Pengalaman kerja:
1. Dosen di Universitas Kader Bangsa Tahun 2014 -2020
2. Instruktur P3K di PJTKI sampai sekarang
3. Kepala pemrogram studi SMK bidang keperawatan di Pondok Pesantren Ma’ariful Ulum
Banyuasin sampai sekarang
• C E G A H S T U N T I N G C I P TA K A N
G E N E R A S I S E H AT A K T I F D A N
PRODKTIF
2
Stunting Merupakan Kegawat-daruratan Nasional 1
dari 3 Anak di Indonesia Menderita Stunting
3
PERBANDINGAN PREVALENSI BALITA STUNTING PER
KABUPATEN/KOTA
Tahun 2017 (PSG)
Tahun 2018 (e-PPGBM)
39.23
37.58 37.58 37.00
35.63 34.36
34.08
32.23 32.50 32.36 31.76 32.14 31.48 31.71
31.29 31.02 30.92
30 29.92 29.97 30.84 28.75
28.15 27.14 28.90 28.58
28.31 27.86 28.52 28.09
27.24 25.79 25.93 27.23 27.06 27.95
24.99 25.79 26.33 26.15 26.62
25.71 23.79 24.59 25.89
24.50 25.15 22.93 22.32 24.23
21.81 23.82 23.97 22.70
21.21 21.42 22.15 22.08 22.55
20.97 21.04 21
20.29 19.49
19.34 17.87 17.70
13.41 13.81
5.65
PREVALENSI BALITA STUNTING DI PROV. JATENG TH. 2017 : 28,5 %, TAHUN 2018 : 24,43 %
4
GAMBARAN BALITA STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS GABUS II
NO DESA SA SA R A N JUMLAH %
1 PA N DA N H A R U M 501 22 4.39
2 GABUS 314 17 5.41
3 TUNGGULREJO 393 20 5.09
4 BENDOHARJO 319 13 4.08
5 KAL IPANG 283 19 6.71
6 KARANGREJO 327 17 5.20
7 BANJAREJO 436 18 4.13
TOTAL 2573 126 4.89
5
KABUPATEN LOKUS PENURUNANSTUNTING 2018
DIJAWATENGAH Kab. Grobogan
1. TERMAS
• JATENG 2.
3.
SINDUREJO
RAMBAT
TH 2020 TAMBAH 4. JUWORO
1. Cilacap 5. KARANG ANYAR
EMPAT KABUPATEN : Dukuhseti
6. GEYER
2. Banyumas 1. PATI
Keling Puncel
Kenanti
7.
8.
LEDOKDAWAN
SIDOREJO
Bangsri Tayu Sluke
9. KARANGHARJO
3. Purbalingga
Kragan
Pamotan
10. PUTATSARI
4. Kebumen 3. SRAGEN
Pecangaan
Kedung
Pati
Daweh Jakenan
Kudus Sulang
Welahan Jekulo
5. Wonosobo Demak
Sukolilo
Todanan
Ngawen Blora
Kunduran
Kendal Semarang Dempet Klam bu
6. Klaten Tegal
Pemalang
Pekalongan
Batang
Subah
Cepiring
Kaliwungu
Gubug Godong
Grobogan
Purwodadi
Wirosari
Kradenan
Wullung
Ce
W eleri
7. Grobogan
Losari Brebes Sukalila Comal Sragi
Tanjung Limpung
Kramat
Randublatung
Adiwerna Kedungwuni Boja Ungaran
Pejagan Bandar Sukorejo
Kajen Doro Bawang Kedungjati Juwangi
Gundih
Kers ana
Slawi
Ketanggungan Bantarbolang Bawen
Bandungan Wonos egoro
9. Demak Bantarkawung
Bumiayu
Bumijawa Belik
Bobotsari
Wanayasa
Wanadadi
Karangkobar
Wonosobo
Kretek
Temanggung
Secang Ngablak
Kopeng Sruwen
Boyolali
Simo
Solo
Masaran
Kebakkramat
Baturaden Selo Kartosuro
Ujungbarang Karanganyar
Purbalingga Magelang
10. Pemalang Wanareja
Majenang
Purwokerto
Sokaraja
Rakit Banjarnegara Selokromo
Kepil Mungkid
Blondo Delanggu Karangpandan
Jumapolo
Tawangmangu
Ajibarang Wadaslintang Muntilan
Mandiraja Salaman Sukoharjo
Karangpucung
Klampok Borobudur Klaten
Wonogiri Jatisrono
Jawa Sidareja
Rawalo
Buntu
Banyumas
Sumpiuh
Tambak
Gombong Kemiri
Purworejo Pram banan
Bayat Ngadirejo Purwantoro
W angon
Barat Kebumen Butuh
Puring
Petanahan
Prem bun
Kutoarjo
W uryantoro
Gumilir
Slarang Adipala
Bodo Grabag DI Yogyakarta
Ambal Mirit Baturetno
Cilacap Karangbolong
Giriwoyo
Pracimantoro
TH 2019 TAMBAH
Nusakambangan
SATU KABUPATEN
PEKALONGAN
6
STRUKTUR PENDUDUK & PELUANG BONUS DEMOGRAFI
7
Stunting adalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis
8
Cara Penilaian Status Stunting
Penilaian dilakukan secara antropometri berdasarkan indeks nilai z-skor tinggi badan menurut
umur (TB/U) (Kemenkes 2010): < -3 SD (sangat pendek) -3 SD s/d < -2 SD (pendek) -2
SD s/d 2 SD (normal) > 2 SD (tinggi)
9
HUBUNGAN STUNTING DAN
PERKEMBANGAN
OTAK
Perkembangan otak anak yang sehat dan bergizi baik lebih baik dibandingkan anak
yang stunting
10
Penyebab stunting di
Indonesia Multi-dimensional
Terbatasnya layanan kesehatan
Praktek pengasuhanyg tdk baik termasuk layanan ANC, PNC, &
Kurang pengetahuan ttg kesehatan & pembelajarandini berkualitas
gizi sebelum& pd masa kehamilan 1 dari 3 anak usia 3-6 thn tidak
55%anak usia 0-6 bln tidak mendpt terdaftara di PAUD
ASI eksklusif (Susenas, 2015) 2 dari 3 bumil belummengkonsumsi
1 dari 3 anak usia 6-23 bln tdk suplemen besi yg memadai
menerima MP-ASI tepat (SDKI,2012) Menurunnya tingkat kehadiran anak
di Posyandu (dr 79%di 2007 menjadi
64%di 2013)
Tdk mendpt akses yg memadai ke
layanan imunisasi
11
Akibat Stunting
12
13
STUNTING BISA DICEGAH DENGAN MEMASTIKAN
KESEHATAN YANG BAIK DAN GIZI YANG
CUKUP PADA PERIODE 1000 HARI PERTAMA
KEHIDUPAN
MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
15
Kerangka Penanganan Stunting
Intervensi yang ditujukankepada anak
Intervensi gizi dalam1.000 Hari Pertama Kehidupan(HPK).
1 Spesifik
(Bila cakupan 90%,
berkontribusi
Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh
sektor kesehatan. Intervensispesifik
bersifat jangka pendek, hasilnya dapat
20-30%)
dicatat dalamwakturelatif pendek.
2 Sensitif
(berkontribusi 70-
kegiatan pembangunan diluar sektor
kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat
80%) umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK.
16
Intervensi Percepatan
Perbaikan Gizi Multisektor
Intervensi Gizi Spesifik (Kesehatan) Intervensi Gizi Sensitif (Non-Kesehatan)
18
Contoh Pencegahan Stunting
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
1 Kesehatan Ibu dan Anak • Pemeriksaan kehamilan (4x) • Pengolahan gizi seimbang
• Pemberiaan Pil Fe keluarga.
• Pertolongan persalinan oleh • Pemantauan minum pil Fe.
tenaga kesehatan • Menerapkan ASI-Ekslusif.
• Pemeriksaan masa nifas ( 3 x) • Menerapkan MP-ASI
• IMD (Inisiasi Menyusu Dini) : • Konsumsi garam beryodium
Colostrum, ASI Eklusif, MP-ASI. • Pencegahan malaria
• Imunisasi lengkap • Pencegahan kecacingan
• Pemberian obat cacing dan obat
malaria
19
Contoh Pencegahan Stunting
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
• Menyiapkan • Penerbitan akte kelahiran, KTP, KK
form keterangan • Pemberian Kartu Jaminan Sosial
proses kelahiran • BPJS
• Program subsidi keluarga miskin:
3 Perlindungan Sosial • KIS
• KIP
• PKH
• Beras miskin
20
TERIMAKASIH
AYO HIDUP SEHAT SEHAT
DIAWALI DARI SAYA