Anda di halaman 1dari 9

PENCEMARAN SUNGAI CILIWUNG DI KOTA DEPOK

Disusun Oleh:

Putu Sasiwimba Aryadewi


(2005511077)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
SEMESTER GANJIL 2021
RINGKASAN
Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang mengalir di kota Depok. Sungai tersebut
mengalir sepanjang perkotaan mulai dari Bogor hingga pantai utara Jakarta. Sungai yang
panjangnya 120 kilometer ini merupakan salah satu yang paling tercemar di Indonesia.
Sungai Ciliwung mengalir melintasi banyak permukiman dan perkampungan padat. Hal
tersebut menyebabkan sungai Ciliwung menjadi tercemar karena kerap kali menjadi tempat
pembuangan limbah cair maupun limbah padat dari kegiatan pabrik maupun rumah tangga.
Pemkot Depok mulai berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait penanganan sungai
ciliwung.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1.1. Latar Belakang
Limbah merupakan sampah sisa produksi yang mengandung zat – zat yang
dapat menimbulkan pencemaran dan berdampak buruk bagi kesehatan. Ada yang
mengatakan bahwa sampah adalah bahan yang tidak berguna dan tidak dapat
digunakan maupun dimanfaatkan kembali serta perlu segera dibuang.
Sampah adalah masalah yang sangat serius disaat ini dikarenakan jumlah
quantitas sampah yang tidak menurun selama di pandemi ini. Hal ini disebabkan oleh
konsumsi masyarakat yang terus meningkat namun pergerakan masyarakat dibatasi.
Hal ini mengakibatkan pencemaran limbah sampah makin banyak dan mulai tak
terkendali.
Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang mengalir di kota Depok.
Sungai tersebut mengalir sepanjang perkotaan mulai dari Bogor hingga pantai utara
Jakarta. Sungai yang panjangnya 120 kilometer ini merupakan salah satu yang paling
tercemar di Indonesia. Jika ini terus berlanjut, hal ini akan berdampak sangat buruk
bagi masyarakat sekitar dan juga untuk ekosistem lingkungannya. Kurangnya
kesadar masyarakat sekitar membuat hal tersebut sangat perlu dibicarakan serta
disosialisasikan.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang menyebabkan banyaknya limbah sampah di sungai ciliwung?
b. Bagaimana kondisi sungai ciliwung sekarang?
c. Apa dampak – dampak dari limbah sampah di sungai ciliwung?
d. Apa saja solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah sampah di
sungai ciliwung?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui penyebab banyaknya limbah sampah di sungai ciliwung?
b. Untuk mengetahui kondisi sungai ciliwung sekarang?
c. Untuk mengetahui dampak – dampak dari limbah sampah di sungai ciliwung?
d. Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah
sampah di sungai ciliwung?
BAB II
PEMBAHASAN
2.
2.1. Penyebab Banyaknya Limbah Sampah di Sungai Ciliwung
Sungai Ciliwung dianggap sebagai sungai yang paling parah mengalami
perusakan dibandingkan sungai – sungai lain yang ada di Depok. Sungai Ciliwung
mengalir melintasi banyak perkampungan, perumahan padat, dan pemukiman –
pemukiman kumuh. Sungai Ciliwung juga merupakan sumber air bagi kehidupan
masyarakat dari puncak Bogor sampai dengan pantai utara Jakarta.
Terjadinya ledakan penduduk dan keterbatasan lahan menyebabkan banyak
masyarakat tinggal di bantaran sungai, mereka dengan mudahnya melakukan
pembuangan sampah, pembuangan limbah yang dapat merugikan lingkungan
sekitarnya menjadi tercemar dan mengakibatkan meluapnya air sungai sebagai akibat
dari dangkalnya dan menyempitnya daerah aliran sungai (DAS).

gambar 1 Pemukiman di dekat sungai Ciliwung, Depok

Berdasarkan Grafik pada web Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional


(SIPN) menunjukan sumber sampah di kota dimana adanya sungai Ciliwung (Bogor,
Depok, dan Jakarta). Bisa disimpulkan bahwa limbah rumah tangga merupakan salah
satu sumber sampah terbanyak. Dengan kota Bogor sebesar 52.9%, kota Depok
sebesar 20.9%, dan DKI Jakarta sebesar 36.76%. limbah rumah tangga ini bisa
dijadikan salah satu sumber dari penyebab pencemaran di sungai Ciliwung.
gambar 2 Komposisi sampah berdasarkan sumber sampah di kota Bogor

gambar 3 Komposisi sampah berdasarkan sumber sampah di kota Depok

gambar 4 Komposisi sampah berdasarkan sumber sampah di DKI Jakarta

Pandemi COVID – 19 juga berperan dalam banyaknya limbah sampah di


sungai Ciliwung. Aktifitas masyarakat dibatasi menyebabkan proses pengelolaan
sampah terhambat. Dengan mayoritas masyarakat berada di rumah menyebabkan
limbah sampah domestik meningkat. Pandemik juga menyebabkan perputaran
ekonomi tersendat, menyebabkan biaya perawatan dari sungai Ciliwung berkurang.
2.2. Kondisi Sungai Ciliwung Sekarang
Pencemaran sungai saat ini semakin parah. Sungai Ciliwung masih belum juga
merdeka dari sampah. Sampah – sampah masih terpantau berserakan di bantaran
sungai. Jenis sampahnya bervariasi, mulai dari plastik sekali pakai, plastik bungkus
makanan, Styrofoam, limbah tekstil, hingga ban bekas. Dengan adanya kondisi
pandemi seperti ini justru malah memperparah pencemaran sungai. Disaat musim
hujan, Sungai Ciliwung akan meluap menyebabkan banjir yang tidak hanya
mengenai daerah di Jakarta saja, tetapi juga di Depok.

gambar 5 banyaknya sampah di sungai Ciliwung

2.3. Dampak Dari Limbah Sampah di Sungai Ciliwung


Sungai yang tercemar dapat memberikan dampak buruk seperti bagi
kehidupan manusia dan di sekitarnya. Selain itu, ekosistem di dan sekitar sungai juga
akan terganggu. Adapun dampak lain yang ditimbulkan dari pencemaran sungai
adalah terjadinya bencana banjir, munculnya berbagai penyakit, berkurangnya
ketersediaan air bersih, matinya ikan-ikan serta ekosistem air yang ada di alamnya
dan mengganggu produktivitas tanaman. Salah satu contohnya yaitu bencana banjir
di sejumlah lokasi di kota depok. Banjir akibat luapan aliran sungai Ciliwung
setinggi 30 sentimeter menggenangi dua RW di Kelurahan Sawangan Baru,
Kecamatan Sawangan, dan juga Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Depok.

gambar 6 Banjir akibat luapan sungai Ciliwung

Selain itu, masyarakat terdampak banjir juga terancam wabah penyakit yang
akan ditimbulkan dari bakteri-bakteri yang terkandung dalam air sungai. Bakteri
E.Coli yang termasuk ke dalam mikroorganisme patogen dapat menimbulkan
penyakit yang berbahaya bagi manusia. Selain itu, virus serta cacing pada tinja, dan
juga limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, apabila masuk ke
dalam tubuh manusia, maka akan menyebabkan diare dan muntaber yang bisa
berujung pada kematian. Adapun penyakit lain yang ditimbulkan oleh banjir adalah
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Demam Berdarah (DBD) dan penyakit
kulit.
2.4. Solusi Dalam Mengurangi Limbah Sampah di Sungai Ciliwung
Pencemaran lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua, tanggung jawab
setiap orang dan badan hukum dalam pemeliharaan tanah termasuk air yang
menambah kesuburannya termaktub dalam Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA)
Nomor 05 Tahun 1960 Pasal 15 yang berbunyi “memelihara tanah, termasuk
menambah kesububurannya serta mencegah kerusakaannya adalah kewajiban tiap-
tiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai hubungan hukum dengan
tanah itu, dengan memperhatikan pihak yang ekonomis lemah”. Hukum tersebut juga
berlaku bagi pemeliharaan air, mengingat keberadaan air dapat mempengaruhi
kesuburan tanah.
Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk
mengatasi pencemaran sungai, yaitu dengan memberikan pendidikan kepada
masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai dengan tidak
membuang sampah sembarangan, memberikan penyuluhan ataupun pelatihan
tentang pengelolaan limbah dengan baik, merehabilitasi sungai yang tercemar
dengan membersihkannya secara berkelanjutan, menggunakan teknik bioremidiasi
untuk menetralkan senyawa berbahaya dari limbah cair di sungai dan menegakkan
aturan larangan membuang sampah di sungai dengan konsisten dan menindak
siapapapun yang melanggarnya.
Salah satu contohnya, wali kota Depok Imam Budi Hartono mulai menindak
tegas warga yang membuang sampah di sungai Ciliwung. Dia menjelaskan, apabila
masyarakat menemukan pelanggaran pembuangan sampah maupun limbah ke Sungai
Ciliwung, dapat memberikan data kepada Pemerintah Kota Depok untuk dilakukan
penindakan sesuai Perda Kota Depok.
Tentunya pengelolaan sungai Ciliwung ini tidak hanya bisa dilakukan oleh
kota Depok. Sungai Ciliwung sendiri berada di tiga kota yang berbeda. Para kota
tersebut sebaiknya membuat suatu ikatan atau kerja sama untuk persoalan sungai
Ciliwung ini. Jika hanya satu yang mengerjakan, hasilnya akan tetap sia – sia.
Pemerintah kota Depok sudah mulai dengan inisiasi nya untuk berkoordinasi dengan
Pemerintah Pusat terkait penanganan sungai ciliwung. Diharapkan dengan ini
masyarakat juga ikut membantu serta aktif dalam berpartisipasi untuk menjaga sungai
Ciliwung.

BAB III
PENUTUP
3.
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa sungai Ciliwung masih perlu banyak penanganan dari
daerah – daerah yang dilewati maupun para masyarakat yang tinggal disekitarnya.
Oleh sebab itu sebagai masyarakat yang baik kita perlu menjadi pribadi yang lebih
peka dan cepat tanggap terhadap lingkungan dan mulai dengan hal sederhana yaitu
tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.
DAFTAR PUSTAKA
Syarifa, S. (2019, Mei). PENCEMARAN SUNGAI CILIWUNG DAN DAMPAK BURUKNYA BAGI
MASYARAKAT DKI JAKARTA. Didapat dari ResearchGate:
https://www.researchgate.net/publication/333395589_PENCEMARAN_SUNGAI_CILIWUNG_
DAN_DAMPAK_BURUKNYA_BAGI_MASYARAKAT_DKI_JAKARTA

Saudale, V. (2021, Mei 17). Banjir Rendam Beberapa Lokasi di Depok. Didapat dari Berita Satu:
https://www.beritasatu.com/megapolitan/774757/banjir-rendam-beberapa-lokasi-di-depok

Yudo, S. (2010). KONDISI KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG DI WILAYAH DKI JAKARTA DITINJAU DARI
PARAMETER ORGANIK, AMONIAK, FOSFAT, DETERGEN, DAN BAKTERI COLI. Didapat dari Media neliti:
https://media.neliti.com/media/publications/246697-kondisi-kualitas-air-sungai-ciliwung-di-
dc879170.pdf

Prihanto, D. A. (2021, Maret 22). Pemkot Depok Bakal Tertibkan Pembuangan Limbah di Sungai
Ciliwung. Didapat dari Liputan6: https://www.liputan6.com/news/read/4512335/pemkot-depok-
bakal-tertibkan-pembuangan-limbah-di-sungai-ciliwung

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2020). CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN SAMPAH.
Didapat dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN):
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/

Anda mungkin juga menyukai