B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
1. Masyarakat memahami arti penting air bersih dalam kehidupan
2. Masyarakat memahami hubungan antara air dengan kesehatan
3. Masyarakat memahami peranan air dalam penyebaran penyakit
4. Masyarakat memahami syarat-syarat air yang sesuai dengan standart kesehatan
5. Masyarakat mampu/mengerti cara pengolahan air bersih.
C. PEMILIHAN INTERVENSI
Metode: Penyuluhan .
Peserta: Pasien yang datang berobat Pada pengobatan Massal Pulau
Panjang
Intervensi: Memberikan intervensi untuk mengedukasi Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat di kampung Pulau Panjang. Intervensi dilakukan
tidak hanya dengan penyuluhan dan informasi tentang Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat. Kemudian kader beserta warga juga diajak untuk
berpartisipasi menerapkan Pengelolaan Air Minum Yang Sehat
D. PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Selasa, 19 Oktober 2021
Tempat : Pengobatan Massal Pulau Panjang
Intervensi : Peserta diedukasi melalui presentasi singkat tentang
cara pengelolaan cara air minum yang sehat.
Pemberi penyuluhan : dr. Anggraeni Rara
E. EVALUASI
1. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan cara pengelolaan air minum yang sehat sebagai program
intervensi kegiatan Program Internsip Dokter pada kegiatan Pengobatan Massal pada
kampung pulau panjang berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Hal
ini terlihat dari antusiasnya peserta yang datang dalam posyandu untuk mendengarkan
materi cara pengelolaan air minum yang sehat yang disampaikan dan aktif bertanya
jika ada yang kurang jelas.
- PENYULUHAN TENTANG CARA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI
PUSKESMAS SEKBAN WILAYAH KERJA KADAMBER
G. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Masyarakat memahami arti penting air bersih dalam kehidupan
H. PEMILIHAN INTERVENSI
Metode: Penyuluhan .
Peserta: Pasien yang datang berobat Pada Posbindu Kadamber
Intervensi: Memberikan intervensi untuk mengedukasi Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat di kampung Pulau Panjang. Intervensi dilakukan
tidak hanya dengan penyuluhan dan informasi tentang Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat. Kemudian kader beserta warga juga diajak untuk
berpartisipasi menerapkan Pengelolaan Air Minum Yang Sehat
I. PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Rabu, 03 November 2021
Tempat : Puskesmas Sekban wilayah kerja Posbindu Kadamber
Intervensi : Peserta diedukasi melalui presentasi singkat tentang
cara pengelolaan cara air minum yang sehat.
Pemberi penyuluhan : dr. Anggraeni Rara ( dokter Internsip)
J. EVALUASI
2. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan cara pengelolaan air minum yang sehat sebagai program
intervensi kegiatan Program Internsip Dokter pada kegiatan Posbindu Kadamber
berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Hal ini terlihat dari
antusiasnya peserta yang datang dalam posyandu untuk mendengarkan materi cara
pengelolaan air minum yang sehat yang disampaikan dan aktif bertanya jika ada yang
kurang jelas.
F2 . PENYULUHAN TENTANG CARA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI PUSKESMAS
SEKBAN WILAYAH TANAMA
L. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
6. Masyarakat memahami arti penting air bersih dalam kehidupan
7. Masyarakat memahami hubungan antara air dengan kesehatan
8. Masyarakat memahami peranan air dalam penyebaran penyakit
9. Masyarakat memahami syarat-syarat air yang sesuai dengan standart kesehatan
10. Masyarakat mampu/mengerti cara pengolahan air bersih.
M. PEMILIHAN INTERVENSI
Metode: Penyuluhan .
Peserta: Pasien yang datang berobat Pada pengobatan Massal Pulau
Panjang
Intervensi: Memberikan intervensi untuk mengedukasi Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat di kampung Pulau Panjang. Intervensi dilakukan
tidak hanya dengan penyuluhan dan informasi tentang Cara Pengelolaan
Air Minum Yang Sehat. Kemudian kader beserta warga juga diajak untuk
berpartisipasi menerapkan Pengelolaan Air Minum Yang Sehat
N. PELAKSANAAN
Hari/tanggal : SENIN, 29 NOVEMBER 2021
Tempat : POSYANDU TANAMA
Intervensi : Peserta diedukasi melalui presentasi singkat tentang
cara pengelolaan cara air minum yang sehat.
Pemberi penyuluhan : dr. Anggraeni Rara
O. EVALUASI
3. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan cara pengelolaan air minum yang sehat sebagai program
intervensi kegiatan Program Internsip Dokter pada kegiatan posyandu bulanan pada
kampung tanama, tanpa ada hambatan yang berarti. Hal ini terlihat dari antusiasnya
peserta yang datang dalam posyandu untuk mendengarkan materi cara pengelolaan air
minum yang sehat yang disampaikan dan aktif bertanya jika ada yang kurang jelas.
-F2 . PENYULUHAN PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ) PADA SMP
MADRASAH WAGOM
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang dicanangkan oleh
departemen kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan milenium 2015 melalui rumusan visi dan
misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam
menyongsong Milenium Development Goals. Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa
kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi
yang sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat serta merubah
perilaku tidak sehat menjadi perilaku hidup sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu
dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat harus diterapkan dalam setiap kehidupan
manusia kapan saja dan dimana saja termasuk di dalam lingkungan rumah tangga dan tempat tinggal
karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat
dalam diri seseorang. Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari
luar maupun dari dalam dirinya. PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi
untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan. Sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau
dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai “rumah tangga sehat”.
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu :
Permasalahan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal
penyakit. Namun dalam praktiknya, penerapan PHBS yang kesannya sederhana tidak selalu mudah
dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Dalam hal ini, pendidikan dari keluarga sangat
dibutuhkan. Dewasa ini makin banyak sekali penyakit yang timbul karena sulitnya penerapan PHBS
dimasyarakat luas.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Indonesia, termasuk di Tulehu masih tergolong rendah. Padahal,
jika kita telah menerapkan 10 perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Rumah Tangga, maka kita akan
memperoleh berbagai manfaat, baik dalam lingkup rumah tangga maupun dalam masyarakat. Manfaat
bagi Rumah Tangga :
• Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan
modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga
PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami bermaksud mengadakan
penyuluhan kesehatan dengan materi Perlaku Hidup Besih dan Sehat di Rumah Tangga. Adapun
materi yang disampaikan pada penyuluhan ini, meliputi: defenisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), Bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, tujuan PHBS, akibat jika tidak
menerapkan PHBS di rumah tangga, dan manfaat penerapan PHBS di rumah tangga.
PELAKSANAAN
Penyuluhan PHBS, dilaksanakan pada hari Rabu , tanggal 27 Oktober 2021 di SMP MADRASAH
WAGOM . Penyuluhan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 7,8,9 dan beberapa guru yang berjumlah 20
orang. Penyuluhan ini dibawakan dengan metode penyampaian lisan dan diskusi dalam bentuk tanya
jawab kepada peserta penyuluhan, disertai pemeriksaan kesehatan secara umum. Peserta terlihat
antusias selama penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan sesi diskusi dilakukan.
EVALUASI
Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga yang dilaksanakan di SMP
MADRASAH WAGOM berjalan dengan baik dan lancar. Peserta terlihat antusias dan memberi
respon baik terhadap pemaparan materi. Tetapi berdasarkan data hasil pemeriksaan kesehatan
terutama kesehatan kulit diperoleh hasil berupa status kesehatan dan kebersihan siswa-siswi yang
masih kurang. Hal ini berarti bahwa puskesmas sebagai tempat pelayanan primer dimana fungsi
promotif dan preventif terhadap penyakit masih harus ditingkatkan.
Saran
Untuk dapat mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), diperlukan kerja sama dari
berbagai pihak baik itu oleh kader-kader kesehatan, pemerintah, maupun masyarakat. Peran yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai PHBS adalah :
• Melakukan pendekatan kepada kepala sekolah, lurah dan tokoh masyarakat untuk memperoleh
dukungan dalam pembinaan PHBS
• Sosialisasi PHBS ke seluruh sekolah yang berada dalam wilayah kerja puskesmas
LATAR BELAKANG
Filariasis atau Elephantiasis atau disebut juga penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui gigitan berbagai jenis nyamuk. Diperkirakan
penyakit ini telah menginfeksi sekitar 120 juta penduduk di 80 negara, terutama di daerah tropis dan
beberapa daerah subtropis. Penyakit filariasis bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapat
pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembengkakan kaki, lengan, payudara, dan alat
kelamin baik pada wanita maupun pria. Meskipun filariasis tidak menyebabkan kematian, tetapi
merupakan salah satu penyebab timbulnya kecacatan, kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya
Perilaku manusia menjadi faktor yang menentukan terjangkitnya seseorang akan penyakit filariasis
sebab sebagus apapun program yang dilakukan oleh pemerintah tanpa peran aktif masyarakat dalam
program pemberantasan filariasis ini tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.
Perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang diamati maupun yang
tidak diamati, yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan
kesehatan meliputi mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lainnya,
meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan.
PERMASALAHAN
sebelum dilakukan penyluhan masyarakat belum tau dan mengenal apa itu penyakit kaki gajah atau
filariasis, dan dilakukan lah penyluhan tentang penyakit fialriasis ini dan tidak ditemukan masyrkaat
yang menderita namun, pernah ada masyrakat yang menderita penyakit ini dan dilakukan lah
konseling dan edukasi.
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI
perencanaan : melakukan penyuluhan tentang cara penularan penyakit kaki gajah ini dengan vektor
nyamuk dan kebersihan lingkungan selalu dijaga seperti tidak membiarkan air tergenang agar tidak
terjadi sarang atau vektor nyamuk yang berkembang membawa mikrofilaria
intervensi : melakukan pengecekan secara berkala, kebeersihan lingkngan rumah terutama pada
penderita yang pernah mengalami gejala fialriasis. meskipun sekarang sudah sembuh namun perlu di
teliti lagi daerah ini benar benar endemik filariasis atau tidak.
PELAKSANAAN
Pelaksanaan
tempat pelaksanaan : Rumah Warga Tanjung wagom fakfak
kegiatan : melakukan penyuluhan tentang hygine dan kebersihan lingkungan ini kalau bisa setiap
bulan dan menngingatkan bahwa pentingnya menjaga kesehatan agar tidak mudah menderita penyakit
serta menjaga lingkungan tempat tinggal agar selalu bersih dan nyaman.
monitoring : melakukan pengecekan dan memantau kesehatan lingkungan sehingga tidak ditemukan
lagi penyakit kaki gajah ini
evaluasi : sebaiknya dilakukan pengecekan berkala kepada semua warga dan memberi tahu apa saja
gejala dan tanda pasien menderita penyakt kaki gajah ini serta edukasi yang tepat agar segera melapor
kepuskesmas dan diberi terapi pengobatan.