Anda di halaman 1dari 14

NAMA IKHWANSYAH PUTRA

NIM 112021163

KASUS PERMASALAHAN LINGKUNGAN


DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL
DI INDONESIA
Dampak yang Timbul dari
Aktivitas Dredging di Kepulauan Riau
Aktivitas Dredging
Rencana pemerintah mengenai proyek pendalaman alur 
laut di beberapa wilayah di Kepulauan Riau mengadopsi
pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang
Kebijakan Kelautan Indonesia yang diberlakukan pada
tanggal (23-02-2017) lalu.

Ketua Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI)


DPD Kepri, Evi Juliana Abdul Muti mengatakan, Proyek
pendalaman alur laut (Dredging) di Kepulauan Riau
 melibatkan beberapa pihak swasta terutama di Batam dan
Tj Balai Karimun.

“lebih dari 10 titik Dredging yang tersebar di Kepri


 diantaranya di wilayah perairan Batam dan Tj Balai
Karimun dimana pemerintah bekerjasama dengan pihak
swasta,”ungkap Evi kepada detikepri.com, Kamis (28/6).
• Dampak Lingkungan
AKTIVITAS Kegiatan proyek pendalaman alur laut (Dredging) di
DREDGING Kepulauan Riau sangat berdampak terhadap lingkungan
tanpa pengecualian.
Potensi dampak yang disebabkan oleh kegiatan Dradging
Capital menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 No. 3a
Tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan
hidup.
• Gangguan Terhadap Biota Lautd
Dampak yang sangat penting terhadap biota perairan yang
berada disekitar Kegiatan dradging akan mengganggu
biota yang ada di wetland/lahan basah seperti mangrove,
bangsa krustase, larva-larva ikan dan biota perairan
lainnya seperti terumbu karang dan padang lamun.
Gangguan terhadap biota perairan dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
disebabkan oleh kegiatan pengerukan sedangkan secara
tidak langsung merupakan dampak lanjutan dari
penurunan kualitas air laut.
AKTIVITAS
DREDGING PEMECAH MASALAH

“Seperti yang telah disampaikan beberapa


waktu lalu mengenai KPLHI Kepri hanya
meminta tiga point terkait kegiatan Legal
dredging diantaranya meminta pemerintah
mensosialisasikan amdal secara transparan
kepada masyarakat, reboisasi pasca
tambang dan CSR dari Dredging mesti
tepat sasaran kepada masyarakat yang
terkena imbasnya,”ujarnya.
Pencemaran Sungai Ciliwung dan Dampak
Buruknya Bagi Masyarakat DKI Jakarta
Pencemaran Sungai
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam
kehidupan umat manusia dan semua mahkluk hidup yang ada di
bumi. Keberadaan air sangat mempengaruhi kehidupan makhluk
yang ada di bumi sehingga air seringkali disebut sebagai sumber
kehidupan. Salah satu sumber air adalah sungai, yaitu aliran air
alami yang memanjang dan mengalir secara terus-menerus dari
hulu menuju hilir. DKI Jakarta dilintasi oleh 13 sungai besar dan
beberapa sungai kecil serta 40 situ tersebar di 5 wilayah kota yang
sangat potensial sebagai air permukaan untuk menunjang
kehidupan manusia (Hendrawan, 2010). Sungai terbesar dan
terpanjang di DKI Jakarta adalah Sungai Ciliwung. Panjang sungai
Ciliwung dari bagian hulu sampai muara di pesisir pantai Teluk
Jakarta adalah ± 117 km, dengan luas DAS Ciliwung sekitar 347
km2 (Said, 2018). Sungai Ciliwung mengalir melalui tengah Jakarta
dan melintasi banyak permukiman dan perkampungan padat. Hal
tersebut menyebabkan sungai Ciliwung menjadi tercemar karena
kerap kali menjadi tempat pembuangan limbah cair maupun limbah
padat dari kegiatan pabrik maupun rumah tangga
Pencemaran
Sungai • Disampingpemanfaatan sungai yang positif, masyarakat juga
memanfaatkan sungai secara negatif denganmenjadikan sungai
sebagai sarana pembuangan limbah rumah tanga maupun limbah
pabrik.Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengatakan
bahwa 61% sungai di Jakarta masukke dalam kategori cemar berat.

• Sungai yang tercemar dapat memberikan dampak buruk seperti


bencana bagi kehidupanmanusia di sekitarnva. Selain itu, ekosistem
di sekitar sungai juga akan terganggu. Adapun dampak lain yang
ditimbulkan dari pencemaran sungai adalah terjadinya bencana
banjir,munculnya berbagai penyakit, berkurangnya ketersediaan air
bersih, matinya ikan-ikan sertaekosistem air yang ada di alamnya
dan mengganqgu produktivitas tanaman. Salah satu contohbencana
yang pernah terjadi di DKI Jakarta yang diakibatkan oleh
pencemaran sungai adalahbencana banjir yang merendam sebagian
daerah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Pencemaran Mengatasi Pencemaran Sungai
Sungai
Terdapat banyak cara yanq bisa dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasipencemaran
sungai, yaitu dengan memberikan pendidikan
kepada masyarakat mengenaipentingnya
menjaga kebersihan sungai dengan tidak
membuang sampah sembarangan,memberikan
penyuluhan ataupun pelatihan tentang
pengelolaan limbah dengan baik,merehabilitasi
sungai yang tercemar dengan
membersinkannya secara
berkelanjutan,mengqunakan teknik bioremidiasi
untuk menetralkan senyawa berbahava dari
limbah cair disungai dan menegakkan aturan
larangan membuang sampah di sungai dengan
konsisten danmenindak siapapapun yang
melanggarnya.
Pembangunan Infrastruktur di Indonesia
Merusak Lingkungan
• Beberapa kota dan negaradi dunia sudah mulai membangun
infrastruktur hijau.Manfaat dari infrastruktur ini tent saja
ramahlingkungan dan berkelanjutan.

• Di Indonesia, infrastruktur hijau tergolong bar danmash jarang


diterapkan. Kebanyakan pembangunanjustru malah merusak
alam.

• “Hal yang benar itu, menanam dan merangkai pohondulu sebelum


jalan dibangun. Kalau sekarang (diIndonesia) jalan dibangun
dengan menebang pohon,jar arsitek senior dari PT
Wiswakharman, AndySiswanto di Jakarta, Jumat (11/12/2015).

• Pembangunan yang melawan alam, kata Andy, akanmenciptakan


bencana. Contohnya, pembangunanjalan yang tidak
memperhatikan drainase, maka akanmenimbulkan banjir.

• Begitu juga dengan bangunan-bangunan bertingkat.Jika hanya


membangun dan menebang poon disekitarnya, maka
keseimbangan alam akanterganggu.
• Di Amerika Serikat, lanjut Andy, pemerintahnya
mulaimemperhatikan pengembangan infrastruktur yangtidak
merusak alam.

• Melalui US Environmental Protection Agency,pemerintah AS


fokus pada proses alami vegetasiuntuk mengatur air dan
menciptakan perkotaan yanglebih sehat.

• Selain AS, China juga telah memperhatikanpembangunan


infrastruktur hijau.

• "Di China, hampir semua sistem tersusun rapi, baik itusistem


lanskap, hardscape, maupun sistem drainase,"tutur Andy.

• Menurut dia, Indonesia juga perlu mengikuti jejaknegara-negara


tersebut. Dengan demikian, manfaatinfrastruktur hijau bisa
tercapai.
PEMECAH MASALAH

“Seperti yang telah disampaikan beberapa


waktu lalu mengenai KPLHI Kepri hanya
meminta tiga point terkait kegiatan Legal
dredging diantaranya meminta pemerintah
mensosialisasikan amdal secara transparan
kepada masyarakat, reboisasi pasca
tambang dan CSR dari Dredging mesti
tepat sasaran kepada masyarakat yang
terkena imbasnya,”ujarnya.
Terima Kasih
M. TIDAR BRANUS
112021167
REKAYASA LINGKUNGAN
II.G

Anda mungkin juga menyukai