PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sanitasi lingkungan merupakan masalah dunia yang menjadi agenda pokok
WHO. Laporan terbaru WHO dan UNICEF menyebutkan bahwa perbaikan
sanitasi lingkungan dapat mengurangi 5.000 angka kematian tiap hari akibat
diare, flu burung, SARS, terutama yang menyangkut masalah sampah.
Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) mengemukakan bahwa di
Indonesia kejadian diare meningkat dari 280 per 1.000 penduduk tahun
1996,menjadi 301 per 1.000 penduduk tahun 2006. Karena perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat pada umumnya masih kurang, dan khususnya
hygiene perorangan yang memenuhi syarat kesehatan belum membudaya pada
masyarakat pedesaan.
Berdasarkan data di Indonesia (2019) mengemukakan bahwa setiap hari di
kota-kota besar terjadi peningkatan volume sampah yang berasal dari pasar
tradisional dan tempat tempat umum sekitar 523/hari. Oleh karena itu untuk
mengatisipasi menumpuknya sampah, terutama di pasar tradisional dan
tempat-tempat umum maka patugas operasional dinas kebersihan kota
membentuk tim pengelola sampah masing-masing wilayah dengan
mengadakan pengangkutan oleh truk ketempat pembuangan akhir (TPA).
Dengan meningkatnya volume sampah di kota sangat mempengaruhi
masyarakat keindahan kota dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Perilaku sehat yang di terapkan oleh keluarga dapat di lihat dan jumlah
tatanan rumah tangga yang menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat.berbagai upaya promosi kesehatan untuk mengubah agar masyarakat
berprilaku sehat telah di lakukan melalui kegiatan-kegiatan antra lain
pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan gerakan hidup sehat,promosi
kesehatan dan lain-lain. Di kelurahan Bintarore Kecamatan Ujung Bulu
Kabupaten Bulukumba. Jumlah KRT masih banyak masyarakat yang tidak
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) dan sadar terhadap bahaya-
bahaya yang di timbulkan jika kita tidak dapat menjaga sanitasi lingkungan.
Perilaku sehat yang di terapkan oleh keluarga dapat dilihat dan jumlah
tatasnan rumah tangga yang menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat.berbagai upaya promosi kesehatan untuk mengubah agar masyarakat
berprilaku sehat telah dilakukan melalui kegiatan –kegiatan antara lain
pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan gerakan hidup sehat,
promosi kesehatan dan lain-lain.di kelurahan sulaa kecamatan betoambari kota
baubau, jumlah KRT masih banyak masyarakat yang tidak melakukan prilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)dan sadar terhadap bahaya-bahaya yang
ditimbulkan jika kita tidak dapat menjaga sanitasi lingkungan.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang subtansi dalam
kehidupan sehari-hari oleh manusia baik untuk kebutuhan fisiologis maupun
materealis. untuk menilai masalah sanitasi lingkungan utama yang dialami
keluarga di kelurahan Sulaa maka variable yang kami teliti adalah penyediaan
air bersih, penggunaan jamban, penyaluran air limbah dan penanganan sampah.
Melihat kompleksnya permasalahan tersebut, maka penulis sangat tertarik
untuk melakukan penelitian tentang studi kualitas sanitasi lingkungan perumahan
penduduk di Kelurahan Sulaa Kecamatan Betoambari Kota Bau-Bau
Berdasarkan data dari puskesmas Caile Kabupaten Bulukumba (2020)
sanitasi lingkungan pada penduduk masyarakat belum mamenuhi persyaratan
yang dimana keadaan sanitasi lingkungan berdasarkan SPAL, Jamban, Air
Bersih dan Tempat sampah belum memenuhi persyaratan. Dengan demikian
peneliti akan menindak lanjuti untuk mengandakan penelitian di kelurahan
Bintarore Kecamatan Bulukumba .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah dalam penelitian ini
dikemukakan sebagai berikut : Bagaimana gambaran kualitas sanitasi lingkungan
berdasarkan penyediaan air bersih, kepemilikan jamban, saluran pembuangan
air limbah, penyediaan tempat sampah di Kelurahan Bintarore Kecamatan Ujung
Bulu Kabupaten Buukumba tahun 2021 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kualitas sanitasi lingkungan perumahan
penduduk di Kelurahan Bintarore Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
Bulukumba tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran kualitas sanitasi lingkungan berdasarkan
penyediaan air bersih.
b. Untuk mengetahui gambaran kualitas sanitasi lingkungan berdasarkan
kepemilikan jamban.
c. Untuk mengetahui gambaran kualitas sanitasi lingkungan berdasarkan
saluran pembuangan air limbah.
d. Untuk mengetahui gambaran kualitas sanitasi lingkungan berdasarkan
penyediaan tempat sampah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Sebagai bahan masukan atau sumber informasi bagi pemerintah daerah
tentang kualitas sanitasi lingkungan masyarakat Kelurahan Bintarore
Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba.
2. Manfaat Institusi
Memberikan informasi bagi masyarakat atau mahasiswa sebagai bahan acuan
untuk penelitian selanjutnya.
3. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini di jadikan sebagai pengalaman berharga bagi peneliti dalam
mengaplikasikan ilmunya dalam mengembangkan dibidang sanitasi lingkungan.
BAB II
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran tentang Variabel yang diteliti
Sanitasi lingkungan dan kesehatan sebagai factor dominan yang sangat
mempengaruhi sehat tidaknya lingkungan dan pembangunan yang di
laksanakan dengan demikian perlu di perhatikan sanitasi lingkungan dan setiap
daerah atau masyarakat dapat menjadi pendukung utama dalam pembangunan
bangsa dan Negara.
Untuk menilai masalah lingkungan utama yang dialami keluarga di
kelurahan sulaa,kecamatan betoambari kota baubau, maka variable yang kami
teliti adalah:
1. Penyediaan Air bersih
Air sangat penting bagi kehidupan manusia dan merupakan salah satu
kebutuhan ensensial manusia yang kedua setelah udara untuk keperluan
hidupnya. Air di perlukan untuk mengangkut zat makanan dari organ tubuh
yang satu ke organ tubuh yang lainya, persediaan air yang banyak dan
dengan kaulitas yang lebih baik akan meningkatkan kemajuan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Pengunaan Jamban
Untuk mencegah sekurang-kurangnya kontaminasi tinja terhadap
lingkungan,maka pembuangan ketoran manusia harus dikelola dengan baik
pembungan ketoran atau jamban yang kotor menjadi sumber penularan
penyakit sehingga penempatan lokasi dari jamban selalu memperhatikan
unsur-unsur kesehatan dan nilai estetika.
3. Saluran pembuangan Air limbah
Dengan cara di salurkan kedalam saluran tertutup Jalur saluranya
disesuiakan sedemikian rupa sehingga saluran air limbah di buang
kepembuangan akhir yang aman dengan pengolahan sesuai dengan
karateristik air limbah dengan tempat pembuangan akhirnya.
4. Penyediaan tempat sampah
Dengan cara mengumpulkan sampah yang umumnya dapat di terima
masyarakat pedesaan. sampah buangan rumah tangga di kumpulkan dalam
bakul atau tempat kedap air kemudain sampah di pindahkan dalam bak
sampah (tempat penampungan) sementara. Bak penampungan sementara
lazimnya berkontruksi kuat kedap air tidak mudah di ganggu binatang dan
mudah di bersikan serta dirawat.
B. Pola Pikir Variabel Yang diteliti
Kepemilikan Jamban
Keterangan :
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
N = Jumlah sampel
Z2= Tingkat kepercayaan 95% dengan nilai 1,96
d2= Derajat kebebasan 0,05 % (0,05)
P = Proporsi 50%
q =Proporsi populasi yang tidak dihitung (1-P) dengan random
sebagai berikut :
N . Z2. P . q
n=
d2 . ( N - 1 ) + Z 2 . P . q
394,7244
n=
1,9854
n = 199.
DAFTAR PUSTAKA
AL Djono, Pamudji,Trimo dkk, 2011, Kumpulan sarana air minum dan sanitasi
pedesaan, The World Bank Office,Jakarta,
Aryatmo, Tjokronegoro (Editor) 1979. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran.
Jakarta; Komisi Pengembangan Riset dan perpustakaan UI.
Budiama, Chandra. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta : EGC, 2007.
Chandra, Budiman. Metodologi Penelitian Kesehatan; editor, Fema Solekhah
Belawati. Jakarta : EGC, 2008
Daud, Anwar. Dasar-dasar kesehataan lingkungan, Fakultas kesehatan masyarakat
Universitas Hasanuddin. Makassar, 2005.
Juli, Soemirat Slamet. Kesehatan Lingkungan. UGM, gajah mada university, Januari
2009.
Mubarak, Wahit Iqbal. Ilmu kesehatan Masyarakat : Teori dan aplikasi- Jakarta:
SalembayMedika, 2009
Mukono,H.j. Prisip dasar kesehatan lingkungan. Universitas Airlangga: press, 2006.
Pangade,S.,dkk, 2013. Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
UIT. Makassar : Indomedia
Profil puskesmas Caile Kecamatan Ujung Bulu Kabupten Bulukumba tahun 2019.
Soemirat, J. dkk. Pengembangan Model Penyuluhan Untuk Menunjang Penyediaan
Air Bersih Pedesaan. Bandung. Pushtbang Pemukiman, 1985.
Soekidjo, Notoadmojo. Kesehatan masyarakat : Ilmu dan seni/ soekidjo notoatmojo-
Ed. Rev. Jakarta : Rineka Cipta, 2011.