Anda di halaman 1dari 16

AMDAL budidaya tambak udang

Identifikasi dampak potensial

Identifikasi Dampak Potensial

Identifikasi dampak potensial dilakukan dengan metode bagan alir horizontal. Identifikasi
dampak ini dilakukan dengan mencatat semua dampak yang mungkin timbul tanpa melihat
besaran dan pentingnya dampak yang akan ditimbulkan, namun interaksi dan hubungan antara
dampak dengan faktor penyebabnya dapat diketahui. Identifikasi dampak potensial dilakukan
berdasarkan masukan masing-masing tenaga ahli dan pengamatan lapangan. Identifikasi
dampak dilakukan dengan menganalisis pada aspek Sosial-budaya-ekonomi, kesehatan
masyarakat, tata ruang, Hidro-geologi, biologis, dan fisik-kimia pada setiap tahap kegiatan,
mulai dari pra-konstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi. Hasil identifikasi dampak
potensial adalah sebagai berikut:

• Aspek Sosial-budaya-ekonomi pada tahap pra-konstruksi

Aktivitas di tempat
Pendapatan
pelelangan ikan
nelayan menurun
terganggu

Sosialisasi Kegiatan
Pendapatan
industri menurun
Aktivitas di Tempat
pengalengan ikan
terganggu
Pendapatan pekerja
menurun
Tahap Pra- Keresahan
masyarakat
Konstruksi
Pengukuran
lapangan
Aktivitas warga di
sekitar jalan
eksisting terganggu

Keresahan
Pembebasan lahan
masyarakat
 Aspek Sosial-budaya-ekonomi pada tahap konstruksi
Konflik warga
dengan pekerja
pendatang

Keresahan Pendapatan warga


Mobilisasi pekerja
masyarakat berkurang

Penyerapan tenaga
kerja setempat

Keresahan Aksesibilitas warga


masyarakat terganggu
Mobilisasi alat dan
Tahap Konstruksi
bahan bangunan
Aktivitas warga di pendapatan warga
sekitar jalan dari sektor komersial
eksisting terganggu terganggu

Pembangunan Aktivitas warga di Pendapatan pekerja


kolam kebun terganggu kebun berkurang

pembangunan Aktivitas warga di pendapatan pekerja


fasilitas pendukung kebun terganggu kebun berkurang

 Aspek sosial-budaya-ekonomi pada tahap operasi

Konflik warga
dengan pekerja
pendatang

Keresahan Pendapatan warga


Mobilisasi pekerja
masyarakat berkurang

Penyerapan
tenaga kerja
setempat

Penyerapan
Pembibitan ikan Keresahan
tenaga kerja
dalam kolam masyarakat
sementara
Tahap Operasi
Penyerapan
tenaga kerja
sementara
Pemanenan hasil
Keresahan warga
tambak
pendapatan
turunnya harga
penjual ikan
ikan di pasaran
berkuran

Aktivitas warga di
Pemeliharaan pendapatan
perairan (nelayan)
kawasan tambak nelayan berkurang
terganggu
 Aspek sosial-budaya-ekonomi pada tahap pasca operasi

Konflik warga
dengan perusahaan

Pendapatan
Keresahan Pemutusan
Pemutusan kerja masyarakat
masyarakat hubungan kerja
berkurang

muncul
Pengangguran
permasalahan sosial
bertambah
(kriminalitas)

Keresahan Penyerapan tenaga


masyarakat kerja sementara
Tahap Pasca Operasi
Aktivitas warga di pendapatan warga
Pembongkaran
jalan eksisting dari sektor komersial
bangunan
terganggu terganggu

aktivitas warga di
pendapatan pekerja
perkebunan
kebun terganggu
terganggu

Aktivitas warga di
Rehabilitasi lahan pendapatan nelayan
perairan (nelayan)
bekas tambak berkurang
terganggu

 Aspek kesehatan masyarakat pada tahap pra-konstruksi

Sosialisasi Kegiatan
Masyarakat
terganggu akibat
kebisingan
Pengukuran Keresahan
lapangan masyarakat
Masyarakat
terganggu akibat
getaran
Tahap Pra-
Konstruksi
Masyarakat
terganggu akibat
kebisingan

Masyarakat
terganggu akibat
getaran
Keresahan
Pembebasan lahan
masyarakat
Muncul gangguan
pernapasan

Muncul iritasi
selaput lendir
(mata, hidung, kulit)
 Aspek kesehatan masyarakat pada tahap konstruksi

Masyarakat terganggu
Mobilisasi pekerja
akibat kebisingan

Mobilisasi alat dan Keresahan Muncul gangguan


bahan bangunan masyarakat pernapasan

Muncul iritasi selaput


lendir (mata, hidung,
kulit)

Tahap Konstruksi
Masyarakat terganggu
akibat kebisingan
Keresahan
Pembangunan kolam
masyarakat
Masyarakat terganggu
akibat getaran

Masyarakat terganggu
akibat kebisingan
pembangunan Keresahan
fasilitas pendukung masyarakat
Masyarakat terganggu
akibat getaran

 Aspek kesehatan masyarakat pada tahap operasi

Mobilisasi pekerja

Adanya media Muncul penyakit


Pembibitan ikan Keresahan
tumbuh vektor water borne
dalam kolam masyarakat
penyakit diseases

Adanya media Muncul penyakit


tumbuh vektor water borne
Tahap Operasi penyakit diseases
Pemanenan hasil Keresahan
tambak masyarakat
Terjadi limpasan Muncul gangguan
air tambak iritasi kulit

Adanya media Muncul penyakit


tumbuh vektor water borne
penyakit diseases
Pemeliharaan Keresahan
kawasan tambak masyarakat
Terjadi limpasan Muncul gangguan
air tambak iritasi kulit
 Aspek Kesehatan masyarakat pada tahap pasca operasi

Masyarakat terganggu
Pemutusan kerja
akibat kebisingan

Pembongkaran Keresahan Masyarakat terganggu


bangunan masyarakat akibat getaran

Tahap Pasca Operasi


Muncul iritasi selaput
lendir (mata, hidung,
kulit)

Rehabilitasi lahan Keresahan Terjadi limpasan air Muncul gangguan


bekas tambak masyarakat tambak iritasi kulit

 Aspek tata ruang pada tahap pasca pra-konstruksi

Peningkatan nilai
harga tanah
Masyarakat
Sosialisasi Kegiatan mengetahui
rencana proyek Muncul bangunan
komersial baru di
sekitar proyek

Muncul bangunan
komersial baru di
Tahap Pra- Masyarakat sekitar proyek
Pengukuran
mengetahui
Konstruksi lapangan
rencana proyek
Peningkatan nilai
harga tanah

Muncul bangunan
komersial baru di
Masyarakat sekitar proyek
Pembebasan lahan mengetahui
rencana proyek
Peningkatan nilai
harga tanah
 Aspek Tata ruang pada tahap konstruksi

Pekerja pendatang Muncul


Mobilisasi pekerja membutuhkan pemukiman
perumahan kumuh

Mobilisasi alat dan


bahan bangunan
Tahap Konstruksi
Pembangunan
kolam

pembangunan
fasilitas
pendukung

 Aspek tata ruang pada tahap operasi

Pekerja pendatang
Muncul
Mobilisasi pekerja membutuhkan
pemukiman kumuh
perumahan

Pembibitan ikan
dalam kolam
Tahap Operasi
Pemanenan hasil
tambak

Pemeliharaan
kawasan tambak
 Aspek tata ruang pada tahap pasca operasi

Penurunan
Muncul
Pemutusan kerja kemampuan
pemukiman kumuh
ekonomi warga

bekas lahan Muncul industri


Pembongkaran
bangunan menjadi ilegal di lokasi
Tahap Pasca bangunan
lahan liar bekas bangunan
Operasi
Bekas tambak Harga properti di
Terdapat kawasan
direhabilitasi sekitar lokasi
lindung baru
dengan baik meningkat
Rehabilitasi lahan
bekas tambak
Bekas tambak tidak
bekas tambak
direhabilitasi
menjadi lahan liar
dengan baik

 Aspek Hidro-geologi pada tahap pra-konstruksi

Sosialisasi Kegiatan

Eksploitasi air tanah Muka air tanah


berlebih setempat menurun
Ditemukan sumber air
Pengukuran lapangan
tanah baru
Muncul potensi
pencemaran air tanah
Tahap Pra- akibat aktivitas
industri
Konstruksi
Terdapat perbedaan
tinggi tanah antara
lokasi dengan kawasan
sekitarnya

Perubahan bentang Erosi tanah akibat


Pembukaan lahan
lahan angin

Gangguan siklus air


akibat hilangnya lahan
basah
 Aspek hidro-geologi pada tahap konstruksi

Mobilisasi pekerja

Mobilisasi alat dan Aktivitas alat berat di Struktur tanah berubah


bahan bangunan lokasi proyek akibat beban berat

Potensi erosi tanah


akibat angin dan air
Tahap Konstruksi
Perubahan bentang
Pembangunan kolam
lahan
Gangguan siklus air
akibat hilang lahan
basah

Gangguan siklus air


akibat hilang lahan
basah
pembangunan fasilitas Perubahan bentang
pendukung lahan
Gangguan penyerapan
air akibat hilang lahan
kebun

 Aspek hidro-geologi pada tahap operasi

Mobilisasi
pekerja

Pembibitan ikan
dalam kolam
Tahap Operasi
Pemanenan hasil
tambak

Terjadi intrusi air


Pemeliharaan Kualitas air tanah
payau pada air
kawasan tambak berkurang
tanah
 Aspek hidro-geologi pada tahap pasca operasi

Pemutusan kerja
Lahan berubah
menjadi lahan
Pembongkaran kritis
Pembongkaran
menyisakan sisa
bangunan
bahan bangunan
Tahap Pasca gangguan
Operasi penyerapan air

Lahan berubah
menjadi lahan
Bekas tambak kritis
Rehabilitasi lahan
tidak direhabilitasi
bekas tambak
dengan baik
intrusi air payau kualitas air tanah
pada air tanah berkurang

 Aspek biologis pada tahap pra-konstruksi

Sosialisasi
Kegiatan
Hilang
biodiversitas flora
Tahap Pra- mangrove
Pengukuran
Konstruksi lapangan
Hilang
biodiversitas
Lahan mangrove fauna mangrove
Pembukaan lahan dan perkebunan
dibersihkan Hilang
biodiversitas flora
kebun

Hilang
biodiversitas
fauna kebun
 Aspek biologis pada tahap konstruksi

Mobilisasi pekerja

Mobilisasi alat dan


bahan bangunan
Hilang biodiversitas
pada ekosistem
tanah
Pembangunan Perubahan bentang
Tahap Konstruksi
kolam lahan
Hilang biodiversitas
pada ekosistem
mangrove

Hilang biodiversitas
pada ekosistem
mangrove
pembangunan Perubahan bentang
fasilitas pendukung lahan
Hilang biodiversitas
pada ekosistem
perkebunan

 Aspek biologis pada tahap operasi

Mobilisasi pekerja

potensi introduksi
Pembibitan ikan
Introduksi bibit ikan spesies asing dan
dalam kolam
invasif
Tahap Operasi
Pemanenan hasil
tambak

Hilang biodiversitas
Pemeliharaan
ekosistem
kawasan tambak
mangrove
 Aspek biologis pada tahap pasca operasi

Pemutusan kerja

Suksesi ekosistem Bertambahnya


Pembongkaran
Tahap Pasca Operasi pada lahan bekas biodiversitas pada
bangunan
proyek lahan

Suksesi ekosistem Bertambahnya


Rehabilitasi lahan
pada kolam bekas biodiversitas pada
bekas tambak
tambak ekosistem mangrove

 Aspek Fisik-kimia pada tahap pra-konstruksi

Sosialisasi
Kegiatan

Tahap Pra- Aktivitas Terbentuknya


Pengukuran
pengukuran dan debu akibat
Konstruksi lapangan
survey pekerjaan survey
Lahan mangrove Berubahnya
Pembukaan
dan perkebunan iklim mikro
lahan
dibersihkan kawasan
 Aspek fisik-kimia pada tahap konstruksi

Mobilisasi pekerja
Terbentuknya
debu pada lokasi
Aktivitas proyek
Mobilisasi alat dan
pergerakan alat
bahan bangunan
berat Muncul polusi
udara akibat
Tahap Konstruksi aktivitas alat berat

Terbentuknya
Pembangunan Perubahan
debu pada lokasi
kolam bentang lahan
proyek

pembangunan Terbentuknya
Perubahan
fasilitas debu pada lokasi
bentang lahan
pendukung proyek

 Aspek Fisik-kimia pada tahap operasi

Mobilisasi pekerja

Berubahnya kualitas
Pembibitan ikan
air permukaan
dalam kolam
akibat kontaminasi
Tahap Operasi
Berubahnya kualitas
Pemanenan hasil
air permukaan
tambak
akibat kontaminasi

Berubahnya kualitas
Pemeliharaan
air permukaan
kawasan tambak
akibat kontaminasi
 Aspek Fisik-kimia pada tahap pasca operasi

Pemutusan kerja
Terbentuknya debu
pada lokasi proyek
Tahap Pasca Pembongkaran
Aktivitas alat berat
Operasi bangunan
Munculnya polusi
udara akibat
Berubahnya kualitas aktivitas alat berat
Rehabilitasi lahan
air permukaan
bekas tambak
akibat kontaminasi

Evaluasi Dampak Penting Hipotetik


Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan dampak penting hipotetik agar
diperoleh prioritas dampak penting hipotetik lingkungan hidup. Nantinya, dampak penting
hipotetik ini akan dilakukan pengelolaan dan pemantauan supaya dampaknya tidak menyebar
dan membesar. Prioritas dampak penting hipotetik yang akan timbul pada setiap tahapan
kegiatan yaitu pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi.
Batas Waktu Pelaksanaan Kajian
Berdasarkan DPH yang telah ditentukan maka pada kajian studi AMDAL wajib melakukan kajian terhadap DPH tersebut dengan waktu kajian
sebagai berikut:

Minggu
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Aspek Kesehatan Masyarakat
1 Persiapan Studi
2 Survey Lapangan
3 Analisis Laboratorium
4 Pengolahan data
5 Evaluasi Dampak
Aspek Sosial-Ekonomi-Budaya
1 Pengumpulan Data
2 Observasi sosial
3 Evaluasi Dampak
Aspek Tata Ruang
1 Persiapan Studi
2 Survey Lapangan
3 Analisis Data
4 Pengolahan data

5 Evaluasi Dampak
Minggu
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Aspek Fisik-Kimia
1 Persiapan Studi
2 Pengumpulan Data
3 Analisis Laboratorium
4 Pengolahan Data
5 Evaluasi Dampak
Aspek Biologis
1 Persiapan Studi
2 Survey Lapangan
3 Analisis Laboratorium
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6 Evaluasi Dampak
Aspek Hidro-Geologi
1 Persiapan Studi
2 Survey Lapangan
3 Analisa Laboratorium
4 Pengolahan data
5 Evaluasi Dampak

Anda mungkin juga menyukai