Anda di halaman 1dari 8

Aulia Annas Mufti

Alih Jalur
15250186
Tugas Kesehatan Lingkungan dan Epidiomologi

Persyaratan Rumah Sehat dan Jenis-jenis Jamban


A. Persyaratan Rumah Sehat
Rumah adalah struktur fisik atau bangunan sebagai tempat berlindung, dimana
lingkungan dari struktur tersebut berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu (WHO dalam
Keman, 2005).
Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik,
kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah
(Depkes RI, 2003). Dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat
berlindung dan beristirahat yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik,
mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat memperoleh derajat
kesehatan yang optimal.
Rumah sehat menurut Winslow dan APHA (American Public Health
Association) harus memiliki syarat, antara lain:
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan
(ventilasi), ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan/suara yang
mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan nyaman bagi
masing-masing penghuni rumah, privasi yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, lingkungan tempat
tinggal yang memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan,
cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah. Termasuk dalam persyaratan ini
antara lain bangunan yang kokoh, terhindar dari bahaya kebakaran, tidak
menyebabkan keracunan gas, terlindung dari kecelakaan lalu lintas, dan lain
sebagainya.
Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah
sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan kesehatan perumahan. meliputi 3
lingkup kelompok komponen penilaian, yaitu :
a. Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai,
ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan pencahayaan.
b. Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, pembuangan kotoran,
pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah.
c. Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela ruangan dirumah,
membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja ke jamban, membuang
sampah pada tempat sampah.
Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:
1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
 Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3
 Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
 Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.
2. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai
berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana
ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara di kamar mandi dan tempat
cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus
dilengkapi dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu,
ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan
ruang bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi
seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°
b.Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam.
d.Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari
luas lantai.
6. Binatang penular penyakit Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7. Air
Tersedia air bersih dengan kapasitas minimal 60 lt/hari/orang. Kualitas air
harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
9. Limbah
Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. Sedangkan limbah padat
harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran
terhadap permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua
orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun. Masalah
perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan
dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga
negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki
rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”

Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat
menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai
tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus
mempunyai fungsi sebagai :
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
B. JENIS-JENIS JAMBAN SEHAT
Jamban keluarga adalah suatu bangunan untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat
tertentu dan tidak menjadi penyebab suatu penyakit serta tidak mengotori
permukaan (Fauzia, 2000).
Jamban merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk digunakan sebagai
tempat buang air besar. Berbagai jenis jamban yang digunakan dirumah tangga,
sekolah, rumah ibadah, dan lembaga-lembaga lainnya. Berdasarkan Kesehatan No.
852 Tahun 2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat,
jamban sehat adalah suatu fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit. Sementara pengertian kotoran
manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan harus
dikeluarkan dari dalam tubuh, zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh
berbentuk tinja, air seni, dan CO2 (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Chayatin (2009), jenis-jenis jamban dibedakan berdasarkan
kontruksi dan cara menggunakannya yaitu:
1. Jamban Cemplung
Bentuk jamban ini adalah yang paling sederhana. Jamban cemplung ini hanya
terdiri atas sebuah galian yang di atasnya diberi lantai dan tempat jongkok. Lantai
jamban ini dapat dibuat dari bambu atau kayu, tetapi dapat juga terbuat dari batu
bata atau beton. Jamban semacam ini masih menimbulkan gangguan karena
baunya.

Gambar 1 Jamban Cemplung


2. Jamban Plengsengan
Jamban semacam ini memiliki lubang tempat jongkok yang dihubungkan oleh
suatu saluran miring ke tempat pembuangan kotoran. Jadi tempat jongkok dari
jamban ini tidak dibuat persis di atas penampungan, tetapi agak jauh. Jamban
semacam ini sedikit lebih baik dan menguntungkan daripada jamban cemplung,
karena baunya agak berkurang dan keamanan bagi pemakai lebih terjamin.

Gambar 2 Jamban Plengsengan


3. Jamban Bor
Dinamakan demikian karena tempat penampungan kotorannya dibuat dengan
menggunakan bor. Bor yang digunakan adalah bor tangan yang disebut bor auger
dengan diameter antara 30-40 cm. Jamban bor ini mempunyai keuntungan, yaitu
bau yang ditimbulkan sangat berkurang. Akan tetapi kerugian jamban bor ini adalah
perembesan kotoran akan lebih jauh dan mengotori air tanah.

Gambar 3 Jamban Bor


4. Angsatrine (Water Seal Latrine)
Di bawah tempat jongkok jamban ini ditempatkan atau dipasang suatu alat yang
berbentuk seperti leher angsa yang disebut bowl. Bowl ini berfungsi mencegah
timbulnya bau. Kotoran yang berada di tempat penampungan tidak tercium baunya,
karena terhalang oleh air yang selalu terdapat dalam bagian yang melengkung.
Dengan demikian dapat mencegah hubungan lalat dengan kotoran.

Gambar 4 Jamban Angsatrine (Leher Angsa)

5. Jamban di Atas Balong (Empang)


Membuat jamban di atas balong (yang kotorannya dialirkan ke balong) adalah
cara pembuangan kotoran yang tidak dianjurkan, tetapi sulit untuk
menghilangkannya, terutama di daerah yang terdapat banyak balong. Kebiasaan
dapat diteruskan dengan persyaratan sebagai berikut:
a) Air dari balong tersebut jangan digunakan untuk mandi
b) Balong tersebut tidak boleh kering
c) Balong hendaknya cukup luas
d) Letak jamban harus sedemikian rupa, sehingga kotoran selalu jatuh
di air
e) Ikan dari balong tersebut jangan dimakan
f) Tidak terdapat sumber air minum yang terletak sejajar dengan jarak
15 meter
g) Tidak terdapat tanam-tanaman yang tumbuh di atas permukaan air
Gambar 5 Jamban Empang
6. Jamban Septic Tank
Septic tank berasal dari kata septic, yang berarti pembusukan secara anaerobic.
Nama septic tank digunakan karena dalam pembuangan kotoran terjadi proses
pembusukan oleh kuman-kuman pembusuk yang sifatnya anaerob. Septic tank
dapat terdiri dari dua bak atau lebih serta dapat pula terdiri atas satu bak saja dengan
mengatur sedemikian rupa (misalnya dengan memasang beberapa sekat atau
tembok penghalang), sehingga dapat memperlambat pengaliran air kotor di dalam
bak tersebut. Dalam bak bagian pertama akan terdapat proses penghancuran,
pembusukan dan pengendapan. Dalam bak terdapat tiga macam lapisan yaitu:
a. Lapisan yang terapung, yang terdiri atas kotoran-kotoran padat
b. Lapisan cair
c. Lapisan endap

Gambar 6 Jamban Septic Tank

Anda mungkin juga menyukai