Anda di halaman 1dari 8

Makalah

PENILAIAN RUMAH SEHAT


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Kesehatan

Disusun Oleh :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Rumah merupakan salah satu kebutuhan manusia, di samping kebutuhan sandang, pangan dan harus sehat serta nyaman dengan begitu penghuninya bisa bekerja secara optimal guna meningkatkan produktivitasnya. Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain: 1. Sirkulasi udara yang baik 2. Penerangan yang cukup 3. Terpenuhinya air bersih 4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran. 5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor. Pembangunan perumahan diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat serta menciptakan suasana kerukunan hidup keluarga dan kesetiakawanan sosial masyarakat. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai penyakit, khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Petunjuk teknis penilaian rumah sehat disusun berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

829/Menkes/SK/VII/1999 tentag Persyaratan Kesehatan Perumahan.

1. Bahan Bangunan a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut : 1) Debu Total tidak lebih dari 150 g m3 2) Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam 3) Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen 2. Komponen dan Penataan Ruang Rumah Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut: a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan b. Dinding 1) Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara 2) Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak. f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap. 3. Pencahayaan Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas Udara Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut : a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8C sampai 30C b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70% c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam d. Pertukaran udara e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3 5. Ventilasi Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai. 6. Binatang Penular Penyakit Tidak ada tikus yang bersarang dirumah 7. Air a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Tersedianya Sarana Penyimpanan Makanan yang Aman dan Hygiene 9. Limbah a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah. 10. Kepadatan Ruang Hunian Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

B. Tujuan Tujuan dari Penilaian Rumah Sehat, antara lain : 1. Memenuhi standarisasi kelayakan rumah sehat 2. Menjadikan penghuni menjadi lebih nyaman dan terhindar dari penyakit

BAB II ISI PENILAIAN RUMAH SEHAT

A. Gambaran Umum Lokasi Rumah ini terletak di sekitar pedesaan dengan posisi rumah menghadap ke timur. Dengan pemandangan yaang masih asri menambah elok suasana di tempat tersebut. Halaman yang cukup luas dengan taman di depan rumah sehingga tidak menjadikan bosan untuk dilihat, tatanan yang rapi baik di dalam maupun di luar rumah. Sanitasi lingkungan sangat menjamin penghni rumah untuk tidak terserang berbagai penyakit. B. Hasil Penilaian Pembobotan terhadap kelompok rumah, kelompok sarana sanitasi dan kelompok perilaku penghuni berdasarkan teori Blum. Sedangkan dalam penerapannya dikategorikan menjadi : 1. Bobot komponen rumah = 25 ( 20/80 x 100% = 25 ) 2. Bobot perilaku = 31 ( 25/80 x 100% = 31,25 ) 3. Bobot lain-lain = 19 ( 15/80 x 100% = 18,75 ) Jadi untuk penghitungan kriteria rumah sehat digunakan cara = nilai x bobot Dari hasil survey yang telah dilakukan pada wilayah RT.01 RW.02 Dusun Kauman, Desa Arjowinangun, Pacitan. Tepatnya di rumah bapak Solechan menghasilkan penilaian sebagai berikut : 1. Komponen rumah 2. Sanitasi rumah 3. Perilaku 4. Lain lain Total = = = = 18 x 25 = 450 9 x 25 = 225 9 x 31 = 279 8 x 19 = 152 = 1.106

Dari penghitungan yang dilakukan maka rumah bapak Solechan dikatakan rumah sehat, karena telah memenuhi kriteria komponen rumah sehat sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1999 C. Pembahasan Survey yang dilakukan menunjukkan bahwa rumah bapak Solechan dikatakan rumah sehat, diantaranya seperti pada bagian komponen rumah menunjukkan nilai yang baik, sehingga layak untuk dihuni. Yang mana rumah tersebut terhindar dari penyakit, kecelakaan baik dari dalam maupun luar rumah. Sedangkan untuk sarana sanitasi rumah tersebut juga telah memenuhi standart rumah sehat, dengan fasilitas kesehatan yang memadai semakin mempermudah penghuni dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah. Disisi lain perilaku penghui rumah juga telah menunjukkan perilaku sehat, yang mana semua aktifitas penghuni selalu dilakukan demi menjaga kesehatan, seperti membersihkan rumah dan halaman setiap hari, membuang tinja ke jamban, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam hal kepadatan penghuni pada rumah tersebut, telah diperhitungkan sehingga tidak mengganggu aktifitas dalam keseharian.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Rumah dikatakan sehat jika msemenuhi standart kesehatan, seperti sanitasi lingkungan baik di dalam maupun di luar rumah, sifat penghuni rumah, dan lain sebagainya. Dengan keadaan posisi surah yang dikatakan sehat dapat melindungi penghuni rumah untuk terhindar dari berbagai panyakit. B. Saran Untuk hasil yang memuaskan, yang mana untuk mengetahui keadaan suatu rumah apakah dikatakan rumah sehat apa tidak, hendaknya pengurus setempat menjadwal kegiatan survey rumah sehat, sehingga penduduknya bisa diketahui apakah terserang penyakit apa tidak dan lingkungan yang dihuni juga bisa dikatakan baik apa tidak untuk dihuni.

Anda mungkin juga menyukai