Anda di halaman 1dari 11

- F2 .

PENYULUHAN TENTANG CARA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI


PUSKESMAS SEKBAN WILAYAH PULAU PANJANG.

A. Latar Belakang Masalah


Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Didalam tubuh manusia itu
sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan
terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 % dan untuk bayi sekitar 80 %. Air merupakan
unsur yang sangat penting untuk kehidupan. Seluas 2/3 permukaan bumi di tutupi oleh air,
tapi tidak mudah memenuhi air yang memenuhi syarat. Persoalan air bersih sampai saat ini
masih menjadi kendala terbesar dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Sebagian
kecil rakyat Indonesia sampai sekarang masih kesulitan mengakses air bersih dan sekitar 70
% dari penduduk Indonesia mengkonsumsi air yang terkontaminasi, hal ini menunjukkan
masih banyak penduduk yang belum biasa mengakses sumber air bersih yang benar – benar
terjamin kualitasnya. Kerusakan di hulu sungai, mengakibatkan semakin banyak sungai yang
tercemar dan masih banyaknya warga yang menggunakan sumur dangkal, menyebabkan 70%
penduduk Indonesia mengkonsumsi air yang berpotensi terkontaminasi .
Apabila sumur yang berjarak kurang dari 10 meter dari septic tank harus di
rehabilitasi, karena tidak memenuhi syarat – syarat sumur yang sehat. Potensi pencemaran
sumber air masyarakat masih tinggi di Indonesia, kondisi ini menyebabkan akses masyarakat
terhadap sumber air bersih semakin terbatas. Akibatnya wabah diare menjadi penyebab
kematian terbesar ke2 bagi anak usia di bawah 5 tahun (>100.000 orang per tahun ).
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
1. Masyarakat memahami arti penting air bersih dalam kehidupan
2. Masyarakat memahami hubungan antara air dengan kesehatan
3. Masyarakat memahami peranan air dalam penyebaran penyakit
4. Masyarakat memahami syarat-syarat air yang sesuai dengan standart kesehatan
5. Masyarakat mampu/mengerti cara pengolahan air bersih.
C. PEMILIHAN INTERVENSI

 Metode: Penyuluhan .
 Peserta: Pasien yang datang berobat Pada pengobatan Massal Pulau
Panjang
 Intervensi: Memberikan intervensi untuk mengedukasi Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat di kampung Pulau Panjang. Intervensi dilakukan
tidak hanya dengan penyuluhan dan informasi tentang Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat. Kemudian kader beserta warga juga diajak untuk
berpartisipasi menerapkan Pengelolaan Air Minum Yang Sehat

D. PELAKSANAAN
 Hari/tanggal : Selasa, 19 Oktober 2021
 Tempat : Pengobatan Massal Pulau Panjang
 Intervensi : Peserta diedukasi melalui presentasi singkat tentang
cara pengelolaan cara air minum yang sehat.
 Pemberi penyuluhan : dr. Anggraeni Rara

E. EVALUASI
1. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan cara pengelolaan air minum yang sehat sebagai program
intervensi kegiatan Program Internsip Dokter pada kegiatan Pengobatan Massal pada
kampung pulau panjang berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Hal
ini terlihat dari antusiasnya peserta yang datang dalam posyandu untuk mendengarkan
materi cara pengelolaan air minum yang sehat yang disampaikan dan aktif bertanya
jika ada yang kurang jelas.
- PENYULUHAN TENTANG CARA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI
PUSKESMAS SEKBAN WILAYAH KERJA KADAMBER

F. Latar Belakang Masalah


Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Didalam tubuh manusia itu
sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan
terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 % dan untuk bayi sekitar 80 %. Air merupakan
unsur yang sangat penting untuk kehidupan. Seluas 2/3 permukaan bumi di tutupi oleh air,
tapi tidak mudah memenuhi air yang memenuhi syarat. Persoalan air bersih sampai saat ini
masih menjadi kendala terbesar dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Sebagian
kecil rakyat Indonesia sampai sekarang masih kesulitan mengakses air bersih dan sekitar 70
% dari penduduk Indonesia mengkonsumsi air yang terkontaminasi, hal ini menunjukkan
masih banyak penduduk yang belum biasa mengakses sumber air bersih yang benar – benar
terjamin kualitasnya. Kerusakan di hulu sungai, mengakibatkan semakin banyak sungai yang
tercemar dan masih banyaknya warga yang menggunakan sumur dangkal, menyebabkan 70%
penduduk Indonesia mengkonsumsi air yang berpotensi terkontaminasi .
Apabila sumur yang berjarak kurang dari 10 meter dari septic tank harus di
rehabilitasi, karena tidak memenuhi syarat – syarat sumur yang sehat. Potensi pencemaran
sumber air masyarakat masih tinggi di Indonesia, kondisi ini menyebabkan akses masyarakat
terhadap sumber air bersih semakin terbatas. Akibatnya wabah diare menjadi penyebab
kematian terbesar ke2 bagi anak usia di bawah 5 tahun (>100.000 orang per tahun ).
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

G. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Masyarakat memahami arti penting air bersih dalam kehidupan

Masyarakat memahami hubungan antara air dengan kesehatan

Masyarakat memahami peranan air dalam penyebaran penyakit

Masyarakat memahami syarat-syarat air yang sesuai dengan standart kesehatan


Masyarakat mampu/mengerti cara pengolahan air bersih.

H. PEMILIHAN INTERVENSI

 Metode: Penyuluhan .
 Peserta: Pasien yang datang berobat Pada Posbindu Kadamber
 Intervensi: Memberikan intervensi untuk mengedukasi Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat di kampung Pulau Panjang. Intervensi dilakukan
tidak hanya dengan penyuluhan dan informasi tentang Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat. Kemudian kader beserta warga juga diajak untuk
berpartisipasi menerapkan Pengelolaan Air Minum Yang Sehat

I. PELAKSANAAN
 Hari/tanggal : Rabu, 03 November 2021
 Tempat : Puskesmas Sekban wilayah kerja Posbindu Kadamber
 Intervensi : Peserta diedukasi melalui presentasi singkat tentang
cara pengelolaan cara air minum yang sehat.
 Pemberi penyuluhan : dr. Anggraeni Rara ( dokter Internsip)

J. EVALUASI
2. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan cara pengelolaan air minum yang sehat sebagai program
intervensi kegiatan Program Internsip Dokter pada kegiatan Posbindu Kadamber
berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Hal ini terlihat dari
antusiasnya peserta yang datang dalam posyandu untuk mendengarkan materi cara
pengelolaan air minum yang sehat yang disampaikan dan aktif bertanya jika ada yang
kurang jelas.
F2 . PENYULUHAN TENTANG CARA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI PUSKESMAS
SEKBAN WILAYAH TANAMA

K. Latar Belakang Masalah


Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Didalam tubuh manusia itu
sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan
terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 % dan untuk bayi sekitar 80 %. Air merupakan
unsur yang sangat penting untuk kehidupan. Seluas 2/3 permukaan bumi di tutupi oleh air,
tapi tidak mudah memenuhi air yang memenuhi syarat. Persoalan air bersih sampai saat ini
masih menjadi kendala terbesar dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Sebagian
kecil rakyat Indonesia sampai sekarang masih kesulitan mengakses air bersih dan sekitar 70
% dari penduduk Indonesia mengkonsumsi air yang terkontaminasi, hal ini menunjukkan
masih banyak penduduk yang belum biasa mengakses sumber air bersih yang benar – benar
terjamin kualitasnya. Kerusakan di hulu sungai, mengakibatkan semakin banyak sungai yang
tercemar dan masih banyaknya warga yang menggunakan sumur dangkal, menyebabkan 70%
penduduk Indonesia mengkonsumsi air yang berpotensi terkontaminasi .
Apabila sumur yang berjarak kurang dari 10 meter dari septic tank harus di
rehabilitasi, karena tidak memenuhi syarat – syarat sumur yang sehat. Potensi pencemaran
sumber air masyarakat masih tinggi di Indonesia, kondisi ini menyebabkan akses masyarakat
terhadap sumber air bersih semakin terbatas. Akibatnya wabah diare menjadi penyebab
kematian terbesar ke2 bagi anak usia di bawah 5 tahun (>100.000 orang per tahun ).
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

L. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
6. Masyarakat memahami arti penting air bersih dalam kehidupan
7. Masyarakat memahami hubungan antara air dengan kesehatan
8. Masyarakat memahami peranan air dalam penyebaran penyakit
9. Masyarakat memahami syarat-syarat air yang sesuai dengan standart kesehatan
10. Masyarakat mampu/mengerti cara pengolahan air bersih.
M. PEMILIHAN INTERVENSI

 Metode: Penyuluhan .
 Peserta: Pasien yang datang berobat Pada pengobatan Massal Pulau
Panjang
 Intervensi: Memberikan intervensi untuk mengedukasi Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat di kampung Pulau Panjang. Intervensi dilakukan
tidak hanya dengan penyuluhan dan informasi tentang Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat. Kemudian kader beserta warga juga diajak untuk
berpartisipasi menerapkan Pengelolaan Air Minum Yang Sehat

N. PELAKSANAAN
 Hari/tanggal : SENIN, 29 NOVEMBER 2021
 Tempat : POSYANDU TANAMA
 Intervensi : Peserta diedukasi melalui presentasi singkat tentang
cara pengelolaan cara air minum yang sehat.
 Pemberi penyuluhan : dr. Anggraeni Rara

O. EVALUASI
3. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan cara pengelolaan air minum yang sehat sebagai program
intervensi kegiatan Program Internsip Dokter pada kegiatan posyandu bulanan pada
kampung tanama, tanpa ada hambatan yang berarti. Hal ini terlihat dari antusiasnya
peserta yang datang dalam posyandu untuk mendengarkan materi cara pengelolaan air
minum yang sehat yang disampaikan dan aktif bertanya jika ada yang kurang jelas.

-F2 . PENYULUHAN PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ) PADA SMP
MADRASAH WAGOM
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang dicanangkan oleh
departemen kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan milenium 2015 melalui rumusan visi dan
misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam
menyongsong Milenium Development Goals. Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa
kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi
yang sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat serta merubah
perilaku tidak sehat menjadi perilaku hidup sehat.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu
dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat harus diterapkan dalam setiap kehidupan
manusia kapan saja dan dimana saja termasuk di dalam lingkungan rumah tangga dan tempat tinggal
karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat
dalam diri seseorang. Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari
luar maupun dari dalam dirinya. PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi
untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan. Sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau
dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai “rumah tangga sehat”.
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu :

• persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

• memberi bayi asi eksklusif

• menimbang bayi dan balita

• menggunakan air bersih

• mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

• menggunakan jambat sehat

• memberantas jentik di rumah

• makan buah dan sayur setiap hari


• melakukan aktivitas fisik setiap hari

• tidak merokok dalam rumah

Permasalahan

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal
penyakit. Namun dalam praktiknya, penerapan PHBS yang kesannya sederhana tidak selalu mudah
dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Dalam hal ini, pendidikan dari keluarga sangat
dibutuhkan. Dewasa ini makin banyak sekali penyakit yang timbul karena sulitnya penerapan PHBS
dimasyarakat luas.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Indonesia, termasuk di Tulehu masih tergolong rendah. Padahal,
jika kita telah menerapkan 10 perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Rumah Tangga, maka kita akan
memperoleh berbagai manfaat, baik dalam lingkup rumah tangga maupun dalam masyarakat. Manfaat
bagi Rumah Tangga :

• Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit

• Anak tumbuh sehat dan cerdas

• Anggota keluarga giat bekerja

• Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan
modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga

Manfaat bagi Masyarakat :

• Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat

• Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah masalah kesehatan

• Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

• Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti


posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.

PEMILIHAN INTERVENSI

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami bermaksud mengadakan
penyuluhan kesehatan dengan materi Perlaku Hidup Besih dan Sehat di Rumah Tangga. Adapun
materi yang disampaikan pada penyuluhan ini, meliputi: defenisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), Bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, tujuan PHBS, akibat jika tidak
menerapkan PHBS di rumah tangga, dan manfaat penerapan PHBS di rumah tangga.

PELAKSANAAN

Penyuluhan PHBS, dilaksanakan pada hari Rabu , tanggal 27 Oktober 2021 di SMP MADRASAH
WAGOM . Penyuluhan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 7,8,9 dan beberapa guru yang berjumlah 20
orang. Penyuluhan ini dibawakan dengan metode penyampaian lisan dan diskusi dalam bentuk tanya
jawab kepada peserta penyuluhan, disertai pemeriksaan kesehatan secara umum. Peserta terlihat
antusias selama penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan sesi diskusi dilakukan.

EVALUASI

Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga yang dilaksanakan di SMP
MADRASAH WAGOM berjalan dengan baik dan lancar. Peserta terlihat antusias dan memberi
respon baik terhadap pemaparan materi. Tetapi berdasarkan data hasil pemeriksaan kesehatan
terutama kesehatan kulit diperoleh hasil berupa status kesehatan dan kebersihan siswa-siswi yang
masih kurang. Hal ini berarti bahwa puskesmas sebagai tempat pelayanan primer dimana fungsi
promotif dan preventif terhadap penyakit masih harus ditingkatkan.

Saran

Untuk dapat mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), diperlukan kerja sama dari
berbagai pihak baik itu oleh kader-kader kesehatan, pemerintah, maupun masyarakat. Peran yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai PHBS adalah :

• Melakukan pendekatan kepada kepala sekolah, lurah dan tokoh masyarakat untuk memperoleh
dukungan dalam pembinaan PHBS

• Sosialisasi PHBS ke seluruh sekolah yang berada dalam wilayah kerja puskesmas

• Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan perorangan,


penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan masyarakat.

• Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya PHBS sejak dini.


- F2.
PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT FILARIASIS TANJUNG WAGOM

 LATAR BELAKANG

Filariasis atau Elephantiasis atau disebut juga penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui gigitan berbagai jenis nyamuk. Diperkirakan
penyakit ini telah menginfeksi sekitar 120 juta penduduk di 80 negara, terutama di daerah tropis dan
beberapa daerah subtropis. Penyakit filariasis bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapat
pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembengkakan kaki, lengan, payudara, dan alat
kelamin baik pada wanita maupun pria. Meskipun filariasis tidak menyebabkan kematian, tetapi
merupakan salah satu penyebab timbulnya kecacatan, kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya
Perilaku manusia menjadi faktor yang menentukan terjangkitnya seseorang akan penyakit filariasis
sebab sebagus apapun program yang dilakukan oleh pemerintah tanpa peran aktif masyarakat dalam
program pemberantasan filariasis ini tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.
Perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang diamati maupun yang
tidak diamati, yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan
kesehatan meliputi mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lainnya,
meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan.

 PERMASALAHAN

sebelum dilakukan penyluhan masyarakat belum tau dan mengenal apa itu penyakit kaki gajah atau
filariasis, dan dilakukan lah penyluhan tentang penyakit fialriasis ini dan tidak ditemukan masyrkaat
yang menderita namun, pernah ada masyrakat yang menderita penyakit ini dan dilakukan lah
konseling dan edukasi.
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

perencanaan : melakukan penyuluhan tentang cara penularan penyakit kaki gajah ini dengan vektor
nyamuk dan kebersihan lingkungan selalu dijaga seperti tidak membiarkan air tergenang agar tidak
terjadi sarang atau vektor nyamuk yang berkembang membawa mikrofilaria
intervensi : melakukan pengecekan secara berkala, kebeersihan lingkngan rumah terutama pada
penderita yang pernah mengalami gejala fialriasis. meskipun sekarang sudah sembuh namun perlu di
teliti lagi daerah ini benar benar endemik filariasis atau tidak.

 PELAKSANAAN

Pelaksanaan
tempat pelaksanaan : Rumah Warga Tanjung wagom fakfak
kegiatan : melakukan penyuluhan tentang hygine dan kebersihan lingkungan ini kalau bisa setiap
bulan dan menngingatkan bahwa pentingnya menjaga kesehatan agar tidak mudah menderita penyakit
serta menjaga lingkungan tempat tinggal agar selalu bersih dan nyaman.

MONITORING & EVALUASI

monitoring : melakukan pengecekan dan memantau kesehatan lingkungan sehingga tidak ditemukan
lagi penyakit kaki gajah ini
evaluasi : sebaiknya dilakukan pengecekan berkala kepada semua warga dan memberi tahu apa saja
gejala dan tanda pasien menderita penyakt kaki gajah ini serta edukasi yang tepat agar segera melapor
kepuskesmas dan diberi terapi pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai