Anda di halaman 1dari 17

Menghitung tetesan

infus
Nama Kelompok

1.Anisa Ul Mauliyah (201601001)


2.Hanna Marfili Aini (201601006)
3.Ilmiatus Sholeha (201601010)
4.Lasiono (201601013)
PENGERTIAN MENGHITUNG TETESAN
CAIRAN INFUS
• Menghitung tetesan cairan infus merupakan
suatu tindakan mengatur tetesan infus yang
mengalir masuk kedalam Intravena kateter sesuai
dengan skema infus yang ditentukan.
(Perbidkes,2015)
• Menghitung tetesan infus merupakan cara untuk
menghitung kecepatan infus untuk mencegah
ketidaktepatan pemberian cairan. (Wahit,dkk,
2015)
Tujuan Menghitung Tetesan Infus

1. Mencegah timbulnya komplikasi yang berkaitan dengan


pemasangan infus.
2. Mempertahankan kelancaran pemberian terapi intravena.
3. Mencegah kelebihan cairan pada pasien.
4. Mencegah terjadinya kolaps kardiovaskuker dan sirkulasi
pada klien dehidrasi dan syok
Indikasi Menghitung Tetesan Infus

1. Pasien yang perlu pemasangan infus.


2. Lihat kembali perencanaan therapi infus
3. Periksa tanda-tanda vital status
keseimbangan cairan infus
Macam-macam Cairan Infus

Cairan Hipotonik
• Digunakan pada kondisi sel yang mengalami dehidrasi
contohnya pada pasien cuci darah atau dialisis dalam terapi
diuretik,serta pada pasien hiperglikemia (dengan kadar gula
tinggi) dengan gangguan ketoasidosis diabetik. Komplikasi
yang membahayakan ialah perpindahan tiba tiba cairan dari
dalam pembuluh darah ke sel,menyebabkan kolaps kardioras
kular dan peningkatan tekanan intrakranial (didalam otak)
pada sebagian beberapa orang misalnya ialah NaCl 45 % dan
dekstrosa 2,5 %
Cairan Isotonik
• Berguna pada pasien yang mengalami hipovolemi
(kekurangan cairan tubuh,msks tekanan darah konsisten
menurun). Mempunyai resiko terjadinya overload (kelebihan
cairan) khususnya pada pasien gagal jantung kongestif dan
hipertensi. Salah satunya adalah cairan Ringer Lactat (RL) dan
normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9 %)
Cairan Hipertonik
• Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan
serum,maka mampu menarik cairan dan
elektrolit dari jantung dan sel ke pembuluh
darah dapat mengurangi edema (bengkak)
menstabilkan tekanan darah dan meningkatkan
produksi urin,penggunaannya kontradiktif
dengan cairan hipotonik. Contohnya NaCl 45 %
hipertonik,dextrose 5 % + Ringer
Lactat,Dextrose 5 % + NaCl 0,9 % produk darah
dan albumin.
Kristaloid
• Bersifat isotonik sehingga efektif dalam
mengisi sejumlah volume cairan kedalam
pembuluh darah dalam waktu yang singkat
dan bermanfaat pada pasien yang
memerlukan cairan segera. Contoh Ringer
Lactate dan garam fisiologis.
Koloid

• Ukuran molekulnya (umumnya protein) cukup


besar maka tidak akan keluar dari membran
kapiler dan terus berada dalam pembuluh
darah,sehingga sifatnya hipertonik dan
mampu menarik cairan dari luar pembuluh
darah misalnya steroid.
Faktor tetes
1. Tetesan mikro (mikrodrip) untuk anak-anak, 1
cc = 60 tetes
2. Tetesan makro (makrodrip) untuk dewasa,1
cc = 20 tetes
Rumus menghitung tetesan infus
• Ada dua metode yang digunakan untuk menghitung jumlah tetesan
yakni :
1. Jumlah mililiter/jam. Jumlah tetesan dihitung dengan
membandingkan volume cairan yang harus diberikan (ml) dengan
lamanya pemberian (jam)

Rumus mililiter/jam
cc/jam = Jumlah total cairan infus (cc)
Waktu infus harus habis (jam)

Contoh : Jika cairan infus yang tersedia 3.000 ml cairan RL harus


diberikan dalam 24 jam,dengan demikian

Jumlah tetesan = 3.000 ml = 125 ml/jam


24 Jam
2. Tetesan/menit.
Jumlah tetesan dihitung dengan mengalikan jumlah
cairan yang dibutuhkan (ml) dengan faktor tetes
kemudian membaginya dengan lama pemberian (menit).
Faktor tetes ditentukan berdasarkan alat yang digunakan.
Rumus pemberian cairan adalah sebagai berikut :
Tetesan per menit = Jumlah total cairan infus (cc) x faktor
tetesan
Waktu cairan infus harus habis (menit)

Makro = Jumlah total cairan infus (cc) x 20 tetsan


Waktu cairan infus harus habis (menit)
Mikro = Jumlah total cairan infus (cc) x 60 tetesan
Waktu cairan infus harus habis (menit)
PENATALAKSANAAN
A. Persiapan Alat
1. Buku catatan san pulpen
2. Jamtangan dengan jarum detik
3. Handscoon

B. Persiapan Pasien
1. Atur pasien senyaman mungkin
2. Jelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
3. Minta persetujuan kepada pasien

C. Persiapan Lingkungan
1. Atur privasi pasien
2. Atur pencahayaan
D. Tindakan/Pelaksanaan

1. Membaca program dokter mengenai terapi cairan pasien dan pastikan


larutan sesuai kebutuhan pasien
2. Mencari tahu kalibrasi dalam tetesan permililiter dari set infus (sesuai
petunjuk pada bungkus)
3. Dan menghitung rumus
4. Mencuci tangan
5. Memakai handscoon
6. Menetapkan kecepatan aliran dengan menghitung tetesan pada bilik drip
selama satu menit dengan jam tangan kemudian atur klem infus untuk
menaikkan atau menurunkan kecepatan infus
7. Mendokumentasikan pada catatan perawat
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai