Anda di halaman 1dari 2

Nama : Risma Dwi Rahayu

Fakultas : Keperawatan
Garuda : 10
Ksatria : 1
Isu : Lingkungan
Sub isu : Implementasi Peraturan Pemerintah Mengenai Pembuangan Limbah Rumah
Tangga di Sungai

Limbah rumah tangga adalah limbah buangan yang dihasilkan dari kegiatan sehari
hari seperti memasak, mandi, mencuci, limbah bekas industri rumah tangga, dan kotoran
manusia. Namun, kegiatan manusia dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan
banyak sungai tercemar. Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan
menurunnya kadar oksigen terlarut dalam udara tersebut. Sehingga mengakibatkan
kehidupan dalam udara membutuhkan oksigen terganggu, serta mengurangi
perkembangannya.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai,
panas dari industri juga akan membawa dampak ke kematian organisme, jika air limbah
tidak mematikan terlebih dahulu. Selain itu air juga menjadi sarang insekta penyebar
penyakit karena jumlah air bersih semakin berkurang akibat pencemaran limbah yang di
buang ke sungai dan masih banyak lagi dampak negatif dari pencemaran tersebut. DKI
Jakarta merupakan provinsi yang mempunyai persentase tertinggi dalam pembuangan
limbah rumah tangga ke got/selokan/sungai. Persentasenya mencapai 79,72%. Sedangkan
Indonesia sendiri menghasilkan 19,45 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022.
Pada sisi lain upaya pelaksanaan atau penerapan peraturan pemerintah mengenai
pembuangan limbah rumah tangga dan pengelolaan sampah belum optimal. Hal ini
dibuktikan dengan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak memperoleh kembali
Penghargaan Adipura oleh Pemerintah Kota Yogyakarta setelah 7 tahun berturut turut
karena penanganan sampah dan TPST yang masih tradisional. Sudah sepantasnya hal ini
menjadi perhatian serius pemerintah kota, kabupaten, dan pemerintah provinsi untuk
mengelola tata kelola sampah yang lebih baik lagi. Selain itu kedisiplinan masyarakat dalam
mengimplementasikan atau melaksanakan peraturan pemerintah mengenai pengurangan
pembuangan limbah rumah tangga di sungai turut andil dalam meningkatnya persentase
pencemaran air sungai.
Tak jarang mereka menganggap hal ini sepele dan tidak perlu konsisten dilakukan,
karena dirasa aktivitas lain yang lebih penting untuk dirinya sendiri dan waktu yang terbatas
membuat mereka langsung membuang sampah tanpa melakukan pengelolaan limbah
dahulu. Hasil penelitian Kementerian Kesehatan, hanya 20 persen dari seluruh penduduk
Indonesia yang memperhatikan kebersihan dan kesehatan. Artinya, dari jumlah penduduk
Indonesia yang mencapai 262 juta jiwa, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki
kepedulian terhadap lingkungan dan dampaknya terhadap kesehatan.
Walaupun upaya pemerintah belum maksimal. Dalam kesimpulannya, pemerintah
sudah banyak mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dengan menekankan
pengelolaan sampah berkelanjutan yang efektif, pengawasan air limbah yang masuk ke
sungai, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mengelola limbah dengan baik.
Tetapi jika hal tersebut tidak diiringi kesadaran masyarakat itu sendiri dapat berdampak
buruk bagi lingkungan kesehatan masyarakat dan ekonomi.
Solusi untuk pemerintah adalah bisa membuat warga jera saat membuang sampah
di sungai dengan memberikan papan yang berisi sanksi pidana.
Papan tersebut biasanya akan dipasang di pinggir sungai berdampingan dengan papan
larangan yang berisi larangan membuang sampah. Dalam papan tersebut warga yang
membuang sampah sembarangan bisa dikenakan denda 100 juta rupiah sesuai dengan
peraturan Undang-Undang. Cara lainnya adalah dengan membuat sanksi sosial yang
disetujui oleh seluruh masyarakat. Misalnya saja adalah ketahuan membuang sampah di
sungai pertama kali akan diingatkan ketika berkumpul di forum desa. Jika warga tersebut
terus melanggar lagi, bisa dikenakan sanksi yang lebih tegas. Sebab jika sampai sungai
tersebut banjir dan membanjiri seluruh rumah warga sehingga semua akan kena
dampaknya.

Referensi :

https://dislhk.badungkab.go.id/artikel/17899-pengaruh-limbah-rumah-tangga-bagi-
lingkungan#:~:text=

https://www.gramedia.com/literasi/limbah-rumah-tangga/

Anda mungkin juga menyukai