Anda di halaman 1dari 24

KARYA TULIS ILMIAH

“Water Warriors: Edugame Challenge Berbasis Komunitas Zero


Waste di Kalangan Remaja Sebagai Upaya Mencegah Krisis Air”

TIM WATER WARRIORS

1. CHINAKA ALYA NOVITA ARTHAMEVIA


2. SYIFA QUEENSA ARDHANI
3. ESSA ARTHANUSA

SMP NEGERI 2 SELOMERTO


KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sampah menjadi salah satu masalah besar dan serius di Indonesia,


sampah ini sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia secara berkelanjutan.
Kondisi sampah yang ada di Indonesia sangat memprihatinkan,hal ini
diperburuk dengan kurangnya kesadaran manusia tentang cara membuang
sampah yang benar. Banyak penduduk Indonesia yang membuang sampah
tidak pada tempatnya seperti ditempat umum bahkan di sungai yang tidak
seharusnya untuk pembuangan sampah. Berdasarkan data dari Kementrian
Lingkungan Hidup 2022, sekitar 18,2 juta ton/tahun volume sampah di
Indonesia yang terdiri dari 154 kabupaten/kota se-Indonesia. Sedangkan
hanya 13,2 juta ton/tahun sampah yang dikelola dengan baik atau 72,95. Di
berbagai daerah di Indonesia Banyak sekali Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) yang sudah mulai penuh dengan sampah- sampah yang menggunung.
Sebagai contoh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah hampir penuh
yaitu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wonorejo yang terletak di desa
Losari, Wonorejo, Kecamatan Selomerto, Kota Wonosobo, Jawa Tengah.
Sebagian besar sampah yang berada di Wonosobo dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Wonorejo. Tanpa adanya kesadaran manusia
terhadap sampah, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tersebut kemungkinan
besar akan ditutup permanen dan tidak bisa beroprasi lagi. Hal ini bisa
menambah masalah sampah di Indonesia.
Akibat pembuangan sampah yang sembarangan juga berdampak bagi
kebersihan air, banyak manusia yang membuang sampah di sungai, mata air,
dan tempat – tempat yang berkaitan dengan air. Kesadaran manusia sangatlah
kurang yang menjadikan sungai dan mata air menjadi tercemar.Sumber mata
air yang dahulunya masih banyak yang bisa digunakan untuk kebutuhan
sehari – hari sekarang sudah berkurang karena adanya sampah yang dibuang
sembarangan oleh manusia. Krisis air bersih juga menjadi masalah yang
serius bagi Indonesia, Karena manusia kurang memahami tentang cara

2
membuang sampah yang benar serta minimnya kesadaran tentang dampak
membuang sampah di sungai. Krisis air bersih sering terjadi di Indonesia, hal
ini terjadi karena manusia sering membuang sampah sembarangan yang
membuat air menjadi tercemar oleh limbah sampah,Selain itu Limbah pabrik
juga mempunyai dampak negatif terhadap kelestarian air bersih, limbah ini
sangatlah banyak mencemari sumber mata air yang ada di Indonesia.Banyak
wilayah tercemar oleh limbah pabrik yang dibuang ke sungai tanpa adanya
izin dari pemerimtah. Hal ini menyebabkan manusia sulit untuk mencari air
bersih untuk kehidupan sehari - hari.
Krisis air bersih sangat mengganggu aktivitas manusia, jika air tidak
dijaga kelestariannya lama kelamaan sumber air akan habis. Hal ini tentu saja
dapat mengganggu aktivitas manusia di masa yang akan datang. Walaupun
manusia sering diberikan sosialisasi mengenai dampak negatif krisis air
bersih bahkan diberi sanksi jika membuang sampah di sungai dan di sumber
mata air, namun masih saja dilanggar dan banyak yang tidak mematuhi
aturan.
Krisis air disebabkan oleh beberapa faktor antara lain Pola penggunaan
air yang tidak efisien. Banyak masyarakat yang tidak memahami betapa
pentingnya menjaga ketersediaan air bersih dengan memanfaatkannya secara
efisien dan bijak. Perubahan iklim, Indonesia mengalami perubahan iklim
yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sehungga
mengakibatkan pola curah hujan tidak stabil.Kerusakan lingkungan,
kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia seperti penebangan hutan,
pertanian yang tidak ramah lingkungan dan limbah industri yang
menyebabkan terjadinya erosi dan penurunan kualitas air.Peningkatan
permintaan air, pertumbuhan populasi dan pembangunan insfratuktur seperti
industri dan pemukiman meningkatkan permintaan air.
Beberapa wilayah di Indonesia yang pernah mengalami krisis air bersih
antara lain, kekeringan di Pulau Jawa pada tahun 2019, beberapa wilayah di
Pulau Jawa mengalami kekeringan yang parah, termasuk Jakarta, Tangerang,
Bekasi dan Depok. Kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun
2021, provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami kekeringan parah. Ribuan

3
warga terpaksa mencari air dari sungai dan sumur yang kering. Krisis air di
kota Bandung, kota Bandung mengalami krisis air yang parah pada tahun
2020. Kekeringan di Kalimantan Barat pada tahun 2019, dan kekringan di
Sumatra Selatan pada tahun 2021. Krisis air di Indonesia menjadi perhatian
serius pemerintah dan masyarakat karena dapat mempengaruhi kesehatan,
perekonomian, dan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan
upaya bersama untuk mengatasi krisis air secara efektif dan berkelanjutan.
Krisis air bersih di indonesia bisa berkurang jika dilakukan upaya yang tepat
dan terkoordinasi dengan baik oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor
swasta. Upaya yang bisa dilakukan antara lain konservasi air, konservasi air
merupakan salah satu upaya paling efektif untuk mengatasi krisis air bersih.
Upaya meliputi pengurangan kebocoran air, mengurangi penggunaan air di
rumah tangga dan industri, serta meningkatkan efisiensi penggunaan air di
sektor pertanian. Pengelolaan sumber daya air, pengelolaan sumber daya air
meliputi pengendalian banjir, rehabilitasi hutan dan sungai, dan pengelolaan
irigasi yang efektif. Pengembangan teknologi untuk memperbaiki insfratuktur
pengelolaan air, seperti penyediaan air bersih, pengolahan air limbah, dan
penghematan air yang dapat membantu mengatasi krisis air bersih di
Indonesia. Pendidikan dan kampanye kepada masyarakat tentang pentingnya
penghematan air dan konservasi sumber daya air. Pengembangan kebijakan
yang berfokus pada pengelolaan sumber daya air dan penghematan air dapat
membantu mengatasi krisis air bersih yang ada di Indonesia. Dengan
melakukan upaya – upaya mengatasi krisis air, krisis air yang ada di
Indonesia dapat berkurang dan ketersediaan air bersih bagi masyarakat
Indonesia terjamin keberlangsungannya.
Sebagai salah satu upaya untuk mengurangi krisis air yaitu dengan cara
zero waste, zero waste adalah suatu konsep yang bertujuan mengurangi
sampah yang dihasilkan dari individu maupun masyarakat menjadi sekecil
mungkin bahkan hingga tidak menghasilkan sampah sama sekali. Konsep
zero waste didasarkan dari prinsip – prinsip pengurangan, penggunaan
kembali dan daur ulang untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
Zero waste tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, tetapi

4
juga mengubah cara pandang dan perilaku individu atau masyarakat terhadap
konsumsi dan produksi barang dan layanan. Konsep ini mengajak individu
dan masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih barang dan layanan, serta
mempertimbangkan dampak lingkungan dari produk yang dikonsumsi. Upaya
untuk mencapai zero waste meliputi penggunaan kantong belanja kain atau
tas belanja ulanhg, menghindari penggunaan produk sekali pakai seperti
sedotan dan kemasan plastik, mengurangi pembelian makanan atau barang
yang dikemas secara berlebihan, memperbaiki atau mendaur ulang barang
yang rusak, serta memilah sampah dan mendaur ulang sampah yang dapat di
daur ulang. Konsep zero waste juga membantu mengurangi emisi gas rumah
kaca yang dihasilkan dari pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir
dan memperpanjang masa pakai Sumber Daya Alam (SDA).
Zero waste water atau nol limbah air bertujuan untuk meminimalkan
pembuangan air limbah dan mengoptimalkan penggunaan air bersih. Dengan
di adakannya zero waste kasus kekeringan atau kekurangan air bersih akan
berkurang bahkan tidak ada sampah sama sekali, kesadaran individu sangat di
perlukan dalam upaya ini karena jika tidak ada keinginan untuk melakukan
zero waste,tentu saja tidak akan terlaksana dan tidak akan selesai masalah
sampah di Indonesia. Dengan zero waste water sampah yang menggunung di
sungai, mata air atau tempat yang berkaitan dengan air akan berkurang
bahkan tidak ada sampah yang menggunung. Penggerakan hati nurani
manusia sangat penting dalam upaya zero waste karena jika tidak ada
kesadaran akan terus menggunung dan tetap bertambah masalah bahkan
memperburuk kasus krisis air bersih yang ada di Indonesia. Beberapa upaya
untuk meningkatkan kesadaran manusia antara lain edukasi, memberikan
inforrmasi dan pengetahuan kepada masyarakat pentingnya menjaga
lingkungan hidup dan cara – cara zero waste. Mengikuti gerakan lingkungan,
bergabung dengan gerakan lingkungan yang mempromosikan zero waste dan
melakukan aksi nyata untuk mencapai tujuan zero waste. Menggunakan
produk lamah lingkungan, memilih produk yang ramah lingkungan dan
mudah di daur ulang. Mendaur ulang sampah, mengurangi penggunaan
plastik dan menanamkan kesadaran terhadap remaja tentang menjaga

5
pentingnya menjaga lingkungan. Dengan meningkatkan kesadaran manusia
terhadap zero waste, kita dapat membangun masyarakat yang lebih sadar akan
pentingnya menjaga lingkungan hidup dan berkontribusi dalam mencapai
tujuan pembangunan berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1) Bagaimana mengurangi sampah anorganik terutama limbah plastik

sehingga tidak mencemari lingkungan perairan?

2) Bagaimana cara membentuk pola perilaku zero waste di kalangan remaja

melalui edugame challenge berbasis komunitas remaja?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dipaparkan, maka dapat dibuat tujuan penelitian sebagai berikut.

1. Memberikan edukasi tentang perilaku zero waste di kalangan remaja melalui

games dan platform digital untuk mengurangi limbah plastik ke lingkungan

terutama perairan.

2. Mengetahui efisiensi penggunaan edugame challenge untuk membentuk

komunitas zero waste di kalangan remaja

D. Manfaat Penelitian

6
Manfaat yang bisa diperoleh melalui penelitian ini antara lain sebagai

berikut.

1. Membangun kesadaran remaja terkait permasalahan lingkungan dan krisis

air yang terjadi di Indonesia.

2. Memberikan edukasi perilaku zero waste yang bisa dilakukan remaja

melalui digital edugame challenge dengan memanfaatkan aplikasi

Wordwall dan ruang belajar online google classroom

3. Membentuk perubahan perilaku pada remaja dalam menjaga lingkungan

melalui edugame challenge berbasis komunitas remaja

4. Dalam jangka panjang, perilaku zero waste di kalangan remaja dapat

mengurangi limbah plastik di lingkungan dan meminimalisir pencemaran

air.

5.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Krisis Air

2. Zero Waste

Zero waste adalah konsep yang bertujuan mengurangi sampah yang dihasilkan

dari individu maupun masyarakat menjadi sekecil mungkin bahkan hingga tidak

menghasilkan sampah sama sekali. Menurut Handayana dkk. (2019) Zero Waste

merupakan pandangan baru mengenai sampah, yang mengedepankan prinsip 3R

(Reuce, Reduce, dan Recycle). Prinsip ini dianggap mampu dalam menanggulangi

dampak sampah pada lingkungan.

Perilaku zero waste mengacu pada gaya hidup yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan
limbah dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Ini dapat melibatkan berbagai praktik, seperti
mengurangi konsumsi, menggunakan ulang barang, daur ulang, mengompos, dan memilih produk yang
ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Beberapa perilaku zero waste umum meliputi:

1. Menolak barang sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, dan botol air, dan menggunakan alternatif
yang dapat digunakan kembali.
2. Mengompos limbah organik seperti sisa makanan dan potongan rumput, yang mengurangi jumlah
limbah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah dan menciptakan amendemen tanah yang kaya
nutrisi.
3. Mendaur ulang sebanyak mungkin, termasuk barang seperti kertas, kaca, logam, dan plastik.
4. Memperbaiki dan memanfaatkan kembali barang daripada membuangnya.
5. Memilih produk yang terbuat dari bahan yang berkelanjutan dan dirancang untuk bertahan lama.
6. Memilih kemasan yang dapat didaur ulang, dikompos, atau dapat digunakan kembali.

Dengan mengadopsi jenis perilaku ini, individu dapat secara signifikan mengurangi dampak lingkungan
mereka dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.

3. Peran Komunitas Remaja

Terjadinya krisis lingkungan hampir pasti disebabkan oleh nalar dan perilaku

destruktif manusia terhadap alam. Menata kembali cara pandang manusia

terhadap alam semesta, sebagai landasan bertindak dalam memperlakukan alam,

8
merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Di antara upaya meluruskan

pemahaman ekologis adalah melalui proses pendidikan (Ahmad 2010)

Ahmad M. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup dan Masa Depan Ekologi

Manusia. Forum Tarbiyah Vol.8 (1): 57-71

4. Edugame Wordwall

Edugame Merupakan multimedia pembelajaran interaktif yang memiliki tiga

unsur pokok berupa visual, suara, dan gerak. Ada empat fungsi media yang

memiliki unsur visual dalam pembelajaran yaitu (1) Fungsi atensi, yaitu menarik

dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi pada materi. (2)

Fungsi afektif, yaitu mampu membangkitkan minat, emosi dan sikap peserta didik

untuk memperhatikan materi. (3) Fungsi kognitif, yaitu mempermudah dalam

memahami dan mengingat pesan atau materi. (4) Fungsi kompensatoris, yaitu

mengakomodir kelemahan peserta didik dalam menerima materi secara verbal

atau memiliki kelemahan dalam membaca sehingga mereka dapat

mengorganisasikan informasi yang mereka dapat serta dapat mengingatnya

kembali (Nurohman 2021). Di era digital ini beberapa edugame sudah disediakan

secara gratis, salah satunya adalah Wordwall.

Nurohman A. 2021. Analisis Edugame Berbasis Android Sebagai Media


Pembelajaran Di Sekolah Dasar. SINASIS (Seminar Nasional Sains) 2 (1): 247-
254
Wordwall merupakan salah satu media pembelajaran interaktif yang

menawarkan banyak pilihan permainan yang bisa dimodifikasi oleh pembuat

permainan. Menurut Imanulhaq dan Prastowo (2022), Edugame wordwall

menyediakan beberapa contoh hasil kreasi guru yang dapat membantu pengguna

baru dalam berkreasi. Media pembelajaran ini juga diartikan sebagai web aplikasi

9
yang digunakan untuk membuat games berbasis kuis yang menyenangkan. Selain

itu, edugame wordwall juga dapat digunakan untuk merancang serta meninjau

penilaian dalam pembelajaran. Beberapa kelebihan edugame wordwall yaitu

free untuk pilihan basic hingga 5 template permainan. Selain itu, permainan

yang telah dibuat dapat dikirimkan secara langsung melalui whatsapp, google

classroom, maupun yang lainnya melalui link. Edugame wordwall menawarkan

banyak jenis permainan seperti, maze chase, open the box, game show quiz,

crossword, quiz, random cards (kartu acak) dan masih banyak lainnya.

Memanfaatkan potensi yang ada tersebut, maka wordwall bisa dijadikan media

yang menarik bagi remaja yang diisi dengan materi-materi zero waste pada

permainan yang dibuat. Hasil permainan juga bisa dipantau secara langsung oleh

pengguna melalui leaderboard.

Imanulhaq R, Prastowo A. 2022. Edugame Wordwall : Inovasi Pembelajaran

Matematika di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Pedagogos : Jurnal Pendidikan

STKIP Bima. Vol. 4(1): 33-41. DOI: https://doi.org/10.33627/gg.v4i1.639

5. Kelas Digital Google Classroom

Google Classroom adalah layanan berbasis Internet yang disediakan

oleh Google sebagai sebuah sistem e-learning. Service ini didesain untuk

membantu dosen membuat dan membagikan tugas kepada pelajar secara

paperless Pengguna service ini harus mempunyai akun di Google

(Qomariah dkk. 2019)

Qomariah S., Nursobah, Lailiyah S. 2019. Implementasi Pemanfaatan Google

Classroom untuk Pembelajaran di Era Revolusi 4.0. Seminar Nasional Hasil

10
Pengabdian Kepada Masyarakat (SINDIMAS) STMIK Widya Cipta Dharma

Pontianak, 29 Juli 2019.

11
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui satu variabel atau lebih secara independent atau tanpa

perbandingan (Sugiyono, 2013). Penelitian deskriptif dapat didefinisikan

sebagai penelitian yang berusaha memaparkan suatu gejala, peristiwa,

kejadian yang terjadi saat sekarang. Pendekatan kuantitatif dapat

didefinisikan dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tertentu serta penampilan dari hasilnya (Suharsimi,

A.:2012). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

perlunya penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif agar dapat terukur tingkat partisipasi dan pemahaman komik

“TOYIK” (TOkoh Yang Inspiratif Kreatif) di E-Perpus Cahaya Bintang

melalui kegiatan literasi.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

NO NAMA KEGIATAN WAKTU

1. Studi awal Akhir Maret


2. Pembuatan komik Minggu ke-1 dan ke-2 April
3. Mengunggah komik ke E-Perpus Minggu ke-3 April
Cahaya Bintang
4. Literasi membaca oleh siswa Minggu ke-3 April
5. Pengambilan data Minggu ke-4 April
6. Pembuatan laporan Mei

12
C. Obyek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII yang
berjumlah 512 siswa. Populasi penelitian berada di rumah masing-masing,
karena sedang libur sekolah yaitu saat siswa kelas IX melaksanakan Ujian
Sekolah pada tanggal 18 April sampai 23 April 2022.

13
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A. Platform Edugame Wordwall

B. Platform Komunitas Online Menggunakan Google Form

C. Hasil Edugame Challenge Menggunakan Wordwall

Para water warriors mendapatkan akses link ke dalam kelas melalui info
yang telah dibagikan ke kelas masing-masing melalui wali kelas,setelah
para peserta didik meng-klik link yang sudah di berikan,para peserta didik
langsung ditujukan ke classroom,para siswa diharapkan memainkan game
1-5 yang sudah kami buat,kami harap para peserta didik mendapatkan
pengetahuan baru setelah memainkan game yang kami buat,kita
menggunakan Wordwall sebagai wadah game-game,kita juga
menggunakan sistem leaderboard yang di sediakan platform Wordwall
dengan sistem leaderboard kita dapat lebih mudah memonitori para siswa
dalam proses sosialisasi menggunakan Wordwall, dalam leaderboard juga
terdapat peringkat dan kita merencanakan akan memberikan hadiah
kepada siswa yang menduduki peringkat pertama,sistem leaderboard
sangat memudahkan kami dalam proses monitoring aktivitas para siswa
saat memainkan game-game kami,kami akan memilih 10 pemenang yang
akan kami pilih dari leaderboard 5 games yang kami sediakan.
Hasil Game 1 :

14
Pada leaderboard
game pertama,Rizka
Ayu Anita Oktaviana
menduduki peringkat
pertama dengan
perolehan poin
sempurna dengan
waktu yang
singkat,ini juga
sebuah kelebihan dari
sistem leaderboard
yang dihadirkan
platform Wordwall
namun pada sistem
leaderboard terdapat
beberapa kekurangan
seperti tidak bisa
melihat semua sekor
siswa yang
memainkan game-
game kami dan juga
sistem leaderboard
dapat dicurangi
dengan mengklik link
yang telah kami
berikan beberapa kali.

Hasil Game 2 :

15
di game yang kedua Akmalia Maharani menduduki peringkat ke 1
dengan perolehan poin 12 dengan waktu yang cukup singkat.
di game kedua ini bisa dikatakan ada peningkatan yang cukup signifikan
dari game sebelumnya yang banyak mencurangi sistem leaderboard pada
platform Wordwall.

Hasil Game 3 :

16
di game yang ke tiga Akmalia Maharani kembali menduduki peringkat
pertama dengan perolehan poin sempurna dengan waktu yang

17
singkat,namun di game ini kami memilih Destiana Listiani sebagai
pemenang karena tidak mencurangi game ketiga dengan poin sempurna
tetapi kalah cepat dengan yang lainnya.

Hasil Game 4 :

18
19
di game ke 4 Arwa Ashilatu Zalfaa keluar dengan peringkat dengan
perolehan poin terbanyak dibanding yang lainya,disini kita bisa melihat
perbedaan kembali seperti berkurangnya kecurangan,dan banyak siswa
baru yang memainkan game-game kami

Hasil Game 5 :

20
di game ke lima Destiana Listiani kembali menduduki peringkat kelima dengan
perolehan poin sempurna dan waktu yang singkat,disini ada kembali perubahan

21
seperti puncak klasemen di isi para siswa kelas 7H yang sebelumnya agak jarang
di temukan di game-game sebelumnya.

D. Hasil Survey Penggunaan Edugame

22
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan:

1. Tingkat partisipasi dari teman teman kelas VII dan kelas VIII dalam

melaksanakan kegiatan literasi digital komik “TOYIK” (TOkoh Yang

Inspiratif Kreatif) sebesar 87.11% atau 446 dari 512 siswa keseluruhan

siswa kelas VII dan kelas VIII.

2. Tingkat pemahaman dari teman teman kelas VII dan kelas VIII tentang

upaya melestarikan air tanah agar berkesinambungan melalui komik

“TOYIK” (TOkoh Yang Inspiratif Kreatif) di E-Perpus Cahaya Bintang

sebesar 85,65% atau 382 dari 446 sedangkan 64 siswa atau 1,46%

mengemukakan pendapat tentang tampilan komik “TOYIK” (TOkoh Yang

Inspiratif Kreatif) yang bagus dan menarik.

B. Saran

Saran untuk penelitian lebih lanjut:

1. Penelitian dengan media komik “TOYIK” (TOkoh Yang Inspiratif Kreatif)

masih merupakan komik yang sederhana, maka penelitia selanjutnya untuk

lebih meningkatkan kualitas dari komik.

2. Edukasi dapat dilakukan dengan menggunakan komik yang lebih variatif.

23
DAFTAR PUSTAKA

I Gede Wahyu Abriawan dkk. (2022). Perancangan Webtoon Taru Pule sebagai
Sarana Edukasi Pentingnya Menjaga Kelestarian Alam di Bali. E-Jurnal
AMARASI Jurnal Desain Visual. Volume 3 Nomor 1.

Notodarmojo, S. (2005). Pencemaran Tanah dan Air Tanah, Penerbit ITB


Bandung

Rosyidah, E. dan Wirosoedarmo, R. (2013). Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada


Konduktivitas Hidrolik Jenuh di 5 Penggunaan Lahan, Jurnal Agritech UGM,
33(3) 340-345

I Ngurah Yudi Handayana dkk. (2019). Gerakan Zero Waste Sebagai Pendidikan
Lingkungan bersih. Jurnal Warta Desa. Volume 1 Nomor 3: 279 – 288

24

Anda mungkin juga menyukai