ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembuangan limbah cair
industri tahu di Kelurahan Pakunden terhadap sifat fisis dan Indeks Pencemaran air sungai
Sumber Wayuh Kota Blitar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan penentuan
sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling area. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Maret 2016 dan pengujian sampel di Laboratorium Lingkungan Perum Jasa
Tirta 1 Kota Malang. Parameter fisis air yang diuji meliputi: Suhu, TSS, TDS, Kekeruhan
dan Daya Hantar Listrik. Hasil penelitian menunjukkan suhu air sungai pada pukul 07.00
berada pada kisaran 27-28 ºC, pukul 11.00 berkisar 29-31 ºC dan melebihi baku mutu.
Sedangkan pada pukul 15.00 berkisar 28-29 ºC. Analisis Parameter TSS pada sampel 1
(07.00) berkisar antara 12,0-140,0 mg/L, pada sampel 2 (11.00) nilai TSS berkisar antara
11,4-319,0 mg/L. Sedangkan pada sampel 3 (15.00) nilai TSS berkisar antara 18,0-119,6
mg/L. Analisis parameter TDS pada sampel 1 (07.00) berkisar antara 400,0-581,6 mg/L,
pada sampel 2 (11.00) berkisar antara 367,2-1436 mg/L, dan pada sampel 3 (15.00)
berkisar antara 416-554,8 mg/L. Analisis parameter kekeruhan pada sampel 1 (07.00)
berkisar antara 3,97-167 NTU, sampel 2 (11.00) berkisar antara 2,09-352 NTU, dan
sampel 3 (15.00) berkisar antara 2,36-32,1 NTU. Analisis parameter DHL diperoleh hasil
465-694 μS/cm untuk sampel 1 (07.00), sampel 2 (11.00) berkisar antara 414-1077 465-
694 μS/cm, dan sampel 3 (15.00) berada pada kisaran 485-592 μS/cm. Nilai indeks
pencemaran sungai Sumber Wayuh pada pukul 07.00 berada dalam kondisi baik berkisar
antara 0,535-0,806. Pada pukul 11.00 berada dalam kondisi tercemar ringan dalam kisaran
1,027-1,731. Sedangkan pada pukul 15.00 dalam kondisi baik dan tercemar ringan berkisar
antara 0,789-1,057.
Kata Kunci:Sungai Sumber Wayuh, Sifat fisis air sungai, Indeks Pencemaran.
223
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
224
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
225
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
226
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
227
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
228
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
Hasil pengukuran suhu air suhu air sungai pukul 07.00 di titik
sungai Sumber Wayuh di 6 titik SK berada menunjukkan nilai 27 ºC,
sampel ditunjukkan dalam tabel 2. kondisi ini masih memenuhi baku
Baku mutu suhu yang ditetapkan mutu dan berada pada kondisi
dalam Perda Propinsi Jawa Timur normal. Pada waktu yang sama, di
No. 2 Tahun 2008 adalah deviasi ± titik ST1-ST3 terjadi kenaikan suhu
3ºC dari keadaan alamiah. Keadaan menjadi 27,5 ºC dan berada pada
alamiah air menunjukkan angka 25 kondisi normal serta masih
ºC, sehingga suhu air yang memenuhi baku mutu. Titik ST4 dan
diperbolehkan atau memenuhi syarat ST5 terjadi kenaikan suhu dan
jika hasil pengukuran suhu menunjukkan nilai 28 ºC namun
menunjukkan angka 22-28 ºC. masih memenuhi baku mutu. Pada
pengukuran pukul 07.00 ini
Tabel 2.Hasil pengukuran parameter
menunjukkan bahwa ada kenaikan
suhu
suhu pada titik-titik sampel, namun
Pengukuran Bak kenaikan ini masih dalam batas yang
Titik
07.0 11.0 15.0 u diperbolehkan baku mutu.
Samp
0 0 0 mut Pengukuran suhu lingkungan
el
u pada pukul 11.00 (saat adanya
27 29 28 kegiatan produksi tahu)
SK
ºC ºC ºC menunjukkan nilai 30 ºC.
27,5 30 29 Pengukuran suhu di titik SK
ST1
ºC ºC ºC menunjukkan nilai 29 ºC dan kondisi
27,5 30 28,5 ini telah melampaui batas yang
ST2 22-
ºC ºC ºC disyaratkan oleh baku mutu. Hal ini
28
27,5 30 29 diduga adanya pengaruh sinar
ST3 ºC
ºC ºC ºC matahari terhadap lingkungan
28 30,5 28,5 sehingga suhu air melebihi kondisi
ST4
ºC ºC ºC normalnya.Kenaikan suhu terjadi ada
28 31 29 titik ST1-ST3 menjadi 30 ºC. Suhu air
ST5
ºC ºC ºC sungai kembali meningkat di titik
ST4 menjadi 30,5ºC. Pada titik ST5
Berdasarkan tabel 2, terlihat suhu air meningkat kembali menjadi
bahwa suhu air sungai Sumber 31 ºC.Selain disebabkan adanya
Wayuh berada pada kisaran 27- pengaruh sinar matahari, limbah air
31ºC.Pengukuran suhu lingkungan tahu yang dibuang ke badan sungai
pada pukul 07.00 (sebelum adanya mengakibatkan peningkatan suhu air
kegiatan produksi tahu) pada titik ST1-ST5.Pada pukul 11.00
menunjukkan nilai 27 ºC.Pengukuran berlangsung kegiatan produksi tahu
229
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
230
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
231
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
dan IPAL dan masukan limbah dari (diambil pukul 11.00) dan mengalami
pabrik 3. penurunan dari sampel uji 2 ke
Pengujian sampel 3 yang sampel uji 3 (diambil pukul
merupakan hasil pengambilan 15.00).Sehingga ini membuktikan
sampel pada pukul 15.00 adanya hubungan antara kegiatan
menunjukan nilai TDS di titik SK produksi tahu dan pembuangan
sebesar 449,2 mg/L. Peningkatan limbah cair tahu terhadap konsentrasi
nilai TDS terjadi pada sampel ST1 bahan-bahan terlarutdalam air sungai
sebesar 538,4 mg/L akibat sisa-sisa Sumber Wayuh.
bahan buangan produksi limbah c. Parameter Total Suspended
pabrik 1 di titik ST1. Penurunan yang Solid (TSS)
diakibatkan pengenceran bahan- Hasil pengukuran total padatan
bahan terlarut oleh air sungai terjadi tersuspensi (Total Suspended
di titik ST2 sebesar 416 mg/L. Pada Solid/TSS) air sungai Sumber Wayuh
titik ST3 nilai TDS kembali di 6 titik sampel disajikan dalam
meningkat menjadi 500mg/L akibat tabel 4. Baku mutu TSS peruntukan
masuknya endapan bahan-bahan sungai kelas III adalah sebesar 400
buangan oleh IPAL.Sisa buangan mg/L. Kualitas air dikatakan baik
pada IPAL yang tinggi jika hasil pengukuran TSS kurang
mengakibatkan nilai TDS di titik dari 400 mg/L.
ST4. Pengenceran oleh air sungai
pada titik ini tidak mampu Tabel 4.Hasil pengukuran parameter
menurunkan nilai TDS, sehingga TSS
TDS yang terukur sebesar 546 mg/L.
Nilai TDS kembali meningkat akibat Titik Pengukuran Baku
tambahan bahan-bahan terlarut dari Samp 07.00 11.00 15.00 mutu
pembuangan limbah pabrik 3 sebesar el
554,8 mg/L. Nilai TDS pada titik ST5 SK 12,0 11,4 18,0
adalah terbesar jika dibandingkan mg/L mg/L mg/L
dengan titik sampel yang lain ST1 39,0 50,2 35,6
disebabkan bahan-bahan terlarut dari mg/L mg/L mg/L
pabrik 1, IPAL dan pabrik 3. ST2 15,0 52,6 77,2
400
Pada masing-masing titik mg/L mg/L mg/L
mg/L
pengambilan sampel, dengan sampel ST3 140 77,2 55,8
uji yang berbeda menunjukkan mg/L mg/L mg/L
adanya perubahan nilai TDS.Hal ini ST4 31,7 50,5 119,6
nampak bahwa grafik TDS air mg/L mg/L mg/L
cenderung naik dari sampel uji 1 ST5 28,0 319 55,6
(diambil pukul 07.00) ke sampel uji 2
232
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
233
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
234
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
235
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
236
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
237
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
µS/cm. Nilai ini menurun jika sebesar 506 µS/cm dan masih berada
dibandingkan dengan pengukuran pada kondisi normal. Nilai DHL di
sampel uji 1. Hal ini disebabkan titik ST1 mengalami peningkatan
penurunan konsentrasi TDS di titik menjadi 557 µS/cm akibat
SK pada saat dilakukannya meningkatnya nilai TDS oleh sisa-
penelitian.Nilai DHL terjadi sisa bahan buangan dari pabrik 1.Di
peningkatan di titik ST1 akibat titik ST2 nilai DHL mengalami
masuknya limbah tahu dari pabrik 1 penurunan menjadi 485 µS/cm.
yang berindikasi meningkatnya Penurunan DHL terkait menurunnya
konsentrasi TDS. Nilai DHL yang konsentrasi TDS karena pengenceran
terukur sebesar 636 µS/cm dan masih oleh air sungai.Peningkatan nilai
memenuhi baku mutu yang DHL kembali terjadi di titik ST3
ditentukan. Di titik ST2 terjadi akibat sisa-sisa buangan oleh IPAL
penurunan nilai DHL menjadi 633 yang dapat meningkatkan nilai
µS/cm yang disebabkan penurunan TDS.Sehingga nilai DHL ikut
konsentrasi TDS akibat pengenceran meningkat menjadi sebesar 501
oleh air sungai di titik ST2.Nilai µS/cm akibat peningkatan
DHL kembali meningkat di titik ST3 konsentrasi TDS di titik ST3. Pada
menjadi sebesar 747 µS/cm. titik ST4 nilai DHL kembali menurun
Peningkatan nilai DHL terjadi akibat akibat penurunan konsentrasi TDS
meningkatnya konsentrasi TDS oleh karena pengenceran oleh air sungai
pembuangan limbah tahu dari menjadi sebesar 552 µS/cm.
IPAL.Di titik ST4 terjadi penurunan Sedangkan di titik ST5 nilai DHL
nilai DHL menjadi 654 µS/cm. meningkat akibat masuknya sisa-sisa
Penurunan disebabkan konsentrasi bahan buangan oleh pabrik 3 yang
TDS di titik ST4 yang menurun mengakibatkan peningkatan
karena mengalami pengenceran oleh konsentrasi TDS. Nilai DHL yang
air sungai. Nilai DHL kembali terukur sebesar 592 µS/cm.
meningkat secara drastis di titik ST5 Meskipun pabrik 1 telah berhenti
sebesar 1077 µS/cm. Titik ST5 yang beroperasi, namun masih ada
menerima beban pencemaran dampak terhadap kekeruhan dan
tertinggi akibat limbah tahu oleh padatan terlarut yang dapat
pabrik 1, IPAL dan pabrik 3. meningkatkan nilai DHL air sungai
Sehingga di titik ST5 konsentrasi Sumber Wayuh.
meningkat drastis dan berdampak Pada masing-masing titik
pada meningkanya nilai DHL. pengambilan sampel, dengan sampel
Analisis sampel uji 3 yang uji yang berbeda menunjukkan
diambil pada pukul 15.00 adanya perubahan nilai daya hantar
menunjukan nilai DHL di titik SK listrik air sungai.Hal ini nampak
238
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
239
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
240
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1
DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih,D,dkk. 2012. Analisis
Kualitas Air dan Strategi
Pengendalian Pencemaran Air
Sungai Blukar Kabupaten
Kendal.Jurnal PRESIPITASI Vol.
9 No.2 September 2012, ISSN
1907-187X
Ali, Azwar,dkk. 2013. Kajian
Kualitas Air dan Status Mutu Air
Sungai Metro di Kecamatan
Sukun Kota Malang. Jurnal Bumi
Lestari, Volume 13 No. 2,
Agustus 2013: 265-274
241