Anda di halaman 1dari 3

Krisis Ketersediaan Air Bersih

Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan. Seseorang tidak dapat hidup tanpa air,
karena air merupakan kebutuhan utama hidup manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu
melimpah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan minum sangatlah
sedikit. Hal ini berarti ketersediaan air bersih yang dikonsumsi oleh manusia sangatlah
terbatas. Selain itu, kecenderungan yang terjadi saat ini adalah berkurangnya ketersediaan air
bersih yang dikenal sebagai krisis air. Krisis air bersih merupakan suatu kondisi
ketidakseimbangan antara ketersediaan air bersih dan permintaan air bersih. Semakin
meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Selain itu, krisis air
merupakan permasalahan lingkungan yang dialami oleh banyak negara, termasuk Indonesia.
Masalah ini bahkan masuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati oleh 193 negara.

Menurut Rohani Budi Prihatin dalam jurnal Problem Air Bersih di Perkotaan, berikut
beberapa faktor penyebab krisis air bersih di Indonesia, yaitu:

1. Laju pertambahan dan perpindahan penduduk ke perkotaan yang cukup tinggi.


Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah dan air.
2. Pembangunan gedung-gedung di kota besar banyak yang tidak mematuhi perbandingan
lahan terpakai dan lahan terbuka, sehingga mengganggu proses penyerapan air hujan ke
dalam tanah.
3. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan aktivitas domestik, industri, erosi, dan
pertanian.
4. Eksploitasi air tanah yang berlebihan yang dilakukan oleh gedung-gedung perkantoran,
rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan apartemen.

Setelah mengetahui penyebab terjadinya krisis air bersih, lalu bagaimana dampak dari
terjadinya krisis air? Berikut beberapa dampak krisis air bersih, yaitu:

1. Krisis Kesehatan
Krisis air bersih bisa beresiko tinggi munculnya penyebaran penyakit meliputi, diare,
korela, disentri, dan polio. United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia
mencatat, hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di
Indonesia tercemar lembah tinja.
2. Kondisi Lingkungan Memburuk
Krisis air bersih akan membuat kondisi lingkungan memburuk. Sebab tumbuhan dan
hewan perlu air bersih untuk melangsungkan hidup. Jika tumbuhan dan hewan mati,
piramida rantai makanan dan ekosistem alam akan terganggu.
3. Krisis Air Mengganggu Perekonomian
Krisis air bersih juga mengganggu sektor perekonomian. Khususnya untuk mereka yang
bekerja di sektor argikultural dan konsumsi.
4. Standar Kehidupan Menurun
Terjadinya kelangkaan air bersih mengganggu operasional sekolah, rumah sakit, restoran,
hotel dan semua sektor yang membutuhkan air bersih agar kebersihan dan kesehatan
terjaga. Jika semua sektor terganggu karena krisis air bersih, tentu standar kehidupan
menurun.
5. Kelaparan Merajalela
Sektor pertanian memerlukan air untuk pengirigasian tanaman. Otomatis aktivitas
bercocok tanam untuk menghasilkan sumber pangan akan terganggu dan terhambat.
Alhasil manusia akan kelaparan dan berujung pada kematian karena kekurangan pasokan
makanan.

Bagaimana upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi krisis air bersih? Berikut
beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan agar mengurangi krisis air bersih yaitu:

1. Menghemat Air
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis air adalah dengan cara
menghemat penggunaan air dan tidak melakukan pemborosan. Caranya dengan
mematikan kran air atau saluran air lainnya ketika tidak digunakan. Selain itu, air yang
sudah digunakan dapat digunakan kembali, contohnya ialah air cucian beras bisa
digunakan untuk menyiram tanaman.
2. Tidak Membuang Sampah pada Saluran Air
Membuang sampah di saluran air akan mengakibatkan kualitas air akan memburuk dan
menjadi tidak bersih. Oleh karena itu, tindakan tidak membuang sampah pada saluran air
dan membuangnya di tempat sampah adalah langkah yang bijak untuk mengatasi masalah
ini.
3. Menanam Pohon atau Reboisasi
Pohon memiliki akar yang berfungsi untuk menyerap air di dalam tanah. Semakin banyak
pohon, maka cadangan air makin banyak tersimpan. Untuk itu, menanam pohon atau
reboisasi (penghijauan lahan) merupakan salah satu upaya untuk mengurangi krisis air
bersih.
4. Membuat Tempat Penampungan Hujan
Air hujan dapat difungsikan sebagai sumber air alternatif. Untuk itu, membuat tempat
penampungan air hujan tentu menjadi salah satu solusi untuk menambah ketersediaan air
bersih dan juga mengurangi kondisi air bersih yang ada.
Alfiy Nurrafi (Museum Air Water for Life)
Referensi:

Pennyu.co.id. 16 Desember 2022. Inilah 5 Dampak Buruk Krisis Air Bersih Terhadap
Kehidupan. Diakses pada 09 Juni 2023

Kumparan.com. 20 September 2021. Upaya Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi
Krisis Air Bersih. Diakses pada 09 Juni 2023

Dislhk.bandungkab.go.id. 05 November 2021. Krisis Air Bersih Mulai Menyapa. Diakses


pada 09 Juni 2023

Anda mungkin juga menyukai