Anda di halaman 1dari 22

Abstrak

Air merupakan sumber daya alam yang memiliki peranan penting dalam
keberlangsungan hidup manusia. Banyaknya keperluan/kebutuhan air yang
semakin meningkat sehingga debit air akan semakin berkurang sehingga bisa
terjadi krisis air. Menurut penelitian dari Universitas Diponegoro, penyebab dari
krisis perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain
suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai
sektor kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). Krisis air
adalah minimnya jumlah air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Saat ini, krisis air bersih yang melanda kabupaten Cilacap, Jawa Tengah semakin
parah (Agus,2005). SMP Negeri 4 Cilacap adalah SMP yang berada di wilayah
Selatan kabupaten Cilacap. Wilayah ini dulunya adalah rawa, sehingga air tanah
yang berada di wilayah SMP Negeri 4 Cilacap mempunyai karakteristik berbau
sahingga tidak bisa dikonsumsi. Selain itu, di SMP Negeri 4 Cilacap juga
bergantung pada air PDAM yang jumlah debit airnya tidak terlalu banyak,
sehingga air sering mati dan mengganggu aktivitas di sekolah. Contohnya kita
tidak bisa mengambil air wudhu ketika waktu sholat tiba. Dari masalah inilah kita
membutuhkan alternatif lain untuk memenuhi persediaan air di sekolah.
Berdasarkan perkiraan deterministic curah hujan pada November 2022 yang
dikeluarkan oleh BMKG, curah hujan disebagian besar wilayah Jawa Tengah
diperkirakan berkisar 151 – 300 ml atau termasuk dalam kriteria tinggi. Oleh
sebab itu kami di SMP Negeri 4 Cilacap ingin memanfaatkan curah hujan yang
tinggi tersebut sehingga bisa dimanfaat untuk keperluan di sekolah yaitu dengan
pembuatan penampungan air hujan berfilterasi.

Kata kunci: air, krisis air, penampungan air hujan

1
DAFTAR ISI

1. Abstrak ……………………………………………………………….. 1

2. Daftar Isi ……………………………………………………………… 2

3. Pendahuluan ………………………………………………………….. 3

a. Latar belakang …………………………………………………... 3

b. Rumusan Masalah ………………………………………………. 6

c. Tujuan Penulisan ………………………………………………… 6

d. Manfaat Penulisan ……………………………………………….. 6

4. Pembahasan …………………………………………………............... 7

a. Krisis Air dan Sanitasi ……………………………………………. 7

b. Air Hujan …………………………………………………............. 8

c. Penampungan Air Hujan …………..…………………………….. 10

5. Kesimpulan …………………………………………………............... 16

6. Daftar Pustaka …………………………………………………........... 18

2
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Air merupakan sumber daya alam yang memiliki peranan penting

dalam keberlangsungan hidup manusia. Begitu pula di sekolah air

digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya digunakan untuk mandi,

memasak, menyiram tanaman, dan untuk air wudhu. Namun, banyaknya

keperluan/kebutuhan air yang semakin meningkat sehingga debit air akan

semakin berkurang sehingga bisa terjadi krisis air. Menurut penelitian dari

Universitas Diponegoro, penyebab dari krisis perubahan iklim adalah

berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi

curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor

kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). padahal air

merupakan sumber daya alam yang sangat vital dan diperlukan untuk

menentukan keberlanjutan kehidupan seluruh makhluk hidup di muka

bumi ini (Mawardi, 2014).

Krisis air merupakan permasalahan lingkungan yang dihadapi

banyak negara termasuk Indonesia. Pengertian krisis air adalah minimnya

jumlah air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Chiras

(2009) menyebutkan bahwa kekurangan air dipicu karena naiknya

permintaan seiring peningkatan populasi, tidak meratanya distribusi air,

meningkatnya polusi air dan pemakaian air yang tidak efisien. Jika

masyarakat mengalami kekurangan air bisa terjadi adanya sanitasi.

Sanitasi adalah usaha kesehatan yang menitikberatkan kegiatannya kepada

3
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sanitasi juga berperan

penting dalan kesehatan, karena jika air bersih mulai mengalami

penurunan maka warga masyarakat juga akan tidak memperhatikan

kebersihan seperti tidak mandi, tidak mencuci baju, tidak mencuci piring,

dan lain lain. Karena ulah masyarakat yang tidak mementingkan

kebersihan bisa terjadi sanitasi yang buruk bagi seluruh masyarakat

sekolah.

Pada saat ini, masalah krisis air dan sanitasi ada dimana-mana dan

bahkan hampir di seluruh Indonesia terutama di sebagian besar wilayah

pulau Jawa dan Bali saat ini ketersediaan air sudah mulai langka hingga

kritis. Begitu juga dengan di kabupaten Cilacap. Saat ini, krisis air bersih

yang melanda kabupaten Cilacap, Jawa Tengah semakin parah

(Agus,2005). SMP Negeri 4 Cilacap adalah SMP yang berada di wilayah

Selatan kabupaten Cilacap. Wilayah ini dulunya adalah rawa, sehingga air

tanah yang berada di wilayah SMP Negeri 4 Cilacap mempunyai

karakteristik berbau sahingga tidak bisa dikonsumsi. Selain itu, di SMP

Negeri 4 Cilacap juga bergantung pada air PDAM yang jumlah debit

airnya tidak terlalu banyak, sehingga air sering mati dan mengganggu

aktivitas di sekolah. Contohnya kita tidak bisa mengambil air wudhu

ketika waktu sholat tiba. Dari masalah inilah kita membutuhkan alternatif

lain untuk memenuhi persediaan air di sekolah. Berdasarkan perkiraan

deterministic curah hujan pada November 2022 yang dikeluarkan oleh

BMKG, curah hujan disebagian besar wilayah Jawa Tengah diperkirakan

4
berkisar 151 – 300 ml atau termasuk dalam kriteria tinggi. Oleh sebab itu

kami di SMP Negeri 4 Cilacap ingin memanfaatkan curah hujan yang

tinggi tersebut sehingga bisa dimanfaat untuk keperluan di sekolah yaitu

dengan pembuatan penampungan air hujan berfilterasi.

Air hujan yang turun ke permukaan bisa terkontaminasi oleh

kotoran yang ada di catchment area (atap) sehingga disarankan untuk

melakukan penyaringan yang lebih lanjut yaitu dengan membuat

penampungan air hujan. Menurut Sharpe, Wiliam E, dkk (2008) Air hujan

yang dipanen dapat digunakan untuk multi tujuan seperti menyiram

tanaman, mencuci, mandi dan bahkan dapat digunakan untuk memasak

jika kualitas air tersebut dapat memenuhi standar kesehatan. Air hujan

memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi air bersih. Penampungan air

hujan atau dikenal dengan panen hujan dapat menjadi alternatif untuk

membantu mengurangi masalah krisis air. Proses pembuatan

penampungan air hujan cukup sederhana dan tidak memakan banyak

biaya sehingga dapat dijadikan solusi terbaik mengatasi krisis air

mengingat debit air PDAM yang sedikit serta air sumur di SMP Negeri 4

Cilacap berbau. Oleh karena itu pembuatan penampungan air hujan

berfilterasi di SMP Negeri 4 Cilacap diharapkan dapat menjadi solusi

terbaik untuk mengatasi krisis air yang terjadi.

5
b. Rumusan Masalah

1. Seberapa besar manfaat penampungan air hujan berfilterasi untuk

kehidupan di SMP Negeri 4 Cilacap?

2. Bagaimana cara pembuatan penampungan air hujan berfilterasi di SMP

Negeri 4 Cilacap?

c. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui seberapa besar manfaat penampungan air hujan berfilterasi

untuk kehidupan di SMP Negeri 4 Cilacap

2. Mengetahui cara pembuatan penampungan air hujan berfilterasi di SMP

Negeri 4 Cilacap

d. Manfaat penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar manfaat penampungan air hujan

berfilterasi untuk kehidupan di SMP Negeri 4 Cilacap

2. Untuk mengetahui cara pembuatan penampungan air hujan berfilterasi

di SMP Negeri 4 Cilacap.

6
PEMBAHASAN

a. Krisis air dan sanitasi

Air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hydrogen

juga oksigen dan di Bumi ditemukan dalam bentuk gas, cair, dan

padat.  Dalam jumlah kecil air tampak tidak berwarna, tetapi air

sebenarnya memiliki warna biru intrinsik yang disebabkan oleh sedikit

penyerapan cahaya pada panjang gelombang merah. Salah satu kebutuhan

pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan

adalah air. Tidak hanya penting bagi manusia air merupakan bagian yang

penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air,

kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia ini karena semua makhluk

hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Krisis air adalah

kurangnya sumber daya air untuk memenuhi standar kebutuhan air

dikarenakan sedikitnya jumlah air yang tersedia untuk memenuhi

kebutuhan air di kehidupan sehari hari. Krisis air bisa terjadi di karenakan

adanya perubahan iklim ditambah dengan penebangan hutan liar yang

makin marak. Pembuangan limbah industri juga merupakan salah satu

penyebab terjadinya krisis air bukan hanya menyebabkan krisis air namun

juga mencemari air pada Kawasan tersebut ditambah lagi dengan sampah

yang pemukiman warga yang terbawa arus sungai. Dari penyebab-

penyebab tersebut bisa terjadi dampak yang buruk. Dampak tersebut bisa

7
terjadi dikarenakan ulah manusia yang kurang bertanggung jawab dan

kurang memperhatikan lingkungan sekitar. Beberapa dampak yang terjadi

akibat beberapa hal tersebut adalah:

1. Tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari hari

2. Bisa menyebabkan sanitasi yang buruk

3. Bisa menimbulkan bibit-bibit penyakit

4. Bisa terjadi kematian pada tumbuhan dan hewan

Sanitasi adalah lingkungan yang menyehatkan lingkungan hidup

manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air dan udara. Sanitasi

merupakan upaya yang dilakukan demi menjamin dan mewujudkan

kondisi yang sudah memenuhi syarat kesehatan (Rocket, 2017). Jadi,

dnegan kata lain sanitasi adalah cara yang dilakukan oleh masyarakat

dalam mewujudkan hidup bersih dengan kondisi lingkungan yang sehat.

Akibat adanya krisis air maka kita membutuhkan sanitasi karena terjadi

pencemaran limbah pabrik dan sampah yang mempengaruhi kualitas

kebersihan air.

Untuk mengatasi dampak tersebut bisa dilakukan dengan melakukan

suatu upaya yaitu melakukan pembuatan penampungan air hujan

berfilterasi dengan memanfaatkan air hujan yang turun ke permukaan atau

di dalam.

b. Air Hujan

Air hujan adalah air yang turun ke permukaan bumi yang

mengalami penguapan (evaporasi) yang terbentuk menjadi awan awan

8
yang besar dan berat kemudian turun ke atmosfer bumi dengan segala

bentuknya dalam rangkaian siklus hidrologi. Air hujan merupakan

penyubliman awan/uap air menjadi air murni yang ketika turun dan

melalui udara akan melalui benda-benda yang terdapat di udara diantara

benda-benda yang terlarut dari udara tersebut adalah gas O2, CO2, N2

juga zat-zat renik dan debu. Dalam keadaan murni, air hujan sangat bersih

tetapi setelah mencapai permukaan bumi air hujan tidak murni lagi karena

ada pengotoran udara yang disebabkan oleh pengotoran industri/debu dan

lain sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air

minum hendaklah pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada

saat hujan mulai turun, karena masih banyak mengandung kotoran. Air

hujan merupakan salah satu sumber daya alam yang selama ini belum

termanfaatkan secara optimal dan hanya dibiarkan mengalir ke saluran-

saluran drainase menuju ke sungai-sungai yang akhirnya mengalir ke laut.

Padahal jika mampu diolah dan dikelola dengan baik, air hujan tersebut

akan memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup manusia,

terutama untuk keberlangsungan penyediaan air bersih di masyarakat. Air

hujan sendiri dapat digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan

manusia antara lain untuk mandi, mencuci bahkan untuk air minum (Latif,

2012). Kondisi geografis Indonesia yang mempunyai dua musim yang

salah satunya adalah musim hujan, menyebabkan negara ini memiliki

curah hujan cukup tinggi. Namun, bukan hanya iklim Indonesia yang

membuat curah hujan tinggi hingga ekstrim. Dampak perubahan iklim

9
juga salah satunya dalah curah hujan tinggi. Namun, walau curah tinggi

dapat bermanfaat terutama pada sektor pertanian, namun curah hujan yang

tinggi juga dapat menyebabkan bencana seperti banjir dan longsor

penyebabnya tidak selalu karena curah hujan tinggi. Tapi bisa dari

manusia sendiri yang tidak sadar tentang pentingnya menjaga lingkungan,

seperti membuang sampah sembarangan. Mengingat tentang masalah

Indonesia dalam masalah krisis air, jadi ini bisa dimanfaatkan sebagai

pengelolaan yang memadai untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih.

Dengan membuat bak Penampungan Air Hujan.

c. Penampungan Air Hujan

Penampungan air hujan adalah sistem yang dilakukan untuk

menampung air hujan dan dilakukan filterisasi/dibersihkan antara air dan

kotoran yang sudah terkontaminasi atau tercampur dengan kotoran yang

terkandung padan air hujan.

Sistem penampungan air hujan dapat menggantikan 50%

pemakaian air yang di pakai untuk keperluan kamar mandi, menyiram

tanaman, atau mencuci baju. Mengurangi kebutuhan akan fasilitas air atau

infastruktur. Sistem ini relatif bebas perawatan, sederhana dalam

pengoprasian dan memberikan banyak manfaat.

Penampungan air hujan memiliki beberapa sistem yaitu:

1) Sistem pipa basah:

Pada sistem pipa basah, air hujan dari atap rumah akan ditampung

pada tangki air yang diletakan jauh dari rumah. Dialirkan ke

10
tangga menggunakan pipa terpendam. Sistem ini digunakan untuk

penggunaan tangga yang memiliki daya tampung yang besar.

2) Sistem pipa kering:

Tangki dipasang dekat dengan atap rumah dan air hujan langsung

dialirkan ke dalam tangki. Sistem ini digunakan untuk penggunaan

tangki yang memiliki daya tampung kecil.

Manfaat dari sistem sistem tersebut yaitu:

a. Mengamankan kelestarian air

b. Penghematan biaya

c. Melindungi saluran limbah

Ada tiga komponen dasar yang harus ada dalam sistem pemanenan

air hujan yaitu: 1) catchment, yaitu penangkap air hujan berupa

permukaan atap; 2) delivery system, yaitu sistem penyaluran air hujan dari

atap ke tempat penampungan melalui talang; dan 3) storage

reservoir, yaitu tempat penyimpan air hujan berupa tong, bak atau kolam.

Selain ketiga komponen dasar tersebut, dapat dilengkapi dengan

komponen pendukung seperti pompa air untuk memompa air dari bak atau

kolam penampung. (Worm, Janette & van Hattum, Tim 2006; Chao-Hsien

Liaw & Yao-Lung Tsai 2004).

d. Penampungan air hujan di SMP Negeri 4 Cilacap

a) Penampungan air hujan berfilterasi di SMP Negeri 4 Cilacap

SMP Negeri 4 Cilacap adalah SMP yang berada di wilayah Selatan

kabupaten Cilacap. Wilayah ini dulunya adalah rawa, sehingga air tanah

11
yang berada di wilayah SMP Negeri 4 Cilacap mempunyai karakteristik

berbau sahingga tidak bisa dikonsumsi. Selain itu, di SMP Negeri 4

Cilacap juga kepada air PDAM yang jumlah debit airnya tidak terlalu

banyak, sehingga air sering mati dan mengganggu aktivitas di sekolah.

Contohnya kita tidak bisa mengambil air wudhu ketika waktu sholat tiba.

Dari masalah inilah kita membutuhkan alternatif lain untuk memenuhi

persediaan air di sekolah. Berdasarkan perkiraan deterministic curah hujan

pada November 2022 yang dikeluarkan oleh BMKG, curah hujan

disebagian besar wilayah Jawa Tengah diperkirakan berkisar 151 – 300 ml

atau termasuk dalam kriteria tinggi. Oleh sebab itu kami di SMP Negeri 4

Cilacap ingin memanfaatkan curah hujan yang tinggi tersebut sehingga

bisa dimanfaat untuk keperluan di sekolah yaitu dengan pembuatan

penampungan air hujan. System penampungan air hujan di SMP Negeri 4

Cilacap menggunakan Sistem Pipa Kering yaitu dengan memasang tangki

dekat dengan atap masjid dan air hujan langsung dialirkan ke dalam

tangki. Sistem ini digunakan untuk penggunaan tangki yang memiliki

daya tampung kecil. Penampungan Air Hujan memiliki beberapa

komponen utama, diantaranya sebagai berikut:

1) Area Tangkapan Air. Area ini merupakan area yang tersentuh air

hujan secara langsung, namun tidak menyerapnya. Akan tetapi air

yang jatuh di atas permukaannya dialirkan melalui talang- talang

sebelum masuk ke bak penampungan. Area ini berada di bawah talang

12
atap masjid SMP Negeri 4 Cilacap dimana air hujan yang jatuh ke

talang langsung masuk ke tangka penampungan air hujan.

2) Sistem Pembawa Air Hujan. Sistem pembawa air hujan ini terdiri dari

beberapa talang dan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan

yang turun dari area tangkapan menuju bak penampungan. Adapun

untuk menjaga agar air hujan yang masuk tetap bersih, SMP Negeri 4

Cilacap menggunakan penampungan berfilterasi, maka dari itu

beberapa pipa diantaranya memiliki perangkat berfilterasi.

3) Bak Penampungan. Bak penampungan berfungsi untuk menampung

air yang sudah difilterasi dan kemudian dimanfaatkan untuk

keperluan sekolah di SMP Negeri 4 Cilacap.

b) Manfaat pembuatan Penampungan Air Hujan di SMP Negeri 4 Cilacap

Pembuatan penampungan air hujan berfilterasi sangat besar

manfaatnya bagi kehidupan khususnya di SMP Negeri 4 Cilacap.

Beberapa manfaatnya yaitu:

1. Dapat mengubah air hujan yang keruh menjadi lebih bersih

2. Dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari di

lingkungan sekolah

3. Dengan adanya penampungan dapat mengurangi potensi banjir

4. Mungarangi resiko terjadinya erosi dan kontaminasi air tanah

5. Menghemat tagihan air

6. Untuk mengurangi dampak dari adanya krisis air

13
7. Mewujudkan sanitasi yang baik di lingkungan SMP negeri 4

Cilacap

Penampungan air hujan bisa mengurangi terjadinya potensi banjir,

karena tampungan air nya yang bisa menampung air hujan dan air-air

hujan tersebut bisa meresap ke dalam tanah dengan konsisten dan

terkendali. Sehingga air hujan yang turun ke permukaan bumi bisa

tertampung ke dalam penampungan air hujan dan tidak mengalami resiko

bencana banjir. Selain mengurangi resiko bencana banjir, bisa juga

mengurangi resiko terjadinya erosi dan kontaminasi air dengan tanah yang

berlebihan. Jika air hujan yang turun ke permukaan bumi bisa tertampung

dengan baik ke penampungan air hujan yang sudah di buat dengan tata

cara tersebut.

c) Cara pembuatan Penampungan Air hujan berfilterasi di SMP Negeri 4

Cilacap

Pembuatan Penampungan air Hujan berfilterasi di SMP Negeri 4

Cilacap sebagai berikut:

1. Menyediakan 2 tandon penyimpanan air hujan yangpertama

diletakkan di bawah talang atap masjid, tandon yang kedua

diletakkan didekat tempat wudlu.

2. Menyediakan pipa air untuk menyalurkan air dari tandon pertama ke

tandon kedua

3. Membuat pipa filter (penyaringan) yang berisi bahan-bahan seperti

berikut:

14
1) Batu kecil

2) Kerikil

3) Arang

4) Tempurung kelapa

5) Batu zeolite

6) Pasir halus

7) Ijuk

Pipa berfilterasi ini nantinya akan mengubah air hujan yang

tadinya kotor menjadi air yang bersih dan bisa dimanfaatkan untk

kegiatan di sekolah.

4. Menyalurkan air bersih dari tandon ke dua ke seluruh lingkungan

sekolah.

15
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, pembuatan penampungan air

hujan berfilterasi dapat dijadikan alternatif sebagai pemenuhan air

bersih pada saat terjadi krisis air dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Manfaat Peanampungan air Hujan Berfilterasi di SMP Negeri 4

Cilacap

a. Dapat mengubah air hujan yang keruh menjadi lebih bersih

b. Dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari di

lingkungan sekolah

c. Dengan adanya penampungan dapat mengurangi potensi

banjir

d. Mungarangi resiko terjadinya erosi dan kontaminasi air

tanah

e. Menghemat tagihan air

f. Untuk mengurangi dampak dari adanya krisis air

g. Mewujudkan sanitasi yang baik di lingkungan SMP negeri

4 Cilacap

2. Cara Pembuatan Penampungan Air Hujan Berfilterasi di SMP

Negeri 4 Cilacap

Berikut ini cara pembuatan Penampungan Air Hujan Berfilterasi

di SMP Negeri 4 Cilacap sebagai berikut:

16
1. Menyediakan 2 tandon penyimpanan air hujan yangpertama

diletakkan di bawah talang atap masjid, tandon yang kedua

diletakkan didekat tempat wudlu.

2. Menyediakan pipa air untuk menyalurkan air dari tandon pertama

ke tandon kedua

3. Membuat pipa filter (penyaringan) yang berisi bahan-bahan

seperti berikut:

a) Batu kecil

b) Kerikil

c) Arang

d) Tempurung kelapa

e) Batu zeolite

f) Pasir halus

g) Ijuk

Pipa berfilterasi ini nantinya akan mengubah air hujan yang

tadinya kotor menjadi air yang bersih dan bisa dimanfaatkan untk

kegiatan di sekolah.

4. Menyalurkan air bersih dari tandon ke dua ke seluruh lingkungan

sekolah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Worm Janette, 2006”Rainwater harvesting for domestic use”. Agromisa

Foundation and CTA, Wageningen.

Mawardi. (2014). Air Dan Masa Depan Kehidupan. Tarjih: Jurnar Tarjih dan

pengembangan pemikiran islam, 12(1), 131-141.

Agus.2005. Potensi Air Bersih di kaawasan Segara Anakan. UPI

https://perpustakaan.menlhk.go.id

https://sda.pu.go.id/balai/bwssulawesi2/rain-water-harvesting/

https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-air-fungsi-karakteristik-beserta-

sumbernya-kln.html

https://dsdap.bantenprov.go.id/upload/Advetorial/1.%202%20ARTIKEL

%20AIR%20BERSIH%20(RDA)_EDITOR.pdf

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/375/4/BAB%20II.pdf

18
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
Tingkat SMP & SMA Se-Jawa Tengah

Penampungan air hujan berfilterasi


di SMP Negeri 4 Cilacap sebagai satu usaha
mempercepat perubahan untuk mengatasi krisis
air dan sanitasi

Disusun oleh:

1. GAYUH PRIMANDARU

2. AS SYIFFA PUTRI

SMP NEGERI 4 CILACAP


KABUPATEN CILACAP
PEMERINTAH KABUPATEN JAWA TENGAH
2023

19
Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air
dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah
Cq. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Bidang
Sungai Bendungan dan Pantai
Jl. Madukoro Blok AA-BB Semarang

20
IDENTITAS PESERTA

NAMA : GAYUH PRIMANDARU


NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 4 CILACAP
ALAMAT SEKOLAH : JL. SOETOMO 13, SIDANEGARA,
CILACAP
NO.TELP : 085842643483
KOTA : CILACAP

NAMA : AS SYIFFA PUTRI


NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 4 CILACAP
ALAMAT SEKOLAH : JL. SOETOMO 13, SIDANEGARA,
CILACAP
NO.TELP : 085600477828
KOTA : CILACAP

21
PENGIRIM :
SMP NEGERI 4 CILACAP
JL.SOETOMO NO. 13, SIDANEGARA,
CILACAP TENGAH, CILACAP, JAWA
TENGAH

PENGIRIM :
SMP NEGERI 4 CILACAP
JL.SOETOMO NO. 13, SIDANEGARA,
CILACAP TENGAH, CILACAP, JAWA
TENGAH

PENGIRIM :
SMP NEGERI 4 CILACAP
JL.SOETOMO NO. 13, SIDANEGARA,
CILACAP TENGAH, CILACAP, JAWA
TENGAH

22

Anda mungkin juga menyukai