Anda di halaman 1dari 3

DAS BABAK

DAS Babak di WS Lombok dapat dipandang sebagai DAS utilitas yang memiliki fungsi strategis
karena merupakan DAS basah sepanjang tahun, memiliki tingkat daya guna yang tinggi dan
sebagai sumber air tambahan bagi kebanyakan DAS kering (water transfer). Kelebihan air di
DAS-DAS ini dialirkan menggunakan saluran HLD menuju kawasan Lombok Selatan untuk
memenuhi kekurangan air irigasi di lahan potensial seluas lebih dari 60.000 ha. yang tersebar
di sekitar DAS Dodokan, DAS Renggung, DAS Rutus, DAS Pare dll.

Khususnya DAS Babak (luas 223.74 km2, hujan 1187-2238 mm/th) terdapat tidak kurang dari
126 titik mata air (4606.7 lt/dt), memiliki tingkat strategis melebihi DAS Jangkok, berperan
sebagai sumber air bagi 2 (dua) inlet saluran HLD Babak-Renggung-Rutus (1,50 – 4 m 3/dt)
dan HLD Jangkok-Babak-Rere melalui Keru feeder dan Bendung Jurang Sate (4 – 6 m 3/dt).
Sungai ini sepanjang 54,80 km bermula dari Kab Lombok Tengah dan bermuara di pantai di
Kab Lombok Barat. Peruntukan air pada sungai ini adalah air domestik (337lt/dt atau 11 juta
m3/th) dari sumber mata air serta air irigasi (189 juta m 3 /th). Ketersediaan air rerata yang
terdapat di sungai sebesar 210 juta m3 /th dengan kualitas air sungai secara umum masih
berada di bawah baku mutu air nasional.

Terkait dengan upaya pendayagunaan SDA di DAS Babak (luas 260 km 2 , penduduk
terlingkup >100.000 jiwa) terdapat prasarana SDA berupa :

a. Prasarana hidrologi/hidrometeorologi:

 13 unit ARR
 4 unit AWLR

b. Prasarana bangunan utama/bangunan pengambilan air (dikelola oleh Desa/


PemKab/PemProv/Pemerintah) :

 5 unit titik cuptering PDAM di zona hulu untuk Kab Lombok Tengah.
 5 unit embung di zona hulu
 35 unit bendung (mulai dari B Benjor sampai B Karet Baturiti), termasuk B Babak, B
Keru Feeder dan B Jurang Sate sebagai bendung suplesi pada saluran HLD.
 Total luas sawah irigasi 24.667 ha

di samping itu terdapat pula 1 unit cek dam sebagai bangunan pengendali sedimentasi.

Selain permasalahan umum seperti di atas, juga terdapat permasalahan spesifik di DAS ini
antara lain :

 Tidak terdapatnya ARR di bagian terhilir sebagai pengikat poligon hujan.


 Tidak terdapatnya AWLR di bagian terhilir sebagai pengontrol perilaku air di hulu.
 Keberadaan AWLR kurang rasional, karena lokasinya berada di antara bangunan utama
(aliran terganggu) dan hasil observasi belum dapat terbaca langsung secara rial time dan
on line.
 Alokasi air di setiap bangunan pengambilan air belum terkontrol dan distribusi hulu hilir tidak
merata.
 Belum terumuskannya baku mutu air dan penetapan peruntukan air.
 Tingginya laju sedimentasi.

Khususnya DAS Babak (luas 260 km2, hujan 2000-2200 mm/th, terdapat tidak kurang dari 126
titik mata air (4606.7 lt/dt). Status utilitas DAS Babak dapat dipandang melebihi DAS Jangkok.
DAS ini, dengan sungai utama sepanjang 54,80 km bermula dari Kab Lombok Tengah dan
bermuara di pantai di Kab Lombok Barat, berperan sebagai sumber air bagi 2 (dua) inlet
saluran HLD Babak-Renggung-Rutus (1,50 – 4 m3/dt) dan HLD Jangkok-Babak-Rere melalui
Keru feeder dan Bendung Jurang Sate (4 – 6 m3/dt). Peruntukan air pada sungai ini adalah
air domestik (337lt/dt atau 11 juta m3/th) dari sumber mata air serta air irigasi (189 juta m3 /th).
Ketersediaan air rerata yang terdapat di sungai sebesar 210 juta m3 /th dengan kualitas air di
sumber air mata air dan sungai secara umum masih berada di bawah baku mutu air nasional.
Prasarana SDA di DAS ini berupa :

• Prasarana hidrometeorologi dan hidrologi yaitu : 3 unit ARR (Lingkuk Lime, Keru dan
Jurang Sate), 4 unit AWLR (Keru, Lantan Daye, Jurang Sate, Gebong) dan 1 unit CR (Kopang,
berada di DAS Renggung, berbatasan/representatif dengan DAS Babak) yang dikelola Balai
ISDA, Dinas PU Prov NTB.

• Prasarana penyediaan SDA yaitu : 4 unit titik cuptering PDAM di zona hulu untuk Kab
Lombok Tengah, 7 unit embung di zona hulu DAS, 32 unit bendung (mulai dari bendung
Benjor sampai bendung Karet Baturiti), termasuk bendung-bendung Babak, Keru Feeder dan
Jurang Sate sebagai bendung suplesi pada saluran HLD dan total luas sawah irigasi 20.092 ha
(intensitas tanam 270 %), termasuk 1 unit cek dam sebagai bangunan pengendali sedimen.

Data Prasarana DAS Babak

Luas Areal Irigasi


No Headwork Fungsi
(ha)
1 Bendung Lantan 150 Irigasi
2 Embung Sekedek 180 Irigasi
3 Bendung Jurang Jembok 70 Irigasi
4 Bendung Jengguar 293 Irigasi
5 Bendung Babak   Suplesi
6 Bendung Benjor 220 Irigasi
7 Bendung Sidemen 613 Irigasi
8 Bendung Jr Kurus 1 30 Irigasi
9 Bendung Jr Kurus 2 27 Irigasi
10 Bendung Ranjok 25 Irigasi
11 Bendung Bare Bunik 67 Irigasi
12 Bendung Endut Tojang 80 Irigasi
13 Bendung Rentung 1 266 Irigasi
14 Bendung Rentung 2 150 Irigasi
15 Bendung Jurang Sate 14189 Irigasi Dan Suplesi
16 Bendung Brore 1 70 Irigasi
17 Bendung Brore 2 65 Irigasi
18 Bendung Simbe 1 116 Irigasi Dan Suplesi
19 Bendung Simbe 2 47 Irigasi
20 Bendung Sepakek 143 Irigasi
21 Embung Eat Terep 260 Irigasi
22 Bendung Keru Fider   Suplesi
23 Bendung Sangkareang 870 Irigasi
24 Embung Tibu Bare 65 Irigasi
25 Embung Gule Liat 210 Irigasi Dan Suplesi
26 Embung Petikus 45 Irigasi
27 Bendung Berambang 268 Irigasi
28 Bendung Gde Bongoh 2644 Irigasi Dan Suplesi
29 Bendung Montong Goak 50 Irigasi
30 Bendung Mesone 285 Irigasi
31 Bendung Wareng 80 Irigasi
32 Bendung Mertak Paok 115 Irigasi
33 Bendung Antak Antak 45 Irigasi
34 Bendung Sepakek Timur 65 Irigasi
35 Bendung Belepe 3 Irigasi Dan Suplesi
36 Bendung Peresak 120 Irigasi
37 Bendung Pidade 120 Irigasi
38 Bendung Gebong 1628 Irigasi
39 Bendung Datar 434 Irigasi
40 Bendung Batu Riti 560 Irigasi

Anda mungkin juga menyukai