Pemanfaatan Konsep Ekohidrologi (Penciptaan Air Dan Sanitasi Bersih) Sebagai Upaya
Mengatasi Stunting Di Desa Bulang
1)
Husni Mubaroq dan Tim KKN Desa Bulang
Universitas Panca Marga Probolinggo
Jl. Yos Sudarso No. 107 Pabean Dringu Kab. Probolinggo
Email: husnimubaroq@upm.ac.id
ABSTRAK
Ekohidrologi merupakan pendekatan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu yang menawarkan
pendekatan pembangunan berkelanjutan dalam memahami lingkungan dan sistem sumber daya air.
Dalam hal ini kondisi dimana air dan santasi yang bersih dapat diciptakan untuk mengurangi angka
terjadinya stunting di suatu daerah. Konsep ekohidrologi juga dapat menghindarkan penyebaran
penyakit melalui air. Pengenalan konsep ini ditujukan untuk mengurangi stunting dan mengatasi
kurangnya air bersih dimasa yang akan datang. Dalam hal ini konsep Ekohidrologi yang ditawarkan
dengan rencana penjernihan air yang telah ada hingga menghasilkan air bersih yang siap pakai dan
memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat serta memiliki harga murah.
Kata kunci : Stunting, konsep Ekohidrologi.
ABSTRACT
Oleh karena itu, salah satu daerah yang Sedangkan kesehatan lingkungan meliputi
dinyatakan memiliki tingkat stunting yang penyehatan air, yakni pengamatan dan
cukup tinggi menurut badan kesehatan penetapan kualitas air untuk berbagai
Probolinggo adalah Desa Bulang dengan kebutuhan dan kehidupan manusia.
presentase 44,67% (109 kasus stunting). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Penyebab tingginya angka stunting di Desa (2011:1223) pengertian sanitasi adalah usaha
Bulang dipengaruhi oleh kondisi air yang untuk membina dan menciptakan suatu keadaan
kurang bersih dan lingkungan yang kurang yang baik dibidang kesehatan, terutama
mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar. kesehatan masyarakat. Dari pengertian tersebut
Maka dalam permasalahan ini, penulis ingin dapat disimpulkan bahwa sanitasi berkaitan
memperkenalkan pengelolaan air terpadu yaitu dengan kesehatan masyarakat, terutama
konsep Ekohidrologi dalam penanganan penyediaan air bersih dan pembuangan limbah
kekurangan air bersih dan sanitasi bersih di yang memadai. Sanitasi dapat membantu
lingkungan sekitar. Pengenalan konsep ini mencegah timbulnya penyakit dengan cara
ditujukan untuk mengurangi stunting dan pengendalian faktor-faktor lingkungan fisik
mengatasi kurangnya air bersih dimasa yang yang berhubungan dengan rantai penularan
akan datang. Oleh karena itu penulis akan penyakit. Sanitasi sangat memiliki peran dalam
memaparkan mengenai gambaran rencana mengatasi stunting. Dalam hal ini Ekohidrologi
pengelolaan sumber air yang telah ada yaitu air mencakup semua permasalahan sanitasi dan air
yang kurang bersih menjadi air siap pakai bersih maka dari itu konsep ini sangat
terutama disetiap rumah warga yang airnya diperlukan dalam mengatasi stunting. Dalam
masih kurang layak untuk di jadikan kebutuhan hal ini air dan sanitasi bersih dapat diciptakan
setiap hari. melalui pendekatan Ekohidrologi.
Stunting merupakan kondisi dimana Ekohidrologi adalah pendekatan
seorang anak mengalami ketidakstabilan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu dengan
proses tumbuh dan berkembang yang pendekatan pembangunan berkelanjutan
mengakibatkan tinggi badan seorang anak lebih (Ignasius, Berita Satu, 25 Mei 2018). Dengan
pendek dari pada tinggi orang lain yang seusia Ekohidrologi, persoalan rendahnya akses
pada umumnya. Stunting dapat disebabkan terhadap air dan sanitasi bersih yang dihadapi
kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu yang masyarakat khususnya di Desa Bulang, bisa
lama. Selain gizi buruk, kondisi air dan sanitasi diatasi dengan bijak. Dalam upaya pengelolaan
yang buruk atau kurang perhatian turut sumber daya air terpadu, konsep Ekohidrologi
menyebabkan tingginya angka stunting disuatu meliputi informasi dasar ekologi-potensi
daerah. sumber daya air, aplikasi teknologi yang tepat
Air merupakan salah satu kebutuhan dan ramah lingkungan lokal dan berbasiskan
hidup dan merupakan unsur dasar bagi semua partisipasi masyarakat. Pengenalan konsep
perikehidupan dimuka bumi. Tanpa air berbagai pengelolaan air terpadu sangat diperlukan untuk
proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Air mengatasi masalah kekurangan air bersih
termasuk sumber daya alam yang dimasa yang akan datang. Selain mengatasi
dapatdipengaruhi oleh alam, sedangkan kekurangan air bersih dimasa yang akan datang,
menurut Haloho (2014:21) air bersih adalah air konsep Ekohidrologi dapat menjadi media
yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dalam pengurangan dan pencegahan stunting
yang kuantitas dan kualitasnya memenuhi disuatu daerah.
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
setelah dimasak terlebih dahulu, hal ini METODE
dinamakan air bersih dan sehat. Penyediaan air Metode yang digunakan dalam
bersih merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini menggunakan
memperbaiki derajat kesehatan masyarakat metode Ekohidrologi (penciptaan air dan
sebagai mana dijelaskan dalam UU No.36 sanitasi bersih) dengan pengimplementasian
Tahun 2009 tentang Kesehatan “Dinyatakan alat penyaring air sebagai alat penyedia air
bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan bersih dan siap pakai. Cara penggunaan konsep
untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, Ekohidrologi dengan memanfaatkan barang-
yaitu keadaan yang bebas dari resiko yang barang yang ekonomis dengan tahapan yang
membahayakan kesehatan hidup manusia”. mudah dipahami. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam proses pembuatan dan usia dini berkaitan dengan kesulitan air bersih
pengaplikasian alat penyaring air ini adalah yang sering dihadapi masyarakat di sejumlah
sebagai berikut : daerah, sebenarnya itu bisa diatasi secara
1. Persiapan mandiri oleh masyarakat.
Dalam proses pembuatan alat penyaring Dalam upaya pengelolaan sumber daya
ini, terlebih dahulu harus mempersiapkan air terpadu, konsep ekohidrologi meliputi
alat dan bahan yang diperlukan. Persiapan informasi dasar potensi sumber daya air,
dilakukan untuk mempermudah dalam aplikasi teknologi yang tepat guna serta ramah
proses pembuatan alat penyaring air lingkungan lokal dan berbasiskan partisipasi
nantinya. masyarakat. Maka dengan ini penulis
2. Perakitan menawarkan sebuah konsep Ekohidrologi
Setelah alat dan bahan yang diperlukan dengan rencana penjernihan air yang telah ada
sudah tersedia, selanjutnya yaitu tahap hingga menghasilkan air bersih yang siap pakai
perakitan. Dalam tahap perakitan terdapat dan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah
beberapa langkah dalam prosesnya yang didapat serta memiliki harga murah.
akan menghasilkan sebuah alat penyaring Bahan-bahan yang diperlukan dalam
air yang sederhana untuk digunakan pengalokasian air kotor menjadi air bersih dan
sebagai penyedia air bersih. siap pakai, yaitu:
3. Sosialisasi 1. Kerikil besar dan kerikil kecil
Apabila alat dan bahan sudah dirakit 2. Arang kayu
dengan sempurna dan siap diaplikasikan, 3. spon halus
selanjutnya yaitu sosialisasi terhadap 4. spon kasar
msayarakat akan fungsi dan kegunaan alat 5. Kapas
penyaring ini. Sosialisasi ini dilakukan 6. Kain kasa
untuk mengenalkan alat sederhana yang 7. Pasir kasar
dapat diaplikasikan sendiri oleh Bahan pembuatan kerangka:
masyarakat. 1. Pipa paralon
4. Penerapan 2. Dop 4 “
Tahapan terakhir yaitu penerapan. 3. Valve 1/2 “
Penerapan dilakukan untuk menguji coba 4. Klem tangki 1/2 “
alat penyaring yang telah dibuat dan 5. Shock drat luar 1/2 “
disosialisasikan kepada masyarakat. Tahap 6. Shock drat dalam 1/2 “
penerapan juga dilakukan untuk menarik 7. L Bow 1/2 “
simpati masyarakat akan pentingnya air 8. Watermor 1/2 “
bersih untuk pemenuhan kebutuhan sehari- 9. Sambungan T 1/2 “
hari. Proses penggabungan bahan yang sudah
dipilih menjadi penyaring air sebagai berikut:
HASIL dan PEMBAHASAN 1. Tandai 2 drop, tutup ditengah dan
Dalam permasalahan stunting hal yang lubangi 1/2".
dapat dilakukan adalah dengan metode 2. Tandai lagi 2 drop untuk membuat 2
Ekohidrologi. Dalam proses mengenalkan lubang 1/2".
pengelolaan air terpadu (Ekohidrologi) sebagai 3. Pasang klem tangki pada setiap
upaya mengatasi stunting maka dapat berupa lubang dop
pengajaran pentingnya menjaga sumber daya 4. Pasang shock drat luar pada masing-
air dan pemahaman untuk menggunakan air masing klem tangki.
secara bijaksana kepada masyarakat. 5. Siapkan paralon ukuran 4” dengan
Pentingnya pengedukasian dapat mendorong panjang x 25 cm.
masyarakat semakin berinisiatif menciptakan 6. Pasang tutup dop berlubang 1 pada
tata kelola air bersih yang baik seperti ujungnya.
penanaman tanaman disekitar rumah-rumah 7. Siapkan valve dan pasang paralon
masyarakat untuk menjaga jumlah air bersih di 1/2" x 5 cm ditiap ujungnya.
tanah yang berkaitan dengan pentingnya air 8. Siapkan valve dan pasang paralon
bersih bagi kehidupan. Pengajaran tersebut, 1/2" x 8 cm ditiap ujungnya.
harus bisa dikenalkan dan diajarkan sejak dari