2
PERBANDINGAN PREVALENSI BALITA STUNTING PER KABUPATEN/KOTA
Tahun 2017 (PSG) 39.23
37.58 37.58 37.00
Tahun 2018 (e-PPGBM) 35.63
34.36
34.08
32.23 32.50
31.29 31.02 32.36 31.76 32.1430.84 31.71
30.92 31.48
30.00 29.92 29.97
28.15 28.31 28.90 28.58
27.86 282.582.727.95 28.09
27.24 27.23 26.33 27.06
25.79 25.79 27.1426.62 5
252.953.7 25.15 26.15 25.89
24.59
242.540.9 24.23
23.8223.79 23.97 22.70 22.93 22.55
9 21.81 1 22.32
20.97 21.21 22.1522.08 21.00
20.29 212.014.4
19.34 19.49
2
17.87 17.70
13.41 13.81
5.65
PREVALENSI BALITA STUNTING DI PROV. JATENG TH. 2017 : 28,5 %, TAHUN 2018 : 24,43 %
3
STRUKTUR PENDUDUK & PELUANG BONUS
DEMOGRAFI
4
Stunting adalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis
standar
pertumbuhan anak normal seusianya (WHO)*
5
CARA PENILAIAN STATUS STUNTING
Penilaian dilakukan secara antropometri berdasarkan indeks nilai z-skor tinggi badan menurut
umur (TB/U) (Kemenkes 2010): < -3 SD (sangat pendek) -3 SD s/d < -2 SD (pendek) -2 SD
s/d 2 SD (normal) > 2 SD (tinggi)
6
HUBUNGAN STUNTING DAN PERKEMBANGAN OTAK
Perkembangan otak anak yang sehat dan bergizi baik lebih baik dibandingkan
anak yang stunting
7
PENYEBAB STUNTING DI INDONESIA MULTI-DIMENSIONAL
Terbatasnya layanan kesehatan
Praktek pengasuhan yg tdk baik termasuk layanan ANC, PNC, &
Kurang pengetahuan ttg kesehatan & pembelajaran dini berkualitas
gizi sebelum & pd masa kehamilan 1 dari 3 anak usia 3-6 thn tidak
55% anak usia 0-6 bln tidak mendpt terdaftara di PAUD
ASI eksklusif (Susenas, 2015) 2 dari 3 bumil belum
1 dari 3 anak usia 6-23 bln tdk mengkonsumsi
menerima MP-ASI tepat (SDKI,2012) suplemen besi yg memadai
Menurunnya tingkat kehadiran anak
di Posyandu (dr 79% di 2007 menjadi
64% di 2013)
Tdk mendpt akses yg memadai ke
layanan imunisasi
Kurangnya akses ke bahan
makanan bergizi
Kurangnya akses ke air bersih
1 dari 3 ibu hamil anemia dan sanitasi
Bahan makanan mahal 1 dari 5 rumah tangga masih BAB di
ruang terbuka
1 dari 3 rumah tangga belum memiliki
akses ke air minum bersih
8
DAMPAK STUNTING
AKIBAT STUNTING
1
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan
Spesifik
(Bila cakupan ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan.
90%, Intervensi spesifik bersifat jangka pendek,
berkontribusi hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif
20-30%) pendek.
17
CONTOH PENCEGAHAN STUNTING
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
1 Kesehatan Ibu dan Anak • Pemeriksaan kehamilan (4x) • Pengolahan gizi seimbang
• Pemberiaan Pil Fe keluarga.
• Pertolongan persalinan oleh • Pemantauan minum pil Fe.
tenaga kesehatan • Menerapkan ASI-Ekslusif.
• Pemeriksaan masa nifas ( 3 • Menerapkan MP-ASI
x) • Konsumsi garam
• IMD (Inisiasi Menyusu Dini) : beryodium
Colostrum, ASI Eklusif, MP-ASI. • Pencegahan malaria
• Imunisasi lengkap • Pencegahan kecacingan
• Pemberian obat cacing dan obat
malaria