Anda di halaman 1dari 16

Pengertian rumah sehat

Rumah sehat adalah suatu tempat untuk berlindung, bernaung, dan


tempat istirahat keluarga yang sesuai dengan kriteria derajad kesehatan
sehingga terpenuhi suasana aman dan nyaman dan menumbuhkan
kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial.
Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area
sekitarnya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan
keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur
fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna
untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi
kesehatan keluarga dan individu. (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan
Lingkungan, 2001).

Cont
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan
tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan
keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan
sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif.
Syarat Rumah Sehat

1. Menurut Winslow dan APHA
a. Menurut American Public Health Association (APHA) :
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis
2) Memenuhi kebutuhan psikologis
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan


Cont
b. Rumusan yang dikueluarkan oleh winslow , syarat rumah sehat harus memenuhi kriteria
berikut :
1) Harus memenuhi kebutuhan fisiologis
a) Suhu ruangan hatus dijaga agar jangan banyak berubah sebaiknya tetap berkisar
antara 18-20C.
b) Harus cukup mendapat penerangan.
c) Harus cukup mendapat pertukaran hawa (ventilasi).
d) Harus cukup mempunyai isolasi suara.
2) Memenuhi kebutuhan psikologis
a) Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pemugaranya karena memiliki rasa
keindahan (asthetik) sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah
tangga yang sehat.
b) Adanya jaminan kebebasan yang cukup bagi setiap anggota keluarga yang tinggal
di rumah tersebut
c) Untuk anggota keluarga terutama yang mendekati dewasa harus mempunyai
ruangan sendiri, sehingga privacynya tidak terganggu.
d) Harus ada ruangan untuk menjalankan kehidupan keluarga dimana semua
anggota keluarga dapat berkumpul
e) Harus ada ruanagan untuk hidup bermasyarakat, jadi harus ada ruangan untuk
menerima tamu.




Cont
3) Menghindari terjadinya kecelakaan
a) Konstruksi rumah dan bahan bagunan harus dari bahan yang bagus sehingga tidak
mudah ambruk
b) Di usahakan agar tidak mudah terbakar.
c) Adanya alat pemadam kebakaran.
d) Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di rumah

4) Menghindari terjadinya penyakit
a) Adanya sumber air yang sehat cukup kwalitas dan kuantitasnya.
b) Harus ada tempat pembuanagan sampah, kotoran, dan limbah yang baik.
c) Harus dapat mencegah perkembang biakan bibit penyakit seperti nyamuk, lalat, tikus dan
lain-lain


Cara Pemilihan Rumah Sehat

Menurut Ditjen Cipta Karya, 1997

Komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah:
1. Pondasi yang kuat guna meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi kestabilan
bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan dengan tanah;
2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari
badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau
anyaman bambu
3. Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari
dengan luas minimum 10% luas lantai
4. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap, menahan
angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan
(privacy) penghuninya
5. Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4 m dari
lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum
6. Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi
masuknya debu, angin dan air hujan

Perlunya Pencahayaan dan Pertukaran Udara
Dalam Rumah

1. Pencahayaan
a. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke dalam ruangan
melalui jendela, celah-celah dan bagian-bagian bangunan yang terbuka.
b. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan yang baik dan memenuhi standar dapat dipengaruhi oleh:
Cara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau langit- langit
Konstruksi sumber cahaya dalam ornamen yang dipergunakan
Luas dan bentuk ruangan
Penyebaran sinar dari sumber cahaya
2. Ventilasi (Pertukaran Udara)
Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat lainnya, di antaranya:
a. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan luas
lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%.
b. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap dari sampah atau dari
pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-lain.
c. Aliran udara diusahakan ventilasi silang dengan menempatkan lubang hawa
berhadapan antara 2 dinding ruangan.


Cara Pemiliharaan Rumah Sehat

1. Kebersihan harus selalu dijaga.
2. Keindahan harus selalu dijaga :
- Taman rumah harus selalu dijaga rapi
- Penempatan perabot harus rapi.
- Dinding yang kusam harus segera di cat.
- Atap rumah yang bocor segera diperbaiki.
3. Keamanan harus selalu dijaga.

Fasilitas Rumah Sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a. Penyediaan air bersih yang cukup,
b. Pembuangan tinja,
c. Pembuangan air limbah (air bekas),
d. Pembuangan sampah,
e. Fasilitas dapur,
f. Ruang berkumpul keluarga,
g. Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang).

Hal Hal yang Perlu di Perhatikan Dalam Rumah Sehat

1. Sirkulasi udara yang baik.
2. Penerangan yang cukup.
3. Air bersih terpenuhi.
4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran.
5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh
pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor.

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:

1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan,
antara lain sebagai berikut :
1) Debu Total tidak lebih dari 150 g m
3

2) Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m
3
/4jam
3) Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen
2. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang
makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap

Cont
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh
bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8C sampai 30C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO
2
tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m
3

5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
6. Binatang penular penyakit
7. Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Cont
8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan
pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m
2
dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur
dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun


Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang
pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992
bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi Setiap warga negara
mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan
atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat,
aman , serasi, dan teratur

Anda mungkin juga menyukai