DINAS KESEHATAN
KABUPATEN GORONTALO UTARA
PRESENTASE STUNTING PER PUSKESMAS
KABUPATEN GORONTALO UTARA
TAHUN 2020, 2021, 2022
40 37.33
36.26 TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022
35 32.06
30.98
30
25.72 26.45
25 22.21 22.82
21.44 20.74 21.63
19.5 19.76 19.67
20 19.63
16.72 17.1
15.12
17.48 18.14
17.47
16.0315.23 16.67 14.49 16.43 16.38
14.61 14.57 15.42 15.93
15 12.2
13.53 13.47
12.28 12.47
11.75
13.75
12.38
10.34 10.69 11.11 11.05 10.16
10.79
10 8.58 9.49
7.12
5
0
0
M
A
I LE G
O P O H
U AT ATA G
E E K
T O LO
M
O NA
G
O G
A
G
IO
U Y N E A A R G R O P A U IA N N N
L O A D AT B G N G W L T A U O
E L U I N O E L L
H LO O D D LA LA N
G
T U P H P U
T I
D
U O
L
O A T I A O
IL IY C. TU M I LO T
H TAHUN
KE 2021
DATA INTERVENSI STUNTING
DESA IBARAT KAB GORUT
AGUSTUS – DESEMBER 2022
SEKSI KKPPKBG DIKES PROVINSI GORONTALO
LULUS STUNTING KARENA USIA
NO NAMA ANAK TANGGAL LAHIR STATUS STUNTING STATUS GIZI
1 NAT 17 NOVEMBER 2017 PENDEK GIZI BAIK
2 MDK 4 DESEMBER 2017 PENDEK GIZI KURANG
3 AU 6 NOVEMBER 2017 NORMAL GIZI KURANG
BALITA YANG KELUAR DARI STUNTING KARENA UMUR, SEBAGIAN BESAR MASIH
MEMILIKI MASALAH DALAM KONDISI GIZI DAN TINGGI BADANNYA. PERLU ADA
LANJUTAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI BAGI ANAK YANG SUDAH KELUAR DARI
STUNTING KARENA UMUR TAPI MASIH MEMILIKI MASALAH GIZI
ANAK YANG LULUS STUNTING
TINGGI BADAN PERUMUR (TB/U) NORMAL
NO NAMA ANAK TANGGAL LAHIR TB/U STATUS GIZI
1 DAD 13 DESEMBER 2019 NORMAL GIZI KURANG
2 NAH 9 NOVEMBER 2021 NORMAL GIZI KURANG
3 NPU 18 SEPTEMBER 2018 NORMAL GIZI BAIK
4 NAK 26 MARET 2018 NORMAL GIZI BAIK
5 AS 25 SEPTEMBER 2019 NORMAL RISIKO GIZI LEBIH
6 FA 07 MARET 2018 NORMAL GIZI BAIK
7 ND 23 OKTOBER 2021 NORMAL GIZI BAIK
BALITA NOMOR 3 – 7 PADA TABEL DIATAS, SUDAH BISA KELUAR DARI STUNTING KARENA SUDAH MENCAPAI TINGGI BADAN
YANG NORMAL DENGAN GIZI YANG BAIK. SEDANGKAN ANAK No. 1 -2 PADA TABEL DIATAS, SUDAH BISA KELUAR DARI
STUNTING TAPI TETAP DENGAN PEMANTAUAN DAN INTERVENSI MENAIKKAN STATUS GIZINYA
Persentasi Kenaikan Berat Badan
PERSENTASI
Jumlah :
Naik BB : 26
Tetap BB : 1
Turun BB : 5
16%
Interpretasi Hasil : 3%
- Intervensi selama enam bulan NAIK BERAT BADAN
secara umum mampu menaikkan TETAP BERAT BADAN
berat badan balita stunting TURUN BERAT BADAN
2. Beberapa ibu dari anak yang stunting telah diikutkan dalam kelas ibu balita dan sudah
mulai mempraktekkan pemberian makanan yang sesuai
3. Koordinasi Lintas sektor sudah terjalin dengan baik dalam intervensi stunting di Desa
Ibarat sesuai dengan tupoksi masing- masing
1. Pemberian makan pada anak masih belum beragam jenisnya, hanya nasi dan lauk saja
2. Sebagian besar anak STATUS GIZI nya rendah walaupun sudah diintervensi
3. Semua anak stunting di desa Ibarat tinggal serumah dengan bapak yang perokok
4. Beberapa anak sakit diatas 3 hari dengan berbagai penyebab sehingga mengganggu
pertumbuhannya
1. Melanjutkan penimbangan dan pengukuran Tinggi Badan setiap 2 minggu pada semua anak stunting
oleh petugas gizi puskesmas
2. Membuat kelas ibu balita untuk ibu dan pengasuh anak balita stunting dengan materi utama cara
pemberian makanan bergizi pada anak dengan bahan lokal yang ada di desa ibarat
3. Melakukan konseling berhenti merokok pada anggota keluarga yang masih merokok di rumah balita
stunting
4. Melakukan pemeriksaaan SDIDTK pada semua anak stunting dengan menggunakan KPSP untuk
melihat perkembangan anak sesuai umur
5. Mengoptimalkan dan mengevaluasi cakupan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di
desa Ibarat
6. Membina koordinasi dengan LS terkait agar semua anak stunting memiliki jaminan kesehatan
7. Mengupayakan adanya skrining TB pada anak yang tinggal serumah dengan penderita TB
8. Mengupayakan semua anak balita mendapatkan jaminan kesehatan karena rentan dengan sakit dan
stunting
MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK DAN GIZI YANG CUKUP
PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
2/15/2018
MAKANAN PENDAMPING ASI TIDAK HANYA TEKAIT DENGAN KETERSEDIAAN
MAKANAN TAPI 6 SYARAT DI BAWAH INI:
minus
karbo + sayur protein
karbo
hewani
KONSEP PELAKSANAAN
Tempat memasak
Pemberian Makanan dilaksanakan di rumah salah
satu warga atau di tempat Pelaksanaan PMT ibu hamil
tambahan diberikan di
yang disepakati bersama dapat terintegrasi dengan
tempat pelaksanaan
seperti posyandu, rumah kelas ibu hamil, dll
posyandu, dll
kader, atau lainnya