Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UJIAN TENGAH SEMETER

SURVEI PENGAMATAN PRILAKU

UPAYA PENGELOLAAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN


PEMANFAATAN AIR BERSIH DENGAN BIJAK DI KP.CIBADAK RT
02/RW 01 KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR 2021

Dosen Pembimbing Dr. Asri Masitha Aryani, S.K.M, M.K.M

Disusun Oleh :

ANNISA MAULIDA AZKIA/181107010805

SITI AMINAH /1811070108884

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKUKTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang


mencakup perumahan, konstruksi, pembuangan limbah, pasokan air yang higienis,
dan sebagainya. Kesehatan lingkungan di Indonesia masih memprihatinkan.
Sanitasi yang belum optimal di Indonesia ditandai dengan tingginya insiden
penyakit menular dan menular pada masyarakat. Sanitasi Lingkungan adalah salah
satu komponen kesehatan lingkungan yang merupakan perilaku yang disengaja
untuk menumbuhkan keanekaragaman hayati yang higienis untuk mencegah
manusia dari kontak pribadi dengan kotoran dan bahan limbah berbahaya lainnya
dengan harapan dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatan manusia.
Sanitasi menurut Ehler dan Steel (2000) adalah sebagai usaha untuk mencegah
penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan
yang berkaitan dengan rantai penularan penyakit tersebut. Sementara menurut
Riyadi (1984), sanitasi lingkungan adalah prinsip-prinsip untuk meniadakan atau
setidak-tidaknya menguasai faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan
penyakit, melalui kegiatan-kegiatan untuk mengendalikan : sanitasi air, sanitasi
makanan, pembuangan kotoran, air buangan dan sampah, sanitasi udara,
vector dan binatang pengerat serta hygiene perumahan dan halaman.

Masih rendahnya akses pada jamban pribadi di daerah pedesaan tidak


terjadi di perkotaan, karena 73% rumah tangga perkotaan telah memiliki akses ke
fasilitas WC pribadi. Namun tidak demikian dengan akses pada saluran air
limbah. Masih sangat kurangnya investasi dalam infrastruktur sanitasi publik telah
menghasilkan cakupan pada saluran air limbah di perkotaan di Indonesia,
termasuk salah satu yang terendah di Asia. Kondisi mana menyebabkan polusi
lingkungan yang besar, diperparah dengan peran sampah yang menyumbat
selokan menyebabkan banjir musiman yang parah (WSP, 2011a). Hasil diatas
relatif sama dengan hasil Riskesdas 2010 (cit. Depkes RI. 2010), dimana
berdasarkan tempat tinggal, persentase rumah tangga yang menggunakan fasilitas
buang air besar (BAB) milik sendiri lebih tinggi di perkotaan (79,7%)
dibandingkan dengan di perdesaan (59,0%). Sementara menurut Devine (2009), di
Jawa Timur 34 persen dari mereka yang terbiasa buang air besar di tempat
terbuka, menunjukkan bahwa mereka puas dengan praktik ini. Hanya 60 persen
setuju dengan pernyataan bahwa ada kerugian pada praktik buang air besar di
tempat terbuka.
Air adalah salah satu elemen utama di Bumi yang menjadi bagian tidak
terpisahkan bagi seluruh manusia. Makhluk hidup tidak dapat hidup jika tidak ada
air, sehingga air sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan makhluk hidup.
(Kemenkes). Air dalam kehidupan manusia mempunyai fungsi yang sangat vital.
Kegiatan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari air. Mulai dari mandi,
mencuci, memasak sampai dengan elemen tubuh manusia salah satunya juga
terdiri dari air. Oleh karena itu, air bersih yang tidak mengandung unsur kimia
yang membahayakan dan mengganggu fungsi tubuh manusia sangat diperlukan.
Jumlah air bersih semakin lama semakin terbatas serta butuh waktu dan sebuah
proses yang rumit untuk membuat air yang tidak layak minum dapat diminum
oleh manusia. Kebutuhan air terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk yang juga terus menambah. Perilaku manusia dalam pemanfaatan air
sering kali kurang bijaksana karena ketika air melimpah, maka kebiasaan buruk
tidak mau berhemat air muncul. Saat air bersih sulit didapat, masyarakat mulai
sadar dengan kebiasaan buruknya. Untuk itu, perlu diperlukan kearifan dari
masyarakat dalam penggunaan air agar selalu efisien agar dapat menghemat air.
Secara nasional di tahun 2018, misalnya, Indonesia telah mencapai akses layak
sebesar 74,6%. Akan tetapi, ketika capaian tersebut diterjemahkan berdasarkan
standar SDGs, hanya 7,42% yang memenuhi kualifikasi 'akses aman'. Oleh karena
itu, dalam mengukur baseline dan capaian ke depannya, Bappenas pun
membahasakannya sebagai "....% akses layak (termasuk ....% akses aman").
Wujud 'layak' dan 'aman' di konteks air minum dan sanitasi boleh jadi berbeda,
namun pada dasarnya setiap akses dapat disebut 'layak', ketika terlindungi dari
pencemaran atau berdampak mencemari seminimal mungkin. Standar "aman"
menuntut kondisi kelayakan yang lebih tinggi lagi, dengan menekankan layanan
yang berkelanjutan dan murni tidak mencemari lingkungan. Di akses air minum,
hal ini berarti sambungan air minum yang terletak di dalam rumah, serta dapat
diakses kapan saja.

Alasan kami memilih topik air bersih dan sanitai layak ini karena melihat
kondisi sekitar kp. Cibadak RT 02/ RW 01 Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor
itu masih ada Masyarakat yang masih belum bisa mengelola sanitasi lingkungan
nya dengan baik seperti masih banyak yang membuang limbah sampah tidak
dalam tempat yang seharusnya masih sembarangan, dan air pembuangan kamar
mandi nya pun masih sembarangan tidak layak bahkan air kamar mandinya
tersebut luber ke jalan sehingga membuat jalanan licin dan penuh lumut tempat
tidak layak serta masih banyak yang kurang bijak dalam memanfaatkan air bersih
dan pasokan air bersih dari sumur yang kurang karena dekat dengan gunung kapur
karena tanah kapur dalam penyerapan airnya kurang bagus sehingga berpengaruh
terhadap kualitas air bersih warga.
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam mengelola sanitasi
2. Untuk mengetahui cara memanfaatkan air bersih dengan bijak
3. Untuk mengetahui dampak yang di sebabkan oleh sanitasi yang buruk

C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian akan di lakukan di Kp. Cibadak RT 02/ RW 01 Kecamatan
Ciampea Kabupaten Bogor dan di laksanakan pada tanggal 24 april - 24
juni 2021.

D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana metode penelitian
Kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandasKan terhadap Filsafat
positivisme Metode ini digunakan dalam penelitian terhadap sampel dan
populasi penelitian, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan
dengan Acak atau random sampling. Sedangkan pengumpulan data
dipakukan dengan cara memanfaatkan instrumen penelitian yang di pakai.
Analisis is data yang digunakan bersifat kuantitatif atau bisa di ukur
dengan tujuan menguji hipotesis yang di tetapkan sebelumnya .

E. Analisis
Mengenai permasalahan sanitasi lingkungan dan air bersih pada
masyarakat adalah masalah yang penting terhadap kesehatan masyarakat
karena dengan pengelolaan sanitasi yang baik akan menghasilkan
lingkungan hidup yang sehat oleh karena itu masyarakat diharapkan bisa
mengetahui segala sesuatu tentang sanitasi yang sehat seperti membuat
saluran air yang benar, membuat jamban dan septictank pribadi yang baik,
membuat sumur sendiri, mengelola limbah limbah sampah dengan benar
dan semua yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan tempat tinggal,
sehingga tercipta nya pengelolaan sanitasi yang baik dan sehat serta
penggunaan air bersih yang bijak. Namun dengan keadaan yang terjadi di
masyarakat kp. Cibadak ........ Ini berbanding terbalik dengan keadaan
pengelolaan sanitasi yang sehat karena masih banyak nya saluran air yang
tidak benar cenderung buruk itu di akibatkan oleh kurang nya pengetahuan
dan kesadaran dari masyarakat tentang kesehatan lingkungan dan ketidak
pekaan dari masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi dan penggunaan air
secara bijak sehingga tercipta nya lingkungan yang kurang sehat yang
diakibatkan pengelolaan sanitasi yang buruk.
F. Instrumen
G. Kuesioner

No Pertanyaan YA Tidak
1. Apakah ada jamban pada radius 10 m di
sekitar sumur ?
2. Apakah ada sumber pencemar lain pada
radius 10 m di sekitar sumur,
misalnya: kotoran hewan, sampah, genangan
air, dll ?
3. Apakah ada/sewaktu-waktu
ada genangan air pada jarak 2 m sekitar
sumur ?
4. Apakah anda setuju jika adanya penyuluhan
tentang sanitasi lingkungan dan penggunaan
jamban sehat
5. Apakah anda setuju jika menggunakan
jamban perlu di siram dan
dibersihkan selesai buang air besar ?
6.
7.
8.
9.
1

Anda mungkin juga menyukai