Anda di halaman 1dari 15

PERILAKU DAN TRANSPORTASI POLUTAN DI

LINGKUNGAN LAUT
RAMADHAN TOSEPU, S.KM., M.Kes., Ph.D
Sub Materi

Sub Materi 1 25% Pengantar

50% Interakasi Limbah dengan Air


Sub Materi 2 Laut
Interaksi Limbah dengan
Sub Materi 3 75%
Organisme Pesisir dan Laut
Sub Materi 4 Pemodelan Penyebaran
100%
Polutan di Lingkungan Laut
Pengantar
Karena posisinya paling rendah di muka bumi, laut mejadi
tempat bermuara bagi limbah di dunia, baik yang berasal dari
atmosfer maupun dari daratan
Setelah sampai di laut limbah mungkin terlarut, tersuspensi,
atau mengendap menjadi sedimen di dasar laut. Oleh karena
itu, besarnya volume air laut, sebagian besar orang mengira
bahwa laut mampu menampung, mengencerkan, dan
mengasimilasi semua limbah yang masuk dan tidak
menyebabkan dampak berbahaya.

Interaksi air laut dengan limbah yang masuk menghasilkan


berbagai jenis perubahan, perilaku, atau pergerakan limbah.
Selanjutnya konsentrasi limbah disuatu lokasi lebih tinggi
dibanding dengan tempat-tempat lainnya. Apabila konsentrasi
limbah terletak di lingkungan yang subur atau tempat
kegiatan manusia yang intensif, keadaan tersebut
menyebabkan persoalan lingkungan dan kesehatan yang
serius.

Keadaan tersebut menjadi kian berbahaya jika limbah di


muka bumi tidak merata, baik dari segi lokasi maupun waktu
pembuangan

Bab ini bermanfaat untuk memperkirakan proses-proses


yang terjadi ketika polutan masuk ke lingkungan laut,
memperkirakan konsentrasi dan skala spasial dampak yang
mungkin ditimbulkan
Interaksi Limbah dengan Air Laut
Banyak Faktor berpengaruh pada perilaku limbah di
lingkungan laut, diantaranya adalah sifat kimia-fisika limbah
dan dinamika air laut.
Disamping itu, pergerakan dan sirkulasi air laut tersebut juga
menyebabkan perpinahan limbah dari satu lokasi ke lokasi
lainnya dan selanjutnya perubahan konsentrasi limbahpada
suatu lokasi dan waktu tertentu.

Begitu masuk ke perairan pesisir dan laut, limbah akan


berinteraksi dengan air laut dan menghasilkan perilaku limbah
yang khas. Hal ini selanjutnya akan berpengaruh pada
konsentrasi limbah dan intensitas serta besaran dampak
terhadap lingkungan yang mungkin di timbulkan. Secara
sistematik hubungan keempat hal tersebut (yaitu
polutan/limbah, keadaan air laut, perilaku, dampak terhadap
lingkungan) digambarkan secara sederhana pada gambar 3.1
berikut ini,

Gambar 3.2 menyajikan contoh kasus tentang perilaku dan


pergerakan limbah di laut atau dikenal dengan istilah fate
and transport pollutant. Pemilihan contoh limbah minyak
pada kasus ini dikarenakan
Gambar 3.1 Skema Sederhana Saling Keterkaitan
Antarpolutan dan Keadaan Lingkungan Bab ini bermanfaat untuk memperkirakan proses-proses
yang terjadi ketika polutan masuk ke lingkungan laut,
memperkirakan konsentrasi dan skala spasial dampak yang
mungkin ditimbulkan
Gambar 3.2 menyajikan contoh kasus tentang perilaku dan pergerakan limbah di laut atau
dikenal dengan istilah fate and transport pollutant. Pemilihan contoh limbah minyak pada
kasus ini dikarenakan perilaku yang dihaslkan oleh limbah minyak di perairan laut merupakan
perilaku yang khas dengan melibatkan proses-porse yang sangat kompleks.

Diantara proses-proses tersebut adalah proses adveksi (advection), baik secara molekuler
ataupun turbulen, dispersi (dispersion), pengendapan (sedimentation), penguapan
(evaporation), penyebaran (spreading), penyerapan oleh partikel (adsorption to particle), emulsi
(emulsion), reaksi fotolitik (photolysis), pelarutan (dissolution), dan pengambilan oleh biota
(uptake by biota)

Perlu dicatat disini bahwa tidak semua proses tersebut terjadi Contents Here
pada setiap kasus pencemaran di laut
Proses Difusi
Spektrum pergerakan-pergerakan air laut dapat terjadi mulai dari dimensi molekuler hingga sistem
pergerakan yang berupa arus laut. Pergerakan-pergerakan tersebut menghasilkan banyak proses, yang
salah satunya disebut proses difusi.

Difusi Molekuler
Adalah suatu pencampuran dan penyebaran suatu zat dapat
dihubungkan dengan gerakan molekuler. Secara sederhana,
proses ini dianalogikan dengan kasus pembuatan teh dengan
memasukkan the celup ke dalam gelas air bening.

Proses difusi molekuler seperti ini terjadi juga ketika polutan


hadir di lingkungan laut yang alirannya tenang/laminer.

Proses ini biasa dikarakterisasikan dengan beberapa


parameter, diantaranya adalah koefisen difusi
molekuler, D. nilai koefisien difusi berbeda-beda
pada tiga arah dimensi utama, yaitu pada arah arus,
vertikal, dan tegak lurus terhadap kedua arah
lainnya, dan juga berbeda-beda terganttung dengan
kondisi aliran fluida
Difusi Turbulen
Difusi turbulen merupakan bagian dari proses fisik akibat interaksi
limbah dengan air laut dengan kondisi aliran turbulen. Proses ini
disebabkan oleh pergerakan turbulensi yang tidak teratur arah dan
besarannya

Turbulensi disebabkan adanya ketidakstabilan internal antara viskositas


dan gaya-gaya inersia. Turbulensi yang dinyatakan dalam skala eddy,
sangat besar pengaruhnya dalam pencampuran dan pengenceran (dilusi)
dari polutan yang masuk ke lingkungan laut.

Penelitian yang dilakukan oleh Orlob dan Pearson (dalam Brooks 1960)
merupakan pendekatan yang sering dirujuk dalam diskusi difusi turbulen.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, meskipun belum ada kesepakatan
tunggal tentang bagaimana memformulasikansuatu hukum difusi
turbulen. Tetapi telah jelas bahwa besarnya koefisien difusi eddy menigkat
cepat dengan bertambahnya ukuran luas atau volume lautan yang sedang
dipelajari.

Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa aliran limbh berampur dengan air
laut oleh karena gerakan irreguler (tidak berauturan) atau turbulensi
lautan

Bab ini bermanfaat untuk memperirakan proses-proses yang terjadi ketika


polutan masuk ke lingkungan laut, memperkirakan konsentrasi dan skala
spasial dampak yang mungkin ditimbulkan
Proses Adveksi dan Adveksi Difusi

Proses Adveksi
Adveksi didefinisikan sebagai proses
penyebaran dimana polutan menyebar atau
terangkut karena ikut gerak arus laut
Adveksi Difusi
Adveksi dapat dianalogikan sebaga botol Proses gerakan searah arus dan
aqua tertutup yang terapung ke sungai dan penyebaran partikel ke segala arah
bergerak mengikuti arah arus. Perpindahan disebut dengan adveksi difusi. Karena
atau transportasi botol disebut dengan gerakan adveksi dan difusi terjadi
proses adveksi sekaligus atau simultan.

Kadang-kadang amat sulit membedakan


Proses adveksi ini merupakan salah satu antara turbulensi dan arus, karena
proses penyebaran polutan yang penting perbedaanya tergantung antara waktu
karena terjadi hingga jarak yang cukup dan skala spasial. Arus laut selalu
jauh dari sumbernya. membangkitkan turbulensi yang
mengakibatkan difusi/penyebaran
limbah ke lingkungan laut. Sementara di
lingkungan laut, transportasi tidak
hanya disebabkan oleh pergerakan arus
tetapi mungkin juga oleh turbulensi
Proses Penting Lainnya
Pelarutan (entrainment/dissolution) Bacterial Decay
Penguraian/reduksi konsentrasi bakteri pada
Laju dan tingkat proses pelarutan dipengaruhi oleh limbah setelah dibuang melalui saluran
jenis polutan dan meningkat seiring dengan dihasilkan dari proses-proses fisika yang
meningkatnya suhu air dan besar gelombang. sebelumnya terjadi. Pengurangan
Proses ini dapat menghilangkan polutan dengan konsentrasi bakteri ini disebabkan juga oleh
reaksi pelarutan yang terjadi atau malah menambah loss of visability termasuk diantaranya radiasi
polutan dengan terjadinya padatan akibat reaksi solar, tegangan osmotik, clarity air dan
pelarutan yang terjadi dikonsumsi oleh mikrob alam

1 3 5

2 4

Penyebaran (Spreading) Tenggelam (sinking) Oksidasi Foto Kimia (Photochemical oxidation)


Proses ini selain dipengaruhi oleh pergerakan Jika gumpalan polutan disebut sel, selama sel Jenis polutan, seperti beberapa komponen minyak
angin, gelombang, dan arus, juga sebagai akibat polutan jatuh, air masuk (entrain) ke dalam sel mentah atau produk kilang minyak yang mengapung
dari gaya gravitasi, gaya inesia, dan tegangan dan partikel air membelah sel. Densitas awal dari dipermukaan air laut, akan mengalami oksidasi foto
permukaan. Proses ini tiunjukkan seperti pada sel adalah sama dengan densitas polutan. kimia akibat radiasi matahari dan oksigen diatmosfer.
kasus tumpahan minyak pada air yang tenang Beberapa hidrokarbon cenderung mudah mengalami
yang akan menyebar sehingga menjadi lapisan oksidasi foto kimia dibandingkan dengan yang lain.
yang tipis Oksidasi foto kimia merupakan proses yang sangat
lambat dan bergantung pada komposisi minyak.
Infographic Style

Penguapan evaporasi Dispersi


Polutan yang berada dipermukaan Bagian 1 Bagian 1 Adalah proses penyebaran yang
laut akan mengalamii penguapan skalanya lebih besar daripada skala
karena interaksinya dengan molekuler dan skala eddy
atmosfer dan cahaya matahari.
Proses ini dipengaruhi oleh suhu.
Bagian 2 Bagian 2

Terjadinya proses spreading yang Contoh kasus yang biasanya


menyebabkan laju penguapan menggambarkan kasus ini dengan
meningkat karena pertambahan luas cukup jelas adalah proses
bidang penguapan. Jumlah dan terpecahnya minyak menjadi
tingkat evaporasi minyak tersebut fragmen-fragmen dan gumpalan-
bergantung pada intensutas cahaya gumpalan (droplets) dalam berbagai
matahari dan tingkat vlalitas ukuran
komponen yang tergantung pada
minyak
Interaksi Limbah dengan Organisme Pesisir dan Laut

Biokonsentrasi
Biokonsentrasi didefisinikan sebagai pengambilan dan penyerapan
polutan pada organisme hanya dari air laut. Polutan yang masuk ke
dalam perairan, akan mengalami interaksi dengan sedimen dan
partikel-partikel yang tersuspensi dalam air.

Biomagnifikasi
Biomagnifikasi dapat juga di definisikan sebagai konsentrasi polutan
yang lebih tinggi pada tubuh organisme yang mengkonsumsi
daripada konsentrasi polutan pada organisme yang dikonsumsi.
Biomagnifikasi dapat terjadi apabila efisiensi pengambilan polutan
oleh biota berada pada level laju pengambilan yang tinggi

Bioakumulasi
Bioakumulasi adalah pengambilan dan penyimpanan bahan-bahan
kimia (polutan) dari sumber eksternal seperti makanan, air, substrat,
dan udara. Dengan demikian bioakumulasi mencakup biokonsentrasi
dan biomagnifikasi sekaligus
Interaksi Limbah dengan
Organisme Pesisir dan Laut
Prinsip Pemodelan : Model Hidrodinamika dan Model
Perilaku Polutan

Secara umum, pemodelan perilaku dan penyebaran


polutan terdiri dari dua komponen pokok, yaitu model
hidrodinamika serta model perilaku dan penyebaran dari
polutan itu sendiri.

Salah satu model hidrodinamika berikut dapat memodelkan


gerakan arus yang disebabkan oleh pasang surut, angin,
atau perbedaan massa jenis air.

Selanjutnya model hidrodinamik tersebut diselesaikan


untuk mendapatkan model lingkungan air laut tempat
terjadinya pencemaran
Beberapa Software dan Contoh Hasil Pemodelan
Surface-water Modelling System (SMS)
Adalah sebuah software untuk pemodelan hidrodinamika untuk sungau, danau,
muara, dan interface (grafis-antarmuka) dan paket untuk model perhitungan satu
SMS dimensi

CORMIX
S c The Cornell Mixing Zone Expert System (CORMIX)
Adalah suatu software yang digunakan untuk menganalisa dan mendesain
pembuangan limbah cair ke laut dengan menggunakan fasilitas pembuangan berupa
outfall pada bermacam-maam kondisi

OILMAPW

B
Adalah sistem model tumpahan minyak yang digunakan untuk memperkirakan

O
BenOSS

pergerakan dan lintasan tumpahan minyak yang berada di perairan

OILMAPW Biological Effects and Organic Solids Sedimentation (BenOSS)


Adalah sebuah program yang memodelkan dampak ddari bahan padatan organik
(karbon) pada ekosistem bentik di lingkungan laut akibat pembuangan limbah ke
laut.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai