Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KURANGNYA PENGETAHUAN


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LICIN
BANYUWANGI
2018

PROPOSAL

Oleh:

RIZQI AULIA KUSWI . A


NIM : 2016.01.026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KURANGNYA PENGETAHUAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LICIN
BANYUWANGI
2018

PROPOSAL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh
Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada
STIKES Banyuwangi

Oleh:

RIZQI AULIA KUSWI . A


NIM : 2016.01.026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang

banyak di jumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular , namun

harus senantiasa di waspadai .tekanan darah tinggi atau hipertensi dan

arteriosclerosis (pengerasan arteri) adalah dua kondisi pokok yang mendasari

banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah

tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik

mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya,

karena adanya faktor-faktor penghambat seperti kurangnya pengetahuan tentang

hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, sebab, akibat dan komplikasi) dan juga

perawatanya saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sanggat tinggi.

(Aji, 2010).

Secara global WHO (World Health Organization) memperkirakan penyakit

tidak menular menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan di seluruh

dunia. Perubahan pola struktur dari agraris ke industry dan perubahan gaya hidup,

social ekonomi masyarakat di duga sebagai suatu hal yang melatar belakangi

meningkatnya prevelensi penyakit tidak menular, sehingga angka kejadian penyakit

tidak menular semakin bervariasi dalam transisi Epidemiologi salah satu penyakit

yang masuk dalam kelompok penyakit tidak menular tersebut yaitu hipertensi
.hipertensi selain di kenal sebagai penyakit juga merupakan factor resiko penyakit

jantung, pembulu darah, ginjal, stroke dan diabetes mellitus (Muttaqin,arif. 2014).

Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevelensi hipertensi pada

penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2016 di Indonesia adalah sebesar 31,7%.

Sedangkan pada provinsi, prevelensi hipertensi tertinggi di Indonesia ada di

Kalimantan selatan (39,6%) dan terendah di papua barat (20,1%) selanjutnya di

tahun 2017 dengan menggunakan unit analisis individu menunjukan bahwa secara

nasional 25,8%, penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi, jika saat ini

penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang

menderita hipertensi. Suatu kondisi yang cukup mengejutkan. Terdapat 13 provinsi

yang presentasenya melebihi angka nasional, dengan tertinggi di provinsi Bangka

Belitung (30,9%) atau secara absolut sebanyak 30,9%x1.380.762 jiwa= 426.655

jiwa. (Riskesdas, 2017).

Sistematik review, Jurnal kesehatan masyarakat oleh (Farapti, 2016) 56,4% dari

82 orang yang di teliti mengalami hipertensi dengan masalah status sosial ekonomi

rendah,jurnal farmasi klinik Indonesia oleh (Hananditia, 2016) 72,6% dari 90 orang

yang di teliti mengalami kurangnya pengetahuan tentang masalah penyakit

hipertensi, jurnal kesehatan masyarakat oleh (wirawan 2015) 44,5% dari 60 orang

mengalami hipertensi berdasarkan usia dan jenis kelamin, journal the risk factors

incidence of hypertension oleh (Heriziana, 2016) 73,3% dari 90 orang mengalami

hipertensi dikarenakan hubungan faktor riwayat keluarga, Jurnal kesehatan

masyarakat yang mempengaruhi hipertensi oleh (Ekawati, 2015) 44,7% dari 60

orang kebiasaan, aktifitas fisik atau pekerjaan mempengaruhi terjadinya hipertensi.


Menurut DINKES Jawa Timur tahun 2016 tekanan darah tinggi merupakan

hasil pengukuran tekanan darah terakhir atau hasil pengukuran minimal 1 kali

setahun. Pengukuran di lakukan pada penduduk yang berusia lebih dari atau sama

dengan 18 tahun. Pengukuran dapat di lakukan dalam unit pelayanan kesehatan

primer, pemerintahan swasta, di dalam maupun di luar gedung. Hipertensi Provinsi

jawa timur, presentase hipertensi sebesar 13,47% atau sekitar 935.736 penduduk,

dengan proporsi laki-laki sebesar 13,78% (3877.913 penduduk) dan perempuan

sebesar 13.25% (547.823 penduduk). (Dinkes jatim, 2016).

Menurut data dinkes Kabupaten Banyuwangi tahun 2016 dan 2017 jumlah

kunjungan orang yang menderita hipertensi pada puskesmas di banyuwangi

sebanyak 56.389 orang dalam setahun atau 160 orang perhari. Jumlah itu naik

menjadi 60.522 orang dalam setahun atau 173 orang yang datang ke puskesmas

dengan masalah hipertensi (Dinkes Banyuwangi, 2018).

Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti pada tanggal 29

Oktober tahun 2018 di wilayah kerja puskesmas licin Banyuwangi mulai bulan

januari sampai bulan oktober tahun 2018 pada klien yang mengalami hipetensi

sebanyak 305 orang diantaranya 259 perempuan dan 46 laki laki data tersebut sudah

mencakup data klien yang di rawat inap maupun rawat jalan

(Puskesmas licin. 2018).

Faktor yang menyebabkan hipertensi bisa melalui faktor lingkungan seperti

obesitas, merokok, konsumsi alkohol dan kurang olahraga juga berpengaruh

terhadap timbulnya hipertensi essensial. Obesitas mengakibatkan kerja jantung lebih

berat dan dapat menyebabkan hipertropi jantung dalam jangka lama dan tekanan
darah cenderung naik. Zat kimia seperti nikotin dan karbon yang di isap melalui

rokok masuk ke dalam darah dapat merusak lapisan endotel pembulu darah arteri

dan mengakibatkan proses arterosklorosis denyut jantung meningkat dan kebutuhan

oksigen yang di suplai ke otot jantung. Nikotin yang berasal dari rokok menaikan

darah baik sistolik maupun diastolic. Konsumsi alkohol memberi pengaruh terhadap

peningkatan tekanan darah terutama pada tekanan darah sistolik, peningkatan kadar

kortisol dan peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah, berperan

dalam menaikan tekanan darah , masalah keperawatan yang dapat terjadi di dalam

hipertensi adalah ketidak efektifan pola nafas, resiko ketidak efektifan perfusi

jaringan cerebral, resiko penurunan curah jantung, ketidakefektifan perfusi jaringan

perifer, intoleransi aktifitas, nyeri akut kelebihan volume cairan, ketidak

seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ,kurangnya pengetahuan dan

ansietas (Masriadi, 2016).

Cara mengatasi pasien yang belum terkena hipertensi cukup memberikan

informasi tentang: kurangi kadar garam pada makanan, bagi pasien yang sudah

terkena penyakit hipertensi peran perawat memberi terapi farakologi yaitu:

pemberian obat diuretic, menekan simpatetik (simpatolitik). Vasodilator arteriol

yang bekerja langsung, antagonis angiotensin (ACE inhibitor), penghambatan

saluran kalsium (blocker calcium antagonis) Untuk mencegah komplikasi diatas

sangat diperlukan perawatan dan pengawasan yang baik. Banyak kasus penderita

dan kematian akibat penyakit hipertensi dan kardiovaskuler dapat dicegah jika

seseorang merubah prilaku kebiasan yang kurang sehat dalam mengkonsumsi

makanan yang menyebabkan terjadinya hipertensi, selalu berolahraga secara teratur


serta merubah kebiasaan hidup lainya yang dapat mencetus terjadinya penyakit

hipertensi seperti merokok,minum-minuman berakohol,adapun faktor dietik dan

kebiasaan makan yang mempengaruhi tekanan darah yang meliputi, cara

mempertahankan berat badan ideal, natrium klorid,kalsium, magnesium, lemak dan

alcohol. (muttaqin,arif. 2010).

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi dengan masalah

keperawatan kurangnya pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Licin Banyuwangi

tahun 2018”.

1.2 Batasan Masalah

Aspek kasus yang di batasi untuk di angkat adalah studi kasus tentang

“Asuhan keperawatan Keluarga pada pasien Hipertensi dengan masalah

keperawatan kurangnya pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Licin Banyuwangi

tahun 2018”.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Keluarga pada pasien hipertensi dengan

masalah keperawatan kurangnya pengetahuan di Wilayah kerja Puskesmas Licin

Banyuwangi Tahun 2018.?.


1.4 Tujuan Penulisan

1.4.1 Tujuan umum

Melaksanakan Asuhan Keperawatan keluarga pada pasien hipertensi

dengan masalah keperawatan kurangmya pengetahuan di wilayah kerja

Puskesmas Licin Banyuwangi tahun 2018.

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari proposal ini adalah:

1. Melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan keluarga pada pasien

hipertensi dengan masalah keperawatan kurangmya pengetahuan di

wilayah kerja Puskesmas Licin Banyuwangi tahun 2018.

2. Merumuskan diagnose keperawatan Asuhan Keperawatan keluarga

pada pasien hipertensi dengan masalah keperawatan kurangmya

pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Licin Banyuwangi tahun

2018

3. Menyusun rencana keperawatan Asuhan Keperawatan keluarga pada

pasien hipertensi dengan masalah keperawatan kurangmya

pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Licin Banyuwangi tahun

2018.

4. Melakukan implementasi Asuhan Keperawatan keluarga pada pasien

hipertensi dengan masalah keperawatan kurangmya pengetahuan di

wilayah kerja Puskesmas Licin Banyuwangi tahun 2018.


5. Melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan keluarga pada pasien

hipertensi dengan masalah keperawatan kurangmya pengetahuan di

wilayah kerja Puskesmas Licin Banyuwangi tahun 2018.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil laporan ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1.5.1 Bagi Klien

Dapat memberikan asuhan Keperawatan dan pendidikan kesehatan tentang

Masalah-masalah Hipertensi yang di alaminya serta tindakan apa saja yang

Harus di lakukan jika ada anggota keluarga yang mengalami

hipertensi,mengetahui tentang makanan apa saja yang harus di hindari oleh

anggota keluarga yang mengalami hipertensi.

1.5.2 Bagi Lahan Praktek

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah bahan bacaan untuk

Meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik khususnya tentang

penyakithipertensi.

1.5.3 Bagi Mahasiswa

Untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan

pada pasien yang mengalami hipertensi dan Untuk memenuhi tugas proposal
tentang asuhan keperawatan hipertensi dengan masalah keperawatan kurangnya

pengetahuan

1.5.4 Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan masukan dalam kegiatan pembelajaran terutama mengenai

asuhan keperawatan Hipertensi dan Sebagai bahan bacaan untuk menambah

wawasan bagi Mahasiswa-Mahasiswa keperawatan Prodi DIII,S1, dan Profesi

hususnya yang berkaitan dengan Hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai