Anda di halaman 1dari 5

Paper :Kesehatan Lingkungan & K3

Sudirman B (KM.22.10.044)

IDENTIFIKASI MASALAH SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) DI


KELURAHAN BUNTU DATU

NAMA : SUDIRMAN B
NIM : KM.22.10.044
1. JENIS MASALAH
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapatkan khusus dalam
menilai kesehatan masyarakat. Lingkungan yang sehat adalah suatu lingkungan yang
mampu menyimbangkan ekologi yang sistematis dan dinamis antara manusia dan
lingkungan untuk saling mendukung tercapainya kualitas lingkungan yang memenuhi
syarat serta nyaman bagi masyarakat. Salah satu keadaan lingkungan sesuai dengan
indikator sehat adalah rumah dengan adanya ketersedian SPAL (Saluran Pembuangan Air
Limbah) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang baik, sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status yang baik pula.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain adalah pembuangan air kotor (air
limbah) rumah, hewan ternak dan sebagainya. Adapun yang dimaksud usaha yang
memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media
yang baik agar memperbaiki kesehatan yang baik bagi manusia yang hidup di dalamnya
(Notoadmodjo, 2014).
WHO/UNICEF mengatakan bahwa 60% penduduk pedesaan di indonesia kekurangan
akses sanitasi termasuk SPAL Rumah Tangga sehingga limbah cair rumah tangga langsung
dibuang ke tanah dan sungai. Hal ini menurunkan tingkat kesehatan masyarakat,
mengkontaminasi air tanah dan air permukaan, dan menurunkan kualitas dan tempat
tinggal bagi masyarakat setempat
Usaha yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit yang
disebabkan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan dengan menitikberatkan
pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhinya

Universitas Mega Buana 2023


Paper :Kesehatan Lingkungan & K3
Sudirman B (KM.22.10.044)

(Daryanto, 2004).
Hasil observasi di kelurahan Buntu Datu kecamatan Bara Kota Palopo sampai saat
ini masih terdapat pemukiman di wilayah perkotaan yang tidak mempunyai sarana
pembuangan air limbah yang memadai. Air limbah buangan rumah tangga yang
meliputi sisa pemakaian kran, sisa mencuci tangan maupun pakaian, kamar mandi,
dapur dan lain-lain dialirkan pada selokan terbuka yang mengalir langsung ke sungai.
Saluran air yang terbuka dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit dan mengotori
lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di kelurahan Buntu Datu kecamatan
Bara Kota Palopo berkaitan dengan pembuangan air limbah, beberapa sarana
pembuangan air limbah tidak memadai, apabila hal tersebut berlangsung lama, maka
akan dapat menyebabkan lingkungan yang tidak sehat. Didapatkan bahwa sebagian
besar warga tidak memiliki Saluran Pembuangan Air Limbah.

2. IDENTIFIKASI MASALAH
Perilaku masyarakat dalam membuang air limbah domestik masih kurang baik,
karena seharusnya air limbah dibuang pada saluran pembuangan air limbah yang
tertutup dan memenuhi persyaratan kesehatan. Sebagian air limbah domestik berasal
dari air bekas memasak, mandi, mencuci dan semua kegiatan rumah tangga. Air limbah
domestik juga mengandung berbagai material-material organik maupun organik. Air
limbah domestik dibagi menjadi dua jenis, yaitu greywater dan blackwater. Greywater
adalah air limbah yang berasal dari kegiatan mandi, mencuci, aktivitas memasak, dan
lainnya, sedangkan blackwater berasal dari air limbah kamar mandi atau kakus. Secara
umum pengolahan air di Indonesia masih kurang baik. Sebagian besar sudah
memisahkan antara pembuangan air limbah greywater dan blackwater, akan tetapi
pengolahannya masih kurang sesuai (Sugiharto, 1987). Air limbah domestik yang tidak
memenuhi persyaratan baku harus dilakukan pengolahan sebelum dialirkan ke badan-
badan air. Pengolahan air limbah dapat dilakukan di tempat tertentu dalam suatu
bangunan pengolahan air limbah. Tujuan pengelolaan air limbah dalam suatu tempat

Universitas Mega Buana 2023


Paper :Kesehatan Lingkungan & K3
Sudirman B (KM.22.10.044)

tersebut bertujuan untuk mengalirkan air limbah dari rumah tangga ke lokasi
pengolahan air limbah, agar dapat dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum
dialirkan ke badan air, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan
membahayakan kesehatan manusia (Hardjosuprapto, 2000).
3. PENYEBAB
Beberapa ketersedian Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di kelurahan buntu
datu kecamatan Bara, tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal ini disebabkan karena
pengetahuan masyarakat masih sangat kurang, masyarakat mengaku bahwa mereka
jarang mendengar istilah SPAL dan kebanyakan dari mereka tidak tahu apa itu SPAL.
Kenyataan yang ada dilapangan belum sesuai dengan teori yang ada, banyak dari
masyarakat yang bahkan sama sekali tidak memiliki saluran pembuangan air limbah
dan membuang air limbah langsung ke tanah begitu saja. Sebagian masyarakat yang
memiliki saluran pembuangan air limbah juga belum memenuhi syarat kesehatan,
seperti masih ada saluran pembuangan air limbah yang tidak memiliki tutup yang rapat
dan saluran pembuangan air limbah yang jaraknya belum sesuai dengan syarat
kesehatan. Selain itu ada juga masyarakat yang menggabungkan antara air limbah yang
berasal dari wc dengan air limbah yang berasal dari dapur kedalam satu penampungan.
Kelurahan Buntu Datu sebagian belum memiliki sistem Instalasi Pengelolaan Air
Limbah (IPAL) sendiri untuk mengelola air limbah rumah tangga, masyarakat hanya
menggunakan sarana berupa SPAL yang masih sangat sederhana.

4. DAMPAK
Pencemaran air di sungai sebagian besar berasal dari limbah domestik yang
dibuang ke aliran air sungai, sehingga air sungai menjadi tercemar (Cahyani, Batu,
& Sulistiono, 2016). Kandungan limbah domestik dapat membahayakan air sungai,
karena limbah domestik biasanya mengandung logam berat yang berbahaya bagi
kesehatan manusia maupun biota yang ada di sungai yang sulit didegradasi. Logam
berat tersebut mudah larut dalam air dan terendap dalam sedimen dan dapat
terakumulasi pada binatang maupun tumbuhan hidup yang ada di perairan sungai.

Universitas Mega Buana 2023


Paper :Kesehatan Lingkungan & K3
Sudirman B (KM.22.10.044)

Ikan maupun tumbuhan yang berasal dari air sungai tersebut akan tercemar,
terdapat kandungan bahan pencemar ataupun logam berat yang dapat
membahayakan manusia yang mengonsumsi ikan tersebut (Sarjono, 2009).
Air limbah merupakan air bekas yang berasal dari kamar mandi, dapur atau cucian yang
dapat mengotori sumber air seperti sumur, kali ataupun sungai serta lingkungan secara
keseluruhan. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SPAL yang
memenuhi syarat kesehatan. Hal yang pertama dirasakan adalah mengganggu
pemandangan, dan terkesan jorok karena air limbah mengalir kemana-mana. Selain itu,
air limbah juga dapat menimbulkan bau busuk sehingga mengurangi kenyamanan
khususnya orang yang melintas sekitar rumah tersebut. Air limbah juga bisa dijadikan
sarang nyamuk yang dapat menularkan penyakit seperti malaria serta yang tidak kalah
penting adalah adanya air limbah yang melebar membuat luas tanah yang seharusnya
dapat digunakan menjadi berkurang.

5. UPAYA PENGENDALIAN

Dalam pengelolaan air limbah rumah tangga di daerah perkotaan terdapat


beberapa alternatif. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan cara terpusat atau
off site system. Sistem ini menggunakan suatu jaringan perpipaan yang digunakan
untuk menampung air limbah, dan air limbah tersebut kemudian disalurkan ke suatu
tempat untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut. Cara pengelolaan limbah ini dapat
digunakan pada pembuangan air limbah rumah tangga yang berada di daerah dengan
kepadatan penduduk tinggi, seperti halnya di wilayah perkotaan, dimana rumah
penduduk padat. Akan tetapi, untuk menentukan teknologi pengelolaan air limbah
domestik dengan off site system diperlukan kajian teknis, untuk menentukan
teknologi pengelolaan air limbah diperlukan kajian teknis terlebih dahulu. Sistem
pengelolaan ini lebih diutamakan adanya partisipasi dari masyarakat dan perlunya
kebijakan dari pemerintah daerah dalam peraturan daerah tentang pengelolaan

Universitas Mega Buana 2023


Paper :Kesehatan Lingkungan & K3
Sudirman B (KM.22.10.044)

limbah domestik. Kegiatan tersebut harus melibatkan masyarakat mulai dari


perencanaan sampai dengan pelaksanaan operasional mutlak diperlukan (Marhadi,
2016). Dalam hal saluran pembuangan air limbah diperlukan partisipasi masyarakat
dalam pembuatan saluran air limbah rumah tangga, dan juga kebijakan dari
pemerintah, minimal dari tingkat kelurahan untuk membantu dalam memberikan
bantuan biaya melalui kredit dari desa ataupun berupa pinjaman lunak, dan juga dari
puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam
menjaga kesehatan.

Universitas Mega Buana 2023

Anda mungkin juga menyukai