DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL DI INDONESIA Dampak yang Timbul dari Aktivitas Dredging di Kepulauan Riau Aktivitas Dredging Rencana pemerintah mengenai proyek pendalaman alur laut di beberapa wilayah di Kepulauan Riau mengadopsi pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia yang diberlakukan pada tanggal (23-02-2017) lalu.
Ketua Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI)
DPD Kepri, Evi Juliana Abdul Muti mengatakan, Proyek pendalaman alur laut (Dredging) di Kepulauan Riau melibatkan beberapa pihak swasta terutama di Batam dan Tj Balai Karimun.
“lebih dari 10 titik Dredging yang tersebar di Kepri
diantaranya di wilayah perairan Batam dan Tj Balai Karimun dimana pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta,”ungkap Evi kepada detikepri.com, Kamis (28/6). • Dampak Lingkungan AKTIVITAS Kegiatan proyek pendalaman alur laut (Dredging) di DREDGING Kepulauan Riau sangat berdampak terhadap lingkungan tanpa pengecualian. Potensi dampak yang disebabkan oleh kegiatan Dradging Capital menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 No. 3a Tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup. • Gangguan Terhadap Biota Lautd Dampak yang sangat penting terhadap biota perairan yang berada disekitar Kegiatan dradging akan mengganggu biota yang ada di wetland/lahan basah seperti mangrove, bangsa krustase, larva-larva ikan dan biota perairan lainnya seperti terumbu karang dan padang lamun. Gangguan terhadap biota perairan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung disebabkan oleh kegiatan pengerukan sedangkan secara tidak langsung merupakan dampak lanjutan dari penurunan kualitas air laut. AKTIVITAS DREDGING PEMECAH MASALAH
“Seperti yang telah disampaikan beberapa
waktu lalu mengenai KPLHI Kepri hanya meminta tiga point terkait kegiatan Legal dredging diantaranya meminta pemerintah mensosialisasikan amdal secara transparan kepada masyarakat, reboisasi pasca tambang dan CSR dari Dredging mesti tepat sasaran kepada masyarakat yang terkena imbasnya,”ujarnya. Pencemaran Sungai Ciliwung dan Dampak Buruknya Bagi Masyarakat DKI Jakarta Pencemaran Sungai Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia dan semua mahkluk hidup yang ada di bumi. Keberadaan air sangat mempengaruhi kehidupan makhluk yang ada di bumi sehingga air seringkali disebut sebagai sumber kehidupan. Salah satu sumber air adalah sungai, yaitu aliran air alami yang memanjang dan mengalir secara terus-menerus dari hulu menuju hilir. DKI Jakarta dilintasi oleh 13 sungai besar dan beberapa sungai kecil serta 40 situ tersebar di 5 wilayah kota yang sangat potensial sebagai air permukaan untuk menunjang kehidupan manusia (Hendrawan, 2010). Sungai terbesar dan terpanjang di DKI Jakarta adalah Sungai Ciliwung. Panjang sungai Ciliwung dari bagian hulu sampai muara di pesisir pantai Teluk Jakarta adalah ± 117 km, dengan luas DAS Ciliwung sekitar 347 km2 (Said, 2018). Sungai Ciliwung mengalir melalui tengah Jakarta dan melintasi banyak permukiman dan perkampungan padat. Hal tersebut menyebabkan sungai Ciliwung menjadi tercemar karena kerap kali menjadi tempat pembuangan limbah cair maupun limbah padat dari kegiatan pabrik maupun rumah tangga Pencemaran Sungai • Disampingpemanfaatan sungai yang positif, masyarakat juga memanfaatkan sungai secara negatif denganmenjadikan sungai sebagai sarana pembuangan limbah rumah tanga maupun limbah pabrik.Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengatakan bahwa 61% sungai di Jakarta masukke dalam kategori cemar berat.
• Sungai yang tercemar dapat memberikan dampak buruk seperti
bencana bagi kehidupanmanusia di sekitarnva. Selain itu, ekosistem di sekitar sungai juga akan terganggu. Adapun dampak lain yang ditimbulkan dari pencemaran sungai adalah terjadinya bencana banjir,munculnya berbagai penyakit, berkurangnya ketersediaan air bersih, matinya ikan-ikan sertaekosistem air yang ada di alamnya dan mengganqgu produktivitas tanaman. Salah satu contohbencana yang pernah terjadi di DKI Jakarta yang diakibatkan oleh pencemaran sungai adalahbencana banjir yang merendam sebagian daerah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Pencemaran Mengatasi Pencemaran Sungai Sungai Terdapat banyak cara yanq bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasipencemaran sungai, yaitu dengan memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenaipentingnya menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan,memberikan penyuluhan ataupun pelatihan tentang pengelolaan limbah dengan baik,merehabilitasi sungai yang tercemar dengan membersinkannya secara berkelanjutan,mengqunakan teknik bioremidiasi untuk menetralkan senyawa berbahava dari limbah cair disungai dan menegakkan aturan larangan membuang sampah di sungai dengan konsisten danmenindak siapapapun yang melanggarnya. Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Merusak Lingkungan • Beberapa kota dan negaradi dunia sudah mulai membangun infrastruktur hijau.Manfaat dari infrastruktur ini tent saja ramahlingkungan dan berkelanjutan.
• Di Indonesia, infrastruktur hijau tergolong bar danmash jarang
diterapkan. Kebanyakan pembangunanjustru malah merusak alam.
• “Hal yang benar itu, menanam dan merangkai pohondulu sebelum
jalan dibangun. Kalau sekarang (diIndonesia) jalan dibangun dengan menebang pohon,jar arsitek senior dari PT Wiswakharman, AndySiswanto di Jakarta, Jumat (11/12/2015).
• Pembangunan yang melawan alam, kata Andy, akanmenciptakan
bencana. Contohnya, pembangunanjalan yang tidak memperhatikan drainase, maka akanmenimbulkan banjir.
• Begitu juga dengan bangunan-bangunan bertingkat.Jika hanya
membangun dan menebang poon disekitarnya, maka keseimbangan alam akanterganggu. • Di Amerika Serikat, lanjut Andy, pemerintahnya mulaimemperhatikan pengembangan infrastruktur yangtidak merusak alam.
• Melalui US Environmental Protection Agency,pemerintah AS
fokus pada proses alami vegetasiuntuk mengatur air dan menciptakan perkotaan yanglebih sehat.
• Selain AS, China juga telah memperhatikanpembangunan
infrastruktur hijau.
• "Di China, hampir semua sistem tersusun rapi, baik itusistem
lanskap, hardscape, maupun sistem drainase,"tutur Andy.
• Menurut dia, Indonesia juga perlu mengikuti jejaknegara-negara
tersebut. Dengan demikian, manfaatinfrastruktur hijau bisa tercapai. PEMECAH MASALAH
“Seperti yang telah disampaikan beberapa
waktu lalu mengenai KPLHI Kepri hanya meminta tiga point terkait kegiatan Legal dredging diantaranya meminta pemerintah mensosialisasikan amdal secara transparan kepada masyarakat, reboisasi pasca tambang dan CSR dari Dredging mesti tepat sasaran kepada masyarakat yang terkena imbasnya,”ujarnya. Terima Kasih M. TIDAR BRANUS 112021167 REKAYASA LINGKUNGAN II.G
Membangun Kesadaran Masyarakat Akan Kebersihan Dan Kesehatan Serta Pembinaan Kesadaran Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup Di Kelurahan Pungkur Kecamatan Regol