Anda di halaman 1dari 22

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN

DI PASAR, TEMPAT IBADAH, RUMAH MAKAN, SALON

OLEH

NAMA : ANES TASYA SIAHAAN

NIM : P00933119004

TINGKAT : 2-A

PRODI : D-III KESEHATAN LINGKUNGAN

MATA KULIAH : SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

KABANJAHE

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sanitasi tempat-tempat umum merupakan salah satu usaha kesehatan
masyarakat secara luas mencakup bidang-bidang pencegahan dan perbaikan
dengan tujuan agar setiap anggota masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun sosial sehingga
diharapkan dapat hidup sejahtera. Usaha untuk melindungi, memelihara dan
mempertinggi derajat kesehatan mempunyai jangkauan yang luas baik badan
maupun jiwa, untuk umum maupun perorangan. Yang lebih penting adalah dasar-
dasar bagaimana hidup yang sehat dan bagaimana mempertinggi kesejahteraan
serta daya guna dari kehidupan manusia untuk selanjutnya.

Untuk mencapai tujuan usaha tersebut diantaranya dengan usaha pengawasan


hygiene, sanitasi tempat-tempat umum, dan usaha yang yang diperuntukan bagi
umum agar akibat yang ditimbulkan dari tempat-tempat umum dapat dihilangkan
dan dikurangi, hal ini akan berhasil baik apabila ada pengertian dan bantuan dari
masyarakat berupa patisipasi secara teratur dan terus-menerus baik dari pengusaha
maupun pemakai jasa. (Suparlan,1981:1)

Mengingat Tempat-tempat umum merupakan tempat berkumpul atau


melakukan kegiatan orang banyak berarti akan meningkatkan hubungan atau
kontak antara orang yang satu dengan yang lain, berarti memungkinkan terjadinya
penularan penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung akan lebih
meningkat. Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan penyakit akibat aktivitas di
tempat-tempat umum maka perlu adanya penyelenggaraan penyehatan
lingkungan, agar lingkungan disekitar menjadi sehat, aman dari gangguan
penyakit dan terjaganya kesehatan masyarakat. Salah satu tempat-tempat umum
adalah pasar, tempat ibadah, salon, dan rumah makan.

Dalam penerapannya dimasyarakat, sanitasi meliputi penyediaan air,


pengolaan limbah, pengolaan sampah, control vector, pencegahan dan
pengontrolan pencemaran tanah, sanitasi makanan, serta pencemaran udara.

Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan


kesehatan lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek
pencegahan dari aspek pengobatan.  Dengan adanya upaya pencegahan yang baik,
angka kejadian penyakit yang terkait dengan kondisi lingkungan dapat di cegah. 
Selain itu anggaran yang diperlukan untuk preventif juga relative lebih terjangkau
daripada melakukan upaya pengobatan.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui kondisi sanitasi di Pasar, rumah makan, tempat ibadah, dan
salon di desa sei beluru.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sanitasi Secara Umum


Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit
menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan
usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan (Arifin, 2009).
Sanitasi, menurut kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai pemelihara
kesehatan. Menurut WHO, sanitasi adalah upaya pengendalian semua faktor
lingkungan fisik manusia, yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan
hal-hal yang merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan
hidup manusia.
Sedangkan menurut Chandra bahwa: “sanitasi adalah bagian dari ilmu
kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat
untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya
bagi kesehatan serta yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia” (dalam
Zafirah, 2011).
B. Pengertian Sanitasi Tempat-tempat Umum
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan
yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang
ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah. Sanitasi tempat-tempat umum
menurut Mukono (2006), merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup
mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam
masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab itu
tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit
yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi
tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti
melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tempat-tempat umum harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
1)      Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat umum boleh keluar
masuk ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
2)      Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana
masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
3)      Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-
tempat umum tersebut.
4)      Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum.
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi
lingkungan antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara
komersial, tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat
layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. Tempat
umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum, pasar tradisional 
atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat pangkas rambut,
panti pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah,
objek wisata, dan lain-lain (Febriyanti 2011).
Tujuan Sanitasi Tempat-tempat Umum Tujuan dari pengawasan sanitasi tempat-
tempat umum, antara lain :
a. Untuk memantau keadaan sanitasi tempat-tempat umum secara berkala.
b. Untuk membina dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat di tempat-tempat umum.
c. Untuk mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular (communicable
diseases) dan penyakit akibat kerja (occupational diseases).

C. Persyaratan Sanitasi

a. Persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan.

i. Lokasi :

1. Terhindar dari pencemaran lingkungan

2. Tidak terletak di daerah banjir

 b. Lingkungan halaman :


1) Bersih

2) Tidak terdapat genangan air

3) Air mengalir dengan lancar

c. Bagian dalam :

1) Bangunan kuat, utuh, bersih, serta dapat mencegah


kemungkinan terjadinya penularan penyakit dan
kecelakaan.
2) Pembagian ruang jelas sesuai dengan fungsinya, sep[erti
ruang konsultasi, ruang perawatankecantikan kulit dan
rambut harus terpisah (diberi penyekat).

3) Bangunan gedung tidak menimbulkan gangguan terhadap


rumah

 penduduk dan tidak mengganggu keadaan di sekitarnya.

4) Lantai : kedap air, rata, tidak licin, serta mudah


dibersihkan.

5) Dinding : Dinding disebelah dalam rata, berwarna terang,


serta mudah dibersihkan.
6) Langit-langit : berwarna terang, mudah dibersihkan, tinggi
minimal 2,5 m dari lantai.
7) Atap kuat, tidak bocor, tidak menjadi tempat
berkembangbiaknya serangga dan tikus.
8) Ventilasi / penghawaan :

9) Dapat menjamin pergantian udara ruangan dengan baik.


Lubang ventilasi minimal 5% luas lantai.
10) Bila lubang ventilasi tidak dapat menjamin pergantian
udara dengan

 baik, maka dapat digunakan peralatan ventilasi mekanis.


Khusus untuk ruang ber AC, tidak diperlukan lubang
ventilasi.
11) Tersedia pencehayaan dengan intensitas yang cukup setiap
ruangan, khusus ruang pelayanan / ruang kerja intensitas
cahaya minimal 150 luks dan tidak menimbulkan
kesilauan.

12) Pencegahan masuknya serangga dan tikus dilengkapi


lubang

 penghawaan dilengkapi dengan kawat kasa penahan


nyamuk dan tikus,dan lubang pembuangan pada saluran air
limbah di kamar mandi,
 jamban dll., dilengkapi dengan jeruji.
BAB III

HASIL INSPEKSI

KRITERIA / SKALA
PENILAIAN CHECK LIST

NILAI

NO KRITERIA KONDISI

1 Nilai 1 : Sangat jelek


2 Nilai 2 : Jelek
3 Nilai 3 : Sedang
4 Nilai 4 : Baik
5 Nilai 5 : Sangat Baik

KRITERIA PENENTUAN BOBOT


Teori Blum
Mengacu pada teori
Blum : Konstruksi :
1. Lingkungan (45%) 25
2. Perilaku (35%) Fasilitas Sanitasi : 20
3. Pelayanan Kesehatan (15%)
4. Keturunan (5%) Letak : 15
Sarana penunjang : 35
Dalam hal pelayanan kesehatan Lain-lain : 5
dan keturunan diabaikan maka
penjelasan sbb:
1) Bobot komponen rumah
(25/80 x 100%) = 31

2) Bobot sarana sanitasi


(20/80 x 100%) = 25

3) Bobot perilaku
(35/80 x 100%) = 44

KRITERIA HASIL AKHIR PENILAIAN


Hasil akhir (Skor) : BOBOT X NILAI

KRITERIA SKOR :

: 60 – 100% dari total skor


: < 60% dari total skor
PASAR

Pasar : adalah suatu tempat tertentu, bertemunya antara penjual dengan pembeli termasuk fasilitasnya
dimana penjual dapat memperagakan barang dagangannya dengan membayar retribusi.

Nama Pasar : Pasar Diponegoro

Alamat : Jln Diponegoro, Kab Asahan, Kota Kisaran

Pengelola : ...

NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR


A LETAK 10
1. Sesuai dengan tata kota (V) 4 40
2. Berjarak tidak kurang dari 500 m dari tempat pembuangan akhir 2 20
sampah
B BANGUNAN PASAR 25
1. Umum 4 100
a. Susunan bangunan diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan arus orang lancar (V) 5 125
b. Bangunan untuk keperluan tertentu seperti tempat penjualan
daging, restoran, potong rambut, dan lain-lain harus
mengelompok tidak campur-campur (V)
c. Konstruksi bangunan tidak boleh ada sudut-sudut mati yang 4 100
menyulitkan pembersihannya, juga harus anti tikus (rat proof)
d. Konstruksi bangunan tidak banyak tiang sehingga orang dapat 4 100
leluasa pandangannya dan tidak mengganggu pandangan pasar
(V)
e. Lantai bangunan terbuat dari bahan-bahan tahan lama, kedap 3 75
air, dan tidak retak-retak maupun licin (V)
f. Permukaan bangunan tempat penjualan harus halus, sedikit 3 75
miring, dan lebih tinggi dari lantai (V)
g. Setiap bangunan harus cukup penghawaan dan pencahayaan 10 2 50
– 15 f.c (V)
h. Pada sekeliling bangunan dibuat saluran pembuangan air 3 75
kotor/air hujan (V)
2. Khusus (V)
Bila di dalam pasar terdapat ruang-ruang khusus untuk
restoran/warung makan dan pemangkas rambut, maka berlaku
persyaratan minimal hygiene dan sanitasi untuk tempat-tempat
kegiatan tersebut, demikian juga tempat penjualan daging dan ikan
segar
C FASILITAS SANITASI 25 4 100
1. Penyediaan air bersih (V)
Tersedia air bersih yang cukup sesuai dengan kebutuhan
2. Jamban dan Urinoir (V)
a. Jamban memakai type leher angsa 2 50
b. Jamban pria harus terpisah dari jamban wanita. 4 100
c. Jumlah jamban yang diperhitungkan sebagai berikut : 4 100
- Untuk setiap 40 pedagang wanita 1 buah jamban 4 100
- Untuk setiap 60 pedagang pria diperlukan 1 buah jamban
a. Jumlah urinoir diperhitungkan untuk setiap 60 pengunjung 4 100
pria diperlukan 1 buah urinoir (pada suatu saat)
b. Jamban dan urinoir dapat dihubungkan dengan saluran air 4 100
kotor kota yang tertutup, maupun septic tank
3. Tempat sampah (V)
a. Tersedia kotak sampah dan bak penampungan sampah yang 2 50
tertutup rapat, kedap air, mudah diangkat, jumlah dan
kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan
b. Bak penampungan sampah yang sebelum diangkut 4 100
dianjurkan mempunyai volume yang cukup, sebesar dua kali
lebih besar dari volume rata-rata produksi sampah setiap hari
c. Pengangkutan sampah harus dilakukan pada jam-jam tertentu 4 100
sehabis pasaran paling sedikit 1x sehari
4. Saluran pembuangan air kotor (V)
Saluran pembuangan air kotor yang menghubungkan saluran-saluran
air kotor dan bangunan – bangunan pasar ke saluran air kotor kota 4 100
harus cukup besar dan bila tertutup harus dilengkapi dengan saringan
penahan sampah.

D PERALATAN 15 5 75
1. Alat Pembersih (V) 3 45
2. Kotak P3K (V)
Tersedia peti P3.K. minimal 1 buah yang berisi lengkap dengan obat-
obatan pokok Untuk P3.K
3. Alat Pemadam Kebakaran (V) 4 60
Tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat dilihat dan dicapai
dengan mudah oleh umum, pada alat ini harus terdapat cara
penggunaannya.
4. Alat Pengeras Suara (V)
Terdapat alat pengeras suara yang dapat dipergunakan untuk 3 45
memberikan penerangan kebersihan/ sanitasi pada waktu-waktu
Tertentu
E KARYAWAN (V) 5
1. Semua karyawan harus mempunyai sertifikat kesehatan dari Dinkes 2 10
yang masih berlaku
2. Karyawan harus dilengkapi dengan pakaian kerja 4 20

F LAIN-LAIN (V) 10 5 50
Penanggung jawab pasar berkewajiban selalu menjaga kebersihan pasar
secara menyeluruh, pembuangan sampah setiap hari dan pendisinfeksian
NILAI MAKSIMAL 2385

KRITERIA :
Memenuhi Syarat : 1125 –
2500
Tidak Memenuhi syarat:< 1125
Berdasarkan hasil ikl yang telah
dilaksanakan menurut
PERMENKES Nomor
519/MENKES/SK/VI/2008
Tentang pedoman
penyelenggaraan pasar sehat
bahwa pasar Diponegoro
memenuhi syarat.
G E R EJ A

Geraja adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana


umum pada waktu – waktu tertentu dapat melakukan ibadah
keagamaan Kristen.
Nama Gereja : Gereja GKPI Sei Beluru
Alamat : Sei Beluru, jln jendral sudirman
Nama Pemeriksa : Anes tasya siahaan
Tanggal pemeriksa : Minggu, 25 April 2021

NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR

I LETAK (V) 10 5 50
Sesuai dengan Rencana tata kota.

II KONTRUKSI (V) 30 5 150


Kuat aman sesuai dengan petunjuk dari DPU

III PERSYARATAN 60
A. Bagian luar
1. Halaman (V) 5 300
Bersih tidak terdapat sampah berserakan dan genangan air.
2. Tempat sampah (V) 4 240
Tersedia tempat pengumpul sampah yang tertutup
3. Pembuangan air bebas / air kotor (V) 4 240
Air mengalir lancar, saluran bersambung dengan saluran
pembuangan air kotor umum yang kedap air.
4. Jamban / peturusan (V) 5 300
Tersedia jamban / peturusan saniter, minimum masing –
masing satu buah.

B. Bagian dalam
1. Ruang sembahyang Bersih (V) 5 300
2. Peralatan / kursi Bersih (V) 4 240
3. Kotak sampah (V) 4 240
Tersedia kotak sampah dengan jumlah yang cukup dan di
sesuaikan dengan kebutuhan.
4. Pencahayaan (V) 4 240
- Tidak menyilaukan 4 240
- Cukup terang minimal 10 fc
5. Lantai (V) 5 300
Mudah dibersihkan dan tidak lembab.

NILAI MAKSIMAL 2.840

KRITERIA :
Memenuhi Syarat : 1740 –
2900
Tidak Memenuhi
syarat : < 1740

berdasarkan hasil
IKL yang telah
dilaksanakan bahwa
gereja GKPI Sei
beluru memenuhi
syarat.
Dasar pelaksanaan
penyehatan
lingkungan gereja
adalah Kep. Menkes
288/SK/II/2003
Tentang Pedoman
Penyehaan sarana
dan Bangunan
Umum.

SALON

Salon kecantikan, kap salon dan sejenisnya adalah tempat – tempat umum yang menetap
dimana disediakan fasilitas salon kecantikan, kap salon bagi umum.

Nama Salon : indra Salon

Alamat : meranti jln perintis kemerdekan

NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR

I PERIJINAN (V) 10 4 40
Harus mempunyai dari instansi yang berwenang.
II LETAK (V) 4 40
Harus jauh dari sumber pencemaran.
III BAGIAN LUAR 35
Halaman :(V)
a. Bersih, tidak terdapat sampah berserakan, genangan air dll. 4 140
b. Tersedia tempat pengumpulan sampah yang tertutup, kedap air, 4 140
mudah dibrsihkan dan mudah diangkat

IV BAGIAN DALAM
1. Ruang tunggu (V)
a. Tersedia tempat duduk yang bebas dari kutu busuk dan 2 70
serangga lainnya dan selalu 5
b. Dijaga kebersihannya. 4
c. Tersedia tempat abu / puntung rokok. 4 175
d. Pencahayaan 10 – 15 f.c.
e. Lubang fentilasi minimal 10 % luas lantai ruang tunggu. 4
f. Lantai dari bahan kedap air dan selalu dijaga kebersihannya. 5 140
2. Ruang kerja (V)
b. Tersedia kotak sampah dan kantong pembungkus rambut 4
sebelum dibuang. 4
c. Harus tersedia tempat cuci tangan.
140

175
140

140
V ALAT KERJA DAN BAHAN 30
1. Alat – alat kerja (V)
a. Alat – alat kerja yang berhubungan dengan kulit seperti sisir, 4 120
gunting,mesin cukur harus selalu dijaga kebersihannya
setiap kali akan dan setelah dipakai.
b. Handuk kecil tersedia banyak rata – rata tamu langganan 3 90
yang datang sehari dan hanya Dipergunakan 1 orang 1
handuk.
c. Kain penutup bahan berwarna putih berjumlah rata – rata 3 90
tamu / pengunjung seharinya.
d. Tempat bedak dan sabun harus bersih bebas dari potongan 4 120
rambut.
b. Cermin harus yang bik, tidak bergelombang.
5 150
2. Bahan – bahan (V)
a. Kosmetik / wangi – wangian yang dipergunakan harus 4 120
diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya ( Saran dari
Dinas kesehatan )
b. Tersedia larutan untuk mendisinfeksi alat – alat seperti 90
pisau cukur dan gunting.

3
VI KARYAWAN (V) 25
a. Pemangkas rambut / juru hias dalam keadaan sehat, mempunyai 2 50
sertifikat kesehatan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
setempat dan masih berlaku. 2 50
b. Pemangkas / juru hias harus memeriksakan diri secara berkala
selambat – lambatnya 1 ( satu ) tahun sekali. 4 100
c. Karyawan dilengkapi dengan pakaian kerja.
JUMLAH 100 2300

KRITERIA :
Memenuhi Syarat :1050 – 2370
Tidak Memenuhi syarat: < 1050
RUMAH MAKAN

Nama TPM : Rumah Makan Jaso Bundo

Pemilik : Ibu Halimah

Golongan : Rumah Makan/Restoran

Tanggal : 22 April 2021

Alamat : Meranti jln Perintis Kemerdekaan

Object Bobot Opsi Nilai


A. Lokasi dan Bangunan
1.Lokasi
a. Berada pada jarak <100 meter
dari sumber pencemaran debu, 2 2
4
asap,dan bau

b. Berada pada arah agin dari sumber


pencemaran debu, asap dan bau. 2 3 6

1. Bangunan
a.Terpisah dengan tempat tinggal 2 1 2
termasuk tempat tidur.

b.Kokoh/kuat/permanen 2 3 6
2. Pembagian Ruang
a.Terdiri dari dapur dan ruang 1 3 3
makanan
b.Ada toilet dan jamban 1 2 2
c.Ada gudang bahan makanan 1 1 1
4.Lantai
a.Bersih 0,5 3 1,5
b.Kedap Air 0,5 3 1,5
c.Tidak Licin 0,5 3 1,5
d.Rata 0,5 4 2
e.Kering 0,5 3 1,5
5.Dinding
a.Kedap Air 0,5 4 2
b.Bersih 0,5 3 1,5
c.Rata 0,5 3 1,5
6. Ventilasi
a.Tersedia dan berfungsi baik 1 3 3
b.Cukup menjamin rasa nyaman 1 2 2
7. Pencahayaan/Penerangan
a.Tersebar merata disetiap 1 3 3
ruangan
b.Tidak menyilaukan 1 2 2
8. Atap
a.Tidak Bocor 0,5 4 2
b.Tidak menjadi sarang tikus dan 0,5 3 1,5
serangga
9. Langit-langit
a.Rata dan bersih 0,5 2 1
b.Tidak terdapat lubang-lubang 0,5 3 1,5

c.Tinggi minimal 2,4 meter 0,5 4 2

10. Pintu
a.Menutup dengan baik dan 1 3 3
membuka arah luar
b.Terbuat dari bahan yang kuat dan 1 3 3
mudah dibersihkan
B. Fasilitas Sanitasi
11. Air Bersih
a.Jumlah mencukupi 3 3 9
b.Tidak berbau 3 2 6
12. Pembuangan air limbah `
a.Air limbah mengalir dengan lancar 2 3 6
b.Saluran tertutup 2 2 4
13. Toilet
a.Bersih 1 3 3
b.Letaknya tidak berhubungan 1 1 1
langsung dengan dapur atau ruang
makan
c.Tersedia air bersih yang cukup 1 2 1
d.Toilet untuk pria dan wanita 1 1 1
terpisah
14. Tempat Sampah
a.Dibuat dari bahan yang kedap air 2 2 4
dan ditutup
b. Disetiap ruangan terdapat tempat 2 3 6
sampah
15. Tempat Cuci Tangan
a.Tersedia air cuci tangan yang 2 3 6
mencukupi
b.Tersedia sabun/detergent dan alat 2 3 6
pengering/lap
16. Tempat Mencuci Peralatan
a.Terbuat dari bahan yang kuat, aman 1 2 2
dan halus
b.Tersedia air dingin yang cukup 1 2 2
memadai
17. Tempat pencuci bahan
makanan
a.Tersedia air pencuci yang cukup 1 3 3
b.Terbuat dari bahan yang kuat, 1 3 3
aman dan halus
18. Locker Karyawan
a.Jumlahnya cukup 1 3 3
19. Peralata Pencegahan
Masuknya serangga dan
tikus
a.Persilangan pipa dan dinding 2 2 4
tertutup rapat
b.Tempat tandon air mempunyai 2 3 6
tutup dan bebas jentik nyamuk
C. Dapur, Ruang Makan, dan
Gudang Bahan Makanan
20. Dapur
a.Bersih 7 3 21
b.Ada fasilitas penyimpanan 7 2 14
makanan(freezer,kulkas)
c.Ukuran dapur cukup memadai 7 2 14
21. Ruang Makan
a.Perlengkapan ruang makan selalu 5 3 15
bersih
b.Tersedia fasiliats cuci tangan 5 2 10
yang memenuhi estetika
c.Tempat peragaan makanan jadi 5 1 5
tertutup

22. Gudang Bahan Makanan


a.Tidak terdapat bahan lain selain 3 4 12
bahan makanan
b.Tersedia rak-rak penempatan 3 2 5
bahan makanan sesuait dengan
ketentuan
D. Bahan Makanan Dan
Makanan Jadi
23. Bahan Makanan
a.Kondisi fisik makanan jadi dalam 6 3 18
keadaan baik
b.Bahan makanan berasal dari 5 3 15
sumber resmi
24. Makanan Jadi
a.Kondisi fisik makanan jadi dalam 6 4 24
keadaan baik
b.Makanan jadi kemasan tidak ada 6 3 18
tanda-tanda kerusakan dan
terdaftar pada Depkes RI
E. Pengelolah Makanan
25. Proses Pengelolahan
a.Tenaga pengeloah memakai 5 4 20
pakaian kerja dengan benar dan
cara kerja yang bersih
b.Menggunakan peralatan yang 5 2 10
benar
c.Pegambilan makanan jadi 5 3 15
menggunakan alat khusus
F. Tempat Penyimpanan
Bahan Makanan dan
Makanan Jadi
26. Proses Pengelolahan
a.Penempatannya terpisah dengan 4 2 8
makanan jadi
b.Tempatnya bersih dan terpelihara 4 2
8
27. Penyimpanan makanan
jadi
a.Suhu dan waktu penyimpanan 5 3 15
sesuai dengan persayaratn jenis
makanan jadi
b.Cara penyimpanan tertutup 5 3 15
G. Penyajian Makanan
28. Cara penyajian
a.Pewadahan dan penjamah 5 3 15
makanan jadi menggunakan alat
yang bersih
b.Penyajian makanan harus pada 5 2 10
tempat yang bersih
H. Peralatan
29. Ketentuan Peralatan
a.Peralatan dalam keadaan baik 15 2 30
dan utuh
b.Cara pencucian, pengeringan, 15 3 45
dan penyimpanan peralatan
memenuhi persyaratan agar selau
dalam keadaan bersih sebelum
digunakan
I. Tenaga Kerja
30. Pengetahuan/sertifikat
hygiene sanitasi makanan
a.Pemilik/pengusaha pernah 4 2 8
mengikuti kursus/temu karya
31. Pakaian Kerja
a.Bersih 2 3 6
b.Lengkap dan rapih 2 3 6
c.Penggunaan khusus waktu 2 2 6
kerja saja
32. Pemeriksaan Kesehatan
a.Bila sakit tidak kerja dan 2 2 4
berobat ke dokter
B.Check up penyakit khusus 2 1 2
33. Personal Hygiene
a.Menutup mulut dengan sapu 7 2 14
tangan bila batu-batuk/bersin
b.Setiap mau kerja cuci tangan 7 3 21
c.Setiap karyawan/penjamah 7 3 21
makanan berperilaku bersih dan
berpakaian rapi
d.Menggunakan alat yang sesuai 7 2 14
dan bersih bila mengambil
makanan.
Hasil = 596

Memenuhi syarat = 700

Tidak memenuhi syarat =<700


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai