DISUSUN OLEH :
Nova Indriyani
Dosen Pembimbing :
T.A. 2022-2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Tak lupa shalawat dan
salam kami panjatkan kepada Rasulullah saw dan para sahabatnya. Karena berkat
rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul RUMAH SEHAT. Makalah ini disajikan khusus untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan Perumahan Dan Pemukiman. Dalam
menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini tidak terlepas dari berbagai pihak
yang telah mendukung dan membantu, baik secara moril maupun materil. Kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah banyak membantu, khususnya pada Allah SWT. Dan kepada
semua pihak yang kami tidak bisa sebutkan satu per satu. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Atas segala perhatiannya, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya
sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat
yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang
menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat
kesehatan manusia. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal
yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna
mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif (Munif Arifin,
2009).
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit
berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-akhir
ini. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama
kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit
berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh
bayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan
kualitas intervensi kesehatan lingkungan (Munif Arifin,2009).
Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf kesehatan
jasmani dan rohani yang memudahkan terjangkitnya penyakit dan mengurangi
daya kerja atau daya produktif seseorang. Rumah tidak sehat ini dapat menjadi
reservoir penyakit bagi seluruh lingkungan, jika kondisi tidak sehat bukan hanya
pada satu rumah tetapi pada kumpulan rumah (lingkungan pemukiman).
Timbulnya permasalahan kesehatan di lingkungan pemukiman pada
dasarnya disebabkan karena tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
yang rendah, karena rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan
penghuninya (Notoatmodjo, 2003).
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian rumah sehat?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Menurut Depkes RI (2005), rumah sehat adalah proporsi rumah yang memenuhi
kriteria sehat minimum komponen rumah dan sarana sanitasi dari tiga komponen
(rumah, sarana sanitasi dan perilaku) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh
pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya
dapat berjalan dengan baik. Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar dari
faktor- faktor yang dapat merugikan kesehatan (Hindarto, 2007).
Ada 7 kriteria lingkungan bagi rumah sehat sesuai standar Kemenkes. Banyak dari
kriteria ini harus diukur secara profesional, artinya pengembang yang punya
kewajiban agar rumah ini sehat sesuai standar. 7 kriteria tersebut yaitu:
Kualitas udara, kebisingan, dan getaran. Lingkungan harus bebas dari gas
beracun alam maupun buatan. Selain itu, udara harus memenuhi parameter
berikut:
Tingkat kebisingan maksimal 45-55 dbA.
Tidak mengandung gas H2S dan NH3.
Kandungan partikel debu 10 μg tidak melebihi 150 μg/m3.
Kandungan gas SO2 tidak melebihi 0.10 ppm.
Debu terendap tidak melebihi 350 mm3/m2 per hari.
Tingkat getaran maksimal 10 mm/detik.
Kualitas tanah. Harus memenuhi syarat di peraturan yang berlaku. Peraturan
air yang terbaru diatur dalam Peraturan Menkes Nomor 492 Tahun 2010.
Kriterianya berupa:
Syarat fisik, yaitu air harus bening, jernih, tidak meninggalkan endapan, tidak
berbau, tidak berasa, dan bersuhu 10-20 derajat Celcius.
Syarat kimiawi, yaitu mengandung mineral penting sesuai kadar (seng, besi,
tembaga, mangan, dan klorida), tidak mengandung bahan beracun (merkuri,
timbal, arsen, kadmium, kromium), dan keasamannya netral (pH 7).
Syarat mikrobiologi, yaitu bebas dari kuman dan bakteri
(umumnya Escherichia coli dan Salmonella sp).
Sarana & Prasarana Lingkungan. Di lingkungan rumah harus terdapat:
Taman bermain anak & sarana rekreasi yang aman.
Sarana drainase yang bersih dan tidak malah menjadi sarang penyakit.
Sarana jalan yang aman, trotoar yang ramah pejalan kaki dan penyandang
disabilitas, jembatan penyeberangan berpagar, dan lampu penerangan yang
pas.
Sumber air bersih yang cukup sepanjang waktu.
Fasilitas pengelolaan limbah rumah tangga dan pengelolaan pembuangan
sampah.
Akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti tempat kerja,
tempat hiburan, sarana pendidikan, sarana kesenina, dan lain-lain.
Instalasi listrik yang aman.
Binatang Penular Penyakit. Lingkungan harus bebas dari jentik nyamuk
dan lalat.
Penghijauan. Di lingkungan harus terdapat penghijauan yang berfungsi
sebagai pelindung, pemberi kesejukan, keindahan, dan pelestarian alam.
Bahan Bangunan. Tidak terbuat dari bahan yang dapat jadi tempat tumbuh
mikro organisme patogen & tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan
zat-zat dan debu dengan kriteria:
Debu total tidak lebih dari 150 μg/m3.
Asbes bebas tidak lebih dari 0.5 fiber/m3/4 jam.
Timah hitam tidak lebih dari 300 mg/kg.
Komponen & Penataan Ruang. Harus memenuhi kriteria fisik dan biologis,
berupa:
Lantai kedap air, mudah dibersihkan.
Dinding ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi ventilasi untuk sirkulasi
udara, sementara dinding kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air &
mudah dibersihkan.
Langit-langit mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan (ambrol).
Bumbungan rumah dengan tinggi di atas 10 metir harus dilengkapi penangkal
petir.
Komposisi ruangan harus terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang
makan, ruang idur, ruang dapur, ruang mandi, dan ruang bermain anak.
Ruang dapur harus dilengkapi saranan pembuangan asap.
Pencahayaan. Rumah harus dilengkapi pencahayaan alam atau buatan
dengan intensitas minimal 60 lux dan tidak menyilaukan.
Kualitas udara. Kualitas udara dalam rumah harus memenuhi ketentuan
berikut:
Suhu udara di kisaran 18-30 derajat Celcius.
Kelembapan udara di kisaran 40-70%.
Konsentrasi gas SO2 tidak lebih dari 0.10 ppm/24 jam.
Konsentrasi gas CO (monoksida) tidak lebih dari 100 ppm/8 jam
Ventilasi. Harus lega, terdapat ventilasi alami permanen minimal 10% dari
luas lantai.
Binatang Penular Penyakit. Tidak ada tikus yang bersarang di rumah.
Air. Air bersih harus tersedia minimal 60 liter/hari/orang (untuk kebutuhan
minum, makan, mandi, bersih-bersih). Standar air harus sesuai dengan
peraturan di atas.
Penyimpanan Makanan. Rumah harus dilengkapi penyimpanan makanan
yang aman, misalnya lemari makanan atau lemari pendingin.
Limbah. Limbah yang berasal dari rumah tidak boleh mencemari air,
mencemari tanah, dan menimbulkan bau.
Kepadatan Penghuni Rumah. Ruang tidur di rumah minimal seluas 8 meter
persegi, dan maksimal 2 orang tidur dalam satu ruang tidur (kecuali anak di
bawah 5 tahun).
WHO juga punya standar rumah sehat yang terdapat dalam Panduan Perumahan
dan Kesehatan WHO (WHO Housing and Health Guidelines) tahun 2018.
Panduan ini sebenarnya bersifat umum dan ditujukan bagi pemerintah agar dapat
dibuat jadi undang-undang dalam negeri. Ada 5 kriteria utama dan 1 kriteria lain
yang diatur dalam panduan ini.
1. Kepadatan
WHO menyarankan tegas agar penghuni rumah tidak terlalu banyak dan padat.
Terutama di kamar tidur, yang penghuni nya menghabiskan waktu berjam-jam
bersama. WHO menemukan bahwa rumah yang terlalu padat punya resiko tinggi
penghuninya dapat tertular penyakit seperti TBC, diare, tifus, demam berdarah,
dan penyakit lainnya.
Rumah yang terlalu padat juga menganggu kesehatan mental. Penghuni dapat
mengalami stres, terutama akibat kesulitan tidur. Kepadatan rumah ini masih
banyak terjadi di Indonesia, terutama rumah yang terdapat lebih dari 1 keluarga
(lebih dari 1 KK).
3. Kehangatan
Sebaliknya, udara yang terlalu panas juga tidak baik bagi rumah. Rumah yang
panas dapat menyebabkan susah tidur, tekanan darah tinggi, dan gangguan
kehamilan. WHO menyarankan agar suhu rumah dijaga supaya tidak panas dan
pengap, misalnya dengan memilih lokasi rumah yang sesuai, dibuat dari material
yang tidak panas, orientasi rumah, ventilasi, dan ruang hijau di sekitar rumah.
Memasang AC juga direkomendasikan dalam kondisi rumah panas.
4. Keselamatan
Rumah sehat juga adalah rumah yang aman dari bahaya fisik. WHO menyebutkan
beberapa kriteria rumah aman yang cocok diterapkan di Indonesia:
5. Aksesibilitas
Rumah sehat bukan hanya bagi masyarakat biasa, tapi juga hak bagi penyandang
disabilitas. Beberapa hal mengenai aksesibilitas dalam rumah sehat menurut
WHO:
Rumah sehat harus mendukung aktivitas sehari-hari penyandang
disabilitas. Hal ini dilakukan misalnya dengan ruangan yang luas,
pemberian ramp untuk akses kursi roda, dan sebagainya.
Cidera yang paling sering dialami penyandang disabilitas adalah jatuh.
Sehingga, aksesibilitas rumah harus mendukung agar penyandang
disabilitas tidak mudah jatuh karena kondisi rumah.
Rumah sehat dengan aksesibilitas yang baik penting untuk meningkatkan
kualitas hidup dan memberi efek psikologis yang positif bagi penyandang
disabilitas.
Selain 5 faktor utama di atas, ada faktor lain yang harus dipenuhi agar rumah
menjadi rumah sehat. Hal-hal tersebut yaitu:
C. Hasil Penlitian
.
LAMPIRAN 1.
Nama KK : Burhan
Alamat KK : Jl. Delitua Pamah, Gg. Japar
Desa : Delitua Barat
Kecamatan : Delitua
Kabupaten : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Tanggal : 3 September 20
A. Komponen Rumah 31
1. Langit-Langit a. Tidak Ada 0
b. Ada, Kotor, Sulit dibersihkan dan rawan 1 1
kecelakaan
2
c. Ada, Bersih, dan tidak rawan kecelakaan
2. Dinding a. Bukan Tembok (terbuat dari anyaman
1
bambu/ilalang)
2
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan
bata atau batu yang tidak di plester/papan
tidak kedap air
c. permanen (tembok/batu-bata yang
3
diplester) papan kedap air 3
3. Lantai a. Tanah 0
B Sarana Sanitasi 25
1. a. Tidak ada 0
Sarana Air Bersih b. ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
(SGL/SPT/PP/KU/PA memenuhi syarat kesehatan
H) c. ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
2
syarat kesehatan
d. ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
3
syarat kesehatan 3
e. ada, milik sendiri 4
2. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
disalurkan kesungai/kolam
Jamban (sarana
c. ada, bukan leher angsa ada di tutup(leher 2
pembuangan Kotoran
angsa), disalurkan ke sungai/kolam
d. ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
3
tank 3
e. ada, leher angsa, septic tank 4
3. a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur
0
di halaman rumah 0
C. Perilaku Penghuni 44
1. a. Tidak pernah dibuka 0
membuka jendela
b. kadang-kadang 1
kamar
c. setiap hari dibuka 2 2
2. a. Tidak pernah dibuka 0
membuka jendela
b. kadang-kadang 1
ruang keluarga
c. setiap hari dibuka 2 2
3. a. Tidak pernah 0
membersihkan
b. kadang-kadang 1
halaman rumah
c. setiap hari 2 2
4. a. dibuang
0
membuang tinja bayi kesungai/kebun/kolam/sembarangan 0
dan balita ke jamban b. kadang -kadang ke jamban 1
c. setiap hari ke jamban 2
5. membuang sampah a.Dibuang ke 0
ke tempat sampah sungai/kebun/kolam/sembarangan
1
b.Kadang-kadang di buang ke tempat sampah
2
c. Setiap hari di buang ke tempat sampah 2
Total Hasil Penelitian
Nama KK : Jasman
Alamat KK : Delitua Barat
Desa : Delitua Barat
Kecamaan : Delitua
Kabupaten : Deli serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Tanggal : 3 September 2022
Aspek Hasil
NO Kriteria Nilai Bobot
Penilaian Penilaia
A. Komponen Rumah 31
1. Langit-Langit a. Tidak Ada 0 0
b. Ada, Kotor, Sulit dibersihkan dan rawan
1
kecelakaan
2
c. Ada, Bersih, dan tidak rawan kecelakaan
2. Dinding a. Bukan Tembok (terbuat dari anyaman
1
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau batu yang tidak
di plester/papan tidak kedap air
c. permanen (tembok/batu-bata yang
3
diplester) papan kedap air 3
3. Lantai a. Tanah 0
B Sarana Sanitasi 25
1. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
Sarana Air memenuhi syarat kesehatan
Bersih c. ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
2
(SGL/SPT/PP syarat kesehatan
/KU/PAH) d. ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
3
syarat kesehatan 3
e. ada, milik sendiri 4
2. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
Jamban disalurkan kesungai/kolam
(sarana c. ada, bukan leher angsa ada di tutup(leher 2
pembuangan angsa), disalurkan ke sungai/kolam
Kotoran d. ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
3
tank 3
e. ada, leher angsa, septic tank 4
3. a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
0
teratur di halaman rumah
C. Perilaku Penghuni 44
1. a. Tidak pernah dibuka 0
membuka
b. kadang-kadang 1 1
jendela kamar
c. setiap hari dibuka 2 `
2. membuka a. Tidak pernah dibuka 0
jendela ruang b. kadang-kadang 1 1
keluarga c. setiap hari dibuka 2
3. membersihka a. Tidak pernah 0
n halaman b. kadang-kadang 1 1
rumah c. setiap hari 2
4. membuang a. dibuang
0
tinja bayi dan kesungai/kebun/kolam/sembarangan -
balita ke b. kadang -kadang ke jamban 1 -
jamban c. setiap hari ke jamban 2 -
5. a.Dibuang ke
0
membuang sungai/kebun/kolam/sembarangan
sampah ke b.Kadang-kadang di buang ke tempat
1
tempat sampah 1
sampah
2
c. Setiap hari di buang ke tempat sampah 4
Total Hasil Penelitian 26
Nama KK : Alamsyah
Alamat KK : Delitua Barat
Desa : Delitua Barat
Kecamatan : Delitua
Kabupaten : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Tanggal : 3 September 2022
Aspek Hasil
NO Kriteria Nilai Bobot
Penilaian Penilaia
A. Komponen Rumah 31
1. Langit-Langit a. Tidak Ada 0 0
B Sarana Sanitasi 25
1. Sarana Air a. Tidak ada 0
Bersih b. ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
(SGL/SPT/PP memenuhi syarat kesehatan
/KU/PAH) c. ada, milik sendiri dan tidak memenuhi 2 2
syarat kesehatan
d. ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
3
syarat kesehatan
e. ada, milik sendiri 4
2. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
Jamban disalurkan kesungai/kolam
(sarana c. ada, bukan leher angsa ada di tutup(leher 2
pembuangan angsa), disalurkan ke sungai/kolam
Kotoran d. ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
3
tank 3
e. ada, leher angsa, septic tank 4
3. a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
0
teratur di halaman rumah
C. Perilaku Penghuni 44
1. a. Tidak pernah dibuka 0
membuka
b. kadang-kadang 1
jendela kamar
c. setiap hari dibuka 2 2
2. membuka a. Tidak pernah dibuka 0
jendela ruang b. kadang-kadang 1
keluarga c. setiap hari dibuka 2 2
3. membersihka a. Tidak pernah 0
n halaman b. kadang-kadang 1
rumah c. setiap hari 2 2
4. membuang a. dibuang
0
tinja bayi dan kesungai/kebun/kolam/sembarangan
balita ke b. kadang -kadang ke jamban 1
jamban c. setiap hari ke jamban 2 2
5. membuang a.Dibuang ke
0
sampah ke sungai/kebun/kolam/sembarangan
tempat b.Kadang-kadang di buang ke tempat
1
sampah sampah
2
c. Setiap hari di buang ke tempat sampah 2 10
Total Hasil Penelitian 26
Nama KK : Hujimi
Alamat kk : Jl. Delitua Pamah, Gg. Japar
Desa : Delitua Barat
Kecamatan : Delitua
Kabupaten : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Tanggal : 3 September 2022
Aspek Hasil
NO Kriteria Nilai Bobot
Penilaian Penilaia
A. Komponen Rumah 31
1. Langit-Langit a. Tidak Ada 0 0
b. Ada, Kotor, Sulit dibersihkan dan rawan
1
kecelakaan
2
c. Ada, Bersih, dan tidak rawan kecelakaan
2. Dinding a. Bukan Tembok (terbuat dari anyaman
1
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah 2 2
tembok/pasangan bata atau batu yang tidak
di plester/papan tidak kedap air
c. permanen (tembok/batu-bata yang
3
diplester) papan kedap air
3. Lantai a. Tanah 0
B Sarana Sanitasi 25
1. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
Sarana Air memenuhi syarat kesehatan
Bersih c. ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
2
(SGL/SPT/PP syarat kesehatan
/KU/PAH) d. ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
3
syarat kesehatan 3
e. ada, milik sendiri 4
2. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
Jamban disalurkan kesungai/kolam
(sarana c. ada, bukan leher angsa ada di tutup(leher 2
pembuangan angsa), disalurkan ke sungai/kolam
Kotoran d. ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
3
tank 3
e. ada, leher angsa, septic tank 4
3. a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
0
teratur di halaman rumah
C. Perilaku Penghuni 44
1. a. Tidak pernah dibuka 0
membuka
b. kadang-kadang 1
jendela kamar
c. setiap hari dibuka 2 2
2. membuka a. Tidak pernah dibuka 0 0
jendela ruang b. kadang-kadang 1
keluarga c. setiap hari dibuka 2
3. membersihka a. Tidak pernah 0
n halaman b. kadang-kadang 1
rumah c. setiap hari 2 2
4. membuang a. dibuang
0
tinja bayi dan kesungai/kebun/kolam/sembarangan
balita ke b. kadang -kadang ke jamban 1
jamban c. setiap hari ke jamban 2 2
5. a.Dibuang ke
0
membuang sungai/kebun/kolam/sembarangan
sampah ke b.Kadang-kadang di buang ke tempat
1
tempat sampah
sampah
2
c. Setiap hari di buang ke tempat sampah 2 8
Total Hasil Penelitian 28
Nama KK : Salman
Alamat KK : Jl. Delitua Pamah, Gg. Japar
Desa : Delitua Barat
Kecamatan : Delitua
Kabupaten : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Tanggal : 3 September 2022
Aspek Hasil
NO Kriteria Nilai Bobot
Penilaian Penilaia
A. Komponen Rumah 31
1. Langit-Langit a. Tidak Ada 0 0
b. Ada, Kotor, Sulit dibersihkan dan rawan
1
kecelakaan
2
c. Ada, Bersih, dan tidak rawan kecelakaan
2. Dinding 1
a. Bukan Tembok (terbuat dari anyaman
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau batu yang tidak
di plester/papan tidak kedap air
c. permanen (tembok/batu-bata yang
3
diplester) papan kedap air 3
3. Lantai a. Tanah 0
B Sarana Sanitasi 25
1. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
Sarana Air memenuhi syarat kesehatan
Bersih c. ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
2
(SGL/SPT/PP syarat kesehatan
/KU/PAH) d. ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
3
syarat kesehatan 3
e. ada, milik sendiri 4
2. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
Jamban disalurkan kesungai/kolam
(sarana c. ada, bukan leher angsa ada di tutup(leher 2
pembuangan angsa), disalurkan ke sungai/kolam
Kotoran d. ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
3
tank 3
e. ada, leher angsa, septic tank 4
3. a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
0
teratur di halaman rumah
b. ada, diresapkan tetapi mencemari sumber
1
Sarana air ( jarak dengan sumber air < 10 meter)
Pembungan c. ada, dialirkan keselokan terbuka 2 2
Air Limbah d. ada, diresapkan dan tidak mencemari
(SPAL) sumber air ( jarak dengan sumber air > 10 3
meter )
e. ada, disalurkan keselokan tertutup
4
( saluran kota ) untuk diolah lebih lanjut)
4. Sarana a. Tidak ada 0
Pembungan
1
Sampah b. ada, tapi kedap air dan tidak ada tutup
( Tempat c. ada, kedap air dan tidak tertutup 2 2
Sampah ) d. ada, kedap air dan tertutup 3 10
C. Perilaku Penghuni 44
1. a. Tidak pernah dibuka 0 0
membuka
b. kadang-kadang 1
jendela kamar
c. setiap hari dibuka 2
2. membuka a. Tidak pernah dibuka 0
jendela ruang b. kadang-kadang 1
keluarga c. setiap hari dibuka 2 2
3. membersihka a. Tidak pernah 0
n halaman b. kadang-kadang 1
rumah c. setiap hari 2 2
4. membuang a. dibuang
0
tinja bayi dan kesungai/kebun/kolam/sembarangan
balita ke b. kadang -kadang ke jamban 1
jamban c. setiap hari ke jamban 2 2
5. a.Dibuang ke
0
membuang sungai/kebun/kolam/sembarangan
sampah ke b.Kadang-kadang di buang ke tempat
1
tempat sampah
sampah
2
c. Setiap hari di buang ke tempat sampah 2 8
Total Hasil Penelitian 29
Nama KK : Dina Ramadhani
Alamat KK : Jl. Badur No 2-N Medan
Desa : Delitua Barat
Kecamatan : Delitua
Kabupaten : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Tanggal : 3 September 2022
Aspek Hasil
NO Kriteria Nilai Bobot
Penilaian Penilaia
A. Komponen Rumah 31
1. Langit-Langit a. Tidak Ada 0
b. Ada, Kotor, Sulit dibersihkan dan rawan
1
kecelakaan 1
2
c. Ada, Bersih, dan tidak rawan kecelakaan
2. Dinding a. Bukan Tembok (terbuat dari anyaman
1
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah 2 2
tembok/pasangan bata atau batu yang tidak
di plester/papan tidak kedap air
c. permanen (tembok/batu-bata yang
3
diplester) papan kedap air
3. Lantai a. Tanah 0
B Sarana Sanitasi 25
1. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
Sarana Air memenuhi syarat kesehatan
Bersih c. ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
2
(SGL/SPT/PP syarat kesehatan 2
/KU/PAH) d. ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
3
syarat kesehatan
e. ada, milik sendiri 4
2. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
Jamban disalurkan kesungai/kolam 1
(sarana c. ada, bukan leher angsa ada di tutup(leher 2
pembuangan angsa), disalurkan ke sungai/kolam
Kotoran d. ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
3
tank
e. ada, leher angsa, septic tank 4
3. a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
0
teratur di halaman rumah
Nama KK : Kiky
Alamat KK : Jl. Delitua Pamah, Gg. Japar
Desa : Delitua Barat
Kecamatan : Delitua
Kabupatan : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Tanggal : 3 September 2022
Aspek Hasil
NO Kriteria Nilai Bobot
Penilaian Penilaia
A. Komponen Rumah 31
1. Langit-Langit a. Tidak Ada 0
b. Ada, Kotor, Sulit dibersihkan dan rawan
1
kecelakaan
2
c. Ada, Bersih, dan tidak rawan kecelakaan 2
2. Dinding 1
a. Bukan Tembok (terbuat dari anyaman
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau batu yang tidak
di plester/papan tidak kedap air
c. permanen (tembok/batu-bata yang
3
diplester) papan kedap air 3
3. Lantai a. Tanah 0
B Sarana Sanitasi 25
1. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
Sarana Air memenuhi syarat kesehatan
Bersih c. ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
2
(SGL/SPT/PP syarat kesehatan
/KU/PAH) d. ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
3
syarat kesehatan 3
e. ada, milik sendiri 4
2. a. Tidak ada 0
b. ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
Jamban disalurkan kesungai/kolam
(sarana c. ada, bukan leher angsa ada di tutup(leher 2
pembuangan angsa), disalurkan ke sungai/kolam
Kotoran d. ada, bukan leher angsa ada tutup, septic
3
tank 3
e. ada, leher angsa, septic tank 4
3. a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
0
teratur di halaman rumah
C. Perilaku Penghuni 44
1. a. Tidak pernah dibuka 0
membuka
b. kadang-kadang 1
jendela kamar
c. setiap hari dibuka 2 2
2. membuka a. Tidak pernah dibuka 0
jendela ruang b. kadang-kadang 1
keluarga c. setiap hari dibuka 2 2
3. membersihka a. Tidak pernah 0
n halaman b. kadang-kadang 1
rumah c. setiap hari 2 2
4. membuang a. dibuang
0
tinja bayi dan kesungai/kebun/kolam/sembarangan 0
balita ke b. kadang -kadang ke jamban 1
jamban c. setiap hari ke jamban 2
5. a.Dibuang ke
0
membuang sungai/kebun/kolam/sembarangan
sampah ke b.Kadang-kadang di buang ke tempat
1
tempat sampah
sampah
2
c. Setiap hari di buang ke tempat sampah 2 8
Total Hasil Penelitian 31
D. Pembahasan Hasil Penelitian
A. Nama KK : Burhan
B. Nama KK : Jasman
C. Nama KK : Alamsyah
D. Nama KK : Hujimi
G. Nama KK : Kiki
Dari nilai bobot diatas mulai dari nilai bobot komponen rumah,sarana sanitasi
maupun perilaku penghuni bahwa dapat dilihat nilai bobotnya tidak
mencukupi untuk dikatakan sebagai rumah sehat.
Jika di lihat dari grafik diatas untuk komponen rumah terlihat bahwa
bobot yang paling tinggi berada pada rumah ibu kiki yaitu dengan bobot
15. dan yang paling rendah berada di rumah bapak alamsyah yaitu
dengan bobot 7.
Untuk sarana sanitasi yang paling tinggi berada pada rumah ibu Hujimi
dan Salman Nasution yaitu dengan bobot 10. dan sarana sanitasi yang
paling rendah berada pada bapak burhan dengan bobot 6.
Untuk perilaku penghuni yang paling baik terdapat pada bapak alamsyah
dan ibu din ramadhani dengan bobot 10. dan perilku penghuni paling
rendah terdapat pada bapak jasman dengan bobot 4.
Dan untuk total keseluruhana bobot hasil penilaian terdapat pada ibu kiki
dengan total hasil 31.
KESIMPULAN
Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat
ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah
adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya
untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan
manusia.
Dari nilai bobot diatas mulai dari nilai bobot komponen rumah,sarana sanitasi
maupun perilaku penghuni bahwa dapat dilihat nilai bobotnya tidak
mencukupi untuk dikatakan sebagai rumah sehat.
SARAN