4.1 Hasil
dan rawat inap. Pelayanan rawat jalan dilakukan 15 klinik yang ada
67
68
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Klien
KLIEN 1 KLIEN 2
KLIEN 1 KLIEN 2
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit Ayah pasien mengatakan saat dirumah
anaknya diberi makan kare setelah itu anaknya mengalami panas, kemudian
anaknya mengeluhkan BAB cair disertai disertai dengan kejang sebanyak 1x, ayah
dengan lendir sebanyak 3-4x dalam pasien juga mengatakan anaknya diare
sehari sejak 4 hari yang lalu tanggal 31 sejak 3 hari yang lalu, BAB cair sedikit
Desember 2018, ibu pasien mengatakn ampas dan disertai dengan darah. Setelah
pasien demam, mual dan muntah itu orangtua pasien membawa anaknya
sebanyak 2-3 kurang lebih 200 cc saat periksa ke poli Anak RSUD Blambangan
dirumah. Kemudian orang tua pasien Banyuwangi pada hari selasa Tanggal 8
69
membawa anaknya ke UGD RSUD Januari 2019 pukul 09.00. dari poli anak
Blambangan pada hari rabu tanggal 2 pasien dianjurkan untuk dirawat inap di
Januari 2019 pukul 12.15 dengan TTV Ruang Anak (Mas Alit) RSUD
Suhu 36,5°C Nadi 120x/menit RR 20x/ Blambangan Banyuwangi. Pada pukul
menit. Di UGD pasien disarankan untuk 11.30 pasien dibawa ke Ruang Anak,
dirawat inap kemuadian pasien dilakukan kemudian dilakukan tindakan pemasangan
tindakan pemasangan infus KAEN 3B infus KAEN 3B 1200cc/24 jam ditangaan
500cc 14 Tpm ditangan kiri dan kanan dn diberikan injeksi Ceftriaxon
diberikan injeksi Cefotaxime 3x50mg, 2x700mg, injeksi ranitidine 2x1/3 ampul,
pamol 3x300mg, D40% 10cc/24jam, injeksi antrain 3x1/3 ampul. Saat
ranitidine 2x1/3 ampul, ondansentron 1/3 pengkajian tanggal 8 Januari 2019 pukul
ampul. Kemudian pasien dibawa ke 12.30 WIB ayah pasien mengatakan
ruang anak RSUD Blambangan pada anaknya BAB cair sedikit ampas disertai
pukul 14.30. saat pengkajian tanggal 3 dengan darah sebanyak 3x, ayah pasien
Januari 2019 pukul 08.00 ibu pasien juga mengatakan anaknya tidak nafsu
mengatakan anaknya BAB cair dan tidak makan. TTV : Suhu : 37°C, N: 100x/menit
ada ampas sebanyak 2x, pasien masih RR: 18x/menit, bising usus: 36x/menit,
mual dan tidak nafsu makan. TTV Suhu : BB: 14Kg, LK:54cm, LL:17cm, TB:
34,9°C, Nadi : 113x/menit, RR: 48cm, turgor kulit kembali 2 detik, CRT
23x/menit, bising usus : 33x/menit, BB : kembali 2 detik
10Kg LK: 48cm, LL: 14cm, TB: 80cm,
turgor kulit kembali 2 detik, CRT 2 detik
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak Ayah pasien mengatakan anknya memiliki
mempunyai riwayat penyakit diare riwayat penyakit thypoid dan infeksi saluran
sebelumnya dan belum pernah masuk kemih. Dan pernah masuk rumah sakit
Rumah Sakit sebanyak 2x
Ibu pasien mengatakan keluarga pasien Ayah pasien mengatakan keluarganya tidak
tidak mempunyai penyakit genetik memiliki riwayat penyakit keturunan dan
ataupun penyakit menular riwayat penyakit menular
6. Riwayat Perkembangan
KLIEN 1 KLIEN 2
a) Motorik Halus Pasien sudah mampu Pasien sudah mampu makan
makan sendiri tanpa sendiri, sudah mampu
disuapi dan mampu membuka baju dan celana
melepas bajunya sendiri sendiri, dan sudah mulai bisa
dan menunjukkan barang menulis atau mencoret-coret
yang diinginkan dibuku
b) Aspek Sosial Pasien masih belum bisa Pasien masih belum bisa
berdaptasi dengan beradaptasi dengan
lingkungan Rumah Sakit lingkungan rumah saki
ditandai dengan pasien ditandai dengan pasien takut
tampak sedikit takut dan dan menangis saat diperiksa
menangis saat diperiksa oleh perawat
oleh perawat maupun
dokter.
a. POLA
NUTRISI KLIEN 1 KLIEN 2
b. POLA
ELIMINASI KLIEN 1 KLIEN 2
BUANG
AIR BESAR
Sebelum Sakit Ibu pasien mengatakan Ayah pasien mengatakan
sebelum sakit anaknya BAB sebelum sakit anaknya BAB
kurang lebih 1x sehari dengan kurang lebih 1-2x sehari
bau khas feces, konsistensi dengan bau khas feces,
lembek, warna kekuningan. konsistensi lembek, warna
kekuningan
Saat Sakit Ibu pasien mengatakan saat Ayah pasien mengatakan
sakit anaknya BAB 3-4x saat sakit anaknya BAB 3-
dalam sehari dengan 5x dalam sehari dengan
konsistensi cair tanpa ampas, konsistensi cair tanpa
bau khas feces sedikit asam ampas, bau khas feces
dan berwarna kuning sedikit asam dan berwarna
kehijauan. kuning kecoklatan.
c. POLA
ELIMINASI KLIEN 1 KLIEN 2
BUANG
AIR KECIL
Sebelum Sakit Ibu pasien mengatakan Ayah pasien mengatakan
sebelum sakit anaknya BAK sebelum sakit anaknya BAK
4-5x sehari kurang lebih 450cc 4-5x sehari kurang lebih
dengan bau khas urine dan 450cc dengan bau khas urine
warna kuning jernih dan warna kuning jernih
Saat Sakit ibu pasien mengatakan saat Ayah pasien mengatakan sat
skit pasien BAK 3-4x dalam sakit anaknya BAK 5x
sehari kurang lebih 400cc, bau sehari kurang lebih 450cc
khas urine dan warna kuning. dengan bau khas urine dan
warna kuning jernih
d. POLA
KLIEN 1 KLIEN 2
KEBERSIH
AN DIRI
Sebelum Sakit Ibu pasien mengatakan Ayah pasien mengatakan
sebelum sakit anaknya mandi sebelum sakit anaknya
2x sehari, keramas 1x sehari, mandi 2x sehari, keramas 1x
ganti baju 3x setelah mandi sehari, ganti baju 3x setelah
dan sebelum tidur, gosok gigi mandi dan sebelum tidur,
3x dalam sehari saat mandi gosok gigi 2x dalam sehari
72
e. POLA
AKTIVITAS
, LATIHAN KLIEN 1 KLIEN 2
DAN
BERMAIN
9. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
KLIEN 1 KLIEN 2
KLIEN 1 KLIEN 2
b) RR 23x/menit 18x/menit
d) Tensi -
e) BB 10Kg
14Kg
f) LL 14cm 17cm
g) LK 48cm 54cm
h) TB 80cm
100cm
KLIEN 1 KLIEN 2
tidak ada nyeri tekan, tidak tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba benjolan yang abnormal teraba benjolan yang abnormal
Palpasi
74
2. Hidung
KLIEN 1 KLIEN 2
tidak ada nyeri tekan, tidak tidak ada nyeri tekan, tidak
Palpasi teraba benjolan teraba benjolan
3. Telinga
KLIEN 1 KLIEN 2
bentuk telinga kanan dan kiri bentuk telinga kanan dan kiri
simetris, tidak ada lesi, tidak ada simetris, tidak ada lesi, tidak
Inspeksi
perdarahan atau cairan yang ada perdarahan atau cairan
keluar dari telinga. yang keluar dari telinga.
Palpasi tidak ada nyeri tekan, tidak tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba benjolan maupun lesi teraba benjolan maupun lesi
4. Mata
KLIEN 1 KLIEN 2
bentuk mata kanan dan kiri bentuk mata kanan dan kiri
simetris, konjungtiva merah simetris, konjungtiva merah
Inspeksi
muda, sclera tidak ikterik,mata muda, sclera tidak ikterik,mata
tidak cekung tidak cekung
Palpasi tidak ada nyeri tekan, tidak tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba benjolan teraba benjolan
5. Mulut, gigi, lidah dan Tonsil
KLIEN 1 KLIEN 2
KLIEN 1 KLIEN 2
tidak ada nyeri tekan, tidak ada tidak ada nyeri tekan, tidak
Palpasi pembesaran tonsil dan ada pembesaran tonsil dan
pembesaran vena jugularis. pembesaran vena jugularis.
7. Dada/Thoraks
a. Pemeriksaan Paru
KLIEN 1 KLIEN 2
Inspeksi Bentuk dada simetris, tidak ada Bentuk dada simetris, tidak
retraksi dinding dada, warna ada retraksi dinding dada,
kulit merata dengan sekitar, warna kulit merata dengan
tidak ada lesi sekitar, tidak ada lesi
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, vocal Tidak ada nyeri tekan, vocal
fremitus sama antara kanan dan fremitus sama antara kanan
kiri dan kiri
b. Pemeriksaan Jantung
8. Payudara
Tidak ada lesi, warna kulit sama Tidak ada lesi, warna kulit
Inspeksi dengan sekitar sama dengan sekitar
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba benjolan teraba benjolan
76
9. Pemeriksaan Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak
Palpasi teraba benjolan, tidak ada teraba benjolan, tidak ada
pembesaran hepar pembesaran hepar
1 2 1 2
3 4 3 4
KLIEN 1 KLIEN 2
14. Penatalaksanaan
KLIEN 1 KLIEN 2
KLIEN 1 KLIEN 2
16. Genogram
a. Klien 1
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
An A : Tinggal Serumah
: Pasien
79
b. Klien 2 Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
: Meninggal
An.R : Pasien
A. Klien 1
DO :
1. Keadaan umum lemah hipersekresi
2. Kesadaran composmentis
3. Konsistensi feces cair
tanpa ampas, dan Peningkatan tekanan
berlendir osmotik
4. Warna feces kuning
kehijauan
5. Frekuensi BAB 3-4x Pergeseran cairan dan
dalam sehari elektrolit ke rongga
6. Bising usus 33x/menit usus
7. TTV Suhu : 34,9°C, Nadi
: 113x/menit, RR:
23x/menit Gastroenteritis
Frekuensi BAB
meningkat
DIARE
DO : kerusakan mukosa
1. Keadaan umum lemah usus
2. Kesadaran composmentis
3. Mukosa bibir kering
4. Pasien tidak mau makan Inflamasi saluran
diit dari RS pencernaan
5. Pasien makan 3-4 sendok
nasi, kurang lebih 3x
dalam sehari, diselingi Penurunan absorbsi
dengan makan pisang dan makanan, cairan dan
roti elektrolit berkurang
6. LK: 48cm, LL: 14cm,
TB: 80cm
7. BB sebelum sakit 10,5, Mual, muntah,
BB saat sakit 10Kg anoreksia
8. TTV Suhu : 34,9°C, Nadi
: 113x/menit, RR:
23x/menit Asupan nutrisi tidak
adekuat
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
B. Klien 2
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DS : ayah klien mengatakan Ansietas Psikologis
anaknya takut saat didekati
atau sat diinjeksi oleh perawat
DO : Hiperperistaltik
1. Keadaan umum
lemah
2. Kesadaran proses penyerapan di
composmentis usus terganggu
3. Pasien tampak takut
dan gelisah saat
diperiksa atau GASTROENTERITI
diinjeksi S
4. Pasien menangis saat
diperiksa dan Gangguan rasa
diinjeksi nyaman
5. Pasien menolak saat
dilakukan tindakan
6. Pasien tampak cemas Menimbulkan trauma
dan terus meminta
pulang
7. TTV Suhu : 37°C,
Hospitalisasi
Nadi : 100x/menit,
RR:18x/menit
Ansietas
82
Tanggal
No. Tanggal Muncul Diagnosa Keperawatan
Teratasi
KLIEN 1 (An.A)
1. Diare berhubungan dengan inflamasi saluran
cerna yang ditandai Ibu klien mengatakan
3 Januari 2019 anaknya BAB cair tanpa ampas sebanyak 3-4x
dalam sehari Dengan Keadaan umum lemah,
Kesadaran composmentis, Mukosa bibir
kering, Konsistensi feces cair tanpa ampas,
dan berlendir, Warna feces kuning kehijauan,
Frekuensi BAB 3-4x dalam sehari, Akral
teraba hangat , ising usus 33x/menit, TTV:
Suhu : 35,4°C, Nadi : 113x/menit, RR:
23x/menit
Tanggal
No. Tanggal Muncul Diagnosa Keperawatan
Teratasi
KLIEN 2 (An.R)
1. Diare berhubungan malabsorbsi makanan
ditandai dengan ayah klien mengatakan
8 Januari 2019 anaknya BAB cair sedikit ampas disertai darah
sebanyak 3x dalam sehari Dengan Keadaan
umum lemah, Kesadaran composmentis,
Mukosa bibir kering, Konsistensi feces cair
sedikit ampas, disertai darah warna feces
kuning kecoklatan, Frekuensi BAB 3x dalam
sehari, Akral teraba hangat, Bising usus
36x/menit, TTV Suhu : 37°C, Nadi :
100x/menit, RR:18x/menit
Ketidakseimbangan nutrsi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
8 Januari 2019 ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
ditandai dengan ayah klien mengatakan
anaknya tidak nafsu makan dengan Keadaan
umum lemah, Kesadaran composmentis,
83
4.1.5 Perencanaan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
KLIEN 1 (An.A)
1. Diare berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC : Manajemen diare a. Mengetahui apakah
dengan inflamasi saluran selama 2x24 jam diharapkan frekuensi BAB (0460) pasien pernah
cerna kembali normal. mengalami riwayat
NOC : kontinensi usus (0500) a. Tentukan riwayat gastroenteritis
gastroenteritis sebelumnya
Indikator IR ER b. Ambil tinja untuk b. Menegakkan
a. mengenali keinginan 4 5 pemeriksaan kultur diagnosa dan
untuk defekasi dan sensitifitas biak mengetahui
b. mempertahankan 3 5 gastroenteritis patogen penyebab
kontrol pengeluaran berlanjut gastroenteritis
c. Ajari untuk pemberian
feces
keluarga/orangtua terapi berlanjut
c. minum cairan secara 3 5
pasien penggunaan c. Pasien dapat
adekuat
obat anti meminum obat
gastroenteritis secara antidiare secara
d. memantau jumlah 3 5
tepat untuk anak mandiri sesuai
dan konsistensi feces
d. Intruksikan resep
Skala Outcome : keluarga/orangtua d. Mengetahui
1. tidak pernah menunjukkan pasien untuk perkembangan dari
2. jarang menunjukkan kondisi
mencatat warna,
3. kadang-kadang menunjukkan volume, frekuensi, gastroenteritis yang
4. sering menunjukkan dan konsistensi tinja diderita pasien
5. secara konsisten menunjukkan pada saat pasien e. Pemberian makan
BAB dalam porsi kecil
e. Berikan makanan dan sering dapat
dalam porsi kecil dan membantu dalam
lebih sering serta proses peningkatan
tingkatkan porsi nafsu makan
secara bertahap
85
3. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC : pengurangan a. Pendekatan yang
dengan perubahan dalam selama 3x24 jam diharapkan pasien tidak kecemasan (5820) tenang dan
status kesehatan, gejala lagi mengalami ansietas a. Gunakan pendekatan meyakinkan akan
terkait penyakit. NOC : tingkat rasa takut : anak (1213) yang tenang dan membuat pasien
Indikator IR ER meyakinkan lebih merasa aman
a. Menangis 3 5 b. Berikan objek yang dan nyaman
bisa mengalihkan b. Untuk mengalihkan
pasien dari rasa pasien dari rasa
b. Perilaku menghindar 3 5
cemas cemas atau gelisah
c. Berikan aktivitas yang sedang
c. Gelisah 3 5 pengganti seperti dirasakan
aktivitas bermain c. Aktivitas pengganti
d. Ketakutan 3 5 atau lainnya yang dapat membantu
bertujuan untuk klien dalam
mengurangi tekanan mengurangi
Keterangan : yang dirasakan oleh kecemasan
1. Berat pasien d. Peran keluarga
2. Cukup berat d. Dorong keluarga sangat penting saat
3. Sedang untuk mendampingi pasien sedang
4. Ringan klien dalam waktu merasa cemas
5. Tidak ada yang tepat karena dengan
adanya keluarga
didekatnya akan
membuat pasien
lebih merasa aman
91
A. Klien 1
DIAGNOSA 1
08.00 1 1. melakukan identifikasi kepada S:
pasien dan orangtua DX 1 : Ibu klien mengatakan
H/memperkenalkan diri, anaknya BAB cair tanpa
pengkajian awal dan ampas sebanyak 3-4x dalam
menanyakan keluhan utama sehari
08.30 1 2. menentukan riwayat
gastroenteritis O:
H/pasien tidak pernah mengalami DX 1 :
gastroenteritis sebelumnya 1. Keadaan umum lemah
09.00 1 3. memonitor bising usus 2. Kesadaran composmentis
H/ bising usus 33x/menit 3. Mukosa bibir kering
09.20 1 4. berkolaborasi dengan dokter 4. Konsistensi feces cair
dalam pemberian obat dan tanpa ampas, dan berendir
injeksi 5. Warna feces kuning
H/ Injeksi cefotaxime 3x500mg, kehijauan
pamol infus 3x300mg, Injeksi 6. Frekuensi BAB 3-4x
ranitidine 2x1/3 ampul, Injeksi dalam sehari
ondansentron 3x1/3 ampul, 7. Akral teraba hangat
D40% 10cc/24 jam 8. Bising usus 33x/meni
9. TTV :
Suhu : 35,4°C,
Nadi : 113x/menit,
RR: 23x/menit
A:
DX 1 : masalah belum teratasi
P:
DX 1 : lanjutkan intervensi
1,3,4,5
DIAGNOSA 2
09.45 2 5. mengkaji status nutrisi dan S:
kemampuan makan pasien DX 2 : Ibu klien mengatakan
H/status nutrisi pasien tidak anaknya tidak nafsu makan
adekuat dan pasien dibantu
orangtua saat makan O:
10.20 2 6. mengidentifikasi adanya DX 2:
abnormalitas eliminasi bowel 9. Keadaan umum lemah
(misalnya, diare darah, mukus 10. Kesadaran composmentis
dan eliminasi yang nyeri dan 11. Mukosa bibir kering
tidak teratur) 12. Pasien tidak mau makan
H/pasien tidak mengalami diare diit dari RS
darah, BAB cair dan frekuensi 3- 13. Pasien makan 3-4 sendok
4x dalam sehari nasi, kurang lebih 3x
11.00 2 7. memonitor turgor kulit dalam sehari, diselingi
H/turgor kulit kembali dalam 2 dengan makan pisang dan
detik roti
11.40 2 8. memonitor adanya mual dan 14. LK: 48cm, LL: 14cm, TB:
92
muntah 80cm
H/pasien sudah tidak muntah dan 15. BB sebelum sakit 10,5,
sedikit mual BB saat sakit 10Kg
12.20 1,2 9. Memberikan cairan yang tepat TTV :
H/infus kaen 3b 14 Tpm Suhu : 35,4°C,
12.40 2 10. memonitor interaksi makan Nadi : 113x/menit,
antara anak dan orangtua RR: 23x/menit
H/pasien tampak disuapi ibunya
saat makan A:
13.00 1,2 11. memonitor tanda-tanda vital DX 2 : masalah belum teratasi
H/ TTV Suhu : 34,9°C, Nadi :
113x/menit, RR: 23x/menit P:
13.30 2 12. berkolaborasi dengan ahli gizi DX 2 : lanjutkan intervensi
untuk menentukan nutrisi yang 1,2,4,6,7,8,9,10
dibutuhkan pasien
H/diit BKRS
A:
DX 1 : masalah teratasi
sebagian
P:
DX 1 : lanjutkan intervensi
1,3,4,5
93
A:
DX 1 : masalah teratasi
P:
DX 1 : hentikan intervensi
B. Klien 2
A:
DX 1 : masalah belum teratasi
P:
DX 1 : lanjutkan intervensi
1,3,4,5
A:
DX 3 : masalah belum teratasi
P:
DX 3 : lanjutkan intervensi
1,2,3,4
Implementasi Pada An.R Tanggal 9 Evaluasi Pada An.R Tanggal
Pukul DX
Januari 2019 ( 08.00 - 14.00 WIB ) 9 Januari 2019 (13..00)
08.00 1 1. Mengajari orangtua cara S:
pemberian obat diare secara DX 1 : ayah klien
tepat untuk anak mengatakan anaknya diare
H/orangtua pasien sudah berkurang
memberikan obat untuk
anaknya sesuai resep dari O:
dokter DX 1 :
08.30 1 2. Memberikan cairan yang 1. Keadaan umum cukup
tepat 2. Kesadaran composmentis
H/infus kaen 3b 1200cc/24 3. Konsistensi feces lembek
jam sedikit berampas, warna
97
A:
DX 1 : masalah teratasi
sebagian
P:
DX 1 : lanjutkan intervensi
1,3,4,5
A:
DX 3 : masalah teratasi
sebagian
P:
DX 3 : lanjutkan intervensi
1,2,3,4
Implementasi Pada An.R Tanggal 10 Evaluasi Pada An.R Tanggal
Pukul DX
Januari 2019 ( 08.00 - 14.00 WIB ) 10 Januari 2019 (13.00)
08.00 1 1. Memberikan cairan yang tepat S:
H/infus kaen 3b 1200cc/24jam DX 1 : ayah klien
08.30 1 2. mengidentifikasi adanya mengatakan anaknya diare
abnormalitas eliminasi bowel sudah berkurang
(misalnya, diare darah, mukus
dan eliminasi yang nyeri dan O:
tidak teratur) DX 1 :
H/pasien sudah tidak mengalami 1. Keadaan umum cukup
diare darah, BAB lembek 2. Kesadaran composmentis
berampas dan frekuensi 2x dalam 3. Konsistensi feces lembek
99
A:
DX 1 : masalah teratasi
P:
DX 1 : intervensi dihentikan
4. memberikan makanan dalam S:
porsi kecil dan lebih sering serta DX 2 : ayah klien
tingkatkan porsi secara bertahap mengatakan nafsu makan
H/ pasien menghabiskan anaknya mulai membaik
09.00
2 setengah porsi lebih diit dari RS
5. memonitor interaksi makan O:
antara anak dan orangtua DX 2:
H/pasien tampak disuapi ibunya 9. Keadaan umum cukup
saat makan 10. Kesadaran composmentis
09.30
2 6. memonitor turgor kulit 11. Mukosa bibir lembab
H/turgor kulit kembali dalam 2 12. Akral teraba hangat
detik 13. Diit BKRS
7. memonitor tanda-tanda vital 14. pasien mengahbiskan
10.00
1,2 H/ TTV Suhu : 35,2°C, Nadi : setengah porsi lebih diit
100x/menit, RR: 20x/menit dari RS
8. menimbang berat badan pasien 15. LK: 54cm, LL: 17cm, TB:
10.20
2 H/BB sebelum sakit 16Kg, BB 100cm
saat sakit 14 kg 16. BB sebelum sakit 16Kg,
10. berkolaborasi dengan dokter BB saat sakit 14Kg
11.20
2 dalam pemberian obat dan
injeksi A:
H/ injeksi Ceftriaxon 2x700mg, DX 2 : masalah teratasi
11.50
1,2 ranitidine 2x1/3 ampul, antrain sebagian
3x1/3 ampul, metranidazole
syrup 3x1cth, zinc 1x20mg, P:
phenitoin 3x30mg, As Valproat DX 2 : lanjutkan intervensi
syrup 3x3/4 cth 2,4,6,7,10
A:
DX 3 : masalah teratasi
sebagian
P:
DX 3 : lanjutkan intervensi
1,2,3,4
101
4.2 Pembahasan
Tahun 2019”.
yang lalu dan mengalami penurunan berat badan saat sakit. pada
saat sakit.
102
diare persisten.
warna feces kehijauan. Pada klien 2, diare yang dialami oleh klien
feces kecoklatan.
BAB belebih, dan perbedaan diare yang dialami oleh klien 1 dan
klien 2 dapat dilihat dari frekuensi BAB, dimana klien 1 BAB 3-4x
cair dan sedikit berampas. Selain itu warna feces dari klien 1 dan
dalam sehari dengan diselingi roti dan pisang selama sakit, dimana
10,5 Kg, dan saat sakit BBnya menjadi 10Kg. Sedangkan klien 2
rumah sakit yaitu bubur kasar rendah serat kurang lebih 2x dalam
sebelum sakit BBnya 10,5kg dan saat sakit BBnya menjadi 10kg,
104
16 kg.
tidak mau memakan diit yang sudah diberikan oleh rumah sakit
klien 2 mau memakan diit yang diberikan oleh rumah sakit yaitu
asuhan keperawatan.
105
saat sakit
berikut:
malabsorbsi makanan
aktif.
sering BAB.
4.2.3 Perencanaan
yang ada.
2018 ) tidak semua dilakukan pada klien 1 dan klien 2, hal ini
nutrisi dan monitor nutrisi dengan cara mengkaji status nutrisi pasien
klien.
4.2.5 Evaluasi
dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau
tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus
yang dialami Klien 1 dan Klien 2 teratasi dengan baik. Pada Klien
konsistensi BAB yang sudah tidak cair lagi dan frekuensi BAB
yang masih belum kembali seperti semula tetapi porsi makan Klien
juga sudah mulai tenang saat didekati oleh perawat maupun tenaga