4. Keselamatan
Rumah sehat juga adalah rumah yang aman dari bahaya fisik. WHO menyebutkan
beberapa kriteria rumah aman yang cocok diterapkan di Indonesia:
•Detektor asap. Rumah yang baik sebaiknya dipasang detektor asap, terutama di dapur
dan tempat lain yang ada aktivitas dengan api.
•Pengaman tangga. Tangga harus diberi pengaman, terutama agar anak-anak tidak
mengalami kecelakaan.
•Pelindung jendela (teralis). Terutama di lantai atas bagi rumah bertingkat, jendela
sebaiknya dipasang teralis.
5. Aksesibilitas
Rumah sehat bukan hanya bagi masyarakat biasa, tapi juga hak bagi penyandang disabilitas.
Beberapa hal mengenai aksesibilitas dalam rumah sehat menurut WHO:
•Rumah sehat harus mendukung aktivitas sehari-hari penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan
misalnya dengan ruangan yang luas, pemberian ramp untuk akses kursi roda, dan sebagainya.
•Cidera yang paling sering dialami penyandang disabilitas adalah jatuh. Sehingga, aksesibilitas
rumah harus mendukung agar penyandang disabilitas tidak mudah jatuh karena kondisi rumah.
•Rumah sehat dengan aksesibilitas yang baik penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan
memberi efek psikologis yang positif bagi penyandang disabilitas.
6. Lainnya
Selain 5 faktor utama di atas, ada faktor lain yang harus dipenuhi agar rumah menjadi rumah sehat.
Hal-hal tersebut yaitu:
•Tersedia air minum yang berkualitas dan sesuai standar.
•Kualitas udara yang baik.
•Rumah bebas asap rokok dan residu-residu rokok di kain, furnitur, lantai, dan sebagainya.
•Rumah tidak terletak di kawasan yang bising.
•Material dan lingkungan rumah harus memperhatikan standar dan peraturan yang ada, terutama
untuk bahan asbes, timah, dan radon.