10
e. Protein (albumin) : menurun
f. Natrium serum : rendah
g. Kalium: meningkat
h. Magnesium: meningkat
i. Kalsium ; menurun
3. Osmolalitas serum : lebih dari 285 mOsm/kg
4. Pelogram Retrograd:abnormalitas pelvis ginjal dan ureter
5. Ultrasonografi Ginjal :untuk menentukan ukuran ginjal dan adanya masa , kista,
obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas
6. Endoskopi Ginjal, Nefroskopi:untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu, hematuria
dan pengangkatan tumor selektif
7. Arteriogram Ginjal:mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular,
masa
8. EKG:ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa
(Doenges, 2000)
2.9 Penatalaksanaan
1. Medik
a. Pengobatan ditujukan pada gejala klinik dan gangguan elektrolit.
b. Pengobatan aktivitas sehari-hari sesuai batas kemampuan pasien.
c. Pengawasan hipertenasi antihipertensi.
d. Pemberian antibiotik untuk infeksi.
e. Dialisis berulang untuk memperpanjang harapan hidup pasien.
f. Terapi Antibiotik Long Term Penicillin, dan pasien harus terhindar dari infeksi,
karena dapat menimbulkan nefritis
2. Keperawatan
a. Pasien harus bed-rest sampai manifestasi klinik hilang
b. Disesuaikan dengan keadaan pasien.
c. Pasien dianjurkan secara teratur untuk senantiasa kontrol pada ahlinya.
d. Program diet ketat tetapi cukup asupan gizinya.
e. Penjelasan kepada pasien tentang pambatasan aktivitas sesuai kemampuannya.
11
f. Anjuran kontrol ke dokter harus ditaati untuk mencegah berlanjut ke sindrom
nefrotik atau GGK.
3. Diet
a. Rendah protein jika kadar BUN dan Creatinin dalam serum meningkat
b. Tinggi Karbohidrat
c. Rendah Garam
d. Intake dan Out-put harus diukur, kontrol cairan & hypertensi.
e. Kaji edema dan timbang BB setiap hari jika over load berikan diuretik.
12