Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN

PENYEHATAN PERUMAHAN DAN SANITASI DASAR

Ditetapkan Oleh:
Kepala Puskesmas Ngadirojo

dr. Natsir Nugroho


NIP . 19611001 198910 1 001

PEMERINTAHAN KABUPATEN PACITAN


DINAS KESEHATAN PACITAN

PUSKESMAS NGADIROJO

Jl. Raya Ngadirojo – Pacitan .Telp. (0357) 441116 ,CP.63572


Email : puskesmasngadirojo@gmail.com
PACITAN 63572
BAB I
DEFINISI

Penyehatan adalah upaya pencegahan penurunan kualitas media


lingkungan dan upaya peningkatan kualitas media lingkungan.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih
dari satu-satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkantoran atau
kawasan perdesaan.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping
kebutuhan sandang dan pangan.
Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan
pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk
tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia, rumah
juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria
kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat
bekerja dengan produktif.
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar adalah kegiatan bersifat
monitoring ( Inspeksi sanitasi / IS ) rumah sekaligus memberikan pembinaan
terhadap penghuninya di wilayah kerja puskesmas.
Sarana sanitasi dasar antara lain : sarana air bersih , jamban , tempat
sampah, sarana pembuangan air limbah ( SPAL ).
Rumah yang memenuhi syarat kesehatan adalah suatu kondisi rumah dari
segi fisik ( sanitasi ) maupun perilaku penghuninya ( hygiene ) cukup bersih,
aman dan tidak berpotensi menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif
kesehatan lainnya.
BAB II
RUANG LINGKUP

Parameter dan indikator penilaian rumah sehat adalah tercantum dalam


Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan
perumahan meliputi 3 lingkup kelompok komponen penilaian yaitu :
1. Kelompok komponen rumah meliputi: langit - langit , dinding, lantai ,
ventilasi , sarana pembuangan asap dapur dan pencahayaan.
2. Kelompok sarana sanitasi meliputi: sarana air bersih, pembuangan kotoran ,
pembuangan air limbah , sarana pembuangan sampah.
3. Kelompok perilaku penghuni meliputi: membuka jendela ruangan di rumah ,
membersihkan rumah dan halaman membuang tinja ke jamban, membuang
sampah pada tempat sampah.
Adapun aspek komponen rumah yang memenuhi syarat rumah sehat adalah :
1. Langit - langit yang memenuhi syarat adalah dapat menahan debu dan
kotoran lain yang jatuh dari atap , harus menutup rata kerangka atap dan
mudah dibersihkan.
2. Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding sendiri, beban
tekanan angin, harus dapat memikul beban diatasnya, dinding harus terpisah
dari pondasi oleh lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik sehingga
dinding terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih tidak berlumut.
3. Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, tidak licin, stabil waktu
dipijak , permukaan lantai mudah dibersihkan, lantai harus kedap air
( disemen, ditegel, dikeramik ) agar tidak menimbulkan gangguan / penyakit
bagi penghuninya. Untuk mencegah masuknya air kedalam rumah sebaiknya
ditinggikan 20 cm dari permukaan tanah.
Pembagian ruangan / tata ruang yang memenuhi syarat kesehatan adalah:
1. Ruang tidur / tempat istirahat , adanya kamar tidur orang tua, anak terutama
dewasa. Luasnya 8 m2 per ruangan dan tidak boleh lebih dari 2 orang .
2. Ruang dapur harus ada ruangan sendiri karena asap dapur dapat mengganggu
kesehatan jadi ruang dapur harus ada ventilasi yang baik minimal 10 % dari
luas lantai ruangan. Adanya cross ventilation sehingga proses aliran udara
lebih lancar.
3. Kamar mandi dan jamban keluarga harus memiliki satu lubang ventilasi
untuk berhubungan dengan udara luar.
4. Ruang tamu, harus terpisah demi kenyamanan tamu
5. Ruang keluarga untuk tempat berkumpulnya keluarga
6. Ruang makan untuk tempat makan bersama keluarga letaknya dekat dengan
dapur.
Kelompok aspek sarana sanitasi sebagai berikut :
1. Sarana air bersih, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak. Standart air bersih diatur dalam Permenkes RI no.
01/Birhubmas/1/1975(Candra,2009). Dikatakan air bersih jika memenuhi 3
syarat utama yaitu :
a. Syarat fisik :tidak berbau, tidak berwarnadantidakberasa.
b. Syarat kimia : tidak tercemar oleh bahan-bahan kimia yang berbahaya
bagi kesehatan
c. Syarat bakteriologis : tidak boleh mengandung mikroorganisme seperti
bakteri E Coli yang terdapat pada feses manusia.
2. Jamban ( sarana pembuangan kotoran ) yaitu suatu pembuangan yang
digunakan keluarga untuk buang air besar pada prinsipnya tidak mencemari
permukaan tanah, tidak mencemari sumber air tanah dan air permukaan, tidak
dihinggapi lalat, tidak menimbulkan bau yang mengganggu, konstruksi
jamban tidak menimbulkan kecelakaan.
3. Sarana pembuangan air limbah ( SPAL ) rumah tangga yaitu air buangan dari
kamar mandi, dapur dan tempat cucian yang dialirkan ke tempat pembuangan
yang tidak mencemari lingkungan.
4. Sarana pembuangan sampah: semua produk sisa dalam bentuk padat sebagai
akibat dari aktifitas manusia yang dianggap sudah tidak bermanfaat lagi
dikelola ditempat pembuangan sampah, syarat tempat sampah yaitu harus
terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, harus ditutup rapat dan tidak
menarik serangga dan binatang lainnya.
BAB III
TATA LAKSANA

Arti kata tatalaksana yaitu cara mengurus / menjalankan .


Tatalaksana Inspeksi sanitasi rumah sehat yaitu:
1. Pengamatan
a. Petugas minta data sekunder kepada kader, kepala dusun, kepala desa,
kecamatan maupun stake holder yang ada.
b. Pelaksana melakukan wawancara dan pengamatan langsung maupun minta
bantuan kader untuk melakukan wawancara maupun pengamatan langsung
terhadap kondisi hygiene dan sanitasi di masyarakat.
c. Pelaksana melakukan wawancara dan diagnosa lingkungan di klinik
konsultasi ( klinik sanitasi ).
d. Pelaksana mengolah data secara sederhana maupun menggunakan alat
bantu elektronika.
e. Pelaksana menyajikan hasil oleh data kepada masyarakat maupun stake
holder yang ada.
2. Pengawasan
a. Melakukan pemeriksaan secara sederhana maupun konvensional terhadap
sarana sanitasi dasar dan kondisi perumahan dan lingkungannya sesuai
dengan form yang ada.
b. Pengambilan sampel air bersih dan air minum jika diperlukan.
c. Menentukan diagnosis dan rekomendasi treatmen terhadap penyimpangan
kualitas lingkungan.
3. Pemberdayaan
a. Melakukan pemberdayaan individu, kader, masyarakat untuk memperbaiki
kondisi sarana sanitasi dasar , perumahan dan lingkungannya.
b. Melakukan pemberdayaan individu di klinik konsultasi ( klinik sanitasi ).
c. Melatih kader kesehatan tentang inspeksi sanitasi rumah sehat.
d. Melakukan pembinaan dusun sadar rumah sehat (PHBS/ perilaku hidup
bersih dan sehat)
e. Melakukan pertemuan dengan lintas program ( bidan desa, promkes ) dan
lintas Sektor ( perdes, kades, koramil, kecamatan / PKK ) untuk
meningkatkan derajat kesehatan lingkungan dan perubahan perilaku.
BAB IV
DOKUMENTASI

Kegiatan inspeksi sanitasi rumah sehat didokumentasikan dalam bentuk


pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan, foto-foto kegiatan, maupun dalam
bentuk laporan bulanan dan tahunan.

Anda mungkin juga menyukai