PERMUKIMAN DAN
PERUMAHAN
outline
Faktor Lingkungan
• Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun
lingkungan sosial. Maksudnya membangun sebuah rumah
harus memperhatikan tempat dimana rumah itu didirikan.
Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
• Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan
kemampuan keuangan penghuninya. Perlu diperhatikan
bahwa mendirikan rumah adalah bukan sekedar berdiri saat
saja, namun perlu diperhatikan pemeliharaan berikutnya.
Teknologi yang dimiliki masyarakat.
• Dalam rangka penerapan teknologi tepat guna, maka
teknologi yang sudah dipunyai oleh masyarakat tersebut
dimodifikasi. Segi-segi yang merugikan kesehatan dikurangi,
dan dipertahankan segi-segi yang sudah positif.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Sumber air bersih yang paling sering dipergunakan oleh keluarga:
PAM
Sumur Gali
Sumur Bor
2 Air keruh
3 Air berwarna
4 Air berasa
5 Air berbau
6 Apakah ada jamban dalam jarak 10 meter sekitar sumur yang dapat
menjadi sumber pencemaran?
7 Apakah ada sumber pencemaran lain dalam jarak 10 meter dari sumur?
8 Apakah ada genangan air dalam jarak 2 meter sekitar sumur?
9 Apakah lantai semen < 1 meter?
10 Apakah ada keretakan saluran air sekitar sumur?
11 Apakah ember dan tali timba diletakkan sembarangan?
12 Apakah bibir sumur tidak sempurna?
13 Apakah cincin sumur kedalaman 3 meter atau diplester cukup baik ?
2. Jamban (sarana pembuangan kotoran)
• Pembuangan kotoran yaitu suatu pembuangan yang
digunakan oleh keluarga atau sejumlah keluarga untuk
buang air besar. Cara pembuangan tinja, prinsipnya
yaitu :
• a) Kotoran manusia tidak mencemari permukaan tanah.
• b) Kotoran manusia tidak mencemari air permukaan / air
tanah.
• c) Kotoran manusia tidak dijamah lalat.
• d) Jamban tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
• e) Konstruksi jamban tidak menimbulkan kecelakaan.
Ada 4 cara pembuangan tinja (Azwar, 1996), yaitu :
a. Pembuangan tinja di atas tanah
b. Kakus lubang gali (pit privy)
c. Kakus Air (Aqua pravy)
• Cara ini hampir mirip dengan kakus lubang gali, hanya lubang
kakus dibuat dari tangki yang kedap air yang berisi air, terletak
langsung dibawah tempat jongkok. Cara kerjanya merupakan
peralihan antara lubang kakus dengan septic tank. Fungsi dari
tank adalah untuk menerima, menyimpan, mencernakan tinja
serta melindunginya dari lalat dan serangga lainnya.
d. Septic Tank
• Septic Tank merupakan cara yang paling dianjurkan. Terdiri
dari tank sedimentasi yang kedap air dimana tinja dan air
masuk dan mengalami proses dekomposisi yaitu proses
perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana
(penguraian).
• 3) Pembuangan Air Limbah (SPAL)
• Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah
tangga, industri, dan tempat umum lainnya dan biasanya
mengandung bahan atau zat yang membahayakan kehidupan
manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan (Chandra,
2007).
• Saluran Pembuangan Air Limbah adalah saluran yang digunakan
untuk membuang dan mengumpulkan air buangan kamar
mandi, tempat cuci, dapur (bukan dari peturasan / jamban)
sehingga air limah tersebut dapat meresap ke dalam tanah dan
tidak menjadi penyebab penyebaran penyakit serta tidak
mengotori lingkungan permukiman (Kusnoputranto, 1985).
• Tujuan dari adanya saluran pembuangan air limbah adalah untuk
membuang dan mengumpulkan air buangan kamar mandi
tempat cuci, dapur (bukan dari peturasan/jamban) untuk
pedesaan, sehingga air limbah tersebut dapat meresap ke dalam
tanah dan tidak menjadi penyebab penyebaran penyakit serta
tidak mengotori lingkungan permukiman (Kemen PU, 2009).
• Persyaratan pembuangan air limbah, adalah sebagai berikut;
• 1. Sarana pembuangan air limbah tidak memungkinkan
pencemaran lingkungan hidup di permukiman.
• 2. Bangunan Sarana pembuangan air limbah tidak terlalu
tinggi biayanya untuk penduduk berpenghasilan
rendah/sedang.
• 3. Secara teknis mudah dibangun, mudah dirawat, berdaya
dan berhasil guna, dan tidak menimbulkan kecelakaan (Dainur,
1995).
• 4) Sampah
• Sampah adalah semua produk sisa dalam bentuk padat,
sebagai akibat aktifitas manusia, yang dianggap sudah tidak
bermanfaat. Entjang (2000) berpendapat agar sampah tidak
membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan
pembuangannya, seperti tempat sampah yaitu tempat
penyimpanan sementara sebelum sampah tersebut
dikumpulkan untuk dibuang (dimusnahkan).
• Syarat tempat sampah adalah :
• a) Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat sehingga
tidak mudah bocor, kedap air.
• b) Harus ditutup rapat sehinga tidak menarik serangga atau
binatang-binatang lainnya seperti tikus, kucing dan
sebagainya.
PERUMAHAN
• Menurut UU RI No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Perumahan adalah kumpulan rumah
sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang
layak huni.
• Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang
menentukan keadaan higiene dan sanitasi lingkungan. Seperti
yang dikemukakan oleh WHO bahwa perumahan yang tidak
cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya
kejadian penyakit dalam masyarakat. Rumah yang sehat dan
layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar
namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang
sehat dan layak dihuni.
MASALAH PERUMAHAN
• Kepadatan penghuni (overcrowding)
• Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk berkembang lebih pesat daripada jumlah
rumah sehingga kebanyakan orang atau keluarga, sehingga terpaksa harus tinggal
bersama-sama dalam satu rumah dengan lain-lain keluarga (3 atau 4 keluarga dalam
satu rumah).
• Perumahan liar (wild occupancy)
• Terjadinya rumah-rumah liar ini menimbulkan aspek yang sangat merugikan, baik dari
segi keindahan kota, maupun dari segi timbulnya penyakit menular, sebab pada
umumnya rumah-rumah liar ini dibuat sembarangan saja, tidak mempunyai kakus,
dapur khusus, kamar mandi, serta pembuangan air kotor dan pembuangan sampahnya
tidak teratur. Hal inilah yang menyebabkan daerah perumahan liar menjadi sumber
penyakit. Jelaslah bahwa perumahan ada hubungannya dengan kesehatan.
• Di dalam program kesehatan lingkungan, suatu permukiman/perumahan sangat
berhubungan dengan kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi/kebiasaan, suku,
geografi, dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan perumahan/permukiman dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang dapat menentukan kualitas lingkungan perumahan tersebut,
antara lain fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang
terselenggaranya kesehatan fisik, kesehatan mental, kesejahteraan sosial bagi individu
dan keluarganya.