Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air sumur merupakan sumber utama air minum bagi masyarakat yang tinggal di
daerah perkotaan.Untuk mendapatkan air tersebut maka manusia biasanya membuat
sumur gali atau sumur pantek.

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.Oleh karena
itu seandainya kebutuhan air belum tercukupi , maka akan memberikan dampak
kesehatan maupun sosial bagi manusia. Dalam pengadaan air bersih di Indonesia dalam
skala besar khususnya dalam perkotaan dan masih di kelolan oleh PAM kota
setempat.Namun untuk daerah yang belum mandapat pasokan air PAM umumnya masih
menggunakan air sumur ,air sungai, aiar hujan,air sumber(mata air) dan lain sebagainya.

Penurunan kualitas air sumur (yang merupakan air bersih) terutama yang
terjadi di wilayah kota Yogyakarta yaitu tercemarnya air sumur dari bakteri
Escherichia Coli, dimana kondisi yang paling parah adalah wilayah Kecamatan
Umbulharjo dan Kecamatan Gondokusuman. disusul Kecamatan Ngampilan,
Kraton, Tegalrejo, Mantrijeron dan Gondomanan. Hal ini diperkuat dengan
adanya data dari pemantauan kualitas air sumur gali, ditunjukkan bahwa sebagian
besar sumur di wilayah Kota Yogyakarta yang diteliti mengandung bakteri E. coli
yang melebihi ambang baku mutu 50 MPN/100ml (Sumlang, 2000).
Permasalahan yang dijumpai yaitu terjadinya penurunan kualitas air tanah
yang sering digunakan oleh masyarakat tidak memenuhi syarat sebagai air minum
yang sehat yang memang tidak layak untuk dikonsumsi.Pemakaian air minum
yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat memberikan dampak
terhadap kessehatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Air merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang
berbahaya bagi kesehatan.Patoganik yang sering ditemukan bakteri penyebaba
infeksi.
2

Dalam penelitian ini air tanah diambil dari sumur di daerah Babadan
kecamatan Banguntapan kabupaten Bantul,Yogyakarta.Pemilihan lokasi didaerah
ini karena seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan kepadatan
pemukiman di daerah tersebut sehingga tidak memiliki lahan yang luas dalam
pengaturan jarak antara sumur dengan kakus.Dan dimana masyarakat sekitar
masih memakai air sumur dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari baik
mandi,masak,kakusdan lain sebagainya.Yang membuat kebutuhan akan air bersih
pun semakin meningkat sehingga air buangan yang dihasilkan meningkat
pula.Dan apabila sanitasi yang ada dalammasyarakat tidak baik pula maka akan
berkibat pada pada pencemaran lingkungan sehingga munculnya E.coli yang
meningkat pula.
Air tanah memiliki beberapa karakteristiknuntuk penyiapan suplai
air.Pertama, air tanah menyiapakan penyimpanan alami, yang menghemat biaya
pengolahan.Kedua, karena suplai air dapat memenuhi kebutuhan setiap saat, maka
biaya transmisi dapat dikuragi. Ketiga, air tanah bersih karena mengalami filtrasi
strata geologis alami, ait tanah Nampak lebih jernih dimata daripada air
permukaan.
Kemajuan dan perkembangan suatu kawasan tidak terlepas dari aspek
pembentuk didalamnya tersebut meliputi sosial budaya, ekonomi, pemukiman,
kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi. Adanya peningkatan
jumlah penduduk akan menyebabkan terjadinya peningkatan kegiatan sosial-
ekonomi, juga peningkatan kebutuhan pelayanan, dan selaras dengan itu akan
terjadi peningkatan prasarana.Prasarana (infrastruktur) merupakan kelengkapan
dasar lingkungan, kawasan, kota, atau wilayah (ruang/spatial).

B. Perumusan Masalah
Dari segi kesehatan sebenarnya penggunaan sumur gali ini kurang baik
bila cara pembuatannya tidak benar-benar diperhatikan, tetapi untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya pencemaran dapat diupayakan pencegahannya.
Pencegahan ini dapat dipenuhi dengan memperhatikan syarat-syarat fisik dari
sumur tersebut yang didasarkan atas kesimpulan dari pendapat beberapa pakar di
bidang ini, diantaranya lokasi sumur tidak kurang dari 10 meter dari sumber
pencemar, lantai sumur sekurang-kurang berdiameter 1 meter jaraknya dari
3

dinding sumur dan kedap air, saluran pembuangan air limbah (SPAL) minimal 10
meter dan permanen, tinggi bibir sumur 0,8 meter, memililki cincin (dinding)
sumur minimal 3 meter dan memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat (Entjang,
2000).
Di Kelurahan Babadan ,Kecamatan Banguntapan merupakan daerah
kawasan padat penduduk dalam pengaturan perumahan sehingga
berhimpitanantara 1 rumah dengan rumah yang lain.Apabila ditinjau dari
persyaratan pembuatan sumur gali yang sesuai yaitu berjarak 10 meter dari
sumber pencemar.Sedangkan kawasan peumahan yang memiliki lahan terbatas
tersebut tidak memungkinkan adanya pemenuhan hal tersebut.Seandainya sebuah
rumah memiliki sumur yang aga jauh dari sumber pencemarnya tapi ternyata jarak
sumurnya itu berdekatan dengan sember pencemar milik tetangga sehingga
memungkinkan terjadinya pencemaran didalamnya.Pencemaran yang terjadi
seperti pencemaran air sumur oleh bakteri E.coli yang diakibatkan dari semakin
padatnya perumahan penduduk, pembuatan WC, septictank yang kurang
memenuhi syarat baik ditinjau dari kontiksinya maupun letaknya terhadap sumur
tetangga.Sementara penelitian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Yogyakarta menunjukkan tingginya tingkat pencemaran terhadap air tanah dan
sumur warga yang berasal dari limbah manusia.
Begitupun kandungan senyawa yang ada dalam air sumur yaitu Fe dan
Mn, yang meyebabkan air berubah warna menjadi kuning kecoklatan.Oleh karena
itu menurut PP No20 tahun 1990 tersebut , kadar Fe dalam air minum maksimal
yang diperbolehkan hanya 0,3 mg/lt,dan kadar mangan Mn yang diperbolehkan
hanya 0,1 mg/lt. Mengingat air merupakan unsur yang sangat vital sebagai
penunjang kehidupan, maka yang akan menjadi sorotan masalah adalah sebagai
berikut :
 Bagaimana pemberian identifikasi pencemaran Cl dan bakteriologik dari air
sumur warga Kelurahan Babadan yang merupakan hasil sampling secara acak
di beberapa titik ?
 Bagaimana penerapan teknologi sanitasi air sumur di wilayah Kelurahan
Babadan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul ?
4

 Sejauh mana dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat tentang teknologi


sanitasi air sumur di Kelurahan Babadan ?

C. Tujuan
1. Memberikan pemahaman pada masyarakat mengenai pengaturan letak
antara sumur dengan septictank;
2. Melakukan penyluhan mengenai dampak kesehatan yang di terima
terhadap pencemaran air;
3. Meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat untuk lebih memahami
kondisis terjadinya pencemaran;
4. Membantu masyarakat setempat dalam menguragi pencemaran bakteri
E.coli pada air sumur;
5. Mengajkan solusi dalam mengatasi masalah pencemaran air sumur oleh
bakteri E.coli.

D. Luaran yang diharapkan


Klorinator Tabung Ganda1

1
Dokumentasi kegiatan hibah bersaing, oleh : Ir. Edi Haryanto, MP
5

Sesuai namanya, klorinator ini memiliki 2 tabung yang memiliki fungsi


masing – masing. Tabung bagian dalam terdapat 40 lubang dengan ukuran 1 mm,
sedangkan panjang tabung 25 cm dengan diameter 2 inch. Tabung ini diberi
kaporit yang berfungsi untuk mengurangi jumlah coli tinja dalam sumur.
Sedangkan pada tabung bagian luar terdapat 100 lubang yang berukuran sama (1
mm) dengan panjang 27 cm serta diameter 1 inch. Tabung bagian luar berisi pasir
dengan tujuan untuk memperlambat reaksi air dengan kaporit yang berada pada
tabung bagian dalam, sehingga kerja dari kaporit semakin efektif.
Secara keseluruhan, fungsi tabung ini sebagai instrumen untuk
meminimalisir kadar coli tinja yang terdapat pada air sumur di permukiman
warga, sesuai lokasi penelitian di Kelurahan Babadan, Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul. Maka dari itu sangat penting untuk memperkenalkan klorinator
tabung ganda ini beserta sistem kerjanya kepada warga, sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan Babadan, Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul.

E. Kegunaan
Dalam penerapan teknologi sanitasi air sumur di wilayah perkotaan,
khususnya Kelurahan Babadan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul,
sangat diharapkan peningkatan terhadap derajat kesehatan masyarakat melalui :
1. Kesadaran masyarakat mulai meningkat dalam memahami tingkat
pencemaran pada air sumur;
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam mengatasi masalah
pencemaran air;
3. Sanitasi di perumahan semakin membaik dan meningkat dengan adanya
penyuluhan;
4. Derajat kesehatan masyarakat setempat semakin membaik.
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air
Air adalah sebuah zat yang ada di alam yang dalam kondisi normal di atas
permukaan bumi ini berbentuk cair, akan membeku pada suhu di bawah nol
derajat celcius dan mendidih pada suhu seratus derajat celcius. Ahli kimia
mendefinisikannya terdiri dari dua unsur yaitu oksigen dengan dua lengan
menggandeng hidrogen membentuk satu kesatuan disebut molekul. Setiap tetes air
yang kita lihat terkandung di dalamnya bermilyar-milyar molekul tadi yang saling
tumpang-tindih, yang tidak dapat kita lihat dengan mata kita. Indera kita hanya
mampu untuk melihat wujudnya sebagai zat cair, kita rasakan dengan tangan dan
lidah seperti layaknya air, kita baui dengan hidung sebagai salah satu tanda bahwa
di dalam tubuh kita terdapat trilyunan molekul-molekul air tersisip dihampir
semua organ tubuh terutama otak, darah, paruparu, jantung, ginjal, otot dan hati.
Yang secara total bisa dikatakan lebih dari tujuh puluh persen bagian tubuh kita
sebenarnya adalah air (Chandra, 2007).
Air adalah zat yang sangat dibutuhkan manusia, dengan terpenuhinya
kebutuhan air, maka proses metabolisme dalam tubuh manusia dapat berlangsung
dengan baik. Sebaliknya jika kekurangan air proses metabolisme akan terganggu
dan akibatnya akan menimbulkan kematian. Salah satu upaya pengamanan
makanan dan minuman untuk melindungi kesehatan masyarakat adalah
pengawasan terhadap kualitas air minum. Hal tersebut dikarenakan air minum
merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peranan cukup
besar dalam kehidupan. Air dari sumber air baku harus melalui proses pengolahan
terlebih dahulu sampai air tersebut memenuhi syarat kesehatan (Mulia, 2005). Air
merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Ditinjau dari
sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas
memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat (Notoatmodjo, 2003).
7

B. Sumber Air

Air yang berada di permukaan bumi berasal dari berbagi sumber,


berdasarkan letak sumbernya air dapat dibagi sebagai berikut :

Air Tanah dan Sumur


Di negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki daerah konservasi
air yang relatif cukup, cadangan air yang dijadikan sumber air baku masih bisa
diperoleh dari air permukaan, seperti sungai dan telaga. Namun demikian tidak
sedikit masyarakat Indonesia menggunakan sumur sebagai pemenuhan air,
khususnya air minum. Bagi kegiatan industri yang tidak memperoleh jatah
PDAM, kebanyakan mereka memperoleh air kebutuhan pabriknya dari sumur bor,
yaitu memompa cadangan air tanah yang terdapat di sekitar usahanya.
Air tanah memiliki beberapa karakteristik untuk penyiapan suplai air.
Pertama, air tanah menyiapkan penyimpanan alami yang menghemat biaya
pengolahan. Kedua, karena suplai air dapat memenuhi kebutuhan setiap saat,
maka biaya transmisi dapat dikurangi. Ketiga, air tanah bersih karena mengalami
filtrasi strata geologis alami, air tanah nampak lebih jernih di mata dari pada air
permukaan.

Air Sumur Bor


Air sumur bor air dari PDAM yang baik adalah yang aquifer. Aquifer ini
adalah air tanah batu di bawah tanah yang dikelilingi oleh batu atau bahan lainnya
yang tidak mengijinkan pengiriman pesan air untuk melewati. Jadi, air ini adalah
aquifer terjepit oleh batu-batu yang lain, membuat tekanan di tanah air aquifer.
Ketika sebuah artesian aquifer adalah tapped dengan baik tekanan air yang baik,
kadang-kadang semua jalan ke permukaan, membuat mengalir dengan baik
(Anonim, 2008).

Air Sumur
Air sumur biasanya kadar terlarut karbondioksida tinggi, oksigen rendah,
mineral/logam yang cukup tinggi. Pada air tanah biasanya ditemukan kadar Fe
dan Mangan/ Seng. Tapi dengan oksidasi (penggunaan aerator/spray bar).
8

kadarnya akan berkurang. Air tanah untuk konsumsi sebaiknya berjarak minimal
10 meter dr lokasi septik tank rumah. Jarak ini adalah jarak yang aman terhadap
infiltrasi bakteri-bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.

Air sumur terdiri dari 2 jenis yaitu:


1. Air sumur dangkal
Air yang keluar dari dalam tanah yang berasal dari lapisan air didalam tanah yang
dangkal. Kedalamannya 5 – 15 meter dari permukaan tanah
2. Air sumur dalam
Berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah lebih dari 15 meter diatas permukaan
tanah.

Air Tanah
Air tanah berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang
kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
filtrasi secara alamiah. Proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam
perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih
murni dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki beberapa kelebihan
dibanding sumber air lain. Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit
dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah
juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun.
Air tanah juga mengandung zat-zat mineral yang cukup tinggi. Mengingat
pentingnya peran air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat
menyediakan air yang baik bagi dari segi kuantitas dan kualitas. Mata air adalah
air tanah yang banyak digunakan sebagai sumber baku bagi depot air minum.
Air tanah merupakan sumberdaya alam yang ketersediaannya secara
kuantitas maupun kualitas sangat tergantung pada kondisi lingkungan.
Pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan pertanian menjadi penyebab
peningkatan beban pencemaran sumber-sumber air. Pengelolaan lingkungan hidup
yang berkelanjutan harusnya menjadi pedoman bagi masyarakat khususnya
pengguna sumberdaya alam agar lingkungan hidup tetap terjaga
keberlangsungannya (Slamet, 2007).
9

Parameter Mikrobiologi
Parameter mikrobiologi menggunakan bakteri coliform sebagai organisme
petunjuk. Dalam laboratorium, istilah total koliform menunjukkan bakteri
koliform yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas lainnya.
Penentuan parameter mikrobiologi dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba
pathogen di dalam air minum (Mulia, 2005).

Parameter Radioaktivitas
Efek radioaktivitas adalah menimbulkan kerusakan pada sel, kerusakan
yang terjadi ditentukan oleh intensitas serta frekuensi dan luasnya pemaparan.
Sinar Alpha, Beta dan Gamma berbeda dalam kemampuan menembus jaringan
tubuh (Mulia, 2005).

C. Desinfeksi
Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen. Proses
desinfeksi dengan menggunakan ozon berlangsung dalam tangki atau alat
pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm dan residu
ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 . 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi
selain menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran Ultra Violet
(UV) dengan panjang gelombang 253 nm atau kekuatan 2537 A dengan intensitas
minimum 10.000 mw detik per cm2.
10

BAB III

METODE PELAKSANAAN2

A. Alat dan Bahan


Alat Yang Digunakan

a. Gergaji kayu dan besi


b. Bor listrik arus AC
c. Ember plastik
d. Test Kit Fe dan Mn
e. Instrumen analisis parameter Coli tinja
f. Pukul besi

Bahan Yang Digunakan

a. Media filter : pasir kuarsa, zeolit, limbah kaca dan pecahan genteng
b. KMnO4
c. Kaporit serbuk
d. Air
e. Bahan kimia untuk test Fe, Mn, Coli

B. Tahap Pelaksanaan

Observasi Lapangan

Tahap ini meliputi :

a) Identifikasi masalah sanitasi air sumur di Kelurahan Babadan, Kecamatan


Banguntapan, Kab. Bantul .
b) Pengambilan contoh air secara random sebanyak 3 titik untuk setiap RW
terpilih.

2
Proposal Hibah Sanitasi Air Sumur Pasca Gempa, Oleh : Ir. Edi Haryanto, MP
11

Analisis dan Evaluasi Masalah

a) Analisis laboratorium dilakukan untuk mengetahui kandungan parameter Coli


Tinja, contoh air sumur.
b) Evaluasi dilakukan dengan menggunakan data analisis parameter dan
lapangan untuk penetapan contoh air terekstrim yang akan digunakan dalam
penelitian.

1) Rekayasa Khlorinator
Khlorinator terdiri dari 2 (dua) tabung yaitu : tabung kaporit dan tabung
pasir, dengan prinsip dasar adalah diameter tabung kaporit lebih kecil dibanding
tabung pasir.

Material :

Sangat fleksibel, dapat menggunakan barang-barang bekas, seperti :Pipa PVC


bekas/baru; botol-botol plastik bekas obat, dan lain-lain.

Cara Pembuatan/Pemasangan :

 Tabung Kaporit
a) Siapkan pipa PVC diameter 1”, panjang 25 cm (ukuran dapat bervariasi
tergantung material yang ada) sebanyak 1 buah.
b) Siapkan dop diameter 1”, sebanyak 2 buah
c) Pipa PVC dilubangi dengan ukuran diameter lubang 2 mm, sebanyak 30
lubang dan pasangkan dop pada salah satu ujungnya.
d) Masukan kaporit bubuk ke dalam pipa berlubang dan tutupkan dop pada
ujung satunya.
e) Tabung kaporit siap digunakan.

 Tabung Pasir
a.) Siapkan pipa PVC diameter 2”, panjang 27 cm (ukuran dapat bervariasi
tergantung material yang ada) sebanyak 1 buah.
b.) Siapkan dop diameter 2”, sebanyak 2 buah.
12

c.) Pipa PVC dilubangi dengan ukuran diameter lubang 1 mm, sebanyak 60
lubang.
d.) Pasangkan dop pada salah satu ujung pipa (boleh dilem maupun tidak).

 Khlorinator
a.) Masukan tabung kaporit ke dalam tabung pasir dan masukan pasir bersih
(sudah dicuci) diantara sela-sela kedua tabung, kemudian pasangkan dop
pada ujung satunya (tidak boleh dilem).
b.) Khlorinator siap digunakan.
c.) Pasangkan tali pada khlorinator dengan posisi tergantung tegak, kemudian
masukan ke dalam sumur pada kedalaman hampir mencapai dasar sumur
(akan lebih optimal dekat dengan sumber air).

Penelitian

Tahap penelitian meliputi :

1. Dilakukan uji proses dan operasi khlorinator untuk masing-masing jumlah


lubang pada tabung kaporit yaitu 10, 20, 30, dan 40 buah, kemudian
dilakukan analisis parameter Coli tinja.
2. Hasil analisis parameter yang efektif, ditetapkan berdasar pembandingan
dengan standar kualitas air bersih.

Perakitan Paket Teknologi

Perakitan dilakukan setelah didapat hasil peminimalan parameter


pencemar yang efektif sesuai dengan cara pembuatan dan pengoperasiannya.
Direncanakan dibuat 5 unit paket teknologi sanitasi air sumur sebagai percontohan
dan bahan pemberdayaan kepada masyarakat.
13

Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan iptek tentang sanitasi,


dampak dan manfaat, juga dilakukan pelatihan pembuatan dan pemasangan,
kemudian digunakan sebagai bahan aplikasi.

Aplikasi Teknologi Sanitasi Air Sumur

Kegiatan ini dilakukan dengan cara dilakukan pendampingan tentang


pengoperasian dan perawatan instalasi dan memberikan gambaran tentang hasil
dan manfaat teknologi.

C. Variabel Penelitian

 Variabel bebas ( independent variable). Dalam penelitian ini variabel


bebasnya adalah jenis media aktif yaitu : pasir kuarsa, zeolit, limbah kaca dan
pecahan genteng dan jumlah lubang tabung kaporit yaitu : 10, 20, 30, dan 40
lubang.
 Variabel terikat ( dependent variable). Dalam hal ini adalah kadungan
parameter Fe, Mn dan Coli tinja pada air hasil olahan.
14

D. Gambar Alat Penelitian

Dop Ф 2 “ Pasir PVC Ф 2” Sumur


Dop Ф 1 “
. tali

PVC Ф 1” Lubang Ф 2 mm Kaporit


Air Sumur

DETAIL KHLORINATOR PIPA

Lubang Ф 2 mm Botol plastik bekas khlorinator

Pasir
Lubang Ф 2 mm
Kaporit

DETAIL KHLORINATOR BOTOL

PELETAKAN KHLORINATOR

Gambar 1. Khlorinator

E. Penentuan variasi waktu ekstraksi, suhu ekstraksi dan berat serbuk


gergaji kayu mahoni dengan aquadest.

Penelitian ini ditentukan volume aquadest sebanyak 4000 ml, sedangkan


waktu pengadukan/ekstraksi, suhu ekstraksi dan berat serbuk gergaji kayu mahoni
dijadikan variasi sebagai berikut:
* Waktu pengadukan/ekstraksi ( 30, 60, 90, 120, dan 150 menit) dengan
menentukan berat serbuk gergaji kayu mahoni sebanyak 300 gram dan suhu
ekstraksi 90oC.
15

F. Diagram Tahap Pelaksanaan Penelitian

Proses yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Observasi Lapangan
identifikasi masalah
pengambilan sampel

Analisis dan Evaluasi Masalah

Penyiapan Alat Penelitian

Penelitian
Variasi jenis media aktif
Variasi jumlah lubang

Perakitan Paket Teknologi

Pemberdayaan Masyarakat

Aplikasi Paket Teknologi

Perakitan Paket Teknologi

Gambar 3. Diagram Tahap Pelaksanaan Penelitian


16

G. Analisis Data
Analisis data yang digunakan, yaitu analisis deskriptif.
Menurut Azwar (1999), analisis deskriptif, yaitu menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematika sehingga dapat lebih mudah untuk memahami
dan disimpulkan, oleh karena itu kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar
faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang
diperoleh. Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu
dalam. Penyajian analisis deskriptif biasanya berupa tabulasi (tabel), berbagai
bentuk grafik dan chart pada data.

H. Evaluasi , Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan &Presentasi

Kegiatan ini merupakan finalisasi penelitian dan aplikasi teknologi yang disusun
dalam laporan, sebagai tahap pertanggung jawaban kepada pemerintah dan
masyarakat.
17

BAB IV

JADWAL KEGIATAN DAN RANCANGAN BIAYA

A. Jadwal Kegiatan

N Waktu Pelaksanaan ( Minggu ke) Tempat


Uraian kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Observasi Lapangan Kelurahan
1
Babadan
2 Identifikasi masalah STTL
Pengambilan contoh
3 STTL
air sumur
Analisis dan evaluasi
4 STTL
masalah
Perancangan teknologi
5 STTL
sanitasi
Rancang bangun alat Kelurahan
6
penelitian Babadan
Penelitian, jenis media
7 filter, jumlah lubang STTL
khlorinator
8 Analisis data STTL
Penyuluhan Kelurahan
9
Babadan
Penyusunan laporan
10 STTL
kegiatan
18

B. Rancangan Biaya

1. Alat dan Bahan Penelitian

NAMA ALAT DAN JUMLAH HARGA JUMLAH


BAHAN SATUAN
Chlorin Difuser 10 pcs Rp. 250.000,- Rp. 2.500.000,-

Tool Set 1 set Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-

Pasir Sungai 5 karung Rp. 20.000,- Rp. 100.000,-

Kaporit 2 kg Rp 150.000,- Rp 300.000.-

2. Alat Tulis Kantor

NAMA ALAT TULIS JUMLAH HARGA JUMLAH


KANTOR SATUAN
Photo copy, Surat, 1 set Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
Laporan dan Jilid
Tinta Printer, Alat 1 set Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
Tulis dan Kertas A4

3. Sosialisasi

ALAT DAN BAHAN JUMLAH HARGA JUMLAH


SOSIALISASI SATUAN
Air Minum 2 pack Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-
Makanan Ringan 40 pack Rp. 5000,- Rp 200.000,-
Sewa Sound System 1 set Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
Properti Sosialisasi - Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-

4. Lain - lain

LAIN-LAIN JUMLAH HARGA JUMLAH


SATUAN
Transportasi 6 Orang Rp. 200.000,- Rp. 1.200.000,-
Sewa Lab - Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-
19

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala, Konservasi Tanah Dan Air, PT IPB Press, Bogor

Effendi, Hefni, Telaah Kualitas Air, Penerbit Kanisius,Yogyakarta

Notodarmojo, Suprihanto, Tanah Dan Air Tanah, Penerbit ITB, Bandung

Sanropie, D., Sumini, A. R., Margono, 1984, Pedoman Bidang Pengolahan Air
Bersih, APK TS, Pusdiklat Pegawai Depkes RI, Jakarta.

Soemarto, CD., 1995, Hidrologi Teknik, ed. ke 2, Penerbit Erlangga, Jakarta

Sutrisno, S., 2002, Strategi Manajemen Air Tanah Wilayah Perkotaan,


Makalah Dipresentasikan pada Diskusi Panel Pelatihan Manajemen Air Bawah
Tanah di Wilayah Perkotaan Berwawasan Lingkungan, Jurusan Geologi Fakultas
Teknik UGM, Yogyakarta, 15-27 September 2002

Tirtomihardjo, H., 2003, Penjelasan Peta Cekungan Air Tanah P.Jawa dan
P.Madura, Derektorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan,
Dirjen. Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen ESDM, Jakarta

Tjokrokusumo, 1995, Konsep Teknologi Bersih, STTL YLH, cetakan pertama,


Yogyakarta

Winarno, F.G, 1986, Air untuk Industri Pangan, PT Gramedia, Jakarta


20

LAMPIRAN

A. Biodata Ketua

1. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Santoso Afrianto
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : 09 313 779
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Ksatrian, No.936 Gedongkuning,
Yogyakarta, 081392935800
h. Alamat email : sanluv_cty@yahoo.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu

2. Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : Siti Hardianti Sabrina
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 09 313 780
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Babadan, No. 6, Gedongkuning,
Yogyakarta, 085725955859
h. Alamat email : sitihardiantisabrina@ymail.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu

3. Anggota Pelaksana II
a. Nama Lengkap : Ghyna Chathryn Mandagi
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 09 313 742
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Babadan, No. 6, Gedongkuning,
Yogyakarta, 085240754526
h. Alamat email : mandagieghyna@ymail.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu
21

4. Anggota Pelaksana III


a. Nama Lengkap : Rukmana
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 09 313 777
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Kusumanegara, No.C7 A
Gedongkuning, Yogyakarta.
081322760666
h. Alamat email : mira_chanda@yahoo.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu

5. Anggota Pelaksana IV
a. Nama Lengkap : Rollandy Fabianto Daniel
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : 09 313 774
d. Disiplin Ilmu : Teknik Lingkungan
e. Jurusan : Teknik Lingkungan
f. Institut : STTL “YLH” Yogyakarta
g. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Ksatrian, No.936,Gedongkuning,
Yogyakarta, 08985015633
h. Alamat email : ryx_street07@yahoo.com
i. Waktu Pelaksanaan : 8 jam per minggu
22

B. Biodata Dosen Pendamping


Nama Lengkap Jabatan Jenis Kelamin

Ir. Edi Haryanto, MP Staf Pengajar, Sekretaris Pusat Studi Pria


Teknik Lingkungan (PSTL) STTL
YLH Yogyakarta

Pendidikan

Tempat Pendidikan Kota/Negara Tahun Selesai Bidang Studi

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1986 Teknik Kimia

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2008 Konservasi SDA dan Lingkungan

Pengalaman Penelitian

No Judul Penelitian Tahun

1. Aktivasi pasir kwarsa sebagai media penurun Fe dan Mn dalam air tanah 1993 – 1994

2. Rancangan complete treatment unit for waste water 1994 - 1995

3. Rekayasa saringan pasir aktif penurun Fe dan Mn dalam air tanah 1994 - 1995

4. Rekayasa saringan pasir balik 1995 - 1996

5. Pencemaran logam berat (Pb, Cd) pada buah dan sayur yang dijajakan 1996 - 1997
dipinggir jalan

6. Program kali tertib (prokatib)sungai Gajahwong Yogyakarta 1997 - 1998

7. Litbang media aktif penurun Fe dan Mn dalam air tanah 2007

8. Litbang khlorinator tabung ganda (proses batch dan kontinyu) 2008

9. Rekayasa tempat pembakaran sampah skala rumah tangga berpengering 2008


mandiri ramah lingkungan

Anda mungkin juga menyukai