Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR PERMUKIMAN

PENGERTIAN

 Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai
sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992).

 Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana
lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan kelu arga dan individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).

 Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan.

 Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan lindung, baik yang
berupa kawasan perkotaan atau pedesaan.

 Pemukiman berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU RI No. 4/1992)

 pemukiman adalah kawasan perumahan dalam berbaga i bentuk dan ukuran dengan penataan
tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan terstuktur yang memungkinkan pelayanan dan
pengelolaan yang optimal.

 permukiman adalah kawasan di luar kawasan lindung yang diperlukan sebagai lingkungan
tempat tinggal atau tempat tinggal yang berada di daerah perkotaan dan perdesaan.

POLA PERMUKIMAN

 Pola permukiman tersebar adalah pola permukiman yang tidak merata biasanya terjadi di daerah
pegunungan karena untuk membangun rumah di daerah ini diperlukan relief tanah datar yang
berada di daerah pegunungan.

 Pola permukiman terpusat adalah pola permukiman yang berbentuk lingkaran memusat terhadap
satu titik, biasanya terjadi di daerah pusat perkotaan.

SARANA DAN PRASARANA

 Prasarana lingkungan pemukiman adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang


memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Prasarana utama
meliputi jaringan jalan, jaringan pembuangan air limbah dan sampah, jaringan pematusan air
hujan, jaringan pengadaan air bersih, jaringan listrik, telepon, gas, dan sebagainya.
 Sarana lingkungan pemukiman adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

Contoh sarana lingkungan pemukiman adalah fasilitas pusat perbelanjaan, pelayanan umum,
pendidikan dan kesehatan, tempat peribadatan, rekreasi dan olah raga, pertamanan, pemakaman.

 Untuk mewujudkan peningkatan kualitas prasarana dan sarana perumahan dan permukiman
ditempuh dengan beberapa kebijakan yaitu :

1. Memfasilitasi pembangunan perumahan rakyat yang memenuhi standar rumah sehat.

2. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana lingkungan permukiman dan pelayanan umum.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mentaati peraturan pembangunan perumahan


permukiman

 Jaringan primer prasarana lingkungan yaitu jaringan dasar yang dapat memenuhi kebutuhan dasar
suatu lingkungan perumahan dan permukiman yang mencakup 3 kepentingan yaitu :

1. Menghubungkan antar kawasan permukiman atau antara kawasan permukiman dengan


kawasan fungsional lainnya

2.Melayani lingkungan tertentu (permukiman saja, pusat kota saja, pusat olah raga, perdagangan
dll)

3.Mendukung keperluan seluruh lingkungan di kawasan permukiman, yang mencakup prasarana


transportasi, penyehatan lingkungan, komunikasi, listrik jaringan air bersih dll.  

RUMAH LAYAK HUNI

 Rumah layak dalam lingkungan sehat, aman, lestari dan berkelanjutan diartikan sebagai suatu
kondisi perumahan dan permukiman yang memenuhi standard minimum dari segi kesehatan,
sosial, budaya, ekonomi dan kualitas teknis yang dikelola secara benar dan terus menerus,
memperhatikan sumberdaya alam yang ada, memperhatikan pola tata air dan usaha konservasi
sumberdaya alam, pengelolaan dan pemanfaatannya.

 Secara umum pengertian layak dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori yaitu :

 layak huni yang berkaitan dengan pencapaian persyaratan fisik, kesehatan dan kesusilaan
sebagai kelompok manusia berbudaya,
 layak usaha yang berkaitan dengan terpenuhinnya kondisi lingkungan yang kondusif bagi
berlangsungnya kehidupan sosial ekonomi,
 layak berkembang berkaitan dengan terpenuhinya kondisi lingkungan yang mendukung
terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
 Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes
no.29/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagaiberikut :

1. Bahan bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan
kesehatan

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh danberkembangnya


mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruangan

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan.

b. Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan
mudah dibersihkan.

c. Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan

d. Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;

e. Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;

f. Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan
mata.

4. Kualitas udara

a. Suhu udara nyaman antara 18 – 30

b. Kelembaban udara 40 – 70 %;

c. Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;

d. Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;

e. Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;

f. Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3.

5. Ventilasi

Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

6. Vektor penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

7. Penyediaan air

a. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/ orang/hari;

b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum
menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

8. Sarana penyimpanan makanan

Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman .

9. Pembuangan Limbah

a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;

b. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak
mencemari permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian

Luas kamar tidur minimal 8 m 2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur

Anda mungkin juga menyukai