Anda di halaman 1dari 19

ISSN : 2527 – 5917, Vol.

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

ANALISIS DAMPAK PEMBUANGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU


TERHADAP SIFAT FISIS AIR SUNGAI SUMBER WAYUH
KOTA BLITAR
Niko Oktarian
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember, e-mail: oktarianniko@ymail.com
Agus Abdul Gani
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember, e-mail: ghani.fkip@unej.ac.id
Trapsilo Prihandono
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember, e-mail: trapsilo.fkip@unej.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembuangan limbah cair
industri tahu di Kelurahan Pakunden terhadap sifat fisis dan Indeks Pencemaran air sungai
Sumber Wayuh Kota Blitar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan penentuan
sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling area. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Maret 2016 dan pengujian sampel di Laboratorium Lingkungan Perum Jasa
Tirta 1 Kota Malang. Parameter fisis air yang diuji meliputi: Suhu, TSS, TDS, Kekeruhan
dan Daya Hantar Listrik. Hasil penelitian menunjukkan suhu air sungai pada pukul 07.00
berada pada kisaran 27-28 ºC, pukul 11.00 berkisar 29-31 ºC dan melebihi baku mutu.
Sedangkan pada pukul 15.00 berkisar 28-29 ºC. Analisis Parameter TSS pada sampel 1
(07.00) berkisar antara 12,0-140,0 mg/L, pada sampel 2 (11.00) nilai TSS berkisar antara
11,4-319,0 mg/L. Sedangkan pada sampel 3 (15.00) nilai TSS berkisar antara 18,0-119,6
mg/L. Analisis parameter TDS pada sampel 1 (07.00) berkisar antara 400,0-581,6 mg/L,
pada sampel 2 (11.00) berkisar antara 367,2-1436 mg/L, dan pada sampel 3 (15.00)
berkisar antara 416-554,8 mg/L. Analisis parameter kekeruhan pada sampel 1 (07.00)
berkisar antara 3,97-167 NTU, sampel 2 (11.00) berkisar antara 2,09-352 NTU, dan
sampel 3 (15.00) berkisar antara 2,36-32,1 NTU. Analisis parameter DHL diperoleh hasil
465-694 μS/cm untuk sampel 1 (07.00), sampel 2 (11.00) berkisar antara 414-1077 465-
694 μS/cm, dan sampel 3 (15.00) berada pada kisaran 485-592 μS/cm. Nilai indeks
pencemaran sungai Sumber Wayuh pada pukul 07.00 berada dalam kondisi baik berkisar
antara 0,535-0,806. Pada pukul 11.00 berada dalam kondisi tercemar ringan dalam kisaran
1,027-1,731. Sedangkan pada pukul 15.00 dalam kondisi baik dan tercemar ringan berkisar
antara 0,789-1,057.

Kata Kunci:Sungai Sumber Wayuh, Sifat fisis air sungai, Indeks Pencemaran.

223
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

PENDAHULUAN dan sampah yang mengandung


beraneka ragam jenis bahan
Air sebagai komponen pencemar ke perairan, baik yang
lingkungan hidup akan dapat terurai maupun yang tidak
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh dapat terurai akan menyebabkan
komponen lainnya. Air yang semakin berat beban yang diterima
kualitasnya buruk akan oleh sungai tersebut. Jika beban yang
mengakibatkan lingkungan hidup diterima oleh sungai tersebut
menjadi buruk sehingga akan melampaui ambang batas yang
mempengaruhi kesehatan dan ditetapkan berdasarkan baku mutu,
keselamatan manusia serta mahluk maka sungai tersebut dikatakan
hidup lainnya. Penurunan kualitas air tercemar, baik secara fisik, kimia,
akan menurunkan daya guna, hasil maupun biologi (Ali Azwar, dkk.
guna, produktivitas, daya dukung dan 2013).
daya tampung dari sumberdaya air Kondisi beberapa sungai yang
yang pada akhirnya akan ada di Kota Blitar seperti sungai
menurunkan kekayaan sumberdaya Sumber Wayuh dan Sumber Jaran di
alam (Gazali,I.dkk. 2013). Sesuai Kelurahan Pakunden Kecamatan
realita yang ada saat ini, air bersih Sukorejo kualitasnya sangat
menjadi barang yang mahal, karena memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat
sudah banyak tercemar oleh dari hasil pengujian kualitas air
bermacam-macam limbah dari sungai yang dilakukan oleh Kantor
berbagai hasil kegiatan manusia, Lingkungan Hidup Daerah Kota
sehingga secara kualitas sumberdaya Blitar pada tahun 2013. Pengujian
air telah mengalami penurunan. dilakukan dengan mengukur BOD
Demikian pula secara kuantitas tidak (Biological Oxygen Demand) atau
mampu memenuhi kebutuhan yang jumlah kebutuhan oksigen yang
terus meningkat. diperlukan oleh mikroorganisme
Sungai merupakan salah satu untuk mengoksidasi senyawa organik
kekayaan sumberdaya air yang yang ada dalam limbah. Selain BOD,
digunakan oleh masyarakat dalam juga diukur COD (Chemical Oxygen
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Demand) atau banyaknya oksigen
Selain itu, sungai juga digunakan yang diperlukan untuk mengoksidasi
sebagai tempat pembuangan limbah senyawa organik secara kimiawi.
padat maupun limbah cair hasil dari Hasilnya menunjukkan kuantitas
kegiatan rumah tangga, industri, BOD dan COD Sungai Sumber
peternakan, perbengkelan, dan Wayuh cukup tinggi, secara berturut-
.
usaha-usaha lainnya Dengan adanya turut sebesar 132 mg/L dan 406,5
pembuangan berbagai jenis limbah mg/L. Sedangkan kuantitas BOD dan

224
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

COD pada Sungai Sumber Jaran dengan hanya membandingkan


secara berturut-turut sebesar 15,2 masing-masing hasil pemantauan
mg/L dan 15,2 mg/L (Badan dengan BMA akan menghasilkan
Lingkungan Hidup. 2013:I-3). status mutu yang berbeda-beda untuk
Penurunan kualitas air yang tiap parameter kualitas air. Oleh
terjadi di daerah aliran sungai sebab itu dibutuhkan suatu metode
Sumber Wayuh di Kelurahan yang dapat memberikan status mutu
Pakunden Kecamatan Sukorejo yang merupakan gabungan dari
disebabkan adanya pembuangan semua parameter yang dipantau
limbah cair industri tahu. Sejumlah 7 sehingga menjadi satu nilai dan
(tujuh) unit industri yang hampir menggambarkan status mutu air
semua membuang limbah cair secara keseluruhan.
tahunya ke dalam bak IPAL Dalam Keputusan Menteri
(Instalasi Pengolahan Air Limbah) Negara Lingkungan Nomor 115
terpadu.IPAL terpadu itu dibangun Tahun 2003 tentang Pedoman
oleh Pemerintah Kota Blitar guna Penentuan Status Mutu Air telah
mengurangi dampak pencemaran diatur 2 (dua) metode untuk
limbah cair industri tahu. Namun, menentukan status mutu air, yaitu
karena pengoperasian IPAL yang metode storet dan metode indeks
kurang mendapat perhatian serius, pencemaran. Kedua metode ini
para pengusaha membuang langsung digunakan untuk menentukan
limbah tahu ke lingkungan tanpa kualitas sungai dalam kondisi baik
pengolahan terlebih dahulu. (tidak tercemar), tercemar sedang,
Sebagai upaya mencegah serta atau tercemar berat
mengurangi pencemaran perairan di (Agustiningsih,D.dkk.2012)
Sungai Sumber Wayuh dan berbagai Penelitian ini bertujuan untuk
dampak negatif yang ditimbulkan, menganalisis pengaruh pembuangan
maka perlu dilakukan evaluasi limbah cair industri pabrik tahu di
terhadap status mutu air Sungai Kelurahan Pakunden terhadap sifat
Sumber Wayuh. Secara sederhana, fisis dan indeks pencemaran fisis air
penentuan status mutu air dilakukan sungai Sumber Wayuh Kota Blitar.
dengan membandingkan hasil Sifat fisis yang diukur meliputi
pemantauan kualitas air terhadap suhu,Total Dissolved Solids, Total
baku mutu air. Baku mutu air (BMA) Suspended Solids, kekeruhan, dan
untuk wilayah Propinsi Jawa Timur daya hantar listrik yang diperoleh
mengacu pada Peraturan Daerah dari uji sampel air sungai. Sedangkan
Provinsi Jawa Timur No. 2 Tahun indeks pencemaran air sungai
2008. Mengingat jumlah parameter diperoleh dengan melakukan
dalam BMA tidak sedikit, sehingga penghitungan menggunakan

225
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

persamaan indeks pencemaran yang analisis sampel air dilakukan pada


ditetapkan dalam Keputusan Menteri tanggal 1-16 Maret
Negara Lingkungan Nomor 115 2016.Pengambilan sampel air
tahun 2003. dilakukan di sungai Sumber Wayuh
Oleh karena itu, peneliti Kota Blitar. Sedangkan analisis
bermaksud melakukan penelitian sampel air dilaksanakan di
dengan judul “Analisis Dampak Laboratorium Lingkungan Perum
Pembuangan Limbah Cair Jasa Tirta 1 Kota Malang. Penentuan
Industri Tahu terhadap Sifat Fisis daerah penelitian menggunakan
Air Sungai Sumber Wayuh Kota metode purposive sampling area,
Blitar”. Sedangkan tujuan penelitian artinya daerah yang sengaja dipilih
ini adalah (1) menganalisis pengaruh dengan tujuan dan pertimbangan
pembuangan limbah cair industri tertentu.Sampel dalam penelitian ini
pabrik tahu di Kelurahan Pakunden adalah sampel air yang diambil dari
terhadap sifat fisis air sungai Sumber beberapa titik pengambilan sampel
Wayuh Kota Blitar. (2) menentukan yang ditunjukkan pada gambar 1
indeks pencemaran fisis air sungai berikut.
Sumber Wayuh Kota Blitar akibat
pembuangan limbah cair industri
tahu.
Hasil penelitian ini bagi
Pemerintah Kota Blitar dapat
digunakan sebagai informasi bahan
pertimbangan atau acuan dalam
memformulasi kebijakan dalam
pengendalian pencemaran yang
terjadi di Sungai Sumber
Wayuh.Selain itu bagi pelaku
industri dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam upaya
Gambar 1 Peta pengambilan sampel penelitian
pemeliharaan dan pemanfaatan
Sungai Sumber Wayuh agar lebih Langkah-langkah pengambilan
berhati-hati dalam pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian
limbah industrinya. ini adalah dengan pengambilan
sampel uji kemudian dilakukan
METODE analisis sampel.
Jenis penelitian ini adalah 1. Metode Pengambilan Sampel
penelitian deskriptif.Kegiatan Metode pengambilan sampel
penelitian meliputi pengambilan dan uji mengikuti prosedur yang

226
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

ditentukan dalam SNI 6989.59-2008. skala hingga 110oC. Metode


Sampel air yang telah homogen pengukuran suhu telah ditentukan
dimasukkan kedalam botol Poli dalam SNI 06-6989.23-2005
Etilen (PE) untuk dilakukan b. Total Suspended Solid (TSS)
pengujian di laboratorium. Pengukuran TSS dilakukan
Pengawetan sampel dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
dengan mendinginkan sampel dalam berat atau jumlah zat-zat yang
box Styrofoam dan memberikan es tersuspensi di dalam 1000 ml air
batu untuk menjaga suhu tetap sampel dengan cara menimbang
dingin. berat zat-zat tersuspensi dalam air
Waktu pengambilan sampel uji yang tertinggal pada kertas saring.
dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali, Kertas saring yang digunakan
yaitu pada pagi hari, siang hari dan adalah Gelman type A/E, dengan
sore hari dengan interval waktu yang ukuran pori (Particle Retention)
sama. Hal ini dilakukan untuk 1,0 μm. Metode pengukuran TSS
mengetahui pengaruh kegiatan adalah Gravimetri dan telah
produksi tahu terkait jumlah limbah ditentukan dalam SNI 06-6989.3-
yang dihasilkan. Pengambilan 2004.
sampel pagi hari dilakukan pada c. Total Dissolved Solid (TDS)
pukul 07.00 (sebelum ada kegiatan Pengukuran TDS dilakukan
produksi tahu). Pengambilan sampel untuk mengukur banyaknya zat
siang hari dilakukan pada pukul padat terlarut dalam sampel uji
11.00 (ketika ada kegiatan produksi dalam satuan mg/L. Pengukuran
tahu). Sedangkan pengambilan TDS sesuai SNI 06-6989.27-2005
sampel sore hari dilakukan pada menggunakan metode gravimetri.
pukul 15.00 (setelah proses kegiatan Prinsip pengukuran TDS dengan
produksi tahu). metode ini adalah penguapan
2. Metode Analisis Sampel Uji sampel uji yang sudah disaring
Data dalam penelitian dengan kertas saring berpori 2 μm
diperoleh dengan mengukur atau lebih kecil pada suhu 180ºC
parameter fisis air dengan metode kemudian ditimbang sampai berat
yang telah ditentukan. Berikut tetap.
diuraikan metode pengujian d. Kekeruhan
parameter fisis. Mengukur kekeruhan berarti
a. Suhu menghitung banyaknya bahan-
Pengukuran suhu dilakukan bahan terlarut di dalam air,
secara langsung (in situ) di misalnya lumpur, alga
lapangan menggunakan (ganggang), detritus dan bahan-
termometer raksa yang memiliki bahan kotoran lainnya.

227
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

Pengukuran kekeruhan air sungai Lij = Konsentrasi


dengan alat turbidity meter dalam parameter kualitas air
satuan NTU (Nephlometer dalam baku mutu
Turbidity Units). Metode peruntukan
pengukuran kekeruhan telah (Ci/Lij)R = Nilai (Ci/Lij) rata-
ditentukan dalam SNI 06- rata
6989.25-2005. (Ci/Lij)M= Nilai (Ci/Lij)
e. Daya Hantar Listrik (DHL) maksimum
Metode pengukuran daya IPj = Indeks Pencemaran
hantar listrik adalah bagi peruntukan
konduktrimetri yang telah Tabel 1. Analisis mutu perairan
ditentukan dalam SNI 06-6989.1- sesuai nilai IPj
2004. Nilai IPj Mutu Perairan
Analisis data hasil penelitian 0 ≤ IPj ≤ 1,0 Kondisi baik
dengan membandingkannya (memenuhi baku
terhadapbaku mutu air. Parameter mutu)
suhu, TDS, dan TSS mengacu pada 1,0 < IPj ≤ Tercemar ringan
Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 2 5,0
Tahun 2008.Sedangkan untuk 5,0 <IPj≤ Tercemar sedang
parameter kekeruhan menurut 10,0
Permenkes No. 416 Tahun 1990 dan IPj> 10,0 Tercemar berat.
parameter DHL menurut Peraturan Sumber: Saraswati,dkk.2014
Pemerintah No. 20 Tahun
1990.Dengan demikian dapat
diketahui kualitas air sungai Sumber
Wayuh secara fisis. HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik analisa data yang Adapun pemantauan kualitas
digunakan untuk menjawab sungai dilakukan dengan pengujian
permasalahan yang kedua adalah parameter fisis air yang meliputi:
dengan menggunakan persamaan suhu, kekeruhan, total padatan
Indeks Pencemaran sebagai berikut: tersuspensi (TSS), total padatan
 Ci 
2
 Ci 
2
terlarut (TDS), dan daya hantar

 Lij 
   Lij 

IPj   M  R listrik (DHL). Pengujian parameter
2
fisis suhu dilakukan di lapangan,
(1)
sedangkan pengujian parameter fisis
Keterangan:
yang lain dilakukan di Laboratorium
Ci = Konsentrasi
Lingkungan Perum Jasa Tirta 1
parameter kualitas air
Malang.
hasil survey
a. Parameter suhu

228
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

Hasil pengukuran suhu air suhu air sungai pukul 07.00 di titik
sungai Sumber Wayuh di 6 titik SK berada menunjukkan nilai 27 ºC,
sampel ditunjukkan dalam tabel 2. kondisi ini masih memenuhi baku
Baku mutu suhu yang ditetapkan mutu dan berada pada kondisi
dalam Perda Propinsi Jawa Timur normal. Pada waktu yang sama, di
No. 2 Tahun 2008 adalah deviasi ± titik ST1-ST3 terjadi kenaikan suhu
3ºC dari keadaan alamiah. Keadaan menjadi 27,5 ºC dan berada pada
alamiah air menunjukkan angka 25 kondisi normal serta masih
ºC, sehingga suhu air yang memenuhi baku mutu. Titik ST4 dan
diperbolehkan atau memenuhi syarat ST5 terjadi kenaikan suhu dan
jika hasil pengukuran suhu menunjukkan nilai 28 ºC namun
menunjukkan angka 22-28 ºC. masih memenuhi baku mutu. Pada
pengukuran pukul 07.00 ini
Tabel 2.Hasil pengukuran parameter
menunjukkan bahwa ada kenaikan
suhu
suhu pada titik-titik sampel, namun
Pengukuran Bak kenaikan ini masih dalam batas yang
Titik
07.0 11.0 15.0 u diperbolehkan baku mutu.
Samp
0 0 0 mut Pengukuran suhu lingkungan
el
u pada pukul 11.00 (saat adanya
27 29 28 kegiatan produksi tahu)
SK
ºC ºC ºC menunjukkan nilai 30 ºC.
27,5 30 29 Pengukuran suhu di titik SK
ST1
ºC ºC ºC menunjukkan nilai 29 ºC dan kondisi
27,5 30 28,5 ini telah melampaui batas yang
ST2 22-
ºC ºC ºC disyaratkan oleh baku mutu. Hal ini
28
27,5 30 29 diduga adanya pengaruh sinar
ST3 ºC
ºC ºC ºC matahari terhadap lingkungan
28 30,5 28,5 sehingga suhu air melebihi kondisi
ST4
ºC ºC ºC normalnya.Kenaikan suhu terjadi ada
28 31 29 titik ST1-ST3 menjadi 30 ºC. Suhu air
ST5
ºC ºC ºC sungai kembali meningkat di titik
ST4 menjadi 30,5ºC. Pada titik ST5
Berdasarkan tabel 2, terlihat suhu air meningkat kembali menjadi
bahwa suhu air sungai Sumber 31 ºC.Selain disebabkan adanya
Wayuh berada pada kisaran 27- pengaruh sinar matahari, limbah air
31ºC.Pengukuran suhu lingkungan tahu yang dibuang ke badan sungai
pada pukul 07.00 (sebelum adanya mengakibatkan peningkatan suhu air
kegiatan produksi tahu) pada titik ST1-ST5.Pada pukul 11.00
menunjukkan nilai 27 ºC.Pengukuran berlangsung kegiatan produksi tahu

229
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

dan limbah yang dihasilkan dibuang Berdasarkan Peraturan Daerah


ke perairan.Sehingga diduga ada Jawa Timur No.2 Tahun 2008, suhu
korelasi positif pembuangan limbah air sungai Sumber Wayuh masih
tahu terhadap kenaikan suhu air berada pada batas toleransi untuk
sungai. titik SK. Sedangkan untuk titik ST1-
Pengukuran suhu lingkungan ST5 sudah melampaui ambang batas
pada pukul 15.00 (kegiatan produksi baku mutu. Hal ini menunjukan
tahu mulai berakhir) menunjukkan adanya pengaruh pembuangan
nilai 28 ºC. Hasil pengukuran air limbah cair industri tahu terhadap
sungai menunjukkan angka 28 ºC di suhu air sungai Sumber Wayuh.
titik SK, kondisi ini masih memenuhi b. Parameter Total Dissolved
baku mutu. Di titik ST1 suhu air Solid (TDS)
terukur sebesar 29 ºC dan melebihi Hasil pengukuran total padatan
baku mutu yang disyaratkan. terlarut air sungai Sumber Wayuh di
Kenaikan suhu di titik ini diduga 6 titik sampel ditunjukkan dalam
akibat masih adanya pengaruh tabel 3. Baku mutu TDS yang berlaku
limbah yang terkandung di titik ST1 bagi peruntukan sungai kelas III
terhadap suhu air sungai. Penurunan adalah sebesar 1000 mg/L. Kualitas
suhu terjadi di titik ST2 menjadi 28,5 air dikatakan baik jika hasil
ºC dan melebihi baku mutu yang pengukuran TDS kurang dari 1000
disyaratkan. Penurunan suhu mg/L
daripada titik sebelumnya Tabel 3.Hasil pengukuran parameter
diindikasikan adanya pengaruh aliran TDS
air sungai yang menurunkan
Pada masing-masing titik Titi Pengukuran
Bak
pengambilan sampel, dengan waktu k
u
pengukuran yang berbeda Sa
07.00 11.00 15.00 mut
menunjukkan adanya perubahan mp
u
suhu.Hal ini nampak bahwa grafik el
suhu air cenderung naik dari SK 380,4 367,2 449,2
pengukuran 1 (07.00) ke pengukuran mg/L mg/L mg/L
2 (11.00) dan mengalami penurunan ST1 442,8 642,6 538,4
1000
dari pengukuran 2 (11.00) ke mg/L mg/L mg/L
mg/
pengukuran 3 (15.00).Sehingga ini ST2 400,0 630,8 416
L
membuktikan adanya hubungan mg/L mg/L mg/L
antara kegiatan produksi tahu dan ST3 581,6 723,6 500
pembuangan limbah cair tahu mg/L mg/L mg/L
terhadap suhu air sungai Sumber
Wayuh.

230
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

ST4 420,0 644 546,0 kembali meningkat sebesar 572,4


mg/L mg/L mg/L mg/L. Peningkatan nilai TDS akibat
ST5 572,4 1436 554,8 endapan limbah tahu pabrik 3 yang
mg/L mg/L mg/L berpotensi dapat meningkatkan
konsentrasi bahan-bahan terlarut
Berdasarkan tabel 3 pada titik ST5.
menunjukkan bahwa nilai TDS untuk Hasil pengujian sampel 2 yang
seluruh titik sampel berkisar antara merupakan hasil pengambilan
380,4 mg/L-1436 mg/L. Namun sampel pada pukul 11.00
kondisi tersebut masih memenuhi menunjukan nilai TDS di titik SK
kriteria baku mutu yang disyaratkan. sebesar 367,2 mg/L. Nilai TDS
Pengujian sampel uji 1 yang meningkat secara drastis pada sampel
merupakan hasil pengambilan ST1 sebesar 642,6 mg/L disebabkan
sampel pada pukul 07.00, masukan bahan-bahan buangan oleh
menunjukkan nilai TDS pada titik pabrik tahu 1 yang meningkatkan
SK sebesar 380,4 mg/L. Peningkatan konsentrasi bahan-bahan terlarut
nilai TDS terjadi pada titik ST1 pada air sungai. Penurunan kembali
sebesar 442,8 mg/L diduga adanya terjadi di titik sampel ST2 sebesar
pengaruh endapan bahan-bahan 630,8 mg/L yang diakibatkan
buangan limbah tahu yang ada di pengenceran oleh air sungai sehingga
sekitar pembuangan pabrik tahu 1. konsentrasi bahan-bahan terlarut di
Nilai TDS kembali menurun pada titik ST2 menurun. Peningkatan nilai
titik ST2 sebesar 400 mg/L yang TDS kembali terjadi di titik ST3
disebabkan pengenceran secara alami sebesar 723,6 mg/L yang disebabkan
(purifikasi) oleh air sungai sehingga masuknya limbah dari IPAL yang
komposisi bahan-bahan terlarut pada berpotensi dapat meningkatkan
sampel ini menurun. Kenaikan nilai konsentrasi bahan-bahan terlarut di
TDS pada titik sampel ST3 menjadi titik ST3. Nilai TDS kembali
581,6 mg/L yang diduga adanya menurun pada titik sampel ST4
pengaruh endapan limbah tahu di sebesar 644 mg/L yang disebabkan
pembuangan IPAL sehingga pengenceran oleh air sungai yang
komposisi bahan-bahan terlarut dapat menurunkan komposisi bahan-
bertambah banyak. Nilai TDS bahan terlarut di titik
kembali menurun pada titik sampel ST4.Peningkatan terbesar terjadi pada
ST4 menjadi 420 mg/L. Penurunan titik ST5 sebesar 1436 mg/L dan nilai
disebabkan pengenceran oleh air ini telah melampaui baku mutu yang
sungai yang menurunkan konsentrasi telah ditentukan. Peningkatan nilai
bahan-bahan terlarut pada air sungai. TDS di titik ini disebabkan bahan-
Pada titik sampel ST5 nilai TDS bahan buangan terlarut dari pabrik 1

231
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

dan IPAL dan masukan limbah dari (diambil pukul 11.00) dan mengalami
pabrik 3. penurunan dari sampel uji 2 ke
Pengujian sampel 3 yang sampel uji 3 (diambil pukul
merupakan hasil pengambilan 15.00).Sehingga ini membuktikan
sampel pada pukul 15.00 adanya hubungan antara kegiatan
menunjukan nilai TDS di titik SK produksi tahu dan pembuangan
sebesar 449,2 mg/L. Peningkatan limbah cair tahu terhadap konsentrasi
nilai TDS terjadi pada sampel ST1 bahan-bahan terlarutdalam air sungai
sebesar 538,4 mg/L akibat sisa-sisa Sumber Wayuh.
bahan buangan produksi limbah c. Parameter Total Suspended
pabrik 1 di titik ST1. Penurunan yang Solid (TSS)
diakibatkan pengenceran bahan- Hasil pengukuran total padatan
bahan terlarut oleh air sungai terjadi tersuspensi (Total Suspended
di titik ST2 sebesar 416 mg/L. Pada Solid/TSS) air sungai Sumber Wayuh
titik ST3 nilai TDS kembali di 6 titik sampel disajikan dalam
meningkat menjadi 500mg/L akibat tabel 4. Baku mutu TSS peruntukan
masuknya endapan bahan-bahan sungai kelas III adalah sebesar 400
buangan oleh IPAL.Sisa buangan mg/L. Kualitas air dikatakan baik
pada IPAL yang tinggi jika hasil pengukuran TSS kurang
mengakibatkan nilai TDS di titik dari 400 mg/L.
ST4. Pengenceran oleh air sungai
pada titik ini tidak mampu Tabel 4.Hasil pengukuran parameter
menurunkan nilai TDS, sehingga TSS
TDS yang terukur sebesar 546 mg/L.
Nilai TDS kembali meningkat akibat Titik Pengukuran Baku
tambahan bahan-bahan terlarut dari Samp 07.00 11.00 15.00 mutu
pembuangan limbah pabrik 3 sebesar el
554,8 mg/L. Nilai TDS pada titik ST5 SK 12,0 11,4 18,0
adalah terbesar jika dibandingkan mg/L mg/L mg/L
dengan titik sampel yang lain ST1 39,0 50,2 35,6
disebabkan bahan-bahan terlarut dari mg/L mg/L mg/L
pabrik 1, IPAL dan pabrik 3. ST2 15,0 52,6 77,2
400
Pada masing-masing titik mg/L mg/L mg/L
mg/L
pengambilan sampel, dengan sampel ST3 140 77,2 55,8
uji yang berbeda menunjukkan mg/L mg/L mg/L
adanya perubahan nilai TDS.Hal ini ST4 31,7 50,5 119,6
nampak bahwa grafik TDS air mg/L mg/L mg/L
cenderung naik dari sampel uji 1 ST5 28,0 319 55,6
(diambil pukul 07.00) ke sampel uji 2

232
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

mg/L mg/L mg/L Pengukuran sampel uji 2 yang


merupakan hasil pengambilan pukul
Berdasarkan tabel 4
11.00, menunjukkan nilai TSS di
konsentrasi TSS menunjukkan nilai
daerah kontrol (SK) sebesar 11,4
12-319 mg/L. Sesuai baku mutu yang
mg/L. Peningkatan konsentrasi TSS
berlaku (Perda Jatim No. 2 tahun
di titik ST1 sebesar 50,2 mg/L
2008), nilai TSS masih berada pada
disebabkan masuknya bahan-bahan
batas normal atau memenuhi baku
buangan dari pabrik 1 yang bersifat
mutu yang disyaratkan. Pengukuran
tersuspensi di titik ST1. Pada titik
sampel uji ke 1 yang merupakan
ST2 padatan tersuspensi kembali
hasil pengambilan pukul 07.00,
meningkat menjadi 52,6 mg/L akibat
menunjukkan nilai TSS di daerah
adanya padatan tersuspensi limbah
kontrol (SK) sebesar 12 mg/L.
tahu yang mengendap di titik ST2.
Kondisi ini masih berada dalam batas
Pembuangan limbah tahu oleh IPAL
normal. Peningkatan nilai TSS
mengakibatkan peningkatan
terjadi di titik ST1 sebesar 39 mg/L
konsentrasi TSS di titik ST3 sebesar
yang disebabkan adanya bahan-
77,2 mg/L. Hal ini mengindikasikan
bahan buangan tersuspensi di titik
limbah air tahu mengandung padatan
ST1. Konsentrasi TSS mengalami
tersuspensi yang cukup tinggi.
penurunan di titik ST2 sebesar 15
Terjadi sedimentasi padatan
mg/L, hal ini disebabkan padatan
tersuspensi di daerah sebelum titik
tersuspensi yang terbawa aliran air
ST4, sehingga konsentrasi TSS di titik
sungai mengalami pengendapan di
ST4 mengalami penurunan menjadi
sebelum titik ST2.Pada titik ST3
50,5 mg/L. Pembuangan limbah tahu
konsentrasi TSS kembali mengalami
oleh pabrik 1, IPAL dan
peningkatan sebesar 140 mg/L
ditambahkan oleh pabrik 3
disebabkan adanya padatan
mengakibatkan peningkatan
tersuspensi yang mengendap di titik
konsentrasi TSS secara drastis
ST3. Penurunan TSS kembali terjadi
menjadi 319 mg/L. Hal ini
di titik ST4 sebesar 31,7 mg/L akibat
menunjukkan adanya pengaruh
pengendapan padatan tersuspensi
pembuangan limbah tahu terhadap
sebelum di titik ST4.Di titik ST5
sifat fisis (TSS) air sungai Sumber
konsentrasi TSS kembali menurun
Wayuh.
akibat pengendapan padatan
Pengukuran sampel uji 3 yang
tersuspensi menjadi 28 mg/L. Total
merupakan hasil pengambilan
padatan pada sampel 1 titik ST5
sampel pukul 15.00 menunjukkan
didominasi oleh adanya padatan
nilai TSS di titik SK sebesar 18
terlarut (TDS) daripada padatan
mg/L. Hadirnya padatan tersuspensi
tersuspensi (TSS).
di titik ST1 disebabkan oleh lumpur

233
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

dan tanah liat di sekitar titik SK. 15.00).Kondisi ini membuktikan


Peningkatan konsentrasi TSS terjadi adanya hubungan antara kegiatan
di titik ST1 sebesar 35,6 mg/L produksi tahu dan pembuangan
diakibatkan sedimentasi padatan limbah cair tahu terhadap konsentrasi
tersuspensi yang dihasilkan oleh bahan-bahan tersuspensi dalam air
pabrik 1. Sehingga saat pengambilan sungai Sumber Wayuh.
sampel padatan tersuspensi masih d. Parameter Kekeruhan
cukup tinggi. Sedimentasi yang Berdasarkan Perda Jawa Timur
terjadi sebelum di titik ST2 No.2 Tahun 2008, parameter
mengakibatkan penurunan kekeruhan tidak ditentukan dalam
konsentrasi TSS di titik ST2 menjadi klasifikasi dan kriteria kualitas air.
18,6 mg/L. Pembuangan limbah tahu Namun dalam Permenkes No. 416
oleh IPAL di titik ST3 tahun 1990, baku mutu kekeruhan
mengakibatkan adanya sedimentasi yang berlaku untuk air bersih adalah
dan peningkatan konsentrasi TSS sebesar 25 NTU. Kualitas air
sebesar 55,8 mg/L. Hal ini dikatakan baik jika hasil pengukuran
mengindikasikan masih adanya kekeruhan kurang dari 25 NTU.
pengaruh limbah terhadap terhadap Hasil pengukuran kekeruhan air
konsentrasi TSS. Di titik ST4 sungai Sumber Wayuh di 6 titik
konsentrasi TSS kembali meningkat sampel ditunjukkan dalam tabel 5
sebesar 119,4 mg/L. Hal ini Tabel 5.Hasil pengukuran parameter
disebabkan konsentrasi padatan kekeruhan
tersuspensi hasil buangan IPAL yang
cukup tinggi dan masih terasa hingga
titik ST4. Penurunan konsentrasi TSS
di titik ST5 terjadi akibat sedimentasi
padatan tersuspensi dan tingginya
konsentrasi padatan terlarut daripada
padatan tersuspensi.
Pada masing-masing titik
pengambilan sampel, dengan sampel
uji yang berbeda menunjukkan
adanya perubahan nilai TSS.Hal ini
nampak bahwa grafik TSS air
cenderung naik dari sampel uji 1
(diambil pukul 07.00) ke sampel uji
2 (diambil pukul 11.00) dan
mengalami penurunan dari sampel
uji 2 ke sampel uji 3 (diambil pukul

234
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

Titi Pengukuran ST2 nilai kekeruhan menurun dan


Bak
k 07.00 11.00 15.00 memenuhi baku mutu menjadi 3,67
u
Sa NTU. Penurunan nilai kekeruhan ini
mut
mp akibat penurunan nilai TDS di
u
el sampel uji ST2. Kekeruhan kembali
3,97 2,09 2,36 meningkat di titik ST3 sebesar 167
SK
NTU NTU NTU NTU dan melebihi baku mutu yang
ST 73,7 55,0 19,0 disyaratkan. Peningkatan nilai
1 NTU NTU NTU kekeruhan berbanding lurus dengan
ST 3,67 44,7 6,53 nilai TDS yang ada di ST3. Di titik
25 ST4 kekeruhan menurun namun
2 NTU NTU NTU
NT masih melebihi baku mutu sebesar
ST 167N 209N 17,6
U 40,4 NTU. Penurunan kekeruhan di
3 TU TU NTU
ST 40,4 59,2 38,5 titik ST4 akibat menurunnya nilai
4 NTU NTU NTU TDS di titik ST4. Kekeruhan di titik
ST 44,6 352 32,1 ST5 meningkat dan melebihi baku
5 NTU NTU NTU mutu menjadi sebesar 44,6 NTU.
Peningkatan ini juga berbanding
lurus dengan nilai TDS di titik ST5.
Berdasarkan tabel 5, nampak nilai Pengukuran kekeruhan pada
kekeruhan pada sampel uji yang sampel uji 2 yang merupakan hasil
dianalisis berkisar antara 2,09 NTU- pengambilan sampel pada pukul
352 NTU. Jika dibandingkan dengan 11.00 diperoleh hasil 2,09 NTU di
baku mutu, kekeruhan yang terjadi titik SK dan kondisi ini masih
sebagian memenuhi baku mutu dan memenuhi baku mutu. Pengukuran
sebagaian melebihi baku mutu. sampel uji di titik ST1 diperoleh hasil
Pengukuran sampel uji 1 merupakan 55,0 NTU, meningkat daripada titik
hasil pengambilan sampel uji pada SK. Peningkatan disebabkan jumlah
pukul 07.00, menunjukkan nilai padatan terlarut meningkat sehingga
kekeruhan di titik SK sebesar 3,97 tingkat kekeruhan air ikut meningkat.
NTU. Kondisi ini masih memenuhi Peningkatan TDS akibat masuknya
baku mutu yang disyaratkan. limbah dari pabrik 1 yang sedang
Sedangkan pada titik ST1 nilai beroperasi pada saat pengambilan
kekeruhan meningkat menjadi 73,7 sampel uji (pukul 11.00). Tingkat
NTU dan kondisi ini melebihi baku kekeruhan mengalami penurunan di
mutu. Peningkatan nilai kekeruhan di titik ST2 menjadi 44,7 NTU dan
titik ST1 mengindikasikan tingginya melebihi baku mutu yang
padatan terlarut di sampel uji. Di titik disyaratkan. Penurunan kekeruhan
terkait konsentrasi TDS pada titik

235
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

ST2 yang menurun akibat titik ST2 akibat pengenceran air


pengenceran oleh air sungai. sungai. Di titik ST3 yang terjadi
Kekeruhan kembali meningkat dan peningkatan nilai kekeruhan akibat
melebihi baku mutu di titik ST3 konsentrasi TDS yang meningkat
sebesar 209 NTU. Peningkatan oleh masuknya sisa-sisa limbah tahu
kekeruhan dipengaruhi peningkatan oleh pembuangan IPAL. Tingkat
konsentrasi TDS yang meningkat kekeruhan di titik ST3 sebesar 17,6
karena masuknya bahan buangan NTU dan masih memenuhi baku
limbah oleh IPAL. Namun nilai mutu. Penurunan tingkat kekeruhan
kekeruhan kembali menurun di titik kembali terjadi di titik ST4 sebesar
ST4 sebesar 59,2 NTU akibat 15,9 NTU dan masih memenuhi baku
penurunan konsentrasi TDS di titik mutu. Penurunan kekeruhan terkait
ST4. Tingkat kekeruhan tertinggi konsentrasi TDS yang menurun di
pada sampel uji 2 terjadi di titik ST5, titik ST3. Tingkat kekeruhan di titik
yaitu sebesar 352 NTU.Tingkat ST5 sebesar 32,1 NTU, meningkat
kekeruhan yang tinggi di titik ST5 daripada titik ST4. Peningkatan
terkait konsentrasi TDS yang tinggi disebabkan peningkatan TDS di titik
di titik ST5 akibat bahan buangan ST5 oleh masuknya sisa limbah tahu
limbah oleh pabrik 1, IPAL, dan dari pabrik 3.Berdasarkan hasil
pabrik 3 yang terakumulasi di titik analisis sampel uji dapat dikatakan
ST5. bahwa tingkat kekeruhan air
Analisis pada sampel uji 3 sebanding dengan konsentrasi TDS
yang diambil pada pukul 15.00 air sungai.
diketahui tingkat kekeruhan pada Pada masing-masing titik
titik SK sebesar 2,36 NTU. Kondisi pengambilan sampel, dengan sampel
kekeruhan sampel uji titik SK masih uji yang berbeda menunjukkan
berada pada baku mutu yang adanya perubahan tingkat kekeruhan
ditentukan. Peningkatan tingkat air sungai.Hal ini nampak bahwa
kekeruhan mengalami kenaikan di grafik kekeruhan air cenderung naik
titik ST1 sebesar 19 NTU namun dari sampel uji 1 (diambil pukul
masih memenuhi baku mutu yang 07.00) ke sampel uji 2 (diambil
disyaratkan. Peningkatan kekeruhan pukul 11.00) dan mengalami
akibat bahan-bahan terlarut yang penurunan dari sampel uji 2 ke
terdapat di titik ST1. Pada titik ST2 sampel uji 3 (diambil pukul
terjadi penurunan nilai kekeruhan 15.00).Sehingga ini membuktikan
menjadi 6,53 NTU, kondisi ini masih adanya hubungan antara kegiatan
memenuhi baku mutu. Penurunan produksi tahu dan pembuangan
nilai kekeruhan dipengaruhi limbah cair tahu terhadap tingkat
konsentrasi TDS yang menurun di kekeruhan dalam air sungai Sumber

236
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

Wayuh.Sedangkan tingkat kekeruhan Berdasarkan gambar 4.5, hasil


air memiliki korelasi positif terhadap pengukuran sampel uji nampak nilai
konsentrasi padatan terlarut (TDS) DHL berkisar antara 414-1077
dalam perairan. µS/cm. Kondisi sampel ini masih
e. Parameter daya hantar listrik memenuhi baku mutu yang telah
Hasil pengukuran daya hantar ditentukan. Analisis sampel uji 1
listrik air sungai Sumber Wayuh di 6 yang diambil pada pukul 07.00
titik sampel ditunjukkan dalam tabel menunjukkan bahwa DHL di titik SK
6.Dalam Peraturan Daerah Provinsi sebesar 500 µS/cm. Nilai DHL
Jawa Timur No.2 Tahun 2008, mengalami peningkatan di titik ST1
parameter DHL tidak ditentukan sebesar 543 µS/cm dan masih
dalam klasifikasi dan kriteria kualitas memenuhi baku mutu yang
air. Tetapi berdasarkan Peraturan disyaratkan. Peningkatan nilai DHL
Pemerintah No. 20 Tahun 1990 di titik ST1 disebabkan peningkatan
mempersyaratkan besarnya DHL nilai TDS yang mengandung ion-ion
untuk golongan sejenis adalah di terlarut dalamnya. Pada titik ST2
sebesar 2.250 µS/cm. Kualitas air nilai DHL terjadi penurunan menjadi
dikatakan baik jika hasil pengukuran 465 µS/cm yang dipengaruhi oleh
DHL kurang dari 2.250 µS/cm. penurunan TDS di titik ST2
Peningkatan nilai DHL terjadi di titik
Tabel 6.Hasil pengukuran parameter
ST3 dan masih memenuhi baku mutu
daya hantar listrik
sebesar 694 µS/cm yang.
Titik Pengukuran BakPeningkatan DHL di titik ST3 juga
Samp 07.00 11.00 15.00 u disebabkanpeningkatan nilai TDS
el mutakibat bahan-bahan buangan
u disekitar IPAL.Nilai DHL kembali
SK 500µS/c 414µS/cm 506µS/c menurun di titik ST4 menjadi 583
m m µS/cm karena diikuti penurunan
ST1 543µS/c 636µS/cm 557µS/c konsentrasi TDS yang disebabkan
m m pengenceran oleh air sungai.
ST2 465µS/c 633µS/cm 485µS/c Peningkatan nilai DHL terjadi
2.250
m m di titik ST5 sebesar 636 µS/cm.
µS/c
ST3 694µS/c 747µS/cm 501µS/c Meskipun terjadi peningakatan DHL,
m
m m namun masih memenuhi baku mutu
ST4 583µS/c 654µS/cm 506µS/c yang ditentukan untuk semua titik di
m m sampel uji 1.
ST5 636µS/c 1077µS/c 592µS/c Pengujian sampel uji 2 yang
m m m diambil pada pukul 11.00 diperoleh
nilai DHL di titik SK sebesar 414

237
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

µS/cm. Nilai ini menurun jika sebesar 506 µS/cm dan masih berada
dibandingkan dengan pengukuran pada kondisi normal. Nilai DHL di
sampel uji 1. Hal ini disebabkan titik ST1 mengalami peningkatan
penurunan konsentrasi TDS di titik menjadi 557 µS/cm akibat
SK pada saat dilakukannya meningkatnya nilai TDS oleh sisa-
penelitian.Nilai DHL terjadi sisa bahan buangan dari pabrik 1.Di
peningkatan di titik ST1 akibat titik ST2 nilai DHL mengalami
masuknya limbah tahu dari pabrik 1 penurunan menjadi 485 µS/cm.
yang berindikasi meningkatnya Penurunan DHL terkait menurunnya
konsentrasi TDS. Nilai DHL yang konsentrasi TDS karena pengenceran
terukur sebesar 636 µS/cm dan masih oleh air sungai.Peningkatan nilai
memenuhi baku mutu yang DHL kembali terjadi di titik ST3
ditentukan. Di titik ST2 terjadi akibat sisa-sisa buangan oleh IPAL
penurunan nilai DHL menjadi 633 yang dapat meningkatkan nilai
µS/cm yang disebabkan penurunan TDS.Sehingga nilai DHL ikut
konsentrasi TDS akibat pengenceran meningkat menjadi sebesar 501
oleh air sungai di titik ST2.Nilai µS/cm akibat peningkatan
DHL kembali meningkat di titik ST3 konsentrasi TDS di titik ST3. Pada
menjadi sebesar 747 µS/cm. titik ST4 nilai DHL kembali menurun
Peningkatan nilai DHL terjadi akibat akibat penurunan konsentrasi TDS
meningkatnya konsentrasi TDS oleh karena pengenceran oleh air sungai
pembuangan limbah tahu dari menjadi sebesar 552 µS/cm.
IPAL.Di titik ST4 terjadi penurunan Sedangkan di titik ST5 nilai DHL
nilai DHL menjadi 654 µS/cm. meningkat akibat masuknya sisa-sisa
Penurunan disebabkan konsentrasi bahan buangan oleh pabrik 3 yang
TDS di titik ST4 yang menurun mengakibatkan peningkatan
karena mengalami pengenceran oleh konsentrasi TDS. Nilai DHL yang
air sungai. Nilai DHL kembali terukur sebesar 592 µS/cm.
meningkat secara drastis di titik ST5 Meskipun pabrik 1 telah berhenti
sebesar 1077 µS/cm. Titik ST5 yang beroperasi, namun masih ada
menerima beban pencemaran dampak terhadap kekeruhan dan
tertinggi akibat limbah tahu oleh padatan terlarut yang dapat
pabrik 1, IPAL dan pabrik 3. meningkatkan nilai DHL air sungai
Sehingga di titik ST5 konsentrasi Sumber Wayuh.
meningkat drastis dan berdampak Pada masing-masing titik
pada meningkanya nilai DHL. pengambilan sampel, dengan sampel
Analisis sampel uji 3 yang uji yang berbeda menunjukkan
diambil pada pukul 15.00 adanya perubahan nilai daya hantar
menunjukan nilai DHL di titik SK listrik air sungai.Hal ini nampak

238
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

bahwa grafik daya hantar listrik ST4 0,790 1,434 0,952


cenderung naik dari sampel uji 1 ST5 0,806 1,731 1,057
(diambil pukul 07.00) ke sampel uji
2 (diambil pukul 11.00) dan Nilai IP pada daerah kontrol
mengalami penurunan dari sampel dan tercemar untuk pengukuran 1
uji 2 ke sampel uji 3 (diambil pukul (pukul 07.00) berkisar antara 0,535-
15.00).Sehingga hal ini 0,806. Kondisi ini menunjukkan
membuktikan adanya hubungan bahwa di daerah tersebut kualitas air
antara kegiatan produksi tahu dan tergolong baik atau memenuhi
pembuangan limbah cair tahu kriteria mutu (0 ≤ IP ≤ 1,0).
terhadap nilai daya hantar listrik Disamping itu, kondisi ini juga
dalam air sungai Sumber menunjukkan parameter fisis air
Wayuh.Sedangkan nilai daya hantar sungai masih dalam batas toleransi
listrik memiliki korelasi positif untuk digunakan sesuai
terhadap konsentrasi padatan terlarut peruntukannya. Sehingga sangat
(TDS) dalam perairan dan tingkat disarankan masyarakat menggunakan
kekeruhan air. Dimana konsentrasi air sungai Sumber Wayuh untuk
TDS dan tingkat kekeruhan air irigasi, peternakan, dan perikanan
meningkat pada saat proses produksi disekitar pukul 07.00 atau ketika
tahu (sekitar pukul 11.00). proses produksi belum berlangsung.
f. Analisis Indeks Pencemaran Hal ini dilakukan untuk memperoleh
Selain dilakukan perbandingan daya guna air yang baik.
dengan baku mutu yang disyaratkan, Nilai indeks pencemaran
digunakan metode indeks mengalami kenaikan ditunjukkan
pencemaran (IP) untuk mengetahui oleh hasil pengukuran 2 (pukul
kualitas air sungai Sumber Wayuh. 11.00) yang berkisar antara 1,027-
Persebaran nilai indeks pencemaran 1,731. Kondisi perairan pada saat itu
sungai Sumber Wayuh dapat dilihat menunjukkan golongan tercemar
pada tabel 7 berikut. ringan (1,0˂ IP ≤ 5,0). Peningkatan
Tabel 7.Analisis Indeks Pencemaran nilai indeks pencemaran pada
pengukuran 2 mengindikasikan
Titik Pengukuran adanya pengaruh pembuangan
Samp 07.00 11.00 15.00 limbah terhadap parameter fisis yang
el diukur.Tingkat pencemaran tertinggi
SK 0,535 1,027 0,790 berada pada titik sampel ST5 pada
ST1 0,672 1,311 1,050 pukul 11.00.Pada kondisi ini
ST2 0,661 1,310 0,910 masyarakat masih bisa menggunakan
ST3 0,721 1,327 1,051 air sungai Sumber Wayuh untuk

239
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

kegiatan irigasi, perikanan dan secara fisis. Nilai rata-rata parameter


peternakan. suhu dan kekeruhan untuk daerah
Kualitas air sungai Sumber kontrol (SK) memenuhi baku mutu
Wayuh pada pukul 15.00 mulai sedangkan daerah tercemar (ST)
membaik. Hal ini ditunjukkan telah melapaui baku mutu yang
dengan hasil analisis indeks ditentukan. Sedangkan nilai rata-rata
pencemaran pada pengukuran 3 parameter TDS, TSS, dan DHL di
(pukul 15.00) berkisar antara 0,789- seluruh titik sampel dan waktu
1,057.Kondisi ini berada pada pengukuran masih memenuhi baku
kondisi baik untuk titik SK, ST2, dan mutu.
ST4 secara berturut-turut nilai IPnya Tingkat kualitas air sungai
adalah 0,790, 0,910, dan 0,952. Sumber Wayuh berdasarkan Metode
Sedangkan pada titik ST1,ST3, dan Indeks Pencemaran pada pengukuran
ST3 berada pada kondisi tercemar 1 (pukul 07.00) tergolong kondisi
ringan secara berturut-turut nilai baik dengan nilai IP 0,535-0,806.
IPnya 1,050, 1,051, dan 1,057. Pengukuran 2 (pukul 11.00) nilai IP
Kualitas air sungai Sumber Wayuh berkisar 1,027-1,731 yang tergolong
yang membaik disebabkan proses tercemar ringan. Nilai IP pada
produksi tahu yang mulai berakhir. pengukuran 3 (pukul 15.00) berkisar
Sehingga beberapa parameter fisis 0,789-0,951 yang tergolong baik
juga mengalami penurunan nilai untuk SK, ST2, dan ST4. Sedangkan
konsentrasinya. Masyarakat dapat untuk ST1, ST3, dan ST5 nilai IP
menggunakan air sungai Sumber berkisar 1,049-1,057 yang tergolong
Wayuh untuk kegiatan irigasi, tercemar ringan. Sehingga
perikanan, dan peternakan pada masyarakat dapat menggunakan air
pukul 15.00 karena kondisi perairan sungai Sumber Wayuh untuk
sudah mulai membaik. kegiatan irigasi, perikanan, dan
peternakan pada pukul 07.00
PENUTUP (sebelum proses produksi tahu) dan
Simpulan pukul 15.00 (setelah berlangsung
Pengujian parameter fisis air proses produksi tahu).
sungai Sumber Wayuh menunjukkan
adanya pengaruh terhadap perubahan Saran
suhu, padatan tersuspensi (TSS), Perlu diadakan penelitian lebih
padatan terlarut (TDS), kekeruhan lanjut tentang pengaruh pembuangan
dan daya hantar listrik (DHL). limbah cair industri tahu ke dalam
Sehingga dapat dikatakan limbah cair perairan sungai Sumber Wayuh
industri tahu dapat menurunkan berdasarkan parameter kimia dan
kualitas air sungai Sumber Wayuh biologi. Sehingga diperoleh

240
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA”
21 MEI 2016

informasi kualitas sungai Sumber Badan Lingkungan Hidup. 2013.


Wayuh secara menyeluruh. Status Lingkungan Hidup Daerah
Perlunya tindak lanjut dari (SLHD) 2013. Blitar: Badan
aparat terkait (BLH dan Walikota Lingkungan Hidup Kota Blitar.
Blitar), mengingat sungai Sumber Gazali,I., Widiatmono,
Wayuh berada dalam kondisi B.R.,Wirosoedarmo, R. dkk.
tercemar, dan konsentrasi kekeruhan 2013.Evaluasi Dampak
yang sudah tidak sesuai dengan batas Pembuangan Limbah Cair Pabrik
yang dipersyaratkan (Permenkes RI Kertas Terhadap Kualitas Air
No. 416 Tahun 1990), sehingga Sungai Klinter Kabupaten
kualitasnya semakin turun. Nganjuk. Jurnal Keteknikan
Perlu diadakan program- Pertanian Tropis dan Biosistem
program pembinaan atau penyuluhan Vol. 1 No. 2, Juni 2013: 1-8.
yang berkelanjutan kepada
masyarakat, tentang arti penting dan Saraswati, S.P. dkk. 2014. Kajian
manfaat sungai agar terbina Bentuk dan Sensitivitas Rumus
kesadaran untuk turut menjaga dan Indeks PI, Storet, CCME
memelihara kualitas sungai. untukPenentuan Status Mutu
Terutama yang bertempat tinggal di Perairan Sungai Tropis di
sekitar sungai Sumber Wayuh yang Indonesia. J. Manusia dan
memiliki peran besar dalam Lingkungan, Vol. 21, No.2, Juli
timbulnya pencemaran sungai. 2014: 129-142

DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih,D,dkk. 2012. Analisis
Kualitas Air dan Strategi
Pengendalian Pencemaran Air
Sungai Blukar Kabupaten
Kendal.Jurnal PRESIPITASI Vol.
9 No.2 September 2012, ISSN
1907-187X
Ali, Azwar,dkk. 2013. Kajian
Kualitas Air dan Status Mutu Air
Sungai Metro di Kecamatan
Sukun Kota Malang. Jurnal Bumi
Lestari, Volume 13 No. 2,
Agustus 2013: 265-274

241

Anda mungkin juga menyukai