PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air sumur merupakan sumber utama air minum bagi masyarakat yang tinggal di
daerah perkotaan.Untuk mendapatkan air tersebut maka manusia biasanya membuat
sumur gali atau sumur pantek.
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.Oleh karena
itu seandainya kebutuhan air belum tercukupi , maka akan memberikan dampak
kesehatan maupun sosial bagi manusia. Dalam pengadaan air bersih di Indonesia dalam
skala besar khususnya dalam perkotaan dan masih di kelolan oleh PAM kota
setempat.Namun untuk daerah yang belum mandapat pasokan air PAM umumnya masih
menggunakan air sumur ,air sungai, aiar hujan,air sumber(mata air) dan lain sebagainya.
Penurunan kualitas air sumur (yang merupakan air bersih) terutama yang
terjadi di wilayah kota Yogyakarta yaitu tercemarnya air sumur dari bakteri
Escherichia Coli, dimana kondisi yang paling parah adalah wilayah Kecamatan
Umbulharjo dan Kecamatan Gondokusuman. disusul Kecamatan Ngampilan,
Kraton, Tegalrejo, Mantrijeron dan Gondomanan. Hal ini diperkuat dengan
adanya data dari pemantauan kualitas air sumur gali, ditunjukkan bahwa sebagian
besar sumur di wilayah Kota Yogyakarta yang diteliti mengandung bakteri E. coli
yang melebihi ambang baku mutu 50 MPN/100ml (Sumlang, 2000).
Permasalahan yang dijumpai yaitu terjadinya penurunan kualitas air tanah
yang sering digunakan oleh masyarakat tidak memenuhi syarat sebagai air minum
yang sehat yang memang tidak layak untuk dikonsumsi.Pemakaian air minum
yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat memberikan dampak
terhadap kessehatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Air merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang
berbahaya bagi kesehatan.Patoganik yang sering ditemukan bakteri penyebaba
infeksi.
2
Dalam penelitian ini air tanah diambil dari sumur di daerah Babadan
kecamatan Banguntapan kabupaten Bantul,Yogyakarta.Pemilihan lokasi didaerah
ini karena seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan kepadatan
pemukiman di daerah tersebut sehingga tidak memiliki lahan yang luas dalam
pengaturan jarak antara sumur dengan kakus.Dan dimana masyarakat sekitar
masih memakai air sumur dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari baik
mandi,masak,kakusdan lain sebagainya.Yang membuat kebutuhan akan air bersih
pun semakin meningkat sehingga air buangan yang dihasilkan meningkat
pula.Dan apabila sanitasi yang ada dalammasyarakat tidak baik pula maka akan
berkibat pada pada pencemaran lingkungan sehingga munculnya E.coli yang
meningkat pula.
Air tanah memiliki beberapa karakteristiknuntuk penyiapan suplai
air.Pertama, air tanah menyiapakan penyimpanan alami, yang menghemat biaya
pengolahan.Kedua, karena suplai air dapat memenuhi kebutuhan setiap saat, maka
biaya transmisi dapat dikuragi. Ketiga, air tanah bersih karena mengalami filtrasi
strata geologis alami, ait tanah Nampak lebih jernih dimata daripada air
permukaan.
Kemajuan dan perkembangan suatu kawasan tidak terlepas dari aspek
pembentuk didalamnya tersebut meliputi sosial budaya, ekonomi, pemukiman,
kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi. Adanya peningkatan
jumlah penduduk akan menyebabkan terjadinya peningkatan kegiatan sosial-
ekonomi, juga peningkatan kebutuhan pelayanan, dan selaras dengan itu akan
terjadi peningkatan prasarana.Prasarana (infrastruktur) merupakan kelengkapan
dasar lingkungan, kawasan, kota, atau wilayah (ruang/spatial).
B. Perumusan Masalah
Dari segi kesehatan sebenarnya penggunaan sumur gali ini kurang baik
bila cara pembuatannya tidak benar-benar diperhatikan, tetapi untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya pencemaran dapat diupayakan pencegahannya.
Pencegahan ini dapat dipenuhi dengan memperhatikan syarat-syarat fisik dari
sumur tersebut yang didasarkan atas kesimpulan dari pendapat beberapa pakar di
bidang ini, diantaranya lokasi sumur tidak kurang dari 10 meter dari sumber
pencemar, lantai sumur sekurang-kurang berdiameter 1 meter jaraknya dari
3
dinding sumur dan kedap air, saluran pembuangan air limbah (SPAL) minimal 10
meter dan permanen, tinggi bibir sumur 0,8 meter, memililki cincin (dinding)
sumur minimal 3 meter dan memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat (Entjang,
2000).
Di Kelurahan Babadan ,Kecamatan Banguntapan merupakan daerah
kawasan padat penduduk dalam pengaturan perumahan sehingga
berhimpitanantara 1 rumah dengan rumah yang lain.Apabila ditinjau dari
persyaratan pembuatan sumur gali yang sesuai yaitu berjarak 10 meter dari
sumber pencemar.Sedangkan kawasan peumahan yang memiliki lahan terbatas
tersebut tidak memungkinkan adanya pemenuhan hal tersebut.Seandainya sebuah
rumah memiliki sumur yang aga jauh dari sumber pencemarnya tapi ternyata jarak
sumurnya itu berdekatan dengan sember pencemar milik tetangga sehingga
memungkinkan terjadinya pencemaran didalamnya.Pencemaran yang terjadi
seperti pencemaran air sumur oleh bakteri E.coli yang diakibatkan dari semakin
padatnya perumahan penduduk, pembuatan WC, septictank yang kurang
memenuhi syarat baik ditinjau dari kontiksinya maupun letaknya terhadap sumur
tetangga.Sementara penelitian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Yogyakarta menunjukkan tingginya tingkat pencemaran terhadap air tanah dan
sumur warga yang berasal dari limbah manusia.
Begitupun kandungan senyawa yang ada dalam air sumur yaitu Fe dan
Mn, yang meyebabkan air berubah warna menjadi kuning kecoklatan.Oleh karena
itu menurut PP No20 tahun 1990 tersebut , kadar Fe dalam air minum maksimal
yang diperbolehkan hanya 0,3 mg/lt,dan kadar mangan Mn yang diperbolehkan
hanya 0,1 mg/lt. Mengingat air merupakan unsur yang sangat vital sebagai
penunjang kehidupan, maka yang akan menjadi sorotan masalah adalah sebagai
berikut :
Bagaimana pemberian identifikasi pencemaran Cl dan bakteriologik dari air
sumur warga Kelurahan Babadan yang merupakan hasil sampling secara acak
di beberapa titik ?
Bagaimana penerapan teknologi sanitasi air sumur di wilayah Kelurahan
Babadan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul ?
4
C. Tujuan
1. Memberikan pemahaman pada masyarakat mengenai pengaturan letak
antara sumur dengan septictank;
2. Melakukan penyluhan mengenai dampak kesehatan yang di terima
terhadap pencemaran air;
3. Meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat untuk lebih memahami
kondisis terjadinya pencemaran;
4. Membantu masyarakat setempat dalam menguragi pencemaran bakteri
E.coli pada air sumur;
5. Mengajkan solusi dalam mengatasi masalah pencemaran air sumur oleh
bakteri E.coli.
1
Dokumentasi kegiatan hibah bersaing, oleh : Ir. Edi Haryanto, MP
5
E. Kegunaan
Dalam penerapan teknologi sanitasi air sumur di wilayah perkotaan,
khususnya Kelurahan Babadan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul,
sangat diharapkan peningkatan terhadap derajat kesehatan masyarakat melalui :
1. Kesadaran masyarakat mulai meningkat dalam memahami tingkat
pencemaran pada air sumur;
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam mengatasi masalah
pencemaran air;
3. Sanitasi di perumahan semakin membaik dan meningkat dengan adanya
penyuluhan;
4. Derajat kesehatan masyarakat setempat semakin membaik.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Air
Air adalah sebuah zat yang ada di alam yang dalam kondisi normal di atas
permukaan bumi ini berbentuk cair, akan membeku pada suhu di bawah nol
derajat celcius dan mendidih pada suhu seratus derajat celcius. Ahli kimia
mendefinisikannya terdiri dari dua unsur yaitu oksigen dengan dua lengan
menggandeng hidrogen membentuk satu kesatuan disebut molekul. Setiap tetes air
yang kita lihat terkandung di dalamnya bermilyar-milyar molekul tadi yang saling
tumpang-tindih, yang tidak dapat kita lihat dengan mata kita. Indera kita hanya
mampu untuk melihat wujudnya sebagai zat cair, kita rasakan dengan tangan dan
lidah seperti layaknya air, kita baui dengan hidung sebagai salah satu tanda bahwa
di dalam tubuh kita terdapat trilyunan molekul-molekul air tersisip dihampir
semua organ tubuh terutama otak, darah, paruparu, jantung, ginjal, otot dan hati.
Yang secara total bisa dikatakan lebih dari tujuh puluh persen bagian tubuh kita
sebenarnya adalah air (Chandra, 2007).
Air adalah zat yang sangat dibutuhkan manusia, dengan terpenuhinya
kebutuhan air, maka proses metabolisme dalam tubuh manusia dapat berlangsung
dengan baik. Sebaliknya jika kekurangan air proses metabolisme akan terganggu
dan akibatnya akan menimbulkan kematian. Salah satu upaya pengamanan
makanan dan minuman untuk melindungi kesehatan masyarakat adalah
pengawasan terhadap kualitas air minum. Hal tersebut dikarenakan air minum
merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peranan cukup
besar dalam kehidupan. Air dari sumber air baku harus melalui proses pengolahan
terlebih dahulu sampai air tersebut memenuhi syarat kesehatan (Mulia, 2005). Air
merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Ditinjau dari
sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas
memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat (Notoatmodjo, 2003).
7
B. Sumber Air
Air Sumur
Air sumur biasanya kadar terlarut karbondioksida tinggi, oksigen rendah,
mineral/logam yang cukup tinggi. Pada air tanah biasanya ditemukan kadar Fe
dan Mangan/ Seng. Tapi dengan oksidasi (penggunaan aerator/spray bar).
8
kadarnya akan berkurang. Air tanah untuk konsumsi sebaiknya berjarak minimal
10 meter dr lokasi septik tank rumah. Jarak ini adalah jarak yang aman terhadap
infiltrasi bakteri-bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
Air Tanah
Air tanah berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang
kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
filtrasi secara alamiah. Proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam
perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih
murni dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki beberapa kelebihan
dibanding sumber air lain. Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit
dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah
juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun.
Air tanah juga mengandung zat-zat mineral yang cukup tinggi. Mengingat
pentingnya peran air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat
menyediakan air yang baik bagi dari segi kuantitas dan kualitas. Mata air adalah
air tanah yang banyak digunakan sebagai sumber baku bagi depot air minum.
Air tanah merupakan sumberdaya alam yang ketersediaannya secara
kuantitas maupun kualitas sangat tergantung pada kondisi lingkungan.
Pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan pertanian menjadi penyebab
peningkatan beban pencemaran sumber-sumber air. Pengelolaan lingkungan hidup
yang berkelanjutan harusnya menjadi pedoman bagi masyarakat khususnya
pengguna sumberdaya alam agar lingkungan hidup tetap terjaga
keberlangsungannya (Slamet, 2007).
9
Parameter Mikrobiologi
Parameter mikrobiologi menggunakan bakteri coliform sebagai organisme
petunjuk. Dalam laboratorium, istilah total koliform menunjukkan bakteri
koliform yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas lainnya.
Penentuan parameter mikrobiologi dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba
pathogen di dalam air minum (Mulia, 2005).
Parameter Radioaktivitas
Efek radioaktivitas adalah menimbulkan kerusakan pada sel, kerusakan
yang terjadi ditentukan oleh intensitas serta frekuensi dan luasnya pemaparan.
Sinar Alpha, Beta dan Gamma berbeda dalam kemampuan menembus jaringan
tubuh (Mulia, 2005).
C. Desinfeksi
Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen. Proses
desinfeksi dengan menggunakan ozon berlangsung dalam tangki atau alat
pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm dan residu
ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 . 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi
selain menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran Ultra Violet
(UV) dengan panjang gelombang 253 nm atau kekuatan 2537 A dengan intensitas
minimum 10.000 mw detik per cm2.
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN2
a. Media filter : pasir kuarsa, zeolit, limbah kaca dan pecahan genteng
b. KMnO4
c. Kaporit serbuk
d. Air
e. Bahan kimia untuk test Fe, Mn, Coli
B. Tahap Pelaksanaan
Observasi Lapangan
2
Proposal Hibah Sanitasi Air Sumur Pasca Gempa, Oleh : Ir. Edi Haryanto, MP
11
1) Rekayasa Khlorinator
Khlorinator terdiri dari 2 (dua) tabung yaitu : tabung kaporit dan tabung
pasir, dengan prinsip dasar adalah diameter tabung kaporit lebih kecil dibanding
tabung pasir.
Material :
Cara Pembuatan/Pemasangan :
Tabung Kaporit
a) Siapkan pipa PVC diameter 1”, panjang 25 cm (ukuran dapat bervariasi
tergantung material yang ada) sebanyak 1 buah.
b) Siapkan dop diameter 1”, sebanyak 2 buah
c) Pipa PVC dilubangi dengan ukuran diameter lubang 2 mm, sebanyak 30
lubang dan pasangkan dop pada salah satu ujungnya.
d) Masukan kaporit bubuk ke dalam pipa berlubang dan tutupkan dop pada
ujung satunya.
e) Tabung kaporit siap digunakan.
Tabung Pasir
a.) Siapkan pipa PVC diameter 2”, panjang 27 cm (ukuran dapat bervariasi
tergantung material yang ada) sebanyak 1 buah.
b.) Siapkan dop diameter 2”, sebanyak 2 buah.
12
c.) Pipa PVC dilubangi dengan ukuran diameter lubang 1 mm, sebanyak 60
lubang.
d.) Pasangkan dop pada salah satu ujung pipa (boleh dilem maupun tidak).
Khlorinator
a.) Masukan tabung kaporit ke dalam tabung pasir dan masukan pasir bersih
(sudah dicuci) diantara sela-sela kedua tabung, kemudian pasangkan dop
pada ujung satunya (tidak boleh dilem).
b.) Khlorinator siap digunakan.
c.) Pasangkan tali pada khlorinator dengan posisi tergantung tegak, kemudian
masukan ke dalam sumur pada kedalaman hampir mencapai dasar sumur
(akan lebih optimal dekat dengan sumber air).
Penelitian
Pemberdayaan Masyarakat
C. Variabel Penelitian
Pasir
Lubang Ф 2 mm
Kaporit
PELETAKAN KHLORINATOR
Gambar 1. Khlorinator
Observasi Lapangan
identifikasi masalah
pengambilan sampel
Penelitian
Variasi jenis media aktif
Variasi jumlah lubang
Pemberdayaan Masyarakat
G. Analisis Data
Analisis data yang digunakan, yaitu analisis deskriptif.
Menurut Azwar (1999), analisis deskriptif, yaitu menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematika sehingga dapat lebih mudah untuk memahami
dan disimpulkan, oleh karena itu kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar
faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang
diperoleh. Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu
dalam. Penyajian analisis deskriptif biasanya berupa tabulasi (tabel), berbagai
bentuk grafik dan chart pada data.
Kegiatan ini merupakan finalisasi penelitian dan aplikasi teknologi yang disusun
dalam laporan, sebagai tahap pertanggung jawaban kepada pemerintah dan
masyarakat.
17
BAB IV
A. Jadwal Kegiatan
B. Rancangan Biaya
3. Sosialisasi
4. Lain - lain
DAFTAR PUSTAKA
Sanropie, D., Sumini, A. R., Margono, 1984, Pedoman Bidang Pengolahan Air
Bersih, APK TS, Pusdiklat Pegawai Depkes RI, Jakarta.
Tirtomihardjo, H., 2003, Penjelasan Peta Cekungan Air Tanah P.Jawa dan
P.Madura, Derektorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan,
Dirjen. Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen ESDM, Jakarta
LAMPIRAN
A. Biodata Ketua
1. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Santoso Afrianto
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : 09 313 779
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Ksatrian, No.936 Gedongkuning,
Yogyakarta, 081392935800
h. Alamat email : sanluv_cty@yahoo.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu
2. Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : Siti Hardianti Sabrina
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 09 313 780
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Babadan, No. 6, Gedongkuning,
Yogyakarta, 085725955859
h. Alamat email : sitihardiantisabrina@ymail.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu
3. Anggota Pelaksana II
a. Nama Lengkap : Ghyna Chathryn Mandagi
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 09 313 742
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Babadan, No. 6, Gedongkuning,
Yogyakarta, 085240754526
h. Alamat email : mandagieghyna@ymail.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu
21
5. Anggota Pelaksana IV
a. Nama Lengkap : Rollandy Fabianto Daniel
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : 09 313 774
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Ksatrian, No.936,Gedongkuning,
Yogyakarta, 08985015633
h. Alamat email : ryx_street07@yahoo.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu
22
Pendidikan
Pengalaman Penelitian
1. Aktivasi pasir kwarsa sebagai media penurun Fe dan Mn dalam air tanah 1993 – 1994
3. Rekayasa saringan pasir aktif penurun Fe dan Mn dalam air tanah 1994 - 1995
5. Pencemaran logam berat (Pb, Cd) pada buah dan sayur yang dijajakan 1996 - 1997
dipinggir jalan