Anda di halaman 1dari 17

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
Adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Metode yang digunakan dan tahapan
pengkajian adalah :
 Wawancara keluarga
 Observasi vasilitas rumah
 Pemeriksaan fisik anggota keluarga
 Data sekunder yang bisa di ambil dari hasil lab, foto ray, dsb
Yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
Data umum
1. Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
Nama kepala keluarga sebagai penanggung jawab keputusan keluarga, alamat
dan nomor telepon, menentukan demografi wilayah lingkungan dan memudahkan
menghubungi keluarga dalam menggali kesehatan. Pendidikan KK diketahui
untuk landasan komunikasi dan tingkatan pengetahuan dalam menerima
pengetahuan kesehatan serta pengetahuan untuk mengubah perilaku yang kurang
sehat.
Komposisi keluarga untuk mengetahui siapa saja orang yang tinggal dalam
keluarga dan sejauh mana masalah kesehatan keluarga mempengaruhi komposisi
kesehatan keluarga dalam mengambil prioritas masalah kesehatan yang dihadapai
yang perlu diketahui: nama, jenis kelamin, hubungan dengan keluarga, tingkat
pendidikan, status imunisasi, dan keterangan.
2. Genogram
Untuk menentukan dari status keturunan dalam keluarga adalah resiko
penyakit yang dihadapi keluarga adalah penyakit keturunan/menular, menjelaskan
tentang siapa saja yang tinggal satu rumah serta tidak adanya pengaruh terhadap
masalah yang dihadapi.
3. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis type, beserta kendala masalah yang terjadi
dengan type keluarga tersebut (keluarga inti, keluarga besar, keluarga ayad, single
parent, single adult, keluarga usila).
4. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya,
suku bangsa, tersebut terkait dengan kesehatan.
5. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
6. Status sosial ekonomi keluarga
Ditentukan oleh pendapatan baik dari keluarga maupun anggota keluarga
lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan.
Kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki
oleh keluarga.
7. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersam-sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan
mendengarkan radio yang merupakan aktivitas rekreasi.

B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
Contoh: Keluarga Tn S mempunyai 2 anak. Anak pertama berumur 11 tahun dan
anak keduanya berumu 4 tahun, maka keluarga Tn S berada pada tahapan
perkembangan keluarga dengan anak perasekolah
2. Tahap perkembangan keluarga belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
Contoh keluarga dengan tahap perkembangan keluarga usia pertengahan yang
ditanyakan:

- Apakah sudah mempertahankan kesehatan


- Apakah sudah mempertahankan hubungan dengan teman sebaya dan anak-anak
- Apakah sudah meningkatkan keakraban pasangan
3. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti yang meliputi riwayat
penyakit keturunan pada masing-masing keluarga perhatian terhadap pencegahan
penyakit (status imunisasi) sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
Contoh kaitan keluarga dengan tuberculosis :
Siapa yang menderita tuberculosis, sejak kapan sakit tuberculosis, periksa
dimana tahu penyakit tuberculosis.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami istri.

C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe ruangan, jumlah
jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septitenk,
jarak septitenk dengan sumber air, sumber air yang digunakan serta denah rumah.

Contoh : rumah pada orang social ekonomi rendah :


Rumah tidak permanen, milik sendiri, dinding dari bambu, lantai dari tanah,
jendela hanya di ruang tamu, di ruang tidur tidag ada jendela , gelap, tidak ada
kamar mandi, jamban dan spal, MCK di sungai. Penataan rumah kurang baik,
kebersihan kurang.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan,
lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya dengan
masyarakat.
5. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
yang sehat. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.
Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari keluarga
dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
D. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
merubah perilaku
c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing keluarga baik secara formal maupun
informal.
d. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan.

E. Fungsi keluarga
1. Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
memiliki keluarga. Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
2. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan perilaku.
3. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai reproduksi keluarga adalah:
a. Berapa jumlah anak
b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga
4. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan
b. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumberdaya yang ada dimasyarakat
dalam upaya peningkatan status keseehatan keluarga
5. Fungsi perawatan kesehatan
Menanyakan keluhan utama yang dirasakan sasaran/anggota keluarga yang sakit
tuberculosis.
Contoh :Keluhan utama : Kelg mengatakan pusing, batuk, batuk darah, sesak
nafas, nyeri dada,
Untuk etiologi menanyakan dari tugas keluarga dalam bidang kesehatan meliputi:
a. Mengenal masalah
Menanyakan pada keluarga tentang penyakit/masalah Tuberculosismeliputi:
Pengertian penyakit: keluarga tidak mengetahui tentang pengertian penyakit
tuberculosis.
Penyebab: keluarga tidak mengetahui penyebab tentang penyakit tuberculosis.
Tanda dan gejala: keluarga hanya yang dirasakan disebutkan, yang lain tidak
mengetahui tanda dan gejala penyakit tuberculosis.
Predisposisi penyakit: keluarga tidak mengetahui predisposisi penyakit tuberculosis.
b. Mengambil keputusan
Menanyakan pada keluarga meliputi: keputusan yang telah atau akan dilakukan
berkaitan penyakit/masalah.
Dampak penyakit: keluarga tidak mengetahui tentang dampak penyakit tuberculosis.
Komplikasi penyakit bila tidak dilakukan pengambilan keputusan, keluarga ada yang
tahu contohnya Obstruksi jalan nafas, dan ada yang tidak mengetahui
komplikasinya.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Menanyakan pada keluarga meliputi: subyektif cara perawatan penyakit
(penatalaksanaan penyakit)
Obyektif: demonstrasi dari perawatan yang dilakukan keluarga
Kebanyakan keluarga tidak mengetahui dan mendemonstrasikan perawatan
penyakit tuberculosis seperti diit Tuberculosis, obat tuberculosis ( jenis, dosis, cara
minum, efek samping obat dan mekanisme obat di dalam tubuh ), Olahraga ( jenis,
lamanya, frekwensinya ) dan cara mengukur tekanan darah serta indicator tekanan
darah tinggi.
d. Memelihara lingkungan
Menanyakan pada keluarga meliputi: pemeliharaan lingkungan fisik: kebersihan,
penataan ruangan, ventilasi dan pencahayaan (apa sudah memenuhi rumah
sehat/tidak. Pemeliharaan lingkungan psikologis: hubungan antar angggota keluarga.
Lingkungan fisik keluarga mengatakan rumahnya sederhana, lantainya belum di
plester, ventilasi hanya di ruang tamu, di kamar tidur tidak ada ventilasi. Kamar
mandi dan spal belum punya hingga harus ke sungai atau di MCK umum.
Keluarga mengatakan hubungan antar anggota keluarga baik baik saja, dan sedikit
yang mengatakan hubungan antar keluarga kurang baik
e. Memanfaatkan pelayanan
Menanyakan pada keluarga meliputi: fungsi pelayanan, macam-macam layanan
yang diberikan, pemanfaatan terhadap layanan, ada konflik/trauma dengan tempat
pelayanan kesehatan yang digunakan.
Keluarga mengatakan hanya kalau sesak timbul dan menggangu baru berobat
kepelayanaan kesehatan bila tidak sesak atau sesak ringan tidak berobat
kepelayanaan kesehatan
F. Stres dan koping keluarga
Stres jangka pendek dan jangka panjang
a. Stressor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu < 6 bulan.
Penyakit yang lama tidak sembuh sembuh, sesak nafas yang sering timbul
merupakan salah satu factor stress dari keluarga, di dukung dengan ekonomi yang
kurang, tidak ada dana untuk transport, merupakan alasan keluarga tidak pernah atau
malas untuk control penyakit tuberculosis.
b. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu > 6 bulan
 Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap
stressor.
 Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
 Strategi adaptasi fungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi fungsional yang digunakan keluarga
bila menghadapi masalah
 Pemeriksaan fisik
Dilakukan pada seluruh anggota keluarga, metode yang digunakan dalam
pemeriksaan fisik tidak beda dengan pemeriksaan fisik klinik
Dilakukan pada seluruh anggota keluarga, metode yang digunakan dalam
pemeriksaan fisik tidak beda dengan pemeriksaan fisik klinik.

G. Harapan keluarga
Pada akhirnya pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
I. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosis keperawatan keeluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada
pengkajian. Tipologo dari diagnosa keperawatan
1. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan
kesehatan
bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan,
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, ketidakmampuan
keluarga memelihara lingkungan runah yang menunjang kesehatan dan
ketidakmampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan

2. Resiko (ancaman kesehatan)


Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, misal: lingkungan
rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh
kembang yang tidak adekuat
Resiko koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan pada anggota keluarga dengan tuberculosis

3. Potensial (keadaan sejahtera)


Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat ditingkatkan

Dalam suatu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari 1 diagnosa keperawatan
keluarga. Untuk menemukan prioritas terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang
ditemukan dihitung dengan menggunakan cara berikut:
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(Bailon dan Maglaya, 1978)

NO KRITERIA SCORE BOBOT


1. Sifat masalah 1
Skala: - Tidak/kurang sehat 3
- Ancaman 2
- Keadaan sejahtera 1

2. Kemungkinan masalah dapat di atasi 2


Skala: - Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0

3. Potensial masalah dapat dicegah 1


Skala: - Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1

4. Menonjol masalah 1
Skala: - Masalah berat harus di atasi 2
- Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0

Scoring:
1. Tentukan score untuk setiap kriteria
2. Score dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot

Skore
x bobot
Angka tertinggi

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas dengan melihat kriteria


pertama karena pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya didasari dan
dirasakan oleh keluaargnya.yaitu masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak/kurang sehat

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas dengan melihat kriteria


pertama yaitu:
Sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena
pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga.
Untuk kriteria kedua yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah, perawat tidak
perlu memperhatikan terjangkau faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
 Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi, dan tindakan bermasalah
 Sumberdaya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan, tenaga, dukungan yang
terwujud dalam motivasi keluarga untuk mengatasi masalah
 Sumberdaya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan, waktu
 Sumberdaya masyarakat dalam bentuk fasilitas organisasi dalam masyarakat
dalam bentuk fasilitas, organisasi, dan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga yaitu potensial masalah yang dapat dicegah, faktor-faktor yang
perlu diperhatikan:
 Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
 Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah
 Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah
Potensi masalah untuk dicegah tinggi bila kepemilikan masalah kurang (prognosa
penyakit baik), segera dilakukan tindakan dan ada high risk.

SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)
Masalah : Gangguan perfusi jaringan pada anggota keluarga dengan penyakit
tuberculosis

PERHI PEMBENARAN
NO KRITERIA Skor BOBOT TU
NGAN
1. Sifat Masalah 1 3/3X1= Sifat masalah kurang sehat
Skala : 3 1 : Kelg mengatakan pusing,
Tidak/kurang
batuk, batuk darah, sesak nafas,
sehat
nyeri dada,

2. Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat diubah


masalah dapat Skala:mudah ditandai dengan
diubah 2 2 2/2X2= Iptek ada /Obat untuk mengatasi masalah
Skala : Mudah 2 penyakit Tuberculosis ada dan grtatis,
sumberdaya keluarga tinggi ditandai
dukungan dana ada, motivasi kelg tinggi
untuk mendukung kesembuhannya ,
sarana prasarana mendukung untuk
kesembuhan .

Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat diubah


masalah dapat Skala sebagian ditandai dengan
diubah 1 2 1/2x2=1 Iptek/Obat untuk mengatasi masalah
Skala : Sebagian penyakit Tuberculosis ada dan grtatis,
tetapi sumberdaya keluarga rendah
ditandai dukungan dana kurang, motivasi
kelg rendah untuk mendukung
kesembuhan, sarana prasarana kurang
mendukung untuk kesembuhan .

3. Potensial masalah Potensial masalah untuk dicegah


untuk dicegah Skala, tinggi ditandai dengan prognosa
Skala : Tinggi 3 1 3/3x1=1 penyakit . baik RR : 25/ menit penyakit
baru di temukan segera mendapat
pengobatan,penyakit Tuberculosis .
katagori ringan

Potensial masalah Potensial masalah untuk dicegah


untuk dicegah Skala, cukup ditandai dengan prognosa
Skala : Cukup 2 1 2/3X1= . cukup, RR : 26/ menit penyakit sudah
2/3 cukup lama pernah dapat pengobatan
Tuberculosis, kontrol kurang teratur,
penyakit Tuberculosis . katagori sedang
sampai berat.
Potensial masalah Potensial masalah untuk dicegah
untuk dicegah Skala, rendah ditandai dengan prognosa
Skala : Rendah 1 1 1/3X1= penyakit . Jelek, RR : 28/ menit penyakit
1/3 sudah lama, kurang atau tidak mendapat
pengobatan Tuberculosis, kurang atau
tidakpernah kontrol, penyakit
Tuberculosis . katagori berat sekali
4. Menonjolnya 1 2/2X1= Menonjolnya masalah
masalah 1 Skala : Masalah berat, harus segera
Skala : 2 ditangani ditandai peny . dirasakan
 Masalah seluruh keluarga, keputusan keluarga,
berat, harus masalah berat harus segera di tangani.
segera
ditangani
Menonjolnya Menonjolnya masalah
masalah Skala : ada masalah tetapi tidak perlu
Skala : 1 1 1/2x1=1 ditangan ditandai peny a Tuberculosis .
 Ada masalah /2 dirasakan seluruh keluarga,tetapi
tetapi tidak keputusan keluarga, masalah .
perlu penyakitnya biasa dan sembuh sendiri,
ditangani tidak perlu di tangani.

JUMLAH Menyesuaikan

J. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Pengertian
Adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga / masyarakat yang
diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data analisa cermat dan sistematis.
Memberikan dasar untuk mendapat tindakan dimana perawat bertanggung jawab
melaksanakannya (Shoemater, 1984).
Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan nanda 1995:
a. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah struktur komunikasi
b. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah lingkungan.
c. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah struktur peran.
d. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah social.
e. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi efektif.
f. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi perawat kesehatan.
g. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah koping.

Contoh:
 Ketidakefektipan regimen terapeutik atau kurang pengetahuan penatalaksanaan
penyakit
 Kerusakan penatalaksanaan pemeliharan rumah
 Resiko terhadap cidera yang berdasarkan kurangnya pengetahuan terhadap biaya
lingkungan.
 Resiko terhadap penularan infeksi
 Komunikasi keluarga disfungsional
 Perubahan proses keluarga berdasarkan dampak anggota keluarga yang sakit dalam
system keluarga.
 Perubahan menjadi orang tua
 Perubahan penampilan peran orang tua / anak
 Gangguan citra diri
 Koping keluarga menurun / tidak efektif
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Konflik peran orang tua
 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
 Isolasi social
 Kerusakan interaksi social
 Ketidak patuhan
 Gangguan identitas pribadi
 Penatalaksanaan aturan teraupetik keluarga tidak efektif

Faktor-faktor berhubungan dengan etiologi:


Pada diagnosa keperawatan actual, faktor yang berhubungan merupakan etiologi
adalah faktor penunjang lain yang telah mempengaruhi perubahan status kesehatan
sedangkan faktor dapat dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu patofisiologi, tindakan
yang berhubungan, situasional (lingkungan, personal) dan maturasional,
memperhatikan tingkat berfungsi dengan keluarga yang fungsional untuk keluarga
yang fungsional, tindakan yang bersifat promotif/preventif, untuk keluarga yang
disfungsional tindakan bersifat suportif.

K. Implementasi
1. Intervensi keperawatan keluarga berdasarkan macam masalah
 Masalah tugas perkembangan keluarga
 Masalah sosial budaya
 Masalah kesehatan lingkungan keluarga
 Masalah komunikasi keluarga
 Masalah struktur peran keluarga
 Masalah struktur kekuatan keluarga
 Intervensi pada fungsi sosialisasi keluarga
 Intervensi pada masalah koping keluarga
 Intervensi terhadap masalah fungsi perawatan keluarga
Rencana keperawatan pada anggota keluarga dengan tuberculosis :
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …8.. minggu
maka Perfusi jaringan adekuat pada anggota keluarga dengan tuberculosis
Kriteria hasil :batuk, batuk dahak, sesak nafas,nyeri dada.Keluarga
melaksanakan penatalaksanaan penyakit Tuberculosis : mematuhi diit HT, minum
obat teratur, olahraga control tekanan darah rutin.
Tujuan khusus 1. : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 – 2 kunjungan,
Keluarga mampu mengenal masalah penyakit hirtensi
Kriteria hasil : keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian penyakit
tuberculosis meliputi : pengertian, penyebab, tanda gejala, predisposisi
Intervensi :
a) Bina hubungan saling percaya
b) Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga pengertian penyakit tuberculosis
meliputi : pengertian, penyebab, tanda gejala, predisposisi
c) Motivasi keluarga mengulang penjelasan perawat
d) Berikan reward atas keberhasilan keluarga mengulang penjelasan perawat
e) Evaluasi kemampuan keluarga mengenal masalah

.Tujuan khusus 2 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 – 2 kunjungan,


Keluarga mampu mengambil keputusan mengatasi masalah penyakit hipertensi
Kriteria hasil : keluarga membawa ke pelayanan kesehatan, mampu
menyebutkan kembali komplikasi dan dampak bila tidak di obati
Intervensi :
a) Bina hubungan saling percaya
b) Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga tindakan yang harus dilakukan
mengatasi penyakit tuberculosis yang sesuai dengan penatalaksanaan
penyakitnya
c) Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga dampak penyakit tuberculosis,
d) Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga komplikasi penyakit tuberculosis
seperti :Obstruksi jalan nafas, Kerusakan parenkinkin berat dengan bahasa
yang mudah dimengerti.
e) Motivasi keluarga mengulang penjelasan perawat
f) Berikan reward atas keberhasilan keluarga mengulang penjelasan perawat
g) Evaluasi kemampuan keluarga mengenal masalah
Tujuan khusus 3. : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 – 3 kunjungan,
Keluarga mampu merawat anggota keluarga dg penyakit TBC
Kriteria hasil : keluarga mampu menyebutkan dan mendemostrasikan kembali
perawatan penyakit tuberculosis meliputi : cara minum obat tuberculosis,
olahraga, pengukuran tekanan darah dan indicator tekanan darah,cara nafas
dalam.
Intervensi :
a) Bina hubungan saling percaya
b) Jelaskan dan demonstrasikan t tuberculosis ( garam …gr, yang tidak boleh ,dll)
c) Jelaskan dan demonstrasikan obat tuberculosis ( jenis, dosis, cara minum, efek
samping dan mekanisme oabat dalam tubuh )
d) Jelaskan dan demonstrasikan olahraga untuk tuberculosis ( jenis, lama,
frekwensi )
e) Jelaskan dan demonstrasikan tehnik mengukur tekanan darah dan indicator
tekanan darah tinggi
f) Motivasi keluarga mengulang dan mendemonstrasikan perawatan tuberculosis
g) Berikan reward atas keberhasilan keluarga mengulang dan mendemonstrasikan
perawatan tuberculosis.
h) Evaluasi kemampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan tuberculosis

Tujuan khusus 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 – 2 kunjungan,


Keluarga mampu mengambil memelihara lingkungan yang dpat menunjang
kesehatan pada anggota keluarga dengan tuberculosis
Kriteria hasil : keluarga, mampu menciptakan lingkungan yang baik, bersih dan
sehat
Intervensi : lengkapi

Tujuan khusus 5Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 – 2 kunjungan,


Keluarga mampu mengambil memanfaatkan pelayanan kesehatan pada anggota
keluarga dengan tuberculosis
Kriteria hasil : keluarga, membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan
kesehatan secara ritin dan teratur.
Intervensi : lengkapi
2. Perubahan pemeliharaan kesehatan
a. Tingkat perubahan keluarga tentang perilaku atau kebiasaan yang tidak sehat.
1) Intervensi aspek-aspek negative dan kebiasaan yang tidak sehat
2) Intervensi aspek-aspek positif dari kebiasaan yang tidak sehat (fisik,
lingkungan, social, finansial, psikologi)
b. Berikan informasi tentang resiko yang akan timbul dari kebiasaan yang tidak
sehat
1) Resiko terhadap yang bersangkutan
2) Resiko terhadap orang lain
3) Keuntungan merubah perilaku tidak sehat
c. Diskusikan bersama keluarga strategi yang dapat digunakan untuk merubah
kebiasaan yang tidak sehat.
d. Berikan dorongan dan dukungan pada keluarga untuk mencapai keberhasilan.
e. Bantu klien untuk mengupayakan lingkungan yang dapat mendukung perubahan
kebiasaan yang ttidak sehat.
f. Anjurkan keluarga untuk mengatur nutrisi yang seimbang dan pola makan yang
sehat.
g. Anjurkan keluarga tentang latihan-latihan tertentu yang berkaitan dengan
masalah.
h. Bantu keluarga menyusun program latihan & jadwal pelatihan.
i. Berikan penyuluhan kesehatan dan rujukan sesuai indikasi.
3. Masalah perilaku mencari bantuan kesehatan
a. Tingkatkan perilaku hidup sehat
b. lakukan penyuluhan kesehatan dengan rujukan sesuai dengan masalah
c. Diskusikan strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan jangkauan
layanan kesehatan yang tersedia di masyarakat
d. Beri informasi tentang macam-macam layanan kesehatan
e. Dorong keluarga meningkatkan hubungan dengan layanan kesehatan yang ada.
4. Masalah pelaksanaan aturan teraupetik
5. Tingkat kepercayaan dan kekuatan keluarga dalam menyalurkan asuha teraupetik.
a. Dengarkan keluhan keluarga dalam menyalurkan teraupetik
b. Bantu keluarga menemukan factor-faktor penghambat dalam menyalurkan
asuhan teraupetik
c. Identitas budaya keluarga yang dapat digunakan sebagai sumber pendukung
dalam menyalurkan aturan teraupetik
e. Anjurkan keluarga mendemonstrasikan sumber-sumber tersebut.
6. Tingkatkan kemampuan dan keyakinan keluarga untuk menjalankan aturan
teraupetik secara efektif
7. Evaluasi perubahan perilaku / gaya hidup keluarga untuk membutuhkan pencapaian
hasil belajar yang diharapkan.
L. Evaluasi
Kegiatan evaluasi meliputi pengkajian status kesehatan keluarga,
membandingkan respon keluarga dalam kriteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan
masalah dan kemajuan pencapaian tujuan keperawatan keluarga.
Dalam menelaah kemajuan keluarga dalam pencapaian hasil perawat akan
mencatat salah satu dari keputusan berikut dalam lembar evaluasi dalam catatan
kemajuan.
- Lanjutkan : diagnose maih berlaku, tujuan dan kriteria standar relevan
- Direvisi : diagnose masih berlaku, tujuan dan tindakan keperawatan
memerlukan perbaikan
- Teratasi : tujuan keperawatan telah dicapai dan rencanakan keperawatan tidak
dilanjutkan
- Dipakai lagi : diagnose yang teratasi terjadi lagi
Mengevaluasi tujuan keperawatan
Apakah respon keluarga sesuai dengan kriteria standart yang telah ditetapkan.
Apakah tujuan yang ttelah dicapai sudah menggambarkan focus keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai