiri konsultan PPA 5 orang, seperti tercantum di bawah ini:

1. Fasilitator : Dr. Mas Soebagio, S.H.


2. Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos.
3. Co-Fasilitator : Marali, S.Ag.
4. Co-Fasilitator : Murtiadi Kresno, S.Sos.
5. Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E.

II. URUTAN KEGIATAN

1. Pembukaan oleh Wakil Lurah Papanggo, Hendra, S.Sos.


2. Perkenalan Tim FGD dipandu oleh Dr. Mas Soebagio, S.H.
3. Penjelasan tentang tata cara pengisian kuesioner sebelum FGD
oleh Ahmad Sutarno, S.Sos.
4. Pengisian kuesioner sebelum FGD oleh peserta dipandu oleh Tim FGD.
5. Penjelasan tentang keterangan ringkas Proyek JUFMP-JEDI
oleh Dr. Mas Soebagio, S.H.

Gant NO
TF#09249 P-JEDI Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk North Sunter-Oktober 2010

Te.......
.. n u E....L.A
.i J- A1, 1S , .....
A PT. PPA CONSULTANTS M PT. Arkonin Engineering Manggal:- Pratama

6. Diskusi Kelompok Terarah, dipandu oleh Tim FGD.


Proses dimulai dari penjelasan tentang tujuan dari FGD dan metode yang digunakan.
Peserta di bagi menjadi 4 (empat) kelompok dengan jumlah anggota masing-masing
adalah 4 (empat) orang dan 5 (lima) orang yang terdiri atas perwakilan RW/RT yang
ada di kelurahan tersebut atau lokasi yang berada di sekitar kali/sungai/waduk yang
akan dikeruk dengan pokok bahasan yang berbeda-beda dan masing-masing
kelompok berembuk untuk menentukan juru bicaranya. Adapun nama-nama kelompok
tersebut sebagai berikut :
a. Kelompok "Waduk" membahas pemahaman pengerukan dan harapan dari kegiatan
pengerukan dengan juru bicara Wantoro, Ketua Karang Taruna Kelurahan
Papanggo.
b. Kelompok "Papanggo" membahas peran masyarakat dalam kegiatan pengerukan
(sebelum, ketika, dan sesudah pengerukan) dengan juru bicara Ahmad Sutarno,
Dewan Kelurahan RW 07.
c. Kelompok "Bersih" membahas upaya yang harus/perlu dilakukan agar kegiatan
pengerukan dan pengangkutan lumpur hasil kerukan dapat berjalan lancar, dengan
juru bicara Muchroji, Ketua RW 05.
d. Kelompok "Sehat" membahas kekhawatiran peserta jika dilakukan pengerukan dan
solusi serta antisipasi dari kekhawatiran tersebut dengan juru bicara Herman, Ketua
RW 07.
Masing-masing kelompok menggunakan metaplan untuk menuangkan pendapatnya,
kemudian hasil kesepakatan kelompok dipresentasikan melalui juru bicaranya. Hasil
diskusi tersebut disimpulkan secara bersama-sama oleh para peserta.
7. Pengisian kuesioner sesudah FGD oleh peserta dipandu oleh Tim FGD.
8. Penutup oleh Wakil Lurah Papanggo, Hendra, S.Sos.

III. ISUIMASALAH MENONJOL YANG DAPAT DIPEROLEH


1. 1su1
Masyarakat mengkhawatirkan sekitar bantaran waduk longsor dan jalan-jalan
disekitarnya menjadi rusak ketika kegiatan pengerukan.
2. lsu 2
Peserta mengkhawatirkan bahwa masyarakat masih membuang sampah/limbah ke
waduk pascapengerukan.
3. Isu 3
Masyarakat mengkhawatirkan pihak proyek JEDI tidak memberikan ganti untung
yang layak/sesuai.
4. Isu4
Peserta mengkhawatirkan penghijauan dan peternakan kambing yang berada di
sekitar bantaran waduk menjadi rusak.
5. lsu 5
Masyarakat mengkhawatirkan ketika kegiatan pengerukan terjadi polusi udara/debu.

IV. TANGGAPAN SEBELUM DAN SESUDAH KUESIONER (Bab 2)

V. FOTOIGAMBAR TERLAMPIR

Gant NOTF#092649e
s I JEDI Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk North Sunter-Oktober 2010 2
ua u.e....
.... -EI -A/S
.n IA 1 ..... ...
.. -1- - - -......
PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

VI. MATERI YANG DIBERIKAN KEPADA PESERTA DISKUSI KELOMPOK

1. Brosur tentang proyek JUFMP-JEDI.


2. Keterangan Ringkas tentang Proyek JUFMP-JEDI.
3. Topi dengan identitas proyek JUFMP-JEDI.

VIL.TINDAK LANJUT YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN

1. Sekitar bantaran waduk dibuatkan pancang dan dam beton.


2. Pihak proyek JEDI dan aparat pemerintah setempat melakukan penyuluhan tidak
boleh membuang sampah ke waduk.
3. Tokoh masyarakat dilibatkan dalam penyelesaian ganti rugi dan ganti untung yang
yang sesuai/layak.
4. Pelaksana proyek segera memperbaiki jalan yang rusak dan mengganti tanaman
yang rusak.
5. Pihak proyek JEDI menyediakan Posko Kesehatan dan Posko Pengaduan serta
warga diberikan masker.

Jakarta, 04 Agustus 2010

Petugas Diskusi Kelompok Terarah:


Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H.
Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos.
Co-Fasilitator Marali, S.Ag.
Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos.
Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E.

KOORDINATOR SIA

Bambang Budi Sardjono, Drs., M.S.

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JEDI
Bantuan Teknis Untuk EIA/SIA
Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk North Sunter-Oktober 2010 3
A P.
PPA CCNSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK TERARAH


(FOCUS GROUP DISCUSSION)

Kelurahan Warakas
Kecamatan Tanjung Periok
Kota Administrasi Jakarta Utara
Hari/tanggal Rabu, 04 Agustus 2010
Waktu Kegiatan 09.30-11.30 WIB
JEDI Subproyek Waduk Sunter Utara
Tempat Aula Kantor Kelurahan
Alamat JI. Warakas Il1,Gg. 12 No. 5-7
Peserta Laki-laki 18 orang
Peserta Perempuan 4 orang

1. PESERTA DISKUSI :Terlampir daftar hadir peserta

Komponen peserta terdiri atas:

1. Wakil Lurah (1 orang)


2. Staf kelurahan (1 orang)
3. Dewan Kelurahan (3 orang)
4. Ketua RW (1 orang)
5. Ketua RT (4 orang)
6. Warga (5 orang)
7. Babinsa (3 orang)
8. PKK (4 orang)
9. Konsultan PPA (5 orang)

JEDI EIA/SIA yang menghadiri konsultan PPA 5 orang, seperti tercantum di bawah ini:

1. Fasilitator : Dr. Mas Soebagio, S.H.


2. Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos.
3. Co-Fasilitator : Marali, S.Ag.
4. Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos.
5. Co-Fasilitator : Sri Ida Astuti, S.E.

Il. URUTAN KEGIATAN

1. Pembukaan oleh Wakil Lurah Warakas (Mulyadi, S.Sos.


2. Perkenalan Tim FGD dipandu oleh Dr. Mas Soebagio, S.H.
3. Penjelasan tentang tata cara pengisian kuesioner sebelum FGD
oleh Ahmad Sutarno, S.Sos.
4. Pengisian kuesioner sebelum FGD oleh peserta dipandu oleh Tim FGD.

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JED1 Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk North Sunter-Oktober 2010
Bantuan Teknis Untuk EWIAA
PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

5. Penjelasan tentang keterangan ringkas Proyek JUFMP-JEDI


oleh Dr. Mas Soebagio, S.H.
6. Diskusi Kelompok Terarah, dipandu oleh Tim FGD.
Proses dimulai dari penjelasan tentang tujuan dari FGD dan metode yang digunakan.
Peserta di bagi menjadi 4 (empat) kelompok dengan jumlah anggota masing-masing
adalah 5 (lima) orang dan atau 6 (enam) orang yang terdiri atas perwakilan RW/RT yang
ada di kelurahan tersebut atau lokasi yang berada di sekitar kali/sungai/waduk yang akan
dikeruk dengan pokok bahasan yang berbeda-beda dan masing-masing kelompok
berembuk untuk menentukan juru bicaranya. Adapun nama-nama kelompok tersebut
sebagai berikut:
a. Kelompok "Sejahtera" membahas pemahaman pengerukan dan harapan dari kegiatan
pengerukan dengan juru bicara A. Rojali, Dewan Kelurahan RW 03.
b. Kelompok "Sehat" membahas peran masyarakat dalam kegiatan pengerukan (sebelum,
ketika, dan sesudah pengerukan) dengan juru bicara Nur Cholipah, PKK RW 012.
c. Kelompok "Bersih" membahas upaya yang harus/perlu dilakukan agar kegiatan
pengerukan dan pengangkutan lumpur hasil kerukan dapat berjalan lancar, dengan juru
bicara Tatang Sasmita, Ketua RT 010/ RW 013.
d. Kelompok "Jakarta" membahas kekhawatiran peserta jika dilakukan pengerukan dan
solusi serta antisipasi dari kekhawatiran tersebut dengan juru bicara Samingan, Tokoh
Masyarakat RW 014.
Masing-masing kelompok menggunakan metaplan untuk menuangkan pendapatnya,
kemudian hasil kesepakatan kelompok dipresentasikan melalui juru bicaranya. Hasil
diskusi tersebut disimpulkan secara bersama-sama oleh para peserta.
7. Pengisian kuesioner sesudah FGD oleh peserta dipandu oleh Tim FGD.
8. Penutup oleh Wakil Lurah Warakas, Mulyadi, S.Sos.

Ill. ISUIMASALAH MENONJOL YANG DAPAT DIPEROLEH


1. Isu1
Masyarakat mengharapkan Kelurahan Warakas terbebas dari banjir, aman, dan tentram.
2. Isu 2
Peserta mengkhawatirkan kegiatan pengerukan menimbulkan dampak kerusakan jalan.
3. Isu 3
Peserta menghendaki pihak proyek pengerukan memilih kontraktor yang rekam jejaknya
sudah teruji baik dan bertanggung jawab hingga pekerjaan tuntas sesuai kontrak
kerjanya.
4. Isu 4
Agar kegiatan pengerukan dilakukan secara rutin dan terpadu.
5. Isu 5
Hendaknya masyarakat berperan aktif dan ikut serta mengawasi pelaksanaan kegiatan
pengerukan.
6. Isu 6
Kontraktor hendaknya melakukan pengerukan sesuai dengan Bestek dan ada jaminan.
7. Isu 7
Peserta menghendaki pihak proyek pengerukan tidak melakukan penebangan pohon atau
merusak tanaman yang berada di sekitar bantaran Waduk Sunter utara.

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JEDI
Bantuan Teknis Untuk EIA/SIA
Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk North Sunter-Oktober 2010 2
PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Mangg-'a Pratama

8. Isu 8
Hendaknya kegiatan pengerukan tidak menambah kemacetan dan kebisingan di lokasi
pengerukan.
9. lsu 9
Peserta mengharapkan pihak proyek pengerukan hendaknya melibatkan masyarakat
Kelurahan Warakas sebagai tenaga kerja sesuai dengan ketrampilannya.

IV. TANGGAPAN SEBELUM DAN SESUDAH KUESIONER (Bab 2)

V. FOTOIGAMBAR TERLAMPIR

VI. MATERI YANG DIBERIKAN KEPADA PESERTA DISKUSI KELOMPOK

1. Brosur tentang proyek JUFMP-JEDI.


2. Keterangan Ringkas tentang Proyek JUFMP-JEDI.
3. Topi dengan identitas proyek JUFMP-JEDI.

VII. TINDAK LANJUT YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN

1. Pihak proyek JEDI hendaknya sudah mengantisipasi dampak-dampak negarif yang akan
timbul ketika pengerukan seperti: kerusakan jalan, merusak penghijauan, dan
penggusuran rumah di sekitar lokasi pengerukan.
2. Pihak proyek pengerukan hendaknya memilih kontraktor yang rekam jejaknya sudah teruji
baik dan bertanggung jawab hingga pekerjaan tuntas sesuai kontrak kerjanya.
3. Kegiatan penggerukan hendaknya dilakukan secara rutin dan terpadu.
4. Pihak proyek JEDI hendaknya melibatkan masyarakat Kelurahan Warakas sebagai
tenaga kerja sesuai dengan ketrampilannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
monitoring serta evaluasi.

Jakarta, 04 Agustus 2010

Petugas Diskusi Kelompok Terarah


Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H.
Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos.
Co-Fasilitator Marali, S.Ag.
Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos.
Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E.

KOORDINATOR SIA

Bambang Budi Sardjono, Drs., M.S.

BGant n Tnis Ut0 E9LJS I Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk North Sunter-Oktober 2010 3
n a
I.-- k... ..
.e.nt.
... --- --
P'. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK TERARAH


(FOCUS GROUP DISCUSSION)

Kelurahan Sunter Jaya


Kecamatan Tanjung Priok
Kota Administrasi Jakarta Utara
Hari/tanggal Jum'at, 23 Juli 2010
Waktu Kegiatan 09.35-11.00 WIB
JEDI Sub-Project(s) Sentiong-Sunter/Wd. Sunter Sel. Barat
Tempat Aula Kantor Kelurahan
Alamat JI. Bentengan VI
Peserta Laki-laki 15 orang
Peserta Perempuan 7 orang

1. PESERTA DISKUSI : Terlampir daftar hadir peserta.

Komponen peserta adalah


1. Lurah (1 orang)
2. Staf Kelurahan (1 orang)
3. Dekel (3 orang)
4. Ketua RW (4 orang)
5. Ketua RT (1 orang)
6. Warga (3 orang)
7. Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM (2 orang)
8. PKK (7 orang)
9. Konsultan PPA (6 orang)

JEDI EIA/SIA yang menghadiri konsultan PPA 6 orang seperti tercantum dibawah:

1. Group Leader Alex Sobur, Drs, M.S.i


2. Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H
3. Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos
4. Co-Fasilitator Marali
5. Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos
6. Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E

1I.URUTAN KEGIATAN:

1. Pembukaan oleh Lurah Sunter Jaya (Bpk. Syamsu Rizal. K, M.AP)


2. Perkenalan Tim FGD dipandu oleh Bpk. Alex Sobur, Drs, M.SJ
3. Penjelasan tentang tata cara pengisian kuesioner sebelum FGD
oleh Bpk. Marali, S.Ag
4. Pengisian kuesioner sebelum FGD oleh peserta dipandu oleh Tim FGD
5. Penjelasan tentang keterangan ringkas Proyek JUFMP-JEDI

GRANT NO TF#092649JUMP-JEDI Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Selatan Bag. Barat-Oktober 2010
Bantuan Teknis Untuk EMA/SIA
P'. PPA uONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

oleh Bpk. Alex Sobur, Drs, M.S.i


6. Diskusi Kelompok Terarah dipandu oleh Tim FGD
Proses dimulai dari penjelasan tentang tujuan dari FGD dan metode yang digunakan.
Peserta di bagi menjadi empat kelompok dengan jumlah anggota masing-masing lima
orang dan atau enam orang yang terdiri dari perwakilan RW/RT yang ada di kelurahan
tersebut atau lokasi yang berada di sekitar kali/sungai/waduk yang akan dilakukan
pengerukan dengan pokok bahasan yang berbeda-beda dan masing-masing
kelompok berembug untuk menentukan juru bicaranya. Adapun nama-nama kelompok
tersebut sebagai berikut :
" Kelompok I membahas pemahaman pengerukan dan harapan dari kegiatan
pengerukan dengan juru bicara Bpk. Romelan (Ketua RT 007/RW 05)
" Kelompok Il membahas peran masyarakat dalam kegiatan pengerukan ( sebelum,
ketika, dan sesudah pengerukan) dengan juru bicara Bpk. Sutisna (Ketua RW 06)
• Kelompok 111 membahas upaya yang harus/perlu dilakukan agar supaya kegiatan
pengerukan dan pengangkutan lumpur hasil kerukan dapat lancar dengan juru
bicara
Bpk. Anyong Musa (Ketua RW 05)
• Kelompok IV membahas kekhawatiran peserta kalau dilakukan pengerukan dan
solusi serta antisipasi dari kekhawatiran tersebut dengan juru bicara Bpk. Fedi
Sasono
(Warga RT 14/RW 011)
Masing-masing kelompok menggunakan metaplan untuk menuangkan pendapatnya
kemudian hasil kesepakatan kelompok dipresentasikan melalui juru bicaranya dan
disimpulkan hasil diskusi tersebut secara bersama-sama oleh peserta.
7. Pengisian kuesioner sesudah FGD oleh peserta dipandu oleh Tim FGD
8. Penutup oleh Lurah Sunter Jaya (Bpk. Syamsu Rizal. K, M.AP)

IlIl. ISUIMASALAH MENONJOL YANG DAPAT DIPEROLEH

1. 1su 1
Masyarakat menghendaki pihak proyek pengerukan agar memberikan ganti rugi yang
layak dan manusiawi atas pembebasan tanah mereka
2. lsu 2
Masyarakat menghendaki pihak proyek pengerukan melibatkan masyarakat di lokasi
pengerukan sebagai petugas kebersihan danau yang mendapat honor I bulan
3. lsu 3
Peserta menghimbau kepada pihak proyek agar memberikan rasa nyaman, dan
aman kepada masyarakat yang bermukim disekitar bantaran Waduk Sunter Selatan
Barat
4. Isu 4
Peserta mengkhawatirkan ketika pelaksanaan pengerukan terjadi longsor di sekitar
bantaran Waduk Sunter Selatan Barat oleh karena itu masyarakat menghendaki
bantaran Waduk Sunter Selatan Barat diturap dengan seatpeel.

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JEDI Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Setatan Bag. Barat-Oktober 2010 2
Bantuan Teknis Untuk EIA/SIA
A PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

5. Isu 5
Masyarakat menghendaki pihak proyek pengerukan agar memperhatikan dan
mengantisipasi dampak lingkungan, penyakit yang timbul dan dampak debu akibat
dari pengerukan.
6. Isu 6
Peserta menghendaki pengerukanan dilakukan minimal sampai kedalaman 6 - 8
meter agar lumpur dan sampah terangkat dari Kali Sentiong - Sunter / Wd. Sunter
Sel. Barat
(sesuai dengan kondisi Kali Sentiong-Sunter/Wd. Sunter Sel. Barat saat ini) sehingga
hasil pengerukan menjadi optimal.
7. Isu 7
Peserta menghendaki kegiatan pengerukan memperhatikan lalulintas disekitar Kali
Sentiong-Sunter/Wd. Sunter Sel. Barat karena merupakan jalan hidup yang selalu
ramai dilalui kendaraan umum.
8. Isu 8
Peserta menghendaki lumpur hasil pengerukan digunakan kembali sebagai bahan
dasar pembuatan batako dan kompos untuk itu pihak proyek pengerukan diharapkan
bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat divisi Posyantek.
9. Isu 9
Peserta menghendaki Ketua RT dan Ketua RW dilokasi pengerukan dilibatkan
sebagai pengurus di Posko Pengaduan supaya lebih efektif dalam proses
pengawasan.

IV. TANGGAPAN SEBELUM DAN SESUDAH KUESIONER TERLAMPIR

(Tidak ada administrasi untuk rapat) biasanya meliputi:

* 3 tabel/gambar yang di ektrak dari excel


* Daftar permasalahan yang ada
* Dil

V. FOTO atau GAMBAR TERLAMPIR

VI. MATERI YANG DIBERIKAN KEPADA PESERTA DISKUSI KELOMPOK:

1. Brosur tentang proyek JUFMP-JEDI.


2. Keterangan Ringkas tentang Proyek JUFMP-JEDI.
3. Topi dengan identitas proyek JUFMP-JEDI.

VIL.TINDAK LANJUT YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN OLEH TIM FGD:

1. Rekomendasi akan perlunya pihak proyek pengerukan lebih cermat dan teliti memilih
kontraktor yang rekam jejaknya sudah teruji baik

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JED1 Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Selatan Bag. Barat-Oktober
Bwituan Teknis Untuk EIA/SIA 2010 3
A PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Mang,ala Pratama

2. Rekomendasi akan perlunya masyarakat setempat dilibatkan sebagai tenaga kerja


dan keamanan dalam proyek pengerukan
3. Rekomendasi agar pihak proyek pengerukan agar melakukan sosialisasi tentang
pengerukan di lokasi pengerukan mulai dari tingkat RT,RW dan Kelurahan
4. Rekomendasi agar pihak proyek pengerukan membuat Posko Pengaduan dan Posko
Kesehatan untuk meminimalisir dampak negatif dari kegiatan pengerukan dan
melibatkan Ketua RT dan Ketua RW sebagai pengurus Posko Pengaduan dan Posko
Kesehatan
5. Rekomendasi kedalaman pengerukan harus memperhatikan kondisi Kali Sunter
Bawah (5-8 meter)

Jakarta, 23 Juli 2010

Petugas Diskusi Kelompok Terarah


Group Leader: Alex Sobur, Drs, M.S.i
Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H
Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos
Co-Fasilitator Marali
Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos
Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E

KOORDINATOR SIA

Drs. Bambang Budi Sardjono, M.S

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JED1
Bantuan Teknis Untuk EIA/SIA
Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Setatan Bag. Barat-Oktober 2010
4
PT. PPA CONSULTANTS 1 PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK TERARAH


(FOCUS GROUP DISCUSSION)

Kelurahan Sunter Agung


Kecamatan Tanjung Priok
Kota Administrasi Jakarta Utara
Hari/tanggal Jum'at, 23 Juli 2010
Waktu Kegiatan 14.16-16.00 WIB
JEDI Sub-Project(s) Sentiong-Sunter/Wd. Sunter Sel. Barat
Tempat Aula Kantor Kelurahan
Alamat JI. Sunter karya Utara Blok G
Peserta Laki-laki 25 orang
Peserta Perempuan 0 orang

I. PESERTA DISKUSI : Terlampir daftar hadir peserta.

Komponen peserta adalah

1. Wakil Lurah (1 orang)


2. Staf Kelurahan (3 orang)
3. Dekel (3 orang)
4. Ketua RW (5 orang)
5. Ketua RT (2 orang)
6. Warga (7 orang)
7. Babinsa (1 orang)
8. Bimas (1 orang)
9. Kapolpos (1 orang)
10. Karang Taruna (1 orang)
11. Konsultan PPA (6 orang)

JEDI EIA/SIA yang menghadiri konsultan PPA &ARKONIN 6 orang seperti tercantum
dibawah :

1. Group Leader Alex Sobur, Drs, M.S.i


2. Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H
3. Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos
4. Co-Fasilitator Marali, S.Ag
5. Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos
6. Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E

II. URUTAN KEGIATAN:

1. Pembukaan oleh Wakil Lurah Sunter Agung (Bpk. A. Malik, S.Sos)


2. Perkenalan Tim FGD dipandu oleh Bpk. Dr. Mas Soebagio, S.H

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JEDI Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Selatan Bag. Barat-Oktober 2010
Bantuan Teknis Untuk EIAJSIA
PT. PP.* CONSULTANTS l PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

3. Penjelasan tentang tata cara pengisian kuesioner sebelum FGD


oleh Bpk. Ahmad Sutarno, S.Sos
4. Pengisian kuesioner sebelum FGD oleh peserta dipandu oleh Tim FGD
5. Penjelasan tentang keterangan ringkas Proyek JUFMP-JEDI
oleh Bpk. Dr. Mas Soebagio, S.H
6. Diskusi Kelompok Terarah dipandu oleh Tim FGD:
Proses dimulai dari penjelasan tentang tujuan dari FGD dan metode yang digunakan.
Peserta di bagi menjadi empat kelompok dengan jumlah anggota masing-masing lima
orang dan atau enam orang yang terdiri dari perwakilan RW/RT yang ada di kelurahan
tersebut atau lokasi yang berada di sekitar kali/sungai/waduk yang akan dilakukan
pengerukan dengan pokok bahasan yang berbeda-beda dan masing-masing
kelompok berembug untuk menentukan juru bicaranya. Adapun nama-nama kelompok
tersebut sebagai berikut :
• Kelompok Beko membahas pemahaman pengerukan dan harapan dari kegiatan
pengerukan dengan juru bicara Bpk. Arul Syafarudin (Dekel RW 03)
" Kelompok Truk Tronton membahas peran masyarakat dalam kegiatan pengerukan
(sebelum, ketika, dan sesudah pengerukan) dengan juru bicara Bpk. MD. Aming
(Warga RW 010)
• Kelompok Buldozer membahas upaya yang harus/perlu dilakukan agar supaya
kegiatan pengerukan dan pengangkutan lumpur hasil kerukan dapat lancar dengan
juru bicara
Bpk. Jaya Hartanto (Ketua RW 020)
• Kelompok Crane membahas kekhawatiran peserta kalau dilakukan pengerukan
dan solusi serta antisipasi dari kekhawatiran tersebut dengan juru bicara Bpk.
Sugeng Marwanto (Warga RW 010)
Masing-masing kelompok menggunakan metaplan untuk menuangkan pendapatnya
kemudian hasil kesepakatan kelompok dipresentasikan melalui juru bicaranya dan
disimpulkan hasil diskusi tersebut secara bersama-sama oleh peserta
7. Pengisian kuesioner sesudah FGD oleh peserta dipandu oleh Tim FGD
8. Penutup oleh Wakil Lurah Sunter Agung (Bpk. A. Malik, S.Sos)

Ill. ISUIMASALAH MENONJOL YANG DAPAT DIPEROLEH

1. 1su 1
Peserta menghendaki proyek segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat
kegiatan pengerukan
2. Isu 2
Peserta menghendaki pîhak proyek pengerukan memilih kontraktor yang rekam
jejaknya sudah teruji baik dan bertanggung jawab hingga pekerjaan tuntas sesuai
kontrak kerjanya
3. Isu 3
Peserta menghendaki pihak proyek pengerukan agar melakukan sosialisasi tentang
pengerukan di lokasi pengerukan mulai dari tingkat RT,RW dan Kelurahan

GRANT NOTF#092 49U


E MP-SEDI Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Selatan Bag. Barat-Oktober 2010 2
T.ui..............
-nu
Il, I....<..........A...........
.... < --- ,ýý-lý-
....
A PT. PPA CONSULTANTS PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

4. Isu 4
Peserta menghendaki pihak proyek agar melibatkan masyarakat setempat sebagai
tenaga kerja dan keamanan dalam proyek pengerukan sesuai dengan keahliannya
masing-masing
5. Isu5
Peserta mengharapkan Ketua RT dan Ketua RW dilokasi pengerukan dilibatkan
sebagai pengawas serta diberikan tempat di Posko Pengaduan sehingga proyek
pengerukan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur
6. Isu 6
Masyarakat menghendaki pihak proyek pengerukan agar memberikan uang ganti rugi
atau memperbaiki rumah-rumah yang kena penggusuran atau rusak akibat dari
kegiatan pengerukan
7. Isu 7
Peserta menghendaki pengerukan dilakukan sampai kedalaman 5 - 8 meter agar
lumpur dan sampah terangkat dari Kali Sentiong - Sunter I Wd. Sunter Sel. Barat
8. Isu 8
Masyarakat mengkhawatirkan terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalulintas akibat
dari kegiatan pengerukan

IV. TANGGAPAN SEBELUM DAN SESUDAH KUESIONER TERLAMPIR

(Tidak ada administrasi untuk rapat) biasanya meliputi:


* 3 tabel/gambar yang di ektrak dari excel
* Daftar permasalahan yang ada
* Dil

V. FOTO atau GAMBAR TERLAMPIR

VI. MATERI YANG DIBERIKAN KEPADA PESERTA DISKUSI KELOMPOK:

1. Brosur tentang proyek JUFMP-JEDI.


2. Keterangan Ringkas tentang Proyek JUFMP-JEDI.
3. Topi dengan identitas proyek JUFMP-JEDI.

VIL.TINDAK LANJUT YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN OLEH TIM FGD:

1. Rekomendasi akan perlunya pihak proyek pengerukan lebih cermat dan teliti memilih
kontraktor yang rekam jejaknya sudah teruji baik
2. Rekomendasi akan perlunya masyarakat setempat dilibatkan sebagai tenaga kerja
dan keamanan dalam proyek pengerukan
3. Rekomendasi agar pihak proyek pengerukan agar melakukan sosialisasi tentang
pengerukan di lokasi pengerukan mulai dari tingkat RT,RW dan Kelurahan
4. Rekomendasi agar pihak proyek pengerukan membuat Posko Pengaduan dan Posko
Kesehatan untuk meminimalisir dampak negatif dari kegiatan pengerukan

GRANT NO F#092649-JUFMP-JEDI Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Selatan
Bantuan Teknis Untuk EIA/SIA Bag. Barat-Oktober 2010 3
A PT. PPA CONSULTANTS
19 PT. Arkonin Engineering M-inggala Pratama

kondisi Kali Sentiong-


5. Rekomendasi kedalaman pengerukan harus memperhatikan
Sunter/Vd. Sunter Sel. Barat

Jakarta, 23 Juli 2010

Petugas Diskusi Kelompok Terarah


Group Leader Alex Sobur, Drs, M.S.i
Fasilitator Dr. Mas Soebagio, S.H
Co-Fasilitator Ahmad Sutarno, S.Sos
Co-Fasilitator Marali
Co-Fasilitator Murtiadi Kresno, S.Sos
Co-Fasilitator Sri Ida Astuti, S.E

KOORDINATOR SIA

Drs. Bambang Budi Sardjono, M.S

GRANT NO TF#092649-JUFMP-JEDI Focus Group Discussion (FGD) Sub-Project Waduk Sunter Selatan Bag. Barat-Oktober 2010 4
Bantuan Teknis UJntuk EA/SIA
Laporan Sosialisasi AMDAL

Dalam Rangka Penyusunan


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

Kegiatan Pengerukan Sungai dan Waduk di DKI Jakarta


Fase 2 dalam Rangka Jakarta Urgent Flood Mitigation
Project / Jakarta Emergency Dredging Initiative Project
(JUFMP/JEDIP)

Desember 2009

Pemrakarsa :

PROJECT MANAGEMENT UNIT


KATA PENGANTAR
Pemerintah Indonesia melalui bantuan Bank Dunia merencanakan
akan
melakukan pengerukan dan perbaikan terhadap sebagian besar
sungai dan
waduk yang ada di Jakarta. Upaya tersebut dilakukan melalui proyek
Jakarto
Emergency Dredging Initiative-JEDI yang fermasuk dalam Proyek
Mitigasi Banjir
Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project-JUFMP). Tujuan
proyek ini untuk
mengurangi timbunan endapan di saluran sungai dan waduk pengendali
banjir.
Fase 2 dari Proyek JEDI, meliputi dua belas saluran pembuangan
atåu sungai dan
empat waduk, telah dipilih untuk dikaji dari segi perencanaan, teknis
desain dan
studi AMDAL terhadap keseluruhan lokasi proyek tersebut. Pekerjaan
pengerukan
ini harus memenuhi salah satu tujuan utama dari kegiatan
proyek, dan
memberikan manfaat terhadap upaya pencegahan banjir di Provinsi
DKI Jakarta.
Lokasi-lokasi yang termasuk kedalam proyek JEDI Fase 2 adalah:

1. Cideng - Thamrin
2. Waduk Sunter Timur III
3. Waduk Sunter Utara
4. Waduk Sunter Selatan
5. Banjir Kanal Barat/WBC
6. Krukut - Cideng Drain
7. Kali Sunter (upper)
8. Grogol - sekretaris
9. Lower Angke
10. Tanjungan Drain
11. Pakin - Kali Besar Jelakeng
12. Waduk Pluit
13. Kamal Drain
14. Cakung Drain
15. Muara Kali Adem CDF
16. Muara Banjir Kanal Timur / EBC/ Marunda CDF

Sesuai dengan ketentuan pasal 26 Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia No.
27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
( AMDAL ),
Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup No 11 ahun 2006
tentang Jenis
Rencana Usaha dan /atau Kegiatan yang wajib di lengkapi dengan
AMDAL di
Wilayah DKI Jakarta, Pemrakarsa merencanakan melakukan studi
AMDAL sebagai
bagian dari studi kelayakan.
Sebagai langkah awal dalam proses studi AMDAL, dilakukan kegiatan sosialisasi
AMDAL. Kegiatan ini sebagai implementasi dari Keputusan Kepala Bapedal No.8
th 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses
AMDAL dan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.76 th 2000 tentang
Pedoman Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses
AMDAL.

Masyarakat yang berkepentingan (stakeholders) terutama yang berada di sekitar


wilayah kegiatan dapat menyampaikan aspirasi, kebutuhan ,dan.nilai-nilai yang
dimiliki masyarakat, serta usulan penyelesaian masalah dari masyarakat yang
berkepentingan dengan tujuan memperoleh keputusan yang terbaik. Di samping
itu, melalui proses îni dilakukan pemetaan isu-isu pokok yang akan menjadi dasar
dalam penyusunan studi AMDAL. Hasil dari proses Sosialisasi AMDAL fersebut
disampaikan dalam Laporan Sosialisasi AMDAL ini. Kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pelaksanaan Sosialisasi AMDAL dan penyusunan
dokumen ini, kami ucopkan terima kasih.

Jakarta, Desember 2009

Project Management Unit


DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN
1-1
1.1 LATAR BELAKANG
1-1
1.2 DASAR PELAKSANAAN
1-2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1-3
1.4 PRINSIP DASAR PELAKSANAAN
1-3
2 PELAKSANAAN SOSIALISASI AMDAL
2-1
2.1 METODE
2-1
2.2 WAKTU PELAKSANAAN
2-1
2.3 LOKASI SOSIALISASI AMDAL
22
2.4 PESERTA
2-2
3 HASIL-HASIL SOSIALISASI AMDAL
3-1
3.1 MASUKAN DAN SARAN ATAS PEMASANGAN PENGUMUMAN
3-1
3.2 HASIL KUESIONER
3-1
3.3 ISU-ISU PENTING YANG MUNCUL DALAM SOSIALISASI AMDAL
3-1
4 KESIMPULAN
4-1
5 DAFTAR PUSTAKA
5-1
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I PENGUMUMAN KEGIATAN Di HARIAN WARTA KOTA,
7 NOV 2009
LAMPIRAN 2DAFTAR HADIR KEGIATAN SOSIALISASI AMDAL DI AULA
GEDUNG NY1
AGENG SERANG TANGGAL 8 DESEMBER 2009
LAMPIRAN 3TRANSKRIP KEGIATAN SOSIALISASI AMDAL AUDITORIUM
GEDUNG NY1
AGENG SERANG TANGGAL 8 AGUSTUS 2009
LAMPIRAN 4BAHAN PRESENTASI PADA KEGIATAN SOSIALISASI
AMDAL TANGGAL 8
DESEMBER 2009
LAMPIRAN 5BERITA ACARA SOSIALISASI AMDAL
LAMPIRAN 6 ANALISIS HASIL KUISIONER PESERTA SOSIALISASI
LAMPIRAN 7FOTO-FOTO KEGIATAN SOSIALISASI AMDAL
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Banjir di Ibukota Jakarta telah menjadi isu Nasional yang telah


menimbulkan kerugian financial yang besar dan berdampak pada
prikehidupan masyarakat di wilayah Jakarta. Dalam rangka mengurangi
besarnya kerugian dan kerusakan akibat banjir, Pemerintah Indonesia
telah mengidentifikasi serangkaian saluran pengendali banjir, sungai dan
waduk yang memerlukan perbaikan dalam waktu yang mendesak.
Kegiatan ini akan mengurangi resiko banjir dan membawa manfaat
langsung terhadap masyarakat yang tinggal dan bekerja di daerah-
daerah rawan banjir.

Pemerintah Indonesia melalui bantuan Bank Dunia merencanakan akan


melakukan pengerukan dan perbaikan terhadap sebagian besar sungai
dan waduk yang ada di Jakarta. Upaya tersebut dilakukan melalui
proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative-JEDI yang termasuk dalam
Proyek Mitigasi Banjir Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project-
JUFMP). Tujuan proyek ini untuk mengurangi timbunan endapan di saluran
sungai dan waduk pengendali banjir.

Fase 2 dari Proyek JEDI, meliputi dua belas saluran pembuangan atau
sungai dan empat waduk, telah dipilih untuk dikaji dari segi
perencanoan, teknis desain dan studi AMDAL terhadap keseluruhan
lokasi proyek tersebut. Pekerjaan pengerukan ini harus memenuhi salah
satu tujuan utama dari kegiaan proyek, dan memberikan manfaat
terhadap upaya pencegahan banjir di Provinsi DKI Jakarta.
Lokasi-lokasi yang termosuk kedalam proyek JEDI Fase 2 adalah:

1. Cideng - Thamrin
2. Waduk Sunter Timur III
3. Waduk Sunter Utara
4. Waduk Sunter Selatan
5. Banjir Kanal Barat/WBC
6. Krukut - Cideng Drain
7. Kali Sunter (upper)
8. Grogol - sckretaris
9. Lower Angke
10. Tanjungan Drain
Il. Pakin - Kali Besar Jelakeng
12. Waduk Pluit
13. Kamal Drain
14. Cakung Drain
15. Muara Kali Adem CDF
16. Muara Banjir Kanal Timur / EBC 1Marunda CDF

Pengerukan ini akan dapat berdampak posifif maupun negatif penting


terhadap komponen lingkungan hidup baik fisik kimia, hayati, Sosial
Ekonomi Budaya maupu kesehatan Masyarakat, untu itu perlu dilakukan
kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

Berdasarkan surat Keputusan Kepala BAPEDAL No. 08 tahun 2000 tentang


Peran serta Masyarakat di dalam proses penyusunan AMDAL dan
Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 76 Tahun 2001 tentang Pedoman
Operasional Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam
Proses AMDAL. Pada tahap awal proses studi AMDAL perlu dilakukan
kegiatan sosialisasi AMDAL kepada masyarakat dan pemangku
kepentingan (stake holders) terkait. Melalui sosialisasi ini pemrakarsa
kegiatan mengharapkan saran, pendapat,dan tanggapan masyarakat
sebagai bahan kajian dan telaahan dalam studi AMDAL selanjutnya.

1.2 DASAR PELAKSANAAN

Landasan hukum yang di pakai sebagai acuan dalam pelaksanaan


Sosialisasi AMDAL adalah:
1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisa
mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
3. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor:
08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan
Informasi dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup,
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006
tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup,
5. Keputusan Gubernur KDKI Jakarfa Nomor 76 tahun 2001 tentang
Pedoman Operasional Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan
Informasi dalam Proses AMDAL,
6. Kepulusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 2863 Tahun 2001 tenlang
Jenis Usaha kerja dan/atau Kegiaton yang wajib di lengkapi dengan
AMDAL di wilayah DKI Jakarta.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Secara umum,maksud dan tujuan pelaksanaan sosialisasi adalah untuk


melaksanakan Keputusan Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 dan
Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 76 Tahun 2001. Secara khusus,
pelaksanaan Sosialisasi AMDAL dimaksudkan untuk :
1) Melindungi kepentingan masyarakat disekitar lokasi rencana kegiatan
dari dampak negatif yang mungkin timbul,
2) Memastikan adanya transparasi dalam keseluruhan proses AMDAL
atos rencana kegiatan pengerukan sungai dan waduk di DKI Jakarta,
3) Membangun suasana kemitraan yang setara antara pihak-pihak
yang berkepentingan dengan rencana kegiatan pengerukan sungai
dan waduk di DKI Jakarta,
4) Menghormati hak-hak semua pihak untuk memperoleh informasi yang
terkait dengan rencana kegiatan pengerukan sungai dan waduk di
DKI Jakarta.

1.4 PRINSIP DASAR PELAKSANAAN

Untuk mendapatkan masukan yang mencerminkan kondisi di lapangan,


maka dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi AMDAL senantiasa di
dasarka pada prinsip-prinsip :

1) Kesetaraan posisi diantara pihak-pihak yang terlibat,


2) Transparasi dalam pengambilan keputusan,
3) Penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana; dan
4) Koordinasi,komunikasi, dan kerjasama di kalangan pihak-pihak terkait.
2 PELAKSANAAN SOSIALISASI AMDAL

2.1 METODE
Keterlibatan masyarakat dalam studi AMDAL diwadahi dalam beberapa
tahap kegiatan. Pada tahapan penyusunan KA ANDAL ini, keterlibatan
masyarakat dilakukan dalam bentuk kesempatan memberikan saran-
saran dan tanggapan terhadap rencana kegiatan.

Sesuai Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan


Nomor: 08 Tahun 2000 dan keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 76
Tahun 2001 tentang Pedoman Operasional Keterlibatan masyarakat dan
keterbukaan informasi dalam Proses AMDAL, Pemrakarsa melakukan
pengumuman yang dimuat dalam surat kabar yakni Harian Wartakota
tertanggal 7 November 2009 (lampiran 1). Kemudian, pada tanggal 8
Desember 2009, dilakukan sosialisasi AMDAL dengan metode lokakarya
yang melibatkan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan pengerukan sungai
dan waduk di DKI Jakarta Fase 2 dan instansi-instansi terkait (stake
holders) lainnya. Pemrakarsa memberitahukan stakeholders, dan pihak-
pihak yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung akibat
proyek; mendiskusikan aspek-aspek dan dampak lingkungan proyek;
serta mempertimbangkan pandangan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam proses studi AMDAL. Demi tercapainya tujuan sosialisasi,
pemrakarsa mempersiapkan bahan presentasi yang di sampaikan pada
pelaksanaan sosialisasi (handout presentasi (lampiran 2)).
Disamping itu, kepada setiap peserta sosialisasi diminta untuk mengisi 2
bentuk kuesioner sebelum yaitu kuesioner sosialisasi dan kuesioner setelah
mengikuti kegiatan sosialisasi (lampiran 3).
Tahapan terakhir adalah menerima tanggapan public (masyarakat)
berupa saran dan pendapat baik yang dilakukan secara tertulis, maupun
yang di sampaikan langsung pada saat pelaksanaan Sosialisasi AMDAL
terkait dengan berbagai permasalahan, kebutuhan dan nilal-nilai yang
dimilikinya, dan usulan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi
masyarakat. Semua masukan kemudian di kiasifikasikan menjadi isu-isu
pokok yang akan dimasukan kedalam KA ANDAL yang tentunya akan
dilakukan pendalaman-pendalaman terhadap permasalahan yang
disampaikan tersebut.

2.2 WAKTU PELAKSANAAN

Tahap pertama dari sosialisasi AMDAL diawali dengan pemasangan iklan


pada surat kabar Harian Warta Kota, pada tanggal 7 November 2009
(lampiran 4). Setelah 30 hari semenjak pemasangan iklan tersebut, pada
tanggal 8 Desember 2009 dilakukan kegiatan sosialisasi AMDAL dalam
bentuk lokakarya yang dilakukan di Auditorium Nyi Ageng Serang,
Jakarta.
2.3 LOKASI SOSIALISAI AMDAL

Sosialisasi AMDAL dilakukan di Auditorium Gedung Nyi Ageng


Serang Jl.
Rasuna Said Kav 22C Jakarta. Pemilihan lokasi Lokakarya dengan alasan
relatif terjangkau oleh seluruh anggota masyarakat pemangku
kepentingan (stockholders).

2.4 PESERTA

Kegiatan Sosialisasi AMDAL Jni melibatkan perwakilan dari seluruh


komponen masyarakat pemangku kepentingan (stackholders) dengan
harapan dapat memberikan saran dan tanggapan terhadap rencana
Kegiatan Pengerukan Sungai dan Waduk di DKI Jakarta. Peserta Sosialisasi
AMDAL ditetapkan sebagai berikut:

1) Perwakilan dari masyarakat pemangku kepentingan (Lurah beserta


Dewan Lurah, Camat) yang secara langsung maupun tidak langsung
di perkirakan akan terkena dampak,
2) Instansi pemerintah terkait, Khususnya Kantor Lingkungan Hidup
Kota
Administratif, serta Instansi Pemerintah Provinsi, antara lain:
Dinas
Kebersihan, Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta,dan Loinnya.
3) Kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat setempat.

Rapat dihadiri oleh sekitar total 116 orang, terdiri dari : BPLHD Provinsi
DKI
Jakarta 5 orang, Instansi terkait di provinsi DKI Jakarta 7 orang,
KLH Kota
Administrasi 4 orang, Departemen PU/PMU 5 orang, World Bank 3 orang,
Konsultan PPC 1 orang, kecamatan 10 orang, Kelurahan 48 orang,
LSM
dan Dekel 22 orang, Pers 1 orang dan JEDI Konsultan
10 orang.
Selengkapnya, daftar hadir dan foto-foto kegiotan Sosialisasi AMDAL
tersaji dalam Lampiran 5.
3 HASIL-HASIL SOSIALISASI AMDAL

3.1 MASUKAN DAN SARAN ATAS PEMASANGAN PENGUMUMAN

Sampai dengan batas tenggang waktu tanggapan atos pemasangan


pengumuman mengenai rencana proyek tidak terdapat masukan dan
saran masyarakat secara tertulis yang disampaikan kepada pemrakarsa
atau BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

3.2 HASIL KUESIONER


Peserta telah mengisi sendiri kuesioner yang telah disiapkan sebelum
rapat dimulai, dan diakhir sesi diskusi. Daftar pertanyaan tersebut belum
dilakukan test dahulu sebelumnya, sehingga ada yang salah mengerti
atau beberapa pertanyaan memang kurang jelas. Berikut hasil
kesimpulan yang didapat dari kuesioner tersebut:
* Adonya kepeduliannya masyarakat yang tinggi terhadap aktivitas
proyek (90%), tapi kepedulian yang rèndah terhadap proyek AMDAL
JEDI Phase 1 (26%), Amdal Phase 2 (19%), dan pengumuman ikan di
surat kabar / koran Phase 2 AMDAL (26%).
* Begitu banyak yang menyatakan tertarik (>80%) pada sub-proyek
Phase 2, dengan selisih beda beda antara ("sebelum" dan "sesudah"
) rapat) yang reatif kecil.
* Sebagian besar ( sebelum99%, sesudah 95%) menganggap bahwa
keseluruhan proyek akan "baik sekali " atau "baik" untuk Jakarta, bila
dibandingkan dengan yang menganggap akan "buruk" atau
"sangat buruk" (sebelum 1%, sesudah 0%).
* Terkait dengan isu penting secora individu
" Ada beberapa perbedaan pendapat antara "sebelum " dan
"sesudah", terutama perubahan dari isu dari dampak "kecil"
sebelum menjadi dampak "besar" atau "kecil sekali" sesudah
presentasi dan diskusi.
• Bau, lalu lintas, kuolitas air, sampah dan kesehatan masyarakat
rata-rata menjadi dampak "sangat penting" atau" penting"
lebih dari 70% dari responden.
• Isu paling kecil adalah tenaga kerja, flora dan fauria dan
bising;meskipun masing-masing terdapat sekitar 50% dari
responden yang menganggap hal ini mempunyai dampak
"penting" afau "sangat penting"
* Terkait dengan pertanyaari pada umum:
• Hampir seimbang antara orang memilih baik waktu yang lebih
lama (nantinya malam hari kerja)/ lebih pendek waktu secara
keseluruhan atau lebih pendek waktu jam perharinya / lebih
lama waktunya secara keseluruhan.
* 42% dari responden menganggap lokasi tempat penyaringan
sampah (dari lumpur kerukan) adalah "ide bagus"; 58%
menganggap " ide jelek".
• Terkait dengan tingkat manajemen lingkungan dan sosial
dianggap memadai:
o 42% tercatat " memakai cora International
o 46% tercatat " cara Indonesian"
o 12 tercatat "tingkat rendah - yang penting dapat
persetujuan".

Pertanyaan terkait perangkingan atas hasil yang bermanfoat


JEDI EIA/SIA menganggap bahwa rapat secara keseluruhan tersebut
sangat berguna bagi peserta dan umpan baliknya menjadi informasi
yang bermanfaat bagi JEDI EIA/SIA untuk selanjutnya. Beberapa
pendekatan terutama penggunaan daftar pertanyaan perlu disesuaikan
lebih lanjut.

3.3 ISU-ISU PENTING YANG MUNCUL DALAM SOSIALISASI AMDAL


Diskusi dibagi menjadi dua sesi: sesi pertama adalah pengantar dari
pemrakarsa dan BPLHD Provinsi.. sesi ke dua adalah pemaparan rencana
kegiatan yang dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab antara pemrakarsa
dengan peserta yang di pandu oleh Moderator dari BPLHD Provinsi DK
Jakarta

Didalam Kegiatan Sosialisasi AMDAL, peserta terlibat aktif dalam


memberikan masukan-masukan penting terkait dengan penyusunan
AMDAL, beberapa hal yang dianggap penting dapat diringkas (transkrip
diskusi, selengkapnya dicantumkan pada lampiran 4 sebagai berikut :

1) Sosialisasi AMDAL yang diselenggarakan kali ini akan dilanjutkan


dengan tahapan berikutnya berupa pembahasan KA ANDAL, ANDAL,
RKL, dan RPL yang nantinya juga senantiasa akan melibalkan
anggota masyarakat dalam pelaksanaannya. Hal ini dengan
perlimbangan bahwa masyarakat memiliki kewajiban dan hak untuk
menerina dan member informasi dari pemerintah dan pemrakarsa
atau suatu rencana kegiatan.
2) Isu-isu penting yang menjadi perhatian dalam penyusunan studi
AMDAL adalah sebagai berikut:

" Sungai dan waduk setelah pengerukan harap tetap dipeliharaan /


dirawat / pengawasan;
" Kapan pastinya waktu pengerukan akan dilaksanakan;
• Berdasarkan pengalaman pengerukan sebelumnya, diharapkan
agar mengembalikan kondisi lingkungan seperti sediakala setelah
melakukan pengerukan;
" Khusus waduk pluit dan kali adem, agar dilakukan sosialisasi secara
pc,rsial pada masyarakat setempat sebelum melaksanakan
pengerukan;
* periu lebih jelas mengenai teknis pengerukan;
• Penempatan material keruk agar diperhatikan;
• Sebelum pelaksanaan pengerukan, kontraktor harus berkoordinasi
dengan tokoh-tokoh masyarakat;
• Perlu informasi Hot Line di spot-spot lokasi proyek untuk
menampung laporan masukan saran masyarakat
• Masyarakat agar dilibatkan dalam pelaksanaan proyek dan secara
umum sangat mendukung rencona proyek
4 KESIMPULAN

Berdosarkon hasil-hasil Sosialisasi AMDAL dan dengan melihat isu-isu yang


muncul, maka beberapa isu penting yang menjadi perhatian dalam
penyusunan KA ANDAL dan studi AMDAL pada umumnya dapat di
ringkas sebogai berikut :

1. Sebelum pelaksanaan pengerukan, kontraktor harus berkoordinasi


dengan tokoh-tokoh masyarakat dan instansi terkait;'
2. Kondisi khusus di setiap lokasi proyek (seponjang sungai) misalnya
terdapat pemukiman penduduk, pedagang, dl agar diperhatikan
supaya tidak terganggu kegiatan proyek;
3. Sedimen hasil pengerukan akan di keringkan dahulu baru kemudian
diangkut sehingga tidak tercecer;
4. Penempatan material keruk agar di perhotikan;
5. Perlu Public Information Center poda sekitor di lokasi proyek untuk
menompung laporan /masukan saran masyarakat:
6. Masyarakat agar dilibatkan dalam pelaksonaoan proyek dan secora
umum sangat mendukung rencana proyek;
7. Pemeliharaan / perawatan sungai dan woduk setelah pengerukan
sangat penting diperhatikan;
8. Jadwai proyek diperjelas.

Adopun Berita Acara Sosialisasi AMDAL yang dikeluarkan dapat di lihat


pada lampiran 5.
5 DAFTAR PUSTAKA

Wijayanti, L.2004. Keterlibatan Masyarakat dalam Amdal Niat Baik versus


Kenyataan. Serasi. Jakarta
Janda Aline Pacari Tukang Masak Menu Perancis...

W.mTA
RDPAKS f071; 5367 88 153677882 fx i02V 53676972 :KlAN -021 Ic',
1 A
9 53679909. 2
ó1234 53 011
'ABTU, 7 NOVEMBER 2009 • TERBIT 22 HALAMAN _

NO 181 • TAHUN KE- 11

PENGUMUMAN STUDI AMDAL


RENCANA KEGIATAN PENGERUKAN SUNGAJ DAN
WADUK FASE 2 Di DKI JAKARTA DALAM RANGKA
KEGIATAN
JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT
JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JUFMPY
(JEDI)
Dalam rangka penanggutangan banjir di DKi Jakafla.
Peientah Provinsi DKI Jakarta dan Departertn
yang dafam ha iNdlwakil oleh Projed Management Pekerjaan Umum.
Unit. (PMU) dibawah Dfrektorat Jenderal Surnber Daya
untuk nelkukan kegiatan pengerukan sungai dan waduk Air berencana
Fase 2 di DKI J~katta. Kegiaten pengenkan ini melipufi
sngai dan waduk, yaftu: (6) Cideng - Thamrin, (7) Waduk 16
Sunter Timur Iti, (8) Waduk Sunter Utara, (9) Waduk Sunter
Se~atan, (10) Banfir Kanal Barat/WC, (11) Krukut -
Cideng Drain, (12) Kall Sunter (upper), (13) Grmgol - Sekraris,
(14) Lowr Angke, (15) Tan)ungan Draln, (16) Pakin
- Kall Besar Jelakeng. (17) Waduk Pluit, (18) Kamal
Cakung Oraln, (20) Muara Kali Adem COF, (21) Munra Orain, (19)
Banjlir Kanal TimurEBC i Marnida CDF.

Rencana kegiatan fni rneliputi: (1) Pengerukan sedirmen


sungai dan waduk, (2) Proses dan pengolahan matenal
kerukan, (3) Transportasi pengangkutan material hasil basil
kerukan dari dua beas sungai dan empat waduk, dan
Penempatan material basil kerukan di beberapa disposal area (4)
yang diizinkan seperti di kawasan Ancol Barat bagian timur.
Dampak lingkungan potensial yang akan terjadi dari kegiatan
tersebut antara tain kualitas air. biota air. kualitas udara.
guna lahan, transportasi. dan keresahan nasyarakat tala
Sesuai dengan ketentuan Pasal 26 Peraturan Pemerintah
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Peraturan Menteri Republik indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Anatisis
Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegialan yang Wajib Dilengkapi
dengan AMDAL dan Keputusan Gubemur OK] Jakarta
2863 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau nomor
Kegiatan yang Wajib Ollengkapt dengan AMDAL dl
Provinsi OKI Jakarta. pomrakarsa merencanakan melakukan Wilayah
studi AMDAL s~bagai bagian dan studi kelayakan lingkungan.
Studi AMDAL ini bertujuan untuk memaksimalkan manfaat
dan kegiatan pengerukan dan meminimalkan dampak negatif
baik terfladap masyarakat maupun lingkungan. Sesuai
dengan ketentuan yang tercantum datarm Surat Keputusan
BAPEDAL No. 08 Tahun 2000 tentang Peran Serla Masyarakat Kepala
Didalam Proses Penyusunan AMDAL dan Kepulusan
Gubemur DKI Jakarta nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman
lifomias dalam Proses AKIDAL. melalui pengumuman Operasional Keteribatan Masyarakat dan Keterbukaan
tanggapan masysrakat sebagai bahan kajian dan telaahan
ini pemrakarsa kegiatan mengharapkan saran, pendapat. dan
dalam studi AMDAL s0lanjutnya.
SARAN DAN TANGGAPAN
1 Disampaikan kepada instansi yang terkait sena tembusan
kepada penirakarsa
2 Batas waktu* 30 hari terhitung sejak langgal pengumuman
ini dikeluarkan
Nama dan Alamat Pemrakarsa:
Nama dan Alamat Instansi di Bidang Lingkungan
Project Mnagement Unit (PMU), Jakarta Urgent Hidup:
Badan Pengendatian Lingkungan Hidup Daerah
Flood Mfigation Project (JUFMP)/ Jakarta Emergency
DKI Jakarta ( BPLHD )
Dredging Initiative (JEDI), Direktorat Jenderal Ji HR Rasuna Said Kav C 22.
Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum
Gedung Nyi Ageng Serang Lanttar 10 Jakarta
Gedung Departemen Pekerjaan Umum
Selalan
Jl Pottimura No. 20 Kebayoran Sarm
Jakarta 12110 - Telp. 021-7392262
lIp: (021) 5228495
Email: sdw_barat@yahoo.coAd Fax (021) 5228443
Email komisi.amdal@gmalttcom
Catatan: Penyampalan saran, pendapat dan tanggapan
harap disertakan dengan name dan alamat yang jelas
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency
Dredging initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assessment
(EIA/SIA)

ATTENDANCE LST
Sosialisasi AMDAL Pengerukan Sungai dan Waduk di Propinsi DKI Jakarta Fase 2
Selasa, 08 Desember 2009

No Nama 7
Jabatan 7f Emall / IVnl Handphone Tanda /nan

3 VE?A EL J FmU jr Ppk TDU09& .G2GG6

Kt i___

i~'
~~~~4~~1 F~@~ 1
dhr(A KVes,k /or( om Q If1mAa&w OT /,, 1,46/u.

1ýsk
Juk•Lx
W62~~ V_
°
__ _ _ _ _ _
_
LkLS
ST___/ ____J A/'/_\ c6 à_____'__
ssn__ Docan
?_ _pt /_ 7
./4X Yoon /
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) - JaKarta Emergency Dreaging Innmauve (JELn1
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIAJSIA)

ATTENDANCE LIST
Sosialisasi AMDAL Pengerukan Sungai dan Waduk di Propinsi DKI Jakarta Fase 2
Selasa, 08 Desember 2009

No Nama Jabatan Emall ItIHandphone Tarsoa an

1 /

3 p CL Y/r)cýso
o ~
32.»

lå_6_7v_' <f__ __ _ __6- ______ &

3. XYu
5É~ ~~~~ __ 13,--~
_ -77_
_

~~~Kp .J~' bo___ _____

I44Ci-
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUri-) JaKarta Ernergeicy Dieuding u ,/e (JL,
Technical Assistance for Environmental & Social lmpact Assessment (EIA/SlA)

ATTENDANCE LIST
Sosiallsasi AMDAL Pengerukan Sungal dan Waduk dl Propinsi DKI Jakarta Fase 2
Selasa, 08 Desember 2009

No. Nama Jabatan Emall / hAaVC Handphone Tanda Tangan

/A_
4vy-
u D(ZI (~'-Ú/À s)t kQ( - 0o (4~Ar
_ _ _ _ _ _ S h =4( 0 2 K L . PeT 0 c3 _ _ -__

27 / A-- 1i9
- f

/v
___/____y
/ _ _ _

60 6

ۥ6
____ ___ /,//e - AkZP6 p-T
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) - Jakarta Emergency Dreaging Initiative (JhU
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIAISIA)

ATTENDANCE LIST
Sosialisasl AMDAL Pengerukan Sungal dan Waduk dl Propinsl DKI Jakarta Fase 2
Selasa, 08 Desember 2009

No. Nama Jabatan Email Handphone Tanda Tangan

___________0 .1 I
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) - Jakarta Ernergency Dredging Injtlative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (MIA/SIA)

ATTENDANCE LIST
Sosiallsasl AMDAL Pengerukan Sungal dan Waduk di Propinsi DKI Jakarta Fase 2
Selasa, 08 Desember 2009

No._ Nama Jabatan Ernail ~st n si Handphone Tanda Tngan

2 ý

Lu tt vu__Q_2__

§ Å Ow _ __ _ ViPvYVOA-11T
_ _ __ 4 r<1_2-
~ ~ ?~ -~
_____
___ __Ä,

__ ~1tLtj
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) - Jakarta Emergency Dredging Initlative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social lmpact Assessment (EIA/SIA)

ATTENDANCE LIST
Sosialisasi AMDAL Pengerukan Sungai dan Waduk di Propinsi DKI Jakarta Fase 2
Selasa, 08 Desembér 2009

No. Nama Jabatan EmaIl Handphone Tanda Ta

___A_A _T __o &:'u ap.M


.~<KLA.k~- om ea

£2 'ö&l445 / .H. xdók


KrvL-47-. j~U o4c

LL A- br Taj. D1_2\-

__Pur__L2___.__ '-u. c p~ ___________2___

f9 ____/_r__1 ___ ( k ^ (3 -T~ |__029 0_2, _4


Jakarta Urgent -iood Mugation F-roject (JUrrtvi-) - JaKarLa Emetge,cy DsvuW#ng
intause (J
Technical Assistance for Environmental & Social impact Assessment (EIA/SIA)

ATTENDANCE LIST
Sosialisasi AMDAL Pengerukan Sungal dan Waduk dl Propinsi DKI Jakarta Fase 2
Selasa, 08 Desernber 2009

No. Nama Jabatan Emr Handphone Tanda Tangan

~ ~yo †M i ! Ø&)UtA-
- eet- 0
3t __ _T__) _ 'A (?/
33 NA Q! e A (2|7'ß!l't b 2 ¿4

V u gVgVI 4A\ L f -- t -/'/? (o!

/v_
0v_ __
_ _ _

P8 P TIH I-- 19 0 c
suP om goc 0
Y( (adCa deOp33oo
NOTULEN RAPAT
PUBLIC CONSULTATION AMDAL JEDI - JUFMP
DI RUANG AUDITORIUM GEDUNG NYI AGENG SERANG,
JL. HR RASUNA SAID KAV. NO. 22 C, JAKARTA SELATAN,
TANGGAL 8 DESEMBER 2009.

10.00, Pembukaan Oleh Pembawa Acara (Ibu Profianita).

1. Pimpinan rapat : Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta.
Ibu Ir.Peni Susanti, Dipl. Est.

2. Peserta rapat : Daftar hadir disiapkan sebagal lampiran laporan notulen .

3. Sambutan oleh Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta (Ibu Ir.Peni Susanti, Dipl. Est):
1. Para Lurah agar memanfaatkan kesempatan sosialisasi pengerukan sungai, kanal
dan waduk fase II ini sebaik baiknya.
2. Ibu Peni mengikuti pertermuan Konggres Asia - Pasific di Manila. World Bank
menyatakan bahwa tahun lalu Jakarta dilanda banjir, seluruh dunia tahu.
Di Manila dibahas tentang Integrated Management Jakarta Bay. Hanya Jakarta
yang paling jelek konndisi sungainya. Karena itu WB memberi hibah agar
kualitas sungai baik, dan kedua mengupayakan bagaimana agar suapaya tidak
sampai banjir/ mengurangi bahaya banjir. Bapak Ibu suapaya membantu, dunia
internasional membantu. Jakarta ini milik kita semua. Gubernur punya komitmen
tinggi tentang hal ini. Secara internasional dihargai. Kalau tidak dihargai, tidak
mungkin mendapat bantuan dari Bank Dunia. Harapan Kepala BPLHD seluruh
Camat, Lurah dan Dekel yang hadir saling membantu dapat menjadi kader polisi
lingkungan. Tidak mungkin hanya dibebankan kepada staf BPLHD saja yang
hanya berjumlah 12 orang; kalau ada yang melanggar catat dan laporkan kepada
yang berwenang Dinas kebersihan atau PU sesuai dengan masalahnya..
Gubernur punya komitmen tinggi tentang hal ini.Waktu Gubernur bersama
Menko Kesra menelusuri sungai, menyaksikan bahwa banyak masyarakat
yang
menempati bantaran sungai dan ikut mencemari sungai.
3. Bapak Ibu sekalian harus dapat mensosialisasikan informasi kegiatan pengerukan
yang disajikan pada kesempatan ini. Hadirin adalah kader kebersihan dan
pengawas dalam memelihara kebersihan kota Jakarta terutama terkait dengan
pcngerukan sungai di w\ilayahnya masing-masin.
4. Penyajian film.
Tema film yang ditayangkan berisi informasi mengenai banjir di Jakarta. Film yang
dibuat oleh Bank Dunia ini berdurasi ± 20 menit.
Isi film menampilkan kondisi dan situasi ketika banjir terjadi di beberapa daerah di
ibukota serta penyebab terjadinya hal tersebut. Selain itu, dalam film tersebut juga
memuat tanggapan para pejabat/pakar dan masyarakat mengenai banfir. Gubernur
memberi pernyataan tentang faktor banjir dengan latar belakang sungai yang penuh
sampah. Pakar/pejabat menvajikan analisis tentang kejadian banjir, dan sedimentasi di
sungai serta penanganannya. Tahun 2002 banjir menggenangi Jakarta dengan kerugian
trilyunan rupiah. Dampak yang ditimbulkan aritara lain penyakit diare dan DBD.
Disamping itu, disajikan juga aliran sungai di Jakarta yang berjumlah 13 sungai.
Penyajian pengendalian banjir dengan polder/waduk yang dilengkapi dengan pompa.

Pelaksanaan Sosialisasi. :

Pengantar singkat di paridu oleh moderator (Drs. Ridwan Panjaitan, Msi).


Sosialisasi AMDAL JEDI. Ini diatur dalam undang undang, PP, Permen LH, dan SK
Gubernur tentang AMDAL. Masukan dari masyarakat sangat diperlukan untuk langkah
berikutnya. Telah hadir dari PU dan Konsultan AMDAL untuk menyampaikan
materinya. Dari hadrin diharapkan dapat disampaikan hal hal penting untuk
disampaikan dalam sosialisasi ini.

5. Penjelasan Proyek oleh Bpk Ir.Fuadi. dari PU.


Dari film tampak kondisi Jakarta. Pemerintah kita berusaha mengurangi dampak banjir,
bukan saja oleh air, tetapi juga kesadaran rnasyarakat kita yang mempengaruhi banjir.
Pemerintah RI mendapat hibah untuk menangani masalah banjir itu dari WB untuk
mengeruk sungai dan waduk melalui program JEDI . Dep. PU bekerja sama dengan
Pemerintab DKI Jakarta juga sedang menangani Banjir Kanal Timur dan Barat. Dep
PU dan DKI akan mengeruk kali dan waduk yang dibagi dalam 2 tahap..
Pertama PPC untuk studi dan untuk pengerukan tahap I di 5 lokasi. Tahap Il
pengerukan sungai dan waduk 16 lokasi. Studi ini harus diikuti dengan AMDAL.
Pengerukan ada 16 sungai/waduk, pertama 5 lokasi kemudian yang lain. Sebelum
pengerukan dilakukan, dilakukan studi AMDAL dan dari pertemuan sosialisasi ini
diharapkan mendapat masukan dari Bapak/lbu. Untuk itu perlu sosialisasi, sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Dalam sosialisasi ini diharapkan masukan dari peserta apakah proyek berdanpak
positif atau negatif. Kerukan di buang kemana 1ransportasi, lewat mana; Ini yang perlu
mendapat masukan/umpan balik dan Bapak/[Lu sckalian, sehingga proyek ini dapat
beimanfiaat dan meminimatkan kerugian \ang ada.. Bapak bisa tahu dimana akan

2
dilakukan pengerukan, mungkin di tempat wilayah Bapak/Ibu. Marilah waktu kita
manfaatkan semaksimal mungkin. Penutup.

Pengantar singkat dari Moderator untuk penyajian berikutnya.


Dari penjelasan akan kita lihat kegiatan dimana dan dampaknya apa, terutama pada
waktu pengerukan.

7. Penyajian Konsultan AMDAL oleh Bpk Ir. Purwono.


Penyampaian ucapan terima kasih. Perkenalan diri selaku Co Team Leader dari PPA
dan tim leader Pak John Dickie. Tim AMDAL disebutkan. Sebelum AMDAL perlu
sosialisasi. Fase I suuah dilakukan, yang sekarang ini adalah sosialisasi kegiatan proyek
Fase II. Disajikan slides oleh Ir. Purwono. Hand out slides dibagikan kepada peserta
pertemuan.Disebutkan peraturan tentang keterlibatan masyarakat dan transparansi
dalam AMDAL dan tujuan sosialisasi. Kami undang Camat, Lurah dan Dewan
Kelurahan serta warga masyarakat yang daerahnya terkena proyek pengerukan agar
mengetahui rencana kegiatan proyek. Informasi ini agar diteruskan ke masyarakat yang
ada di wilayah Bapak/Ibu.
Disampaikan uraian rencana kegiatan. Disajikan proses dan kondisi sampah disaluran
yang menjadikan dangkalnya sungai dan penurunan kapasitas yang berakibat banjir.
Diharapkan dengan pengerukan kapasitas menjadi normal. Pelaksana proyek DEP PU
dan DKI Jakarta. Disajikan bahwa konsultan pelaksana AMDAL, adalah PPA dan
Arkonin.
Disajikan tujuan pengerukan sungai dan waduk. Diadakan proyek JEDI dengan dana
dari Bank Dunia. Disajikan tujuan proyek. Disajikan lokasi kegiatan pengerukan. Kami
langsung ke no 6, karena yang dari nomer satu sampai lima adalah kegiatan fase I.
Disebutkan mulai dari Saluran Thamrin - Cideng mulai dari jembatan/pintu air Kebon
kacang, belakang Grand Indonesia - Jatibaru. Kemudian disebutkan satu persatu lokasi
sub proyek seluruhnya, dengan perkiraan volume kerukannya.
Rencana penempatan material kerukan adalah di Ancol Barat bagian Timur yang dapat
menampung 12 juta meter kubik. Saat ini sudah proses tender. Disebutkan/sajikan cara
pengangkutan dan penimbunan kerukan secara rinci.
Disajikan tahap tahap kegiatan (dari persiapan sampai pasca) secara rinci beserta
peralatan kerja serta cara kerjanya. Pengangkutan material kerukan akan dilakukan
pada malam hari karena melewati daerah protokol dan ramai. Lokasi pembuangan
adalah di Ancol Barat bagian Timur.
Penyajian dampak penting ( bau, bising, lingkungan, kualitas air, kamtibmas, la1u
lintas, persepsi masyarakat) kegiatan proyek dan issue mulai dan persiapan,
pelaksanaan dan pasca proyek dari setiap lokasi kegiatan sub proyek. Mengharap
partisipasi hadirin untuk menvampalkan tanggapan.

Penjelasan moderator. ni saatnva kita iemberi masukan atau saran. Bapak Ibu vang
ada disana yanug tahi persis apa yang terjadi kalau dilakukan pengerukan. Peran Bapak
lbu penting dalam AMDAL- Kalau ada komplain varga disampaikan kepada siapa.

.. .......... .........- - ------


-
agar tidak terjadi komunikasi yang buntu. Perkiraan dampak kegiatan dan issue. Bapak
Ibu pasti tahu apa yang terjadi kalau dilakukan pengerukan. Bapak Ibu akan diundang
dalam penyajian dokummen AMDAL berikutnya nanti. Persyaratan penyusun
AMDAL adalah Team Leader dan 2 orang anggota diantaranya harus mempunyai
kompetensi, sudah mengikuti sertifikasi.

8. Tanya - jawab dengan peserta. Mulai jam l 1.00


1. Tugino : Kasi prasarana umum Kelurahan Pluit Jakarta Utara.
Kali Adem banyak penghuninya apakah sudah di survei dampak lingkungannya ?
Agar disurvei dimana hasil kerukan akan ditaruk ?. Sebaiknya Bapak agar survey
bersama kami ke Kali Adem dimana hasil kerukan akan ditempatkan.
Berikutnya Kali Muara Angke sering meluap sehingga banjir dengan ketinggian
sekitar 20 CM.

2. Wibowo: Dekel Durikepa.


Bersyukur karena pada sosialisai proyek fase I saya mengikuti. Ada proyek yang
namanya pompa. Kemudian yang sekarang akan ada pengerukan Kali
Sekretaris.Kurangnya sosialisasi dari Pimpinan proyek kepada masyarakat,
sehingga terjadi ekses. Walikota, Kelurahan di demo oleh masyarakat.
Pembangunan infrastruktur pompa itu sendiri kurang ada action-nya; kurang
memenuhi standard. Di Greenville tidak ada saluran penghubung, sehingga
wilayah tetap banjir. Jangan sampai pembangunan dilaksanakan eksesnya kurang
diperhatikan. Mohon dalam sosialisasi dapat dilibatkan tokoh masyarakat seperti
sesepuh masyarakat.

3. Suparlan : Formapel Jakarta Barat.


Ada 2 hal. Pertama saat pengerjaan dan kedua setelah pengerjaan..
Pada kegiatan proyek fase I operator membuang lumpur seenaknya, sehingga
merusak pot yang indah, excavator merusak pohon, sementara waktu itu sedang
ada penilaian Adipura. Kesulitan kami adalah kepada siapa kami akan menegur ?,
siapa yang bertanggung jawab waktu pengerjaan proyek ?. Operator excavator
tentu tidak memikirkan kerusakan. Kami mohon informasi kepada siapa kami
harus menegur ?. Kemudian setelah kali ini dikeruk, bagus, ada beberapa faktor
yang mempengaruhi a.] perilaku masyarakat membuang sampah ke kali.
Terbatasnya tempat pembuangan sampah dan terbatasnya kapasitas angkut
menjadi faktor mengapa masvarakat membuang sampah ( varga, industri ), tidak
pada tempatnya. Ketiga vang kami tanyakan adalah bagaimana merawat kali/
sungai/ kanal supaya kali tetap berfungsi, setelah dikeruk ?. Hendaknya semua
stakeholder terlibat, jangan hanya musiman atau kalau sudah ada bantuan baru di
lakukan perawalan. Faktor lain adalah tidak seimbangnva pendudulk dan
kapasitas.

4I
4. Aksadani : Ketua Dewan Kelurahan Kamal Muara.
Ada kesalahan, terbalik : diujung utara antara Tunjungan Kamal Muara dan
Cengkareng drain belum ada penjelasan.
Dari Menceng, Tegal alur sampai muara banyak rumah. Ada pekerjaan yang
belum diselesaikan oleh PU. Kerukan 70 CM ?. Kalau banjir parah, kendaraan
nggak bisa lewat. Kali Tanjungan kondisi air tertinggi tinggal 20 CM dari pintu
air, Kali dikeruk 40 CM ?. Masalah tempat pembuangan lumpur, Kalau akan
dibuang ke Ancol Timur jaraknya sekitar 20 KM, kalau Kali Adem 10 KM.
Jumlah kerukan 2 juta meter kubik mau kemana dibuang? Kondisi Ancol sudah
berserakan. Dari Menceng ke Kamal banyak rumah. Karnal Muara
rawan banjir,
dalam I bulan bisajadi 15 hari terendam air.

5. H. Moh Rante S : Kelurahan Sukapura.


Secara umum pengerukan merupakan pembangunan pasti menguntungkan semua
pihak (masyarakat), tetapi pasti ada saja yang merasa dirugikan, sekalipun secara
umum ikut menikmati pembangunan tersebut. Pengerukan agar di mulai dari hilir
ke hulu, karena : (1) akan memperiancar aliran air dan (2) masyarakat setempat
tidak akan mengklaim angkutan lumpur kerukan oleh karena masyarakat tersebut
sudah dibersihkan/keruk. Hasil kerukan lumpur agar dibuang ke pantai untuk
memperluas wilayah daratan DKI , nantinya dapat digunakan untuk (a) tempat
rekreasi, (b) hotel dan (c) usaha lainnya. Singapura juga mengurug, bahkan
mengambil wilayah kita. Contoh Ambon katanya kecil diperluas dengan
pengurugan dan tanah galian untuk mengurug pantai "Mardika". Semoga
Sukapura segera menikmati. Mohon pengerukan ini segera direalisir.
6. Eddy Suwanto : Dekel Penjaringan.
Masalah pengerukan di waduk Pluit. Vol. Ada 2 juta meter kubik.
a. Perlu sosialisasi masyarakat di sekitar waduk. b. Agar melibatkan semua tokoh
masyarakat, mulai dari RT dan RW , Dekel, Lurah dan Camat.
c. Mengingat banyak bangunan di waduk Pluit ada sekitar 10 ribu bangunan di
sekitar waduk Pluit agar dapat ditangani dengan cermat, dan baik.

Pengantar/komentar singkat moderator.


Mengulang pertanyaan peserta dan point-pointnya. Dalam dokunen AMDAL
sudah
jelas siapa berbuat apa. Bagaimana merawat kali setelah pengerukan. Masalah
jarak
pembuangan lumpur. Masalah estetika. Silakan PMU dan Konsultan.
Penjelasan Ir Fuadi dari PU.

Selain konsultan AMIDAL ada konsultan desain untuk kegiatan pengerukan


ini.
Nanti akan didesain agar aliran air dan hulu ke hilir dapat mengalir lancar. Kondisi
sekarang muara icnghambat aliran air. Muara agaknya dangkal sclingga
aliran

5
terganggu. Maka akan dilakukan pengerukan. Selain itu akan ditanggul untuk
mengurangi dampak kepada masyarakat waktu banjir.
Lokasi mana ? Perbaikan aliran air: pengerukan dimulai dari hilir ke hulu.

Purwono.
Banyak rumah yang tumbuh. Kani sudah koordinasi dengan Jakarta Barat dan
Jakarta Utara. Kami perhatikan kali adem dan Pluit, Kami sadar bahwa dalam
sosialisasi perlu dibantu oleh wilayah agar tidak terjadi resistensi di masyarakat.
Mohon kesediaan Bapak/Ibu agar dapat dibantu untuk sosialisasi di Jakarta Barat dan
Jakarta Utara.

Penanya berikutnya.
1. Tegal alur.
Untuk fase II kapan akan dilaksanakan. Kemarin Tanjungan untuk mengeruk
lumpur yang di buang ke Kamal Muara. Untuk kali Kamal tahun kemarin
sudah ada pembebasan tetapi sampai sekarang belum dilakukan
pembangunan.
2. Bapak Cecep Priyana dari Dekel Pejagalan .
Wilayah kami dibelah oleh Kali Angke dan Banjir kanal
Tetap menggenangi sampai 50 CM. Siapa vang bertanggung jawab bekas
pengerukan sungai lumpur berceceran kalau kering berdebu. Kenapa Kali
Angke tidak dikeruk; ada pendangkalan sungai malah sekarang ditumbuhi
rumput.
3. Jarkoni Dekel Papanggo.
Koordinasi perlu ditingkatkan. Kami tidak bisa menjawab kalau ada
masyarakat yang bertanya. Tolong penggusuran rumah dimasukkan dalam
anggaran. Mohon petunjuk caranya merawat sungai setelah dikeruk.

Jawaban
Bapak Ir. Fuadi. Dari PU
Sampai saat ini baru tahap desain. Tahun depan baru akan dimulai pengerukan.
Pengerukan Kali Angke sampai di muara
Menghirnbau masyarakat untuk menjaga agar pengerukan tetap bermanfaat, sungai di
jaga dari sampah.

Bapak Ir.Purvono.
Terima kasih atas alternatif Kapuk Muara.
Perlu peranserta masyarakat unuk mernonitor.
Siapa yang bPtunggung jawah : P Pusat atau PU DKI Jakarta

6
Moderator.
Bapak Ibu akan diundang membahas TOR dan sekarang
ini masukan diperhatikan.
Bapak Ibu agar melakukan sosialisasi secara berlanjut
di setiap lokasi kegiatan proyek.
Nanti akan diadakan survei.
Masukan agar ada perawatan.
Perlu ada kelancaran aliran air.
Selesai jam 12.

Jakarta, 8 Desember 2009.


Notulis :

1. K oderi H adiw ardoyo ...................................................

2. Bam bang Rahrdjono ....................................................

7
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental &Social Impact Assessment (EIASIA)
GrantNoTF#054683

SOSIALISASI AMDAL
PENGERUKAN SUNGAI DAN WADUK DI DKI JAKARTA FASE 2
DALAM RANGKA
JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT I JAKARTA
EMERGENCY DREDGING INITIATIVE PROJECT (JUFMP I JEDIP)

IMPLEMENTASI KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN


DAMPAK LINGKUNGAN NO. 8 TAHUN 2000
TENTANG
KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM
PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

&

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA


NOMOR 76 TAHUN 2000
TENTANG
PEDOMAN KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI
DALAM PROSES AMDAL.

1
PRINSIP DASAR
KETERLIBATAN MASYARAKAT
Kesetaraan posisi di antara pihak-pihak yang terlibat
1. Transparansi dalam pengambilan keputusan
2. Penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana
3. Koordinasi, Komunikasi, dan Kerjasama di antara pihak-
pihak yang terkait.
MAKSUD KETERLIBATAN MASYARAKAT
i Melindungi kepentingan masyarakat
2 Memberdayakan masyarakat dalam pengambilan keputusan
atas rencana usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

TUJUAN KETERLIBATAN MASYARAKAT

1. Memastikan dan menjamin adanya transparansi dalam


keseluruhan proses AMDAL dari rencana usaha/ kegiatan.

2. Menciptakan suasana kemitraan yang setara antara semua


pihak yang berkepentingan dengan menghormati hak-hak
semua pihak untuk memperoleh informasi dan mewajibkan
semua pihak untuk menyampaikan informasi yang harus
diketahui pihak lain yang terpengaruh.

2
Wakil Masyarakat yang Berkepentingan.
1. Masyarakat yang berkepentingan dapat diwakili oleh wakil
masyarakat.
2. Wakil masyarakat meliputi wakil masyarakat yang terkena
dampak (warga RW setempat), wakil dari Desa.
3. Kriteria wakil masyarakat yang terkena dampak
* warga setempat; mendapat mandat dari warga sekitar;
* mampu menjaring dan menyampaikan aspirasi warga
* aktif melakukan komunikasi dengan warga

URAIAN RENCANA
KEGIATAN

3
Pemnrakarsa Proyek dan Konsultan
AMDAL

Pemrakarsa
o Project Management Unit (PMU)
Ditjen Sumberdaya Air,
Departemen Pekerjaan Umum;

Konsultan :
o PT. PPA Consultant
o PT. Arkonin EMP

4
PENDAHULUAN
o Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
terletak di delta Sungai Ciliwung dan
sekitar 40 % dari wilayahnya berada di
bawah permukaan laut J setiap tahun,
sebagian besar bagian kota mengalami
banjir di musim hujan.
o Salah satu proyek yang diusulkan adalah
Jakarta Emergency Dredging Initiative-
JEDI yang termasuk dalam Proyek
Mitigasi Bajir Jakarta (Jakarta Urgent
Flood Mitigation Project-JUFMP)

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


PENGERUKAN
Maksudl :
Mengembalikan kapasitas saluran/drainase kota di wilayah
Jakarta seperti semula sebagai saluran drainase banjir,
sehingga mampu untuk mengurangi dampak terjadinya
banjir

Tujuan
o Mencegah dan mengurangi terjadinya genangan-
genangan air atau banjir
o Memperlancar aliran air pada saluran drainase kota
o Memperbaiki kondisi lingkungan di sepanjang saluran
drainase kota
o Meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman
masyarakat di sepanjang saluran/drainase kota

5
LOKASI KEGIATAN

RENCANA LOKASI DARI


PROYEK JEDI -PHASE 2
6. Cideng - Thamrin,
7. Waduk Sunter Timur III,
8. Waduk Sunter Utara,
9. Waduk Sunter Selatan,
1o. Banjir Kanal Barat/WBC,
ii. Krukut - Cideng Drain,
12. Kali Sunter (upper),
13. Grogol - sekretaris,
14. Lower Angke,
is. Tanjungan Drain,
16. Pakin - Kali Besar Jelakeng,
17. Waduk Pluit,
18. Kamal Drain,
19. Cakung Drain,
20. Muara Kali Adem CDF,
21. Muara Banjir Kanal timur/EBC / Marunda CDF

6
.BIl gi I.g -

Pa cn-
l"

twi
-Lk.IJEDIura»2

Cidaen g \ Thamrninlra

i
K kt Kam

fi dn Kan sunte

1 21

&IL
- embatanKebonKacang

C.lr,,-, .. ,,I. ard)

*' ~ ' .rrata-rata)

-- , or- ~' (rata-rata)

- 168.000m3

LLL7 -
Waduk Sunter III

. - .-

Banjir Kanal Barat -


Lower Angke -
Grogol - Sekretaris -
Angke

.o- m3
1.

... ......-.

J48
Pakin - Kali Besar - Jelangkeng
dan Krukut - Cideng
~0Jl~J -.
.Batas Lokat
no8r_ --
-
JembatanGE. c j ·· ,or F *.rr.
.Kondisi Sur ,5i
Sungai P3 - r 1 -i

Psa,ar -.
(2) Sungail:! 9 e 5r j\

(3) Sungal J*'.:- -L j


r n . r i rm
å r

-Perkiraan V-. nlu ý 178,200 m3 .e

1."j-

-Batas Loka:. scu.


Pertemuan - 31. Em:ä. 6 . : o- L t ]. -
Lebar Sung. - r
Panjang '-JU.-
Kedalaman = . rn-r • -
.Perkiraan : 139,800 m3

Waduk Pluit

. ;. ' ±;

. 2,000.000 m

9
Cakung Drain
,n

-r.n - C-k---

.Mul ra , 3!ms r ul HYm,-.'r Ku ' u L1

Lebar 0ur.g3- ± 1. fr-srr,t3!


P.nang 1,200

.pek.a-, s.slm. ng:rb.n 1 650 000 m3

Karnal Drain

.~rlu3r3 ~. . J, m[ 3r,,,½3 ! n n , ,

.L -] ST.am. 2 rr r S.

Tanlunqan Dlin l .Péra ,r3 Val,rri Rèn ruk 3,


1,:, 1 -~ 100,000 m3

3.i_r,ar 3u.,r,
p u - ir 3-sr.

Kedalaman
: 0,4 m
(rata-rata)
•Perkiraan Volume Pengerukan
S96,000 M3
Tanjungan dan Kamal Drain

10
~~#is.

Telah Memiliki Dokumen MDAL

r- •1•-M--

.. ü¯t bIC I
. .

11
-,han Pekerjaan Ancol Timur (3 tahap)

..........
..
........
G.... .......
..
.. --- -- -- -- - - -

322,4_

12
JALAN
MASUK

RiNCANA DISPOSAL SIT DI ANCOL TIMOR

13
Taha
b gya
o Pra Konstruksi
Perizinan
Sosialisasi
Koordinasi
o Konstruksi
Mobilisasi Kendaraan dan Peralatan
Mobilisasi Tenaga Kerja
Pengaturan Lalu Lintas
Pengerukan
Pengangkutan Lumpur ke tempat
penampungan sementara/dispostal site

o Pasca Konstruksi
Pembersihan Lahan
Demobilisasi Tenaga Kerja
Demobilisasi Kendaraan dan Peralatan
Pemulihan dan perbaikan prasarana
(antara lain taman, pagar)

14
Jenis-jenis Peralatan yang Digunakan
(disesuaikan dengan lokasi)
1. Floating excavator (besar atau kecil)
2. Land excavator (besar atau kecil)
3. Crane shovel (besar atau kecil)
4. Floating crane shovel (besar atau kecil)
s. Dump Truck
6. Perahu/ponton
7. Floating decks/Barges
8. Landing barges
9. Geo bag

15
Dredged materialtruck

Jl--

Drui p

16
Pelaksanaan Konstruksi
o Metode Floating Excavator
Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan
Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan
lokasi pengerukan
Excavator keruk dan ponton diturunkan ke kali dengan
menggunakan crane dari atas jembatan atau menggunakan
ramp. Ponton diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil
kemudian disusul oleh excavator keruk.
Excavator (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur
bergerak menuju titik awal pengerukan.
Excavator mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik
selanjutnya. Lumpur hasil keruk ditempatkan di ponton lumpur
untuk ditiriskan atau pinggir saluran drainase untuk kemudian
diangkut dengan service excavator ke dalam dump truk.
Excavator akan kembali lagi melakukan pengerukan
Dump Truk berisi lumpur hasil kerukan akan diangkut menuju
lokasi dispossal site mulai pukul 20.00 - 06.00 WIB.

Pelaksanaan (Lanj)

o Metode Service Excavator


Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan
Kendaraan dan peralatan pengerukan
ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan
Service Excavator mulai mengeruk dari titik
awal pengerukan ke titik selanjutnya. Lumpur
hasil keruk ditem patkan pinggir saluran
drainase untuk dikeringkan sebelum diangkut
dump truk. Excavator akan kembali lagi
melakukan pengerukan
Dump Truk berisi lumpur hasil kerukan akan
diangkut menuju lokasi dispossal site mulai
pukul 20.00 - 06.00 WIB.

17
Dampak Penting Hipotetik I Isu Pokok

PRA KONSTRUKSI PASKA KONSTRUKSI


Persepsi MasyarakatMegrniBni
KONSTUKSIMengurangi Banjir
Kualitas Air Permukaan Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan
Sedimen Estetika Lingkungan
Estetika Lngkungan Persepsi Masyarakat
Lalu Lintas dan Kerusakan Jalan Kualitas Udara
Kebauan Kaia dr
Kualitas Udara

Kebisingan
Persepsi Masyarakat
Kesehatan Masyarakat
Peluang Kerja dan Berusaha
Tingkat Pendapatan
Ekosistem Mangrove
Biota Air
Hydrooceanography
Kantibmas

Dampak Penting Hipotetik I Isu


Pokok
Lokasi Isu Pokok

Cideng Thamrin Kebauan, sedimen, lalu-lintas

Waduk Sunter Timur Kualitas air, Kebauan, Biota Air,


lalu lintas, sedimen
Waduk Sunter Utara Kualitas Air, Biota air, Kebauan,
Lalu Lintas, Sedimen, Persepsi
Masyarakat, pendapatan
Masyarakat
Waduk Sunter Selatan Kualitas Air, Biota air, Kebauan,
Lalu Lintas, Sedimen, Persepsi
Masyarakat, pendapatan
Masyarakat, Kamtibmas

18
Lanjutan..
Lokasi Isu Pokok

Banjir Kanal Barat Kualitas Air, Biota air, Sedimen,


Kebauan, Lalu Lintas, Persepsi
Masyarakat, Pendapatan
Masyarakat, Ekosistem Mangrove,
Kamtibmas
Krukut Cideng-Thamrin Kualitas air, Kebauan, Biota Air,
Sedimen, lalu lintas
Kali Sunter Upper Kebauan, Sedimen, Lalu-lintas,
persepsi masyarakat

Grogol Sekretaris Kualitas Air, Biota air, Sedimen,


Kebauan, Lalu Lintas, Persepsi
Masyarakat

Lanjutan..
Lokasi Isu Pokok

Lower Angke Kualitas Air, Biota air, Sedimen,


Kebauan, Lalu Lintas, Persepsi
Masyarakat, Pendapatan
Masyarakat
Tanjungan Drain Kualitas Air, Sedimen

Pakin - Kali Besar Kebauan, Sedimen, Lalu-lintas,


Jelangkeng Persepsi Masyarakat

Waduk Pluit Persepsi Masyarakat, Kualitas Air,


Biota air, Kebauan, Lalu Lintas,
Sedimen, Pendapatan Masyarakat,
Kamtibmas

19
Lanjutan..
Lokasi Isu Pokok

Kamal Drain Kualitas Air, Sedimen

Cakung Drain Kualitas Air, Sedimen, Lalu Lintas

Muara Kali Adem (CDF) Hydrooceanography, kualitas air,


biota air, mangrove, pendapatan
masyarakat, persepsi masyarakat.
Muara Banjir Kanal Hydrooceanography, kualitas air,
timur/EBC / Marunda biota air, pendapatan masyarakat,
CDF persepsi masyarakat.

Terima Kasih

20
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emnergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assessment
(EIAISIA)
Grant No TF#054683

KUESIONER SEBELUM SOSIALISASI AMDAL PHASE


-2

Hari ini, kita bersama-sama menghadiri presentasi


dan Sosialisasi AMDAL Pengerukan
sungai dan waduk (JEDI) Phase 2 sub-proyek. Pada
saat ini juga sedang berlangsung
proses AMDAL phase-1. Begitu pula Pemda DKI sedang melaksanakan pengerukan
beberapa saluran drainase di wilayah Jakarta. di

Pekerjaan pengerukan ini direncanakan dalam rangka


untuk mengatasi banjir yang sering
terjadi di Jakarta melalui beberapa perbaikan struktur
saluran (drainase, waduk dan stasiun
pompa) yakni dengan cara mengurangi volume banjir.

Kami berharap Bapak/Ilbu dapat mengisi kuesioner


dibawah ini sebelum dimulai presentasi
dan diskusi

Namna·: \? 7
Lembaga / organisasi yg diwakili i-JAA /c C
Posisi/ jabatan
Kontak detail 1 hE&;pr
ä-f,47
Tip
Handphone 02 9
E-mail
Lain-2

Pertanyaan:

1 Apa Bapak/ibu pernah melihat sebelumnya mengenai pekerjaan pengerukan


khususnya di wilayah Jakarta ?

(Ya / Tidav)
2 Apa Bapak/Ilbu pernah terlibat atau mengetahui adanya
studi AMDAL Pengerukan
Sungai Waduk JEDI Phase 1 ? jika "Ya" tolong jelaskan
singkat

(¥a? Tidak)
3 Apakah Bapak/lIbu mengetahui mengenai studi AMDAL
JEDI Phase 2, yang telah
dimulai sekitar 2 (dua) bulan lalu ?

(¥-e Tidak)
4 Apa Bapak/Ilbu sudah membaca iklan sosialisasi AMDAL
JEDI Phase 2 di koran
Warta Kota ?

(X-a / Tidak)
5 Mengingat apa yg sudah Bapak/Ilbu ketahui, apakah Bapak/lbu
tertarik dengan:
(pilih antara a, b dan c)

(ý Semua proyek JEDI Phase 2.

0 Hanya paket 1 atau paket 2 JEDI Phase 2

c. Hanya bagian dari paket 1 JEDI tahap 2.


Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental
& Social Impact Assessment (EIA/SIA)
Grant No TF#054683

Tidak ada jawaban "salah - atau -benar"


terhadap pertanyaan dibawah - saran
sdr sangat bermanfaat bagi kami dan pendapat

6 Secara keseluruhan, diantara manfaat dan


dampak yang merugikan, apakah proyek
JEDI ini akan berdam pak (sangat baik),
(baik). (buruk) atau (buruk sekali) untuk
Jakarta?Sat if ,c- /e tjnVf mertrüCu•i'-

7 Tabel dibawah adalah daftar dampak


yang berpotensi buruk yang mungkin
akibat proyek JEDI( kolom 1). Kita belum timbul
akan mengatakan bahwa danpak tersebut
benar akan timbul akan tetapi dimasukkan
dalam daftar ini adalah untuk mendapat
tanggapan dan pendapat Bapak/lbu. Untuk
setiap dampak tolong diinventarisir.
a Di kolom ke 2, mengenai pendapat
Bapak/lbu apakah proyek JEDI akan
berdampak "sangat besar", "besar", "kecil", atau
"sangat kecil/nol"
b. Di kolom ke 3, kami berharap Bapak/lbu
teliti apakah akan berdampak positive /
baik (+) atau negative I buruk (-)
c. Di kolom ke 4 kami berharap Bapak/lbu
beri nilai dengan angka yang
menunjukkan sangat penting (No 1), atau
sangat penting kedua (No 2), atau
sangat penting yang ketiga (No 3) dan seterusnya
.
Dampak Besaran dampak Dampak Penting
baik(+)
atau buruk
Flora dan Fauna SagaLbes.2r i beser- // kecil / sgeHekeci_/ nol
Suara / kebisingan dan + -
sangt-ber / be-sa // kecil // sea4 ecil_/ noI
getaran +

Lapangan kerja Sa"gartre§r // besa /1 kecil // saAeec_/ no! +


Kesehatan masyarakat Sangat besar // besar // kecil // sangat kecil_/ nol + -
Biota perairan (Ikan dli) Saegattsmr // besar // -eeti // sanga-kecil not +
Lalu lintas Szngat-r // be4.v, // kecil // sanga-kec4_/ nol +
Kualitas air sangater besar // keei- // sangaee_/ nol +
Bau di lokasi pengerukan Sangat besar // -beser- // k&G4 // sana2keci/ nol + il
Pedagang dan usaha Seegzt-thsar 1/ besar // Jk.c4--/I sangae€_/ nol + -
dagang setempat
Ketertiban umum _1Set-besar
// besar // keei- // sanaa44eei~/ nol +
Bau di tempat buangan Sangat besa, // besaf- /1 kQc4---/ sagtketj flo/
- + / -
Sampah Sangat besar i beaf- //l keei+- / segaee4_/ not_ +
Lain-lain Sangat besar // besar // kecil // sangat kecil_I nol + /
(sebutkan ......... )
Lainnya Sangat besar // besar // kecil I/ sangat kecil_/ not +
(sebutkan . ......... . ...... .)

8 Bila Bapak/lbu ada komentar / saran silakan


ditufis di sini.
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assessment
(EIA/SIA)
Grant No TF#054683

KUESIONER SETELAH SOSIALISASI AMDAL


PHASE - 2

Hari ini kita telah diskusi mengenai persiapan


AMDAL untuk proyek the Jakarta Emergency
Dredging Initiative (JEDI) Phase 2 Bapak/lbu
sudah mengisi formulir yang diberikan tadi
pagi. Sekarang kami memintah Bapak/ibu
untuk mengisi formulir yang kedua, Setelah
Bapak/libu mengikuti presentasi dan diskust,
walaupun pertanyaannya sama, sekarang
Bapak/lbu dapat saja memiliki jawaban yang
berbeda, karena seringkali orang berubah
pikirannya setelah memperoleh informasi tambahan.
Jawaban Bapak/libu saat sekarang
sangat penting karena akan membantu dalam
melihat yang mana yang menjadi prioritas dari
proyek AMDAL kita.

Nama
Lembaga / organisasi yg diwakil
Posisi/ jabatan
- ¯- jl
-
Kontak detail
TIp <- -o
Handphone
E-mail
- 7
Lain-2

Pertanyaan :

1 Mengingat apa yg sudah Bapak/lbu ketahui, apakah


Bapak/lbu tertarik dengan:
(pilih antara a, b dan c)

6 Semua proyek JEDI Phase 2

b. Hanya paket 1 atau paket 2 JEDI Phase 2.

c. Hanya bagian dari paket 1 JEDI tahap 2.

Tidak ada jawaban "salah " atau "benar" terhadap pertanyaan


dibawah - saran dan pendapat
sdr sangat bermanfaat bagi kami

2 Secara keseluruhan, diantara manfaat dan dampak


yang merugikan, apakah proyek JEDI
ini akan berdampak "sangat baik", "baik", -buruk" atau "buruk sekali" untuk Jakarta?

3 Tabel dibawah adalah daftar dampak yang berpotens' buruk


yang mungkin timbul akibat
proyek JEDI( kolom 1). Kita belurn akan mengatakan ba*hwa
dampak tersebut benar akan
timbul akan tetapi dimasukkan dalam daftar ini adalah untuk
mendapat tanggapan dan
pendapat Bapak/lbu. Untuk setiap dampak tolong diinventarisir.
a. Di kolom ke 2, mengenai pendapat Bapak/lbu
apakah proyek JEDI akan
berdampak 'sangat besar", "besar" "kecil", atau "sangat
kecil/nol".
b. Di kolom ke 3, kami berharap Bapak/lbu teliti apakah
akan berdampak positive I
baik (+) atau negative / buruk (-)
c Di kolom ke 4 kami berharap Bapak/lbu
beri nilai dengan angka yang
menunjukkan sangat penting (No 4>, atau sangat
penting kedua (No 2), atau
sangat penting yang keliga. (No 3) dan seterusnya
BERITA ACARA
PELAKSANAAN SOSIALISASI AMDAL
KEGIATAN PENGERUKAN SUNGAI DAN WADUK DI DKI
JAKARTA FASE 2 DALAM RANGKA JAKARTA URGENT FLOOD
MITIGATION PROJECT / JAKARTA EMERGENCY DREDGING
INITIATIVE PROJECT (JUFMP / JEDIP)

Pada hari ini ,Selasa tanggal delapan Desember dua ribu sembilan (08-12-2009)
bertmpat di Auditorium Gedung Nyi Ageng Serang Lantai ,telah diadakan rapat
Sosialisasi Amdal Kegiatan Pengerukan Sungai dan Waduk di DKI Jakarta Fase 2 Dalam
RangkaJakarta Urgent Flood Mitigation Project / Jakarta Emergency Dredging Initiative
Project (JUFMP / JEDIP).

Pelaksanaan sosialisasi AMDAL dilakukan Sesuai SK Gub KDKI JKT No. 76 tahun 2001 dan
dihadiri oleh instansi Pemda DKI (KLH Jakarta Utara,Barat,Timur,dan Pusat,Dinas
Kebersihan,Dinas PU,Biro Tata Ruang & Lingkungan Hidup,dil),Pemrakarsa kegiatan
(PMU,Ditjen SDA Dep.PU),Konsultan AMDAL (PT.PPA Consultants & PT.ARKONIN
Engginering Manggala Pratama),Camat,Lurah beserta Dewan Kelurahan di wilayah study
(Absensi Terlampir).

Adapun Masukan,saran dan tanggapan peserta rapat antara lain,adalah:

1. Sebelum pelaksanaan pengerukan, kontraktor harus berkoordinasi dengan tokoh-


tokoh masyarakat;
2. Kondisi khusus di setiap lokasi proyek (sepanjang sungai) misainya terdapat
pemukiman penduduk, pedagang, d1l agar di perhatikan supaya tidak terganggu
kegiatan proyek;
3. Sedimen hasil pengerukan akan di keringgan dahulu kemudian baru di angkut
sehingga tidak tercecer;
4. Penempatan material keruk agar di perhatikan;
5. Perlu informasi Hot Line di spot-spot lokasi proyek untuk menampung laporan
masukan saran masyarakat;
6. Masyarakatagar di libatkan dalam pelaksanaan proyek dan secara umum sangat
mendukung rencana proyek;
7. Pemeliharaan / perawatan sungai dan waduk setelah pengerukan sangat penting
diperhatikan;
8. Skedul proyek di perjelas.
Daftar absensi peserta rapat dan notulen hasil rapat sosialisasi AMDAL kegiatan
Pengerukan Sungai Dan Waduk di DKI Jakarta Fase 2 Dalam Rangka Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project / Jakarta Emergency Dredging Initiative Project (JUFMP / JEDIP)
terlampir.
Demikian Berita Acara Rapat Sosialisasi AMDAL ini dibuat sesuai dengan hasil pertemuan.

Jakarta,08-12-2009.

Pemrakasa Kegiatan BPLHD Provinsi DKI Jakarta

lr.Bamban igit,M.Sc Drs.H.Soewarno


Project Managem tUnit Ka.Subbid.AMDAL

Perwakilan Masyarakat,

Drs. Sukarlan Drs. H. Moh. Rante Sumule


Formapel Jakarta Barat Dekel Kelurahan Sukapura

Murtani. SH Rachmat H
Dekel Kelurahan Cakung Barat Dekel Kelurahan Petojo Selatan
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assessment
(EIAISIA)
Grant No TF#054683

KUESIONER SEBELUM SOSIALISASI AMDAL PHASE


-2

Hari ini, kita bersama-sama menghadiri presentasi dan


Sosialisasi AMDAL Pengerukan
sungai dan waduk (JEDI) Phase 2 sub-proyek. Pada saat
ini juga sedang berlangsung
proses AMDAL phase-1. Begitu pula Pemda DKI sedang
melaksanakan pengerukan di
beberapa saluran drainase di wilayah Jakarta,.

Pekerjaan pengerukan ini direncanakan dalam rangka untuk


mengatasi banjir yang sering
terjadi di Jakarta melalui beberapa perbaikan struktur saluran
(drainase, waduk dan stasiun
pompa) yakni dengan cara mengurangi volume banjir.

Kami berharap Bapak/tbu dapat mengisi kuesioner dibawah


ini sebelum dimulai presentasi
dan diskusi

Nama
2-
Lembaga / organisasi yg diwakili . y\J ,tPitrz L ,4(.z.//
Posisi/ jabatan :
Kontak detail
TIp
Handphone 02Z1 -3 4/
E-mail
Lain-2

Pertanyaan :

1 Apa Bapak/lbu pernah melihat sebelumnya mengenai pekerjaan pengerukan


khususnya di wilayah Jakarta ?

(Ya / Tidar)
2 Apa Bapak/lbu pernah terlibat atau mengetahui adanya studi
AMDAL Pengerukan
Sungai Waduk JEDI Phase 1 ? Jika "Ya" tolong jelaskan singkat

(Y4al Tidak)
3 Apakah Bapak/lbu mengetahui mengenai studi AMDAL JEDI
Phase 2, yang telah
dimulai sekitar 2 (dua) bulan lalu ?

(*-- Tidlak)
4 Apa Bapak/lbu sudah membaca iklan sosialisasi AMDAL JEDI
Phase 2 di koran
Warta Kota ?

(Y-a / Tidak)
5 Mengingat apa yg sudah Bapak/lbu ketahui, apakah Bapak/lbu tertarik
dengan:
(.pilih antara a, b dan c)

Semua proyek JEDI Phase 2.

Hanya paket 1 atau paket 2 JEDI Phase 2.

c. Hanya bagian dari paket 1 JEDI tahap 2.


Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental
& Social Impact Assessment (EIA/SIA)
Grant No TF#054683
Tidak ada jawaban "salah " atau "benar"
terhadap pertanyaan dibawah - saran
sdr sangat bermanfaat bagi kami dan pendapat

6 Secara keseluruhan, diantara manfaat dan


dampak yang merugikan, apakah proyek
JEDI ini akan berdampak (sangat baik),
(baik), (buruk) atau (buruk sekali) untuk
Jakarta?--',,.z /e /, ýc k" em
-rý, üm D

7 Tabel dibawah adalah daftar dampak


yang berpotensi buruk yang mungkin
akibat proyek JEDI( kolom 1). Kita belum timbul
akan mengatakan bahwa dampak tersebut
benar akan timbul akan tetapi dimasukkan
dalam daftar ini adalah untuk mendapat
tanggapan dan pendapat Bapak/lbu. Untuk
setiap dampak tolong diinventarisir.
a. Di kolom ke 2, mengenai pendapat
Bapak/lbu apakah proyek JEDI akan
berdampak "sangat besar" "besar", "kecil", atau
"sangat kecil/nol"
b. Di kolom ke 3. kami berharap Bapak/lbu
teliti apakah akan berdampak positive /
baik (+) atau negative / buruk (-)
c Di kolom ke 4 kami berharap Bapak/lbu
beri nilai dengan angka yang
menunjukkan sangat penting (No 1), atau
sangat penting kedua (No 2), atau
sangat penting yang ketiga (No 3) dan seterusnya
.
Dampak Besaran dampak Dampak Penting
baik(+)
atau buruk
Flora dan Fauna SaLben .ar // be5at 1/ kecil 1/ sa e _aecii/
no + /
Suara / kebisingan dan Sebesr / b~sa 1/ kecil /1 sa~sa eci!_/not + / -
getaran
Lapangan kerja Safngrt-ar // besaf // kecil // sangaaecil/
Kesehatan masyarakat no + /
Sangat besar 1/ besar // kecil // sangat kecil_/
Biota perairan (Ikan dit) no + /
sangatterar // besar // -keei+ // sana-.eci/ no
Lalu lintas + / -
S-ngattrer // a 1/ kecil // san;94 _/ no! +
Kualitas air Se af-// besar // keeit- // sapga!ee/ no +
Bau di lokasi pengerukan Sangat besar // beer /1 kee4 // sangaLkeci_/
Pedagang dan usaha no +
Sefigatesar i/ besar // -kec-- s aga1ei_/ no!
+
dagang setempat
Ketertiban umum .Sangebesar // besar // -keeil // sa9a-kee4 no +
Bau di tempat buangan Sangat besar 1/ beaf // keci-J/ sanat-ketcil_ not
+ -
Sam pah Sangat besar // besa+- // ee- // se e no +
Lain-lain Sangat besar // besar // kecil // sangat kecil_/
no +
(sebutkan ........................
Lainnya Sangat besar 1/ besar // kecil // sangat kecil_I no +
(sebutkan....... ..........
_)

8 Bila Bapak/lbu ada komentar / saran silakan


ditulis di sini.

s-~
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact
Assessment (EIA/SIA)
Grant No TF#054633

KUESIONER SETELAH SOSIALISASI AMDAL PHASE


- 2

Hari ini kita telah diskusi mengenai perstapan AMDAL


untuk proyek the Jakarta Emergency
Dredging Initiative (JEDI) Phase 2. Bapak/lbu sudah
mengisi formulir yang diberikan tadi
pagi. Sekarang kami memintah Bapak/ibu untuk mengisi-
formulir yang kedua. Setelah
Bapak/lbu mengikuti presentasi dan diskusi. walaupun
pertanyaannya sama, sekarang
Bapak/lbu dapat saja memiliki jawaban yang berbeda,
karena seringkali orang berubah
pikirannya setelah memperoleh informasi tambahan.
Jawaban Bapak/lbu saat sekarang
sangat penting karena akan membantu dalam melihat
yang mana yang menjadj prioritas dari
proyek AMDAL kita.

Nama E D
Lembaga I organisasi yg diwakilh . 5-^ i- A T < qu&-
Posisi/ jabatan , g L-
Kontak detail
Tip 0 S:- 0 (
Handphone
E-mail ck-
ý 5,J oán''^
Lain-2

Pertanyaan :

1 Mengingat apa yg sudah Bapak/lbu ketahui. apakah Bapak/lbu


tertarik dengan:
( pilih antara a, b dan c)

6 Semua proyek JEDI Phase 2.

b. Hanya paket 1 atau paket 2 JEDI Phase 2.

c. Hanya bagian dari paket 1 JEDI tahap 2

Tidak ada jawaban "salah " atau "benar" terhadap pertanyaan dibawah
- saran dan pendapat
sdr sangat bermanfaat bagi kami,

2 Secara keseluruhan, diantara manfaat dan dampak yang merugikan,


apakah proyek JEDI
ini akan berdampak "sangat baik", "baik", -buruk" atau "buruk sekali" untuk
Jakarta?
G;i k-.
3 Tabel dibawah adalah daftar dampak yang berpotensi buruk yang mungkin
timbul akibat
proyek JEDI( kolom 1). Kita belum akan mengatakan bahwa dampak tersebut
benar akan
timbul akan tetapi dimasukkan dalam daftar ini adalah untuk mendapat
tanggapan dan
pendapat Bapak/lbu. Untuk setiap dampak tolong diinventarisir.
a. Di kolom ke 2, mengenai pendapat Bapak/lIbu apakah proyek
JEDI akan
berdampak "sangat besar". "besar", "kecil", atau "sangat kecil/nol"
.
b. Di kolom ke 3, kami berharap Bapak/lbu teliti apakah akan berdampak
positive !
baik (+) atau negative / buruk (-)
c Di kolom ke 4 kami berharap Bapak/lbu beri nilai dengan
angka yang
menunjukkan sangat penting (No 1), atau sangat penting kedua
(No 2), atau
sangat penting yang ketiga (No 3) dan seterusnya
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact
Assessment (EIA1SIA)
Grant No TF#b54683

Dampak Besaran dapak Dampak Penting


baik(+)
atau buruk
IFlora ¯dan Fauna Sangat besar bea i sangal kec_i ~ ¯t+ -
Suara I kebisingan dan sangat besar // besa je sangat keclit not + 1j
getaran
tapanga_kega Sangat besaf I eesa kecit_ n
sangat
Kesehatan masyarakat Sangat besar // bresa l kec sangat kecit_/ nol ~+
Biota perairan (Ikan dil) Sangat besat // besat ecit il sangat kecil I nol +
Lalu lintas Sangat besat //besa_ 11 kecl I/ sangat kecil_1 nol +
Kualitas air Sangat besar / bes kecil // sangat kecil not +
Bau di lokasi pengerukan Sangat besat 11(besar il kecil // sangat kecil_I nol +
Pedagang dan usaha Sangat besat I besar i kecil 1/ sangat keci_/ not (+ I-
dagang setempat
Ketertiban umum Sangat besar 11besat kecit I sangat kecdl/ not
Bau di tempat buangan Sangat besat I besa k
1 I¯cil i sangat kecil_I nol +
Sampah Sangat besar I esa U kecil il sangat kecil_I nol + =7
Lain-lain Sangat besat II esar 1, kecit I/ sangat kect_ nof +
(sebutkan oy _5_
Lainnya
_._..)
Sangat besar 1/ besat // kecil II sangat kecil_1 nol + 1 -
(se butkan .. ...................
i _)
4 Sebagaimana kita telah ketahui, Konsultan PMU sekarang sedang
menyiapkan desain
teknik / dokumen kontrak (PPC) serta kajian lingkungan dan
sosial. Ada keputusan
tertentu yang mungkin diperlukan untuk memperbaiki I menyeimbangkan
faktor faktor ini.
Jawaban atas pertanyaan berikut ini akan membantu kita dalam
memperbaik/menyeimbangkan faktor faktor tertentu
a. Kita bisa pastikan bahwa pekerjaan pengerukan dilapangan
nanti dimanapun
lokasinya akan menimbulkan gangguan. Di beberapa lokasi,
mungkin kita
mampu untuk merencanakan proyek sedimikian rupa sehingga
pekerjaan
pengaukan akan memerlukan:
j. Waktu lebih pendek. tapi dengan banyak gangguan (contoh bekerja lebih
lama (jumlah jam kerja), dengan lebih banyak hasil kerukan dan truk)
ii. Waktu lebih lama, tapi lebih kurang gangguannya.
iii. Bapak/lbu pilih yang mana ?
b Ada beberapa saran / pendapat bahwa sampah yang ada
dalam saluran
sebenarnya bisa disortir dulu oleh para pemulung langsung
dilokasi pengerukan,
dimana sebagian dari sampah ini akan didaur ulang oleh pemulung dan
sisanya
baru dibuang ketempat pembuangan sampah padat. Menurut Bapak/lbu
apakah
sarap- i merupakan:
Ide bagus
ii. Ide jelek
c. Hampir pasti bahwa kita akan bisa melakukan pengelolaan baik lingkungan
maupun sosial secara baik namun sangat membutuhkan biaya. Mengingat
bahwa semua biaya untuk proyek tersebut termasuk pengelolaan lingkungan dan
sosial nantinya harus ditanggung oleh rakyat Indonesia terutama warga
Jakarta,
Apakah sdr berpendapat bahwa proyek JEDI seharusnya :
i Melakukan pengelolaan lingkungan dan sosial sebaik baiknya tanpa
memandang berapapun biaya yang diperlukan
ii. *>Pengelolaan lingkungan dan sosial yang baik, seperti cara/model
Indonesia " // "cara / model internasional "
iii Pengelolaan fingkungan dan sosial sekadarnya yang penting mendapat
persetujuan sesuai kebutuhan.
5 Silahkan teliti dan pelajari bagaimana Bapak/lbu I organisasi Bapak/lbu
seharusnya
terlibat
a Sulami proses AMDAL saja
b Selana pelaksanaan proyck JEDI
KUISIONER SEBELUM SOSIALISASI
Pertanyaan Ya Tidak
1 90.28 9.72 No 1 - No. 4 yaE1ttidak
2 26.39 73.61 dalam (%)
3 19.44 80.56
4 26.39 73.61
9.72

76156 73.61
90.28

26,39 1..'26 39

1 2 3 4

Hanya Paket 1 atau Hanya Bagian dari


Pernyataan Semua Projek JEDI Paket 2 JEDI Phase 2 Paket 1 JEDI tahap 2

5 80.56% 8.33% 11.11 %

No. 5 Ketertarikan Masyarakat


Hanya Bagian dari
PAkct 1 JEDI tahalp
2

Hanya Paket 1 atau


Paket 2 JEDI Phase
2
8%

Stiimua Projek JEDI


- .r

...-
. .. ..... . . .. -
..
----
--- X--
KUISIONER SEBELUM SOSIALISASI

Pertanyaan Sangat Baik Baik Buruk Buruk Sekali


6 31.94 66.67 0 1.39

BU--U-
sekil No. 6 Manfaat Proyek
Buruk
0%

32~

Baik
67
Sebelum Sosialisasi
Pertanyaan No. 7
Besaran dampak Baik - Buruk Penting
Dampak Sangat Besar Besar Kecil Sangat Kec)l Nol
flora 12 22 15 2 2 26 16
kebisingan 4 16 24 8 0 13 25
lapangankerja 3 26 19 4 1 27 121
kesmas 10 24 13 3 1 26 16
biota perairan 9 18 20 3 0 23 16
falu fintas 2 32 17 0 19 20
kualitas air 5 22 22 0 1 23 17
kebauan 5 22 19 4 1 15 23
usaha 5 18 18 5 4 20 18
ketertiban umum 4 21 8 1 19 20
bau di tempat buangan 4 24 15 514 2
sampah 17 t17 5 3 16 181
Besaran dampak (dalam %) Baik - Buruk (%)
Sangat Besar Besar Kecil Sangat Kecil Nol (+) (-)
22.64 41.51 28.30 3.77 3.77 61.90 38.10
7.69 30.77 46.15 15.38 0.00 34.21 65.79
5.66 49.06 35.85 7.55 1.89 69.23 30.77
19.61 47.06 25.49 5.88 1.96 61.90 38.10
18.00 36.00 40.00 6.00 0.00 58.97 41.03
3.85 61.54 32.69 1-.92 0.00 48.72 51.28
10.00 44.00 44.00 0.00 2.00 57.50 42.50
9.80 43.14 37.25 7.84 1.96 39.47 60.53
10.00 36.00 36.00 10.00 8.00 52.63 47.37
7.84 41.18 33.33 15.69 1.96 48.72 51.28
8.00 48.00 30.00 10.00 4.00 38.89 61.11
17.65 33.33 33.33 9.80 5.88 47.06 52.94
KUISIONER SESUDAH SOSIALISASI

Semua Proyek JEDI Hanya paket 1 atau paket 2 Hanya bagian dari
Pertanyaan Phase 2 JEDI phase 2 paket 1 JEDI tahap 2
1 83.72% 11.63% 4.65%

Hanya bagian
dari paketlanya paket 1 No. 1 Ketertarikan
JEDI tahap ätau paket 2
5% JEDI phase 2
11%

Senua Proyek
JEDI Phase 2
84% •0

Pertanyaaan Sangat Baik Baik Buruk Buruk Sekali


2 55.81% 37.21% 6.98% 0.00%

Buruk
No.2 Dampak Proyek 7%
Buruk Sekali
0%

Baik
37%o Sangat Baik
56%,1

.......
t.... .. . ---- .. ... --

.....
. .... .........
..
Sesudah Sosialisasi
Pertanyaan No. 3
Besaran dampak _Baik - Buruk Penting
Dampak Sangat Besar Besar Kecil Sangat Kecil Nol +)
flora 4 11 12 2 0 17 9
kebisingan 2 13 12 21 16
lapangankerja 3 11 12 3 0 19 13
kesmas 7 13 5 3 0 18 10
biotaperairan 6 14 5 5 0 13
lalu lintas 2 20 6 1 0 11 16
kualitas air 2 21 6 2 0 11 14
kebauan 3 22 6 3 0 14 11
usaha 3 15 10 1 14 12
ketertiban umum 5 18 10 3 0 14 12
bau di tempat buangan 6 19 5 0 0 10 12
sampah 6 13 6 10 11 lil
Besaran dampak (dalam %) Baik - Buruk (%)
Sangat Besar Besar Sangat Keci N)
No +Kec)
13.79 37.93 41.38 6.90 0.00 65.38 34.62
6.67 43.33 40.00 6.67 3.33 27.27 72.73
10.34 37.93 41.38 10.34 0.00 59.38 40.63
25.00 46.43 17.86 10.71 0.00 64.29 35.71
20.00 46.67 16.67 16.67 0.00 53.57 46.43
6.90 68.97 20.69 3.45 0.00 40.74 59.26
6.45 67.74 19.35 6.45 0.00 44.00 56.00
8.82 64.71 17.65 8.82 0.00 56.00 44.00
10.00 50.00 33.33 3.33 3.33 53.85 46.15
13.89 50.00 27.78 8.33 0.00 53.85 46.15
20.00 63.33 16.67 0.00 0.00 45.45 54.55
23.08 50.00 23.08 3.85 0.00 50.00 50.00
KUISIONER SESUDAH SOSIALISASI

Pertanyaan Waktu lebih Pendek Waktu lebih lama


4a 48.84% 51.16%

No.4a

Waktu lebih Waktu lebih


[ lamå Pendek
51%49%

Pertanyaan Ide bagus Ide jelek


4b 58.14 % 41.86 %

No.4b Pemilahan sampah oleh


pemulung

Ide jelek
.42%

i Ide bagus
58%
KUISIONER SESUDAH SOSIALISASI

No.4c Pengelolaan Lingkungan


sekedarnya
12%
sebaiknya
tanpa
inemikirkan
biaya
42%
cara model
indonesia
46%

sebaiknya tanpa cara model


Pertanyaan memikirkan biaya indonesia sekedarnya
4c 41.86 % 46.51 % 11.63 %

No.5 Keterlibatan Masyarakat Selana


AMDAL
e-- 21%

Selama
Pelaksanaan
ProyekJEDI .
. -79%11

Selama Proses Selama Pelaksanaan


Pertanyaan AMDAL Proyek JEDI
5 20.93% 79.07%
Tempat: Kantor BPLHD Provinsi DKI Jakarta
Tanggal: 8 Desember 2009

Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)/


Jakarta Emergency Dredging Initiatives (JEDI)
Environmental &Social ImpactAssessment (EIA/SIA)
Suasana pendaftaran peserta di depan pintu masuk Sambil menunggu acara dimulai, peserta disuguhi
ruang pertemuan. tayangan video mengenai banjir Jakarta. Video buatan
Bank Dunia itu menekankan pentingnya upaya
penanggulangan banjir.

iig
Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Ir. Penny Susanti, Para peserta yang terdiri atas Camat, Lurah, dan
DipI. EST, tampak sedang memberikan sambutan pada perwakilan Dewan Kelurahan dari lokasi-lokasi sasaran
sesi Pembukaan. JEDI, serta perwakilan beberapa lembaga terkait lainnya.

A411

Moderator acara, Drs. Ridwan Pandjaitan, M.Si. (kiri) dari Para peserta nampak sedang menyimak penjelasan dari
BPLHD Provinsi DKI Jakarta tampak sedang paranarasumber.
memperkenalkan para narasumber.

............... ........... -
......... 1
.08/ ' 09

Paparan dari PMU JUFMP/JEDI, Ir. Fuadi (PMU Ir. Purwono, Co-Team Leader Konsultan EIA/SIA
JUFMP/JEDI). JUFMP/JEDI, tampak sedang memaparkan rencana
StudiAmdal yang akan dilakukan oleh timnya.

- ffin~

Team Leader Konsultan EIA/SIA JUFMP/JEDI, John Beberapa di antara anggota tim Konsultan EIA/SIA
Dickie, B.E., M.Env. Sc. (kiri depan), tampak mengikuti JUFMP/JEDI yang sedang menjalankan fungsi notulensi
jalannya acara. dan dokumentasi.

5061AILtSÅAIIA
PUGERUMAN BUNGAI DAN WADUK Dl D*l JAKAR ?A5E 2
- -- DAL1<M RANGKA
J.AXARTA URG.EMT FLOOD MIKlATION PAr-ACT JMAFTA
EMERGENC DREDGINGI NMA IEPROJEC (JUMP JEMP

Halaman awal dan tayangan Ir. Purwono mengenai Halaman akhir dari bahan tayang Ir. Purwono yang
SosialisasiAmdalJUFMP/JEDI. menunjukkan bahwa dar acara ini diharapkan ada
masukan, saran, dan tanggapan dar para peserta.

2
Clå]

WIK

Suasana pada saat sesi diskusi dan tanya jawab. Pada sesi ini terlihat bahwa sejumlah peserta sudah dapat
membayangkan potensi dampak lingkungan dan dampak sosial yang mungkin akan muncul, seperti lumpur yang tercecer
ke jalan umum dari truk pembuang sisa kerukan maupun kemungkinan adanya relokasi warga yang saat ini tinggal di
bantaran sungal. Beberapa pertanyaan dari peserta belum dapat dijawab secara tuntas oleh narasumber karena belum
selesainya desain teknis rencana proyek ini.

3
Setelah acara selesai, tim Konsultan EIA/SIA JUFMP/JEDI menggunakan kesempatan untuk melakukan pendekatan
informal kepada beberapa peserta, baik itu perwakilan pemerintah kelurahan maupun perwakilan Dewan Kelurahan.

Acara diakhiri dengan makan siang bersama di lokasi Panitia dari tim Konsultan EIA/SIA JUFMP/JEDI
pertemuan. menyempatkan diri untuk berfoto bersama.

Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)/


Jakarta Emergency Dredging Initiatives (JEDI)
Environmental &Social ImpactAssessment (EIASIA)
KUESIONER SURVAI SOSIAL
EKONOMI
BUDAYA DAN KESEHATAN
MASYARAKAT
IIll KUESIONER RUMAR TANGGA
Sosio-Ekonomi,,Socio Budåya, Xesehatan Masyarakat dan Lingkungan

Tanggal Pengisian : ........ /...


Kode Kuesioner
12010 Propinsi DKI Jakarta
Jam Mulai .......
Jam Berakhir ....... Kota ...
Kecamatan .................. 11
N ama Enum erator:: ................................................................ Kelurahan ...
Kode Enumerator .......................................................... Nomor Responden :

A. PROFIL REPONDEN
A.1. Nam a ........... .... ................................................... I.......................... ..... A.

A .2. A lam at . ............... ............................... ............................................ . ..... .A .2


RT ....... / RW ...

A.3. Jenis Kelamin a. Laki-Laki A.3


b. Perempuan

A.4. Usia a. < 20 tahun A.4.


b. 21-30 tahun
c. 31- 40 tahun
d. 41- 50 tahun
e. 51- 55 tahun
f. 56- 60 tahun
g. 61-65 tahun
h. >65 tahun

A.S. Pendidikan Terakhir a. Tidak Sekolah


b. Tidak tamat SD/MI/Sederajad
c. Tamat SD / MiI/ Sederajat
d. Tamat SLTP i MTs I Sederajat
e. Tamat SLTA I MA / Sederajat
f. Tamat Akademi (Dl, D2, D3)
g. Sarjana (Si)
h. Pasca Sarana (S2, S3)

A.6. Status Dalam Rumah a. Kepala Keluarga A.6.


Tangga
b. Anggota Keluarga (anak)

A.7. Status Perkawinan a. Belum Kawin


b. Kawin
c. Cerai Hidup
d. Cerai Mati

A.8. Lama tinggal di rumah a. < 1Tahun.


ini b. 2-5 tahun
c. 6-9 Tahun
d. > 10 tahun

Hal. 1
E. DATA $OSIAL RUMAH TANGGA RE$PONDEN
8.1. Jumlah orang yang finggal di rumah ini ? a. 1-2 orang
b. 3-5 orang
c. 6-8 orang
d. > 8 orang
B.2. Jumlah Kepala Keluarga yang tinggal di rumah a. 1kepala keluarga 8.2
ini ? b. 2kepala keluraga
c. 3kepala keluarga
d. 4 kepala keluarga
e. >4 kepala keluarga
B.3. Apakah keluarga ini merupakan penduduk asli a. Penduduk Asli (suami dan istri) B.3.
(lahir di Jakarta) atau pendatang? b. Suami Pendatang (Sebutkan Asal)............
c. Suami Penduduk Asli
d. Isteri Pendatang (Sebutkan Asal)..........
e. Isteri Penduduk Asli
B.4. Status Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang a. Tidak memiliki KTP B.4.
Bapak/Ilbu miliki? b. Memiliki KTP beralamat tempat tinggal saat ini
c. Memiliki KTP bukan beralamat tempat tinggal skrg kota
yang sama
d. Memiliki KTP bukan beralamat tempat tinggal skrg di
luar wilayah kota ini
e. Memiliki KTP musiman (KTP asli luar Jakarta)
a. Tidak memiliki KK
B.5. Status Kartu Keluarga (KK) yang Bapak/lbu b. Memiliki KK beralamat tempat tinggal saat ini B.S.
miliki? c. Memiliki KK bukan beralamat tempat tinggal skrg

C. ITATUM TANA DAN ONDI$I BANGUNAN (RUMAH iNCGAL)


C.1. Bagaimana bentuk status kepemilikan a. Milik sendiri / keluarga F .1.
bangunan rumah tinggal ini ? b. Rumah dinas
c. Sewa bulanan
d. Kontrak tahunan
e. Menumpang
f. Lainnya : ............. (sebutkan)
C.2. Apabila rumah ini bukan milik Bapak/lbu, siapa Nama ...............
pemiliknya dan dimana tinggalnya? tinggal di RT/RW Kelurahan .2............
Kecam atan.........................
Kota/kaupaten ....................
C.3. Jika sewa /kontrak, berapa rata-rata harga a. Kurang dari Rp. 150.000 per bulan C.3.
sewa per butan? b. Rp. 150.000 s.d Rp. 300.000 per bulan
c. Rp. 300.000 s.d Rp. 450.000 per bulan
d. Rp. 450.000 s.d Rp. 600.000 per bulan
e, Rp. 600.000 s.d Rp. 750.000 per bulan
f. Lebih dari Rp. 750.000 per bulan
C.4. Apakah Bapak/libu memiliki rumah milik sendiri a. Tidak memiliki C.4
yang berlokasi di tempat lain ? b. Memiliki, di kelurahan yang sama
c, Memiliki, di kelurahan lain tetapi salu kota
d. Memiliki, di kota lain tetapi satu propinsi
e. Memiliki, di propinsi lain
C.5. Apa status tanah (tanda bukti kepemilikan) a Sertifikat C.5.
dimana bangunan rumah milik Bapak/lIbu b. Girik
berada ? c. Tanah Negara
d Tanah publik
e Lainnya . (sebutkan)

Hal. 2
C.6. Jenis Konstruksi Bangunan (Kondisi rumah) a. Permanen
b. Semi-permanen
c. Temporer / Non-permanen

C.7. Sepengetahuan Bapak/lbu, berapa rata-rata Rp .......................................


harga pasar tanah per m2 di lingkungan ini

C.8. Sepengetahuan Bapak/Ilbu, berapa rata-rata Rp ....................................... (lihat struk PBB)


harga tanah menurut Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP) per M2 di lingkungan ini?

C.9. Berapa ukuran rumah Bapak/lIbu : .......... »..... m2 C.9

C.1O.Digunakan untuk apa saja tanah dan bangunan a. Hanya untuk bermukim
yang Bapaklibu tempati saat ini ? c.10
b. Bermukim dan Tempat usaha
c. Bermukim dan Gudang penyimpanan
d. Lainnya ........................... (sebutkan)
C.11.Apakah bangunan ini dilengkapi Surat ljin a. Memiliki untuk bangunan lama
Mendirikan Bangunan (IMB) ? C.11.
b. Memiliki untuk bangunan saat ini
c. Sedang Dibuat
d. Tidak Memiliki
e. Lainnya ........................... (sebutkan)
C.12. Apakah Bapak/Ilbu memiliki bukti pembayaran a. Punya
Pajak Bumi dan Bangunan ? C.12.
b. Tidak Punya
c. Tidak tahu ............................... (jelaskan)

C.13.Untuk apakah pemanfaatan tanah Bapak/Abu a. Rumah tinggal


yang berada di Kawasan terkena rencana F-C.-1 3
b. Bangunan untuk usaha (Toko, Gudang, di)
Proyek pengendalian banjir Jakarta? c. Kebun
d. Lainnya................(sebutkan)

C.14.Jika bangunan/tanah Bpk/ibu terkena proyek, a. Dalam bentuk uang


bentuk kompensasi apa yang Bpklibu inginkan b. Dipindahkan ke tempat fain (resetlement)
c. Disediakan rusunami atau rusunawa
d. Lainnya ....................................... (sebutkan)
C.15.Selain di tempat ini, apakah bapaklibu a. Ya, luasnya: ...................... m2 (lansung C15) C.15
memiliki tanah di tempat lain? b. Tidak.

C.16.Jika Ya, dimanakah lokasi tanah tersebut? a. Di kelurahan yang sama. c.16
b. Di kelurahan lain tetapi dalam kecamatan yang sama
c. Di kecamatan lain tetapi dalam kota yang sama
d. Di kota lain tetapi dalam propinsi yang sama
e. Di propinsi lain
C.17.Sumber Penerangan? a. Sambungan listrik PLN langsung
b. Sambungan listrik non PLN
c. Petromak/Pelita/Lilin
d. Lainnya .... . ................... (sebutkan)

Hal. 3
D. KONDISI EKONOI
D.l. Pekerjaan Utama Bapak/lbu: (a)Kepala (a)KK (b)Ibu Rumah Tangga (c) anggota RT.......j D.1
Keluarga (b)lbu rumah tangga; (c) anggota RT a. PNS I ABRI e. Wiraswasta
b. Pegawai Swasta f. Buruh
c. Petani/Peternak g. Pedagang
d. Nelayan h. Pengemudi
i. Lainnya. ................................... (sebutkan)

D.2. Pekerjaan Sampingan: Bapak/lbu (a) Kepala (a)KK (b)Ibu Rumah Tangga (c) anggota RT.
Keluarga; (b)ibu rumah tangga; (c)anggota RT D.2
a. PNS I ABRI e. Wiraswasta
b. Pegawai Swasta f. Buruh
c. Petani/Peternak g. Pedagang
d. Nelayan h. Pengemudi

D.3. Berapakah pendapatan rata-rata per bulan (dan Rp. ........................................................ D.3
pekerjaan utama &pekerjaan sampingan)
seluruh anggota rumah tangga?

D.4. Berapakah Pengeluaran seluruh Rumah Rp. ............................................... 4


Tangga per bulan

D.5. Berapakah jarak antara tempat tinggal (a) Bapak ...... (b) Ibu..... (c)Anak2............... D.5
Bapak/ibu dengan tempat kerja Isekolah a. Kurang dari 1 km
a) Bapak.... b. 1 Km-5Km
b) Ibu ..... c. Lebih dar 5 Km
c) Anak2

D.6. Berapakah biaya Bapak/ibu & anak ke tempat (a) Bapak...... (b)lbu..... (c) Anak2................ D.6
kerja Isekolah tiap hari a. Bapak Rp ................ 6.....
d) Bapak.... b. Ibu Rp ......................
e) Ibu ..... c. Anak-anak Rp .....................
Q Anak2

D.7. Alat transportasi ke dan dari tempat (a) ................... (b)lbu ......... (c)Anak2
kerja/sekolah a. Tidak ada/jalan kaki e. Angkutan umum
a) Bapak b. Sepeda f. Motor kantor
b) lbu c. Sepeda motor pribadi g. Mobil kantor
c) Anak d. Mobil pribadi h. Lainnya........(sebutkan)

E. PERSEP$I DAN A$PIRA$I MA$VARAKAT


El. Apakah Bapak/ibu mengetahui rencana proyek a. Ya E.1.
pengerukan sunga/waduk (JEDI II)Jakarta? b. Tidak

E2. Jika mengetahui, dari manakah yang Bapak/lbu a. Aparat Desa/Kelurahan/Kecamalan E.2.
peroleh informasi tersebut? b. Staf Pekerjaan Umum
c. Tefangga
d. Surat Kabar (Koran)
e. Lainnya ........................... (sebulkan)

Hal. 4
E3. Apakah Pemerintah sudah melakukan a. Ya, sudah, kapan (............................
sosialisasi kepada masyarakat? E3.
b. Belum
c. Tidak tahu

E4. Bagaimana tanggapan Bpklibu terhadap a. Setuju


rencana pengerukan sungailwaduk di Jakarta b. Tidak setuju
(JEDI 1l) E.4.
c. Tidak tahu

ES. Jika setuju, apa alas an Bapak/lIbu?


a. Dapat mengatasi banjir
b. Lingkungan menjadi bersih E.5
c. Kesempatan kerja
d. Kesempatan berusaha

E6. Jika tidak setuju , apa alasan Bapak/lIbu? .................................................................. E.

F. INFORMAME TENTANG BANIIR


F.1. Apakah rumah Bapak/libu pernah kebanjiran, a. Ya
5 tahun terakhir? b.Tidak F.1
c. Tidak tahu (karena baru pindah ke daerah ni)

F.2. Seberapa sering rumah Bapak/bu terkena a. Sebulan sekali


banjir?
b Enam Bulan sekali
c Setahun sekali F.2
d.Lainnya..........................(sebutkan)

F.3. Apakah rumah Bapak/lIbu kemasukan air waktu a. Ya


banjir? F.3
b.Tidak

F. Berapa ketinggian air yang masuk ke rumah a.Kurang dari 20 cm


bapak? b.20 cm - 50 cm
c50cm- 100cm F.4.
d. Lebih dari 100 cm

F.5. Berapa lama air (banjir) surut? a. Kurang dari 1 jam F.5
b 1-3jam
C 3-6jam
d 6 - 12 jam
e 12 - 24 jam
f Lebih dari 24 jam

F.6. Ketika teriadi banjir apakah Bapak/lIbu


a. Ya
meninggalkan rurnah? b Tidak F.6

Hal. 5
F.7. Kemana Bapak/Ilbu pergi ketika terjadi banjir a. Ke rumah tetangga
b. Ke masjid terdekat
c. Ke sekolah terdekat F.7
d.Ke lantai 2
e. Lainnya ................................. (sebutkan)

G. PEMANFAATAN AIR
G.1. Sumber air untuk minum bagi keluarga a. PDAM sendiri f. Sumur dangkal
Bapak/libu? b. Hidran umum g. Sungai / kali / waduk G1.
c. Terminal air h. Mata air
d. Air galon i. PAH (Penampung Air Hujan)
e. Beli air pikulan j. Lainnya ...................
G.2. Sumber air yang digunakan untuk mandi a. PDAM sendiri f. Sumur dangkal
anggota keluarga? b. Hidran umum g. Sungaj / kali / waduk
c. Terminal air h. Mata air G.2.
d. Air galon i. PAH (Penampung Air Hujan)
e. Beli air pikulan j. Lainnya .............

G.3. Sumber air untuk masak bagi keluarga a. PDAM sendiri f. Sumur dangkal
Bapak/Ibu ? b. Hidran umum g.Sungai / kali / waduk G.3
c. Terminal air h. Mata air
d.Air galon i. PAH (Penampung Air Hujan)
e. Beli air pikulan j. Lainnya ................ (sebutkan)

G.4. Sumber air yang digunakan untuk mandi? a. PDAM sendiri f. Sumur dangkal
b.Hidran umum g.Sungai 1kali / waduk
c. Terminal air h. Mata air G.4.
d.Air galon i. PAH (Penampung Air Hujan)
e. Beli air pikulan j. Lainnya ................ (sebutkan)

G.5. Sumber air yang digunakan untuk cuci? a. PDAM sendiri f. Sumur dangkal
b. Hidran umum g. Sungai 1kali / waduk G.5
c. Terminal air h. Mata air
d.Air galon i. PAH (Penampung Air Hujan)
e. Beli air pikulan j. Lainnya ................ (sebutkan)
G.6. Berapa biaya (total) yang bapaklibu keluarkan Rp......................................................... G.6
untuk kebutuhan air liap bulan.

G.7. Kepada siapa bapak membayar kebutuhan air a. Pemda melalui PDAM
ini? b.Pedagang air keliling
c. Koperasi G.7.
d. Lainnya ..................................... (sebutkan)

G.8. Dinana anggota keluarga Bapak/Ilbu buang air a. WC dg septictank daiam rurnah
besar? b. WC cubluk dalam rumah
c. WC dalam rumah dialirkan langsung ke sungailwaduk
d. WC umum dg septiktank
e. WC umum tanpa septiktank G.8
f. WC helikopter (di atas sungailwaduk)
g. Lainnya .. ..... .... (sebulkan)

Hal. 6
G.9. Dimana anggota keluarga Bapak/Ilbu a. Di dalam rumah
.mandi/mencuci pakaian? b. MCK umum G.9
c. Di sungai/waduk
d. Lainnya......................................(sebutkan)

G.10. Apakah sumber utama air minum yang a. Air PAM sambungan rumah
Bapaklibu gunakan untuk keluarga pada waktu b. Air PAM sambungan di pekarangan G.10
musim kemarau? c. Air PAM sambungan Hydran umum ambil sendiri.
d. Air PAM dari hidran umum , membeli dari
gerobag/pikulan
e. Sumur pompa listrik
f. Sumur pompa tangan
g. Sumur gali dengan pompa listrik
h. Sumur gali dengan timba tarik dengan tali-putar
i. Sumur gali dengan timba tarik tangan

G.11. Apakah sumber utama air minum yang a. Air PAM sambungan rumah
Bapak/lIbu gunakan untuk keluarga pada musim b. Air PAM sambungan di pekarangan G.11
hujan? c. Air PAM sambungan Hydran umum ambil sendiri.
d. Air PAM dari hidran umum membeli dari
gerobag/pikulan
e. Sumur pompa listrik
f. Sumur pompa tangan
g. Sumur gali dengan pompa listrik
h. Sumur gali dengan timba tarik dengan tali-putar
i. Sumur gali dengan timba tarik tangan

G.12. Apakah sumber utama air bersih yang a. Air PAM sambungan rumah
Bapak/Ilbu gunakan untuk keluarga pada waktu b. Air PAM sambungan di pekarangan G.12
musim kemarau? c. Air PAM sambungan Hydran umum ambil sendiri.
d. Air PAM dari hidran umum, membeli dari
gerobag/pikulan
e. Sumur pompa listrik
f. Sumur pompa tangan
g. Sumur gali dengan pompa listrik
h. Sumur gali dengan timba tarik dengan tali-putar
i. Sumur gali dengan timba tarik tangana.

G.13. Dimana anggota keluarga Bapak/Abu a. Air PAM sambungan rumah


mandi/mencuci pakaian? b. Air PAM sambungan di pekarangan G.13
c. Air PAM sambungan Hydran umum ambil sendiri.
d. Air PAM dari hidran umum, membeli dari
gerobag/pikulan
e. Sumur pompa listrik
f. Sumur pompa tangankan
g. Sumur gali dengan pompa listrik
h. Sumur gali dengan timba tarik dengan tali-putai
i. Sumur gali dengan timba tarik tangan

G.14. Untuk keperluan air minum keluarga, berapa a. Kurang dari Rp 10.000,-
biaya yang Bapak/lbu keluarkan setiap bulan? b. Antara Rp 10.000,- sampai Rp 24.000,- G.14
c. Antara Rp 25.000,- sampai Rp 50.000,-
d. Lebih dari Rp 50.000,-
e. Tidak tahu karena digabung dengan pembayaran yang
lain.

Hal. 7
G.15. Untuk kepertuan air minum dan air bersih a. Kurang dari Rp 20.000,-
keluarga, berapa biaya yang Bapak/lbu
b. Antara Rp 20.000,- sampai Rp 49.000,-
keluarkan setiap bulan? c. Antara Rp 50.000,- sampai Rp 99.000,- G.15
d. Lebih dar Rp 100.000,-
e. Tidak tahu karena digabung dengan pembayaran yang
lain.

G.16. Apakah untuk keperluan minum Bapak/lbu a. Ya.


melakuan pengolahan air?
b. Tidak.
G.16

G.17. Sekiranya mengolah air, dalam mengolah air a. Mengendapkan air dalam wadah selama beb,rapa
untuk minum yang Bapak/lbu lakukan dengan:
waktu.
b. Menyaring dengan kain. G.17
c. Menyaring dengan saringan pasir.
d. Menyaring dengan alat saringan buatan pabrik
e. Membubuhkan desinfektan (kaporit, atau bahan
lainnya)
f. Membubuh cairan desinfektan buatan industri/pabrik (
misal air rakhmat)
g. Memanaskan dengan panas matahari.
h. Memanaskan dengan merebus sampai mendidih.

G.18. Kalau sekiranya dalam mengolah air minum a. Kurang dari Rp 10.000,-
diperlukan biaya, berapa biaya tiap bulannya? b. Antara Rp 10.000,- sampai Rp 24.000,-
c. Antara Rp 25.000,- sampai Rp 49.000,-
d. lebih dari Rp 50.000,-

H. PENGELOLAAN $AMPAH
H.I. Wadah yang digunakan sebagai tempat a. Tong
pengumpulan sampah
b. Ember bekas
c. Bak sampah HA1
d. Kantong plastik
e. Lainnya..............(sebutkan)

IH.2. Kemanakah Bapak/ lbu membuang sampah a. Gerobak sampah yang lewat
b. TPS (Tempat Pembuangan Sementara)
c. Ke dalam tanah H.2
d. Dibakar
e. Ke sungai
f. Lainnya .................................... (sebutkan)

H.3. Apakah Bapak/lbu memilah sampah basah dan a. Ya


kering sebelum dibuang? b. Tidak, (alasannya ...................................... ) H.3

H.4. Apakah ada petugas yang secara teratur


a. Ada ( . kali per minggu)
mengumpulkan sampah dari warga? b. Tidak ada H.4

Hal. 8
H.5. Apakah bapak/ibu dikenai retribusi sampah? a. Ya
b. Tidak

H.6. Berapa pengeluaran untuk retribusi sampah tiap Rp. ............................................................

H.7. Bagaimana mekanisme penarikan retribusi a. Petugas yang memungut H.7


sampah? b. Pada saat pertemuan arisan ibu PKK
c. Langsung membayar ke RT I seksi wanita
d. lainnya ........................... (sebutkan)

H.8. Apakah keluarga Bapak/lbu memisahkan a. Ya


sampah organik - non organik sebelum b. Tidak
dibuang?

H.9. Bagaimana mekanisme penarikan retribusi a. Petugas yang memungut H.9


sampah? b. Pada saat pertemuan arisan ibu PKK
c. Langsung membayar ke RT I seksi wanita
d. lainnya ........................... (sebutkan)

H.10. Apakah ada pelayanan untuk pembuangan a. Ya


sampah rumah tangga dari Rukun b. idak
WargafTetangga bagi keluarga Bapak/lbu?

H.11. Kalau sekiranya ada pelayanan pembuangan a. Kurang dari Rp 10.000,-


sampah rumah tangga dari RW/RT, berapa b. Antara Rp 10.000,- sampai Rp 24.000,
jumlah iuran atau pungutan untuk pelayanan c. Antara Rp 25.000,- sampai Rp 49.000,-
sampah tersebut? d. Lebih dari Rp 50.000,-
e. Tidak tahu ( karena digabung dengan iuran !ainnya,
atau karena alasan lain)a. Petugas yang memungut

H.12. Kalau sekiranya tidak ada pelayanan dari a. Dibuang sendiri ke tempat penampungan sampah yang
RW/RT, kenana sampah rumah tangga terdekat. H.12
Bapak/lbu dibuang?
b. Dibuang sendiri sambil pergi ke tempat kerja ke lokasi
penampungan yang kami lewati..
c. Dibuang oleh orang yang kami minta tolong/tugasi, tidak
tahu dibuang.kemana.
d. Dibuang sendiri ke sungai/saiuran .
e. Sampah dibakar.
f. Sampah dikubur atau diolah menjadi kompos

H.13. Bagaimana mekanisme penarikan retribusi a. Petugas yang memungut


sampah? H.13
g. Pada saat pertemuan arisan ibu PKK
h. Langsung membayar ke RT I seksi wanita
i. lainnya ............ (sebutkan)

H.14. Menurut båpak bagaimana menanggulangi masalah .H 14


sampah di wilayah bapak.?

Hal. 9
I. KE$EHATAN
H.1. Apakah Bpk./lbu atau keluarganya selama 1 a. Ya (langsung ke H2)
bulan terakhir ada yang menderita sakit? b. Tidak ada 1.1
(Khusus untuk malaria, sealama 6 bulan
terakhir)

1.2. Penyakit apa saja yang sering diderita bapak/ ibu a. Diare
sekeluarga? b. Dysenteri 1.2.
c. Typhus
d. Kecacingan
e. Trachom
f. Scabies
g. Hepatifis A & E
h. Malaria
i. Demam Dengue
j. Filaria/kaki gajah.
k. Infeksi saluran pernafasn
l. Measles
m. Lainnya, sebutkan

1.3. Berapa har penyakit tersebut disandang? a. <1 hari 1.3


b. Antara 1 - 3 har
c. Antara 4 - 7 har
d. > 7 hari

1.4. Waktu sakit tersebut kemana mencar a. Diobati sendiri. 1,4


kesembuhan atau berobat? b. Puskesmas
c. Poliklinik
d. Bidan praktek
e. Dokter, dokter gigi
f. Rumah Sakit/RSB
g. Sinshe
h. Dukun tradisional
i. Lainnya. Sebutkan ..........................

1.5. Apakah dalam berobat tersebut dilakukan rawat a. Ya. 1.5


inap? b. Tidak

1.6. Kalau dilakukan rawat inap , dirawat selama: a. Antara 1 - 3 hari. 1.6

b. Antara 4 - 7 hari
c. Antara 8 - 13 hai
d. Lebih dari 14 hari.

1.7. Kalau berobat jalan, berapa biaya pengobatan a. <dar Rp 10. 00 0 .-


(termasuk untuk periksa dan beli obat, tidak
termasuk biaya untuk.transport dari rumah ke b. 2.Antara Rp 10.000,- - Rp 29.000,-
tempat berobat/pulangnya)? c. Antara Rp 30.000,- - Rp 50.000,

1.8. Kalau rawat inap. berapa biaya untuk a. < Rp 100.000,-


pengobatan selama sakit tersebut (termasuk
biaya pemeriksaan dan beli obat, tidak b. Antara Rp 100.000,- Rp299.000,-
termasuk biaya perjalanan dari rumah ke c. Antara Rp 300.000 - Rp 500.000,
tempat berobalpulangnya, baik untuk yang d. > Rp 500.000-
sakit maupun yang menunggu)?

Hal. 10
1.9. Sekiranya tidak ada yang sakit selama satu a. Diobati sendiri.
bulan terakhir, kemana biasanya Responden
atau anggaota keluarga biasa berobat? b. Puskesmas
c. Poliklinik
d. Bidan praktek
e. Dokter, dokter gigi
f. Rumah Sakit/RSB
g. Sinshe
h. Dukun tradisional
i. Lainnya. Sebutkan .................... .......

a.
1.10. Apakah pasca banjir yang lalu Responden atau b. Ya ada
anggota keluarga ada yang menderita sakit? c. Tidak ada.

1.11. Kalau ada yang sakit, pada waktu sakit pasca a. Team pengobatan bantuan Banjir dari
banjir tersebut, kemana mencari kesembuhan/ Pemda/Lembaga Sosial.
berobat? b. Puskesmas
c. Poliklinik
d. Bidan
e. Dokter, dokter gigi
f. Rumah Sakit/RSB
g. Sinshe
h. Dukun tradisional
i. Lainnya, sebutkan ........................

112. Berapa biaya untuk pengobatan sakit pasca a. Gratis, tidak dipungut biaya. 1.12
banjir tersebut. b. <Rp 10.000,-
c. Antara Rp 10.000,- - Rp 49.000,-
d. Antara Rp 50.000,- - Rp 99.000,-
e. >Rp 100.000,-

5. FA$ILITA$ UNTUK TEMPAT BUANG AIR BESAR


J.1. Apakah keluarga Bapak/lbu ada bayi yang a. Ya
berusia kurang dari satu tahun? b. Tidak

J.2. Kalau ada bayi, bila sedang di rumah, kemana a. Lubang jamban orang dewasa keluarga yang biasa
Bapak/libu membuang tinja bayi tersebut? gunakan
b. Tempat sampah yang tersedia di rumah.
c. Pekarangan sekitar rumah.
d. Suluran air/got/kanal atau sejenisnya.

J.3. Apakah keluarga Bapak/lbu ada yang masih a. Ya J.3


Balita? b. Tidak

J4. Kalau ada Balita, bila sedang di rumah, kemana a. Lubang jamban orang dewasa keluarga yang biasa
Bapakfibu membuang tinja anak Balita tersebut? gunakan
b. Tempat sampah yang tersedia di rumah,
c. Pekarangan sekitar rumah.
d. Suluran air/got/kanal atau sejenisnya.

Hal. 11
J.5. Kalau tinggal di rumah, kemana Responden' a. Buang air besar di sembarang tempat. J.S
(Bapakllbu) atau anggota keluarga lainnya Buang Dalam kategori ini termasuk yang atas kali/kanal/
Air Besar? sungail waduk/ empang, di semak-semak, atau
lapanganterbuka.
Dalam kategori ini pula jamban dengan bangunan leher
angsa di dalam rumah, tanggul atau bantaran sungai,
yang pembuangan tinja ke badan
air/sungaiWaduk/empang.
b. Diwadahi kemudian dibuang di tempat lain dari tempat
BAB.
c. Kakus cubluk.
d. Kakus cubluk dengan perbaikan ( aman, tempat jongkok
kokoh, kurang gangguan bau).
e. Kakus siram tanpa leher angsa, dengan lubang galian
penimbunan tinja non kedap air
f. Kakus leher angsa dengan lubang galian penimbunan
tinja non kedap air
g. Kakus leher angsa dengan septik tank ( lubang
penimbunan tinja kedap air)
h. Kakus leher angsa dengan sambungan ke Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL)
J.6. Penggunaan tempat Buang Aiv Besar bagi a. Jamban untuk keluarga sendiri.
keluarga b. Jamban bersama untuk 2 - 5 keluarga

c. Jamban untuk umum..Antara 1 - 3 hari


d. Antara 4 - 7hai
e. Antara 8 - 13 hari
f. Lebih dari 14 hari.

J.7. Kalau jamban dengan penggunaan bersamal a. Kurang dari Rp 10.000,- 17


umum, berapa biaya untuk iuran/pungutan setiap
bulannya? b. Antara Rp 10.000,- sampai Rp 30.000,-
c. Lebih dari Rp 30.000,-
d. luran sesaat saja, manakala perlu, tidak ada
iuran/pungutan berkala bulanan

Hal. 12
CURRICULUME VITAE ANGGOTA
TIM PENYUSUN
AMDAL
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda tangan di bawah ini:

Nama John Dickie BE,M.Env.Sc


Tempat /Tanggal Lahir Selandia Baru / 05 Oktober 1948
Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai Team Leader

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Socia! Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

John Dickie BE,M.Env.Sc

PT. PPA Consultants PROJECT OFFICE


injont venture with* JI.Prapanca Buntu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
Phone (021) 722 1831, Fax : (021) 727 92608
PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama Email :edi.eiasia@gmail.com
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIA/SIA)
r Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda tangan di bawah ini:

Nama Ir. Purwono


Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta / C4 Februari 1959

Perusahaan : PT PPA Consultants

Posisi Sebaga: Co.Team Leader

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

ME..... _E_F

Ir. Purwono

PT. PPA Consultants PROJECT OFFICE


injoint venture with JI.Prapanca Buntu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
Phone :(021) 722 1831, Fax : (021) 727 92608
PT. Arkonin Engineering Manggala Prltafll" Email iedi.eiasia@gmailcom
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda tangan di bawah ini:

Nama Ir. Zaherunaja, MSi


Tempat /Tanggal Lahir : Kota Bumi / 09 September 1965
Perusahaan : PT PPA Consultants
Posisi Sebagai : EIA Coordinator

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

MET EMP

Ir. Zaherunaja, MSi

PROJECT OFFICE
A PT.joint
In Consultants
PPAventure with JI.Prapanca Buntu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
Phone (021) 722 1831 , Fax :(021) 727 92608
PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama
Email iedi.eiasia@gmail.com
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda tangan di bawah ini:

Nama Ir. Supriadi Datuk Tumpatih, MSi


Tempat /Tanggal Lahir Padang Panjang / 14 Februari 1955
Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai LARAP Coordinator

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

Ir. Supriadi Datuk Tumpatih, MSi

A PT. PPA Consultants PROJECT OFFICE


In joint venture with JI.Prapanca Bunzu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
Phon, (021)722 1831 , Fax :(021) 727 92608
PT. Arkonin Engineering Manggala Pratam Email jedi.eiasia@grnail.com
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda tangan di bawah ini:

Nama Drs. Bambang Budi Sardjono, MS


Tempat /Tanggal Lahir Madiun / 08 Maret 1950
Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai SIA Coordinator

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

Drs. Bambang Budi Sardiono, MS

A PROJECT OFFICE

PT. PPA Consultants POETOFC


in joint Cn u ltntsh ii.Prapanca Buntu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
Phone (021) 722 1831, Fax (021) 727 92608
PT. Arkonin Engineering Manggala Pratarna Fmail ipri oi ci.n-om1i m
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
"L iiTechnical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama : Zulham Rizanur, ST


Tempat ITanggal Lahir : Jakarta / 2 November 1970
Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai : Chemist

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

Zulham Rizanur, ST

~PROJECT OFFICE

PT. PPA Consultants


JI,Prapanca Buntu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
Phone (021) 722 1831, Fax : (021) 727 92608
PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama Email iprli Pi1.ninrmzmil
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama Dra. Muflizah

Tempat ITanggal Lahir Jakarta / 23 Maret 1968

Perusahaan PT PPA Consultants

Posisi Sebagai Biologist

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

Dra. Muflizah

A Consultants
PPAventure
PT.joint with
PROJECT OFFICE
JI.Prapanca Buntu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
n Phone :(021) 722 1831, Fax :(021) 727 92608
PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama m;-A -i -c6 na--carnm
ro
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama : Ir. Nasaruddin Djohar AH

Tempat ITanggal Lahir : S. Geringging / 14 NovembBr 1950


Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai : Hydrologist Specialist

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

M ET I MPE

Nasaruddin Djohar AH

PT. PPA Consultants PROJECT OFFICE


Injoint venture with JI.Prapanca Buntu No. 8 50 Jakarta Selatan 12160
Phone :(021) 722 1831, Fax : (021) 727 92608
[j PT. Arkonin Engineering Manggala Pratarna Email . ip(ii
Pi)iAaPm'il mm
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
,ri d Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama Ir. Ni'matul Mughniyah, MSi


Tempat /Tanggal Lahir Gresik / 08 Oktober 1968
Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai Waste/Landfill/Sediment Specialist

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

ME E

Ir. Ni'matul Mughniyah, MSi

PROJECT OFFICE
A PT. PPA Consultants JI.Prapanca Buntu No. B SO Jakarta Selatan 12160
In joint venture with
Phone (021) 722 1831, Fax : (021) 727 92608
[JPT. Arkonin Engineering Manggala Pratarna Eal j.eI1i
.aLo
Email : edi.elas ai,@gmail.comi
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama Ir. Bambang Rahardjono, MSP.


Tempat /Tanggal Lahir Surakarta / 29 April 1948
Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai Community Development Specialist -1

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

Ir. Bambang Rahardiono, MSP

A PT. PPA Consultants PROJECT OFFICE


Injoint venture with JI.Prapanca Buntu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
Phone (021) 722 1831, Fax : (021) 727 92608
PI. Arkonin Engineering Manggala Pratama
Email jedi.eiasia@gmail.com
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama Dr. Ir. Sempa Ukur Sinulingga


Tempat /Tanggal Lahir : Medan / 11 Oktober 1944
Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai : Institutional Development Specialist

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan


dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency
Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment
(EINSIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

MET IEMPE

Dr. Ir. Sempa Ukur Sinulinqqa

A PT.joint
in Consultants
PPAventure with
PROJECT OFFICE
JI.Prapanca Buntu No. B 50 Jakarta Selatan 12160
PT. Arkonin Engineering Manggala Phone :(021) 722 1831, Fax : (021) 727 92608
Pratama Email ipji aici. n-m;a -
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama Tjahjo Juwono, S.Sos

Tempat ITanggal Lahir Bandung 115 Februari 1971

Perusahaan PT PPA Consultants

Posisi Sebagai Communication Specialist -1

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

Tjahjo Juwono, S.Sos

PT. PPA Consultants PROJECT OFFICE


In joint venture with JI.Prapanca Buntu No: B 50 Jakarta Selatan 12160
Phone (021)722 1831 ,Fax :(021) 727 92608
fj IPI. Arkonin Engineering Manggala Pratarna m - o irom,i m
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)
Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Technical Assistance for Environmental & Social Impact Assesment (EIAISIA)
Grant No TF#054683

SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama Oji Kurniadi, Drs.M.Si


Tempat ITanggal Lahir Majalengka / 18 November 1963
Perusahaan PT PPA Consultants
Posisi Sebagai Communication Specialist -2

Bersedia menjadi tenaga ahli dalam penyusunan dokumen AMDAL. Jakarta Urgent Flood
Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Technical
Assistance for Environmental & Social Impact Assessment (EIA/SIA).

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Desember 2009

Oii Kurniadi, Drs.M.Si

A PT. PPA Consultants


in joint venture with
PROJECT OFFICE
Ji.Prapanca Buntu No. 8 50 Jakarta Selatan 12160
Phone : (021) 722 1831, Fax : (021) 727 92608
hiPT Arkonin Engineering Manggala Pratama Emi
Email
eiisi@mi.o
i iedi.eiasiai@gmail.com
TECH - 6 CV #01
CURRICULUM VITAE INT

1. Proposed Position : TEAM LEADER - INTERNATIONAL

2. Name of Firm PT. PPA Consultants

3. Name of Staff JOHN DICKIE

4. Date of Birth October 5, 1948 Nationality: New Zealand


5. Education * Master of Environmental Science, Monash
University, 1978
* Bachelor of Engineering (Civil), University
of Auckland, 1970
6. Membership of
Professional Associations
7. Other Training Studies for Queensland Local Government Engineers
Certificate
Prepared and delivered training programmes in
environmental
assessment and environmental management over
last 20 years -
especially associated with:
* East Java Bapedalda - 1994-1999 (Project M below)
* Cambodian Dept Pollution Control - 2000-2001 (Project
G
below)
* (Nairobi) Athi Water Services Board - 2005-2006 (Project
C below)

Australia, USA, India, Thailand, INDONESIA,


8.xonrieseoTuvalu, New Zealand,
Experience Vietnam, Cambodia, Kenya

9. Languages
English Bahasa Indonesia
Writing Mother Tongue Good
Reading Mother Tongue Good
Speaking Mother Tongue Good
10. Employment Record: :
A. From Jul 1999 -Date
Employer Contract / Independent International Environmental Specialist
Position held Short-medium term projects - mainly in Asia.
Institutional development; Environmental assessment &
management. For some projects Team Leader

B. From Nov 1994 -Jun 1999


Employer CSS, based in Surabaya, INDONESIA, for AusAID
Position held Adviser Water Pollution Control - Institutional development
via
training; implement demonstration projects; regulation and control
of industrial water pollution.
C. From Jul 1992 -Aug 1994
Employer
Kinhill Engineers Pty Ltd, based at
Mae Moh, Northern Thailand
for AIDAB
Position held
Long Term Environmental Adviser
I Environmental Team
Leader - Environmental water management;
reclamation; integrate
environment planning into mine planning
and operations.

D. From Jan 1989 - Jun 1992


Employer
BHPE- Kinhill JV, India, for World Bank
and others
Position held
Senior Environmental Consultant
/ Team Leader - Develop
integrated pollution control & environmental
management plans for
steel plants and captive iron ore mines.
Institutional strengthening
for environmental management.

E. From Jun 1979 - Dec 1988


Employer Kinhill Engineers Pty Ltd, Melbourne,
Australia
Position held
Sr. Environmental Consultant/Team
Manager - Environmental
planning and assessment for mining, water resource,
associated developments in Australia and industrial and
Asia.

F. From Apr 1978 - May 1979


Employer Victorian Soil Conservation Authority
Position held Land Disturbance Project Officer
- Develop and implement
erosion and sediment control programs
for dams and other major
construction activities.

G. From Feb 1976 - Mar 1978


Employer Full time studies for Masters Degree and
short tern consulting
Position held Student and Independent Consultant
- Thesis preparation.
Consulting work on catchment management
and water monitoring.

H. From ~Jul 1974-Jan 1976


Employer A.A. Heath and Partners, Brisbane
Position held Environmental Consultant - Environmental studies
assessment for various residential and
and industrial developments,
with focus on water issues.

1. From ~May 1973 - - Jul 1974


Employer Environment Protection Authority, Victoria
Position held Leader Field Ambient Water Quality
Monitoring - Develop and
conduct water monitoring programs.
Staff training.

J. From Jan 1970 - - May 1973


Employer Queensland Department of Local Government
/ Water Quality
Council
Position held : Environmental Engineer - Develop and conduct
water monitoring
programs. Staff training. Water catchment
investigations.
I. Detailed Tasks Assigned 12. Work Undertaken that Best Illustrates Capability
to Handle
the Task Assigned

Team Leader will responsible A. Name of assignment


or project:
for: Municipal Corporation of Greater Mumbai, India
1. The Team Leader will have Kanjur and Deonar Integrated Waste Management Facilities
overall responsibility for Year:
implementation of the July - August 2007 (4 weeks in 2 assignments)
services; Location:
2. Coordinate and manage the Mumbai, India
conduct of the TA for Client:
EIA/SIA Consultant of Brisbane City Enterprises & SMEC, in association with Subash
JUFM/JEDI) in consultation contractors
with the PMU, PIU, Balai Main project features:
Besar Ciliwung-Cisadane, Development of major solid waste management facility, including
DG Water Resources, DG composting. 1 site was "greenfields, other required integration
of Cipta Karya, the Pemda with historical and on-going dumping.
DKI Jakarta, and PPC Position held:
Consultant; Leader of team preparing technical proposal for private bidding
3. Ensure the timely contractor.
mobilization of the Activities Performed:
ConsultantPreparation
Consltan
Tea Memers; of Technical Proposal to support bid for development
and operation of major new MSW facilities including composting
4. Ensure the timely and landfill development.
mobilization and training of
the Sub-proffesional staff
and surveyor; B. Name of assignment or project:
5. Cordiate
nd mnagethe
5. Coordinate and manage Municipal Corporation of Greater Mumbai, India
Gorai Waste Dump Closure
Consultant Team;Year:
6. Provide orientation and October November 2006 (2 weeks)
support for the Consultant Location:
Team to perform their Mumbai, India
expertise in line with the Client:
Bank's policy and Brisbane City Enterprises & SMEC, in association
requirements of EIA, SIA with Subash
contractors
and LARAP; Main project features:
7. Provide expertise in the Development of major solid waste management facility, requiring
urban planning, integration with historical and on-going dumping.
environmental aspects and Position held:
social aspect; ......... ....... Leader
Clie n t: of team preparing
....
....... technical
- -.......... ......-
....proposal for private bidding
.....
8. Carry out Policy Review contractor.
and Preparation Activities Performed:
Activities: 1. Preparation of Technical Proposal to support bid for closure
*on major Municipal Waste Landfill, including reforming,
Safoeuad Policies and
Safeguard PKLau membrane covering,
for 12gas collection
receipt of MSW months, and and flaring, on-going
15 year post-closure O&M
Mubphase.
requirements that C. Name of assignment or project:
apply to the JEDI Athi Water Services Board, Kenya
Project World Bank, Nairobi Water & Sewerage Institutional
* Review and improve Restructuring Project
the ESWG policy Year:
frameworks; and October 2005 -June 2006 (4 months, intermittent)
formulate a plan for Location:
implementing the Kenya
ESMF and RPF Client:
* Review available Brisbane City Enterprises & SMEC
documentsMain project features:
docuimnrtsdnd Upgrading existing, and development of new water and sanitation
preliminarytuies services within and surrounding Nairobi, Kenya.
relevant to the project, Psto ed
and specifically Environmelsi
surveys/assessments Atvitie permed
that have been
undertaken at project Involved in 4 person team worked in capacity building
sitesformed of r..wly
sitesmanagement AI (Nairobi) Water Services Board that oversees
of urban and rural water and sewerage services in
* Coordinate with the the city of Nairobi and its outlying districts of
JEDI PMU, PNs, Naiad, Iambus,
Macaques, Mokena and Theca (overall population
ESWG, the World 6 million).
Assisted the Board in:
Bank, and the PPC 1. Establishing of an Environmental Management
Plan for the
* Review the AMDAL for Board that satisfies the requirements of the Environment
the Ancol CDF Act;
2. Developing detailed procedures for conducting Environmental
9. Carry out Tasks - Phase 1: Assessments on all of the Board's infrastructure projects;
* Manage finalization of 3. Developing a monitoring system to evaluate environmental
the EIA/SIA for each impacts of works undertaken.
Phase 1 sites of the
project in coordination 0. Name of assignment or project:
with the PPC and Used Lead Acid Battery Waste Management, Cambodia
submit for clearance to Year:
the AMDAL September 2004 (1 person week)
Commission and the Location:
World Bank Cambodia
............... Client:
A thi. W.11-111
ate ..
S ......
ervices...
1 - 11-........
B o rd K enya. ....
.........
* Review, improvement, UNEP (Basel Convention Secretariat) / Cambodian Ministry
and finalization site- of
Environment
specific EMPs; Main project features:
* Waste management, capacity building and training delivery
Finalization of LARAPs management of used lead acid batteries in
at (i) Grogol- Position held:
Sekretaris; and (2) the Training / Capacity Building Specialist
West Banjir Canal. Activities Performed:
* Conduct public By invitation of Cambodian MoE undertook specialist
consultation and training
capacity building of central and provincial authorities
disclosure as required in
management of used lead acid batteries via participative
by the GOI regulation workshops
Environmental review C
on Ancol EIA to ensure E. Name of assignment or project:
that it meets World Medical Waste Management, Cambodia
Bank Policy on Year:
Environmental November - December 2003 (1 month)
Assessment (OP 4.01), Location:
and suggest Cambodia
supplemental Client:
measures, if WHO
necessary. Main project features:
10. Carry out Tasks - Consideration of all medical and other solid waste management
Phase 2: at hospitals and clinics throughout Cambodia.
* Comprehensive EIA for Position held:
Phase 2 (including Environmental Specialist (Sole consultant)
PhaseActivities Performed:
Phasie 1ditesna that 1, Review of (especially) solid waste management at medical
require ddinal ork facilities throughout Cambodia leading team from M. of
beyonddrein ofthe Health & Mi. of Environment, including legisl.tive review.
project in coordination
with the PPC 2. Prepare recommendations for overall Environment
engineering design and Management System (EMS) for health care sector
submit for clearance to F. Name of assignment or project:
the AMDAL Commission North Vai Nao Water Control Project I1, Vietnam
and the World Bank; Year:
* Comprehensive, site January 2002 - January 2004 (24.months)
specific EMPs, in Location:
coordination with the Vietnam
PPC engineering design Client:
activities. EMPs must be AusAID (through Halliburton KBR)
in line with World Bank Main project features:
Policy and Indonesian Environmental (EIA) management on flood management and
law and practice, as community consultation
outlined in the ESMF; Position held:
* Comprehensive EIA for Atvitie Pfor
locations projected for AcitesPromd
futureio p rje te o r In the planning Phase 1 (2002) full time environmental
Kamal; (ii) Cakung; (iii) Planner for project based on major island between Mekong
Maraali AdeCakng F,ii (Tien) and Bassac (Hau) Rivers on border of Vietnam and
Muara Kali Adem CDF;Cabd.
suiv)Marunda
(iv) CDF andCabd.
MrndarCFandt
submit for clearance
2. Manage fish, water quality and soil fertility studies being
bundertaken
Ca m1-1--
od ia.. by local Provincial
................. ..._-1-- ..- these including
Agencies
....
the AMDAL Commission extensive community consultation, technical studies and
and the World Bankagency capacity building.
* Prepare site specific 3. Work with overall international and local development
EMPs (including team
site considering flood management options considering
specific SlAs) in close wide
range of differing objectives and technical options with focus
coordination with on poverty alleviation and rural development.
designs developed by 4* Lead local agency team in preparation of environmental
the PPC for two sites impact assessment and management plans.
listed in Phase 2: (i) 5. [here was specific focus on sanitation / waste management
options available in seasonally flooded areas.
Cakung: and (ii) Kamal G. Name of assignment or project:
* Prepare site specific Capacity Building for Dept. Pollution Control 0C Mi. of
EMPs (including site Environment, Cambodia - New Zealand Government Asia
specific SIAs) for two Development Assistance Facility (NZ ADAF)
disposal facilities in Year:
close coordination with Oct. 2000 - April 2001(- 3 months in-country)
designs developed by Location:
the PPC; Mainly Phnom Penh - Cambodia; limited activity in provinces
* Prepare Phase 2 Client:
LARAPs to address NZ ADAF funded; DPC local client I director
physical or economic Main project features:
displacement in Working with DPC inspectors on-the-job and via formal training
coorinaion
coordination iththe
with theI programmes to improve capability for inspections of industrial &
PPCengneeingdesign commercial facilities
PPCegieei environmental outcomes.and follow-up to achieve improved
activities;Position held:
* Conduct public Project Management & Implementation
consultation and Activities Performed:
disclosure as required by 1. Capacity building via formal and on-the-job / mentoring
the GOI regulation training for Department of Pollution Control (DPC) staff (field
11. Conduct institutional inspectors / samplers and laboratory I analysts) in Ministry
capacity building for of Environment.
implementing EMPs 2. Project won as sole consultant. In line with NZ ODA policy,
and recommend significant emphasis being given to poverty alleviation,
international best gender, governance and sustainability issues.
management practice 3. Work included training-of-trainers, recommendations for
for addressing Department's operational procedures, integration of DPC
environmental and activities with those of other Departments and Ministries
social issues. These (including EIA), and detailed assessment of monitoring as
include: part of DPC's operations.
* Training related to EMPs 4. On-the-job training included visits to many factories and
and environmental health facilities (hospitals, clinics) observing and making
assessment, recommendation on local, and centralised waste
* Public communication management including wastewater treatment, solid waste
and engagement management, incineration and final disposal.
strategies,
* Institutional capacity H. Name of assignment or project:
assessment and Rural200
Oct.... Electrification
-. Strategy Study, Cambodia
Ap. 2001(~.3 monts.i-cou try
development plans, Year:
including May-June 2000; Workshop Feb 2001 (-1.5 months in country)
recommendations on Location:
improved overall Rural Cambodia
institutional Client:
effectiveness, World Bank (with Worley International)
Comprehensive list offeatures:
local r n iverist ao Consideration of environmental implications of various
lol and sinernatona components of rural electrification ((ranging from centralized
NGOs, businesses,
government and other generation / transmission to individual household activities)
organizations that have EnvironmelS i
had, have or intend to Atvitie permed
have environmental or
socilprgraming
socialprograming Assess environmental implications of rural electrification strategy
and recommendations for environmental management for
interventions in or
around project sites. implementation of strategy.
* Comprehensive list of
localan into I. Name of assignment or project:
lol bs
inesses,na Bapedal Denpasar Wilayh Institutional Strengthening Project,
NGOs, busiinesses, INOEA
government and other IeSIA
organizations that have Year:
had, have or intend to Short Term Specialist (April / May 2000) (1
have environmental or month)
Location:
social programming INDONESIA
interventions in or Client:
around project sites. AusAID (with Coffey-MPW as Managing Contractor)
12. Prepare all reports and Main project features:
deliverable as indicated in the Capacity building of government staff involved with
TOR assisted by the environmental
management (including assessment & inspections)
Consultant Team members; of various
types of extractive industries ranging from
small
localized sand
13. Take a lead role in the extraction to very major, internationally directed mining
presentations of reports and Position held: activities.
outptncessry);Specialist
(wen
output (when necessary);management. adviser on mining / extractive industries environmental
14. Monitor and evaluate the Activities Performed:
performanceof the Consultant 1. Review current status of Government's
Team role in environmental
management of extractive industries (including
major mines).
2. Undertake initial training (men,:)ing & formal).
3. Recommend program for institutional strengthening.

J. Name of assignment or project:


Se San 3 Hydropower Environmental Studies,
Vietnam
Year:
November 1999 to February 2000 (2.5 weeks)
Location:
Vietnam
Client:
AD (with Worley International)
Main project features:
Development of new dam and associated hydropower
Se San River. station in
Position held:
Environmental Specialist
Activities Performed:
Aassignments on project initiation for upgrading
existing social
and environmental studies for a 260 MW development
San River, Central on the Se
Highlands.

K. Name of assignment or project:


Short Term contracting, New Zealand
Year:
July 1999 to November 2000 (13.5 months)
Location:
New Zealand
Client:
Worley International
Main project features:
Various projects: including capacity building,
management, environmental assessment, solid waste
energy development.
Position held:
Environmental Specialist
Activities Performed:
Mainly worked in Auckland on proposal
writing forWorld Bank,
ADB and AusAID-funded prospects in
Asia and the Pacific,
including a visit to Tuvalu as part of proposal
preparation.
~ ...
..... ~ .....
..... ~L......
ul 1999...N o e 1111-
to....
............
m e 200 (1311
. 5 months).. ---------
Name of assignment or project:
Polonnaruwa Rural Water Supply and
Sanitation Project, Sri
Lanka
Year:
February 2000 (1 months)
Location:
Sri Lanka
Client:
NZ ADAF (with Worley International)
Main project features:
Local village scale water supply & sanitation.
Position held:
Environmental Specialist
Activities Performed:
Desk study preparation of preliminary environmental
assessment
of major rural water supply and sanitation pre-feasibility
study
(fieldwork undertaken by others) for ADB funding application.

M. Name of assignment or project:


Pollution Control Implementation Project for BAPEDAL
and
the East Java Provincial Government (EJPG),
INDONESIA
Year:
November 1994 to June 1999 (56 months)
Location:
INDONESIA
Client:
AusAID (with CSS (CMPS&F-Sinclair Knight Merz-SAGRIC)
JV
Main project features:
Working with (mainly) Bapedalda staff but also other agencies
via
on-the-job and formal training programmes to improve capability
for inspections, specialized studies etc of industrial & commercial
facilities and follow-up to achieve improved environmental
outcomes. Also implementation of environmental technology
I
expertise demonstration projects.
Position held:
Long Term Adviser, Water Pollution Control Specialist
Activities Performed:
1. Based in Surabaya, Indonesia, assisting the EJPG
in
institutional development via training and assisting in day
to
day operations of government groups involved in the
regulation and control of industrial water pollution.
2. Co-ordinated the Project's Demonstration Projects,
including wastewater treatment (for major hospital and local
community systems), hospital Cleaner Production program,
rural solar-powered water purification, environmental
monitoring, river litter management.
3. Developed highly-regarded training programmes
(formal,
semi-formal and activity learning) for environmental
inspectors and for water quality.

N. Name of assignment or project:


Lignite Mine Development Project Phase Ill for EGAT,
Thailand AIDAB (now AusAID) - Environmental
Water
Management, Reclamation, Integrate Environment Planning
into Mine Planning and Operation.
Year:
July 1992 to August 1994 (26 months)
Location:
Thailand
Client:
Kinhill Engineers Pty Ltd
Main project features:
Major open cut coal mines and associated overburden and water
management and revegetation. Planning for future and also
short
term implementation of integrated environmental management.
Position held:
Environmental Specialist/Team Leader
Activities Performed:
1. Provided day to day advice in aspects related principally
to
environmental water management, reclamation and
integration of environmental planning with mine planning
and operations.
2. Also supervised the work of various environmental
Short
Term Advisers who provided specialist input via month-long
assignments in areas such as Air Quality, Environmental
Chemistry, Hydrology/Water Resources. Engineers, Soil
Conservation and Biology.
0. Name of assignment or project:
Prefeasibility Study for Wastewater Management, India
Year:
April - May 1992 (2 months)
Location:
India
Client:
AIDAB (now AusAID) (with BHPE-Kinhill Joint Venture)
Main project features:
Industrial complex with various wastewater streams; and
development of design for future donor project for integrated
wastewater management.
Position held:
Team Member
Activities Performed:
Member of a mission to Hyderabad for an effluent treatment
technology study to determine the pre-feasibility of treatment
of
water discharges from domestic and industrial sources to
the
catchments of a major urban lake.

P. Name of assignment or project:


Institutional Development Review, India
Year:
February-April 1992 (4 months)
Location:
India
Client:
National Mineral Development Corporation (NMDC)
Main project features:
Various government-run / owned mining projects throughout India
and development of institutional framework for modern
environmental management of same.
Position held:
Specialist Advisor
Activities Performed:
1. Reviewed existing environmental organisation, operations,
activities and management of NMDC and prepared
recommendations for institutional development.
2. Included review of environmental management plans
prepared by others (than NMDC) for expanded operations at
iron ore mines.
Q. Name of assignment or project:
Environmental Management and Pollution Control (Phase
II),
India
Year:
January - December 1991 (12 months)
Location:
India
Client:
Steel Authority of India Ltd (SAIL) / World Bank (with BHPE-
Kinhill Joint Venture)
Main project features:
4 major integrated steel plants and captive mines operated
by
SAIL - development of 8 environmental improvement projects
for
specific WB loan funding.
Position held:
Team Leader/Environmetalist
Activities Performed:
1. Led team of engineers and scientists expert in air,
water and
solid waste management for major environmental engineering
and management project focused on environmental
reiabilitation work in four integrated steel plants.
2. Work included preparation of specifications for eight
packages of pollution control plant to be procured under
a
World Bank loan, and continued (from Phase 1) environmental
monitoring and reporting, laboratory set up, training and
engineering.
R. Name of assignment or project:
Environmental Management and Pollution Control (Phase
1),
India
Year:
January 1989 - December 1990 (24 months)
Location:
India
Client:
Steel Authority of India Ltd (SAIL) / World Bank (with BHPE-
Kinhill Joint Venture)
Main project features:
4 major integrated steel plants and captive mines operated by
SAIL - development of detailed programme for improved
environmental management and pollution control, and associated
personnel and monitoring capability development including major
equipment procurement.
Position held:
Water Quality Manager, then Pollution Control Co-ordinator, then
Deputy Team Leader
Activities Performed:
1. Development of major integrated pollution control and
environmental management strategy and program for SAIL.
2. The project involved development of monitoring networks,
review of SAIL's environmental management, training of SAIL
staff, review of pollution control facilities (for air, water, noise
and solid waste) for four integrated steel plants and their
captive mines, and recommendations (capital costs > US $
1.2 billion) for upgrading pollution control and environmental
management.

S. Name of assignment or project:


Kalimantan Alluvial and Hard Rock Gold Projects.
INDONESIA
Year:
1988 - 1 month
Location:
INDONESIA
Client:
Private Clients (through Kinhill Pty Limited)
Main project features:
Two separate mining projects - 1 alluvial near coast,
linland
hard-rock. Preliminary environmental assessment.
Position held:
Environmental Specialist
Activities Performed:
1. Preliminary environmental assessment of advanced
exploration projects to determine likely environmental
opportunities and constraints for potential mining projects
at
two sites in Central and West Kalimantan.
2. Undertook some limited baseline monito ing and
outlined
monitoring and strategy necessary for future development
and operations.

1. Name of assignment or project:


South Sumatra Coal Project, INDONESIA
Year:
1984 - 1 month
Location:
INDONESIA
Client:
Private Client (through Kinhill Pty Limited)
Main project features:
Major open cut coal mine undergoing capacity / production
increase.
Position held:
Environmental Specialist
Activities Performed:
Preliminary environmental investigations and recommendations
supporting a feasibility study for a possible coal development.

U. Name of assignment or project:


Environmental Planning and Assessment for Mining, Water
Resource, Industrial and Associated Developments
in
Australia and Asia - Kinhill Engineers Pty Ltd, Melbourne,
Australia
Year:
June 1979 to Dec 1988 (115 months)
Location:
Australia
Client:
Kinhill Engineers Pty Ltd, Melbourne, Australia
Main project features:
Large range of government and private sector projects from very
major to minor - environmental assessment and development
of
EMP's.
Position held:
Senior Environmental Consultant / Project Manager-Leader
Activities Performed:
Involved on the following projects for mainly private and
some
Government Clients:
1. Western Mining Corporation (WMC) Bendigo: Project
Manager and principal author of an Environment Effects
Statement and planning amendments for a major integrated
goid mining project in Bendigo. Preparation of report
supporting planning permit application for exploration
development of Carshalton mine (1987 and 1998).
2. BP Minerals Australia; Project Manager for. planning
and
environmental advice and baseline studies which
were
components of feasibility studies for creek valley gold
mining
projects in central Victoria.
3. Specialist overview of planning and environmental
approval
strategies for gold projects at Rushworth, Fosterville
and
Heathcote
4. WMC Tarnagulla; Preparation of environmental
report
supporting planning permit application for exploration
and
development of underground goldmine.
5. Benambra; Project Manager of initial planning
and
environmental approval strategy and studies for copper-zinc
deposit mining and processing in eastern Victoria.
6. Melton sewage effluent disposal; Project Manger
for
developing technical, planning and environmental approval
strategies for disposal of sewage effluent.
7. Expansion of piggery; Technical and environmental
advice to
Shire of East Loddon in relation to proposal for major
expansion of piggery; included negotiation of a situation
acceptable to both Shire and piggery owner during planning
appeal.
8. Department of Water Resources, Victoria; Project Manager
of
a study to establish methods to determine environmental
allocation of water for streams, wetlands and estuaries.
9. Port Fairy Fish Farm; Environmental studies, reporting
and
approvals for establishment of a major land based fish
farm to
grow salmon and trout in seawater.
10. Wurdee Bolluc Reservoir; Project Manager and
principal
author for preparation of Environment Effects Statement
for
Geelong and District Water Board for enlargement of water
supply reservoir.
11. Geelong Foreshore Reserves; Review of previous
works
programme conoucted by Department of Conservation,
Forests and Lands and recommendations for future works
and associated factors.
12. Alcan Camperfield: Study of planning and environmental
implications associated with disposal of surplus land around
existing operation.
13. Altona Petrochemical Company; Environmental, economic
and engineering investigations into alternative management
strategies for a waste stream.
14. Chemical company. St Marys; Environmental audit of a
chemical plant site to determine environmental implications
for an intending purchaser. Emphasis on potential for ground
and groundwater contamination.
15. Monsanto Glyphosate plant; Principal author of an
Environment Effects Statement for a glyphosate production
plant proposed for West Footscray. Associated negotiations
for disposal of a complex waste to sewer, and for
Environment Protection Authority (EPA) approvals.
16. Labertouche Quarry; Principal author of an environmental
report for the Road Construction Authority for a possible
quarry at Labertouche.
17. Relocation of Radioactive Residuals Store; Principal author of
an Environment Effects Statement prepared for the
Department of Premier and Cabinet for relocation of a
radioactive residuals store from Melbourne to Dutson Downs
waste disposal area in Gippsland.
18. Altona Petrochemical Complex; Engineering studies and
negotiations with the EPA and Melbourne Metropolitan Board
of Works (MMBW) for wastewater management strategies for
the seven international chemical companies at the Altona
Petrochemical Complex.
19. Petroleum Refineries (Australia) Pty Ltd; Engineering studies
and negotiations with the EPA and MMBW for wastewater
management strategies.
20. Seatainers Terminals Pty Ltd: Negotiations with
the company,
unions, EPA and Port Authority to resolve a long standing
industrial problem related to odours with an alleged health
hazard arising at adjoining bulk chemical handling operations.
21. Sorrento Boat Harbour; Preparation and presentation of
expert evidence to Planning Panel Hearing on behalf of
residents opposed to proposed developmept. Panel findings
mirrored prepared submission.
22. Stawell Joint Venture Gold Project; Preparation of several
planning and environmental reports to support various
phases of approvals for long term integrated developments.
23. Electricity Trust of South Australia; Environmental constraints
mapping for a possible power station development.
24. Water Resources Commission (NSW); Overview of the
biological implications of possible water resource
developments in the Murray-Darling basin.
25. North West Zone Refuse Disposal Zone (Perth); Principal
author of an Environmental Review and Management
Programme for a major sanitary landfall operation.
26. South West Western Australia aluminium smelter; Site
selection and preliminary environmental review for
development of an aluminium smelter in Western Australia.
27. Electricity Trust of South Australia; Review of the physical,
social and biological implications of developing a coal mine in
South Australia for electricity generation.
28. Victorian Brown Coal Resources Development Study;
Preparation of working papers related to how aspects of the
biological, air, water and archaeological environment would
present opportunities for and constraints on the use of
Victoria's brown coal resources for electricity generation, and
for upgrades liquid, gaseous and solid fuels.
29. Brown Coal Liquefaction Victoria (BCLV) Pilot Coal to Oil
Conversion Plant; Co-ordination of biological and landscape
sections for Environment Effects Statement. Subsequent
negotiations for waste discharge licensing and acceptance
agreements for solid, liquid and gaseous emissions.
Preparation of ongoing environmental monitoring programme.
30. Dow Chemical (Aust) Ltd; Initial preparation of water
monitoring programme for marine areas offshore from two
potential sites for a petrochemical complex in Spencer Gulf,
South Australia.
31. Western Mining Corporation; Team Leader for preparation of
a programme for environmental approval for a possible
copper mining project at Benambra in eastern Victoria.
Range of work included archaeological, flora, fauna aquatic
biology and water quality studies and outline of socio-
economic and servicing studies. Particular emphasis was
given to preparing a submission to Environment Protection
Authority to register the company's interest in water quality
and natural high background levels of heavy metals.
32. Proposed Driffield Power Project: Workstrean Leader
responsible for fauna, flora and aquatic biology and water
quality aspects of a major brown coal open cut and power
generating project in Latrobe Valley, Victoria. The work
included co-ordination of specialist
biologist and preparation
of background papers and sections
of the Environment
Effects Statement.
33. Alcoa Portland Aluminium Smelter;
Responsible for the
investigation and preparation of reports
relating
technologies, solid and liquid waste managementto process
into the Environment Impact Statement. for input
Review of biological
reports prepared by subconsultants.
Subsequent work
included environmental input to drainage
and conveyor
systems, co-ordination of biological
programmes, and
specialised environmental management
programmes.
34. Miscellaneous studies including the
implications on water
quality forrecreational development of the
erosion and sediment control measures fort of Melbourne,
for development of
an industrial complex, safety considerations
of LPG transport
and storage, environmental implications of water
management for a potential coal project
in Kingston, South
Australia, review of the implications of
developing a coal mine
adjacent to an abattoir in Queensland,
and assessment of
water and air quality effects of a fighter
base in the Northern
Territory.
V. Name of assignment or project:
Development and Implementation
of Erosion and Sediment
Control Programs for Dams and Other
Major Construction
Activities - Victorian Soil Conversation
Authority, Australia
Year:
April 1978 to May 1979 (14 months)
Location:
Australia
Client:
Victorian Soil Conversation Authority, Australia
Main project features:
Site specific erosion control & water management
for various
construction projects - mainly subdivisions,
dams and large
industrial sites.
Position held:
Land Disturbance Project Officer
Activities Performed:
Assist in implementation of Construction
Site Erosion Control
Guidelines throughout Victoria. Projects included;
1. Developing erosion and sediment control
programmes for
dam projects (Mitchell and Tanjil River
Dams), roads
(Mitchell River Dam access road), and urban
subdivisions.
2. Adapting land capability assessment to
develop erosion and
sediment control management prescriptions
for specific land
uses, including proposed expansion of Melton
township.
3. Review and technical editing of "Guidelines
for Minimising
Soil Erosion and Sedimentation from Construction
Sites in
Victoria".
4. Preparing and delivering talks and papers
for the SCA, and
for other organisations/groups.

W. Name of assignment or project:


Master of Environmental Science
at Monash University,
Australia
Year:
Feb 1976 - Marc 1978 (26 months)
Location:
Australia
Client:
Monash University, Australia
Main project features:
Thesis preparation; water monitoring; recreational environmental
impact assessment and required management.
Position held:
Student and Independent Consultants (Environmental Sp)
Activities Performed:
Full time studies for Master of Environmental Science at
Monash
University. Multi-discipline course work plus minor
"Assessing the environmental impact of recreationthesis,
- a
systematic resource based approach". Short term
professional consulting work undertaken dufing this
period
included;
1. Field work and reporting on the recreational-included
impacts
at more than sixty sites within the Macedon Ranges Study
Area as input to the Macedon Ranges Recreation Study.
2. Environment effects report for recreation at Lake
Emerald
and for a proposed water supply scheme.
3. Preparation of a solid and liquid waste management
plan for
a water supply catchment.
4. Water monitoring studies for Centre for Environmental
Studies, University of Melbourne.

X. Name of assignment or project:


Environmental Studies and Assessment for Various
Residential and Industrial Developments, with focus
on
Water Issues - A.A. Heath (a Cameron McNamara company),
Brisbane, Australia
Year:
July 1974 - Jan 1976 (18.5 months)
Location:
Australia
Client:
A.A. Heath and Partners, Brisbane
Main project features:
Range of urban subdivisions and also industries - environmental /
planning assessment.
Position held:
Environmental Engineer
Activities Performed:
Involved with the following projects:
1. Environmental studies and impact statements for residential
development.
2. Report on heath-related aspects of Railways Dam, Darwin
and subsequent water management system design.
3. Wastewater management for various industries. One major
project was the environmental effects of alternative methods
of waste management for a zinc refinery, including
development of a system for partial containment of
stormwater runoff.
4. Professional advice on effects of liquid waste discharges
for
consideration by client, presentation to court, or submission
to licencing authorities.
5. Operational advice and augmentation programmes for
sewage treatment works.
6. Water quality studies, and liquid and solid waste
management proposals for a planning and environmental
study of Moreton Island.
7 Civil site services for an old persons home.
Y. Name of assignment or project:
Environment Protection Authority, Victoria, Australia
Year:
May 1973 to July 1974 (14.5 months)
Location:
Client:
Environment Protection Authority, Victoria, Australia
Main project features:
Ocean bay, estuarine and freshwater monitoring.
Position held:
Leader Field Ambient Water Quality Monitoring
Activities Performed:
Working on:
1. Development and conduct of specialised water monitoring
exercises
2. Developing routine water monitoring programmes
3. Technical training of water inspectors.

Z. Name of assignment or project:


Queensland State Department of Local
Government,
Australia
Year:
Jan 1970 - May 1973 (40.5 months)
Location:
Australia
Client:
Queensland State Department of Local Government, Australia
Main project features:
Ocean bay, estuarine and freshwater monitoring.
Position held:
Environmental Engineer
Activities Performed:
Engineer, Sewerage Section and (later) Water Quality
Council,
Working on:
1. Water quality surveys throughout Queensland
2. Training of water inspectors
3. Water catchment reports
4. Operational inspection of sewerage schemes.
13. Certification:

1, the undersigned, certify that to the best of my knowledge and belief,


this CV correctly describes
myself, my qualifications, and my experience. I understand that any
willful misstatement described
herein may lead to may disqualification or dismissal, if engaged.

Date: 09 June 2009


Signature of staff member or authorized representative of the staff
Day/Molnth/Year

Full name of authorized representative : Tonih Usmana (President Director)


CURRICULUM VITAE

Nama :PURWONO
Tempat/Tgl Lahir Jakarta, 04 Februari 1959 (49 th)
Kebangsaan Indonesia
Pendidikan Si Teknik Sipil, Pengairan - 1985.
-

• Fakultas Teknik Universitas Indonesia


Keanggotaan : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) No: P-41 -
1987.
• Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI) No:
09.07.040259-8320.
Kursus-kursus : •
Kursus Model Matematik di daerah Rawa Pasang Surut
Puslitbang Pengairan, Bandung 26 Okt - 05 Des 1989.
• Kursus Dasar AMDAL, Angkatan IV.
INKINDO & BAPEDAL, Jakarta 13 Apr - 28 Apr 1992.
* Kursus penyusun AMDAL, Angkatan IV.
INKINDO & BAPEDAL, Jakarta 29 Apr - 3 Jun 1992.
Seminar-seminar : HIDRAULIKA & HIDROLOGI Wilayah Pantai Pusat Antar
Universitas limu Teknik - 8 Nov 1988.
* Kongres limu P.engetahuan Nasional/KIPNAS.
Penelitian : Model Test Bendungan MRCA/Jawa Tengah
LMK/PLN - SWECO - DPMA, 1983 - 1984.
Kerja Praktek : Proyek Bendungan Wonorejo, Kalibrantas PWS Brantas - Jawa
Timur, 1982.
Pengajar : Dosen FTUI, Periode 1986 - 1989.
MK: HIDROLOGI, DRAINASE, Pembimbing Tugas Akhir.
PEKERJAAN:
1984 - 1985 Lembaga Teknologi FTUI
-
Evaluasi Masterplan P. Batam, Bidang : Air Bersih & Air kotor.
1986 PT. ESKAPINDO
- Perencapaan Sistem Drainase Kota Rabba - Bima.
- Perencanaan lrigasi Rawa Anai, Sumbar.
1989 - 1996 PT. DESERÓO DEVELOPMENTS SERVICES
- Perericanaan Sistem drainase Pluit, Jakarta
- Proyek Tata Guna Air, Jawa Barat.
- Proyek Medan Urban Development Projects, Sektor Drainase.
- Proyek Perencanaan Jembatan-jembatan Sumbar, Hidrologi.
- Proyek Sistem Drainase Kota Jambi
- Proyek Perencanaan Jalan Sumsel, Hidrologi.
- Proyek P3KT, Kota-kota, Sumbagsel, Sektor Air Bersih & Air
Kotor.
- Proyek P3KT, Kota-kota Jabar & Jateng, Sektor Air Bersih & Air
Kotor.
- Proyek Bandara Ternate, Sistem Drainase.
- Proyek Bandara Ambon, Sistem Dreinase.
- Membantu Evaluasi Bidang AMDAL Proyek-proyek Bina Marga
yang dikerjakan PT. Firtasari, dlil.
1997 - 2001 PT. MITRA KARAWANG JAYA.
- Sebagai Site Eng/KA. Bagian Teknik untuk Pembangunan
Kawasan Industri luas 400 Ha. Bertanggung Jawab
Merencanakan & Mengawasi Desain : Grading Plan, Jalan &
Saluran, Pemasangan Sistem Air Berslh & Air Kotor.
- Bertanggung jawab & Memproses seluruh Pekerjaan-pekerjaan
dar! Proses-proses Tender s/d Tagihan Cair.
2002 - sekarang FREELANCE
• PT. CIPTA STRADA: Penanggung jawab Sektor Air bersih & Air
Kotor.
• PRIBADI: - Membantu Kontraktor Untuk Pendanaan
- Mendesain/Mengevaluasi Proyek-proyek Peruma-
han
- Membantu Trading.
2007 : PT. SEHATI
- Studi Kelayakan Irigasi Guguk Cino, Batu Sangkar, Sumbar.
2008 : PT. DESERCO
- Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum. Regional Kab.
Subang, Kab. Bandung, Kodya Bandung, Kab. Sumedang.
PT Rancang Persada
- Pembangunana sararna pendidikan di daerah bencana alam dan
kerusuhan,DITJEN DIKDASMEN,
Sulawesi Utara :19 Sekolah
Sumatera Utara :12 Sekolah
Bengkulu Utara 25 Sekolah

Demikian, Curriculum Vitae ini dibuat dengan sebenarnya.

PU NO
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Posisi yang diusulkan Ketua Tim / Ahli Lingkungan


2. Nama Perusahaan
PT. Karsa Buana Lestari
3. Nama Personi:
Ir. Zaherunaja, M. Si
4. Tempat/Tanggal Lahir
Kotabumi, 9 September 1965
5. Pendidikan (Lembaga Pendidikan)
1. S2, Megister Ilmu Lingkungan.
Universitas Indonesia. 2003
2. Sl, Peternakan. Institut Pertanian
Bogor. 1989
6. Pendidikan Non Format
2007 Workshop Peningkatan Kapasitas Komisi AMDAL
Daerah,
Kementrian Lingkungan Hidup (KLH)
2006 Workshop Environmental. Education, WJMP
2006Depertemen 3,4,
Pendidikan Nasiona
Sebagai Pelatih Pada Petatihan Instruktur
2005Pendiikan Kepenuukan dan Lingkungan Hidup,
2005Dirjen Pendidikan Dasar an Menengah dan Western
Java Environmentat Management Project
Sebagai Pelatih Pada Petatihan Pendidikan
2005 Lingkungan Hidup, Dirjen
Menengah dan Western Pendidikan Dasar dan
Java Environmentat
Management Project
Pengelotaan Air Limbah Domestik Di DKI Jakarta,
2004 BPLHD DKI Jakarta, PPSML Ul dan INKINDO DKI
Jakarta, Jakarta
2004 Pelatihan Teknoogi Pengotahan Limbah Cair- BPPT
Pelatihan Teknotogi Pengotahan Limbah Padat- Forum
2003 Pengembangan Daur Utang Indonesia Et BPPT
Seminar Peranan Teknot.ogi Lingkungan datam
2002 Pengembangan Industri dan Perigeto(aan Sumber Daya
2002Alam yang Berkeanjutan, BPPT
Technotogy Symposium 2000 on Environment,
2000 Transportation and Infrastructure, MITSUBISHI -
2000BAPEDAL, Jakarta
Seminar Pengetotaan Sampah Perkotaan secara Terpadu,
1998 BPPT, Jakarta
Program Pelatihan Petaksana Rencana Pengeolaan
1997 Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL), Biro Bina Lingkungan Hidup DKI, Jakarta
Seminar Pola Pembangunan Berketanjutan dan
.......... ...1 Berwawasan
:1111--
Pela.ha
-111--1- Lingkungan,
Teknolog
......... Peng.ahaYayasan
Li ba Mitra Teknoogi
Ca r 8PPT..
19Indonesia, Jakarta
Appropriate Technotlogy of Polution Control for Textie
1992 Industry, Technonet Asia, Bandung
Management Seminar for Water Pollution Contro
1992 Technology, Himpunan Alumni AOTS dan ICETT, Jakarta
Seminar Iklim Perkotaan, E.M.D.I. - KLH
1992 - PERHIMPI,
Jakarta
Artemis Project Management Information System
1991 Course
Programs, Artemis Project, Jakarta
Peran Pemuda Pada Pembangunan Berke[ajutan
dan
1991 : Berwawasan Lingkungan, MENKLH - MENPORA - KNPI,
Jakarta
Kursus Dasar Dasar dan Penyusunan Anatisis
1990 Mengenai
Dampak Lingkungan, INKINDO - BAPEDAL, Jakarta
Kursus Penyusun Anatisis Mengenai Dampak
Lingkungan
1990 : Angkatan I, INKINDO - Kantor Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Jakarta
Seminar Apresiasi AMDAL pada Departemen Pertanian,
1990 Departemen pertanian, Jakarta
Seminar Pembangunan Industri Persusuan di Indonesia,
1990 Bapenas , Jakarta
Seminar Penyusunan Pedoman Teknis AMDAL
1990 : Perkebunan Ketapa Sawit dan Pabrik Pengolahannya,
Departemen Pertanian, Jakarta.
Seminar Penyusunan Pedoman Teknis AMDAL
1990 : Perkebunan Tebu dan Pabrik Gula, Departemen
Pertanian, Jakarta
Seminar Pembangunan dan Pengelotaan Sumberdaya
1989 : Atam serta AMDAL pada Sektor Pertanian, Departemen
Pertanian, Jakarta

7. Penguasaan Bahasa Inggris Baik Sekati


8. Penguasaan Bahasa Lain Lampung
9. Pengataman Kerja

Tahun 1998 -Sekarang PT. Karsa Buana Lestari


Direktur Utama
Tahun 1994-1998 PT. Wiratman Et Associates
Koordinator Proyek EtTenaga Ahti
Tahun 1991-1994 PT. Ketog Sriwijaya ( KELSRI )
Manager Petaksana dan Tenaga Ahli
Tahun 1990-1991 PT. Ciriajasa Konsultan EtPerencanaan
Kepata Proyek Div. Studi Ekonomi Et Lingkungan
dan Tenaga
Ahti
Tahun 1989-1990 PT. Sarana Boga Agung
Asst. Bpk. DR. Bejo Soewardi, M.Sc (Atm)

10. Sertifikat Keahtian Insinyur Profesionat Pratama Teknik


Lingkungan (Persatuan Insinyur Indonesia)
No. 1-11-00-000085-00
10. Keanggotaan Organisasi
1. Persatuan Insinyur Indonesia (Pil) - Anggota
2. Asosiasi Konsultan Lingkungan hidup Jakarta ( AKLJ
) - Ketua
3. Asosiasi Laboratorium Lingkungan Jakarta - Anggota
4. Persatuan Insinyur Indonesia (Pil) - Anggota
5. Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO)
- DKI Jakarta - Wakil Koordinator
Sub Bidang Quaity Assurance dan Program Kerja
6. Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan (PERWAKU)
- Pendiri dan Angota
7. Ikatan Alumni Universitas Indonesia - Anggota

11. Pengalaman Menyusun AMDAL, DPPL, Imptementasi


dan UKL-UPL
11.1. a. Nama Proyek Studi AMDAL Pengerukan Saluran
Drainase Jakarta Pusat
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Pengguna Jasa Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI
Jakarta
d. Nama Perusahaan PT Sewun Indo Konsultan
e. Uraian Tugas Metakukan koordinasi dengan seturuh
anggota Tim dan bertanggung jawab atas
penyusunan Laporan. Bertanggungjawab
atas tersedianya semua bentuk taporan
yang diminta oleh pemberi
tugas,
sebagaimana tetah diungkapkan datam
Kerangka Acuan Kerja, termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan.
f. Waktu Pelaksanaan Juni 2009 -
g. Posisi Penugasan Ketua Tim / Ahli Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada
Perusahaan Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

11.2. a. Nama Proyek UKL - UPL 8PK-RI


b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Pengguna Jasa Badan Pemeriksa Keuangan Repubtik
Indonesia
d. Nama Perusahaan PT. Bina Lingkungan Lestari
e. Uraian Tugas Metakukan koordinasi dengan seturuh
anggota Tim dan bertanggung jawab atas
penyusunan Laporan. Bertanggungjawab
atas tersedianya semua bentuk taporan
yang diminta oleh pemberi tugas,
sebagaimana tetah diungkapkan datam
Kerangka Acuan Kerja, termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan.
f. Waktu Petaksanaan Maret 2009 - Mei 2009
g. Posisi Penugasan Ketua Tim / Ahli Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada
Perusahaan Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa
11.3. a.Nama Proyek AMDAL Industri Peleburan Baja
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Pengguna Jasa Bpk. Ibrahim Sumedi
d. Nama Perusahaan PT. Bina Lingkungan Lestari
e. Uraian Tugas Melakukan koordinasi dengan seturuh
anggota Tim dan bertanggung jawab atas
penyusunan Laporan. Bertanggungjawab
atas tersedianya semua bentuk (aporan
yang diminta oleh pemberi tugas,
sebagaimana telah diungkapkan datam
Kerangka Acuan Kerja, termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan.
f. Waktu Petaksanaan Januari 2009 - Juli 2009
g. Posisi Penugasan Ketua Tim / Ahti Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada
Perusahaan Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

11.4. a. Nama Proyek


Studi Amdal Bintaro Plaza
b. Lokasi Proyek Tangerang
c. Pengguna Jasa PT. Jaya Land
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uraian Tugas Melakukan koordinasi dengan seturuh
anggota Tim dan bertanggung jawab atas
penyusunan Laporan. Bertanggungjawab
atas tersedianya semua bentuk taporan
yang diminta oleh pemberi
tugas,
sebagaimana telah diungkapkan datam
Kerangka Acuan Kerja, termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan.
f. Waktu Pelaksanaan November 2008 - februari 2009
g. Posisi Penugasan Ketua Tim / Ahti Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan Direktur Utama/Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

11.5. a. Nama Proyek


Studi AMDAL Pembangunan Pabrik Hoka
- Hoka Bento
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Pengguna Jasa PT Eka Boga Inti
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uraian Tugas Melakukan koordinasi dengan seluruh
anggota Tim dan bertanggung jawab atas
penyusunan Laporan. Bertanggungjawab
atas tersedianya semua bentuk taporan
yang diminta oleh pemberi tugas,
sebagaimana telah diungkapkan datam
Kerangka Acuan Kerja, termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan.
f. Waktu Pelaksanaan Me 2008 - Mei 2009
g. Posisi Penugasan Ketua Tim / Ahli Lingkungan

11.6. a. Nama Proyek Studi DPPL Tanjung Priok Car Terminal


b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Pengguna Jasa PT. (Persero) PELINDO Il
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uraian Tugas Melakukan koordinasi dengan seluruh
anggota Tim dan bertanggung jawab atas
penyusunan Laporan. Bertanggungjawab
atas tersedianya semua bentuk laporan
yang diminta oteh pemberi tugas,
sebagaimana tetah diungkapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja, termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan.
f. Waktu Pelaksanaan September 2008 -
g. Posisi Penugasan Ketua Tim / Ahti Lingkungan

11.7. a. Nama Proyek Studi DPPL Galangan Il dan l1l PT Dok


Kodja Bahari
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Pengguna Jasa PT Dok Kodja Bahari
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uraian Tugas Metakukan koordinasi dengan seluruh
anggota Tim dan bertanggung jawab atas
penyusunan Laporan. Bertanggungjawab
atas tersedianya semua bentuk laporan
yang diminta oteh pemberi tugas,
sebagaimana tetah diungkapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja, termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan.
f. Waktu Petaksanaan September 2008 - September 2009
g. Posisi Penugasan Ketua Tim I Ahti Lingkungan

11.8. a. Nama Proyek Studi AMDAL Perumahan Kota Taman


Metropolitan Cileungsi, Bogor
b. Lokasi Proyek Bogor
c. Pengguna Jasa PT. Metropolitan Land
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uralan Tugas Metakukan koordinasi dengan seluruh
anggota Tim dan bertanggung jawab atas
penyusunan Laporan. Bertanggungjawab
atas tersedianya semua bentuk laporan
yang diminta oteh pemberi
tugas,
sebagaimana telah diungkapkan datam
Kerangka Acuan Kerja, termasuk aspek
administrasi, teknik dan keuangan.
f. Waktu Pelaksanaan Agustus 2007 - Agustus 2008
g. Posisi Penugasan Ketua Tim I Ahli Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan Direktur Utama/Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

11.9. a. Nama Proyek Studi AMDAL Pembangunan Apartemen


Slipi
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Pengguna Jasa PT Grand Soho
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uraian Tugas Mengidentifikasi kegiatan dari proses
pembangunan dan- operasionat fasititas
suatu kegiatan dan perkembangan rona
ingkungan hidup terutama yang terkena
dampak dari suatu kegiatan serta
merumuskan (angkah-langkah
pengetolaan dan pemantauan (ingkungan.
f. Waktu Petaksanaan Januari 2008 - September 2008
g. Posisi Penugasan Ahti Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan Direktur Utama/Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

11.10. a. Nama Proyek Monitoring Lingkungan Kota Tangerang


b. Lokasi Proyek Tangerang
c. Pengguna Jasa DLH Kota Tangerang
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uraian Tugas Mengidentifikasi kegiatan dari proses
pembangunan dan operasional fasilitas
suatu kegiatan dan perkembangan rona
lingkungan hidup terutama yang terkena
dampak dari suatu kegiatan serta
merumuskan langkah-tangkah
pengelotaan dan pemantauan Lingkungan.
f. Waktu Petaksanaan Januari 2008 - Juli 2008
g. Posisi Penugasan Ahi Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan Direktur Utama/Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

11.11. a. Nama Proyek Pemantauan Lingkungan Sesuai RKL -


RPL Periode 2007/2008 PT. Pertamina
(Persero)
b. Lokasi Proyek Batongan
c. Pengguna Jasa PT. Pertamina (Persero)
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uraian Tugas Mengidentifikasi kegiatan dari proses
pembangunan dan operasionat fasititas
suatu kegiatan dan perkembangan rona
(ingkungan hidup terutama yang terkena
dampak dari suatu kegiatan serta
merumuskan (angkah-(angkah
pengetolaan dan pemantauan (ingkungan.
f. Waktu Pelaksanaan September 2007 - September 2008
g. Posisi Penugasan Ahti Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan Direktur Utama/Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

11.12.a. Nama Proyek Studi Amdal RUKAN dan Hunian Puri


Mutiara
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Pengguna Jasa PT. Nusa Plaza Indah
d. Nama Perusahaan PT. Karsa Buana Lestari
e. Uraian Tugas Melakukan koordinasi dengan seturuh
anggota Tim dan bertanggung jawab
atas penyusunan Laporan.
Bertanggungjawab atas tersedianya
semua bentuk taporan yang diminta
oleh pemberi tugas, sebagaimana tetah
diungkapkan dalam Kerangka Acuan
Kerja, termasuk aspek administrasi,
teknik dan keuangan.
f. Waktu Petaksanaan Maret 2008 - Agustus 2008
g. Posisi Penugasan Ketua Tim / Ahti Lingkungan
h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan Direktur Utama/Tenaga Ahli
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan benar dan


penuh rasa tanggung jawab
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

1 Nama Ir. Supriadi Dt. Tumpatih, MSi

2 Tempat/Tanggal Lahir Padang Panjang, 14 Februari 1955

3 Kebangsaan Indonesia

4 Pendidikan .* S2 Magister Ilmu Lingkungan dan Ekologi


(Lembaga Pendidikan, Manusia, UI, 2000
Tempat, tahun tamat/lulus) * Diploma dari Rural and Land Ecology survey
of
ITC (Land Evaluation), enschede, The netherland,
1987
* S1 Sarjana pertanian (Sosial ekonomi) Universitas
Andalas, padang 1983.

5 Kursus-Kursus dil. * Audit Lingkungan . Pusat Penelitian Sumberdaya


Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia, 6-
16 Juni 1995.
* Training Workshop Environmental Management
for Lectures at Undergraduate Level, University of
Indonesia, Jakarta, January 17-21, 1994.
* Perencanaan Pembangunan Berwawasan
Lingkungan. Pusat Studi Lingkungan Universitas
Hasanuddin, Ujung Pandang, 20, September s/d 9
Oktober 1993.
* Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL
A), Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan
Lingkungan Universitas Indonesia, Jakarta, 1989.
* Environmental Impact Assessment, EMDI- KLH-
UI, Jakarta, 1989.

6 Bahasa Asing dan Tingkat * Bahasa Indonesia = Bahasa Nasional


Penguasaannya * Bahasa Inggris = Baik
7 Pengalaman Kerja
1) Januari - April 2003 (4 bulan)
a. Nama Proyek ANDAL Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Duri Kosambi, Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan
Cengkareng, Kotamadya Jakarta Barat Kerjasama
Dinas Kebersihan DKI Jakarta dengan PT. Interindo
Global dan PPSML-UI.
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Penugasan : Ahli Manajemen
d. Pemberi Kerja PT Arkonin
e. Uraian Tugas Mengkaji bagaimana manajemen pengelolaan limbah
yang baik.
2) Agustus - Desember 2002 (5 bulan)
a. Nama Proyek Evaluasi Pemantauan TPA Sampah Bantar Gebang,
Bekasi
b. Lokasi Proyek Bekais , Jawa Barat
c. Penugasan Ahli Manajemen
d. Pemberi Kerja PPSML-UI
e. Uraian Tugas Memanajemen tentang evaluasi pemantauan TPA
sampah Bantar Gebang, Bekasi
3) Januari - Juni 2002 (6 bulan)
a. Nama Proyek Studi Kajian Awal Pendapat Masyarakat tentang
Rencana Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah
Terpadu Kamal Pegadungan
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Penugasan Ahli Manajemen
d. Pemberi Kerja PT Arkonin
e. Uraian Tugas Mengkaji respon masyarakat terhadap rencana
proyek, serta mengkaji manajemen pengelolaan
limbah yang baik.
4) Juli - Nopember 2001 (5 bulan)
a. Nama Proyek Evaluasi Pemantauan TPA Bantar Gebang, Bekasi.
Kerjasama Pemda DKI Jakarta dengan PPSML UI dan
LKSP Univ. Empatpuluh Lima Bekasi , Ketua Tim Sub
Sosek.
b. Lokasi Proyek Bekasi Jawa Barat
c. Penugasan : Ahli Manajemen
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas : Mengkaji manajemen pengelolaan limbah yang
telah dilakukan.
• Mengkaji manajemen pengelolaan limbah yang
baik di TPA Bantar Gebang
5) Januari - Mei 2001 (5 bulan)
a. Nama Proyek Studi Evaluasi Pemanfaatan TPA Padang Hijau
Kotamadya Bukittinggi, kerjasama PPSML-UI dengan
Departemen Kimpraswil.
b. Lokasi Proyek Bukittinggi
c. Penugasan : Ahli Manajemen
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas : Mengkaji manajemen pengelolaan limbah yang
ada selama ini.
• Mengkaji manajemen pengelolaan limbah yang
baik di wilayah ini.
6) Okt - Des 1999 (3 bulan)
a. Nama Proyek Studi Pendahuluan Peluang dan Hambatan
Marketing
Hasil Pertanian Penduduk di sekitar PT Freeport.
PPSML UI - PT Freeport Indonesia, Sekretaris Tim
b. Lokasi Proyek Papua
c. Penugasan Ahli Manajemen
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji manajemen marketing hasil pertanian
penduduk di sekitar PTFI sebelumnya, dan mengkaji
manajemen marketing yang baik diterapkan di lokasi
ini.
7) Januari - Agustus 1998 (8 bulan)
a. Nama Proyek Studi KA Andal BP Chemical - Merak Cracker Compact
Project. Teluk Banten, Jawa Barat. Ketua Subtim
Sosekbud
b. Lokasi Proyek Jawa Barat
c. Penugasan Ahli Lingkungan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang ada dan yang
seharusnya ada di lokasi ini.
8) Juli - Sept 1997 (3 bulan)
a. Nama Proyek Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL,
RKL dan RPL) Proyek Pembangunan Pelabuhan
Kupang, NTT, Ketua Subtim Sosekbud.
b. Lokasi Proyek NTT
c. Penugasan Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
9) April - Juni 1997 (3 bulan)
a. Nama Proyek Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL,
RKL dan RPL) Proyek Pembangunan Cikokol Fly Over,
Tangerang, Jabar.Ketua Subtim Sosekbud.
b. Lokasi Proyek Jawa Barat
c. Penugasan Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek 2 lokasi ini.
10) Januari - Maret 1997 (3 bulan)
a. Nama Proyek Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL,
RKL dan RPL) Proyek Pembangunan Jalan Tol Medan
- Binjai, Sumatera Utara Ketua Subtim Sosekbud.
b. Lokasi Proyek Sumater Utara
c. Penugasan . Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek lokasi ini.
11) Juli - November 1996 (5 bulan)
a. Nama Proyek Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL,
RKL dan RPL) Proyek Pembangunan Fly Over Rawa
Buaya, Cengkareng; Jalan Pemuda Fly Over, Jakarta;
Pembangunan Jalan Juata Laut - Pantai Amal
Kotip
Tarakan, Kalimantan Timur; Pembangunan Jalan
lingkar Kota Palu Sulawesi Tengah. Ketua
Subtim
Sosekbud.
b. Lokasi Proyek Jakarta; Kalimantan Timur; Sulawesi Tengah
c. Penugasan Ahli Lingkungan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dar lokasi ini
12) Feb - Juni 1995 (5 bulan)
a. Nama Proyek Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(ANDAL,
RKL dan RPL) Proyek Pembangunan -Jalan
Pamularsih, Kotamadya Semarang; Proyek
Pembangunan Jalan Tegal - Brebes, Prop.
Jawa
Tengah; Ketua Subtim Sosekbud.
b. Lokasi Proyek Jawa Tengah
c. Penugasan Ahli Lingkungan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini

13) Januari - Mei 1993 (5 bulan)


a. Nama Proyek Analisis Dampak Lingkungan PLTU Mulut Tambang
Bukit Asam, Muara Enim, Sumatera Selatan. Ketua
Subtim Sosekbud.
b. Lokasi Proyek Bukit Asam
c. Penugasan : Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
14) Agust - Sep 1993 (2 bulan)
a. Nama Proyek Studi Evaluasi Lingkungan HPH PT Rathitara di
Kalimantan Tengah. Ketua Subtim Sosekbud.
b. Lokasi Proyek Kalimantan Tengah
c. Penugasan Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada
dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
15) Okt - Des 1992 (3 bulan)
a. Nama Proyek Studi Analisis Dampak Lingkungan Bandung Irigasi
Komiring di Kabupaten Ogan Komiring Ulu, Propinsi
Sumatera Selatan.
b. Lokasi Proyek Palembang
c. Penugasan : Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang' telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
16) Juli - Agust 1992 (2 bulan)
a. Nama Proyek Studi Analisis Dampak Lingkungan, RKL, RPL
Penambangan Pasir Lepas Pantai di Merak, Jawa
Barat. Ketua Subtim Sosekbud.
b. Lokasi Proyek Merak
c. Penugasan : Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
17) Maret - Juli 1991 (5 bulan)
a. Nama Proyek Studi Evaluasi Lingkungan, RKL, RPL Transmigrasi di
Kalimantan Tengah. Ketua Subtim Sosekbud.
b. Lokasi Proyek Kalimantan Tengah
c. Penugasan Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
18) April - Mei 1989 (2 bulan)
a. Nama Proyek Studi Evaluasi Lingkungan Penambangan Minyak
Lepas Pantai di Teluk Jakarta.
b. Lokasi Proyek Jakarta
c. Penugasan Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
19) Agust - Nop 1989 (4 bulan)
a. Nama Proyek Studi Analisis Dampak Lingkungan Pabrik Obat
Essensial di Cibitung Propinsi Jawa Bara.
b. Lokasi Proyek Jawa Barat
c. Penugasan Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja PPSML UI
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini
20) Mei - Juli 1987 (3 bulan)
a. Nama Proyek Reconnaissance Land Inventory of Upper Pasak River
Basin, in Lom Sak District, Thailand. Dilaksanakan
oleh ITC Belanda.
b. Lokasi Proyek Bangkok
c. Penugasan Ahli Kelembagaan
d. Pemberi Kerja ITC Belanda
e. Uraian Tugas Mengkaji aspek kelembagaan yang telah ada dan
yang seharusnya ada di proyek dari lokasi ini

10 Pengalaman lain Anggota Komisi


• Komisi Daerah AMDAL DKI Jakarta, 1.990 s/d
1996
• Komisi Pusat AMDAL Departemen Pertanian, 1991
s/d 1997
• Komisi Pusat AMDAL Departemen Transmigrasi
dan Pemukiman Perambah Hutan, 1990 s/d
1995omisi Pusat AMDAL Departemen
Pertambangan dan Energi, 1991 s/d 1998

Pengajar
• Pengajar di Pelatihan AMDAL PPSML UI
• Pengajar di Program Studi Ilmu Lingkungan
• Pengajar di Universitas Pancasila
" Pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju Jakarta

11 Publikasi * KonservasiAir. Makalah pada Seminar Masyarakat


Peduli Gede-Pangrango. Hotel Bumuwiyata,
Depok, 12-13 April 2003.
• Tanggapan Komisi AMDAL terhadap Kualitas
Dokumen AMDAL. Makalah pada Konperensi
nasional XV Pusat Studi Lingkungan 2000,
Bandung 6-7 November 2000.
• Pengertian Umum Penggunaan Berbagai Metoda
AMDAL. Makalah pada Pelatihan Penyusunan
AMDAL (AMDAL B). Diselenggarakan oleh Pusat
penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan
Universitas Indonesia dengan dukungan BAPEDAL.
Jakarta, 28 September s/d 10 Nopember 1999.
• Pendekatan Pengelolaan Lingkungan dan Prinsip
Dasar Pemantauan Lingkungan. Makalah pada
Pelatihan Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan bidang Perikanan dan Lingkungan
Angkatan I, 19 s/d 31 Agustus 1999. Pusat
Pengkajian Lingkungan, Perikanan dan Kelautan
Sekolah Tinggi Perikanan dengan dukungan
BAPEDAL.
• Upaya Penge/o/aan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan UPL). Makalah pada
Pelatihan Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak
(Lingkungan bidang Perikanan dan Lingkungan
Angkatan I. Jakarta 19 s/d 31 Agtstus 1999. Pusat
Pengkajian Lingkungan, Perikanan dan Kelautan
Sekolah Tinggi Perikanan dengan dukungan
BAPEDAL.
• Prosedur dan Manfaat AMDAL. Makalah
pada
Kursus AMDAL dan Audit Lingkungan. Kerjasama
PPSML UI dengan Badan Pemeriksa Keuangan
(BEPEKA), Jakarta, 19 Oktober s/d 25 Nopember
1998.
• Dasar Pen/lalan Dokumen AMDAL. Makalah pada
Kursus AMDAL dan Audit Lingkungan. Kerjasama
PPSML UI dengan Badan Pemeriksa Keuangan
(BEPEKA). Jakarta, 19 Oktober s/d 25 Nopember
1998.
• Perencangan Instrumen Lapangan. Makalah
pada
Kursus Penyusunan AMDAL (AMDAL B). PPSML UI
dengan dukungan BAPEDAL. Jakarta 27 Oktober
s/d 10 Desember 1998.

• Green Productivity in 5,nall and Med!um Enterprise


in Indonesia. Makalah pada Workshop Green
Productivity in Small and Medium Interprise.
Hongkong, May 16-21, 1994.
• Kemungkinan Pendekatan Hayati dalarn
Pembangunan Hutan Kota Untuk Menanggu/angi
Dampak Hujan Asam di DKI Jakarta. Pada Jurnal
Lingkungan dan Pembangunan (Jurnal PSL -
Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia) Volume 11,
Nomor 3, Tahun 1991.
• Pengelolaan Air Hujan di DKI Jakarta, Kenyataan
dan Harapan. Pada Jurnal Lingkungan dan
Pembangunan (Jurnal PSL - Perguruan Tinggi
Seluruh Indonesia) Volume 10, Nomor 2, Tahun
1990.
• Rain Water Management in Jakarta. Makalah pada
Symposium of Stormwater Management. Kuala
Lumpur, Malaysia, 28 Mei - 1 Juni 1990.
• Degradasi Lingkungan. Makalah pada Kursus
AMDAL. Kerjasama PPSML UI-INKINDO, beberapa
kali.
• Metoda Penilaian Dokumen AMDAL. Makalah pada
Kursus AMDAL. Disampaikan pada Kursus AMDAL.
Kerjasama PPSML UI dengan Dep. Pertambangan
dan Energi, Dep. Perhubungan. Jakarta 1990 -
1995.
• Studi Kasus ANDAL Pabrik Obat Esensial
di
Cibitung Jawa Barat pada Kursus AMDAL A
(beberapa kali) di PPSML UI, 1991-1992.
• Studi Kasus ANDAL Pembangunan IPTN di
Bandung, Jawa Barat pada Kursus AMDAL A di
PPSML UI Jakarta, 1992.
• Dasar-dasarEkologi. Makalah pada Kursus AMDAL
A Kerjasama PPSML UI-PSL Univ. Mulawarman-PT
Pupuk Kalimantan Timur, di Bontang, 1991.
• Rencana Penge/olaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan. Makalah pada Kursus
AMDAL A. Kerjasama PPSML UI-PSL Vniv.
Mulawarman-PT Pupuk Kalimantan Timur, di
Bontang, 1991.
• Dampak Pembangunan Pertanlan terhadap
Lingkungan pada Kursus AMDAL B di PPSML UI
Jakarta, 1989.

Jakarta,

Yang Membuat Pernyataan

(Ir. Supriadi Datuk Tumpatih, MSi)


CURRICULUM VITAE

1. NAMA : Bambang Budi Sardjono


2. JENIS KELAMIN : Pria
3. TEMPATITANGGAL LAHIR Madiun, 8 Maret 1950
4. KEBANGSAAN : Indonesia
5. PENDIDIKAN
• Magister Sains, Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan, Institut
Pertanian Bogor (IPB), 1988
" Sarjana, Jurusan Agraria, IIP, Jakarta, 1981.
• Sarjana Muda, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang,
1971.
6. PENDIDIKAN TAMBAHAN
• Kursus Landuse Planning using Remote Sensing and GIS
Technique, Asian Institute
of Technology (AIT), Bangkok, Thailand, 1994.
• Kursus Bahasa Inggris di American Language Training
(ALT), Jakarta, 1993
• Kursus Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), Institut
Pertanian Bogor (IPB), 1992
• Kursus Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
Institut Pertanian
Bogor (IPB), 1992
• Kursus Sistem Informasi Geografi, Badan Pertanahan Nasional,
Jakarta, 1991
• Kursus/Penataran Purna Sarjana Dasar-Dasar Perencanaan
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981 Tata Guna Tanah,
• Kursus Landuse Lanjutan, Departemen Dalam Negeri,
1974
7. BAHASA DAN TINGKAT Berbicara Menulis Mernbaca
PENGUASAAN Indonesia Bahasa lbu Bahasa lbu Bahasa lbu
Inggris Baik Baik Baik
8. ORGANISASI PROFESI

9. DAFTAR PENGALAMAN
PEKERJAAN

a. Dari Agustus 2008 Sampai Desember 2008 (5 bulan)


Pemberi Kerja BPN-PT. Alfriz Auliatama
Posisi Ahli Sosial Ekonomi/Ahli Agraria
Uraian Tugas
Menyusun berbagai kebijakan di bidang agraria/pertanahan
dalam rangka
pembangunan Penanaman Modal.

b. Dari Desember 2006 Sampai November 2007 (12 bulan)


Pemberi Kerja Bappenas-PT. INACON
Posisi Ahli Pengelolaan Agraria/Pertanahan
Uralan Tugas
Menyusun studi mengenai Intrumen Penguasaan Pemilikan Tanah
dan Pengelolaan
Tanah Negara.

c. Dari Maret 2006 Sampai Nopember 2006 (9 bulan)


Pemberi Kerja Bappenas (LMPDP)-PT. Satu Merah
Posisi Ahli Agraria (Pertanahan)
Uraian Tugas
Memberikan bahan pemikiran dalam menyusun Kerangka Kebijaksanaan
Pertanahan
Nasional (KKPN).
d. Darl Maret 2005 Sampai Desember 2005 (10 bulan)
Pemberi Kerja Bappeda Prop. Sumbar-PT.PLN
Posisi Ahli Sosial Ekonomi
Uralan Tugas
Memimpin pelaksanaan inventarisasi penguasaan/pemilikan
tanah, penggunaan tanah
dan pembebasan tanah di lokasi pengembangan
PLTA Batang Agam, Propinsi
Sumatera Barat.

e. Dari Januari 2003 Sampai Juli 2003 (7 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Perhubungan
Posisi Ahli Pertanahan
UraIan Tugas
Memimpin pelaksanaan inventarisasi penguasaan/pemilikan
tanah, penggun?an tanah
dan pembebasan tanah di lokasi pembangunan calon
Bandara Ketaping, Propinsi
Sumatera Barat.

f. Dari Februari 1996 Sampai Juli 1996 (6 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Perhubungan-PT. Indemeco
Posisi Team Leader/Ahli Sosial Ekonomi
Uralan Tugas
Menyusun dan mempertanggung-jawabkan AMDAL, RKL
dan RPL
Pembangunan/Pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang;
Propinsi Sumatera
Barat.

g. Dar! Mei 1995 Sampai November 1995


Pemberi Kerja Departemen Perhubungan-PT. Indemeco
Posisi Koordinator Sosial Ekonomi
Uraian Tugas
Menyusun dan mempertanggung-jawabkan AMDAL, RKL dan
RPL
Pembangunan/Pengembangan Pelabuhan Ciwandan, Serang,
Propinsi Jawa Barat
(sekarang Propinsi Banten).

h. Dari Agustus 1993 Sampai November 1993 (4 bulan)


Pemberi Kerja Pemerintah Kota DKI Jakarta
Posisi Team Leader pada Studi Penyusunan
Rencana mengenai Reklamasi Pantai Utara
Jakarta.
Uraian Tugas
Melakukan survey lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya
reklamasi kawasan pantai utara Jakarta seperti Ancol sebeum dilakukan
dan sekitarnya (sepanjang 27
km); melihat penyebab utama dari kerusakan yang
terjadi pada daerah pantai;
melakukan pendataan terhadap wilayah pantai
utara; memberikan masukan,
pertimbangan dan saran terhadap pelaksanaan reklamasi
yang akan dilakukan oleh
Pemerintah DKI Jakarta.

i. Dari Mei 1993 Sampai Juli 1993 (3 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen.
Pengairan
Posisi Ahli Sosial Ekonomi pada kegiatan
Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL)
Proyek PIADP Lokasi Propinsi Sulawesi
Tengah.
Uraian Tugas
Melakukan studi evaluasi kondisi lingkungan, melakukan
survey lapangan terhadap
kondisi lingkungan yang ada di lokasi kegiatan; mempersiapkan
penyajian; melakukan analisa data dan penyusunan bahan-bahan
rekomendasi; bersama dengan
anggota lainnya mempersiapkan laporan-laporan untuk
dipertanggung-jawabkan
kepada pemberi kerja dan workshop kepada pemberi
kerja tentang hasil evaluasi
lingkungan yang telah dilakukan di wilayah kegiatan.

2
j. Dari April 1991 : Sampai September 1991 (6 bulan)
Pemberi Kerja : Departemen Transmigrasi
Posisi : Ahli Sosial Ekonomi pada kegiatan Studi
Evaluasi LIngkungan (SEL) Proyek
Pemukiman Transmigrasi Lokasi
Kabupaten Mamuju Propinsi Sulawesi
Selatan dan Lokasi Kabupaten Sorong
(Almas 1- VI) Propinsi Irian Jaya.
Uralan Tugas
Melakukan studi evaluasi lingkungan, melakukan survey terhadap kondisi lingkungan
yang ada di lokasi kegiatan; mempersiapkan bahan-bahan dasar untuk penyajian dan
analisa; melakukan analisa data, pengambilan kesimpulan dan penyusunan
rekomendasi; bersama dengan anggota tim lainnya mempersiapkan laporan-laporan
untuk dipertanggung-jawabkan kepada pemberi kerja dan melaksanakan workshop
kepada pemberi kerja tentang hasil evaluasi lingkungan yang telah dilakukan di wilayah
kegiatan.

k. Dari Juli 1990 Sampai September 1990 (3 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Perhubungan, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Posisi Ahli Penguasaan Tanah/Tata Guna Tanah
pada Studi mengenal Kebutuhan Jasa
Perhubungan Darat di Aceh dan Timor
Timur
Uraian Tugas
Mengidentifikasi tanah-tanah yang akan digunakan sebagai sarana perhubungan darat;
melakukan pemetaan terhadap jalur-jalur yang akan digunakan sebagai sarana
pengembangan perhubungan darat di wilayah Aceh dan Timor Timur; mengidentifikasi
penggunaan lahan di sekitar jalan; mengidentifikasi penguasaan tanah oleh
masyarakat.
1. Dari Maret 1990 Sampai Juni 1990 (4 bulan)
Pemberi Kerja Departemen Pekerjaan Umum, Cipta Karya
Posisi Ahli Penguasaan Tanah/Tata Guna Tanah
pada Penelitian dan Penyusunan Laporan
Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten
Lombok Timur
Uraian Tugas
Mengumpulkan data baik primer maupun sekunder terhadap fakta lokasi kegiatan;
mengumpulkan data tentang status penguasaan tanah dan penggunaan tanah yang
ada; melakukan koordinasi (melatui rapat-rapat) dengan pemerintah Kabupaten
Lombok Timur; berkoordinasi dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun Rencana
Tata Ruang untuk Kabupaten Lombok Timur; menyusun laporan akhir dan
mempertanggung-jawabkan dihadapan Pemda NTB.

m. Dari Maret 1989 Sampai Februari 1990


Pemberi Kerja PT. Graha Mitra Sentosa, PT. Adhi Balaraja,
PT. Adhi Baladhika Agung, PT. Adhi Bala
Buana, PT. Sarana Panca Utama.
Posisi Ahli Sosial Ekonomi (Penguasaan
Tanah/Tata Guna Tanah) pada Penyajian
Informasi Lingkungan (PIL) Calon Lokasi
Kawasan Industri
Uraian Tugas
Mengumpulkan data primer dan sekunder tentang status tanah,
pemilikan
penggunaan tanah dan aspek sosial ekonomi lainnya pada kawasan yang tanah, akan
digunakan sebagai kawasan industri, melakukan survey kemampuan tanah untuk
menyusun tata letak dalam kawasan industri, menyusun laporan akhir dan
mempertanggung-jawabkan hasil studi/penelitian dihadapan Tim Amdal Propinsi Jawa
Barat.

3
CURRICULUM VITAE

1. N A MA : Bambang Budi Sardjono


2. JENIS KELAMIN : Pria
3. TEMPAT/TANGGAL LAHIR
Madiun, 8 Maret 1950
4. KEBANGSAAN : Indonesia
5. PENDIDIKAN
• Magister Sains, Jurusan Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan, Institut
Pertanian Bogor (IPB), 1988
• Sarjana, Jurusan Agrar:a, IIP, Jakarta,
1981.
• Sarjana Muda, Fakultas Pertanian, Universitas
Brawijaya, Malang, 1971.
6. PENDIDIKAN TAMBAHAN
• Kursus Landuse Planning using Remote Sensing
and GIS Technique, Asian Institute
of Technology (AIT), Bangkok, Thailand, 1994.
• Kursus Bahasa Inggris di American Language
• Training (ALT), Jakarta, 1993
Kursus Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL), Institut
Pertanian Bogor (IPB), 1992
" Kursus Dasar Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), Institut Pertanian
Bogor (IPB), 1992
• Kursus Sistem Informasi Geografi, Badan
Pertanahan Nasional, Jakarta, 1991
" Kursus/Penataran Purna Sarjana Dasar-Dasar
Perencanaan Tata Guna Tanah,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981
• Kursus Landuse Lanjutan, Departemen Dalan
Negeri, 1974
7. BAHASA DAN TINGKAT
Berbicara Menulis Membaca
PENGUASAAN Indonesia Bahasa lbu Bahasa Ibu Bahasa Ibu
Inggris Baik Baik Baik
8. ORGANISASI PROFESI

9. DAFTARPENGALAMAN
PEKERJAAN

a. Dari Agustus 2008 Sampai Desember 2008 (5 bulan)


Pemberi Kerja BPN-PT. Alfriz Auliatama
Posisi Ahli Sosial Ekonomi/Ahli Agraria
Uraian Tugas
Menyusun berbagai kebijakan di bidang agraria/pertanahan dalam rangka
pembangunan Penanaman Modal.

b. Dari Desember 2006 Sampai November 2007 (12 bulan)


Pemberi Kerja Bappenas-PT. INACON
Posisi Ahli Pengelolaan Agraria/Pertanahan
Uralan Tugas
Menyusun studi mengenai Intrumen Penguasaan
Pemilikan Tanah dan Pengelolaan
Tanah Negara.

c. Dari Maret 2006 Sampai Nopember 2006 (9 bulan)


Pemberi Kerja Bappenas (LMPDP)-PT. Satu Merah
Posisi Ahli Agraria (Pertanahan)
Uraian Tugas
Memberikan bahan pemikiran dalam menyusun
Kerangka Kebijaksanaan Pertanahan
Nasional (KKPN).
d. Dari Maret 2005 Sampai Desember 2005 (10 bulan)
Pemberi Kerja Bappeda Prop. Sumbar-PT.PLN
Posisi Ahi Sosial Ekonomi
Uralan Tugas
Memimpin pelaksanaan inventarisasi penguasaan/pemilikan
dan pembebasan tanah di lokasi pengembangan tanah, penggunaan tanah
PLTA Batang Agam, Propinsi
Sumatera Barat.

e. Dari Januari 2003 Sampai Juli 2003 (7 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Perhubungan
Posisi Ahli Pertanahan
Uraian Tugas
Memimpin pelaksanaan inventarisasi penguasaan/pemilikan
dan pembebasan tanah di lokasi pembangunan tanah, penggunaan tanah
calon Bandara Ketaping, Propinsi
Sumatera Barat.

f. Dari Februari i996 : Sampai Juli.1996 (6 bulan)


Pemberi Kerja : Departemen Perhubungan-PT. Indemeco
Posisi : Team Leader/Ahli Sosial Ekonomi
Uralan Tugas
Menyusun dan mempertanggung-jawabkan AMDAL,
Pembangunan/Pengembangan Pelabuhan Teluk RKL dan RPL
Bayur, Padang, Propinsi Sumatera
Barat.

g. Dari Mei 1995 : Sampai November 1995


Pemberi Kerja : Departemen Perhubungan-PT. Indemeco
Posisi : Koordinator Sosial Ekonomi
Uraian Tugas
Menyusun dan mempertanggung-jawabkan AMDAL,
RKL dan RPL
Pembangunan/Pengembangan Pelabuhan Ciwandan,
Serang, Propinsi Jawa Barat
(sekarang Propinsi Banten).

h. Dari Agustus 1993 Sampai November 1993 (4 bulan)


Pemberi Kerja Pemerintah Kota DKI Jakarta
Posisi Team Leader pada Studi Penyusunan
Rencana mengenai Reklamasi Pantai Utara
Jakarta.
Uraian Tugas
Melakukan survey lapangan untuk melihat kondisi
sebenamya sebelum dilakukan
reklamasi kawasan pantai utara Jakarta seperti Ancol
dan sekitarnya (sepanjang 27
km); melihat penyebab utama dari kerusakan
yang terjadi pada daerah pantai;
melakukan pendataan terhadap wilayah pantai
utara; memberikan masukan,
pertimbangan dan saran terhadap pelaksanaan
reklamasi yang akan dilakukan oleh
Pemerintah DKI Jakarta.

i. Dari Mei 1993 Sampai Juli 1993 (3 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen.
Pengairan
Posisi Ahli Sosial Ekonomi pada kegiatan
Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL)
Proyek PIADP Lokasi Propinsi Sulawesi
Tengah.
Uraian Tugas
Melakukan studi evaluasi kondisi lingkungan, melakukan
kondisi lingkungan yang ada di lokasi kegiatan; survey lapangan terhadap
penyajian; melakukan analisa data dan penyusunan mempersiapkan bahan-bahan
rekomendasi; bersama dengan
anggota lainnya mempersiapkan laporan-laporan
untuk dipertanggung-jawabkan
kepada pemberi kerja dan workshop kepada pemberi
kerja tentang hasil evaluasi
lingkungan yang telah dilakukan di wilayah kegiatan.

. . ...... ....11ýý-"
....... ý,ý,,
.........
.2
j. Dar! April 1991 Sampai September 1991 (6 bulan)
Pemberi Kerja Departemen Transmigrasi
Posisi Ahli Soslal Ekonomi pada kegiatan Studi
Evaluasi Lingkungan (SEL) Proyek
Pemukiman Transmigrasi Lokasi
Kabupaten Mamuju Propinsi Sulawesi
Selatan dan Lokasi Kabupaten Sorong
(Almas l - VI) Propinsi Irlan Jaya.
Uralan Tugas
Melakukan studi evaluasi lingkungan, melakukan survey terhadap kondisi
fingkungan
yang ada di lokasi kegiatan; mempersiapkan bahan-bahan dasar untuk
penyajian dan
analisa; melakukan analisa data, pengambilan kesimpulan
dan penyusunan
rekomendasi; bersama dengan anggota tim lainnya mempersiapkan
laporan-laporan
untuk dipertanggung-jawabkan kepada pemberi kerja dan melaksanakan
kepada pemberi kerja tentang hasil evaluasi lingkungan yang tetah dilakukan workshop
di wilayah
kegiatan.

k. Dari Juli 1990 Sampai September 1990 (3 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Perhubungan, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Posisi Ahli Penguasaan Tanah/Tata Guna Tanah
pada Studi mengenai Kebutuhan Jasa
Perhubungan Darat di Aceh dan Timor
Timur
Uralan Tugas
Mengidentifikasi tanah-tanah yang akan digunakan sebagai sarana
perhubungan darat;
melakukan pemetaan terhadap jalur-jalur yang akan digunakan
sebagai sarana
pengembangan perhubungan darat di wilayah Aceh dan Timor Timur;
mengidentifikasi
penggunaan lahan di sekitar jalan; mengidentifikasi penguasaan
tanah oleh
masyarakat.
1. Dari Maret 1990 Sampai Juni 1990 (4 bulan)
Pemberi Kerja Departemen Pekerjaan Umum, Cipta Karya
Posisi Ahli Penguasaan Tanah/Tata Guna Tanah
pada Penelitian dan Penyusunan Laporan
Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten
Lombok Timur
Uraian Tugas
Mengumpulkan data baik primer maupun sekunder terhadap fakta
lokasi kegiatan;
mengumpulkan data tentang status penguasaan tanah dan penggunaan
tanah yang
ada; melakukan koordinasi (melalui rapat-rapat) dengan pemerintah
Kabupaten
Lombok Timur; berkoordinasi dengan tenaga ahli lainnya dalam menyusun
Rencana
Tata Ruang untuk Kabupaten Lombok Timur; menyusun laporan
akhir dan
mempertanggung-jawabkan dihadapan Pemda NTB.

m. Dari Maret 1989 Sampai Februari 1990


Pemberi Kerja PT. Graha Mitra Sentosa, PT. Adhi Balaraja,
PT. Adhi Baladhika Agung, PT. Adhi Bala
Buana, PT. Sarana Panca Utama.
Posisi Ahi Sosial Ekonomi (Penguasaan
Tanah/Tata Guna Tanah) pada Penyajian
Informasi Lingkungan (PIL) Caton Lokasi
Kawasan Industri
Uraian Tugas
Mengumpulkan data primer dan sekunder tentang status
tanah, pemilikan tanah,
penggunaan tanah dan aspek sosial ekonomi lainnya pada kawasan yang akan
digunakan sebagai kawasan industri, melakukan survey kemampuan
tanah untuk
menyusun tata letak dalam kawasan industri, menyusun laporan
akhir dan
mempertanggung-jawabkan hasil studi/penelitian dihadapan Tim Amdal
Propinsi Jawa
Barat.

3
n. Dari Oktober 1988 Sampai Desember 1988 (3 bulan)
Pemberi Kerja Pemerintah Kota DKI Jakarta
Posisi Team Leader/Ahli Lingkungan pada
Penelitian dan penyusunan Analisis
Mengenal Dampak Lingkungan (AMDAL)
Tempat Pemotongan Ayam di DKI Jakarta.
Uralan Tugas
Mengidentifikasi dampak lingkungan yang ada di lokasi tempat-tempat
ayam yang tersebar di DKI Jakarta; mengidentifikasi sistim pemotongan
pembuangan
pemotongan ayam; melakukan survey lokasi dan merekomendasikan limbah
tempat dan sistim pembuangan limbah. kajian teknis

o. Dari Juni 1988 Sampai Agustus 1988 (3 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Kehutanan (BRLKT)
Posisi Ahli Sosial Ekonomi (Penguasaan dan
Penggunaan Tanah) pada Penelitian dan
Penyusunan Laporan Studi Kebijaksanaan
Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah di
DAS Jratunseluna (Jawa Tengah).
Uraian Tugas
Mereview kebijakan Pemerintah Daerah tentang rehabilitasi
tanah di Jawa Tengah; melakukan survey terhadap kelayakan lahan dan konservasi
konservasi tanah; melakukan pengumpulan informasi dan data rehabilitasi lahan dan
dan penggunaan tanah di Jratunseluna; bersama dengan tentang status tanah
menyusun laporan hasil studi dan rekomendasi untuk dilaksanakantenaga ahli lainnya
di Jratunseluna.
p. Dari Februari 1988 Sampai April 1988 (3 bulan)
Pemberi Kerja Departemen Pertanian
Posisi Ahli Sosial Ekonomi (Penguasaan dan
Penggunaan Tanah) pada Penelitian dan
Penyusunan Laporan Studi Kebijaksanaan
dan Keagrariaan Proyek-proyek
Perkebunan.
Uraian Tugas
Melakukan survey terhadap berbagai hambatan dalam pelaksanaan
proyek-proyek perkebunan (PIR, NES, PRPTE); mereview keagrariaan pada
Daerah terhadap proyek-proyek perkebunan; menyusun kebijakan Pemerintah
analisis kebijakan keagrariaan
dan rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya.

q. Dari Januari 1982 Sampai Desember1985 (48 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Dalam Negeri
Posisi Ahli Tata Guna Tanah pada Penyusunan
Rencana Tata Guna Tanah Kabupaten/Kota
Gorontalo, Kota Manado, Kabupaten
Minahasa, Kabupaten Bolaang Mongondow,
Kabupaten Sangihe Talaud.
Uraian Tugas
Melakukan survey dan pemetaan tata guna tanah, kemampuan
sosial-ekonomi di wilayah-wilayah penelitian bersama asisten; tanah dan kondisi
primer dan sekunder yang dibutuhkan; memetakan kondisi mengumpu;kan data
sosial ekonomi masyarakat;
membuat analisis atas dasar kondisi sosial, ekonomi dan
penggunaan tanah untuk
menyusun laporan akhir; mempertanggung-jawabkan
hasil studi dihadapan aparat
Pemerintah Daerah, DPRD dan tokoh-tokoh masyarakat.

r. Dari Mei 1975 Sampai Oktober 1975 (6 bulan)


Pemberi Kerja Departemen Dalam Negeri
Posisi Ahli Pemetaan Penguasaan Tanah dan Tata
Guna Tanah
Uraian Tugas
Memimpin pemetaan status tanah, penguasaan tanah
dan penggunaan tanah pada
kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kabupaten
Bandung (Jawa Barat)

4
s. Dari April 1974 Sampai Desember 1975 (9 bulan
Pemberi Kerja Departemen Dalam Negeri
Posisi Ahil Pemetaan Penguasaan Tanah dan Tata
Guna Tanah
Uralan Tugas
Metaksanakan pemetaan status tanah, penguasaan
tanah dan penggunaan tanah pada
kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan
Kabupaten Klaten, Bojonegoro, Tuban,
dan Karawang.

Jakarta, Oktober 2009

Drs Bambang Budi Sardjono, MS

...
.......
.......
...
......
....
..
RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama ZULHAM RIZANUR


Tempat/Tanggal Lahir Jakarta , 2 November 1970
Alamat Perumahan Pondok Cilegon Indah Blok D-2
No. 34
RT 01/05 Kelurahan Cibeber, Kecamatan
Kota Cilegon, Provinsi Banten 42323 Cibeber,

Telepon 0815-1652349 dan 0812-10790294


Status Menikah
Kesehatan/Tinggi/Berat Sangat baik/160-cm/65 kg
Kemampuan Berbahasa
Asing dan Komputer Bahasa Inggris Aktif/ Windows (spreed sheet, words,
etc)
B. PENDIDIKAN

1989 - 1994 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia m Berijazah S1 Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya, a Lulus Sangat Memuaskan
Palembang - Sumatera Selatan

C. WORKSHOP, PELATIHAN DAN KURSUS

1996 Inkindo-Bapedal-Unkris- Untar m Kursus Dasar-dasar AMDAL

D. SERTIFIKAT KOMPETENSI TENAGA AHLI

22 Oktober 2009 INTAKINDO Kualifikasi: Ketua Tim


Sertifikat Nomor: 000067/SKPA/ Penyusun AMDAL (KTPA)
LSK-INTAKINDO/X/2009
E. PENGALAMAN PEKERJAAN

2009 a. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Peningkatan


Produksi Batubara
40 Juta Ton/Tahun Penambangan Batubara
PT Kideco Jaya
Agung dan Pelabuhan Khusus Batubara.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


OZulham Rizanur # 2n

b. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Perluasan


Gedung
Kantor PT Aplikanusa Lintasarta, Jakarta Selatan,
Provinsi DKI
Jakarta.

Pemberi Kerja: PT YODYA KARYA (Persero)

c. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Penambangan


Pasir
Besi PT Sumber Suryadaya Prima di Kabupaten Sukabumi,
Provinsi
Jawa Barat..

Pemberi Kerja: PT Mahakarya Lintasindo


2008 a. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Penambangan
Bijih
Timah PT Penta inti Mandiri di Lepas Pantai
Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Pulau Kundur,

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi

b. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Peleburan


Bijih Timah
(Smelter) PT Eunindo Usaha Mandiri di Kabupaten
Karimun,
Kepulauan Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi

c. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Penambangan


Batubara PT Prima Bara Nusantara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan
Timur.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi

d. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Rencana Kegiatan Perkebunan


dan Pabrik Pengoiahan Kelapa Sawit PT PELITA MAKMUR
NIAGA, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

Pemberi Kerja: PT MITRA BORNEO MASYATAMA

h. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Pengembangan


Bandar Udara Lasikin, Kabupaten Simeulue, Provinsi Nangroe
Aceh
Darussalam, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD.

Pemberi Kerja: PT Bennatin Surya Cipta


2007 a. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Kawasan
Industri Citra
Buana Centre Park I, PT Citra Buana Prakarsa
di Kota Batam,
Provinsi Kepulauan Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi

b. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Kawasan


Industri Citra
Buana Centre Park 1l, PT Citra Buana Batam Industri di Kota
Batam,
Provinsi Kepulauan Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


OZulham Rizanur # 3~,

c. Anggota Tim Fiskim Studi AMDAL Kegiatan Kawasan


Industri Citra
Buana Centre Park fil, PT Citra Buana Prakarsa
di Kota Batam,
Provinsi Kepulauan Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


2006 a. Anggota Sub Tim Kualitas Air dan Tim
Teknis Studi AMDAL
Tambahan Rencana Pengembangan Kegiatan Industri
Pulp dan
Kertas Terpadu PT Riau Andalan Pulp And Paper
di Pangkalan
Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


b. Anggota Sub Tim Fisika-Kimia (aspek kualitas udara)
Studi Review
AMDAL Rencana Kegiatan Pembangunan Jalan
dan Jembatan
Te!uk Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Pemberi Kerja: PT Sucofindo Prima Internasional
(SPRINT)
Konsultan
2005 a. Koordinator Tim dan Ketua Sub Tim Fisika-Kimia
Studi
Rencana Kegiatan Perdagangan, Jasa dan Kepariwisataan AMDAL
Alamindo Pratama, Kota Batam, Provinsi Kepulauan PT Sinar
Riau.
Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi
b. Ketua Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL
Rencana Kegiatan
Perdagangan, Jasa dan Kepariwisataan, PT Citra
Buana Perkasa,
Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


c. Ketua Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL Rencana
Kegiatan
Penambangan Batubara, PT Asiaco Citra Mulia, Kabupaten
Provinsi Kalimantan Timur. Pasir,

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


2004 a. Koordinator Tim dan Ketua Sub Tim Fisika-Kimia
Studi AMDAL
Rencana Kegiatan Perdagangan, Jasa dan Kepariwisataan
PT Aneka
Sarana Sentosa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


b. Ketua Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL
Rencana Kegiatan
Pembangunan Kawasan Terpadu Waterfront
Exclusive PT Pilar Niaga,
Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi

c. Ketua Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL Landfill


Rencana Kegiatan
Pembangunan Tempat Penimbunan (Landfill) Limbah
Padat Abu
Batubara oleh PT Indo-Bharat Rayon, Kabupaten Purwakarta,
Provinsi
Jawa Barat.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


d. Ketua Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL Kawasan
Industri Cammo
PT Amansejati Propertindo, Kota Batam, Provinsi Jawa
Barat.
EZulham Rizanur # 4

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


e. Koordinator Tim dan Ketua Sub Tim Fisika-Kimia Studi Revisi RKL dan
RPL Penambangan Batubara dan Pelabuhan Khusus Batubara
PT Kideco Jaya Agung, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi

2003 a. Anggota Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL Kawasan


Pergudangan,
Jasa dan Pendukung Industri, PT Sekupang Logistics- Kota Batam
Provinsi Riau

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


b. Ketua Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL Kegiatan Kepariwisataan,
Perdagangan dan Jasa, PT Batam Sentral Marina,
Kota Batam,
Provinsi Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


c. Ketua Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL Kegiatan Perdagangan, Jasa
dan Kepariwisataan, PT Amanah Melayu Raya, Kota Batam, Provinsi
Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


2002 a. Anggota Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL Penambangan Pasir Laut
CV Dwi Anmedra, di Batam.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


b. Anggota Sub Tim Fisika-Kimia Studi Revisi RKL dan RPL
Penambangan Batubara dan Pelabuhan Khusus Batubara PT Kideco
Jaya Agung, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


c. Anggota Sub Tim Fisika-Kimia Studi AMDAL Pendalaman dan
Pelebaran Alur Pelayaran serta Terminal Ferry Internasional Batam
Center, PT Sinergy Tharada, Kota Batam, Riau.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


2001 a. Anggota Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL Penambangan Pasir Laut
PT Tuah Aditya Khatulistiwa, Batam.

Pemberi Kerja: PT Econusa Kualiva Abadi


1998 a. Ketua Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL Penambangan Pasir Laut
PT Pancaputra Transindo, Aceh Timur, Ddaerah Istimewa Aceh

Pemberi Kerja: PT Jaya Pertiwi Multi Karsa


b. Ketua Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL Penambangan Bijih Emas
PT Liektucha Ciemas, Sukabumi - Jawa Barat

Pemberi Kerja: PT Jaya Pertiwi Multi Karsa


6YZúlham Rizanur # 5!

1997 a. Ketua Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL


Penambangan
PT Sarana Karya (Persero), Buton - Sulawesi Tenggara Aspal Buton

Pemberi Kerja: PT Jaya Pertiwi Multi Karsa


b. Ketua Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL
Kawasan Industri Kayu
Terpadu PT Cahaya Timur Indah, Subang - Jawa
Barat
Pemberi Kerja: PT Jaya Pertiwi Multi Karsa
1996 a. Ketua Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL
Penambangan
PT Kresna Tambang Sawah, Lebong Selatan - Bengkulu Bijih Emas

Pemberi Kerja: PT Jaya Pertiwi Multi Karsa


b. Ketua Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL Penambangan
PT Riau Bara Harun, Indragiri Hulu dan Hilir, Riau Batubara

Pemberi Kerja: PT Jaya Pertiwi Multi Karsa

c. Ketua Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL Penambangan


PT Nusantara Jaya Mining dan Yuliana Gunalaras Bijih Emas
Mining, Kapuas
- Kalimantan Tengah.

Pemberi Kerja: PT Jaya Pertiwi Multi Karsa


d. Ketua Sub Tim Fisika Kimia Studi AMDAL
Penambangan Batubara
PT Kideco Jaya Agung, Kalimantan Timur.

Pemberi Kerja: PT Jaya Pertiwi Multi Karsa

Jakarta, 10 Nopember 2009

Zufham Rizanur
CURICULUM VITAE

Nama Muflizah, Dra


Tempat/Tgl Lahir Jakarta, 23 Maret 1968
Alamat JI. Mindi No.4B TR/RW:14/08
Kelurahan Lagoa, Jakarta 14270
Telp/Fax: (021) 43936291
Hp. 08128010568

Sarjana Biologi Universitas Nasional Jakarta


Tahun 1993

~KURSU,~WRSQ p
Sp,, -R.K HOP

1992 Kursus Komputer di Bina Sarana Informatika,


Jakarta
1993 Kursus Dasar AMDAL (AMDAL A) , YPI Inkindo-Universitas
1993 Kursus penyusun AMDAL (AMDAL B), Indonesia, Jakarta
YPI Inkindo-Universitas Indonesia,
Jakarta.
1996 Kursus Audit Lingkungan, YPI Inkindo -
Universitas Krisnadwipayana,
Jakarta.

PENGALAMAN KERJA

1992 - 1993 Staf Administrasi PT Gunung Putri Mandiri Simpati,


1993 -1996 Advertising
Staf Ahli Konsultan PT Jaya Pertiwi Multi Karsa
1997 - 2005 Staf Ahli Konsultan PT Aditya'Anugerah Konsultama
2005 - 2006 Staf Ahli Konsultan PT Mitraborneo Masyatama
2006 - 2008 Staf Ahli Konsultan PT Bennatin Surya Cipta

CURICULUM VITAE
1993 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan Studi RKL dan RPL
Industri Bioassay dan
Elektronika PT Omron Manufacturing of Indonesia, Bekasi
Jawa Barat
1994 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan AMDAL Pertambangan
Harapan Utama di Kec. Tenggarong, Loa Kulu dan Batubara PT Multi
Loa Janan, Kab. Kutai
Provinsi Kalimantan Timur.

1994 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan Studi RKL dan


RPL Industri'Biokimia PT
Chandra Asri Petrochemichal Center di Kec. Ciwandan, Anyer
Jawa Barat.
1995 Ketua Tim Penyusunan UKL-UPL Industri Ban Dalam PT
Elang Perdana Prima
Trading dan Industri di Kec. Citeureup Kab. Bogor Jawa Barat.

1995 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan AMDAL


Pertambangan Batubara PT
Mantimin Coal Mining di Kec. Upau Kab. Tanjung Provinsi
Kalimantan Selatan.
1995 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan AMDAL Pembangunan
Jalan Lintas Pulau
Seram Provinsi Maluku tengah.

1996 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan Emas


PT Hunamas Putera
Interbuana di Kab. Sukabumi Provinsi Jawa Barat
1996 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan AMDAL Pertambangan
Batubara PT Kartika
Se!abumi Mining di Kec. Loa Kulu , Kab. Kutai Provinsi Kalimantan
Timur
1996 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan RKL dan RPL Pertambangan
Kideco Jaya Agung di Samurangau - Roto Kab. Pasir Batubara PT
Provinsi Kalimantan
Timur.
1997 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan Batubara
PT Jorong Barutama
Greston di Kec. Jorong Kab. Tanah Laut Provinsi Kalimantan
Selatan
1997 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan Batubara
PT Kilisuci Paramita
Provinsi Bengkulu.

1997 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pelabuhan khusus


Batubara PT Jorong
Barutama Greston di Kec. Jorong Kab. Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan
1997 Ketua Tim Penyusunan AMDAL PertambanganPasir
Laut PT Pessat Jaya
Coorporation di Kec. Peureulak Daerah Istimewa Aceh.

1997 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Industri Battrey PT Dong


Joe Indonesia di Kec.
Pasar Kemis Kota Tangerang Provinsi Jawa Barat.

1998 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan Batubara


PT Gunung Bayan
Pratama Coa! di Kec. Jampang dan Muara Pahu
Kab. Kutai Provinsi
Kalimantan Timur.

CURICULUM VITAE
2
1998 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan
Batubara PT Gunung Bayan
Pratama Coal di Kec. Jampang dan Muara
Pahu Kab. Kutai Provinsi
Kalimantan Timur.

1998 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pelabuhan Khusus


Batubara PT Berau Coal di
Kec. Gunung Tabur Kab. Berau Provinsi Kalimantan
Timur.
1999 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan
Batubara PT Makarya
Ekaguna (Sinarmas Group) di Kec. Sengingi
Kab. Inderagiri Hulu Provinsi
Riau.

1999 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan


Batubara PT Kadya Caraka
Mulya Mining di Kec. Simpang Empat dan
Pengaron Kab. Banjar Provinsi
Kalimantan Selatan.

1999 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan


Batubara PD Baramarta di Kec.
Sungai Pinang Kab. Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.

1999 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan Batubara


PT Borneo Indobara di
Kec. Satui dan Kusan Hilir Kab. Kota Baru Provinsi Kalimantan
Selatan.
1999 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan
Batubara PT Sumber Kurnia
Buana di Kec. Tapin Selatan Kab. Tapin Provinsi Kalimantan
Selatan.
1999 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan Batubara
PT Tanjung Alam Jaya
di Kec. Pengaron Kab. Banjar Provinsi Kalimantan
Selatan.
2000 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan
Batubara PT Intitirta Primasakti
di Kec. Muara Bulian Kab. Sarolangun Bangko Provinsi
Jambi.
2000 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan
Batubara PT Baramulti
Suksessarana di Kec. Astambul, Karang Intan dan
Bati-bati Kab. Tanah Laut
Provinsi Kalimantan Selatan.

2001 Ketua Tim Penyusunan UKL-UPL PT PLN (Persero)


Unit PLTU Asam-asam di
Kec. Jorong Kab. Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

2002 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan Batubara


PT Nusantara Thai
Coal di Kec. Rantau Pandan Kab. Bungo Provinsi Jambi.

2002. Ketua Tim Penyusunan Revisi AMDAL


Pertambangan Batubara PT Jorong
Barutama Greston di Kec. Jorong Kab. Tanah Laut
Provinsi Kalimantan Selatan
2002 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan Batubara
PT Bharinto Ekatama
di Kab. Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah
dan Kabupaten Kutai Barat
Provinsi Kalimantan Timur.

2002 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Perkebunan Kelapa


Sawit di Kec. Cempaga
Kab. Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah.

CURICULUM VITAE
3
2003. Ketua Tim Biologi Penyusunan AMDAL
Pengerukan Alur Sungai Asam-asam
oleh PT Batugeni Tala di Kec. Jorong Kab. Tanah
Laut Provinsi Kalimantan
Selatan

2003 Ketua Tim Penyusunan Revisi AMDAL Pertambangan


Gunung Meratus di Kab. HSS, HST dan Banjar Provinsi Batubara PT Antang
Kalimantan Selatan
2003 Ketua Tim Penyusunan UKL-UPL Pembangunan
Industri Briket Batubara
Provinsi Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka
Kalimantan Timur, Kalimantan
Belitung, Sulawesi Selatan,
Selatan dan Jawa Barat.
2003 Ketua Tim Penyusunan Revisi AMDAL Pertambangan
Batubara PT Tanjung
Alam Jaya di Kec. Pengaron Kab. banjar Provinsi
Kalimantan Selatan
2004. Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pertambangan
Batubara PT Adimas Batubara
Cemerlang di Kec. Semidang Aji Kab. Ogan
Komering Ulu Provinsi Sumatera
Selatan.

2005 Ketua Tim Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL


Pembangunan Pengembangan
Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta.

2005 Koordinator Tim Penyusunan Studi Kelayakan


Pertambangan Batubara PT
Pendopo Energi Batubara di Kab. Muara Enim Propinsi
Sumatera Selatan.
2005 Ketua Tim Biologi Monitoring Lingkungan Aspek
Biologi PT Bharinto Ekatama
Kalimantan Tengah dan Timur.

2005 Koordinator Tim Studi AMDAL Pembangunan


Gedung Pusdiklat Satpam PT
Bakti Manunggal Karya (Sinar Mas Group )di Kab.
Karawang, Propinsi Jawa
Barat.

2005 Anggota Penilai Lapangan LPI Aspek Ekologi


Unit Manajmen HPH PT Rante
Mario di Sulawesi Selatan.

2006 Ketua Tim Biologi Monitoring Lingkungan Aspek


Biota Laut Pertambangan
Minyak dan Gas BP di Jawa Barat.

2006 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan AMDAL


Pelabuhan Khusus Batubara PT
Asmin Coalindo Tuhup di Kab. Kutai Barat Propinsi
Kalimantan Timur.
2006 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan AMDAL Pertambangan
Batubara PT Asmin
Coalindo Tuhup di Kab. Barito Selatan Propinsi Kalimantan
Tengah.
2006 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan ANDAL, RKL
dan RPL Pembangunan jalan
dan jembatan di Teluk Balikpapan, Propinsi Kalimantan
Timur..
2006 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pembangunan
Kawasan terpadu Rasuna
Epicentrum di DKI Jakarta.

2006 Anggota Tim Penyusunan UKL dan UPL Pembangunan


Gedung Serbaguna
Arief Kamdani di Rorotan Jakarta Timur.

CURICULUM VITAE
2006 Koordinator Tim Monitoring Lingkungan Pertambangan Minyak
dan Gas PT
Medco E& P Indonesia untuk lokasi Tarakan dan Sanga-Sanga,
Kalimantan
Timur.

2007 Ketua Sub Tim Biologi AMDAL Pertambangan Emas PT Kasongan


Bumi
Kencana di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.

2007 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pembangunan Irigasi di Kabupaten Nagan


Raya, Aceh Besar dan Beureun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

2008 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pembangunan dan Pengembangan


Bandara
Lasikindi Kecamatan Simeulue Timur, Kab. Simeulue Prov. NAD.

2008. Ketua Tim Penyusunan AMDAL Rencana Kegiatan Penambangan


Galena di
Kota Subulussalam Provinsi NAD.

2008 Ketua Tim penyusun UKL-UPL Rencana Kegiatan Penangkapan


dan
Pemanfaatan Gas Metan di TPA Terjun di Kecamatan Medan
Marelan, Kota
Medan, Sumatera Utara.

2008 Ketua Tim penyusun UKL-UPL Rencana Kegiatan Penangkapan


dan
Pemanfaatan Gas Metan di TPA Piyungan di Kecamatan
Piyungan, Kab.
Bantut Prov. Di Yogyakarta.

2008 Anggota Tim penyusun bidang biologi AMDAL rencana kegiatan


pembangunan
jalan tol ruas Pemalang - Batang, di Kabupaten pemalang,
pekalongan dan
Batang Provinsi Jawa Tengah.

2008 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan AMDAL Pertambangan Emas


PT Puncak
Mercusuar di Kab. Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

2009 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Pembangunan Gedung


Perkantoran PT
Lintasarta di Kec. Cilandak Barat Provinsi DKI Jakarta.

2009 Ketua Sub Tim Biologi Penyusunan AMDAL Pertambangan


Pasir Besi PT
Sumber Surya Prima di Kab. Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

2009 Ketua Tim Penyusunan AMDAL Bandar Udara Ngurah Rai PT


Angkasa Pura Il
Di Provinsi Bali.

Jakarta, April 2009


Yang Menerangkan

(Dra. Muflizah)

CURICULUM VITAE
5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1 Nama Personil Ir. Nasaruddin DjoharAH


2 Tempat I Tanggal Lahi: S Geringging. 14 Nopember 1950
3 Jenis Kelamin Laki - Laki
4 Kebangsaan Indonesia
5 Pendidikan ( Jurusan Akademik/Strata) - Sarjana Teknik Sipil. Fakultas Teknik Sipil dan Pefencanaan
(Lem pendiikan. tempat dan fahun (amat belajarl Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 1980.
- Pendidikan Pasca Sarjana
Teknik Pengairan (BIPOWERED)
(Bandung International Professional Training
for Water Resources Development
IHE-Delft - DGWRD PU, 1987
Bidang Development of Swamps and Coastal
Areas Specialist
Bandung, 22 September 1987.
6 Pendidikan Non Formal
1 Water Resources Development and
-
Water Resources Project Economics
Univ. Manitoba Canada & DGWD-PU
Jakarta, 23 Februari 1985
2 - Engineering Hydroulics and Water
Resources System Analysis
Univ. Manitoba Canada & DGWRD - PU
Dempasar. 22 Juli 1986
3 - An Introduction to Design Flood
Estimation and An Introduction to Probalistic
Modeling for Water Resources Engineer
Univ. of Newfoundland Canada &
DGWRD - PU, Dempasar. 23 Februari 1986
Sertifikat Pelatihan / Seminar
1 -Sertifikat Pelatihan Manajemen
Manajemen Kewirausahaan BUMN - PU
Sekretariat Jenderal. Departemen PU,
Dempasar. Juli 2006,
2 - Sertifikat Seminar Nasional
Hari Air Sedunia Ke 14 tahun 2006
Panitia Hari Air Sedunia. Jakarta. April 2006.
3 - Sertifikat Ujian Keahlian Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah
Kementerian Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional / BAPPENAS
(Tanda Lulus), Jakarta 2005
4 - Sertifikat Lokakarya Nasional
Gerakan Kemitraan Penyelamatan Air
(GN-KPA). Dalam Rangka
Hari Air Sedunia Ke 13 thn 2005
Panitia Hari Air Sedunia. Jakarta. Maret 2005.
5 - Sertifikat Seminar Nasional Bendungan Besar
KNI-BB, INACOLD,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Jakarta. Mei 2005.
6 - Sertifikat Seminar
"Menghadapi Krists Air Baku Jabotabe - Banten
Tahun 2010 dan Rencana Jangka Panjang 2025
HATHI, Jasa Tirta II. Jakarta, Agustus 2005
7 - Sertifikat Pelatihan Pengadaan
Barang I Jasa Pemerintah
Pusdiklat Pegawai Departemen PU.
Jakarta, Maret 2004

Nasaruddon OjoharAH. Ir. - 1 of 8


8 Sertifikat Construction Industry Know-how
Transfer Seminar.
Ministry of Settlement and
Regional Infrastructure, Indonesia
and Ministry of Land, Infrasturcture and
Transport. Japan - Jakarta, Maret 2004
9 Sertifikat Training Quality Assurance
Angkatan ke II
Direktorat Sumber Daya Air, Wilayah Barat,
Jakarta, Juli 2003
10 Sertifikat Distance Learning Course on
Intergrated Water Resources Management
The World Bank Institute
Jakarta. Januari 2003
11 - Sertifikat Training of Trainer
"Desiminasi dan Sosialisasi Konsep Model
Pengembangan Sumber Daya Air Dalam
Upaya Menunjang Rencana Pelaksanaan
Otonomi Oaerah
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Jakarta, Sept. 2001
7 Penguasaan Bahasa Inggris Baik
8 Organisasi professi 1 Himpunan Ahli Teknik Hidroulik Indonesia (HATHI)

2 Himpunan Masyarakat Hidrologi Indonesia (HMHI)

3 Persatuan insinyur Indonesia ( P II )

Nasaruddin DjoharAH. Ir. - 2 of 8


9 Pengalaman Kerja
2005 s/d 2006
a. Nama Instansi Direktorat Sungai Waduk dan Danau, Diretorat Jenderal Sumber
Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum
b. Alamat Ji. Patimura No 20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
c. Jabatan Ka. Seksi 1,Subdit Pelaksana Barat Sungal, Danau dan Waduk

d. Uraian Tugas Pembinaan dan Pengarahan ; Program kegiatan: Studi, Pola, Master
Plan, Pra Kelayakan, Kelayakan, Perencanaan (00) dan
Pelaksanaan Penanganan Sungai, Danau dan Waduk di seluruh
Pulau Sumatera
e. Lokasi dan kegiatan 1 Pembinaan / Expertise untuk pekerjaan Perencanaan dan
Pelaksanaan penanganan sungai, waduk dan danau pasca tsunami
NAD, pembangunan waduk Keutiling. bendung karet S' Peusangan,
pembangunan tembok laut Kota Banda Aceh dan perkuatan tebing
sungai akibat kerusakan banjir di NAD.
2 Pembinaan / Expertise Perencanaan dan Pel-ksanaan penanganan
sungai, waduk dan danau di Sumatera Utara meliputi; Pola
Pengeloaan Wilayah Sungai Asahan, perencanaan dan
pembangunan kerusakan sungai dan pantai di Pulau Nias, lanjutan
pembangunan Pengendalian Banjir Kota Medan; flood way Deli -
Percut, Perenc. Jetty di muara S. Percut dan Pengendalian Banjir
Sungai Pagurawan dan penanganan kerusakan sungai akibat
bencana banjir tersebar.
3 Pembina / Expertise untuk pekerjaan Perenc & Pelaksanaan
penanganan sungai, danau dan waduk di Provinsi Riau meliputi; Pola
Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Indragiri, Kajian Pengendalian
Banjir Sungai Siak di Kola Pekanbaru dan DD sektor IV. Studi Potensi
Backwater Bono di Sungai Indragmr. pembangunan perkuatan tebing
S. Siak. S. Indragiri, pembangunan rumah pompa di S.Siak.
4 Pembina / Expertise untuk pekerjaan Perenc & Pelaksanaan
penanganan sungai, danau dan waduk di Provinsi Sumatera Barat
meliputi; Kajian Kinerja Pengamanan Pantai Padang dan Pariaman,
pembangunan checkdam S. Antokan, bangunan pengaman pantai
Pariaman.
5 Pembina / Expertise untuk pekerjaan Perenc & Pelaksanaan
penanganan sungai, danau dan waduk di Provinsi Jambi meliput;
pembangunan perkuatan tebing S. Batanghari di Sangeti. normalisasi
anak-anak sungai da!am kota Jambi
6 Pembina / Expertise untuk pekerjaan Perenc & Pelaksanaan
penanganan sungai. danau dan waduk di Provinsi Bengkulu meliputi;
pembangunan pengamanan pantai di kota Bengkulu, perencanaan
dan pembangunan perkuatan tebing S. Ipuh.
7 Pembina / Expertise untuk pekerjaan Perenc & Pelaksanaan
penanganan sungai, danau dan waduk di Provinsi Sumatera Selatan
meliputi: pembangunan bangunan pengatur Terusan Randu,
perencanaan dan pembangunan perkuatan tebing S. Musi di kota
Palembang.
8 Pembina / Expertise untuk pekerjaan Perenc3naan dan Pelaksanaan
penanganan sungai, danau dan waduk di Provinsi Bangka Belitung
melipuli: studi iventarisasi sungai dan muara di Pulau Bangka dan
Belitung. pembangunan pengamanan pantai, pengendalian banjir S.
Rangkui di kota Pangkal Pinang

9 Pembina / Expertise untuk pekerjaan Perencanaan dan Pelaksanaan


penanganan sungai, danau dan waduk di Provinsi Lampung meliputi;
Pola Pengelolaan Wilayah Sungai Mesuji dan Tulang Bawang,
perencanaan pengendalian banjir S. Tulang Bawang dan kota
Manggala, pembangunan short cut S. Tulang Bawang.

f Waktu Pelaksanaan Agustus 2005 - Desember 2006 (17 bulan)


g Posisi Penugasan Pembina Teknik / Expertise

Nasaruddin DjoharAH, Ir.- 3 Of 8


Juli -Des 2006
1 a. Nama Proyek Identifikasi Permasalahan Sungai-Sungai Yang Bermuara ke Pantai
Barat Pulau Sumatera.
b. Lokasi Proyek JI. Patimura No. 20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
c. Jabatan Direksi Pekerjaan
d. Pemberi Kerja Satker Pembinaan Pelaksanaan Teknis Sungai. Danau
dan Waduk,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
e. Konsultan Pelaksana PT. Inakko Internasional Konsolindo, Jakarta
f. Uraian Tugas Sebagai Direksi I Experts bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil pekerjaan yang sesuai dengan kontrak dan kerangka Acuan
Kerja (KAK), meliputi:
- membimbing dan mengarahkan konsultan
untuk mencapai maksud
dan tujuan pekerjaan
- melakukan rapat dan diskusi setiap tahap hasil pekerjaan

- mengoreksi hasit laporan pekerjaan


- memeriksa kecocokan RMK (Rencana Mutu Kontrak) dengan Alur
I
jalannya kegiatan pekerjaan
- menerima hasil final pekerjaan

g. Waktu Pelaksanaan Juli - Des 2006 ( 6 butan )


h. Posisi Penugasan Pembina Teknik / Expertise
2 a. Nama Proyek Identifikasi Daerah-Daerah Rawan Banjir dan Tanah Longsor
di 3
(tiga) Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Barat dan Lampung.

b. Lokasi Proyek Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
c. Jabatan Direksi Pekerjaan
d. Pemberi Kerja SATKER PembinaanPefaksanaan Teknis Sungai, Danau
dan Waduk,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
e. Konsultan Pelaksana PT. Yodya Karya. Cabang Palembang
f. Uraian Tugas Sebagai Direksi / Experts bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil pekerjaan yang sesuai dengan kontrak dn kerangka Acuan
Kerja (KAK). meliputi:
- membimbing dan mengarahkan konsultan untuk mencapai
maksud
dan tujuan pekeriaan
- melakukan rapat dan diskusi setiap tahap hasil
pekerjaan
- mengoreksi hasil laporan pekerjaan

memeriksa kecocokan RMK (Rencana Mulu Kontrak) dengan Alur


I
jalannya kegiatan pekerlaan
menerima hasil final pekerjaan

g. Waktu Pelaksanaan Juli - Des 2006 ( 6 butan )


h Posisi Penugasan Pembina Teknik I Expertise

3 a. Nama Proyek Pengendal.an Banjir Kota Pekanbaru dan Perecanaan Drainase


Kawasan sektor IV
b. Lokasi Proyek Kota Pekanbaru
c Jabatan Direksi Pekerjaan
d. Pemberi Kerja SATKER Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai (PBPP),
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
e. Konsuitan Pelaksana PT, Jasapatria Gunatama
f Uraian Tugas Sebagai Experts untuk bidang Hidrologi, Hidroulik dan Teknik
Sungai.

- membimbing dan mengaraikan konsultan untuk mencapai maksud


dan tujuan pekerjaan meliputi.
- membuat konsep hidroulik Pengendalian Banjir
- mengoreksi hasil perhitungan debit banjir
memeriksa dan membuat kesimpulan hasil model hidroulik

g. Waktu Pelaksanaan Juli - Des 2006 ( 6 bulan )


ii. Posisi Penugasan Pembina Teknik I Expertise

Nasaruddin DjoharAH. Ir - 4 of 8
Juli -Des 2005
4 a. Nama Proyek Studi Pengendalian Banjir Sungai Lempuing, Sumatera Selatan
b. Lokasi Proyek Jf. Patimura No. 20, Kebayoran Baru - Jakarla Selatan
c. Jabatan Direksi Pekerjaan
d. Pemberi Kerja SATKER Pembinaan Pelaksanaan Teknis Sumber Daya Air Wilayah
Barat. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
e. Konsultan Pelaksana PT. Indra Karya, Cabang Palembang
f. Uraian Tugas Sebagai Direksi I Experts bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil pekerjaan yang sesuai dengan kontrak dan kerangka Acuan
Kerja (KAK). meliputi:
- membimbing dan mengarahkan konsultan untuk mencapai maksud
dan tujuan pekerjaan
- melakukan rapat dan diskusi setiap tahap hasil pekerjjan
- mengoreksi hasil laporan pekerjaan
- memeriksa kecocokan RMK (Rencana Mutu Kontrak) dengan Alur I
jalannya kegiatan pekerjaan.
- menerima hasil final pekerjaan

g. Waktu Pelaksanaan Juli - Des 2005 ( 6 butan>


h. Posisi Penugasan Pembina Teknik I Expertise
Juli -Des 2004
1 a. Nama Proyek Kajian Pengendalian Banjir Wilayah Sungai-Sungai Prioritas Sumber
Daya Air Wilayah Barat.
b. Lokasi Proyek - JI Patimura No. 20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
c. Jabatan Direksi Pekerjaan
d. Pemberi Kerja SATKER Pembinaan Pelaksanaan Teknis Sumber Daya Air Wilayah
Barat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
e. Konsultan Pelaksana PT. Geomas, Semarang
f. Uraian Tugas Sebagai Direksi I Experts bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil pekerjaan yang sesuai dengan kontrak dan kerangka Acuan
Kerja (KAK). meliputi:
membimbing dan mengarahkan konsultan untuk mencapai maksud
dan tujuan pekerjaan
melakukan rapat dan diskusi setiap tahap hasil pekerjaan
- mengoreksi hasil laporan pekerjaan
memeriksa kecocokan RMK (Rencana Mutu Kontrak) dengan Alur I
atannya kegiatan pekerjaan,
menerima hasil final pekerjaan

g. Waktu Pelaksanaan Juli - Des 2005 (6 bulan )


h. Posisi Penugasan Pembina Teknik I Expertise

2 a, Nama Proyek Identifikasi Kerusakan dan Pola Pengamanan Pantai Sumber Daya
Air Wilayah Barat.
b. Lokasi Proyek JI. Patimura No. 20. Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
c. Jabatan Direksi Pekerjaan
d. Pemberi Kerja SATKER Pembinaan Pelaksanaan Teknis Sumber Daya Air Wilayah
Barat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
e Konsultan Pelaksana PT. Multydecon, Jakarta
f. Uraian Tugas Sebagai Direksi I Experts bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil pekerjaan yang sesuai dengan kontrak dan kerangka Acuan
Kerja (KAK), meliputi .
membimbing dan mengarahkan konsultan untuk mencapai maksud
dan tujuan pekerjaan
melakukan rapat dan diskusi setiap tahap hasi! pekerjaan
- mengoreksi hasil laporan pekerjaan
- memeriksa kecocokan RMK (Rencana Mutu Kontrak) dengan Alur I
jalannya kegiatan pekerjaan.
menerima hasil final pekerjaan

g. Waktu Pelaksanaan Juli - Des 2005 ( 6 bulan )


h. Posisi Penugasan Pembina Teknik I Expertise

Nasaruddin Djohar AH, Ir - 5 Of B


2001 s/d 2005
a. Nama Instansi Direktorat Pelaksana Wilayah Barat, Diretorat Jenderal Sumber
Daya Air, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah

b. Alamat JI Patimura No. 20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan


c. Jabatan Ka. Seksi Air Baku, Sungai, Waduk dan Danau (ABSWD), Subdit
Pelaksana Wilayah Barat lit.
d. Uraian Tugas Pembinaan Program, Monitoring dan Evaluasi; Perencanaan &
Pelaksanaan Penanganan Air Baku, Sungai, Waduk dan Danau di 3
(tiga) provinsi. Pulau Sumatera (Jambi. Sumatera Selatan dan
Bangka Belitung)
e. Lokasi dan kegiatan Pembinaan / Expertise untuk pekerjaan Perecencanaan &
Pelaksanaan penanganan Air Baku. Sungai, Waduk dân Danau
di 3
(tiga) provinsi.

A Provinsi 9angka Belitung


Thn 2002 - Supervisi Pembangunan Pengamanan Pantai
Ru, Tanjung Pandan,
Belitung
- Supervisi Pembangunan Pengamanan Pantai Matras.
Pangkal
Pinang, Bangka
- Review Desain Waduk Kolong Kacang Pedang, Pangkal
Pinang,
Bangka.
Thn 2003 - Studi Pengendalian Banjir S. Rangkui, Pk Pinang, Bangka
- Studi Potensi Sumber Daya Air Pulau Bangka

-Amdal Waduk Kolong Kacang Pedang, Pangkal Pinang, Bangka


-SID Pengamanan Pantai Matras Pangkal Pinang dan Pantai Koba &
Mentok. Bangka
- Studi Potensi Sumber Daya Air Pulau Belitung
- Pelaksanaan Waduk Kolong Kacang Pedang tahun pertama
Thn 2004 - SID Penanggulangan Abrasi dan Pengamanan Pantai
Pasir Padi dan
Tanjung Bunga. Pangkal Pinang, Bangka
- SID Penanggulangan Abrasi dan Pengamanan Pantai Toboafi.
Bangka Selatan
- SID Penanggulangan Abrasi dan Pengamanan
Pantai Manggar,
Belitung Timur
- Studi Daerah Aliran Sungai Rangkui, Kota Pangkal Pinang,
Bangka.
Thn 2005 - Identiiikasi Potensi Kolong, Pulau Bangka

- Pelaksanaan Pembangunan Pengamanan Pantai Mentok, Kabupaten


Bangka Barat.
Studi Water Balance Pemanfaatan Kolong untuk Pemenuhan Air
Baku, Pulau Bangka - Belitung.
- Pelaksanaan Pembangunan Pengamanan Pantai Penyak, Kabupaten
Belitung Barat.
Thn 2006 Inventarisasi kondisi Sungai dan Muara, Pulau Bangka
- Inventarisasi kondisi Sungai dan Muara, Pulau Belitung

B Provinsi Sumatera Selatan


Thn 2003 - Penelitian Sedimentasi dan Analisa Hidrologi di Sungai Komering,
OKU Sumsel
- Pembangunan Bangunan Pengendali Debit di Terusan Randu
- Perencanaan dan Pembangunan Krib Tebing S. Ogan di Gunung
Meraksa

Nasaniddin Djohar AH. Ir. - 6 of 8


Thn 2004 - Lanjulan Pembangunan Bangunan Pengendali Debit
di Terusan
Randu
- Perencanaan dan Pembangunan Perkuatan Tebing S.
Must di Kuto
Besak. kota Palembang
Thn 2005 - Studi Pengendalian Banjir Sungai Lempuing. OKI Sumsel
- Lanjutan Pembangunan Bangunan Pengendali Debit
di Terusan
Randu
- Lanjutan Pembangunan Perkuatan Tebing S.
Musi di Kuto Besak,
kota Palembang

C Provinsi Jam bi
Thn 2003. 04. 05 - Pembangunan Perkuatan tebing S. Batanghari
di Sangeti
- Normalisasi S. Batang Merao di Kerinci

f. Waktu Pelaksanaan Februari 2001 - Juli 2005 (40 bulan)


g. Posisi Penugasan Pembina Teknik ! Expertise

2000 s/d 2001


a. Nama Instansi Direktorat Pedesaan Wilayah Barat, Diretorat Jenderal
Sumber
Daya Air, Departemen Pemukiman dan Pengembangan
Wilayah
b. Alamat JI Patimura No. 20. Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
c. Jabatan Ka. Seksi Pengembangan Sumber Daya Air Pedesaan,
Subdit
Sosial Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat.
d. Uraian Tugas Pembinaan Program. Monitoring dan Evaluasi; Perencanaan
&
Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Air Pedesaan.
di seluruh
Pulau Sumatera.
e. Lokasi dan kegiatan . Pedesaan pusat pertumbuhan prioritas 9 provinsi
di pulau Sumatera,
dalam hal kegiatan penyediaan air baku, pengembangan
!rigasi
pemanfaatan air tanah, Sanitasi dan Drainasi serta prasarana keci,
jalan
produksi guna peningkatan sosial ekonomi perdesaan.

f. Waktu Pelaksanaan Maret 2000 - Januari 2001 (11 bulan)


g Posisi Penugasan Pembina Teknik / Expertise

1996 s/d 2000


a Nama Instansi Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah Barat, Diretorat
Jenderal
Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum.
b. Alamat Ji. Patimura No. 20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
c. Jabatan Ka. Seksi Pengelolaan Sungai, Air Baku dan Pengendalian
Baniir,
Subdit 11Pembinaan Pelaksanaan Wilayah Barat.
d. Uraian Tugas Pembinaan / Expert untuk Program, Monitoring dan Evaluasi:
Perencanaan & Pelaksanaan Pengelolaan Sungai. Air Baku dan
Pengendalian Banjir untuk Provinsi Sumatera Utara.
e Lokasi dan kegiatan Master Plan Pengendalian Banjir Kota Medan meliputi:
Jangka
pendek normalisasi Sungai Deli, Sungai Percut, Flood way Deli
-
Percut dan sungai lainya dalam kota Medan. Jangka
panjang
membual 2 waduk di hulu kedua sungai; hulu S. Deli Lousimeme
dam. S. Percut Namubang dam.
Master Plan Pengendalian Banjir dan Pengembangan
Surnber Daya
Air Wilayah Sungai Asahan.
- FS dan Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Pagurawan
FS dan Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Sibundong,
Sorkam dan Pelaksanaan Pembangunan langgul S
Sibundong dan
S. Sorkam.

f. Waktu Pelaksanaan Juni 1996 - Februari 2000 (44 bulan)


g Posisi Penugasan Peinbina Teknik / Expertise

Nasarudden Djohar AH. tr. - 7 of 8


1995 s/d1996
1 a. Nama Instansi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Sumatera
b. Alamat Barat
JI. Arau Padang
c. Jabatan Kepala Cabang Dinas PU Pengairan,
d. Uraian Tugas Palnan
- Sebagai pengawas wilayah untuk pekerjaan
Perencanaan dan
Pembangunan Pengairan pada wilayah
Kabupaten Painan.
- Pelaksana pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan
Irigasi seluas 44.000
ha dan sungai-sungai dalam Kabupaten Painan.
e. Waktu Pelaksanaan Maret 1995 - Maret 1996 (12 bulan)
f. Posisi Penugasan Kepala Cabang Dinas PU Pengairan, Painan

1985 s/d 1994


a. Nama Instansi Proyek Irigasi Sungai Dareh Sitiung
(PIBD) dibawaþ koordinasi
Proyek frigasi Berbantuan Bank Dunia
yang berkedudukan di
Jakarta.
b. Alamat Jl. Lintas Sumatera. Pulau Punjung. Sumatera
c. Jabatan Barat
Project Manager
d. Uraian Tugas Melanjutkan pembangunan trigasi seluas
12.500 ha dan melakukan
Operasi dan Peineliharaan Jaringan Irigasi
yang teriah terbangun
seluas 6.500 ha.
e. Lokasi dan kegiatan - Pembangunan saturan Induk Piruko b = 7.00
m, h = 2,5 ni, sepanjang
7 km.
- Pembangunan Bendung Piruko b = 18 m
- Pembangunan saluran skunder sepanjang 13
km
- Perkuatan tebing S Stat sepanjang 500 m
- OP Irigasi
sekuas 6.500 ha. Bendung 2 bh.
stasion pumpa 6 unit,
saluran Induk 40 km, skunder 55 km.
- Perencanaan Bendung Batang Hari b = 200
m. h = 8 m, Sungai
Batang Hari di Desa Sungai Dareh dengan CA
= 8.500 km2 debit
tahunan 2.000 m3/dt
f. Waktu Pelaksanaari Mei 1985 sid April 1995 (119 bulan)
g. Posisi Penugasan Project Manager

1981 sid 1985


a. Nama Instanst Proyek frigasi Sungai Dareh Sitiung
(PIBD) dibawah koordinasi
Proyek frigasi Berbantuan Bank Ounia
yang berkedudukan di
Jakarta.
b. Alamat J1.Lintas Sumatera, Pulau Punjung, Sumatera
Barat
c. Jabatan Asisten Survey & Desain
d. Uraian Tugas Sebagai Direksi / Expert untuk perencanaan
trigasi seluas 12.500 ha
dengan sumber air dari stasion pompa (6
unit). 3 buah Bendung
(Palangko. Piruko dan Siat)
e. Lokasi dan kegiatan Bertanggung jawab untuk mengawasi perencanaan
jaringan irigasi
seluas 12 500 ha di Daerah Irigasi Sungai Dareh Sitiung, Sumatera
Barat.

f. Waktu Pelaksanaan Mei 1981 sid April 1985 (47 butan)


g. Posisi Penugasan Asisten Survey & Desain

Nasaruddin DjoharAH, Ir.- 8 of 8


Pelaksaiaan Studi

Gambar 4.1 Bagan im Penyusun AMDAL

Zaligrunala
Ketua Tim AMDAL

John Dickie Purwono


Team Leader Proyek ------------
· ·. · · · ·· · · · · ·- - Co-team Leader Proyek
/Expert International /Expert Nasional
EIA/SIA Managemen Provek

Zuiham R. NI'Matul M. N. Diohar 'KbOr H, Supid D.T. Bamnbanc Budl S,


Fisik Kimia Sedimen & Hidrologi Keschutan Sosial Ekonomi & Sosial Ekonomi
Samoah Masy~kut Reselement Budava

Fauzi F.Mulh
Transportasi L iologi

Keffngk A~ua» AMlis Darpak Ungkungan Hidup (KA-ANDAL)


KegIatanFPe~ukan S~ngaI dan Waduk Fa2(JUFMPJEDI) Segmen Banjir Kanal Uarat lv. I
HASIL LABORATORIUM
K
DIVISI L T L
DIIILABORATORIUM N
LING KUNGANN
No:31.3/FPP
N Revisi 0
KAN
Kormte Akreditasi Nasional
Låboratofium
Pengull
LP-372-ION
PT. KARSA BUANA LESTARI LABORATORIUM INGKLNGAN
R.k. KLHNo: 8-2?OIPS,VlIIIM/1012007
SKGbS.Nrop. ffl ~..¶ N: 2~W97

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 072R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat J1. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 030.3-4/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 29 Januari 2010
Jenis Sampel : KEBISINGAN Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 2010
Kode & Keterangan K.3 = Up Wind Waduk Sunter Timur 3 Tgl. Pengujian : 29 Januari 2010
K.4 Down Wind Waduk Sunter Timur
3
Metode Pengambilan Sampel : SNI 04-3901.3-1995

Hasil Pengujian
Kode Waktu Kebisingan Satuan
Sampel Pengukuran (WIB)
K.3 06.00 - 09.00 68 dB (A)
09.00 - 11.00 68 dB (A)
14.00 - 17.00 72 dB (A)
17.00 - 22.00 64 dB (A)
22.00 - 24.00 52 dB (A)
24.00 - 03.00 50 dB (A)
03.00 - 06.00 54 dB (A)

K.4 06.00 - 09.00 51 dB (A)


09.00 - 11.00 51 dB (A)
14.00 - 17.00 54 dB (A)
17.00 - 22.00 51 dB (A)
22.00 - 24.00 51 dB (A)
24.00 - 03.00 50 dB (A)
03.00 - 06.00 51 dB (A)
Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji pada waktu tersebut.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 08 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.9


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 3 halaman

WISMT KBL, i F 6 -. (
Telp. (62-21) 7378020 (Hun.ing) Fax. (62-2 rs(
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
:
No 31.3/FPP
Reisa:0
... KAN
oeretfu amuJ as- aID
PT. KARSA BUANA LESTARI
LABORATORIUM LINGKUNGAN

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 072R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 030.34/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 29 Januari 201C
Jenis Sampel KEBISINGAN Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 201C
Kode & Keterangan : K.3 = Up Wind Waduk Sunter Timur 3 Tgl. Pengujian : 29 Januari 201C
K.4 = Down Wind Waduk Sunter Timur 3
Metode Pengambilan Sampel : SNI 04-3901.3-1995

Hasil Pengujian
Kode Waktu Kebisingan Satuan
Sampel Pengukuran (WIB)
K.3 06.00 - 09.00 68 dB (A)
09.00 -11.00 68 dB (A)
14.00 - 17.00 72 dB (A)
17.00 - 22.00 64 dB (A)
22.00 - 24.00 52 dB (A)
24.00 - 03.00 50 dB (A)
03.00 - 06.00 54 dB (A)

K.4 06.00 - 09.00 51 dB (A)


09.00 - 11.00 51 dB (A)
14.00 - 17.00 54 dB (A)
17.00 - 22.00 51 dB (A)
22.00 - 24.00 51 dB (A)
24.00 - 03.00 50 dB (A)
03.00 - 06.00 51 dB (A)
Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji pada waktu tersebut.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 08 Februari 2010

PT. ARS ~ -ESTARI

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.Q


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 3 halaman

W1SMA KBL, 1I. Kesehatan WV K~


TäLp. (62-21) 737 8020 (Hointing) Fax. (62-2
Z.-7~230Yr. ~r lit
KBL LAB No: 31.3/FPP ..... KAN
L BeA
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PTASB BUANA LESTARI
Revisi :0 Komite Akreditasi Nasionai
Laboratorium
PengujiLP-372-IDN
LABORATORIUM LINGKUNGAN
R.k. KLHNo:9-276/P,VIIILH/1012007
SKGub.Plog. DKIJka .:No 219120(1?

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 071R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Ji. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 028.3-4/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 28 Januari 2010
Jenis Sampel KEBISINGAN Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan K.3= Up Wind Danau Sunter Utara Tgl. Pengujian 28 Januari 2010
K.4= Down WindDanau Sunter Utara
Metode Pengambilan Sampel : SNI 04-3901.3-1995

Hasil Pengujian
Kode Waktu Kebisingan Satuan
Sampel Pengukuran (WIB)
K.3 06.00 - 09.00 68 dB (A)
09.00 - 11.00 70 dB (A)
14.00 - 17.00 68 dB (A)
17.00 - 22.00 65 dB (A)
22.00 - 24.00 54 dB (A)
24.00 - 03.00 53 dB (A)
03.00 - 06.00 54 dB (A)

K.4 06.00 - 09.00 65 dB (A)


09.00 - 11.00 68 dB (A)
14.00 - 17.00 70 dB (A)
17.00 - 22.00 65 dB (A)
22.00 - 24.00 50 dB (A)
24.00 - 03.00 52 dB (A)
03.00 - 06.00 52 dB (A)
Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji pada waktu tersebut.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa
persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 05 Februari 2010

PT. KAR '4A LESTARI

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 3 halaman

WISMA KBL, 1. Ksehatan


Telp. (62-21) 737 8020 (Huncing) Fax. (62-2____ _ _
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No:Revisi 0

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 077/LHP/II/2010


Nama Customer : PT.PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan S.7 = Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian : 28 Januari -
Utara (S5) 05 Februari 2010

Hasil Pengujian

No. Parameter Satuan Hasil


1. Kerikil % 6,54
2. Tekstur
a. Pasir (50 µm - 2 mm) % 18,2
b. Debu (2 pm - 50 pm) % 30,5
c. Liat Kasar (0,2 mm - 2 pm) % 8,2
d. Liat Halus (< 0, 2 pm) % 43,1
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

P.KA,RE 5 LESTFAR!

Drs. E.U. Harahap, M.Sc.9L


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL, Jl. Kesehatan IV K. 4S . Biniro, Jakarta 12330 .J -
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2.) 735'319,ebsite:'NN~.karsabuånaiesta
..............................................................
IUDNo: 3.1P 0
KBL~~f L B
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
NRevisi

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 077/LHP/II/2010


Nama Customer PT.PPA Consultan
Alamat Ji.
Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/ Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 28 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.8 = Outlet Danau Sunter Utara (S6) Tgl. Pengujian 28 Januari -
05 Februari 2010

Hasil Pengujian

No. Parameter Satuan Hasil


1. Kerikil % 0,40
2. Tekstur
a. Pasir (50 pm - 2 mm) % 13,8
b. Debu (2 pm - 50 pm) % 38,1
c. Liat Kasar (0,2 mm - 2 pm) % 14,3
d. Liat Halus (< 0, 2 pm) % 33,8
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT. KARS' LESTARI


JAKAI A
Drs. E.U. Harahap, M.Sc.9
Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman


WISMA KBL J Ke;ehatan IV K 45A.-!ntao at ..
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2 73.39w b.e wetar.
No: 31.3/FPP
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No:i/iPP

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 078/LHP/II/2010


Nama Customer : PT.PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 29 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.7 = Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian : 29 Januari - 08 Februari 201C
Timur 3 (S7)

Hasil Pengujian

No. Parameter Satuan Hasil


1. Kerikil % 0,00
2. Tekstur
a. Pasir (50 pm - 2 mm) % 6,2
b. Debu (2 pm - 50 pm) % 37,4
c. Liat Kasar (0,2 mm - 2 pm) % 13,5
d. Liat Halus (< 0, 2 pm) % 42,9
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan basil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M.Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL, JL Keehatan IV KNvŠ Bintai-o Jaa2 -
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2 IC> b
75.3.wbIe lrezO
---....
........ ............
..... ......
.KBL LAB Revisi :0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 082/LHP/II/2010


Nama Customer PT.PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.7/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 01 Februari 2010
Kode & Keterangan S.7 = Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 01 - 09 Februari 2010
Selatan- Barat (S9)

Hasil Pengujian

No. Parameter Satuan Hasil


1. Kerikil % 5,35
2. Tekstur
a. Pasir (50 pm - 2 mm) % 20,6
b. Debu (2 pm - 50 pm) % 29,4
c. Liat Kasar (0,2 mm - 2 µm) % 9,8
d. Liat Halus (< 0, 2 pm) % 40,2
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan basil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M.Sc. Å


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMAKBL, Jl Keehatan iV K '45Å,SlåäiröJakaftå12.330r..
Telp. 162-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2 .735 3319 ivebsité w a bh ta-
.......... --------- ... ..
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No:R/iPP

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nornor LHP : 078/LHP/II/2010


Nama Customer PT.PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat . Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 29 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.8 = Outlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 29 Januari -
Timur 3 (88) 08 Februari 2010

Hasil Pengujian

No. Parameter Satuan Hasil


1. Kerikil % 0,00
2. Tekstur
a. Pasir (50 pm - 2 mm) % 9,3
b. Debu (2 pm - 50 pm) % 59,2
c. Liat Kasar (0,2 mm - 2 pm) % 15,7
d. Liat Halus (< 0, 2 µm) % 15,8
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M.Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman


WISMA KBL, J1.Kesehatan IV v ' Btaro .akäta 12330.
Telp. (62-21) 737 8020 (Huntimg) Fax. i62-2f) 735 33 weä1 . a .
KBL LAB
DIVSI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.31FPP
Revisi : 0

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP : 082/LHP/II/2010


Nama Customer PT.PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.8/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : S.8 = Outlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 01 - 09 Februari 2010
Selatan - Barat (S1O)

Hasil Pengujian

No. Parameter Satuan Hasil


1. Kerikil % 17,65
2. Tekstur
a. Pasir (50 µm - 2 mm) % 27,7
b. Debu (2 µm - 50 pm) % 35,7
c. Liat Kasar (0,2 mm - 2 pm) % 12,1
d. Liat Halus (< 0, 2 pm) % 24,5
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

ZFT. 51A

Drs. E.U. Harahap, M.Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman


WISMA KBL, J. Ke;enatan IV K3.,4 Bintar Jkrta 12330......
- .
Telp. (62.21j 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2 4 33119 webs taisaluana e '
.... ... *~~** . . . . .-
1.311'FF
K L LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No :
Revisi :0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 078/LHP/11/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.4/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 29 Januari 2010
Jenis Sampel : PLANKTON Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : P.4 = Outlet Sunter Timur 3 Tgl. Pengujian : 29 Januari - 08 Februari 2010

Hasil Pengujian
NO | INDIVIDU JUMLAH
FITOPLANKTON
CHRYSOPHYTA
Coscinodiscuslacustris 180
Cyclotella sp. 270
Diatomella sp. 360
Navicula sp. 270
Nitzschia sp. 360
Pleurosigmasp. 450
CYANOPHYTA
Lyngbya sp. 540
Oscillatoriasp. 720
Jumlah Individu/L 3150
Jumlah Texa 8
H-Max = In S 2.08
Indeks Diversitas (H') = - Z Pi In pi 2.00
Evennes (E) = H'/In S 0.96
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Z (Pi)2 0.15
Simpson and Simpson (1971)

NO INDIVIDU JUMLAH
ZOOPLANKTON
ARTHROPODA
Copepoda sp. (nauplius) 270
Crustacea sp. (copepodite) 360
PROTOZOA
Pleuronema sp. 720
Tintinnopsis s p. 90
ROTATORIA
| Uronema sp. 540
Jumlah Individu/L 1980
Jumlah Texa 5
H-Max = In S 1.61
Indeks Diversitas (H') =- Pi In Pi 1.44
Evennes (E) = H'/ln S 0.90
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Z (Pi)2 0.19
Simpson and Simpson (1971)
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari
laboratorium.
Jakarta, 12 Februari 2010

S PT. KARSA B
5 LESTARI

Drs. E. U. Harahap, M.Sc.


Direktur Laboratorium
Halaman 2 dari 4 halaman

WISMA KBL, JL Kesehatan IV Kav..45A31ntato,:j .f. :.-.


Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. J62-2 13 735 33t9 website J ri
...
---------.. .
... . . . . . . . . . - -- _---
KBL LAB No: 31.3/FPP>
Revisi: 0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 078/LHP/11/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : J. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.3/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 29 Januari 2010
Jenis Sampel : PLANKTON TgL Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : P.3 = Inlet Sunter Timur 3 Tgl. Pengujian : 29 Januari - 08 Februari 2010

Hasil Pengujian
NO INDIVIDU JUMLAH
FITOPLANKTON
CHRYSOPHYTA
Coscinodiscuslacustris 270
Diatomella sp. 180
Navicula sp. 270
Nitzschia sp. 450
Pleurosigma sp. 540
CYANOPHYTA
Lyngbya sp. 450
Oscillatoriasp. 900
Jumlah Individu/L 3060
Jumlah Texa 7
H-Max = In S 1.95
Indeks Diversitas (H') = - I Pi ln pi 1.82
Evennes (E) H'/In S 0.94
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Y (Pi)2 0.18
Simpson and Simpson (1971)

NO INDIVIDU JUMLAH
ZOOPLANKTON
ARTHROPODA
Crustacea sp. (copepodite) 360
MOLLUSCA
Bivalvia s p. 180
PROTOZOA
Pleuroneza sp. 900
Tintinnopsis sp. 180
ROTATORIA
Monostylasp. 270
Jumlah Individu/L 1890
Jumlah Texa 5
H-Max = In 5 1.61
Indeks Diversitas (H')= - I Pi ln Pi 1.40
Evennes (E) = H'/In S 0.87
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = _ (Pi) 2 0.28
Siipson and Simpson (1971)
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari
laboratorium.
Jakarta, 12 Februari 2010

PT. KARSA STARI

Drs. E. U. Harahap, M.Sc.9


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 4 halaman


WISMA KBL, J.L Kesehatan IV Ka t a12
Telp. J62.21) 737 8020 (Hunting) Fax. 162-21) ?35·3319.iäebsitä nywkan abuaréIestE */.*
>. ,< -*
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.31HP
Rvisi :
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 078/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alanat JI. Prapanca Buntu No.0-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JIDI 11
Alamat : Danau Sunier T;mur 3
No. Sampel 031.5/1/2010 fgi. Pengambilan Sampel 29 Januari 2010
Jenis Sampel BENTHOS Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan B.5 = Inlet Sunter Timur 3 Tgl. Pengujian : 29 Januari -
08 Februari 2010
Hasil Pengujian

NO INDIVIDU JUM LAH


Mollusca
Gastropoda

iVPhsa sp. 4
Terebia sp.
3
Jumlah individu/cm 2
7
Jumlah Texa
2
H-Max = log S
0,30
Indeks Diversitas (H') = - Z Pi log Pi
0.30
Evennes(E1= H'/logS
0.99
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Y (Pi)2 0.51
Simpson and Simpson (1971)

Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya
tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

TKARSA
hf 3UANA
JAKARTA
Drs. E. U. Ilarahap, M.Sc..
Direktur Laboratorium

Halarnan 3 dari 4 halaman


WISMA KBL, JL Kesehatan IV K t2330
Tetp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2T 9
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
Nø: 31.3/FI11>
RN:isi 0

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 078/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consullian
Alamat JI. Prapanca iintu No.13-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI 11
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 031.6/1/2010 Tgl. Pengambilan Saipel 29 januari 2010
Jenis Sampel BENTHOS TgI. Penerimaan Sampel : 29Januai 2010
Kode & Keterangan: B.6 = Outlet Sunter Timur 3 'Tgl. Pengujian : 29 Januari -
08 Februari 2010

Hasil Pengujian

NO INDIVIDU JUMLAH
Mollusca
Gastropoda
Physa sp. 7
Terebia sp. 4
Jumlah individu/cm 2 11
Jumlah Texa 2
H-Max = log S 0.30
Indeks Diversitas (H') = - E Pi log Pi 0.28
Evennes (E) = H'/log S 0.95
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = E (Pi)2 0.54
Simpson and Simpson (1971)

Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan basil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seliuruhya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

P¯l. KARSA SUAý

Drs. E. -U. Harahap, M.Sc.9


Direktur Laboratorium

Halanan 4 dari 4 halaman

WISMA KBL, J. Kesehatan IV K


Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2
w~
A~No: æ'm 31./P 0
KBL LAB Revisi
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI
LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082/LHP/11/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.4/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 01 Februari 2010
Jenis Sampel : PLANKTON Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : P.4 Outlet Danau Sunter Barat Tgl. Pengujian : 01 - 09 Februari 2010

Hasil Pengujian
NO INDIVIDU JUMLAH
FITOPLANKTON
CHLOROPHYTA
Zygnema sp. 7380
CHRYSOPHYTA
CoscinodisLus lacustris 450
Diatomella sp. 360
Navicula sp. 270
Nitzschia sp. 450
Planktosphaeriasp. 450
Pleurosigniasp. 270
CYANOPHYTA
Oscillatorias p. 7740
Jumlah Individu/L 17370
Jumlah Texa 8
H-Max = In 5 2.08
Indeks Diversitas (H') =- Pi In pi 1.22
Evennes (E) = H'/In S 0.59
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Z (Pi)2 0.38
Simpson and Simpson (1971)

NO INDIVIDU JUMLAII
ZOOPLANKTON
ARTHROPODA
Copepoda (nauplius sp.) 360
rustacea (naupus sp. 180
PROTOZOA
Pleuronemas p. 720
ROTATORIA
Brachionussp. 270
Monostyla sp. 360
Jumlah Individu/L 1890
Jumlah Texa 5
H-Max = In 5 1.61
Indeks Diversitas (H') = - Y Pi In Pi 1.50
Evennes (E) = H'/In S 0.93
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Z (Pi)2 0.25
Simpson and Simpson (1971)
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari
laboratorium.
Jakarta, 15 Februari 2010

PT. KARSA UANST

Drs. E. U. Harahap, M.Sc.1,


Direktur Laboratorium
Halaman 2 dari 4 halaman
WISMA KBL, JI. Kesehatan IV K .45 B fn!ilo;akarta 1I 33 - -
Telp. (62-211 737 8020 (Hantirg) Fax. (62-21) 735 3319. bste . anaesta-
.....
... .. -...- ---
No: 31.3/FPP
SKBLAW LAB Revisi K AN
Komite Akreditasi Nasional
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
Laboratorium
PonguILP-372-1DN
PT. KARSA BUANA LESTARI
LABORATORIUM UNGKUNGAN
RtOk.KLH14.: S-27V/PSMVIKM0It/207
SKGub. PfopDKI Jakr,teNo:2101207

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 071R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 028.1-2/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 28 Januari 2010
Jenis Sampel UDARA AMBIEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : UA.1= Inlet Danau Sunter Utara Tgl. Pengujian : 28 Januari -
UA.2 = Outlet Danau Sunter Utara 01 Februari 2010
Metode Pengambilan Sampel: SNI 19-7119.6-2005

Hasil Pengukuran Lapangan

Hasil
No. Parameter UA.1 UA.2
1. Temperatur 32,3 °C 32,3 °C
2. Kelembaban 64 %RH 64 %RH
3. Arah Angin Dominan Selatan Selatan
4. Cuaca Cerah Cerah

Hasil Pengujian

Waktu Baku Mutu Hasil


No. Parameter
Pengukuran UA.1 UA.2 Metode

1. Sulfur Dioksida (S02) 1 jam 900 pg/Nm 3 81 4 SNI 19-7119.7-2005


2. Karbon Monoksida (CO) 1 jam 26.000 µg/Nm 3 541 251 SNI 19-4845-1998
3. Nitrogen Dioksida (NO 2) 1 jam 400 µg/Nm 3 15 15 SNI 19-7119.2-2005
4. Oksidan (03) 1 jam 3
200 pg/Nm 3 4 SNI 19-7119.8-2005
5. Debu (TSP) 24 jam 230 pg/Nm 3 116 40 SNI 19-7119.3-2005
6. Hidrokarbon (HC) 3 jam 160 Ig/Nm3 0,005 0,001 SNI 19-2879-1992
7. Partikel <10 (PM10 ) 24 jam 150 µg/Nm3 11 10 SNI 19-6603-2001
8. Timah Hitam (Pb) 24 jam 2 pg/Nm3 < 0,001 < 0,001 SNI 19-7119.4-2005
Keterangan : = KEP GUB DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001
Baku Mutu Udara Ambien
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 05 Februari 2010

PT, KARSA BUA TARI

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 3 halaman

WISMA KBL. J. Ke.ehman IV K


Telp. (62.21 737 8020 (HUnting) Fax. (62.2 1a344
åbi åt£bc ~ ~ *. ~ ..
P%KBL
BLrLAB LABORATORIUM
No: 31 3/FPP0
No:isi ./KAN
Akreditasi
Komite Nasional
PT. KARSA BUANA LESTARI LABORATORIUM LINGKLNGAN
RKk.
SK 8.276/PS.VIIIH/12007
No DKI
G.KHProp. Ja.f No:219n007

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 072R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Ji. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 030.1-2/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 29 Januari 2010
Jenis Sampel : UDARA AMBIEN Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : UA.1= Inlet Waduk Sunter Timur 3 Tgl. Pengujian 29 Januari -
UA.2 Outlet Waduk Sunter Timur 3 02 Februari 2010
Metode Pengambilan Sampel: SNI 19-7119.6-2005

Hasil Pengukuran Lapangan

Hasil
No. Parameter UA.1 UA.2
1. Temperatur 34,2 °C 34,2 °C
2. Kelembaban 55 %RH 55 %RH
3. Arah Angin Dominan Timur Selatan
4. Cuaca Berawan Cerah

Hasil Pengujian

Waktu Hasil
No. Parameter
Pengukuran Baku Mutu * UA.1 UA.2 Metode

1. Sulfur Dioksida (S0 2) 1 jam 900 pg/Nm 3 82 82 SNI 19-7119.7-2005


2. Karbon Monoksida (CO) 1 jam 26.000 µg/Nm 3 203 383 SNI 19-4845-1998
3. Nitrogen Dioksida (NO 2) 1 jam 400 pg/Nm 3 16 17 SNI 19-7119.2-2005
4. Oksidan (03) 1 jam 200 pg/Nm 3 36 28 SNI 19-7119.8-2005
5. Debu (TSP) 24 jam 230 pg/Nm 3 104 185 SNI 19-7119.3-2005
6. Hidrokarbon (HC) 3 jam 160 pg/Nm 3
0,002 0,001 SNI 19-2879-1992
7. Partikel <10 (PM10) .24 jam 150 pg/Nm 3 9 11 SNI 19-6603-2001
8. Timah Hitam (Pb) 24 jam 2 pg/Nm 3 < 0,001 0,002 SNI 19-7119.4-2005
Keterangan = KEP GUB DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001
Baku Mutu Udara Ambien
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 08 Februari 2010

PT. KARSA ESTARI


j K•AP I
Drs. E.U. Harahap, M. Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 3 halaman

WISMA KBL, i. Kesehalan IV K


Telp. (62.21> 737 8020 (Hu.,ting) Fax. (62 21~3~9W .~V. *
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi 0
k*
-KAsN
Komite Akreditasi
JL
Nasional
Laboratorium
PenguliLP-372-10N
PT. KARSA BUANA LESTARI
LABORATORIUM LINGKUNGAN
R.k. KLHN.: B427BIPSMUSLHJ?1WOOT
SKG,b. Prop.OKIJ~. IVYMo~2107

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 073R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat :J. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel 032.1-2/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 01 Februari 2010
Jenis Sampel : UDARA AMBIEN Tgl. Penerimaan Sampel 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : UA.1 = Inlet Waduk Sunter Selatan Tgl. Pengujian : 01 - 03 Februari 2010
UA.2 = Outlet Waduk Sunter Barat
Metode Pengambilan Sampel: SNI 19-7119.6-2005

Hasil Pengukuran Lapangan

No. Hasil
Parameter UA.1 UA.2
1. Temperatur 32,4 °C 34,7 °C
2. Kelembaban 55 %RH 54 %RH
3. Arah Angin Dominan Barat Barat
4. Cuaca Berawan Berawan

Hasil Pengujian

Parameter Waktu Baku Mutu Hasil


No.
Pengukuran UA.1 UA.2 Metode
1. Sulfur Dioksida (S0 2) 1 jam 900 µg/Nm3 81 4 SNI 19-7119.7-2005
2. Karbon Monoksida (CO) 1 jam 26.000 pg/Nm 3 402 450 SNI 19-4845-1998
3. Nitrogen Dioksida (NO 2) 1 jam 400 pg/Nm 3 34 33 SNI 19-7119.2-2005
4. Oksidan (03) 1 jam 200 pg/Nm 3 3 4 SNI 19-7119.8-2005
5. Debu (TSP) 24 jam 230 µg/Nm 3 32 61 SNI 19-7119.3-2005
6. Hidrokarbon (HC) 3 jam 160 pg/Nm 3 0,004 0,001 SNI 19-2879-1992
7. Partikel <10 (PM10) 24 jam 150 µg/Nm3 10 7 SNI 19-6603-2001
8. Timah Hitam (Pb) 24 jam 2 pg/Nm3 < 0,001 < 0,001 SNI 19-7119.4-2005
Keterangan : *) = KEP CUB DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001
Baku Mutu Udara Ambien
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 09 Februari 2010

PT. KARSA B3U A ARI

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 3 halaman

WISMA KBL, ui. n eFtan 6 .2


Telp. 162.211 737 8020 (Hunring) Fax. (62-2 *~~3~~____
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
A ~No: 313/FPP
RevsiBL
NoeKAN >*IKAN
Komite Akreditasi Nasional
PT. KARSA BUANA LESTARI Laboratorium
PenguliLP-372-IN
LABORATORIUM LINGKUNGAN
R.k. KLHNu: 8.276(PS.V N1H1012007
SK Gub.Prop.DKIJaknarNo:2192O7

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 077R/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.1-2/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 28 Januari 2010
Jenis Sampel : AIR PERMUKAAN Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : AP.1 = Inlet Danau Sunter Utara Tgl. Pengujian : 28 Januari -
AP.2 = Outlet Danau Sunter Utara
05 Februari 2010
Metode Pengambilan Sampel SNI 06-2412-1991

Hasil Pengujian

No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Metode


i AP.1 A P.21
A. Fisika
1. Daya Hantar Listrik ** umhos/cm 1000 | 996 583 SNI 06-6989.1-2004
2. TDS mg/L 200 426 332 SNI 06-6989.27-2004
3. TSS mg/L 200 16 21 SNI 06-6989.3-2004
4. Suhu ** oC Suhu air normal 29,1 28,9 SNI 06-6989.23-2005
B. Kimia
1. pH ** 6,0-8,5 7,3 7,3 SNI 06-6989.11-2004
2. Boron mg/L 1,0 0,3 0,3 SNI 06-2481-1991
3. Kadmium terlarut ** mg/L 0,010 < 0,005 < 0,005 SNI 06-2466-1991
4. Kobalt terlarut ** mg/L 0,20 0,06 0,07 SNI 06-2471-1991
5. Krom (VI) ** mg/L 0,050 <0,002 <0,002 APHA-3500.Cr.B-1998
6. Mangan terlarut ** mg/L 1,0 0,03 0,03 IK No:19-10/IK (AAS)
7. Nikel terlarut ** mg/L 0,10 0,01 0,06 SNI 06-2520-1991
8. Fosfat ** mg/L 0,50 0,72 0,67 SNI 06-6989.31-2005
9. Seng terlarut ** mg/L 1,0 < 0,02 < 0,02 SNI 06-2501-1991
10. Sulfat ** mg/L 100 74 154 SNI 06-6989.20-2004
11. Tembaga terlarut ** mg/L 0,10 < 0,01 < 0,01 IK No: 19-9/IK (AAS)
12. Timbal terlarut ** mg/L 0,10 < 0,05 < 0,05 SNI 06-2517-1991
13. Minyak & Lemak mg/L nihil 0,02 0,03 HACH Method
14. Detergen (MBAS) ** mg/L 0,50 0,58 < 0,05 SNI 06-6989.51-2005
15. Zat Organik (KMnO 4)** mg/L 25,0 61,7 37,5 SNI 06-6989.22-2004
16. BOD (5 Hari 20°C) mg/L 20,0 36,6 23,4 SNI 06-2503-1991
17. COD ** mg/L 30,0 91,7 58,5 SNI 06- 6989.15-2004
18. DO |mg/L 3,0 | 2,0 2,4 | SNI 06-6989.14-2004
C. Mikrobiologi
1. Total Coliform (MPN Jml/100ml 20000 8400 1 10500 1 SNI 06-4158-1996
Keterangan : *) = Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995
Golongan D: Pertanian dan Usaha Perkotaan
** Parameter telah diakreditasi

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa
persetujuan
tertulis dari laboratorium,

Jakarta, 11 Februari 2010

PT <ýAr. tr 1

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium
Halaman 1 dari 1 halaman

WISMA KBL. J. Kesehatan IV K0 45 Iåk-ft


Telp. (62 21) 737 8020 (Hunting) Fax. 162-2 t__
_a_M
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No:ev/is
Komite Akreditasi Naåionai
Laboaro~om ~engi LP-3n40N
PT. KARSA BUANA LESTARI
LABORATORIUM LINGKUNGAN
Rk-, KL.1##o:
6-27#fl.VIKIWIO=7Ol
SKC".. P.op.ffl1 ~oMNc:21t.207

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor L-lP 082R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel 033.1-2/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 01 Februari 2010
Jenis Sampel AIR PERMUKAAN Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : AP.1= Inlet Danau Sunter Barat Tgl. Pengujian 01 - 09 Februari 2010
AP.2 = Outlet Danau Sunter Barat
Metode Pengambilan Sampel SNI 06-2412-1991

Hasil Pengujian
No. Parameter Satuan Baku Mutu *)Hasil Metode
iAP.1 iAP.2
A. Fisika
1.
2.
Daya Hantar Listrik
TDS
umhos/cm 1000 [ 569 635 SNI 06-6989.1-2004
mg/L 200 244 317 SNI 06-6989.27-2004
3. TSS mg/L 200 11 5 SNI 06-6989.3-2004
4. Suhu** 1 C Suhu air normal 31,0 31,2 SNI 06-6989.23-2005
B. Kimia
1. pH ** - 6,0-8,5 7,6 7,8 SNI 06-6989.11-2004
2. Boron .mg/L 1,0 0,1 0,4 SNI 06-2481-1991
3. Kadmium terlarut** mg/L 0,010 <0,01 <0,01 SNI 06-2466-1991
4. Kobalt terlarut** mg/L 0,20 0,11 <0,04 SNI 06-2471-1991
5. Krom (VI) ** mg/L 0,050 0,001 <0,002 APHA-3500.Cr.B-1998
6. Mangan terlarut ** mg/L 1,0 < 0,08 <0,08 IK No:19-10/IK (AAS)
7. Nikel terlarut ** mg/L 0,10 0,31 < 0,07 SNI 06-2520-1991
8. Fosfat - mg/L 0,50 0,25 0,23 SNI 06-6989.31-2005
9. Seng terlarut mg/L 1,0 0,003 0,002 SNI 06-2501-1991
10. Sulfat *mg/L 100 30 34 SNI 06-6989.20-2004
11. Tembaga terlarut ** mg/L 0,10 <0,02 < 0,02 IK No: 19-9/IK (AAS)
12. Timbal terlarut ** mg/L 0,10 <0,015 <0,015 SNI 06-2517-1991
13. Minyak & Lemak mg/L nihil 0,001 0,001 HACH Method
14. Detergen (MBAS) ** mg/L 0,50 0,48 0,09 SNI 06-6989.51-2005
15. Zat Organik (KMnO 4)** mg/L 25,0 31,3 34,4 SNI 06-6989.22-2004
16. BOD (5 Hari 20°C) mg/L 20,0 20,8 22,2 SNI 06-2503-1991
17. COD ** mg/L 30,0 52,2 55,3 SNI 06-6989.15-2004
18. DO mg/L 3,0 2,6 2,4 SNI 06-6989.14-2004
C. Mikrobiologi
1. Total Coliform (MPN) Jml/10ml 20000 8700 7600 SNI 06-4158-1996
Keterangan = Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995
Golongan D: Pertanian dan Usaha Perkotaan
**= Parameter telah diakreditasi

Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

r PT. KARSA ßt A-~NA

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 1 halaman


wseJLk~x7t, t n tan rv
em Telp 6-1 737 802(utn)Fx 6
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
:-KAN 0
RevisNo Komite Akreditasi Nasional
Laboratorium Penguji LP-372-IDN
PT. KARSA BUANA LESTARI LABORATORIUM LINGKUNGAN
R.k.KLHNo B-276/PS.VIILHllW2007
SKGub,PMoP.
OM<Åakrt. N.: 2<12007

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 078R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Ji. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 031.1-2/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 29 Januari 2010
Jenis Sampel . AIR PERMUKAAN Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 2010
Kode & Keterangan AP.1 = Inlet Sunter Timur 3 Tgl. Pengujian 29 Januari -
AP.2 = Outlet Sunter Timur 3 08 Februari 2010
Metode Pengambilan Sampel SNI 06-2412-1991

Hasil Pengujian
No. Parameter Satuan Baku Mutu ) Hasil Metode
AP.1 AP.2
A. Fisika
1. Daya Hantar Listrik ** umhos/cm 1000 1262 1348 SNI 06-6989.1-2004
2. TDS mg/L 200 405 398 SNI 06-6989.27-2004
3. TSS mg/L 200 42 15 SNI 06-6989.3-2004
4. Suhu **oc Suhu air normal 30,4 29,9 SNI 06-6989.23-2005
B. Kimia
1. pH ** - 6,0-8,5 7,5 7,2 SNI 06-6989.11-2004
2. Boron mg/L 1,0 0,1 0,5 SNI 06-2481-1991
3. Kadmium terlarut ** mg/L 0,010 0,02 0,01 SNI 06-2466-1991
4. Kobalt terlarut ** mg/ L 0,20 0,08 0,10 SNI 06-2471-1991
5. Krom (VI) ** mg/L 0,050 0,050 0,009 APHA-3500.Cr.B-1998
6. Mangan terlarut ** mg/L 1,0 0,42 0,43 IK No:19-10/IK (AAS)
7. Nikel terlarut ** mg/L 0,10 0,08 0,16 SNI 06-2520-1991
8. Fosfat ** mg/L 0,50 0,89 1,27 SNI 06-6989.31-2005
9. Seng terlarut ** mg/L 1,0 < 0,02 < 0,02 SNI 06-2501-1991
10. Sulfat ** mg/L 100 106 20 SNI 06-6989.20-2004
11. Tembaga terlarut ** mg/L 0,10 < 0,01 <0,01 IK No: 19-9/IK (AAS)
12. Timbal terlarut ** mg/L 0,10 < 0,05 < 0,05 SNI 06-2517-1991
13. Minyak & Lemak mg/L nihil 0,3 0,1 HACH Method
14. Detergen (MBAS) ** mg/L 0,50 0,42 1,44 SNI 06-6989.51-2005
15. Zat Organik (KMnO 4) ** mg/L 25,0 34,4 31,3 SNI 06-6989.22-2004
16. BOD (5 Hari 20°C) mg/L 20,0 21,5 20,2 SNI 06-2503-1991
17. COD ** mg/L 30,0 53,8 50,6 SNI 06- 6989.15-2004
18. DO mg/L 3,0 2,4 2,4 SNI 06-6989.14-2004
C. Mikrobiologi
1. Total Coliform (MPN) i Jml/100ml 1 20000 7800 9600 SNI 06-4158-1996
Keterangan : ) Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995
=
Golongan D: Pertanian dan Usaha Perkotaan
**= Parameter telah diakreditasi

Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M. Se.


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 1 halaman

WISTA KBL, i. Kesehatan IVK


Telp. 162.21) 731 8020 fflutrting) Fax. (92-2 . . - .
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
No: /
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 077/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel : 029.11/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 28 Januari 2010
Jenis Sampel : SAMPAH Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : AP.11= Outlet Tgl. Pengujian : 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengujian
Berat Total Organik 8,5 kg Kategori sampah:
Volume Total Organik : 9,5 Liter 1) Sampah melayang
Berat Total Anorganik : 19,5 kg 2) Sampah mengalir
Volume Total Anorganik : 43 Liter

No. Komponen Berat Vol. No. Komponen Berat Volume


(kg) (liter) (keg
1,00 Organik (liter)
2,30 Kayu 2,5 4
Sisa makanan 1,5 2 2,40 Kain/tekstil 1,5 3
Tumbuhan utuh (mis.Eceng gondok) 3 2,5 2,50 Karet/Kulit tiruan 1 2
Bangkai binatang 1,5 1 2,60 Logam/metal:
Bangkai ikan 0,5 0,5 Seng
Daun, ranting 2 3,5 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2,00 An Organik
Timah
210 Kertas:
Stainless
Kardus/Kertas keras 1 2,5 Besi
Kertas kantor (HVS, dl)
Kuningan
Kantong semen
Tembaga
Kertas koran Kabel
2,20 Plastik:
Panci
Ember 2,70 Gelas/Kaca
Mainan 1,5 3 2,80 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1,5 3 Genteng
Accu
Keramik/ubin
Slang 2,90 Sampah Khusus Beracun (B3)
PE
Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1 3,5 Jarum suntik
Paralon
Baterai
Spon 0,5 1,5 Obat-obatan
Ember
Botol pembersih lantai 1 3
Sandal 1 2 Botol pembasmi serangga
Kabel
Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 2 3,5 2,10 Lain-lain (pampers, 2 3
styrofoam, dl)
Plastik'lembaran kresek 1 3,5
Plastik lembaran putih 1 3
Jumlah 19,5 36 Jumlah 8,5 16,5
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel
yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya
tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.
Jakarta, 11 Februari 2010

PT
M AR A B3kýf

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium
Halaman 2 dari 2 halaman
WISMA KBL, Ji. Fesehatan IV KÅVÄ '
Telp. (62.21) 737 8020 (Huntingl Fax. (62.2 7e
~ -
~4A
BL LABKBLLABRevisi No: 31.3/FPP
:0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP . 077/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alarnat Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.10/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel SAMPAH Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : AP.10 = Inlet Tgl. Pengujian : 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengujian
Berat Total Organik : 5,5 kg Kategori sampah:
Volume Total Organik : 5,5 Liter 1) Sampah melayang
Berat Total Anorganik : 21 kg 2) Sampah mengalir
Volume Total Anorganik : 46 Liter

Berat Vol. No. Komponen Berat Volume


No. No. Komponen
Kompne(kg)~ (liter) No opnn(kg) (liter)
1,00 Organik 2,30 Kayu 2 4
Sisa makanan 1,5 1 2,40 Kain/ tekstil 1 2,5
Tumbuhan utuh (mis.Eceng gondok) 2,50 Karet/Kulit tiruan 0,5 1
Bangkai binatang 1,5 1 2,60 Logam/metal:
Bangkai ikan 1 1 i Seng
Daun, ranting 1,5 2,5 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2,00 An Organik Timah
2,10 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 3 Besi
Kertas kantor (HVS, dll) Kuningan
Kantong semen 0,5 1 Tembaga
Kertas koran 0,5 1 Kabel
2,20 Plastik: Panci
Ember Gelas/Kaca
Mainan 1 2 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang Sampah Khusus Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1 4 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1 2,5
Sandal 1 2 Botol pembasmi serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 2 4 Lain-lain (pampers, 3 5
styrofoam, d1l)
Plastik lembaran kresek 2 5,5
Plastik lembaran putih 1 3
Jumlah 17,5 36 Jumlah 8 16.5
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.
Jakarta, 11 Februari 2010

S T.
KARSA BU:
Drs. E.U. Harahap, M. Sc.
Direktur Laboratorium
Halaman 1 dari 2 halaman
WISMA KBL, JI. Kesehatan IV Ka 45A; Biätar63akrla
Ä 2.3
Telp. 162-211 737 8020 (Hunting) Fax. (62-21T33 t w st
KBL LAB Revisi 0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 078/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat :J1. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.11/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 29 Januari 2010
Jenis Sampel : SAMPAH Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : AP.11 = Outlet Tgl. Pengujian : 29 Januari - 08 Februari 2010

Hasil Pengujian
Berat Total Organik : 9 kg Kategori sampah:
Volume Total Organik : 11 Liter 1) Sampah melayang
Berat Total Anorganik : 20,5 kg 2) Sampah mengalir
Volume Total Anorganik : 44 Liter

No. Komponen Berat Vol. No. Komponen ge(tVolume


(kg) (liter) Kokgne)- (liter)
1,00 Organik 2,30 Kayu 3,5 5
Sisa makanan 2 1,5 2,40 Kain/ tekstil 1 2,5
Tumbuhan utuh (mis.Eceng gondok) 2,50 Karet/Kulit tiruan 1 2
Bangkai binatang 1 1 2,60 Logam/metal:
Bangkai ikan 1 1 Seng
Daun, ranting 5 7,5 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2,00 An Organik Timah
2,10 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 4 Besi
Kertas kantor (HVS, dll) Kuningan
Kantong semen Tembaga
Kertas koran Kabel
2,20 Plastik: Panci
Ember 2,70 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2,80 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1,5 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2,90 Sampah Khusus Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1 3 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1,5 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1,5 3
Sandal 1 2 Botol pembasmi serangga
Kabel Bohlam .0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 1,5 3 2,10 Lain-lain (pampers, 3 4,5
styrofoam, dl)
Plastik lembaran kresek 1 3
Plastik lembaran putih 1 3
Jumlah 19 36,5 Jumlah 10,5 18,5
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.
Jakarta, 12 Februari 2010

PT. AR.

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium
Halaman 2 dari 2 halaman
WISMA KBL. -1. Keseha in IVW taro ka 3·· . -
Telp. (62-21) 737 8020 (Huntingi Fax. (62 -2t31 1
. ....... .. - ----- -- - - ----
KBL LAB No:R/iPP
DNVISI LABRATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 078/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat :J1. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 031.10/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 29 Januari 2010
Jenis Sampel SAMPAH Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 2010
Kode & Keterangan AP.10 = Inlet Tgl. Pengujian 29 Januari - 08 Februari 2010

Hasil Pengujian
Berat Total Organik 9 kg Kategori sampah:
Volume Total Organik : 11,5 Liter 1) Sampah melayang
Berat Total Anorganik : 22 kg 2) Sampah mengalir
Volume Total Anorganik : 47 Liter

Komponen Berat Volo. Komponen rat Volume


No. No. Koponen(kg) (liter) No opnn(kg) (liter)
1,00 Organik 2,30 Kayu 4 6
Sisa makanan 2 1,5 2,40 Kain/tekstil 1,5 3
Tumbuhan utuh (mis.Eceng gondok) 2,50 Karet/Kulit tiruan 1 2
Bangkai binatang 1 1 2,60 Logam/metal:
Bangkai ikan 1 1 Seng
Daun, ranting 5 8 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2,00 An Organik Timah
2,10 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 4 Besi
Kertas kantor (HVS, dl1) Kuningan
Kantong semen 0,5 1 Tembaga
Kertas koran Kabel
2,20 Plastik: Panci
Ember 2,70 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2,80 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1,5 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2,90| Sampah Khusus Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1,5 3,5 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1,5 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1,5 3
Sandal 1 2 Botol pembasmi serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 | Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 1 2,5 2,10 Lain-lain (pampers, 3 4,5
styrofoam, di)
Plastik lembaran kresek 1 3,5
Plastik lembaran putih 1 3
Jumlah 19,5 38,5 Jumlah 11,5 20
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.
Jakarta, 12 Februari 2010

P T. KARSA ri LESTAI

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium
Halaman 1 dari 2 halaman

WISMA KBL, J. Kesehatan IV Ki4 mr akårt- 4233' 9,

Telp. (62-21) 737 8020 fHfuntIng) Fax. (62-2 Neastteé .1a b stä -
KBL LAB Revisi
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Ji. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel 033.11/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 01 Februari 2010
Jenis Sampel SAMPAH Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari
Kode & Keterangan AP.11 = Outlet Tgl. Pengujian 01 - 09 Februari 2010

Hasil Penguiian
Berat Total Organik : 7,5 kg Kategori sampah:
Volume Total Organik : 7,5 Liter 1) Sampah melayang
Berat Total Anorganik : 21 kg 2) Sampah mengalir
Volume Total Anorganik : 39 Liter

Berat Vol. No. Komponen Berat Volume


No. Komponen
(kg) (liter) K(kg)n (liter)
1,00 Organik 2,30 Kayu 3 4,5
Sisa makanan 1,5 2 2,40 Kain/tekstil 2 3,5
Tumbuhan utuh (mis.Eceng gondok) 2,50 Karet/Kulit tiruan 1 2
Bangkai binatang 1 1 2,60 Logam/metal:
Bangkai ikan 1 1 Seng
Daun, ranting 4 3,5 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2,00 An Organik Timah
2,10 Kertas: Stainless
Kardus/Kertas keras 1 - 2,5 Besi
Kertas kantor (HVS, dl) Kuningan
Kantong semen Tembaga
Kertas koran Kabel
2,20 Plastik: Panci
Ember 2,70 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2,80 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2,90 Sampah Khusus Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1,5 3,5 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1 2,5
Sandal 2 4 Botol pembasmi serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 2 2,10 Lain-lain (pampers, 2 3
Sstyrofoam, d1l)
Plastik lembaran kresek 1,5 3,5
Plastik lembaran putih 1 2,5
Jumlah 19 29,5 Jumlah 9,5 17
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.
Jakarta, 15 Februari 2010

PT. RARSA J i

Drs. E.U. Harahap, M. Sc


Direktur Laboratorium
Halaman 2 dari 2 halaman
WISMA KBL. JL. Kesehatan IV Kav 45Winu
Telp. (62-211 737 8020 (Hunting) Fax. 162-2 f5 sk Tar
BL LAB No: 31.3/FPP
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN Revisi: 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 082/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.10/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel : SAMPAH Tgl. Penerimaan Sampel 01 Februari
Kode & Keterangan AP.10 = Inlet Tgl. Pengujian : 01 - 09 Februari 2010

Hasil Pengujian
Berat Total Organik 7,5 kg Kategori sampah:
Volume Total Organik : 7 Liter 1) Sampah melayang
Berat Total Anorganik : 20 kg 2) Sampah mengalir
Volume Total Anorganik : 37,5 Liter

No. No. Komponen


Koponen(kg) a (liter) No. Komponen erat Volume
No.) Km nn (liter)
1,00 Organik 2,30 Kayu 3,5 4,5
Sisa makanan 2 3 2,40 Kain/tekstil 2 3,5
Tumbuhan utuh (mis.Eceng gondok) 2,50 Karet/Kulit tiruan 1 1,5
Bangkai binatang 1 1 2,60 Logam/metal:
Bangkai ikan 1 1 Seng
Daun, ranting 3,5 2 Aluminium
Daun pembungkus Tembaga
2,00 An Organik Timah
2,10 Kertas : Stainless
Kardus/Kertas keras 1 3 Besi
Kertas kantor (HVS, di) Kuningan
Kantong semen 0,5 1 Tembaga
Kertas koran Kabel
2,20 Plastik: Panci
Ember 2,70 Gelas/Kaca
Mainan 1 2 2,80 Sampah bongkahan
Gelas plastik minuman kemasan 1,5 3 Genteng
Accu Keramik/ubin
Slang 2,90 Sampah Khusus Beracun (B3)
PE Botol infus
Botol plastik minuman kemasan 1,5 3,5 Jarum suntik
Paralon Baterai
Spon 0,5 1,5 Obat-obatan
Ember Botol pembersih lantai 1,5 3
Sandal 1 2 Botol pembasmi serangga
Kabel Bohlam 0,5 1,5
Plastik mika 0,5 1 Kaleng cat bekas
Bungkus mie/makanan 2 3,5 2,10 Lain-lain (pampers, 2 3
styrofoam, dll)
Plastik lembaran kresek
Plastik lembaran putih
Jumlah 17 27,5 Jumlah 10,5 17
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.
Jakarta, 15 Februari 2010

PT. KARSAE.U.

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium
Halaman 1 dari 2 halaman
WISMA KBL, JI. Kesehatan IV 4 a
Telp. (62 21) 737 8020 (Huntng) Fax. (6b
162.21~ 'anateg -.
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP : 078/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.1-2/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 29 Januari 2010
Jenis Sampel : AIR PERMUKAAN Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan AP.1 = Inlet Sunter Timur 3 Tgl. Pengujian : 29 Januari -
AP.2 = Outlet Sunter Timur 3 08 Februari 2010
Metode Pengambilan Sampel : SNI 06-2412-1991

Hasil Pengujian

Hasil
No. Parameter Satuan Baku Mutu A AP.2

1. Debit m 3/detik - 2,5 3,0


Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak bolei digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

PT. KAikSJA BUJANA LE i


JAKARITA
Drs. E.U. Harahap, M.Sc. 9 -
Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 1 halaman


WISMA KBL JL Kesehatan IV
Telp; (62-21) 778020 (Hd,ntg>Fx 2-
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31I.3/1:1>P
Rvisi 0

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat : J1. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat . Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.1-2/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel : AIR PERMUKAAN Tgl. Penerimaan Sampel 01 Februari 2010
Kode & Keterangan AP.1 = Inlet Danau Sunter Barat Tgl. Pengujian - 01 - 09 Februari 201
AP.2 = Outlet Danau Sunter Barat
Metode Pengambilan Sampel SNI 06-2412-1991

Hasil Pengujian

Hasil
No. Parameter Satuan Baku Mutu *) AP.2

1. Debit m 3 /detik - 0,9 15,0


Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M.Sc. 9L.


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dar i 1 halaman

TWISMÅ KBL; JI. Kesehatan IV K


Tetp. (62-21) 737 8020 (Hundig), Fax. (62-2 t,ýe ý
U~~* *K~No:
KBL LAB 31.3/FPP
Revisi: 0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 077/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel : 029.1-2/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 28 Januari 2010
Jenis Sampel : AIR PERMUKAAN Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : AP.1= Inlet Danau Sunter Utara Tgl. Pengujian : 28 Januari -
AP.2 = Outlet Danau Sunter Utara 05 Februari 2010
Metode Pengambilan Sampel : SNI 06-2412-1991

Hasil Pengujian

Hasil
No. Parameter Satuan Baku Mutu *) AP.1 AP.2'
1. Debit 3
m /detik - 0,6 5,0
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT. KA RSA B
KAIARTA
Drs. E.U. Harahap, M.Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 1 halaman

WISM KBL, ur Kesehatan V K


'ýtei. (62.1 7 820 (Hutting), Fa,. (6212
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM UNGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 073R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Ji. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel 032.5-6/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel KEBAUAN Tgl. Penerimaan Sampel 01 Februari 2010
Kode & Keterangan 0.5 = Inlet Waduk Sunter Selatan Tgl. Pengujian : 01 - 03 Februari 2010
0.6 = Outlet Waduk Sunter Barat
Metode Pengambilan Sampel : SNI 19-7119.6-2005

Hasil Pengujian
Hasil
No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Metode
0.5 0.6
1. Amoniak (NH 3) mg/ L 2,0 0,0006 0,0006 SNI 19-7119.1-2005
2. Metil Merkaptan (CH3 SH) mg/L 0,002 < 0,001 < 0,001 NIOSH Methods 2542
3. Hidrogen Sulfida (H2S) mg/L 0,02 8,4 x 10-6 8,4 x 10-6 APHA
4. Metil Sulfida ((CH 3)2)S mg/L 0,01 < 0,005 < 0,005 NIOSH Methods 2542
5. Stirena (C6HsCHCH 2) mg/ L 0,1 < 0,01 < 0,01 NIOSH Methods 2542
Keterangan: = Kep. MENLH No. Kep.50/MENLH/11/1996
Baku Mutu Tingkat Kebauan

Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji pada waktu tersebut..
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 09 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 3 dari 3 halaman

WISMA KBL, J. Kesehatan IV Kv. 45inta a .-


Telp. 62-211 737 8020 (Hunting) Fax. 62-2 e s a ria9e a
KBL LAB
DMVSI LABORA TORIUM UINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi
Rvs : 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 073R/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 032.5-6/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 01 Februari 2010
Jenis Sampel : KEBAUAN Tgl. Penerimaan Sampel 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : 0.5 Inlet Waduk Sunter Selatan Tgl. Pengujian : 01 - 03 Februari 2010
0.6 Outlet Waduk Sunter Barat
Metode Pengambilan Sampel : SNI 19-7119.6-2005

Hasil Pengujian

H-asil
No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Metode
0.5 0.6
1. Amoniak (NH 3) mg/L 2,0 0,0006 0,0006 SNI 19-7119.1-2005
2. Metil Merkaptan (CH 3SH) mg/ L 0,002 < 0,001 < 0,001 NIOSH Methods 2542
3. Hidrogen Sulfida (H 2S) mg/ L 0,02 8,4 x 106 8,4 x 10-6 APHA
4. Metil Sulfida ((CH 3) 2)S mg/ L 0,01 < 0,005 < 0,005 NIOSH Methods 2542
5. Stirena (C6H,CHCH2) mg/L 0,1 <0,01 < 0,01 NIOSH Methods 2542
Keterangan: = Kep. MENLH No. Kep.50/MENLH/11/1996
Baku Mutu Tingkat Kebauan

Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji pada waktu
tersebut.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 09 Februari 2010

T KARSA EL TARI
Drs. E.U. Harahap, M. Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 3 dari 3 halaman

WISMA KBL, J. Kesehatan IV K Binar.


Telp. (62-21, 737 8020 (Hunting) Fax. (62.2 4-73 3319 website r abuañn est . .. .• .

~~~.'
.... .... .....
K B L LA B
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi :0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 071R/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat Ji. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 028.5-6/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 28 Januari 2010
Jenis Sampel : KEBAUAN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : 0.5 = Inlet Danau Sunter Utara Tgl. Pengujian : 28 Januari -
0.6 = Outlet Danau Sunter Utara 01 Februari 2010
Metode Pengambilan Sampel : SNI 19-7119.6-2005

Hasil Pengujian
Hasil
No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Metode
0.5 0.6
1. Amoniak (NH 3) mg/L 2,0 0,0006 0,0006 SNI 19-7119.1-2005
2. Metil Merkaptan (CH 3SH) mg/L 0,002 < 0,001 < 0,001 NIOSH Methods 2542
3. Hidrogen Sulfida (H 2S) mg/L 0,02 8,3 x 10-6 8,3 x 10-6 APHA
4. Metil Sulfida ((CH 3)2)S mg/L 0,01 < 0,005 < 0,005 NIOSH Methods 2542
5. Stirena (C6H5CHCH2) mg/L 0,1 < 0,01 < 0,01 NIOSH Methods 2542
Keterangan: *)= Kep. MENLH No. Kep.50/MENLH/11/1996
Baku Mutu Tingkat Kebauan

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji pada waktu tersebut.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnyA tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 05 Februari 2010

PT, KAR S . LESTARI

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 3 dari 3 halaman

WISMA KBL, JI. Kesehatan V K,V.' , Bmtam, jakartà 12330 ....- -


Telp. (62-21) 737 8020 (Huntngl Fax. (62-2 735-3n9.,webite::ww÷...kaabuana.esta
KBL LAB No: 31.3/FPP
Revisi: 0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082/LHP/Il/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat JI. Prapanca Buntu No.1B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.3/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 01 Februari 2010
Jenis Sampel : PLANKTON Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : P.3 = Inlet Danau Sunter Barat Tgl. Pengujian : 01 - 09 Februari 2010

Hasil Pengujian
NO INDIVIDU JUMLAH
FITOPLANKTON
CHLOROPHYTA
Zygnema sp. 6120
CHRYSOPHYTA
Coscinodiscuslacustris 540
Navicula sp. 360
Nitzschia sp. 270
Planktosphaeriasp. 270
Pleurosigma sp. 360
CYANOPHYTA
Oscillatorias p.
6840
Jumlah Individu/L
14760
Jumlah Texa 7
H-Max = In S
1.95
Indeks Diversitas (H') = - E Pi In pi
1.17
Evennes (E)= H'/In S
0.60
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Z (Pi)2 0.39
Simpson and Simpson (1971)

NO INDIVIDU JUMLAH
ZOOPLANKTON
ARTHROPODA
Copepodasp. (nauplius) 270
Crustacea sp. (nauplius)
360
PROTOZOA
Pleuronenza sp.
630
ROTATORIA
Brachionus sp. 180
Uronema sp.
540
Jumlah Individu/ L 1980
Jumlah Texa
5
H-Max = In S
1.61
Indeks Diversitas (H') =- Z Pi In Pi
1.52
Evennes (E)= H'/In S
0.94
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Z (Pi)2 0.24
Simpson and Simpson (1971)
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari
laboratorium.
Jakarta, 15 Februari 2010

PT. KARSA B NA LEST,

Drs. E. U. Harahap, M.Sc.


Direktur Laboratorium
Halaman I dari 4 halaman

WISMA KBL, JL. Kesehatan IV K -45 Inai-aJal 23


Telp. (62-211 737 8020 (Hunting) Fax. (6.1 3a t
KBL LAB
DMSI LABORATORIUM UINGKUNGAN
Rvs:
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 082/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakir ta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel 033.5/11/2010 Igl. Pengambilan Sampel : 01 Februari 2010
Jenis Sampel BENTHOS Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Febiuari 2010
Kode & Keterangan B.5 = Inlet fgl, Pengujian : 01 - O9 Februari 2010

Hasil Pengujian
NO INDIVIDU JUMLAH
Mollusca
Gastropoda
i Pomacea sp. 5
Pelecypoda
Sphaerium s p. 3
Jumlah individu/cm 2
81
Jumlah Texa
21
H-Max = log S
0.30
Indeks Diversitas (H') - Y Pi log Pi 0.29
Evennes (E)= H'/log S 0.95
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Z (Pi)2
0.53
Simpson and Simpson (1971)

Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

PT. KARSA BUANA LEST


JAKARTA
Drs. E. U. Harahap, M.Sc..
Direktur Laboratorium

[,lanan 3 dari 4 halaman

WISMA KBL, JL Keehatan v K


Tetp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2 3
No: 31.3/FPP
KBL L AB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
NR:3 / PP

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 082/ L-P/1/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat :J. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - iarat
No. Sampel 033.6/11/2010 Tg1. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel BENTHOS Tgl. Penerimaan Saipel 01 Februari 2010
Kode & Keterangan :B.6 = Outlet Tgl. Pengujiain 01 - 09 Februari 2010

Hasil Pengujian

NO INDIVIDU JUMLAH
Mollusca
Gastropoda

Cinocardiumsp. 6

Terebia sp. 7
Jumlah individu/cm 2 13
2
Jumlah Texa
H-Max = log S 0.30
Pi log Pi ._-_ 0.30 1
Indeks Diversitas (H') =-
Evennes (E) = H'/ log S 1.00

(SHANNON - WIENNER, 1949)


Indeks Dominansi (D) = Y (Pi)2 0.50

Simpson and Simpson (1971)

Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

P.KAR A DUANA LES


JAKARTA
Drs. E. U. Harahap, M.Sc.g
Direkitur Laboratorium

Halaman 4 dari 4 halaman


WISMA KBL, JL Kesehatan IV K a ktá 23w
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2
No: 31.3/FPP
rKBL LAB Revisi 0
L DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI
LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 077/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat :J1. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI 11
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel : 029.4/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 28 Januari 2010
Jenis Sampel : PLANKTON Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : P.4 = Outlet Danau Sunter Utara Tgl. Pengujian : 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengujian
NO I INDIVIDU JUMLAH
FITOPLANKTON
CHLOROPHYTA
Pediastrunisp. 180
CHRYSOPHYTA
Coscinodiscuslacustris 810
Diatonella sp. 180
Navicula sp. 270
Nitzschia longissina 450
Planktosphaeriasp. 450
Pleurosigniasp. 270
CYANOPHYTA
Anabaena sp. 180
Lyngbya sp. 450
Oscillatoriasp. 540
Jumlah Individu/L 3780
Jumlah Texa 10
H-Max = In S 2.30
Indeks Diversitas (H') = - E Pi In pi 2.18
Evennes (E) = H'/In S 0.95
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = E (Pi)2 0.13
Simpson and Simpson (1971)

NO INDIVIDU JUMLAH
ZOOPLANKTON
ARTHROPODA
Copepoda sp. (nauplius) 450
PROTOZOA
Pleuronenasp. 990
ROTATORIA
Brachionussp. 270
Monostyla sp. 180
Jumlah Individu/L 1890
Jumlah Texa 4
H-Max = In S 1.39
Indeks Diversitas (H') = - E Pi In Pi 1.18
Evennes (E) = H'/In S 0.85
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = (Pi)2 0.36
Simpson and Simpson (1971)
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari laboratorium

Jakarta, 11 Februari 2010.


FPT. KARSA LU
.ESTARI

Drs. E. U. Harahap, .Sc.


Direktur Laboratorium
H-alaman dr--ams-.
WISMA KBL, J. Keýehat.an IVKI. 45 A, Blntaro,'jakarta 12330 - -
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62.2t) 735 3319"webste: vA'.kat buanaleitah
..........
-- - ------
. ......
- ~
KBL LABNo/
KBL
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
LABRevisi
No: 31.31FPP
: 0

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 077/LHP/ll/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No.1B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel : 029.3/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 28 Januari 2010
Jenis Sampel : PLANKTON Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : P.3 = Inlet Danau Sunter Utara Tgl. Pengujian : 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengujian
NO INDIVIDU JUMLAH
FITOPLANKTON
CHRYSOPHYTA
Achnanthes sp. 180
Actinastrum sp. 90
Coscinodiscuslacustris 270
Diatomella sp. 180
Navicula sp. 360
Nitzschia sp. 630
Pleurosigma sp. 180
CYANOPHYTA
Lyngbya sp. 1260
Oscillatoriasp. 720
Jumlah Individu/L 3870
Jumlah Texa 9
H-Max=InS 2.20
Indeks Diversitas (H') - Z Pi In pi 1.90
Evennes (E) = H'/In S 0.86
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Z (Pi)2 0.19
Simpson and Simpson (1971)

NO INDIVIDU JUMLAH
ZOOPLANKTON
ARTHROPODA
| Copepoda sp. (nauplius) 540
PROTOZOA
:Pleuronenasp. 1080
Tintinnopsis s p. 360
ROTATORIA
| Uronema sp. 720
Jumlah Individu/L 2700
Jumlah Texa 4
H-Max = In 5 1.39
Indeks Diversitas (H') = - Z Pi In Pi 1.31
Evennes (E) = H'/In S 0.94
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = (Pi)2 0.29
Simpson and Simpson (1971)
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari
laboratorium.
Jakarta, 11 Februari 2010

Drs. E. U. Harahap, M.Sc.


Direktur Laboratorium
Halaman I dari 4 halaman
WISMA KBL, JL Kesenatan IV K4v.'45 ABintaro.aktå- 2330 -
Telp. (62-21) 737 8020 (Huntng) Fax. (62.21 e.
W.~ It u IA~No: 31.3/FPP
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
Revisi 0

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 077/LHP/II/2010


Nama Customer :PT. PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.6/1/2010 Tgi. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel BENTHOS Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : B.6 = Outlet Tgl. Pengujian : 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengujian

NO INDIVIDU JUMLAH
Mollusca
Gastropoda
Piramidellasp. 6
Lymnaea sp. 8
Jumlah individu/cm 2 14
Jumlah Texa 2
H-Max = log S 0.30
Indeks Diversitas (H') = - I Pi log Pi 0.30
Evennes (E) = H'/log S 0.99
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) =E (Pi)2 0.51
Simpson and Simpson (1971)

Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT.KARSA BWU.1, A WRI

Drs. E. U. Harahap, M.Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 4 dari 4 halaman

WISMA KBL, -l. Kesehäan IV K 4 .'45 ,npro;-bkarta 2o ¯ . ..


Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2 7353319 webst&.- bo s: 5a
No: 31.3/FPP
KBL LAB N:0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUIAN

Nomor LHP : 077/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Ji. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.5/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel: 28 Januari 2010
Jenis Sampel BENTHOS Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan B.5 = Inlet Tgl. Pengujian : 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengujian

NO INDIVIDU JUMLAH
Mollusca
Gastropoda
Piranidellasp. 5
Linaea s p. 6
Jumlah individu/ cm 2 11
Jumlah Texa 2
H-Max = log S 0.30
Indeks Diversitas (H') = - E Pi log Pi 0.30
Evennes (E) = H'/log S 0.99
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = Y (Pi)2
0.50
Simpson and Simpson (1971)

Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT.- KARS IM i 4.9


Drs. E. U. Harahap, M.Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 3 dari 4 halaman

WISMA KBL, J. Fesehatan IVK3C45 A, BO" Ja2r


Telp. (62-21 737 8020 IHunting) Fax. (62-2 1) I35.3319:feeste, ov - a bbnls
-KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 3L3/FPP
Revisi : 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 086/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 29 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.7 = Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian : 29 Januari -
Timur 3 (S7) 08 Februari 2010

Hasil Pengujian (TCLP Organik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Chlorobenzene mg/L 100 Ttd


2. ChIoroform mg/L 6 Ttd
3. Hepta ChIor + Hepta Chlor Epoxite mg/L 0,008 Ttd
4. Lindane mg/L 0,4 Ttd
5. Methoxi Chlor mg/L 10 Ttd
6. Methyl Ethyl Keton mg/L 200 Ttd
7. Methyl Paration mg/L 0,7 Ttd
8. Nitro Benzene mg/L 2 Ttd
9. Penta Chloro Phenol mg/L 100 Ttd
10. Pyridine mg/L 5 Ttd
11. Parathion mg/L 3,5 Ttd
12. PC1Bs . mg/L 0,3 Ttd
13. Tetrachloroethilen mg/L 0,7 Ttd
14. Trihalomethanes mg/L 35 Ttd
15. 2,4,6 - Trichlorophenol mg/L 2 Ttd
16. 2,4,5- TP (silvex) mg/L 1 Ttd
17. Total Cresol mg/L 200 Ttd
18. Vinyl chloride mg/L 0,2 Ttd
Keterangan : Ttd - Tak Terditeksi Baku Mutu = PP RI 85 Thn 1999

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

PT. KARSA UA STARI


JAKA R
Drs. E.U. Harahap, M. Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WiSMA KBL, -JI. Kesehatan IV Y , -8,intarö, Jakarta d23 - ~ ..
Telp. (62-211 7378020 (Hunting) Fax. (62-21 7353319 bst www.arbanaestar
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 313/FPP
Revisi :0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP . 085/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel : 029.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan S.7 = Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 28 Januari -
Utara (SS) 05 Februari 2010

Hasil Pengujian (TCLP Organik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil


1. Chlorobenzene mg/L 100 Ttd
2. ChIoroform mg/L 6 Ttd
3. Hepta ChIlor + Hepta ChIor Epoxite mg/L 0,008 Ttd
4. Lindane mg/L 0,4 Ttd
5. Methoxi ChIor mg/L 10 Ttd
6. Methyl Ethyl Keton mg/L 200 Ttd
7. Methyl Paration mg/L 0,7 Ttd
8. Nitro Benzene mg/L 2 Ttd
9. Penta Chloro Phenol mg/L 100 Ttd
10. Pyridine mg/L 5 Ttd
11. Parathion mg/L 3,5 Ttd
12. PCBs mg/L 0,3 Ttd
13. Tetrachloroethilen mg/L 0,7 Ttd
14. Trihalomethanes mg/L 35 Ttd
15. 2,4,6 - Trichlorophenol mg/L 2 Ttd
16. 2,4,5- TP (silvex) mg/L 1 Ttd
17. Total Cresol mg/L 200 Ttd
18. Vinyl chloride mg/L 0,2 Ttd
Keterangan Ttd = Tak Terditeksi Baku Mutu= PP RI 85 Thn 1999

Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT. KAIRSA BU., TARI


JAKARTA
Drs. E.U. Harahap, M. Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL, JL.Kesehatan IV Kav45A, int.ar. . .12.33I , ..' .
Telp. (62-211 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2i 3 w ka bua, ale ri
-- - -- ----
-
KBL LAB No: 31.3/FPP
Revisi : 0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 085/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat : Ji. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat . Danau Sunter Utara
No. Sampel : 029.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan S.8 = Outlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 28 Januari -
Utara (56) 05 Februari 2010
Hasil Pengujian (TCLP Organik)
No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil
1. Chlorobenzene mg/L 100 Ttd
2. ChIoroform mg/L 6 Ttd
3. Hepta ChIor + Hepta Chlor Epoxite mg/L 0,008 Ttd
4. Lindane mg/L 0,4 Ttd
5. Methoxi ChIor mg/L 10 Ttd
6. Methyl Ethyl Keton mg/L 200 Ttd
7. Methyl Paration mg/L 0,7 Ttd
8. Nitro Benzene mg/L 2 Ttd
9. Penta Chloro Phenol mg/L 100 Ttd
10. Pyridine mg/L 5 Ttd
11. Parathion mg/L 3,5 Ttd
12. PCBs · mg/L 0,3 Ttd
13. Tetrachloroethilen mg/L 0,7 Ttd
14. Trihalomethanes mg/L 35 Ttd
15. 2,4,6 - Trichlorophenol mg/L 2 Ttd
16. 2,4,5- TP (silvex) mg/L 1 Ttd
17. Total Cresol mg/L 200 Ttd
18. Vinyl chloride mg/L 0,2 Ttd
Keterangan : Ttd = Tak Terditeksi Baku Mutu PP RI 85 Thn 1999
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010


PT. KARS z(IANA LESTARI
AK
Drs. E.U. Harahap, M. Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman

WISMA KBL, J. Kesehatan IVXav..45A;Binraro, karta'12 0


Telp. 162-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-21)?3 3
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi : 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP : 086/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Ji. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 29 Januari 2010
Jenis Sampel . SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.8 = Outlet Danau Sunter Tgl. Pengujian : 29 Januari -
Timur (S8) 08 Februari 2010

Hasil Pengujian (TCLP Organik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Chlorobenzene mg/L 100 Ttd


2. ChIoroform mg/L 6 Ttd
3. Hepta ChIor + Hepta ChIor Epoxite mg/L 0,008 Ttd
4. Lindane mg/L 0,4 Ttd
5. Methoxi ChIor mg/L 10 Ttd
6. Methyl Ethyl Keton mg/L 200 Ttd
7. Methyl Paration mg/L 0,7 Ttd
8. Nitro Benzene mg/L 2 Ttd
9. Penta ChIoro Phenol mg/L 100 Ttd
10. Pyridine mg/L 5 Ttd
11. Parathion mg/L 3,5 Ttd
12. PCBs mg/L 0,3 Ttd
13. Tetrachloroethilen mg/L 0,7 Ttd
14. Trihalomethanes mg/L 35 Ttd
15. 2,4,6 - Trichlorophenol mg/L 2 Ttd
16. 2,4,5- TP (silvex) mg/L 1 Ttd
17. Total Cresol mg/L 200 Ttd
18. Vinyl chloride mg/L 0,2 Ttd
Keterangan Ttd = Tak Terditeksi Baku Mutu = PP RI 85 Thn 1999

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

PT. KARSA P'LESTARI


JÄ4,

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium

Halaman 2
WISMA KBL. J. Kesehatan IV K 4Ä f taý.ïo frta 33-
Telp. <62-21) 7378020 (Hunting) ax. (62.21l.73 .3319 si :'Wy ka a
...............................................
KBL LAB
DS LRevisi
No: 31.3/FPP
0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 087/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.7/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : S.7 = Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian : 01 - 09 Februari 2010
Selatan - Barat (S9)

Hasil Pengujian (TCLP Organik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Chlorobenzene mg/L 100 Ttd


2. ChIoroform mg/L 6 Ttd
3. Hepta ChIor + Hepta ChIor Epoxite mg/L 0,008 Ttd
4. Lindane mg/L 0,4 Ttd
5. Methoxi ChIor mg/L 10 Ttd
6. Methyl Ethyl Keton mg/L 200 Ttd
7. Methyl Paration mg/L 0,7 Ttd
8. Nitro Benzene mg/L 2 Ttd
9. Penta ChIoro Phenol mg/L 100 Ttd
10. Pyridine mg/L 5 Ttd
11. Parathion mg/L 3,5 Ttd
12. PCBs mg/L 0,3 Ttd
13. Tetrachloroethilen mg/L 0,7 Ttd
14. Trihalomethanes mg/L 35 Ttd
15. 2,4,6 - Trichlorophenol mg/L 2 Ttd
16. 2,4,5- TP (silvex) mg/L 1 Ttd
17. Total Cresol mg/L 200 Ttd
18. Vinyl chloride mg/L 0,2 Ttd
Keterangan : Ttd = Tak Terditeksi Baku Mutu = PP RI 85 Thn 1999

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

Drs. EU. Harahap, M. Sc.


Direktur Laboratorium

WIM
B.Halam,-ngan72i-hjalamxc-, 7r. Yt:
WISMA KBL, JL Ke-ehtan IV . v 45A, Bfntaro,J karta.1233-
Te:p. (62-211 737 8020 (Huntimg) Fax. 162-2 ¯ éw
båtå9 k a n Ålesra
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM UNGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi: 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 077/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : Ji. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI Il
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan 5.8 = Inlet (S5) Tgl. Pengujian : 17 - 18 Maret 2010

Hasil Pengujian (TCLP Anorganik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Cyanide (Free) mg/L 20,0 < 0,001


2. Flourides mg/L 150,0 0,3
3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 0,02
4. Nitrit mg/L 100,0 0,01
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 18 Maret 2010

ý7.KARSA BUANA . 1
- ~ JARARTA~
Drs. E.U. Harahap, M. Sc
Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL, J. Kesehatan IV K
Tetp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2 .
KBL LAB
DVSILABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 077/LHP/I1/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : Ji. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel : 029.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : 5.8 = Outlet (S6) Tgl. Pengujian 17 - 18 Maret 2010

Hasil Pengujian (TCLP Anorganik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Cyanide (Free) mg/ L 20,0 < 0,001


2. Flourides mg/ L 150,0 0,2
3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 0,02
4. Nitrit mg/L 100,0 0,002
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 18 Maret 2010

Drs. E.U. Harahap, M. Sep


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman

WISMA KBL, J. Kesehatan IVK.


Tetp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2
KBL LAB
DMSI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 078/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat JI. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 031.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 29 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 2010
Kode & Keterangan S.7 = Inlet (S7) Tgl. Pengujian 17 -18 Maret 2010

Hasil Pengujian (TCLP Anorganik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Cyanide (Free) mg/L 20,0 <0,001


2. Flourides mg/L 150,0 0,5
3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 0,1
4. Nitrit mg/L 100,0 0,05
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 18 Maret 2010

.4RSABUANALn S1

Drs. E.U. Harahap, M. Sc


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL, J. Kesehatan IV K
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi : 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082/LHP/1I/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 031.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 29 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.8 = Outlet (S8) Tgl. Pengujian : 17 - 18 Maret 2010

Hasil Pengujian (TCLP Anorganik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Cyanide (Free) mg/L 20,0 < 0,001

2. Flourides mg/L 150,0 0,2

3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 0,1

4. Nitrit mg/L 100,0 0,01

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 18 Maret 2010

ARsA BUANA LE ,RI


Dr.EU JAKART.T
Drs. E.U. Harahap, M. Sc
Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman

WISMA KBL, Jt Kesehatan IV K


Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No:31.3/FPP
Revisi: 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORANHASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.7/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : S.7 = Inlet (S9) Tgl. Pengujian 17 - 18 Maret 2010

Hasil Pengujian (TCLP Anorganik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Cyanide (Free) mg/L 20,0 < 0,001


2. Flourides mg/L 150,0 0,5

3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 0,05


4. Nitrit mg/L 100,0 0,02
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 18 Maret 2010

5AB A .z--i1

Drs. E.U. Harahap, M. Sr


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman

WISMA KBL, JL. Keshatan IVK


Teip. (62-21) 737 8020 (Hunt ing) Fax. (62-2
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi: 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 082/LHP/11/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI 11
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.8/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel: 01 Februari 2010
Kode & Keterangan S.8 = Outlet (S10) Tgl. Pengujian 17 - 18 Maret 2010

Hasil Pengujian (TCLP Anorganik)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Cyanide (Free) mg/L . 20,0 < 0,001


2. Flourides mg/L 150,0 0,2
3. Nitrate + Nitrit mg/L 1000,0 0,1
4. Nitrit j mg/L 100,0 0,04
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dar laboratorium.

Jakarta, 18 Maret 2010

Drs. E.U. Harahap, M. Sep


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman

WISM KBL, J1.Kesehatan IV


Tetp. (62-21) 737 8020'(Huntin'g), Fax. (6?2 -
KBL LAB No: 31.3/FPP
NReisi 0
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 077/LHP/II/2010


Nama Custoner PT. PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alarnat :Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.6/1/2010 TgI. Iingaimbiian Sainpel 28 Januari 2010
Jenis Sampel BENTHOS Tgl. Peneriiaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan B.6 = Outlet Tgl. Pengujian 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengujian

NO INDIVIDU JUMLAH
Mollusca
Gastropoda
Piramidellasp. 6
Ly;naea sp. 8
Jumlah individu/cm 2 14
Jumlah Texa 2
H-Max = log S 0.30
Indeks Diversitas (H') = - E Pi log Pi 0.30
Evennes (E) =_H'/log S 0.99
(SHANNON - WIENNER, 1949)
Indeks Dominansi (D) = E (Pi)2 0.51
Simpson and Simpson (1971)

Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT. KA RS
JAKARTA

Drs. E. U. Harahap, M.Sc.9


Direktur Laboratorium

Halarnan 4 dari 4 halanan


WISMA KBL, J ehn K
Telp. (62-21) 737 8020 fflunting>' Fax<.
(62-2
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No :31.3/FPP
Revisi: 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 077/LHP/II/2010


Narna Customer. : PT, PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel : 029.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 28 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 28 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.7 = Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian : 28 Januari - 05 Februari 2
Utara (S5)

Hasil Pengujian (TCLP LOGAM - LOGAM)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Arsen (As) mg/L 5,0 Ttd


2. Silver (Ag) mg/L 5,0 Ttd
3. Boron (B) ng/L 500,0 Ttd
4. Barium (Ba) mg/L 100 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1,0 0,027
6. Copper (Cu) mg/ L 10,0 0,051
7. Chromium (Cr) mg/ L 5 0,003
8. Mercuri (Hg) mg/L 0,2 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - Ttd
10. Lead (Pb) mg/L 5,0 0,13
11. Selenium (Se) mg/L 1,0 Ttd
12. Seng (Zn) mg/L 50,0 3,2
Keterangan : Ttd = Tak Terditeksi Baku mu tu PP RI 85 Thn 1999

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT. KAR ABUA A TARI


JAKARTA
Drs. E.U. Harahap, M. Sct)
Direktur Laboraforium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL, it. Kesehatan IV K t'ä
Telp. (62-21) 737 8020 (unting> Fax. (62-2
L LA B
_KB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/1PP1
Revisi 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 077/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat J1. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan S.8 = Outlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 28 Januari - 05 Februari 2
Utara (S6)

Hasil Pengujian (TCLP LOGAM - LOGAM)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil


1. Arsen (As) mg/L 5,0 Ttd
2. Silver (Ag) mg/L 5,0 Ttd
3. Boron (B) mg/L 500,0 0,04
4. Barium (Ba) mg/L 100 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1,0 0,009
6. Copper (Cu) rng/ L 10,0 0,06
7. Chromium (Cr) mg/L 5 0,003
8. Mercuri (Hg) mg/L 0,2 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - Ttd
10. Lead (Pb) mg/L 5,0 0,11
11. Selenium (Se) mg/L 1,0 Ttd
12. Seng (Zn) mg/L 50,0 1,8
Keterangan Ttd = Tak Terditeksi Baku Mu tu = PP RI 85 Thn 1999

Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT. KAR AB TARI


JAKARTA
Drs. E.U. Harahap, M. Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman


WISMA KBL, JL. Kesehatan IV K 3
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2
1 KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31,3/F1P
Revisi: 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 078/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI 11
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 031.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 29 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan S.7= Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 29 Januari - 08 Februari 201
Tinur (S7)

Hasil Pengujian (TCLP LOGAM - LOGAM)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil


1. Arsen (As) mg/L 5,0 Ttd
2. Silver (Ag) mg/L 5,0 Ttd
3. Boron (B) mg/L 500,0 0,02
4. Barium (Ba) mg/ L 100 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/ L 1,0 0,023
6. Copper (Cu) mg/L' 10,0 0,86
7. Chromium (Cr) mg/L 5 0,03
8. Mercuri (Hg) mg/L 0,2 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - Ttd
10. Lead (Pb) mg/L 5,0 0,25
11. Selenium (Se) mg/L 1,0 Ttd
12. Seng (Zn) mg/L 50,0 2,2
Keterangan Ttd = Tak Terditeksi Baku mutu = PP RI 85 Thn 1999

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak bolch digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

PT. KARSP TARI


JAKARTA

Drs. E.U. Harahap, M. S


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL. J. Ieseha.an iv , a a rtâ·tD30 -· .
Tetp. (62-21) 737 8020 (Hunnng) Fax. (62.2 1 is ar n
K B L L AB
- No: 31.3/FPP
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN Revisi : 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 078/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 29 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.8 = Outlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 29 Januari - 08 Februari 2
Timur (SS)

Hasil Pengujian (TCLP LOGAM - LOGAM)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Arsen (As) mg/L 5,0 Ttd


2. Silver (Ag) mg/L 5,0 Ttd
3. Boron (B) mg/L 500,0 0,05
4. Barium (Ba) mg/L 100 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1,0 0,019
6. Copper (Cu) mg/L 10,0 0,05
7. Chromium (Cr) mg/L 5 0,06
8. Mercuri (Hg) mg/L 0,2 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - Ttd
10. Lead (Pb) mg/L 5,0 0,2
1i. Selenium (Se) mg/L 1,0 Ttd
12. Seng (Zn) mg/L 50,0 2,6
Keterangan : Ttd = Tak Terditeksi Baku mutu = PP RI 85 Thn 1999

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

PT.KARSA BUANA . ARI


JAKARTA
Drs. E.U. Harahap, M. Sc.
Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman


WISMA KBL, J. K ehatan IV K hart
Telp. (62-21) 737 8020 (HuntinoI Fax. (62.2
KBL LAB
Fa
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.7/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 01 Februari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari 2010
Kode & Keterangan S.7 = Inlet Danau Sunter Tgl. Pengujian 01 - 09 Februari 2010
Selatan - Barat (S9)

Hasil Pengujian (TCLP LOGAM - LOGAM)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Arsen (As) mg/L 5,0 Ttd


2. Silver (Ag) mg/L 5,0 Ttd
3. Boron (B) mg/L 500,0 0,02
4. Barium (Ba) mg/L 100 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1,0 0,02
6. Copper (Cu) ng/L 10,0 Ttd
7. Chromium (Cr) mg/L 5 0,05
8. Mercuri (Hg) mg/L 0,2 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - Ttd
10. Lead (Pb) mg/L 5,0 Ttd
11. Selenium (Se) mg/L 1,0 Ttd
12. Seng (Zn) mg/L 50,0 2,8
Keterangan : Ttd = Tak Terdeteksi Baku Mutu PP RI 85 Thn 1999

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

PT. KA RS TAR!
JAA TA T

Drs. E.U. Harahap, M. Sc


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL. j. Keseatan Iv K ra ·Jakart1I2330:
· -5.'::...
Telp. (62-21) 737 8020 Fax. (62.2
iHuntingi v u tari .
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Rev isi: 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082/LHP/II/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No. B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.8/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : S.8 = Outlet Danau Sunter Tgl. Pengujian : 01 - 09 Februari 2010
Selatan - Barat (SlO)

Hasil Pengujian (TCLP LOGAM - LOGAM)

No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil

1. Arsen (As) mg/L 5,0 Ttd


2. Silver (Ag) mg/L 5,0 Ttd
3 Boron (B) mg/L 500,0 0,04
4. Barium (Ba) mg/L 100 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1,0 Ttd
6. Copper (Cu) mg/L 10,0 0,3
7. Chromium (Cr) mg/L 5 Ttd
8. Mercuri (Hg) mg/L 0,2 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - 0,05
10. Lead (Pb) mg/L 5,0 0,07
11. Selenium (Se) mg/L 1,0 Ttd
12. Seng (Zn) mg/L 50,0 1,2
Keterangan : Ttd = Tak Terditeksi Baku Mutu = PP RI 85 Thn 1999

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

jakarta, 15 Februari 2010

7-T,S L.E,TARI

Drs. E.U. Harahap, M. Sc


Direktur Laboratorium

Halaman 2 da 2 hala2an
WISMA KBL, JI. Keeti,rn IViK w
-Tetp. (62-21) 73,- 8020 iHuntingl Fax. (62-21. ~ " ' - / -
~KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
¥~-lKAN
Kom aAkrenasjNasonal
PT. KARSA BUANA LESTARI
LABORATORIUM LINGKUNGAN
B'27WP.V11/H/1W007
P..XHN:
$K Grr. Pop. DKI J«~ .:~219=C7

LAPORAN HAS.IL PENGUJIAN

Nomor I.-P 071R/LHP/1I/2010


Nama Customer : PT. PPA Consultan
Alamat JI. Prapanca Buntu No.B-5(, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Utara
No. Sampel 028.3-4/1/2010 Tg!. Pengarmbilan Sampel 28 - 29 Januari 2010
jenis Sam pel : KEBISINGAN TgI. Penerimaan Sampel 29Januari 2010
Kode & Keterangan K.3 = Inlet Danau Sunter Utara Tgl. Pengujian 28 -29Januari 2010
K.4 = Outlet Danau Sunte:i Utara
Metode Pengambilan Sampel : SNI 04-3901.3-1995

H asil Pengujian

Kode ¯ Waktu Kebisingan Satuan


Samp Pengukuran (WIB)
K.3 11.30 - 11.30 67 dB (A)

K.4 15.38 -15.38 64 dB (A)

Catatn: 1. -lasil yang ditampilkan hanva berhubur gan dengan sampel vang diuji pada waktu tersebut.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetuitan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 05 Februari 2010

PT. KARSA BU RI
JAKARTA
Drs. E.U. Harahap,M.LSc.9
Direktur l,aboratorium

Halaman 2 di ri 3 halaman
WISMA KBL, JL Kesehatan IVK
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting ax. (62-2
K LLAB
-ývs

DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN


No:31.3/FP 'KAN
Komite Akreditasi Nasioniaj
Rs Komiteritai Nasion
PT. KARSA BUANA LESTARI 'abOratorIUM
Ponguji LP-372-IDN
LABORATORIUM LINGKUNGAN
R.k. KLHNo: B-27CIPSMVIfI/2007oe
SKGubProp DK1Jalmd.
NO21107

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor 1111 : 073R/LHP/11/2010


Nama Custoner : PT. PPA Consultan
Ala mat : JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nana Proyek/Kegiatan : Pengeru kan JEDI II
Ala mat . Danau Sunter Selatan - Bar at
No. Sam pel 032.3-4/11/2010 Tgl. Pengambilan Sam pel : 01 - 02 1ebruari 2010
Jcn is Sam pel KEBISINGAN Tgl. Penerimaan Saimpel 02 Februari 2010
Kode & Keterangan : K.3 = Inlet Waduk Sunter 5elatan Tgl. Pengujian : 01 - 02 Februari 2010
KA = Outlet Waduk Sunter Barat
Metode Pengambilan Sampel :SNI04-3901.3-1995

Hasil Pengujian

Kode Waktu Kebisingan Satuan


Sampel Pengukuran (WIB)
K.3 15.00 - 15.00 66 dB (A)

K.4 11.30 - 11.30 53 dB (A)

Catatan: 1. Hlasil yang ditampilkan hanya berhuburgan dengan sampel yang diuji pada waktti tersebtl.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 09 Februari 2010

PT. KARS A ESTARI


AR A

Drs. E.U. Harahap, M. Sc. 9


Direktur Laboratorium

Halaman 2 da ri 3 halaman
T SMA( KB , J. Kesehatan IV
Tefp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62.21m-T~r~.'
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No": 31.31FPP
Revisi 0
KAN
Komite Akreditasi Nasional
PT. KARSA BUANA LESTARI laboratorium Panguji LP-372-IDN
LABORATORIUM LINGKUNGAN
SK G.b. P0p. D:Q Jk~."t N.: 2191200?

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHIP 072R/LHP/II/2010


Nama Customer PT. PPA Consultan
Alamat : Ji. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI 11
Alamat : Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 030.3-4/1/2010 Tg]. Pengambilan Sampel 29 - 30 januari 20l
Jenis Sam pel KEBISINGAN Tg]. Penerimaan Sampel 30januari 2010
Kode & Keterangan K.3= Inlet Waduk Sunter T imur 3 Tgi. Pengujian 29 - 30 Jantwri 20 1
K.4 = Outlet Waduk Sunter Timur 3
Metode Pengambilan Sampel : SNI 04-3901.3-1995

Hasil Pengujian

Kode Waktu Kebisingan Satuan


Sampel Pengukuran (WIB)

K.3 15.40 - 15.40 68 dB (A)

K.4 11.30-11.30 65 dB (A)

Catatan: 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubur gan dengan sampel yang diuji pada waktu tersebut.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 08 Februari 2010

PT. "<AR I
JAKARTA

Drs. E.U. Harahap, M. Sc.9


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dk ri 3 halaman
WISMA KBL, JnKesehatan IV
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62- ~tit1.
No: 31 .3/FPP
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
Revisi :0

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP : 078R/LHP/II/2010


Nama Customer PT.PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel 031.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 29 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 29 Januari 2010
Kode & Keterangan S.8 = Outlet (S8) Tgl. Pengujian : 29 Januari - 08 Februari 2010

Hasil Pengujian (TCLP)

- No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Detection Limit Hasil


1. Arsen (As) mg/L 5 0,002 Ttd
2. Perak ( Ag) mg/L 5 0,002 Ttd
3. Boron (B) mg/L 500 0,4 Ttd
4. Barium (Ba) mg/L 100 1 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1 0,1 0,1
6. Tembaga (Cu) mg/L 10 0,04 0,05
7. Kromium (Cr) mg/L 5 0,004 0,05
8. Raksa (Hg) mg/L 0,2 0,002 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/ L - 0,1 Ttd
10. Timbal (Pb) mg/L 5 0,1 0,4
11. Selenium (Se) mg/L 1 0,002 Ttd
12. Seng (Zn) mg/ L 50 0,02 2,61
Keterangan *) = Baku Mutu PP RI No. 85 Tahun 1999
Ttd = Tidak Terdeteksi

Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M.Sc.p


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman

WISMA KBL. JI. Kesehtan V t4 XBIntaro,Jakarta-13


Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62.2%-7} 3 9 .ebdie: r
A DNo:31/
'DI
KBL ~~ILAB
DMVSI LABORATORIUM LINGKUNGAN
Revisi
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP : 082R/LHP/II/2010


Nama Customer : PT.PPA Consultan
Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.7/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 01 Februari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : S.7 = Inlet (S9) Tgl. Pengujian 01 - 09 Februari 2010

Hasil Pengujian (TCLP)

No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Dei Hasil


Limit
1. Arsen (As) mg/L 5 0,002 Ttd
2. Perak ( Ag) mg/L 5 0,002 Ttd
3. Boron (B) mg/L 500 0,4 Ttd
4. Barium (Ba) mg/L 100 1 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1 0,1 0,2
6. Tembaga (Cu) mg/L 10 0,04 0,04
7. Kromium (Cr) mg/L 5 0,004 0,08
8. Raksa (Hg) mg/L 0,2 0,002 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - 0,1 Ttd
10. Timbal (Pb) mg/L 5 0,1 0,13
11. Selenium (Se) mg/L 1 0,002 Ttd
12. Seng (Zn ) mg/L 50 0,02 2,14
Keterangan *) = Baku Mutu PP RI No. 85 Tahun 1999
Ttd= Tidak Terdeteksi
Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M.Sc.9-


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMAKBL, JI. Kesehatsn iV K .45ABWhtaraéJakarta 12330 · -. --
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. 162-21 735.319 b .
KBLr~IfLAB
A DNo:
II
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
31.31FPP
Revsi 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP 078/LHP/II/2010


Nama Customer PT.PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Timur 3
No. Sampel : 031.7/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 29 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 29 Januari 2010
Kode & Keterangan : S.7 = Inlet (S7) Tgl. Pengujian : 29 Januari - 08 Februari 2010

Hasil Pengujian (TCLP)

No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Detection Limit Hasil


1. Arsen (As) mg/L 5 0,002 Ttd
2. Perak ( Ag) mg/L 5 0,002 Ttd
3. Boron ( B) mg/L 500 0,4 Ttd
4. Barium ( Ba) mg/L 100 1 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1 0,1 0,1
6. Tembaga ( Cu ) mg/L 10 0,04 0,06
7. Kromium (Cr) mg/L 5 0,004 0,03
8. Raksa (Hg) mg/L 0,2 0,002 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - 0,1 Ttd
10. Timbal (Pb) mg/L 5 0,1 0,15
11. Selenium (Se) mg/L 1 0,002 Ttd
12. Seng (Zn ) mg/L 50 0,02 2,2
Keterangan : *)= Baku Mutu PP RI No. 85 Tahun 1999
Ttd = Tidak Terdeteksi
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 12 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M.Sc..


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL, Jl. Kesehatan IV Kav.'.45 A. Blntaro, jakartal 2330 -
Telp. (62-21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-2) 3319 .website: w-w.karsabu3netarn.
KBL LAB
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
No: 31.3/FPP
Revisi 0

PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUTIAN

Nomor LHP 077R/LHP/II/2010


Nama Customer PT.PPA Consultan
Alamat Jl. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.8/1/2010 Tgl. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan S.8 = Outlet (S6) Tgl. Pengujian 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengujian (TCLP)


Detection
No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Hasil
Limit
1. Arsen (As) mg/L 5 0,002 Ttd
2. Perak (Ag) mg/L 5 0,002 Ttd
3. Boron(B) mg/L 500 0,4 Ttd
4. Barium ( Ba) mg/L 100 1 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1 0,1 Ttd
6. Tembaga ( Cu ) mg/L 10 0,04 0,06
7. Kromium (Cr) mg/L 5 0,004 0,03
8. Raksa (Hg) mg/L 0,2 0,002 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - 0,1 Ttd
10. Timbal (Pb) ng/ L 5 0,1 0,11
11. Selenium (Se) mg/L 1 0,002 Ttd
12. Seng (Zn) mg/L 50 0,02 1,21
Keterangan : *) = Baku Mutu PP RI No. 85 Tahun 1999
Ttd = Tidak Terdeteksi

Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

PT. KARSA U. , .-EST


JAKAR TA
Drs. E.U. Harahap, M.Sc.p
Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman

WISMA KBL, Ji. Kesehatan WY


Kav45A.BIn Jakarta 123.0
Teip. (62-2 1l 737 8020 fHunting) Fax. (62-2i1.- Sä. 9 bsiet w .kassab ~iesn.. .
KBL LABRevisi
ulýc DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN
:
No : 31.3/FPP
0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 082R/LHP/II/2010


Nama Customer : PT.PPA Consultan
Alamat : JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan : Pengerukan JEDI II
Alamat : Danau Sunter Selatan - Barat
No. Sampel : 033.8/11/2010 Tgl. Pengambilan Sampel : 01 Februari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel : 01 Februari 2010
Kode & Keterangan : S.8 = Outlet (S1O) Tgl. Pengujian : 01 - 09 Februari 2010

Hasil Pengujian (TCLP)

No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Detection Limit Hasil


1. Arsen (As) mg/L 5 0,002 Ttd
2. Perak (Ag) mg/L 5 0,002 Ttd
3. Boron ( B) mg/L 500 0,4 Ttd
4. Barium (Ba) mg/L 100 1 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1 0,1 0,2
6. Tembaga ( Cu ) mg/L 10 0,04 0,05
7. Kromium (Cr) mg/L 5 0,004 0,05
8. Raksa (Hg) mg/L 0,2 0,002 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - 0,1 0,15
10. Timbal (Pb) mg/L 5 0,1 0,3
11. Selenium (Se) mg/L 1 0,002 Ttd
12. Seng (Zn) mg/L 50 0,02 2,2
Keterangan : *) = Baku Mutu PP RI No. 85 Tahun 1999
Ttd = Tidak Terdeteksi
Catatan : 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 15 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap, M.Sc.Q.


Direktur Laboratorium

Halaman 2 dari 2 halaman

WISMA KBL, Ji. KFsehatan N K 8


Telp. (62.21) 737 8020 (Hunting) Fax. (62-21' 353 website .r 2330
a
...................................................
MC L Ln ^is 15 No: 31.3/FPP
DIVISI LABORATORIUM LINGKUNGAN Revisi : 0
PT. KARSA BUANA LESTARI

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

Nomor LHP : 077R/LHP/II/2010


Nama Customer PT.PPA Consultan
Alamat JI. Prapanca Buntu No.B-50, Jakarta Selatan
Nama Proyek/Kegiatan Pengerukan JEDI II
Alamat Danau Sunter Utara
No. Sampel 029.7/1/2010 TgI. Pengambilan Sampel 28 Januari 2010
Jenis Sampel : SEDIMEN Tgl. Penerimaan Sampel 28 Januari 2010
Kode & Keterangan S.7 = Inlet (S5) Tgl. Pengujian 28 Januari - 05 Februari 2010

Hasil Pengijian (TCLP)

No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Detection Limit Hasil


1. Arsen (As) mg/ L 5 0,002 Ttd
2. Perak (Ag) mg/ L 5 0,002 Ttd
3. Boron (B3) mg/L 500 0,4 Ttd
4. Barium ( Ba) mg/ L 100 1 Ttd
5. Kadmium (Cd) mg/L 1 0,1 0,2
6. Tembaga (Cu) mg/L 10 0,04 0,05
7. Kromium (Cr) mg/L 5 0,004 0,03
8. Raksa ( Hg) mg/L 0,2 0,002 Ttd
9. Nikel (Ni) mg/L - 0,1 Ttd
10. Timbal (Pb) mg/ L 5 0,1 0,4
11. Selenium (Se) mg/ L 1 0,002 Ttd
12. Seng (Zn) mg/ L 50 0,02 1,23
IKeterangan *) = Baku Mutu PP RI No. 85 Tahun 1999
Ttd = Tidak Terdeteksi

Catatan 1. Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan


dengan sampel yang diuji.
2. Laporan hasil pengujian tidak boleh digandakan
kecuali seluruhnya tanpa persetujuan
tertulis dari laboratorium.

Jakarta, 11 Februari 2010

Drs. E.U. Harahap. M.Sc.9


Direktur Laboratorium

Halaman 1 dari 2 halaman


WISMA KBL, -J(. Kr.ehatan IV K
Telp. (62-211 737 8020,(Hunting? Fax.'k62-2

Anda mungkin juga menyukai