Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

TEKNIK LINGKUNGAN

Dosen Pembimbing: Anie Yulistyorini, S.T,M.Sc.

PENCEMARAN AIR SUNGAI CIBANTEN

Oleh:

Dinda Alya Aqilah (190523648148)

A3-13MA

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2021
A. Letak Geografis Sungai

Lokasi : Banten, Kec. Kasemen, Kota Serang, Banten


Hulu sungai : Gunung Karang
Muara sungai : Laut Jawa
Ukuran cekungan : DAS: 194 km2 (75 sq mi)
Panjang : 35 km (22 mi)

B. Permasalahan Pencemaran Air Yang Terjadi

Sungai Cibanten Kota Serang

Sungai di Provinsi Banten seperti sungai-sungai di Indonesia pada umumnya yang


mengalami masalah yang hampir sama yaitu masalah pencemaran air sungai,
penurunan kualitas perairan, penurunan debit air dan pendangkalan sungai. Apabila
tidak ada usaha-usaha pencegahan dan pengendalian dikhawatirkan pencemaran dan
sedimentasi akan terus-menerus berlangsung. Hal ini akan memberikan tekanan
terhadap ekosistem perairan sungai. Guo et menyebutkan degradasi lingkungan
perairan sungai dan danau sangat dipengaruhi oleh subsistem populasi penduduk,
subsistem sumberdaya air, subsistem industri, subsistem polusi (pencemaran),
subsistem kualitas air, subsistem pariwisata dan subsistem pertanian. (Guo et al. 2001)
Sungai Cibanten sebagai salah satu potensi sumber daya alam penting yang
dimiliki Kabupaten Serang maupun Kota Serang, dalam menunjang keberlanjutan
pembangunan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah perkotaan dan
industri, terutama industri di kawasan kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel, wilayah
yang juga merupakan lokasi rencana pembangunan pelabuhan Bojonegara.
Berdasarkan hasil studi Kogas Driyap Konsultan tahun 2000 berjudul “Technical
Assitance Services To PDAM Kabupaten Serang” diperoleh kesimpulan bahwa Sungai
Cibanten adalah sungai paling potensial untuk dikembangkan sebagai sumber air baku.
Melihat kondisi DAS Cibanten yang terus terdegradasi dan debit Sungai Cibanten saat
ini yang memiliki kecenderungan menurun, maka Sungai Cibanten sulit untuk
dijadikan modal dasar pembangunan, untuk mendukung pertumbuhan kota Serang
sebagai pusat pemerintahan. (Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Vol. 4, 2014)
Sungai Cibanten merupakan salah satu potensi sumber daya alam penting yang
dimiliki Kota Serang, dalam menunjang keberlanjutan pembangunan dan mendukung
pertumbuhan ekonomi di wilayah perkotaan dan industri. Sungai Cibanten juga
merupakan sungai paling potensial untuk dikembangkan sebagai sumber air baku.
Namun, tingginya potensi limbah pencemar yang masuk dari daratan melalui Sungai
Cibanten yang akan menambah beban pencemaran dari tahun ke tahun.
Sejumlah warga Kaujon, Kota Serang mengeluhkan kondisi air Sungai Cibanten
yang keruh dan berbau. Warga menduga air sungai tercemar akibat adanya
penambangan pasir dan limbah dari rumah sakit, sebab sebelumnya sempat ada yang
menemukan banyak sampah plastik dan botol obat. Ketua Rukun Tetangga (RT)
05/RW 01, Kaujon Pasar Sore, Kota Serang Dodi Ahadiat menjelaskan, saat ini warga
enggan menggunakan air Sungai Cibanten untuk kebutuhan mencuci. Sebab, air sungai
yang keruh dan sedikit berbau akibat tercemar limbah, apalagi saat musim kemarau.
(Kabar Banten, 2019)
C. Sumber Pencemaran Air nya
Pencemaran yang terjadi di perairan sungai diduga berasal dari aliran (masukan)
beban limbah dari kegiatan masyarakat yang berlangsung di indogenous (badan air
sungai) dan di exogenous (luar sungai). Limbah yang berasal dari kegiatan yang
berlangsung di badan air bersumber dari kegiatan industri, domestik, pertanian,
peternakan, perhotelan, rumah sakit, dan perkotaan. Pendangkalan yang terjadi di
sungai diduga dari erosi yang berasal dari daerah tangkapan air (DTA) dan sempadan
sungai. Erosi yang tinggi pada daerah tersebut akan terbawa oleh aliran sungai yang
pada akhirnya akan mengendap sebagai sedimen di dasar sungai. Akumulasi dari erosi
yang terjadi terus-menerus akan mengarah pada terjadinya pendangkalan sungai,
penurunan kuantitas dan kualitas air serta dapat merusak habitat di badan perairan
sungai. (Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, 2017)

Selain itu, meningkatnya beban pencemaran yang masuk ke perairan sungai


Cibanten ini juga disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang berdomisili di sekitar
sungai, mengingat besarnya aktivitas yang dilakukan dan semakin bertambahnya
permukiman sepanjang Sungai Cibanten. Pada umumnya masyarakat sekitar sungai
membuang limbah domestik, baik limbah cair maupun limbah padat langsung ke
perairan sungai. Hal ini akan memberikan tekanan terhadap ekosistem perairan sungai.
Pengambil Contoh Uji Lapangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang
Yuyun Kurnia menjelaskan, dari hasil uji lapangan di Sungai Cibanten yang berlokasi
di Kaujon masih dalam batas wajar. Mulai dari kadar kekeruhan, suhu atau temperatur
air sungai, hingga kadar garam atau salinitas. berdasarkan uji parameter lingkungan, air
sungai di daerah Kasemen memiliki tingkat kadar besi yang cukup tinggi. "Daerah
Kasemen, seperti Kilasah ke sana lagi itu kadar besinya cukup tinggi. Bahkan, dapat
terlihat secara jelas, namun masyarakatnya tidak memperhatikan itu," tuturnya. (Kabar
Banten, 2019)
D. Dampak Negatif Pencemaran

Dampak yang dapat diakibatkan dari pencemaran air tersebut yaitu:


a. Dampak terhadap mahluk hidup di dalam air
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan
menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan
kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi
perkembangannya, akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air
secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah jadi terhambat dan air
limbah susai terurai
b. Produktivitas tanaman menjadi terganggu.
Air merupakan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila kualitas air sungai menurun, maka
hasil produksidari tanamanpun ikut munurun
c. Dampak terhadap kualitas air
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang
dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu (Efendi, 2003). Air sungai
yang telah mengalami pencemaran logam berat dan penurunan kualitas, apabila
digunakan sebagai air konsumsi rumah tangga ataupun untuk pengairan, terutama
untuk tanaman pangan akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi
konsumen
d. Dampak terhadap kesehatan
Air sungai yang kotor dapat menjadi pembawa berbagai macam penyakit
menular, seperti Kolera, Disentri, Diare dll.
e. Menyebabkan Banjir
Penumpukan sampah pada sungai dapat menyebabkan aliran air sungai
tersebut menghambat. Apabila terjadi hujan deras, maka akan mengakibatkan
banjir yang sangat merugikan.
f. Berkurangnya tersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari – sehari
Air merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Air diperlukan untuk minum,
mandi, mencuci pakaian, pengairan dalam bidang pertanian dan minuman untuk
ternak.

g. Dampak terhadap estetika lingkungan


Dengan semakin banyaknya zatorganik yang dibuang kelingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai
dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika
lingkungan.
E. Solusi Mencegah Atau Mengurangi Pencemaran Air Tersebut

Untuk mencegah terjadinya pencemaran air sungai perlu dilakukan upaya


pengendalian. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran air sungai
ialah:
1) Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup,
meningkatkan daya dukung lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau
dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
2) meningkatkan kemampuan daya tamping lingkungan hidup untuk menyerap
zat, energi, dan/atau komponen lainnya yang dibuang ke dalamnya,
mengendalikan terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak
langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan
lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang
berkelanjutan.
3) Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau
mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
4) Tidak membuang sampah kesungai.
5) Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
6) Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu
dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
7) Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih
lainnya tidak tercemar.

F. Dokumentasi
Sungai Cibanten bagian Hulu, Jembatan Lingkar Selatan kecamatan Cipare
Sungai Cibanten bagian hilir, Desa Kasemen (Depan PT Sauh Bahtera) Kecamatan
Kasemen.

Kondisi di sepanjang Sungai Cibanten

DAFTAR PUSTAKA
Baherema,, Suprihatinb dan Nastiti Siswi Indrasti. 2019. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Vol. 4 No. 1 (Juli 2014): 60 – 69. Depok: Institiut Pertanian Bogor
Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang. 2017. Article: Pemantauan Kualitas Sungai Cibanten
Tahun 2017. Kota Serang. Link Url: https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-
pdf/PEMANTAUAN%20KUALITAS%20AIR%20SUNGAI%20CIBANTEN.pdf
Putri, Rizky. 2019. Kabar Bante: Keruh dan Berbau, Warga Keluhkan Kondisi Sungai
Cibanten. Kota Serang. Link Url: https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/serang/pr-
59622241/keruh-dan-berbau-warga-keluhkan-kondisi-sungai-cibanten?page=2

Anda mungkin juga menyukai