Anda di halaman 1dari 33

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

RUMAH SEHAT

Dr. Kholis Ernawati, MKes


Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
KISI – KISI MK. RUMAH SEHAT
• Mengapa Sanitasi Dasar Pemukiman Perlu diperhatikan
• Pengertian Rumah, Perumahan Dan Permukiman
• Fungsi Rumah
• Rumah Sehat
• Komponen Yang Harus Dimiliki Rumah Sehat
• Persyaratan Kesehatan Perumahan Dan Lingkungan Pemukiman Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999)
• Keterkaitan Rumah Sehat Dengan
Taraf Kesehatan
• Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi TB ( PPI – TB ) Pada UPK --- Kontrol
Lingkungan
• Kaitan Kondisi Rumah Dengan Tuberkulosis Di Gorontalo
• Penilaian Kesehatan Rumah Pada Berkas Studi Kasus
MENGAPA
SANITASI DASAR PERMUKIMAN
PERLU DIPERHATIKAN ?
Adapted from HL Blum, Planning for Health Sciences, NY., 1981
Pengaruh Lingkungan terhadap timbulnya penyakit :

• Faktor penunjang terjadinya penyakit (predisposing factor)


• Penyebab langsung timbulnya penyakit
• Media transmisi penyakit
• Faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit
Komponen-komponen lingkungan merupakan wahana/media
penyebaran penyakit/gangguan kesehatan.

Physical Noise, radiation, ionizing

Pesticide, air pollutant, water


Chemical pollutant, food colouring
Env Components
(Deseases Agent)
Biological Bacterial

Phych-social Socio – environment ???


Udara
Air
Makanan
Tanah
MEDIA Vektor
Manusia
Penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan :
1. Water borne desease
2. Air borne desease
3. Vektor borne desease
4. Food borne desease
5. Man borne desease
Pengertian Rumah, Perumahan dan
Permukiman
• Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman:
− Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga.
− Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempal tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana lingkungan.
− Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
− Satuan lingkungan permukiman adalah kawasan perumahan dalam
berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana
dan sarana lingkungan yang terstruktur.
− Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
− Rumah sebagai bangunan merupakan bagian dari suatu
Permukiman yang utuh, dan tidak semata-mata merupakan tempat
bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan, dan
pengaruh fisik belaka, melainkan juga merupakan tempat tinggal,
tempat beristirahat setelah menjalani perjuangan hidup sehari-
hari. (C. Djemabut Blaang, Perumahan dan Permukiman, 1986: 28),
− Permukiman adalah satuan kawasan perumahan lengkap dengan
prasarana lingkungan, prasarana umum, dan fasilitas sosial yang
mengandung keterpaduan kepentingan dan keselarasan
pemanfaatan sebagai lingkungan kehidupan.
− Perumahan dan pemukiman merupakan kesatuan fungsional,
sebab pembangunan perumahan harus berlandaskan suatu pola
pemukiman yang menyeluruh, yaitu tidak hanya meliputi
pembangunan fisik rumah saja, melainkan juga dilengkapi dengan
prasarana lingkungan, sarana umum dan fasilitas sosial, terutama
di daerah perkotaan yang mempunyai permasalahan majemuk dan
multidimensional.
Rumah
• Definisi:
− Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan
area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan
sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992).
− Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan
jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan kelu arga dan individu (Komisi WHO Mengenai
Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
• Fungsi Rumah (Azwar, 1996 ; Mukono, 2000)
− Tempat untuk melepaskan lelah
− Tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan diantara
anggota keluarga,
− Tempat berlindung dan menyimpan barang berhar ga, dan
rumah juga merupakan status lambang social
• Sehat (menurut WHO) : Keadaan sehat jasmani, rohani &
sosial yang baik dan lengkap bukan hanya terhindar dari
penyakit dan kelemahan.
• Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan
beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang
menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan
sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja
secara produktif. Oleh karena itu keberadaan perumahan
yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar
fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
• Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan
prasarana dan saran a yang terkait, seperti penyediaan air
bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan
tersedianya pelayanan sosial (Krieger and Higgins, 2002).
Definisi Rumah Sehat
1. Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah
dari udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang
nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.;
2. Memenuhi kebutuhan kejiwaan;
3. Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu
memiliki penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan
saluran pembuangan air limbah yang saniter dan memenuhi syarat
kesehatan; serta
4. Melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan bahaya kebakaran, seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga
yang tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek listrik,
keracunan, bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas

(Sanropie, 1992; Azwar, 1996).


Komponen yang harus dimiliki rumah sehat
(Ditjen Cipta Karya, 1997)

1.Fondasi yang kuat untuk mene ruskan beban bangunan ke tanah dasar,
memberi kestabilan bangunan , dan merupakan konstruksi penghubung
antara bagunan dengan tanah;
2.Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan
dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, unt uk rumah panggung dapat
terbuat dari papan atau anyaman bambu;
3.Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya
sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai;
4.Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga
atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari
luar, serta menjaga kerahasiaan ( privacy) penghuninya;
5.Langit -langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum
2,4 m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau
gipsum; serta
6.Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta
melindungi masuknya debu, angin dan air hujan.
Persyaratan Kesehatan Perumahan Dan
Lingkungan
Pemukiman Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan
(Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999)
Persyaratan Rumah Sehat dibagi menjadi 3 kelompok
aspek:
1)Aspek komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding,
lantai, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan
pencahayaan.
2)Aspek sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih,
pembuangan kotoran, pembuangan air limbah, sarana
tempat pembuangan sampah.
3)Aspek perilaku penghuni, meliputi membuka jendela
ruangan dirumah, membersihkan rumah dan halaman,
membuang tinja ke jamban, membuang sampah pada
tempat sampah.
1. Aspek komponen rumah yang memenuhi syarat rumah sehat
adalah:
a. Langit-langit
Dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari atap, harus
menutup rata kerangka atap serta mudah dibersihkan.
b. Dinding
Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding sendiri,
beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul harus dapat
memikul beban diatasnya, dinding harus terpisah dari pondasi
oleh lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik sehingga
dinding terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih tidak
berlumut.
c. Lantai
Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, tidak licin, stabil
waktu dipijak, permukaan lantai mudah dibersihkan. Lantai bukan
dari tanah tp dari bahan yang kedap air sehingga tidak lembab.
d. Pembagian ruangan/ tata ruang
− Ruang untuk istirahat/tidur. Adanya pemisah yang baik antara ruangan
kamar tidur orang tua dengan kamar tidur anak, terutama anak usia
dewasa. Luas kamar sekurangnya 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk
lebih dari 2 orang
− Ruang dapur. Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena asap
dari hasil pembakaran dapat membawa dampak negatif terhadap
kesehatan. Ruang dapur harus memiliki ventilasi yang baik agar
udara/asap dari dapur dapat teralirkan keluar.
e. Kamar mandi dan jamban keluarga. Setiap kamar mandi dan jamban
paling sedikit memiliki satu lubang ventilasi untuk berhubungan dengan
udara luar
f. Ventilasi. Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu
ruangan dan pengeluaran udara kotor suatu ruangan baik alamiah
maupun secara buatan. Ventilasi harus lancar diperlukan untuk
menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan kesehatan. Ventilasi
yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat-syarat, diantaranya:
g. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan.
Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup)
minimum 5%. Jumlah keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.
− Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap
kendaraan, dari pabrik, sampah, debu dan lainnya.
− Aliran udara diusahakan Cross Ventilation dengan menempatkan dua
lubang jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga
proses aliran udara lebih lancar.
g. Pencahayaan
− Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam rumah
merupakan kebutuhan manusia. Penerangan ini dapat diperoleh
dengan pengaturan cahaya alami dan cahaya buatan.Yang perlu
diperhatikan, pencahayaan jangan sampai menimbulkan kesilauan.
− Pencahayaan Alamiah. Penerangan alami diperoleh dengan
masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui jendela, celah
maupun bagian lain dari rumah yang terbuka, selain untuk
penerangan, sinar ini juga mengurangi kelembaban ruangan,
mengusir nyamuk atau serangga lainnya dan membunuh kuman
penyebab penyakit tertentu
− Pencahayaan Buatan. Penerangan dengan menggunakan sumber
cahaya buatan, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya.
h. Luas Bangunan Rumah
Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luas bangunan harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.
Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninyaakan
menyebabkan kepadatan penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat,
disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen, bila salah satu
anggota keluarga terkena penyakit infeksi akan mudah menular kepada
anggota keluarga yang lain. Sesuai kriteria Permenkes tentang rumah
sehat, dikatakan memenuhi syarat jika ≥ 8 m2/ orang.
2. Aspek sarana sanitasi
a. Sarana Air Bersih
b. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat diminum apabila telah dimasak (Chandra,
2009).
c. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas
minimal 60 liter/ orang/hari
d. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun
1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.
b. Jamban (sarana pembuangan kotoran)
− Pembuangan kotoran yaitu suatu pembuangan yang digunakan
oleh keluarga atau sejumlah keluarga untuk buang air besar.
Cara pembuangan tinja, prinsipnya yaitu:
1) Kotoran manusia tidak mencemari permukaan tanah.
2) Kotoran manusia tidak mencemari air permukaan/ air tanah.
3) Kotoran manusia tidak dijamah lalat.
− Jamban tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
− Konstruksi jamban tidak menimbulkan kecelakaan.
c. Pembuangan Air Limbah (SPAL)
− Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah
tangga, industri, dan tempat umum lainnya dan biasanya
mengandung bahan atau zat yang membahayakan kehidupan
manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan (Chandra,
2007).
d. Sampah
− Sampah adalah semua produk sisa dalam bentuk padat,
sebagai akibat aktifitas manusia, yang dianggap sudah
tidak bermanfaat lagi.
− Syarat tempat sampah:
1) Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan
2) Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik seranga atau
binatang lainnya.
STANDARD RUMAH SEHAT

NO PARAMETER STANDARD
1 Air bersih 30-60;60-120;135 lt/or/hr
2 Pembuangan feces 235 gr,25 lt, 15 or, 1.125 m3
3 Pembuangan sampah 350 gr – 1000gr, 4 or, 4 kg
4 Pembuangan air kotor Saluran & sumur peresapan
5 Vektor penyakit, lalat Ada, minimal
6 Nyamuk Ada, minim, jentik (<5cont/100
rmh)
7 Kecoa Telur, ada, minimal
8 Tikus Feces, kencing, ada, minimal
9 Ventilasi 5%, 10%, 20% L.lantai
10 Penerangan 100, 200 lux, 5-20% L.lantai
11 Suhu udara ruangan, luar 18-200 c, 20-250C
12 Luas kamar tidur/orang 4,5 m2
13 Luas rumah/orang 10 m2
14 Kelembaban 40-50%
15 Konstruksi Kuat dan tidak bocor
LUAS RUMAH MINIMAL YANG SEHAT UNT 4 ORG

NO BAGIAN RUMAH LUAS MINIMAL (M2)


1 Km. Keluarga 9
2 Km. Tamu 9
3 Km. Tidur orang tua 9,3
4 Km. tidur tamu 9,3
5 Km. Tidur anak 6
6 Km. Tidur anak 6
7 Km. Makan 4,55
8 R. Cuci 3
9 R. Seterika 3
10 R. Gudang 1,3
11 R. Dapur 4
12 Kamar Mandi - WC 2,52
69,97 = 70
KETERKAITAN RUMAH SEHAT DENGAN
TARAF KESEHATAN
− Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping san
dang dan papan, sehingga rumah harus sehat agar penghuninya dapat
bekerja secara produktif. Konstruksi rumah dan lingkungannya yang
tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko sebagai
sumber penularan berbagai penyakit, khususnya penyakit yang
berbasis lingkungan.
− Berdasar Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilaksanakan
tahun 1995 (Ditjen PPM dan PL, 2002) penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) yang merupakan penyebab kematian terbanyak
kedua dan tuberkulosis yang merupakan peny ebab kematian
terbanyak ketiga erat kaitannya dengan kondisi sanitasi perumahan
yang tidak sehat.
− Penyediaan air bersih dan dan sanitasi lingkungan yang tidak
memenuhi syarat menjadi faktor risiko terhadap penyakit diare
(penyebab kematian urutan nomo r empat) disamping penyakit
kecacingan yang menyebabkan produktivitas kerja menurun.
RUMAH SEHAT DAN DAMPAKNYA

NO PARAMETER DAMPAK
1 Air bersih Water born disease, kanker , kulit, ginjal
2 Pembuangan feces Typus, kolera, disentri, cacing
3 Pembuangan sampah Sarang nyamuk, lalat, tikus
4 Pembuangan air kotor Sarang nyamuk, sumur gali cemar
5 Lalat Typus, kolera, disentri
6 Nyamuk DB, malaria, filiriasis, dll
7 Kecoa
8 Tikus Pes
9 Ventilasi Bronchitis, asma, headstrees
10 Penerangan, suhu Lelah mata, kecelakaan kerja, mudah
lelah
11 Suhu udara ruangan, luar Penyakit pernafasan : TB, ISPA
12 Luas kamar tidur/orang Gangguan psikologis
13 Luas rumah/orang Kurangi privacy
14 Konstruksi Bahaya kecelakaan
STANDARD RUMAH SEHAT DAN PENCEGAHAN
DAMPAKNYA
NO PARAMETER STANDARD DAMPAK PENCEGAHAN

1 Air bersih 30-60;60-120;135 lt/or/hr - Angka kesakitan - Sesuaikan


- Angha kematian standar
2 Pembuangan feces 235 gr,25 lt, 15 or, 1.125 m3
- Epidemi penyakit - Kerja bakti
3 Pembuangan sampah 350 gr – 1000gr, 4 or, 4 kg
menular
4 Pembuangan air kotor Saluran & peresapan - 3M, mengubur,
menguras,
5 Vektor penyakit
menyikat
6 Lalat Terbang
7 Nyamuk Terbang, jentik (<5cont/100 PSN
rmh) Pemberantasan
8 Kecoa Telur, ada TINGGI Sarang Nyamuk
9 Tikus Feces, kencing, ada
10 n Ventilasi 5%, 10%, 20% L.lantai PENGHIJAUAN
11 Peneranga 100, 200 lux, 5-20% L.lantai
12 Suhu udara ruangan 18-200 c, 20-250C
13 Luas kamar 4,5 m2 BAHAN
tidur/orang BANGUNAN
YANG KUAT DAN
14 Luas rumah/orang 10 m2
BAIK
15 Konstruksi Kuat & tidak bocor
Pengendalian dan Pencegahan Infeksi TB (
PPI – TB ) Pada UPK --- Kontrol
Lingkungan
1) Untuk memaksimalkan penggunaan ventilasi alamiah untuk
mengurangi resiko transmisi TB :
a. Semua ruang tunggu pasien, ruangan DOT, tempat pengambilan
sputum sebaiknya diatur di tempat yang berventilasi baik dan area
/ ruang terbuka jika diperlukan
b. Area pendaftaran, kamar periksa, ruang pembuatan sediaan
sputum, rumah singgah TB-MDR dan ruangan beresiko lainnya
akan diatur ulang atau direkonstruksi bila diperlukan
2) Ventilasi mekanik dan atau upper room UVGI pada ruang
pembuatan sediaan sputum yang banyak, ruang tunggu, kamar
periksa, ruang bronkoskopi, ruang otopsi, ruang yang besar
maupun ruang dengan resiko tinggi lainnya dimana ventilasi
alamiah tidak dapat dipergunakan secara efektif
3) Ventilasi mekanik dan peralatan biosafety yang
tersertifikasi yang terjamin, didesain secara profesional,
diawasi, dan dipelihara pada zona resiko tinggi di
laboratorium-laboratorium kultur dan DST.
4)  Manajemen limbah dan sistem pembuangan semua
laboratorium kultur TB dengan renovasi yang diperlukan
perlu ditingkatkan secara gradual sesuai rekomendasi
WHO.
5) Memastikan pemilahan dan sterilisasi limbah sebelum
pembuangan.
6) Manajemen tempat-tempat pemeriksaan mikroskopis di
level perifer yang perlu dijamin dengan adanya
penyediaan guideline, pelatihan, supervisi, dan
penyediaan alat-alat yang diperlukan seperti incinerator
dan container pengumpulan limbah.
7) Memaksimalkan penggunaan ventilasi alamiah dengan
penggunaan jendela-jendela berukuran besar, pintu
berengsel, dan memastikan jendela di dinding
berseberangan bila mungkin. Penggunaan SOP dan
monitoring secara teratur akan dapat memastikan jendela-
jendela dan pintu-pintu tersebut tetap terbuka (untuk
memastikan adanya ventilasi ).
8) Penyediaan kotak dengan lampu UV dan respirator untuk
staf di layanan PMDT perlu dijamin.
9) Pasien TB-MDR dengan BTA positif perlu diberikan masker
bedah.
10) Memastikan semua pasien TB BTA positif dilatih etika
batuk dan penggunaan masker bedah yang benar.
KAITAN KONDISI RUMAH DENGAN TUBERKULOSIS
DI GORONTALO

Variabel TB Paru diambil dari pertanyaan kuesioner yaitu


responden yang pernah didiagnosis menderita TB Paru dalam
12 bulan terakhir melalui pemeriksaan dahak dan/atau foto
paru, oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan).
Tabel 1. Prevalensi TB di Provinsi Gorontalo
Prevalensi TB Total
Ya Tidak
36 1409 1445
2,49% 97,5% 100,0%
Sumber: Hasil Analisis Data 2014

Tabel 3. Hasil analisis Bivariat antara variabel independen dan risiko terjadinya
infeksi TB berdasarkan hasil Riskesdas 2010

Kondisi rumah Sehat 418 13 (3,1%) 0,336


Kebersihan ruang Tidak sehat 1027 23 (2,2%)
keluarga,
Ketersediaan jendela
ruang keluarga,
Pencahayaan alami
ruang keluarga
Kebersihan kamar
tidur, Ventilasi kamar
tidur, dan
Pencahayaan alami
kamar tidur

Sumber: Hasil Analisis Data 2014


PENILAIAN KESEHATAN RUMAH PADA BERKAS
STUDI KASUS
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

1. Status kepemilikan rumah : menumpang/kontrak/hibah/milik sendiri

2. Daerah perumahan : kumuh/padat bersih/berjauhan/mewah

3. Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

? Luas rumah : ……..x……….m2


? Jumlah penghuni dalam satu rumah : ……...orang
? Luas halaman rumah : ……m2
? Bertingkat/tidak bertingkat
? Lantai umah dari : tanah/semen/keramik/dll
? Dinding rumah dari : papan/tembok/kombinasi
? Jambankeluarga: ada/tidak ada
? Tempat bermain: ada/tidak
? Penerangan listrik :………watt
? Ketersediaan air bersih ada/tidak
? Tempat pembuangan sampah ada/tidak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai