Ekiawan Bempah, Moh. Asriadi, moh. Rijal antadi, moh. Ikbal yusuf, dewi amelia febrina
mosii, nurfadila matta, cut febriani
Jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas
Negeri Gorontalo
2020
Abstrak
sungai terdapat beberapa kandungan yakni organik dan anorganik yang tinggi akan
kandungan dan bersumber dari aktivitas masyarakat berupa pembuangan limbah cair ke
sungai ataupun perairan lainnya. Aktivitas tersebut seperti mandi, cuci dan kakus (MCK).
Sumber dari pencemaran air ialah sangat ditentukan oleh beberapa jenis kegiatan serta
pemanfaat sumber daya air oleh manusia yang berada di sekitar air tersebut. Kualitas air yang
buruk dapat menyebabkan biota di perairan menjadi terganggu dan dapat menyebabkan
ketidakseimbangan ekosistem. Tujuan penulisan ertikel ialahuntuk mengedentifikasi dampak
perubahan warna sungai terhadap biota di perairan. Hasil literature menunjukan Penurunan
kualitas lingkungan dalam hal ini degrasi air adalah dampak dari limbah buangan yang belum diolah
ke badan sungai yang tidak terkendali. Tingginya aktivitas pembangunan di sepanjang sungai
menyebabkan daya dukung sungai terhadap polutan tidak sesuai. Berdasarkan Supratiwi (2014)
bahwa sekitar 60 hingga 70 persen pencemaran sungai disebabkan oleh limbah domestik, sedangkan
limbah yang dapat diolah hanya 6,1 persen. Walaupun penurunan pencemaran sungai akibat limbah
industri telah mencapai 40 persen, tingginya kontribusi limbah rumah tangga menyebabkan sungai
masih terus tercemar.Palembang pernah dijuluki Venesia dari Timur, karena menjadikan sungai
sebagai sarana transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat.
PENDAHULUAN
sungai terdapat beberapa kandungan yakni organik dan anorganik yang tinggi akan
kandungan dan bersumber dari aktivitas masyarakat berupa pembuangan limbah cair ke
sungai ataupun perairan lainnya. Aktivitas tersebut seperti mandi, cuci dan kakus (MCK)
yang menyebabkan menurunnya kualitas air. Air limbah yang berasal dari hasil buangan dari
kegiatan rumah tangga pada bantaran sungai yang langsung dialirkan menuju ke drainase
atau langsung masuk menuju sungai. Meningkatnya debit air limbah domestik yang
dihasilkan dapat menyebabkan meningkatnya beban pencemaran air limbah.
Sumber dari pencemaran air ialah sangat ditentukan oleh beberapa jenis kegiatan serta
pemanfaat sumber daya air oleh manusia yang berada di sekitar air tersebut. Kualitas air yang
buruk dapat menyebabkan biota di perairan menjadi terganggu dan dapat menyebabkan
ketidakseimbangan ekosistem. Akibat masuknya berbagai limbah, baik limbah cair maupun
padat dapat menjadi permasalahan yang sangat kompleks terhadap biota di perairan dan
semakin tinggi tingkat pencemaran pada sungai dapat mengurangi daya tampung sungai
menjadi berkurang.Di dalam perairan sungai juga terdapat beberapa komponen penting yang
bisa dijadikan patokan dalam penentuan biota yang hidup di perairan sungai tersebut
terganggu atau tidak. Seperti ph,salinitas dan oksigen terlarut yang terdapat di dalam perairan
tersebut. Tujuan penulisan ertikel ialah untuk mengedentifikasi dampak perubahan warna
sungai terhadap biota di perairan.
METODE
Metode yang d pakai di dalam penulisan arikel ini ialah literature riview. Metode ini
berusaha bakal meringkas kondisi pemahaman terkini mengenai suatu topik. (Nursalam, 2016
dalam Baharta dan Shanti, 2019). Mengemukakan Studi literatur sendiri merupakan kegiatan
pengumpulan data baik data pustaka maupun dokumentasi. Bentuk penulisan ini yang di gunakan
adalah studi literature riview yang berpusat pada topik atau variabel yang ingin di teliti (Darmadi,
2011; Nursalam, 2016 dalam Baharta dan Shanti, 2019). Pustaka yangdi pakai di dalam artikel riview
ini berasal dari artikel ilmiah yang di cari melalui google scholar.
KESIMPULAN
Berdasarkan beberapa referensi yang ada di di dalam pembahasan, maka penulis dapat
menyimpulkan dampak dari perubahan warna sungai terhadap biota yaitu, mengganggu
kehidupan biota air, Di lingkungan akuatik, organisme akuatik menjadi semakin langka.
Inifitur komunitas jarang ikan kecil dan kehidupan air lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan
jarangnya komunitas ikan kecil dan organisme akuatik lainnya juga menyebabkan organisme
akuatik terganggu oleh oksigen dan perlu di kurangi perkembangannya. Pengelolaan air
sangat penting karena kondisi sungai terkadang memburuk. Penurunan kualitas air sungai
disebabkan karena sungai digunakan sebagai penampung limbah, terutama limbah domestik,
sehingga meningkatkan pencemaran dan merusak ekosistem.
Agustiningsih, Dyah. 2012. Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai
Blukar Kabupaten Kendal. Jurnal Presipitasi Vol. 9 No.2September 2012, ISSN 1907-187X.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016 tentang Mutu Air Limbah
Rumah Tangga.
Anna, Alif Noor. 1991. Air Limbah Industri Permasalahandan Penanggulangannya. Forum
Geografi.08 : 50-51, 1991. Surakarta :FakultasGeografi, UniversitasMuhammadiyah
Surakarta.
Chapra, S. C., 1997. Surface Water Quality Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
Palembang. 2017. Laporan Pelaksanaan Pemantauan/Kajian Kualitas Air Sungai dan Anak
Sungai dalam Wilayah Kota Palembang Tahun 2017.
Depkes RI. 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.Eagly, A.H., & Chaike, S. (1993). The
Pscychology of Attitudes. New York: Harcourt, Brace & Janovich.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Perairan. Kanisius: Yogyakarta.
Eilam, E., dan Trop, T. 2012. Factors Influencing Adults’ Environmental Attitudes and Behaviour and
The Roleh of Environmental Schools in Influencing Their Communities. Educ. Urban Soc.,
June, 1-30.
Fitriyana, I. 2004. Kualitas Perairan Sungai Citarum Berdasarkan Indeks Biotik. Skripsi. Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Muzamil, M.A .2010.DampakLimbahCairpabrikTekstil PT KenariaTerhadapKualitas Air Sungai
WinongSebagaiIrigasiPertanian di DesaPurwosemanSidoharjoKebupatenSragen.Jurusan
IlmuPengetahuanSosial .UniversitasSebelasMaret.
Pavita, Komang Della, dkk. 2014. Studi Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Akibat
Buangan Limbah Domestik (Studi Kasus Kali Surabaya Kecamatan Wonokromo). Jurnal
Sumberdaya dan Lingkungan
Risyanto, R., &Widyastuti, M. (2004).Pengaruh Perilaku Penduduk Dalam Membuang Limbah
Terhadap Kualitas Air Sungai Gajahwong (The Influence of People Behaviour in
Disposing Waste to the Gajahwong Water Quality).JurnalManusiadanLingkungan, 11(2), 73-
85
Tafangenyasha, C., &Dzinomwa, T. (2005). Land-use impacts on river water quality in lowveld sand
river systems in south-east Zimbabwe. Land Use and Water Resources Research, 5(1732-
2016- 140251).
Wardhana, A. H., Kencanawati, E., &Jatmiko, C. B. (2001).The effect of “patikankebo”(Euphorbia
hirta L) preparations on erythrocyte number, haemoglobin level and haematocrit value of
chicken infected with Eimeriatenella.JurnalIlmuTernakdanVeteriner, 6(2), 126-133.
Warlina, L. (2004). Pencemaran air: sumber, dampakdanpenanggulangannya. InstitutPertanian
Bogor.
Wiwoho, W. (2005).Model Identifikasi Daya Tampung Beban Cemaran Sungai dengan Qual2E
(Study Kasus Sungai Babon) .Doctoral dissertation, Program
PascasarjanaUniversitasDiponegoro.