Anda di halaman 1dari 4

Definisi Rumah Tinggal

1. Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan
juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari
berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat dimengerti sebagai tempat
perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga.
Di dalam rumah, penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia
ini. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi
kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah harus
memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa
hidupnya. (Frick,2006:1).

2. Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan


kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses
sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan
yang berlaku di dalam suatu masyarakat.Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang
berlaku bagi warganya.Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan
perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat.
(Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148).

LATAR BELAKANG PERANCANGAN

Terminologi Rumah TinggalRumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian
dan sarana pembinaan keluarga. (UU No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman).Menurut
Turner (dalam Jenie 2001 : 45) fungsi rumah tinggal terbagimenjadi tiga defenisi utama, yaitu :
a. Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang diwujudkan pada kualitas hunian
atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan
agar penghuni dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi diri dari iklim setempat.
b. Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity) keluarga untuk berkembang dalam
kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi pengemban keluarga. Kebutuhan berupa
akses ini diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja
guna mendapatkan sumber penghasilan.
c. Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya. keadaan keluarga di
masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan perumahan
yang ditempati serta jaminan keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan (the form of
tenure).
Dalam pandangan masyarakat umum, rumah memiliki arti sebagai bangunan yang dijadikan tempat
tinggal selama jangka waktu tertentu oleh makhluk hidup. Namun secara garis besar menurut teori fungsi
dan utilitas,rumah memiliki kriteria-kriteria umum (Doxiadis dalam Dian, 2009) yaitu :
a. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.
b. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusia.
c. Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit.
d. Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar yang mungkin terjadi.
e. Rumah merupakan mediasi antara manusia dan dunia luar.
f. Rumah merupakan tempat manusia mendapatkan kekuatan / semangat kembali.
g. Rumah harus menunjukan unsur tempat tinggal

Kriteria Rumah Sehat Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut:
1. Bahan bahan bangunan
Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat yang dapat membahayakan kesehatan,
antara lain:
Debu total kurang dari 150 mg per meter persegi;
Asbestos kurang dari 0,5 serat per kubik, per 24 jam;
Timbal (Pb) kurang dari 300 mg per kg bahan;
Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme
patogen.
2. Komponen dan penataan ruangan
Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;
Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah
dibersihkan;
Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;
Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;
Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;
Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh
ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.
4. Kualitas udara
Suhu udara nyaman, antara 18 30 oC;
Kelembaban udara, antara 40 70 %;
Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm per 24 jam;
Pertukaran udara 5 kali 3 per menit untuk setiap penghuni;
Gas CO kurang dari 100 ppm per 8 jam;
Gas formaldehid kurang dari 120 mg per meter kubik.
5. Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.
6. Vektor penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.
7. Penyediaan air
Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter per orang setiap hari;
Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum menurut
Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.
8. Pembuangan Limbah
Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau,
dan tidak mencemari permukaan tanah;
Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemari
permukaan tanah dan air tanah.
9. Kepadatan hunian
Luas kamar tidur minimal 8 meter persegi, dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.

Menurut Benny Puspantoro, dalam buku Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat, baik
bangunan rumah maupun gedung mempunyai struktur pendukung utama yang sama yaitu terdiri
dari: fondasi, rangka bangunan, dan atap. Ketiga pendukung utama tersebut harus memiliki empat
syarat di bawah ini.

Syarat pertama, pendukung utama bangunan harus kuat. Suatu bangunan harus mempunyai
konstruksi yang kuat, untuk melindungi penghuni dari bahaya keruntuhan dan juga agar penghuni
dapat merasa tentram tinggal di dalamnya.

Untuk memperoleh dan menjamin konstruksi yang kuat, dapat dilakukan hitung-hitungan mekanika
dan perencanaan struktur yang benar dan teliti dengan angka keamanan yang cukup.

Syarat kedua adalah tahan lama. Suatu bangunan harus direncanakan mempunyai umur yang
panjang. Bila rumah mempunyai umur yang panjang (awet) tentu akan membuat penghuni merasa
senang.

Untuk mendapatkan rumah yang tahan lama, harus diperhatikan dalam hal pemakaian bahan-bahan
bangunannya yang bermutu dan berkualitas baik, serta cara melaksanakan pekerjaan yang betul
sesuai prosedur yang benar.

Untuk dua syarat ini, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan pihak ahli.
Syarat ketiga adalah keindahan. Keindahan pada konstruksi bangunan rumah bertujuan
memberikan kebangan kepada penghuninya dan juga menambah nilai bangunan tersebut.

Terakhir adalah syarat kesehatan. Anda akan tinggal di rumah dalam waktu lama bukan? Untuk
itu, syarat keempat yakni faktor kesehatan harus diperhatikan oleh setiap calon pembeli.

Caranya, dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan, seperti: bagaimana


pembuangan air kotor (sanitasi), sampah, dan juga mempertimbangkan iklim, arah angin, sinar
matahari, keadaan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai