Anda di halaman 1dari 51

BANTUAN HIDUP DASAR

1. Bismillahirrahmanirrahim. Saya akan melakukan bantuan hidup dasar untuk


mempertahankan pernapasan dan sirkulasi yang adekuat

2. Mengenali bahaya, mengamankan korban dan lingkungan tempat kejadian


Saya akan mengamankan korban dari lingkungan tempat kejadian

3. Menilai respon korban dengan menepuk2 korban, menilai pernapasan & meraba
denyut arteri karotis (maks 10 detik)
Saya akan menilai respon korban
- *tepuk pundak* pak pak, bangun pak. Tidak ada respon

Saya akan melakukan pengecekan look listen feel


- Tidak ada pergerakan dada
- Tidak ada bunyi napas
- Denyut arteri karotis tidak teraba

4. Mencari bantuan (memanggil org lain atau hubungi unit pelayanan KGD)
Pak/bu, tolong panggilkan ambulan segera
ATAU
*ceritanya nelpon* ada pasien di sini, tolong kirimkan bantuan tenaga, alat, dan obat-
obatan emergensi
5. Bila denyut a.karotis tdk teraba kompresi jantung luar :
Tumit telapak tangan yang satu di pertengahan dada di antara proyeksi 2 puting
susu, tangan satunya di atas telapak tangan satu lagi dengan posisi lengan lurus.
Gerakan kompresi seperti piston
6. Kompresi kedalaman 4-5cm, diberikan 30x kompresi dengan kecepatan
100x/mnt. Kompresi dilakukan cepat, ritmik, ada fase relaksasi dan minimal
interupsi

Saya akan melakukan kompresi pada dada


- Di pertengahan dada
- Kedalaman 4-5cm
- Kecepatan 100x/menit, cepat, ritmik

7. Saya akan membuka jalan napas (airway) dengan mengadahkan kepala (head-tilt)
dan mengangkat dagu (chin-lift)
8. Memberikan 2 hembusan bantuan napas dengan cara tangan kiri memencet
hidung, tangan kanan mengangkat dagu dan mulut penolong mengatup mulut
korban sampai dada korban terlihat bergerak naik (waktu 2 dtk)

9. Melakukan 5 siklus kompresi-ventilasi selama 2 menit


*korban batuk*
Napas spontan sudah terlihat

10. Menilai kembali arteri karotis setiap 5 siklus


Saya akan melakukan pengecekan look listen feel
- ada pergerakan dada
- ada bunyi napas
- Denyut arteri karotis teraba

11. Bila terjadi pernapasan spontan, maka korban diposisikan pada posisi mantap
(recovery position)
Saya akan memposisikan korban pada posisi mantap (recovery position)
RESEP

Dr. Alumniyarsi
SIP. 446.1/012/Diskes/2011
SUPERCRIPTIO
Jl. Manasaja No.123 Cempaka Putih
Jakarta Pusat- telp 44455

Jakarta, 12 September 2013

R/ syr amoxicillin 125 mg/5ml fl II


3 dd 5 ml
SIGN paraf / ttd PRECRIPTIO

SIGNATURA
R/ syr tempra fl I
S 3 dd 5 ml
paraf / ttd

Gunakan tandatangan apabila obat yang


diresepkan adalah gol.narkotik/psikotropik.
Kemudian, tulis alamat pasien di bag. Subcriptio

Pro : An. Bebi (15kg)


SUBCRIPTIO
Usia : 3 tahun

Aturan pakai :
Berdasarkan kali per hari : Berdasarkan jam :
3 dd tab I 3 x 1 O (omni) 12 h tab 1 tiap 12 jam
2 dd cap I 2 x 1 O 6 h tiap 6 jam
1 dd tab pulv I 1 x 1 O 4 h tiap 4 jam
Latihan I
1. Seorang anak, 4th, menderita radang R/ tab Captopril 25 mg No. XXX
tenggorokan dan akan diberikan obat prn 2 dd tab I m.et.v paraf
Parasetamol 150 mg, CTM 0.5 mg, dan
Gliseril guaiyakolat 50 mg dalam bentuk R/ tab Simvastatin 10 mg No. XXX
puyer. Obat diberikan 3 kali sehali selama 1 dd tab I nocte atau n 1 dd tab I paraf
3 hari. Tuliskan resep untuk obat tsb
Pro : Ny. X
3 x 1 selama 3 hari 9 tab jadiin 10
Usia : 45 th
Obat diminum terus menerus? Tidak
prn
4. Ny. A 47th menderita pankreatitis kronis
R/ PCT 150 mg dan akan diterapi dengan suplemen
CTM 0,5 mg pancreatin yaitu Enzymfort. Obat
GG 50 mg diberiksan 3 kali sehari selama 15 hari dan
S.L. q.s. obat diminum sesaat sebelum makan
m.f.pulv.dtd No. X (waktu makan)
prn 3 dd pulv I atau 3 dd pulv I prn 3x1 selama 15 hari = 45 tab
paraf
Pro : An. X R/ tab Enzymfort No. XLV
Usia : 3 th 3 dd tab I d.c. paraf

2. Seorang anak 2,5th menserita ISPA perlu Pro : Ny. A


diberiksan sirup antibiotik Amoksisilin. Usia : 47 th
Cara penggunaannya ialah obat diminum
setiap 8 jam satu sendok teh selama 5 hari 5. Seorang laki-laki 50th menderita angina
sesudah makan pectoris akan diberikan tablet Isosorbid
Tiap 8 jam (3 x 1), 1 sdt (5 ml), dinitrat 5 mg 3 kali sehari selama 10 hari.
selama 5 hari = 75 ml (2 botol) Obat diberikan dengan cara disisipkan di
Diminum terus menerus? Ya, krn bawah lidah
antibiotik 3 x 1 selama 10 hari = 30 tab

R/ Syr Amoksisilin 125mg/5ml fl II R/ tab Isosorbid dinitrat 5 mg No. XXX


o.8.h. cth I p.c. prn 3 dd I subling
paraf paraf
Pro : An. X Pro : Ny. A
Usia : 2,5 th Usia : 47 th

3. Seorang wanita 45th menderita hipertensi


& hiperkolesterolemia akan diberikan 6. Seorang laki-laki 35th penderita
antihipertensi Captopril 25mg dan hemoroid memerlukan obat anusol.
antikolesterol Simvastatin 10mg. Obat diberiksan 2 kali sehari pagi dan
Captopril digunakan 2 kali sehari pagi dan malam setelah BAB selama 10 hari.
sore selama 15 hari dan Simvastatin Obat diberikan melalui anus
digunakan sekali sehari malam hari 2 x 1 selama 10 hari = 20
selama 30 hari
Cap : 2x1 selama 15 hari = 30 tab R/ supp Anusol No. XX
Terus menerus? Tidak. Karena dpt 2 dd supp I m.et.n post defe pro rectal
paraf
menyebabkan hipotensi Pro : Tn. X
Sim : 1x1 selama 30 hari Usia : 35 th
Terus menerus? Bisa saja, krn
mungkin pasien doyan makan
7. Seorang pria 30th menderita kelainan 2 x 1, 50 ml, selama 3 hari = 300 ml
kulit yaitu skabies. Anda akan
R/ sol Permanangas kalikus 1/4000 300 ml
memberikan obat topikal Scabicid.
2 dd 50 ml epith part dol
Setelah anda menjelaskan secara paraf
lengkap tentang penggunaannya, lalu Pro : Tn. D
anda menuliskan cara penggunaan Usia : 30 th
obat tersebut pada signatur sebagai
cara penggunaan diketahui. 11. Seorang laki-laki 35th menderita
R/ cream Scabicid tube I gonore dan akan diterapi dengan
u.c. antibiotik Kanamisin injeksi. Obat
paraf diberikan sekali sehari 1 vial selama 3
Pro : Tn. X
hari. Obat ditebus oleh pasien di
Usia : 30 th
apotek dan diberikan kepada
dokternya
8. Pasien Tn. B 25th menderita 1 x 1 selama 3 hari = 3 vial
dermatitis alergica akan diberi terapi Diserahkan ke dokter imm
topikal krim Bufacort N. Obat Dokter yg mengambil, utk
diberikan 2 kali sehari dan dioles tipis- penggunaan sendiri u.p
tipis pada tempat yang sakit
R/ inj. Kanamisin vial No. III
R/ cream Bufacort N tube I imm paraf
2 dd I extend part dol
paraf Pro : Tn. X
Pro : Tn. B Usia : 35 th
Usia : 25 th
12. Anak 5 th menderita konjungtivitis pada
9. Pasien Tn. D 30th menderita asma kedua mata. Akan diberikan obat tetes
akan diberikan obat untuk profilaksis mata Cendo Xitrol. Obat digunakan tiap 4
Beconase Nasal Spray, dengan aturan jam satu tetes
pakai: digunakan jika perlu 3 kali
R/ gtt.opth. Cendo Xitrol fl I
sehari, dan setiap kali pakai satu dosis
o.4.h. gtt I ods paraf
R/ nasal spray Beconase fl. I Pro : Tn. X
prn 3 dd dose I Usia : 35 th
atau
prn 3 dd nasal spray I 13. Seorang wanita 40 th penderita DM tipe II
paraf
Pro : Tn. D akan diterapi dengan Glibenclamid 5 mg
Usia : 30 th satu kali sehari setiap pagi sebelum
makan selama 20 hari. Obat dapat
10. Pasien laki-laki perlu diberikan larutan ditebus ulang di apotek sebanyak 3 kali
Pemanangas Kalikus dengan 1 x 1 selama 20 hari = 20 tab
konsentrasi 1/4000 untuk R/ tab Glibenclamide 5 mg No. XX
mengompres luka bernanah. Obat m 1 dd tab I a.c.
digunakan 2 kali sehari selama 3 hari, Iter 3x
Pro : Ny. X
setiap kali pakai menggunakan sekitar
Usia : 40 th
50ml.
Beberapa Istilah

Dosis : Jumlah obat yang digunakan untuk mencapai efek terapeutik yang diharapkan
DL (Dosis Lazim) : Dosis yang biasa digunakan dalam keadaan normal
DM (Dosis Maksimal) : Batas atas yang boleh digunakan dalam pengobatan
Regimen dosis : Jadwal pemberian dosis suatu obat
Loading dose : Dosis muatan sebagai dosis awal sehingga tercapai kadar
dalam darah yang cukup untuk menghasilkan efek terapeutik
Maintenance dose : Dosis pemeliharaan untuk mempertahankan kadar obat dalam
darah agar tetap menghasilkan efek terapeutik

DL (Dosis Lazim) DL dewasa ... mg/x/hari


DL anak ... mg/kgBB/x atau .... mg/kgBB/hari


DT (Dosis Terapi) DL dewasa DT umur Young (1-8th) = x DL dewasa
+12

Dilling (> 8th) = x DL dewasa
20
DL anak DT = BB x DL anak

( )
Basic Formula (BF) =
( )

Contoh :
Order : erythromycin (ERY-TAB) 0.5 gr
Sediaan : ERY-TAB 250 mg/tab
Konversi grmg (0,5gr = 0.500mg = 500mg)
500
BF = 250 1 = 2 tablet
ERY-TAB 0,5 gr 2 tablet

Order : Phenobarbital 120 mg


Sediaan : Phenobarbital 30 mg/tab
120
BF = 1 = 4 tablet
30
Phenobarbital 30 mg = 4 tablet

Order : Meperidine 35 mg i.m.


Sediaan : Meperidine 50mg/ml
35
BF = 50 1 = 0.7 ml
Meperidine 50mg/ml = 0.7 ml
1. Faud, 2th BB 12 kg, datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan demam selama 1
minggu. Setelah diperiksa anda mendiagnosa sebagai demam tifoid, kemudian anda akan
memberikan obat antipiretik Parasetamol dengan dosis 10mg/kgBB/x dan antibiotik
Kloramfenikol dengan dosis 25-50mg/kgBB/hari.
Sediaan : sirup Kloramfenikol 125 mg/5ml, kemasan 1 botol = 60 ml
sirup Parasetamol 120 mg/5 ml, kemasan 1 botol = 60 ml

Kloramfenikol R/ syr Kloramfenikol 125 mg/5ml fl IX


DL = 25-50mg/kgBB/hr 4x1 4 dd I 5 ml
6,25 12,5 mg/kgBB/x paraf
DT = BB x DL anak R/ syr Parasetamol 120mg/5ml fl I
= 12 x 6,25 12,5 prn 3 dd I 5 ml paraf
= 75 150 mg/x
kloramfenikol (7-14 hr) = 5 ml x 4 x 10 hari
= 200 ml (4 botol)
Pro : An. Faud (12 kg)
Parasetamol Usia : 2 th
DL = 10-15 mg/kgBB/x
DT = BB (12) x 10-15 mg/kgBB/x
prf = 120 180 mg
Karena hanya obat simptomatis, 1 botol aja cukup

2. Ahmad(11th) datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan demam dan tenggorokan
sakit waktu menelan selama 2 hari. Setelah diperiksa anda menyimpulkan pasien
menderita ISPA. Anda akan memberiksan analgesik antipiretik Parasetamol dan antibiotik
Amoksisilin
Dosis : Parasetamol : dewasa 500 mg-1000 mg/x tiap 8 jam
Amoksisilin : dewasa 500 mg-1000 mg/x tiap 8 jam
Sediaan : tablet Parasetamol 500 mg
Kaptab Amoksisilin 500 mg, kapsul Amoksisilin 250 mg

Amoksisilin R/ Kaptab Amoksisilin 500 mg No. XV


O 8 h tab I
DT = x DL dewasa paraf
20
11 R/ tab Parasetamol 500 mg No.X
= x 500 1000 mg/x
20 3 dd tab I prn
= 275-550 mg/x paraf
Pake yg kaptab amoksisilin 500 mg
Tiap 8 jam 3x1hari
Abiot biasanya utk 5 hari, kecuali utk
pengobatan penyakit tertentu
Pro : An. Ahmad
Parasetamol Usia : 11 th
Biasanya dokter ngasih 10 biji (1strip)
3. Reza(6th) penderita asma bronkial dibawa ibunya berobat ke tempat praktek saudara
dengan keluhan sejak pagi mengalami sesak nafas. Anda akan memberikan obat kombinasi
Salbutamol, Chlorfeniramin meleat dan Prednison dengan
DL dewasa berturut-turut : 2-4mg/x, 2-4 mg/x dan 2.5-5 mg/x
Cara penggunaan : jika perlu 3 kali sehari

Salbutamol

DT = x DL dewasa
+12
6
= x 2 4mg/kali
6+12
= 0,66 1,33 mg/kali

Chlorfeniramin meleat

DT = x DL dewasa
+12
6
= x 2 4mg/kali
6+12
= 0,66 1,33 mg/kali

Prednison

DT = x DL dewasa
+12
6
= x 2.5 5mg/kali
6+12
= 0,83 1,66 mg/kali

Untuk pasien 10th


R/ Salbutamol 1 mg R/ Salbutamol 1 mg
CTM 1 mg CTM 1 mg
Prednison 1.5 mg Prednison 1.5 mg
S.L. q.s. S.L. q.s.
m.f.pulv.dtd No. XV m.f.pulv.dtd No. XV da in cap
3 dd pulv I prn 3 dd cap I prn
paraf paraf

Pro : An. Reza Pro : An. Reza


Usia : 6 th Usia : 10 th
4. Tn.Dono(45th) BB 50 kg datang berobat ke Puskesmas tempat saudara bertugas dengan
keluhan batuk sudah 1 bulan tidak sembuh. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, lab dan
foto thorax, disimpulkan bahwa pasien menderita TB paru kategori 1. Anda akan
memberikan OAT dengan regimen 2HREZ/4H3R3 utuk 2 minggu pertama
Dosis : INH 4-6 mg/kgBB, Rifampisin 8-12 mg/kgBB, Etambutol 15-20 mg/kgBB, Pirazinamid
20-30 mg/kgBB
Sediaan :
Tab INH 300 mg dan 400 mg
Tab Rifampisin 450 mg dan 600 mg
Tab Etambutol 250 mg dan 500 mg
Tab Pirazinamid 250 mg dan 500 mg
INH R/ tab INH 300 mg No.XIV
DT = 50 x 4-6 mg/kgBB 1 dd tab I paraf
= 200 300 mg
Pake yg tab INH 300 mg R/ tab Rifampisin 450 mg No.XIV
Utk 2 minggu, 1x1 1 dd tab I paraf

R/ Etambutol 500 mg No.XXVIII


Rifampisin
1 dd tab 2 paraf
DT = 50 x 8-12 mg/kgBB
= 400 600 mg
R/ Pirazinamid 500 mg No.XXVIII
Pake yg boleh yg 450 atau 600 1 dd tab 2
paraf
Etambutol
DT = 50 x 15-20 mg/kgBB
= 750 1000 mg Pro : Tn. Dono (50 kg)
Usia : 45 th
Pake yg 500 mg, 2 tab tiap kali pakai
14 x 2 = 28 tab

Pirazinamid
DT = 50 x 20-30 mg/kgBB
= 1000 1500 mg
Pake yg 500 mg, 2 tab tiap kali pakai 14 x 2 = 28 tab
5. Tn. Bahadur(47th) datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan sering nyeri dada
sebelah kiri yang menjalar ke punggung kiri dan medial lengan kiri atas saat melakukan
exercise, dan keluhan akan hilang bila pasien beristirahat. Pada pemeriksaan ditemukan
TD 160/95 mmHg. Setelah dilakukan pemeriksaan secukupnya anda mendiagnosa sebagai
angina pectoris dan hipertensi dan anda akan memberikan terapi Isosorbid dinitrat 5 mg
dan Captopril 25 mg. Diberikan unuk 10 hari dan dapat ditebus ulang sebanyak 2x
Sediaan : tab Isosorbid dinitrat 5 mg dan 10 mg
tab Captopril 12.5 mg dan 25 mg
Isosorbid dinitrat R/ tab Isosorbid dinitrat 5 mg No. XXX
3 x 1 selama 10 hari = 30 tab prn 3 dd I subling
paraf

R/ tab Captopril 25 mg No. XXX


prn 2 dd tab I m.et.v
Captopril paraf

Pro : Tn. Bahadur


Usia : 47 th

6. Anak(6th) akan disirkumsisi dengan menggunakan anestesi lokal lidokain. Dosis lidokain 4
mg/kgBB. Sediaan : injeksi Lidokain HCl 2%. 1ampul = 2 ml. Tuliskan resep dan tandai
dengan untuk penggunaan sendiri(dokter)
Sediaan Lidokain HCl di pasaran : 1%, 2%, 4% %b/v lidokain padat yg dilarutkan dlm air

1 L = 1 kg 1% = 1 ml = 10 mg
1 ml = 1 gr = 1000 mg 2% = 1 ml = 20 mg R/ inj Lidokain HCl 2% ampul No. II
10 ml = 100 mg 4% = 1 ml = 40 mg u.p. paraf
1 ml = 10 mg

injeksi Lidokain HCl 2%. 1ampul = 2 ml = 40 mg


dosis max (DM) = 4 mg/kgBB
DM 6 th = 2n + 8 Pro : An.
= 2.6 + 8 = 20 kg Usia : 6 th
= 20 kg x 4 mg/kgBB = 80 mg 2 ampul
dosis max 80 mg
7. Tn.B(38th) penderita TB paru kategori 2 akan diberikan suntikan Streptomisin 100 mg/hari
selama sebulan. Sediaan yang akan digunakan adalah Streptomisin 1000mg/vial. Dosis
streptomisin 12 18 mg/kg/hari. Tuliskan resep dan tandai dengan untuk penggunaan
sendiri
1 hari = 1 vial, selama 30 hari 30 vial

R/ inj Streptomisin 1000mg/vial No.XXX


u.p. paraf
Pro : Tn. B
Usia : 38th

Latihan 2 (KEGIATAN MANDIRI)


1. Ny.Moi, 32 tahun, datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan nyeri pada telinga
kiri. Sehari sebelumnya pasien membersihkan telinga dengan cotton bud. PF : tampak
canalis auricularis hiperemis (+), edema (+), nyeri tekan tragus (+). Anda mendiagnosa
otitis externa sinistra dan memberikan obat tetes telinga yang mengandung lidocain dan
chloramphenicol (Colme) serta Paracetamol
Sediaan :
- Tetes telinga Colme, volume 8 ml/botol, 2-3 tetes sehari 3x
- Paracetamol (250-500 mg/x ; tablet 500 mg)

R/ gtt Colme 8 ml fl.IV


3 dd gtt II a.s.
paraf

R/ tab Paracetamol 500 mg No.X


prn 3 dd tab I p.c. paraf

Pro : Ny, Moi


Usia : 32 th

2. Aya, 2 th, 15 kg, datang ke tempat praktek saudara dibawa ibunya dengan keluhan
demam dan mencret. Mencret > 4x, feses berlendir, warna hijau, bau amis (+). Setelah
diperiksa anda mendiagnosa dengan gastroenteritis giardiasis. Pasien akan diterapi
dengan metronidazol selama 7 hari dan Ibuprofen seperlunya
Sediaan :
- Metronidazol (35-50 mg/kgBB/hari, sehari 3x) : sirup 125/5 ml, 1 botol 60 ml
Tablet 500 mg
- Ibuprofen (5-10 mg/kgBB/kali, sehari 3x) : sirup 100 mg/5 ml, volume 60 ml/botol
Tabket 200 mg

METRONIDAZOL
R/
35-50mg/kgBB/hr 3x1 = 11,6 16,6 mg/kgBB/x
DT = 15 X 11,6 16,6
= 174 249 mg/kgBB/kali R/ syr Ibprofen 100 mg/5 ml fl.I
metronidazol prn 3 dd I 5ml p.c.
paraf

IBUPROFEN
DT = 15 X 5-10
Pro : An.Aya (15kg)
Usia : 2 th

3. Ana, 10 bulan, 8 kg, datang ke tempat praktek saudara dibawa ibunya dengan keluhan
demam dan batuk. Setelah diperiksa, anda mendiagnosa dengan faringitis akut. Pasien
akan diterapi dengan Amoksisilin (25-50 mg/kgBB/hari, sehari 3x) dan Parasetamol (10
mg/kgBB/kali).
Sediaan :
- Amoksisilin 125 mg/5ml, 1 botol 60 ml
- Amoksisilin drop 100mg/1ml, 1botol 15ml skala penetes 0.5 ml dan 1 ml
- Paracetamol sirup 120 mg/5 ml, 1 botol 60 ml
- Paracetamol drop (Tempra) 80 mg/0.8 ml, 1 botol 15 ml, skala penetes 0.8 & 1 ml
AMOKSISILIN R/ syr Amoksisilin 125 mg/5ml fl. II
25-50 mg/kgBB/hr 3x1 = 8,33 16,6 3 dd I 5 ml p.c.
paraf
DT = 8 x 8,33 16,6
= 66,64 132,8
amoksisilin : 5x3x5 = 75 ml (2botol) R/ drop Tempra 80 mg fl.I
prn 3 dd gtt 0.8 ml
paraf
PARACETAMOL
DT = 8 x 10 = 80 mg/kgBB/kali
Pro : An.Ana (8kg)
Usia : 10 bulan

4. Bebi, 4 th, datang diantar ibunya karena 2 hari demam dan nyeri telan. PF : BB 20 kg.
Diagnosis : faringitis akut. Terapi : Cefadroxil (25-50 mg/kgBB/hari) dalam dosis terbagi
tiap 12 jam dan Iburofen (5-10 mg/kgBB/kali, 3-4x sehari)
Sediaan :
- Cefadroxil kapsul 500 mg, sirup 125 mg/5 ml dan 250 mg/5ml
- Ibuprofen tablet 200 mg, sirup 100 mg/5ml dan 200 mg/5 ml
CEFADROXIL R/ syr Cefadroxil 250 mg/5ml fl. I
25-50 mg/kgBB/hr 2x1 = 12,5-25 o 12 h I 5ml p.c
paraf
DT = 20 x 12,5-25
= 250 500
cefadroxil : 5x2x5 = 50 ml (1botol) R/ syr Ibuprofen 100 mg/5 ml fl.I
prn 3 dd I 5 ml p.c
paraf
IBUPROFEN
DT = 20 x 5-10 = 100-200
Pro : An.Bebi (20kg)
Usia : 4 th
5. Dora, 6th, dibawa ibunya berobat ke tempat praktek saudara dengan keluhan sejak pagi
mengalami sesak napas, riwayat asma (+). Dokter memberikan obat salbutamol (DL = 2-
4 mg/kali) chlorfeniramin maleat (2-4 mg/kali), dan prednison (2,5-5 mg/kali)
Sediaan :
- Salbutamol tablet 2 dan 4 mg ; sirup 2mg/5ml
- Chlorfeniramin maleat : tablet 4 mg
- Prednison : tablet 5 mg
SALBUTAMOL
R/
6
DT = x 2 4mg/kali paraf
6+12
= 0,66 1,33 mg/kgBB/kali
R/
salbutamol : paraf
CTM
Prednison
R/

paraf

Pro : An.Dora
Usia : 6 th

6. Joe, 10th, 30 kg. Diagnosis : varicella herpes zoster dan memberikan terapi acyclovir
selama 5 hari dan Paracetamol seperlunya
Sediaan :
- Acyclovir : 400 mg/tablet, DL = 200-400 mg/x, sehari 5x
- Paracetamol : 500 mg/tablet, DL = 250-500 mg/x, sehari 3x
ACYCLOVIR
10 R/
DT = x 200 400
20
paraf
= 100-200 mg/kgBB/kali

acyclovir : R/

paraf
PARACETAMOL
10
DT = = x 250 500 Pro : Joe (30kg)
20
Usia : 10 th
= 125-250 mg/kgBB/kali

7. Angel, 4th, 18kg, datang ke tempat praktek saudara dibawa ibunya dengan keluhan kulit
bisul dan korengan. Pasien sering menggaruk kulit karena gatal. Setelah diperiksa anda
mendiagnosa pioderma. Pasien akan diterapi dengan erytromisin (30-50 mg/kgBB/hari,
sehari 4x) selama 5 hari dan cetirizine (DL = 5-10 mg/kali, 1x sehari)
Sediaan :
- Erytromisin : 200 mg/5ml (60ml/botol); 250 mg/kapsul; 500 mg/kaplet
- Cetirizine : 5 mg/5ml, 10 mg/kapsul
ERYTROMISIN
30-50 mg/kgBB/hr 4x1 = 7,5 12,5
R/ syr Erytromisin 200 mg/5ml fl.II
DT = 18 x 7,5 12,5
4 dd I 5 ml p.c.
= 135 225 0 paraf
erytromisin : 5x4x5 = 100 ml (2botol)
R/ syr Cetirizine 5mg/5ml fl.I
CETIRIZINE 1 dd I
4 paraf
DT = x 5 10
4+12
= 1,25 2,5
Pro : Angel (18kg)
cetirizine : Usia : 4 th

8. Yoan, 8 th, 25 kg, diantar ibunya ke tempat praktetk Anda dengan keluhan mata merah
dan demam. PF : conjuctiva bulbi hiperemis (+)/(+), palpebra superior dan inferior edema
(+)/(+). Anda mendiagnosa conjunctivitis bakterial akut dan memberikan obat tetes mata
yang mengandung chloramphenicol dan dexamethason (cendo xitrol) serta paracetamol
(10 mg/kgBB/kali, 3-4x sehari)
Sediaan :
- Tetes mata cendo xitrol, volume 10 ml/botol, 2-3 tetes sehari 3-4x/hari 2x3x5 = 30
ml (3botol)
- Paracetamol : 500 mg/tablet ; 120 mg/5ml (60 ml/botol)
R/ gtt Cendo Xitrol 10 ml fl.III
3 dd gtt II o.d.s
paraf

R/
1 dd I paraf

Pro : Yoan (25kg)


Usia : 8 th

9. Alex, 25 th. Diagnosis : tinea corporis. Terapi : krim ketokonazol utuk dioles pada bagian
kulit yang sakit dan cetirizine (DL = 10 mg/kali, sehari 1x)
Sediaan :
- Ketokonazol cream 10gr/tube, 3-4x sehari
- Cetirizine : 5mg/5ml, 10gr/kapsul
R/ cream Ketokonazol 10 gr tube I
3 dd I extend part dol
paraf

R/ cap Cetirizine 10 mg No. V


1 dd tab I paraf

Pro : Tn. Alex


Usia : 25 th
10. Yaya, 4th, 15 kg. Diagnosis : pioderma. Terapi : erytromisin (30-50 mg/kgBB/hari, sehari
4x) selama 5 hari dan chlorpheniramin maleat (DL = 2-4 mg/kali, 3x sehari)
Sediaan :
- Erytromisin : 200mg/5ml ; 250 mg/kapsul ; 500 mg/kaplet
- Chlorpheniramin maleat : 4 mg/tablet
ERYTROMISIN R/
30-50 4x1 = 7,5 12,5 4 dd I
paraf
DT = 15 x 7,5 12,5
= 112,5 187,5
erytromisin : R/
3 dd I
paraf
CTM
4
DT = x2 4 Pro : An. Yaya (15 kg)
4+12
= 0,5 - 1 Usia : 4 th

11. Jean, 9 bln, 10 kg. Diagnosis : candidiasis. Terapi : nystatin (100.000 IU/kali, sehari 4x)
selama 5 hari dan ibuprofen (5-10 mg/kgBB/hari, 3-4 kali sehari)
Sediaan :
- Nystatin : 500.000 IU/tablet ; 100.000 IU/ml skala penetes 1 ml (12ml/botol)
- Ibuprofen : 200 mg/tablet ; 100 mg/5ml dan 200 mg/5ml

R/
paraf

R/

paraf

Pro : An. Jean (10 kg)


Usia : 9 bulan

12. Pepi, 4th, 20 kg. Diagnosis : infeksi saluran kemih.


Terapi : Paracetamol 3x/hari (DL = 500-1000 mg/kali) dan Kotrimoksazol tiap 12 jam (DL
trimetoprim 160 mg, sulfametoksazol 800 mg)
Sediaan :
- Paracetamol : tablet 500 mg ; sirup125 mg/5ml
- Kotrimoksazol :
Tablet : trime 80mg-sulfa 400 mg dan trime 160 mg-sulfa 800 mg
Sirup : trime 40 mg-sulfa 200 mg

KOTRIMOKSAZOL
4 R/ syr Kotrimoksazol fl
DT = x 160 800 o 12 h paraf
4+12
= 40-200

R/ syr Paracetamol 125 mg/5ml fl.I


PARACETAMOL
3 dd I 5 ml p.c. paraf
4
DT = x 160 800
4+12
= 125 - 250
Pro : An. Pepi (20 kg)
Usia : 4 th

13. Tn.Alex, 36 th datang ke UGD karena muntah-muntah. Sebagai seorang dokter UGD,
Anda akan memberikan infus Ringer Laktat 1 botol dan obat anti emetic metoklopramid
(DL 5-10 mg/kali, 3x sehari). Sediaan metoklopramid 10mg/tab. Tuliskan resep obat dan
alat-alat kesehatan yang diperlukan berupa RL, abocath no 20 dan infus set. Untuk alat
kesehatan, tandai dengan serahkan ke dokter

R/

R/

Pro : Tn. Alex


Usia : 36 th
PEMERIKSAAN TANDA REFLEKS PATOLOGIS
1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb
2. Memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan pemeriksaan, informed consent
Perkenalkan pak, nama saya Anisa Fazrin, pada hari ini saya akan melakukan
pemeriksaan refleks patologis yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
kelainan pada............... Apakah anda bersedia?
3. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik terlebih dahulu
4. Pak, silahkan duduk di atas tempat tidur
5. PEMERIKSAAN REFLEKS HOFFMAN-TROMNER
6. Melakukan dorsofleksi sendi metakarpofalangeal
7. HOFFMAN jentikkan falang distal ke bawah di antara telunjuk & ibu jari pemeriksa
8. TROMNER : jentikkan falang distal ke atas di antara telunjuk & ibu jari pemeriksa
17. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Hoffman-Tromner

HOFFMAN TROMNER

Normal / (-) : tidak ada fleksi pada jari lain


Tdk normal / (+) : ada fleksi pada jari lain

9. PEMERIKSAAN REFLEKS BABINSKI DAN BABINSKI GRUP


10. BABINSKI : menggores sisi lateral telapak kaki dengan alat tumpul (tanpa
menimbulkan nyeri) dari tumit hingga ibu jari
11. CHADDOCK : menggores malleolus lateral
12. GORDA : melakukan fleksi, kemudian scr mendadak melepaskan jari kaki keempat
13. GORDON : mencubit otot betis
14. OPPENHEIM : menekan sisi medial tibia
15. Mencubit tendon Achilles (SCHAEFER)
18. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Babinski dan Babinski Grup

Normal / (-) : tdk ada dorsofleksi

Tdk normal / (+) : DORSOFLEKSI


IBU JARI, jari2 lainnya mekar
19. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik
20. Alhamdulillahirabbilalamin, pemeriksaan telah selesai. Terimakasih atas
waktunya, wassalamualaikum wr.wb.
PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI
1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb.
2. Memperkenalkan diri serta menjelaskan cara & tujuan pemeriksaan yg akan
dilakukan, informed consent
Perkenalkan pak, nama saya Anisa Fazrin. Kali ini saya akan melakukan pemeriksaan
keseimbangan dan koordinasi yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
lesi pada otak kecil (cerebellum) bapak. Apakah bapak bersedia?
3. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik terlebih dahulu
PEMERISAAN ROMBERG
4. Mempersilahkan penderita untuk berdiri
5. Memberikan demonstrasi kepada penderita dan memberitahu bahwa tidak perlu
khawatir utk jatuh karena akan ditahan oleh pemeriksa
6. Memposisikan penderita dg menyatukan kedua tumit kaki dan merentangkan
kedua lengan ke depan, sambil mempertahankan keseimbangan
7. Memposisikan diri utk menjaga agar penderita tidak jatuh ke lantai
8. Menilai keseimbangan penderita saat membuka mata
9. Meminta penderita untuk menutup kedua mata
10. Menilai keseimbangan penderita saat menutup mata
26. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Romberg
Pak, tolong lepas alas kaki nya dan silahkan berdiri dengan tegak
Pak, nanti saya akan meminta bapak untuk merentangkan kedua lengan bapak ke
depan, lalu akan dilakukan pemeriksaan dengan cara buka mata selama 30 dtk, dan
tutup mata selama 30dtk, jangan takut untuk jatuh ya pak, karena saya akan
menahan dari belakang
Silahkan rentangkan kedua tangannya ke depan dan dekatkan/satukan kedua
tumitnya ya pak
Saya akan menahan/menjaga dari belakang
Silahkan buka matanya, saya akan menghitung selama 30dtk
Silahkan tutup matanya, saya akan menghitung selama 30dtk

Bisa pronasi/supinasi

Hasil
- (-) / normal : tidak jatuh ke salah satu/kedua sisi (kalo goyang masih normal)
- (+) / tdk normal : JATUH ke salah satu/kedua sisi

PEMERIKSAAN FINGER TO NOSE


11 Mempersilahkan penderita untuk duduk di tempat tidur
12. Demonstrasi : penderita mengekstensikan lengan untuk menyentuh ujung jari
pemeriksa, kemudian menyentuhkan ujung jari telunjuk ke ujung hidung.
Instruksikan utk melakukan secara terus-menerus dan cepat
13. Menyampaikan ke penderita utk tetap mengikuti jari pemeriksa
14. Melakukan pemeriksaan dengan kedua tangan bergantian
15. Memindahkan posisi jari pemeriksa ke segala arah
27. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan finger to nose
Pak kita akan melakukan pemeriksaan menggunakan jari telunjuk bapak untuk
menyentuh ujung jari telunjuk saya kemudian menyentuh ujung hidung bapak
Tolong terus ikuti dimana jari saya berada ya pak dan lakukan dengan cepat
*sambil pindahin posisi tangan*

Hasil pemeriksaan :
- (-) / normal : dapat menyentuh tepat di telunjuk pemeriksa
- (+) / tdk normal, bila :
- Ada intention tremor tangan pasien tremor pas udh mau nyampe ke telunjuk
pemeriksa
- Ada dismetria (tidak mampu menghentikan tepat pada waktunya atau tepat pada
tempat yang dituju) kurang/kelewatan/melenceng dari teunjuk pemeriksa

PEMERIKSAAN DISDIADOKOKINESIS
19. Mempersilahkan penderita untuk duduk di tempat tidur
20. Demonstrasi : kedua tangan diletakkan di atas paha, tangan kanan menghadap ke
atas dan tangan kiri menghadap ke bawah. Kemudian secara bersamaan
mengganti posisi tangan kanan menghadap ke bawah dan tangan kiri menghadap
ke atas. Instruksikan untuk melakukan scr terus menerus & cepat
21. Melakukan pemeriksaan (seperti demonstrasi)
29. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan disdiadokokinesis
Nanti letakkan kedua tangannya di atas paha, tangan kanan menghadap ke atas
dan tangan kiri menghadap ke bawah. Kemudian secara bersamaan ganti posisi
tangan kanan ke bawah dan tangan kiri menghadap ke atas *sambil contohin*
Silahkan lakukan dengan cepat pak

Hasil
- (-) / normal : gerakan beraturan
- (+) / tdk normal : gerakan tidak beraturan

PEMERIKSAAN REBOUND PHENOMEN


22. Mempersilahkan penderita untuk duduk di tempat tidur
23. Demonstrasi : penderita melakukan aduksi bahu dan fleksi siku, dengan lengan
bawah supinasi dan tangan mengepal kuat. Kemudian pemeriksa menarik
pergelangan tangan utk mengekstensikan siku, dan pasien melawan gerakan
tersebut. Pemeriksa dengan tiba2 melepaskan genggaman pd pergelangan tangan.
Instruksikan utk menahan agar lengan penderita tetap di posisi semula
24. Menempatkan lengan bebas pemeriksa diantara genggaman & wajah penderita
25. Melakukan pemeriksaan (seperti demonstrasi)
30. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan rebound phenomen
*demonstrasiin*.
- Tolong lipat sikunya ke arah dalam dan kepalkan telapak tangannya ya pak
- Kemudian nanti saya akan menarik lengan bawah bapak ke arah luar, tolong
bapak lawan gerakannya ya pak agar tidak terkena wajah bapak
*letakkan tangan kiri kita di depan wajah pasien untuk menahan*

Hasil
- (-) / normal : respon otot antagonis cepat tangan berhenti sebelum
mengenai wajah sendiri
- (+) / tdk normal : respon otot antagonis lambat/tdk ada tangan mengenai
wajah sendiri

PEMERIKSAAN HEEL TO KNEE


16. Mempersilahkan penderita untuk berbaring terlentang di tempat tidur
17. Demonstrasi : meletakkan tumit satu kaki ke lutut berlawanan, kemudian
meluncurkannya sepanjang tungkai bawah ke arah ibu jari kaki, lalu kembali
mengangkatnya ke lutut. Instruksikan untuk melakukan secara terus-menerus dan
cepat
18. Interpretasikan hasil pemeriksaan heel to knee
28. Silahkan berbaring terlentang di tempat tidur pak
Pak nanti lakukan gerakan seperti ini ya pak *sambil demonstrasiin*, tumit bapak
menyentuh puncak lutut, menyusuri os tibia ke arah ibu jari. Lakukan dg cepat

Hasil pemeriksaan :
- (-) / normal : gerakan teratur
- (+) / tdk normal : ada dismetria (tidak mampu menghentikan tepat pada waktunya
atau tepat pada tempat yang dituju) melenceng dari puncak lutut & os tibia

31. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik


32. Alhamdulillahirabbilalamin pemeriksaan telah selesai. Terimakasih atas waktunya
pak. Wassalamualaikum wr.wb.
PEMERIKSAAN TANDA RANGSANG MENINGEAL
1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb.
2. Memperkenalkan diri, menjelaskan cara & tujuan pemeriksaan, informed consent
Perkenalkan pak, nama saya Anisa Fazrin, pada hari ini saya akan melakukan
pemeriksaan tanda rangsang meningeal yang bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kelainan pada............... Apakah anda bersedia?

3. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik terlebih dahulu

4. Mempersilahkan pasien berbaring


Silahkan berbaring di tempat tidur pak

PEMERIKSAAN KAKU KUDUK DAN BRUDZINSKI I


5. Memastikan tidak ada kuduk kaku dengan merotasikan leher ke kiri & kanan, serta
hiperekstensikan leher dengan mengangkat kedua bahu
Tangan kiri di belakang kepala & tangan kanan berada di dada pasien
6. Melakukan fleksi leher pasien ke arah dada
11. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kaku kuduk
12. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Brudzinski I
Periksa ada kuduk kaku atau tidak :
- Rotasikan leher pasien ke kiri dan kanan (N= dapat rotasi ke kiri dan kanan)
- Hiperekstensikan leher dengan mengangkat kedua bahu pasien (N= kepala mudah
jatuh ke belakang)
- Bila kedua pemeriksaan di atas dalam batas normal (kuduk kaku (-)), dpt dilakukan
pemeriksaan kaku kuduk

Pemeriksaan kaku kuduk :


Letakkan tangan kiri di belakang kepala pasien, dan tangan kanan di dada pasien.
Fleksikan kepala pasien hingga dagu mencapai dada.
*Pada pasien dengan kesadaran menurun, lakukan penekukan kepala saat
pernafasan pasien dalam keadaan ekspirasi
- Normal / (-) : tdk ada rasa nyeri/ tdk ada tahanan hingga dagu pasien
menyentuh dada
- Tdk normal / (+) : ada rasa nyeri/ ada tahanan sebelum dagu pasien menyentuh
dada
Pemeriksaan Brudzinski I :
Sambil melakukan pem.kaku kuduk, liat kedua tungkainya
- Normal / (-) : tdk ada fleksi pada tungkai/ kaki tetap lurus
- Tdk normal / (+) : fleksi pada tungkai
-

Brudzinski I
Kaku kuduk
PEMERIKSAAN LASEQUE
8. Meletakkan tangan di atas sendi panggul
9. Melakukan fleksi sendi panggul
13. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Laseque

- Normal / (-) : dapat mencapai sudut 70 tanpa adanya tahanan


- Tdk normal / (+) : terdapat tahanan/ sakit sebelum mencapai sudut 70 PADA KEDUA
TUNGKAI. Kalau (+) hanya pd 1 tungkai bkn iritasi meningen, tetapi krn ada LESI
RADIKS (c/ : HNP)
Pada lansia, patokannya sudut 60

PEMERIKSAAN KERNIG DAN BRUDZINSKI II


10. Meletakkan tangan di atas paha, kemudian memfleksikan sendi panggul, dan
mengekstensikan sendi lutut
14. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Kernig
15. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Brudzinski II
Letakkan tangan di atas paha pasien, fleksikan salah satu tungkai pada sendi panggulnya
hingga membuat sudut 90 dan ekstensikan sendi lutut hingga mencapai sudut 135

Kernig
- Normal(-) : dapat mencapai sudut 135 tanpa disertai tahanan/nyeri
- Tdk normal/(+) : terdapat tahanan/nyeri sebelum mencapai sudut 135
Brudzinski II
- Normal / (-) : tungkai kontralateral tetap ekstensi/lurus
- Tdk normal/ (+) : tungkai kontralateral ikut fleksi

16. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik


17. Alhamdulillahirabbilalamin, pemeriksaan telah selesai. Terimakasih atas waktunya,
wassalamualaikum wr.wb.
SKALA KOMA GLASGOW (SKG) / GLASGOW COMA SCALE (GCS)
LIHAT
Ada spontanitas utk membuka mata/tdk
SUARA
Pak, buka matanya pak pasien buka mata E3 M6
NYERI bisa utk melihat pem.EMV sekaligus
Lokasi perangsangan nyeri

Supraorbital ridge Nail bed Sternum TMJ


*Cek nya hanya disalah satu tempat, gausah dicek di 4 tempat

EYE
- Pasien buka mata spontan belum tentu nilainya 4 mata fokus ke salah satu titik, tidak
kontak mata ke pemeriksa turunkan nilainya menjadi 3.
- Pasien tutup mata belum tentu 3 bisa saja karena kesakitan. Bila saat pemeriksa
memperkenalkan diri :
Pasien membuka mata hingga pemeriksaan selesai nilainya 4
Pasien membuka mata saat perintah verbal, kemudian menutup lagi saat beralih ke
pemeriksaan lain (kesadaran menurun saat pemeriksaan) nilainya 3

MOTORIC
- Selama masih bisa melakukan perintah motorik sekecil apapun (c/ : buka mata, senyum)
nilainya 6

4 = withdrawal (menarik/
menjauh) gemulai

Misal ; dirangsang di supraorbita :


- Tangannya menjauh ATAU
- Ada fleksi krn terganggu oleh
nyeri dan tangannya mencoba
5 = dpt melokalisasi mendekati nyeri itu tapi tidak
nyeri bisa sampai melokalisir
3 = dekortikasi (fleksi abnormal) 2 = deserebrasi (ekstensi abnormal)
- Kaku, seperti kejang. Ada
gerakan tonik
- Fleksi tidak bertujuan

VERBAL
Menanyakan orientasi orang, tempat, waktu
- Nama nya siapa
- Rumahnya dimana
- Sekarang ini sedang ada dimana
- Sekarang ini kira-kira jam berapa ATAU ini pagi apa malam

5 = Jawaban benar semua


4 = Jawaban salah 1 atau lebih
3 = Kata-kata masih bisa dimengerti (c/ : aduuuh sakiiit)
2 = Suara yg tidak berarti / mengerang
1 = Tidak keluar suara sama sekali sampai di rangsang nyeri

Contoh :
Pasien datang ke UGD, tidak buka mata. Saat pemeriksaan suara dengan perintah utk
membuka mata, pasien hanya diam tidak membuka mata. Saat dirangsang nyeri:
- membuka mata E2
GCS minimal 9. Meskipun baru
- lalu teriak aduuuh sakiiit, sakiiit V3
pemeriksaan EYE, tp sudah bisa jg
- ada gerakan fleksi terhadap nyeri M4
utk meriksa MOTORIK dan VERBAL

Cek lagi motorik & verbal nya untuk lebih meyakinkan


c/ : coba angkat tangannya pak pasien ngangkat tangan M6
saat pemeriksaan verbal pasien menjawab, tp salah 1 V4
PEMERIKSAAN KESADARAN KUANTITATIF SKALA KOMA GLASGOW
1. Bismillahirrahmanirrahim
2. Saya akan membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik
3. Memberikan rangasangan sesuai urutan (Inspeksiverbalnyeri)
4. Menilai respon pasien atas rangsang yang diberikan berdasarkan komponen EMV
5. Melaporkan hasil pemeriksaan SKG berdasarkan komponen-komponennya (EMV)

EYE MOTORIK VERBAL

Lihat 4

Suara 3 6 5

Nyeri 2 5 3

4 2

Unresponse 1 1 1

Ex (edem palpebra) Mx (tetraparesis) Vx (ETT)

EYE MOTORIK VERBAL

4 = spontan 6 = mengikuti perintah 5 = orientasi baik & berbicara


3 = perintah verbal 5 = melokalisasi nyeri 4 = disorientasi & berbicara
2 = nyeri 4 = fleksi thd nyeri 3 = kata-kata yg tdk tepat
1 = tdk ada respon 3 = dekortikasi 2 = suara yg tdk berarti
X = tdk dpt dinilai
2 = deserebrasi 1 = tdk ada respon
1 = tdk ada respon X = tdk dpt dinilai
X = tdk dpt dinilai
Max.3, min.15
Contoh : E 3 M 5 V 2 = 10
Untuk pem.EYE, saya dapatkan 3 karena pasien dapat mengikuti perintah untuk
membuka mata
Untuk pem.MOTORIC, saya dapatkan 5 karena pasien dapat melokalisasi nyeri
Untuk pem.VERBAL, saya dapatkan 2 karena pasien mengeluarkan suara yang tdk
berarti/mengerang
Totalnya, GCS=10
6. Saya akan membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik
7. Alhamdulillahirabbilalamin
KONSELING KB
1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb.
Perkenalkan bu, nama saya Anisa Fazrin. hari ini kita mau konsul KB ya bu?
Sebelumnya saya isi identitasnya dulu ya bu
Atau: Ada yang bisa saya bantu?
2. Sebelumnya saya akan menanyakan identitas ibu terlebih dahulu ya
(nama, usia, status (menikah, jumlah & usia anak, pernah abortus tidak, usia anak
terakhir, sedang menyusui/tdk),
3. Semua informasi yang ibu berikan kepada saya bersifat rahasia, jadi saya harap ibu
terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang saya berikan nanti

EKSPLORASI
6-7. Sebelumnya, apa ibu sudah mengetahui apa itu KB?
Baik, saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai KB ya bu
Jadi, KB ini bertujuan untuk mengatur jarak kehamilan. Nah KB ini ada 2 jenis bu, ada
alami dan buatan.

Kalau yang alami ada 2 cara yaitu kalender (pantang berkala) dan coitus interuptus.
Kalender ini maksudnya adalah ibu dan bapak tidak bersenggama pada saat masa
subur ibu. Syaratnya siklus haid ibu harus teratur jd ibu tahu masa subur ibu kapan.
Kalau coitus interuptus atau senggama terputus, ibu dan suami boleh melakukan
senggama namun ejakulasi dilakukan di luar vagina.

Itu tadi yang alami. Sekarang yang buatan. Yang buatan juga ada 2 jenis. Ada yg
irreversibel dan ada yang reversibel
Kalau irreversibel, ibu tidak bisa hamil lagi. Metodenya lewat operasi besar. Bisa
dilakukan di bapak, atau di ibu.
Kalau yang di bapak namanya vasektomi, yaitu pengikatan/ pemotongan saluran
sperma. Kalau yang di ibu namanya tubektomi, yaitu pengikatan/ pemotongan saluran
telur usia ibu x jml.anak = 100 boleh tubektomi

Kalau reversibel, ibu masih bisa hamil lagi.


Reversibel ini terbagi lagi menjadi 2. Ada yang hormonal dan ada yang barier
Yang hormonal ini ada 3 cara. Ada oral yaitu diminum, injeksi yaitu penyuntikkan, ada
yang implan.

Yang pertama, oral. Oral ada yang tunggal dan kombinasi.


Yang oral tunggal itu mini pil (co : Exluton), isinya hanya hormon progestin, jadi bisa
dikonsumsi pada ibu menyusui.
Kalau yang oral kombinasi tidak boleh untuk ibu menyusui

Yang kedua injeksi yaitu dengan cara disuntikkan di bokong ibu. Injeksi ini juga ada
tunggal dan ada yang kombinasi.
Yang tunggal jangka waktunya 3 bulan, kombinasi hanya 1 bulan.

Yang ketiga implant. Implant ini seperti susuk. Jadi nanti lengan bagian dalam ibu
(biasanya lengan kiri) akan dimasukkan batang berisi hormon melalui metode operasi
kecil. Nah jangka waktunya tahunan tergantung dari berapa batang yang dimasukkan
ke lengan.

Selanjutnya ada cara barier. Jadi prinsipnya adalah menghalangi sperma agar tidak
bertemu dengan sel telur.
Yang pertama ada IUD / AKDR / spiral. Pemasangannya di rahim ibu
Yang kedua ada kondom. Kondom ini di gunakan oleh bapak.
Yang ketiga cervical cap yaitu kondom wanita. Ini sama seperti kondom, tetapi
digunakan oleh ibu.

8-11. Dari yang tadi saya jelaskan, apa masih ada yang belum di mengerti bu? Atau ada yang
ingin ditanyakan?

PENENTUAN PILIHAN
12-13. Jadi, dari jenis-jenis KB yang saya jelaskan tadi, ibu mau pilih yang mana?
Kalender/pantang berkala :
Keuntungannya tidak ada efek samping, tidak ada resiko kesehatan, tidak
mengganggu ASI, tidak membutuhkan biaya
Kerugiannya harus mengenali masa subur, keefektifan tergantung kemauan dan
disiplin pasangan, tidak terlindung dari PMS

Coitus interuptus/senggama terputus :


Keuntungannya efektif bila dilakukan dengan benar, tidak mengganggu ASI, tidak ada
efek samping, dapat digunakan setiap waktu, tidak membutuhkan biaya
Kerugiannya keefektifan tergantung kemauan dan kesedian pasangan, angka
kegagalan 4 27 kehamilan/100 perempuan per tahun, memutus kenikmatan
hubungan seksual

Pil tunggal :
Keuntungannya sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak
mengganggu ASI, dan dapat dihentikan setiap saat.
Kerugiannya karena pil ini harus diminum setiap hari, banyak ibu-ibu yang lupa, lalu
ada efek samping seperti perdarahan atau spotting, terjadinya peningkatan berat
badan, kemudian pada beberapa kasus juga terjadi perubahan siklus haid bahkan tidak
haid sama sekali

Pil kombinasi :
Keuntungannya sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, dapat dihentikan
setiap saat, dan biasanya dapat memperlancar siklus haid pada beberapa
penggunanya.
Kerugiannya karena pil ini harus diminum setiap hari, banyak ibu-ibu yang lupa, lalu
ada efek samping seperti perdarahan atau spotting, dan terjadinya peningkatan berat
badan

Injeksi tunggal :
Keuntungannya sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak
mengganggu ASI
Kerugiannya gangguan siklus haid (memendek, memanjang, tidak haid) , perdarahan
bercak, kenaikan berat badan, tidak dapat dihentikan sewaktu waktu
Injeksi kombinasi :
Keuntungannya sangat efektif, tidak mengganggu hubungan seksual, dapat dihentikan
setiap saat, dan biasanya dapat memperlancar siklus haid pada beberapa
penggunanya.
Kerugiannya perdarahan bercak, serta kenaikan berat badan

Implant :
Keuntungannya sangat efektif, mendapat perlindungan jangka panjang,tidak
mengganggu hubungan seksual & ASI, dan dapat dicabut setiap saat mengganggu
Kerugiannya gangguan siklus haid (memendek, memanjang, tidak haid), perdarahan
bercak atau spotting, dan untuk pemasangannya membutuhkan tindakan operasi kecil

IUD :
Keuntungannya sangat efektif segera setelah pemasangan, tidak bergantung faktor
sanggama, tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak mengganggu ASI
Kerugiannya gangguan siklus haid (memendek, memanjang, tidak haid), lebih nyeri,
dan terdapat perdarahan bercak

Kondom & cervical cap :


Keuntungannya dapat mencegah PMS, tidak ada resiko kesehatan, tidak mengganggu
ASI, dapat untuk kontrasepsi sementara
Kerugiannya agak mengganggu hubungan seksual, keefektifan tergantung kemauan
dan kesedian pasangan, harus tersedia setiap saat akan berhubungan seksual

Tubektomi :
Keuntungannya sangat efektif, tidak bergantung faktor sanggama, tidak mengganggu
ASI
Kerugiannya rasa sakit/tidak nyaman setelah tindakan karena memerlukan tindakan
operasi sederhana dengan anastesi lokal

Vasektomi :
Keuntungannya sangat efektif, tidak ada efek samping jangka panjang
Kerugiannya rasa sakit/tidak nyaman setelah tindakan karena memerlukan tindakan
operasi sederhana dengan anastesi lokal, dan boleh bersenggama sesudah hari ke 2-3

14-15. Penapisan
Penapisan kehamilan
Apa saat ini ibu sedang haid? Ya
*Kalo jawabannya ya, gausah tanya pertanyaan di bawah ini lg,
karena udh pasti ibu ini ga hamil*
Apakah ibu tidak bersenggama sejak haid terakhir? Tidak senggama
Apakah ibu sedang memakai alat kontrasepsi dengan cara baik Belum KB
dan benar?
Apakah saat ini ibu sedang dalam kondisi 4 minggu pasca Tidak
persalinan?
Apakah saat ini ibu dalam 7 hari pasca keguguran? Tidak
Apakah saat ini ibu sedang menyusui dan tidak haid? Tidak
Penapisan hormonal
HPHT 7 hari yang lalu atau lebih Tidak
Apakah ibu mengalami perdarahan di luar haid atau perdarahan setelah Tidak
senggama?
Apakah ibu sedang menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca persalinan? Tidak
Ikterik Tidak
Apakah ibu mengalami nyeri kepala yang hebat atau gangguan Tidak
penglihatan?
Apakah ibu ada riwayat tekanan darah tinggi? Tidak
Apakah tedapat benjolan pada payudara ibu? Tidak
Apakah saat ini ibu sedang mengonsumsi obat anti kejang/ epilepsi? Tidak

Penapisan AKDR
HPHT 7 hari yang lalu atau lebih Tidak
Apakah ibu mengalami perdarahan di luar haid atau perdarahan setelah Tidak
senggama?
Apakah ibu atau suami ibu mempunyai pasangan seks yang lain? Tidak
Apakah ibu mengalami keputihan yang berlebihan dan berbau? Tidak
Atau langsung aja : apa ibu mengalami infeksi menular seksual?
Apakah ibu mengalami radang panggul atau ada riwayat kehamilan di luar Tidak
kandungan?
Apabila sedang haid, jumlah darah yang keluar banyak atau biasa saja? Tidak
Bagaimana dengan waktu haidnya? Apakah lama (>8hari) ? Tidak
Apakah ibu memiliki riwayat/gejala penyakit jantung? Tidak

Penapisan metode irreversibel


KEADAAN KLIEN BOLEH RAWAT JALAN RUJUK
KEADAAN UMUM Baik, jika ada tanda DM, riw.gangguan darah,
penyakit jantung, paru peny.jantung, paru atau
dan ginjal ginjal
EMOSI Tenang Cemas, takut
TEKANAN DARAH < 160/100 mmHg 160/100 mmHg
BB 35-85 kg > 85 kg atau < 35 kg
RIW. OPERASI Bekas SC tanpa Operasi lainnya
ABD/PANGGUL perlengketan
RIW. PENY. RADANG Pemeriksaan dalam Pemeriksaan dalam ada
PANGGUL, HAMIL normal kelainan
EKTOPIK, APPENDISITIS
ANEMIA Hb 8 g/dl Hb < 8 g/dl
INFEKSI ATAU KELAINAN Normal Ada tanda infeksi atau
SKROTUM/ INGUINAL kelainan lain

Baik bu, berdasarkan penapisan, ibu boleh menggunakan kontrasepsi


hormonal/akdr/metode irreversibel
atauu
Berdasarkan penapisan yang telah dilakukan, ternyata ibu tidak diperbolehkan untuk
memakai kb hormonal/akdr/irreversibel. Bagaimana jika memilih KB alami bu?
16-19. Keterampilan praktis
Kalender :
Kita tentukan masa subur ibu terlebih dahulu ya bu. Masa subur itu adalah
pertengahan 2 haid. Diperkirakan, hari ke 12-16 setelah haid
Misal : haid hari pertama tanggal 9 oktober
9 + 14 = 23 3hari = 20-26. Jadi ibu tidak boleh bersenggama selama 20-26
November. Untuk bulan2 berikutnya, ibu dpt menghitungnya sendiri *ajarin caranya*

Pil tunggal & kombinasi :


Ini saya beri pil nya, diminumnya sesuai dengan hari yang ada di tablet ini ya bu *mulai
dari baris pertama dan hari saat ibu itu dateng* diminumnya harus setiap hari dengan
jam yang sama, tidak boleh lupa. Kalau lupanya sehari, berarti keesokan harinya ibu
minum 2, namun perlu diingat, keefektivitasannya pastinya akan berkurang, jadi saya
sarankan untuk tidak bersenggama pada minggu pertama atau bila ingin
bersenggama, memakai kondom. Tapi kalau lupanya sudah 2 hari atau lebih, tolong
ibu kembali lagi kemari kita ganti dengan kontrasepsi yang lain.
Kalau pil nya sudah sisa 2 atau 3 tablet, ibu tolong kembali lagi ke saya untuk dapat pil
yang baru

Injeksi :
Ibu, nanti ini akan saya suntikkan di bokong ibu ya
Tunggal 3 bulan setelah tanggal ini, ibu kembali lagi kemari ya (kurangin 5 hari tapi,
jangan pas bgt)
Kombinasi sebulan sekali datang kemari ya bu

Implan :
Bu, tolong dijaga lukanya agar tidak basah selama 3 hari ya bu, dan tolong kembali lagi
minggu depan untuk kontrol/ melihat, dan silahkan kontrol kapanpun apabila ada
keluhan

AKDR :
Ibu tolong datang kemari bulan depan ya untuk kontrol, dan jangan lupa periksa posisi
benang secara teratur setelah masa haid ya bu, caranya dengan memasukan jari ke
dalam, dan silahkan kontrol kapanpun apabila ada keluhan

Kondom & cervical cap :


Kondom digunakan sebelum berhubungan , perlu kerjasama pasangan
Tubektomi :
Ibu akan saya rujuk ke Dokter Spesialis Obgyn

Vasektomi :
Bapak akan saya rujuk ke Dokter Spesialis Bedah Urologi. Boleh bersenggama sesudah
hari ke 2-3 pasca operasi

20-21. Apa ada yang ingin ditanyakan bu? Sudah jelas semua ya bu?
Terimakasih. Wassalamualaikum wr.wb
PEMERIKSAAN PAP SMEAR
A. Persiapan
1. Mengucapkan basmallah. Memberi salam dan memperkenalkan diri (bagi dokter
laki-laki didampingi perawat/bidan perempuan)
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin

2. Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan serta informed consent
Pada hari ini saya akan melakukan pemeriksaan pap smear pada ibu yang bertujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada serviks ibu. Apakah ibu bersedia?

3. Mengisi data pasien pada formulir permintaan sitologi dengan lengkap : nama
lengkap pasien (nama gadis dan nama suami), tanggal lahir, riwayat haid dan HPHT,
riwayat persalinan, riwayat kontrasepsi
Saya akan mengisi formulir permintaan terlebih dahulu

4. Saya akan mempersiapkan alat yang akan digunakan


Cairan antiseptik Duk steril
Handscoen steril Spekulum
Forsep / korentang Cervical spatula and cytobrush
Baki alat Kaca objek yang sudah diberi identitas
Cawan ginjal (nama pasien, nama suami, tanggal)
Baskom berisi klorin 0.5 % *pura2 nulis nama pasien di kaca
Kasa steril objek*
Pinset anatomicum Lampu sorot
Mangkuk berisi povidone iodine Meja ginekologi

5. Meminta pasien membuka pakaian bawah dan celana dalam


Silahkan lepas pakaian bawah dan celana dalamnya bu.

6. Mempersilahkan pasien berbaring dalam posisi litotomi di meja ginekologi


Silahkan berbaring di atas meja ginekologi dan kakinya diletakkan di atas penyangga
(posisi lithotomi) *sambil atur posisi lampu*

B. Pengambilan spesimen
7. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik & memakai handscoen

8. Duduk menghadap ke genitalia eksterna pasien


9. Melakukan tindakan asepsis vulva dengan larutan antiseptik
Saya akan melakukan asepsis pada vulva dengan kasa dan povidone. Kemudian
memasang duk steril.

10. Memasang spekulum vagina, memastikan seluruh permukaan serviks terlihat jelas
Maaf bu, mungkin ini akan terasa tidak nyaman, tolong tarik napas yg dalam ya bu
Permukaan serviks licin, tidak ada erosi, tidak ada kelainan

11. Mengambil spesimen dari sambungan skuamokolumner dengan spatula ayre


14. Membuat apusan pada kaca objek
15. Memfiksasi sediaan dengan alkohol 96%
Saya akan mengambil swab ektoserviks menggunakan spatula ayre
Kemudian meletakkannya di kaca objek, lalu kaca objek difiksasi dengan cara
memasukkan ke dalam alkohol 96%

12. Mengambil spesimen dari kanalis servikalis dengan cytobruush


14. Membuat apusan pada kaca objek
15. Memfiksasi sediaan dengan alkohol 96%
Selanjutnya saya akan mengambil swab endoserviks menggunakan cytobrush
Kemudian meletakkannya di kaca objek, lalu kaca objek difiksasi dengan cara
memasukkan ke dalam alkohol 96%

13. Saya akan melepaskan spekulum dari vagina


16. Menjelaskan bahwa pengambilan sampel telah selesai, mempersilahkan pasien
untuk kembali memakai pakaiannya
Pengambilan sampel telah selesai, silahkan pakai pakaian nya kembali bu
17. Saya akan melepas sarung tangan dan membersihkan tangan dengan cairan
antiseptik *jangan lupa matiin lampu*

18. Lengkapi formulir permintaan sitologi utk pengiriman sediaan apus : gambaran
klinik pasien, diagnosis klinik, lokasi pengambilan sampel (ekto & endoserviks)
Saya akan melengkapi formulir

19. Menjelaskan rencana tindak lanjut, mengucapkan hamdallah serta salam islami
Bu, nanti sampel nya akan saya kirim ke lab, minggu depan tolong kembali lagi kemari
ya bu nanti akan saya bacakan hasilnya. Apabila ternyata hasilnya normal, ibu
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan papsmear maksimal 3 tahun setelah
pemeriksaan ini. Apabila ternyata terdapat kelainan, ibu dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan papsmear 3-6 bulan lagi
Alhamdulillahirabbilalamin, pemeriksaan telah selesai. Wassalamualaikum wr.wb.
INSERSI AKDR COPPER T 380 A
1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin

2. Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan, informed consent


Pada hari ini saya akan melakukan pemasangan alat kontrasepsi yang bertujuan
untuk mencegah kehamilan. Kemungkinan, ibu akan merasa sedikit sakit pada
beberapa langkah pemasangan. Apakah ibu bersedia?

3. Mempersiapkan alat yang akan digunakan


Saya akan mempersiapkan alat terlebih dahulu
- Cairan antiseptik - Duk steril
- Handscoen steril - Spekulum
- Korentang - Tenakulum
- Baki alat - Sonde uterus
- Cawan ginjal - Klem lurus/bengkok/ovum
- Baskom berisi klorin 0.5% - IUD Coper T 380A
- Pinset - Gunting tumpul tumpul lengkung
- Mangkuk dan larutan povidon - Lampu
- Kasa steril - Meja ginekologi
4. Meminta pasien membuka pakaian bawah dan celana dalam
Tolong lepas pakaian bawah dan celana dalamnya bu

5. Mempersilahkan pasien berbaring dalam posisi litotomi di meja ginekologi


Silahkan berbaring di meja ginekologi dan naikkan kakinya di atas penyangga
*sambil benerin arah lampu*
B. Pemasangan AKDR Copper T 380A
6. Memasukkan lengan AKDR Copper T 380 A di dalam kemasan sterilnya

7. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik dan memakai sarung
tangan

8. Asepsis vagina dengan larutan antiseptik *pake pinset, kassa, povidone*


Saya akan mengasepsis dengan povidone dari anterior (mons pubis) mengenai labia
mayor minor kanan sampai anus *buang*.
Kemudian dari mons pubis mengenai labia mayor minor kiri sampai anus *buang*.
*buka labia dengan tangan kiri* lalu dari anterior mengenai uretra dan vagina

9. Pemasangan spekulum vagina


Saya akan memasang duk steril dan memasukkan spekulum. Kemudian
membersihkan serviks menggunakan klem ovum/bengkok panjang dan povidon
dari sentral ke perifer *pas masukin klem usahain jangan kena vagina*

10. Jepit serviks dengan tenakulum pada posisi vertikal (arah jam 10 atau jam 2)
Saya akan menjepit serviks dengan tenakulum pada arah jarum jam 10
Right handed jam 10. Left handed jam 2.

11. Sondasi uterus dengan sonde untuk menentukan posisi uterus dan kedalaman
cavum uteri

12. Atur letak leher biru pada inserter sesuai kedalaman cavum uteri
*rata2, wanita indonesia = 9-10 cm. Bila hanya 5cm kontraindikasi*

13. Masukkan tabung inserter yang sudah berisi AKDR dalam posisi horizontal ke
dalam kanalis servikalis sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa
adanya tahanan (menyentuh fundus)
14. Pegang dan tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan
lain menarik tabung inserter sampai ke pangkal pendorong
15. Keluarkan pendorong dengan tetap menahan tabung inserter
16. Dorong kembali tabung inserter sampai terasa ada tahanan fundus
17. Keluarkan tabung inserter dari kanalis servikalis

Tangan kiri jg sambil megang tenakulum


18. Potong benang yang keluar dari lubang serviks sepanjang 3-4 cm
Saya akan memotong benang yang keluar dan menyisakan sekitar 4 cm dari oue

19. Lepaskan tenakulum dan atasi perdarahan


Saya akan menghentikan perdarahan dengan kassa steril kering dan klem ovum

20. Lepaskan spekulum vagina


21. Menjelaskan kepada pasien bahwa pemasangan AKDR telah selesai dan
mempersilahkan pasien memakai kembali pakaiannya
Bu, pemasangan AKDR telah selesai, silahkan pakai kembali pakaiannya.
Silahkan kembali lagi kesini 1 bulan kemudian untuk kontrol. Tapi, apabila ada
keluhan (nyeri perut hebat, perdarahan, dll) silahkan datang kapanpun
*matiin lampu*
22. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan serta mengucapkan hamdallah
Alhamdulillahirabbilalamin. Pemasangan AKDR telah selesai. Wassalamualaikum
wr.wb.
EKSTRAKSI (PENCABUTAN) AKDR COPPER T 380A
1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin

2. Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan, informed consent


Pada hari ini saya akan melakukan pencabutan alat kontrasepsi. Apakah ibu
bersedia?

3. Mempersiapkan alat yang akan digunakan


Saya akan mempersiapkan alat terlebih dahulu
- Cairan antiseptik - Baskom berisi klorin 0.5% - Spekulum
- Handscoen steril - Pinset - Klem aligator
- Korentang - Mangkuk dan larutan povidon - Klem bengkok
- Baki alat - Kasa steril - Lampu
- Cawan ginjal - Meja ginekologi
- Duk steril
4. Meminta pasien membuka pakaian bawah dan celana dalam
Tolong lepas pakaian bawah dan celana dalamnya bu

5. Mempersilahkan pasien berbaring dalam posisi litotomi di meja ginekologi


Silahkan berbaring di meja ginekologi dan naikkan kakinya di atas penyangga
*sambil benerin arah lampu*

6. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik dan memakai sarung
tangan

7. Asepsis vagina dengan larutan antiseptik *pake pinset, kassa, povidone*


Saya akan mengasepsis dengan povidone dari anterior (mons pubis) mengenai labia
mayor minor kanan sampai anus *buang*.
Kemudian dari mons pubis mengenai labia mayor minor kiri sampai anus *buang*.
*buka labia dengan tangan kiri* lalu dari anterior mengenai uretra dan vagina

8. Masukkan spekulum untuk melihat serviks dan benang AKDR


Saya akan memasang duk steril dan memasukkan spekulum. Kemudian
membersihkan serviks menggunakan klem ovum/bengkok panjang dan povidon
dari sentral ke perifer *pas masukin klem usahain jangan kena vagina*

9. Menjelaskan pada pasien bahwa saat ini akan dilakukan pencabutan, minta
pasien untuk tenang dan menarik napas panjang
Saya akan melakukan pencabutan, mungkin agak sakit, tolong tarik napas panjang.

10. Jepit benang di dekat seviks dengan hati-hati dan perlahan, cabut IUD
Bu, ini sudah dicabut ya *liatin ke pasien*

11. Lepaskan spekulum vagina


21. Menjelaskan kepada pasien bahwa pencabutan AKDR telah selesai dan
mempersilahkan pasien memakai kembali pakaiannya
Bu, pencabutan AKDR telah selesai, silahkan pakai kembali pakaiannya.

22. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan serta mengucapkan hamdallah


Alhamdulillahirabbilalamin. Pemasangan AKDR telah selesai. Wassalamualaikum
wr.wb.

IMPLAN SUBDERMAL

JENIS
JENIS JUMLAH UKURAN ISI MASA KERJA
Implanon 1 batang panjang = 40 nm 68 mg 3-Keto- 3 tahun
diameter = 2 mm desogestrel

Jadena, Indoplant 2 batang 75mg Levonogestrel 3 tahun

Norplant 6 batang panjang = 3.4 cm 36mg Levonogestrel 5 tahun


diameter = 2.4 mm
Kontraindikasi :
- Hamil atau diduga hamil
- Perdarahan pervaginam yg belum jelas sebabnya
- Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara
- Miom uterus
- Gangguan toleransi glukosa
- Tidak dapat menerima perubahan pola haid yg terjadi

Tanda-2 Tanda-1

Trokar
Bevel

Pendorong

INSERSI (PEMASANGAN) IMPLAN


A. Persiapan
1. Mengucapkan basmallah, mengucapkan salam Islami dan memperkenalkan diri
(bagi dokter laki-laki didampingi perawat/bidan perempuan)
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin

2. Menjelaskan tujuan dan tindakan yg akan dilakukan, serta informed consent


Hari ini saya akan melakukan pemasangan alat kontrasepsi implan yang bertujuan
untuk mengatur jarak kehamilan. Pemasangannya memerlukan tindakan bedah kecil,
nanti saya akan menyayat kulit ibu selebar 5mm di lengan atas kiri bagian dalam.
Selama penyuntikkan mungkin akan terasa sakit, apakah ibu bersedia?

3. Saya akan mempersiapkan alat yang akan digunakan :


Antiseptik (utk cuci tangan) Kassa steril
Penyangga lengan Doek steril
Handscoen steril Spuit 5 cc berisi lidokain 2ml
Korentang Skalpel 11 atau 15
Baki alat Trokar 10 dan mandrin
Cawan ginjal Implan 2 batang
Bak berisi klorin Pinset chirurgis
Mangkuk dan povidon Kassa & plester
Alkohol Lampu *sambil nyalain*

4. Ibu silahkan cuci lengannya dengan sabun dan membilasnya dengan air yg mengalir

6. Menutup tempat tidur dengan penyangga lengan dengan doek steril


7. Mempersilahkan pasien berbaring dengan lengan yg lebih jarang digunakan
diletakkan pada lengan penyangga
Silahkan berbaring bu, lengan kirinya tolong diletakkan di atas penyangga

5. Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik & memakai handscoen

8. Saya akan mentukan tempat pemasangan yg optimal, 8 cm di atas lipatan siku

B. Pemsangan Implan
*langsung duduk!*
9. Melakukan tindakan asepsis di daerah insisi dengan larutan antiseptik
Saya akan mengasepsis daerah insis dari sentral ke perifer

10. Menutup daerah insis dengan doek steril


Saya akan mengasepsis daerah insisi dengan povidon, kemudian dengan alkohol
Lalu menutup daerah insisi dengan doek steril

11. Melakukan anestesi daerah insisi dengan zat anestesi lokal searah dengan arah
memasukkan trokar
Saya akan melakukan penyuntikkan

12. Menyentuh tempat insisi dengan jarum/skalpel utk memastikan obat telah bekerja
13. Membuat insisi dangkal menembus kulit menggunakan skalpel dengan sudut 45
sepanjang 5mm
14. Memasukkan trokar dengan ujung tajam menghadap ke atas dan pendorong di
dalamnya sampai batas tanda-2 melalui luka insisi
15. Memasukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda-1 dengan
mengangkat trokar ke atas
16. Saat trokar masuk sampai tanda-1, cabut pendorong dari trokar
17. Memasukkan kapsul pertama ke dalam trokar. Dorong kapsul sampai seluruhnya
masuk ke dalam trokar, dan masukkan kembali pendorong
18. Mendorong kapsul dengan pendorong trokar sampai terasa ada tahanan
19. Menarik tabung trokar sampai tanda-2 dengan tetap menahan pendorong
20. Meraba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah seluruhnya
keluar dari trokar
21. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung trokar ke arah lateral kanan dan
kembali lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas
22. Menggeser trokar sekitar 15-12, masukkan kembali trokar perlahan-lahan dan
hati-hati ke arah tanda-1 dengan mengangkat trokar ke atas, untuk memasukkan
kapsul berikutnya
23. Meraba kapsul dengan jari untuk memastikkan seluruh kapsul sudah terpasang
24. Mengeluarkan trokar secara perlahan, menekan tempat insisi selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan
Saya akan menekan tempat insisi menggunakan kassa selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan

25. Saya akan membersihkan tempat pemasangan menggunakan antiseptik

26. Saya akan menutup daerah insisi dengan kassa steril dan plester

27. Menjelaskan kepada pasien bahwa pemasangan implan telah selesai


*lepas duk & matiin lampu*. Ibu, pemasangan implan telah selesai, lukanya tidak
boleh kena air dulu selama 3 hari ya bu. Minggu depan tolong kembali lagi kesini
untuk kontrol
28. Saya akan melepas sarung tangan dan membersihkan tangan dengan cairan
antiseptik. Alhamdulillahirabbilalamin. Wassalamualaikum wr.wb.

EKSTRAKSI IMPLAN

A. Persiapan
1. Mengucapkan basmallah, mengucapkan salam Islami dan memperkenalkan diri
(bagi dokter laki-laki didampingi perawat/bidan perempuan)
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan bu, nama saya
Anisa Fazrin

2. Menjelaskan tujuan dan tindakan yg akan dilakukan, serta informed consent


Kali ini saya akan melakukan pencabutan implan. Selama penyuntikkan mungkin akan
terasa sakit, apakah ibu bersedia?

3. Saya akan mempersiapkan alat yang akan digunakan :


Antiseptik (utk cuci tangan) Alkohol
Penyangga lengan Kassa steril
Handscoen steril Doek steril
Korentang Spuit 5 cc berisi lidokain 2ml
Baki alat Pinset chirurgis
Cawan ginjal Klem lengkung
Bak berisi klorin Kassa & plester
Mangkuk dan povidon Lampu *sambil nyalain*
4. Ibu silahkan cuci lengannya dengan sabun dan membilasnya dengan air yg mengalir

5. MERABA SEMUA KAPSUL implan untuk menentukan lokasinya dan menentukan


tempat insisi

6. Memastikan posisi dari setiap kapsul dg MEMBUAT TANDA pada kedua ujung lapsul
8. Saya akan menutup tempat tidur dan penyangga lengan dengan doek steril

7. Saya akan mebersihkan tangan dan menggunakan sarung tangan

9. Mempersilahkan pasien berbaring dengan lengan yg lebih jarang digunakan


diletakkan pada lengan penyangga
Silahkan berbaring bu, lengan kirinya tolong diletakkan di atas penyangga

B. Pencabutan Implan
10. Melakukan tindakan asepsis di daerah insisi dengan larutan antiseptik
Saya akan mengasepsis daerah insis dari sentral ke perifer

11. Menutup daerah insis dengan doek steril


Saya akan mengasepsis daerah insisi dengan povidon, kemudian dengan alkohol
Lalu menutup daerah insisi dengan doek steril

12. Melakukan anestesi daerah insisi dengan zat anestesi lokal dengan menyuntikkan
DI BAWAH SETIAP UJUNG KAPSUL SAMPAI 1/3 PANJANG KAPSUL
13. Tanpa mencabut jarum, geser ujung jarum & masukkan ke bawah kapsul berikutnya
Saya akan melakukan penyuntikkan

14. Menyentuh tempat insisi dengan jarum/skalpel utk memastikan obat telah bekerja
15. Membuat insisi dangkal menembus kulit menggunakan skalpel dengan sudut 45
sepanjang 4 mm
16. Mencabut kapsul mulai dari yg mudah diraba dari luar atau terdekat dengan insisi
17. Mendorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai ujung kapsul
tampak pada luka insisi, jepit ujung kapsul dengan klem lengkung
Bu, ini kapsul yg pertama sudah terambil ya *kasih liat* *buang di cawan ginjal*

18. Pilih kapsul berikutnya yg tampak paling mudah dicabut, gunakan teknik yang sama
untuk mencabut kapsul berikutnya
Bu, ini kapsul yg kedua sudah terambil ya *kasih liat* *buang di cawan ginjal*

19. Setelah semua kapsul dilepaskan, tekan tempat insisi selama 1 menit untuk
menghentikan pendarahan
Saya akan menekan tempat insisi menggunakan kassa selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan

20. Saya akan membersihkan tempat pemasangan menggunakan antiseptik

21. Saya akan menutup daerah insisi dengan kassa steril dan plester

22. Menjelaskan kepada pasien bahwa pencabutan implan telah selesai


*lepas duk & matiin lampu*. Ibu, pencabutan implan telah selesai, lukanya tidak
boleh kena air dulu selama 3 hari ya bu.

23. Saya akan melepas sarung tangan dan membersihkan tangan dengan cairan
antiseptik. Alhamdulillahirabbilalamin. Wassalamualaikum wr.wb.
ANAMNESIS KASUS SENSITIF HAMIL MUDA

1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb.


2. Memperkenalkan diri dan mempersilahkan duduk
Silahkan duduk mba. Perkenalkan nama saya Anisa Fazrin. Dengan mba siapa? Apakah
sebelumnya mba pernah kemari?

3. Menanyakan identitas
Kalau begitu saya catat identitasnya terlebih dahulu ya mba
Nama, usia, agama, status perkawinan, pendidikan terakhir, pekerjaan

6. Menanyakan keluhan utama


7. Menanyakan ttg riwayat penyakit sekarang
10. Menanyakan anamnesis sistem yg sesuai kasus
Baik mba, bisa diceritakan apa keluhannya sehingga mba datang kemari?
Sudah berapa lama dirasakan?
Muntahnya berapa kali dalam sehari?
Warna apa muntahnya?
Apakah muntahnya hilang setelah makan?
Apa sudah mencoba meminum obat untuk mengatasinya?
Apakah saat ini mba sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu?
Apa ada keluhan lain?
Mba terakhir haidnya kapan?
Biasanya, haidnya teratur atau memang sering telat?
8. Menanyakan tentang riwayat penyakit terdahulu
Apa sebelumnya mba pernah mengalami keluhan seperti ini?
Diobati tidak?
Sembuh tidak?
9. Menanyakan tentang riwayat penyakit keluarga
Apakah di keluarga mba ada yang pernah atau sedang mengalami keluhan seperti ini?
11. Menggali riwayat pribadi
12. Menanyakan kebiasaan sehari-hari
Mohon maaf mba, saya akan menanyakan hal-hal yang sensitif, tapi tenang saja karena
saya akan merahasiakan apa yg mba sampaikan, oleh karena itu, mba tidak perlu ragu-
ragu untuk memberikan informasi yang lengkap dan jujur kepada saya, karena apa yang
bapak sampaikan tentunya akan mempengaruhi pengobatan yang akan saya berikan
nantinya.
- Tadi mba bilang masih kuliah, apa jadwal kuliahnya padat setiap hari?
- Habis kuliah biasanya ngapain? Biasanya kalau main keluar bersama siapa?
- Apa mba punya pacar?
- Sudah berapa lama?
- Sudah seberapa jauh hubungan mba dengan pacar? Apa pernah pegangan tangan,
pelukan atau lebih dari itu?
- Apa pernah berhubungan suami istri?
- Kapan terakhir mba melakukan hub.suami istri dengan pacar mba?
- Apakah 2 atau 3 bulan yang lalu mba melakukan hub.suami istri dengan pacar mba?
13. Melakukan cross check untuk meyakinkan jawaban responden
14. Mendapatkan umpan balik
Baik, jadi berdasarkan apa yang mba sampaikan, mba datang kemari karena keluhan
mual muntah yang terutama dirasakan pada pagi hari, muntahnya wara kekuningan dan
diikuti rasa pahit setelahnya, lalu pusing dan tidak nafsu makan. Benar begitu mba?

15. Mendiskusikan hal sensitif


Berdasarkan wawancara tadi, saya menduga kuat bahwa mba sedang hamil. Namun,
saya tidak dapat memastikannya sebelum melakukan pemeriksaan, yaitu pemeriksaan
urin mba

16. Memberikan penyuluhan individu (medis & agama)


- Saran saya, mba diskusikan hal ini terlebih dahulu dengan pacar mba dan mencari
solusi bersama
- Saya berharap untuk kedepannya, mba tetap memelihara kandungan mba karena
sudah sering saya melihat pasien meninggal di UGD krn aborsi. Dan saya ingatkan
bahwa ini adalah suatu kesalahan besar, saya harap ini tdk terulang lagi.
- Saya sangat menyarankan mba untuk tidak melakukan aborsi, karena aborsi
merupakan suatu hal yang diharamkan di agama. Solusi satu-satunya adalah agar mba
tetap menjaga kandungan mba, karena itu merupakan suatu itikad baik, maka
insyaAllah, Allah akan tunjukan jalan kemudahan bagi mba.

17. Netral terhadap pasien


18. Catat dengan jelas
19. Kesungguhan bekerja, disiplin
20. Sopan santun, empati, penampilan sederhana, rapi
21. Menutup wawancara
Apa ada yg ingin ditanyakan lagi mba?
22. Alhamdulillahirabbilalamin, wawancara telah selesai, terimakasih atas waktunya mba.
Wassalamualaikum wr.wb

Dokter mau tdk mengaborsi janin yg ada di dalam kadungan saya?


Sesuai dg sumpah profesi, saya hrs menjaga nyawa mulai sejak pembuahan sampai
seterusnya. Saya tdk mau mengaborsi krn itu bertentangan dg sumpah profesi saya
Dokter akan lapor ke orangtua saya ?
Itu bukan ranah saya, bila ortu mba brtanya maka saya hanya akn menyampaikan apa yg
saya tahu dari segi medisnya saja mba, selebihnya saya serahkan pd mba. Namun saya
sarankan mba memberitahu orang tua, krn mba pasti akan sgt membutuhkan bantuan
ortu, mba tdk perlu takut krn stiap ortu pasti akan membela anaknya. Jika mba mau saya
bersedia membantu menyampaikannya secara baik-baik dg ortu mba.

ANAMNESIS KASUS SENSITIF PENYAKIT MENULAR SEKSUAL


1. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb.
2. Memperkenalkan diri dan mempersilahkan duduk
Silahkan duduk pak. Perkenalkan nama saya Anisa Fazrin. Dengan bapak siapa? Apakah
sebelumnya bapak pernah kemari?

3. Menanyakan identitas
Kalau begitu saya catat identitasnya terlebih dahulu ya pak
Nama, usia, agama, status perkawinan, pendidikan terakhir, pekerjaan

6. Menanyakan keluhan utama


7. Menanyakan ttg riwayat penyakit sekarang
10. Menanyakan anamnesis sistem yg sesuai kasus
Baik pak, bisa diceritakan apa keluhannya sehingga bapak datang kemari?
Sudah berapa lama pak? Sudah brapa lama keluhan dirasakan?
Dirasakannya hilang timbul atau terus menerus sepanjang hari?
Berapa banyak nanahnya pak ? Apa sampai menetes?
Kalau BAK keluar nanah juga?
Apa pernah keluar darah/lendir saat BAK?
Pernah tidak bapak mendapati di celana bapak ada darah/nanah/lendir?
Apa bapak merasa ada nyeri pinggang yg menjalar?
Kencingnya anyang2an tdk pak?
Sebelum kesini bapak pernah demam ?
Ada bisul/seperti jerawat disekitar kemaluan bapak?

8. Menanyakan tentang riwayat penyakit terdahulu


Apa sebelumnya bapak pernah mengalami keluhan seperti ini?
Diobati tidak?
Sembuh tidak?

9. Menanyakan tentang riwayat penyakit keluarga


Apakah di keluarga bapak ada yang pernah atau sedang mengalami keluhan seperti ini?

11. Menggali riwayat pribadi


12. Menanyakan kebiasaan sehari-hari
Mohon maaf pak, saya akan menanyakan hal-hal yang sensitif, tapi tenang saja pak
karena saya akan merahasiakan apa yg bapak sampaikan, oleh karena itu, bapak tidak
perlu ragu-ragu untuk memberikan informasi yang lengkap dan jujur kepada saya,
karena apa yang bapak sampaikan tentunya akan mempengaruhi pengobatan yang akan
saya berikan nantinya.
- Tadi bpk blg pkerjaan bpk adalah pegawai swasta ya pak, biasanya sehabis pulang
kantor apa yang bapak lakukan?
- Apakah setiap hari bertemu dengan istri?
- Lalu bagaimana bapak memenuhi kebutuhan seksual bapak?
- Seberapa sering bapak berhubungan dg PSK dlm sebulan?
- Apakah rutin setiap bulan ?
- Apakah perempuan tsb hanya berhub seksual dg bpk saja atau dia jg melayani pria lain
pak?
- Apakah bapak menggunakan kondom/pengaman saat berhub dg perempuan tsb?
13. Melakukan cross check untuk meyakinkan jawaban responden
14. Mendapatkan umpan balik
15. Mendiskusikan hal sensitif
Baik jadi berdasarkan apa yg bapak sampaikan pada saya, saya menduga kuat bahwa
bapak mengalami penyakit menular seksual. Namun untuk memastikannya saya perlu
melakukan pemeriksaan lab terlebih dahulu

16. Memberikan penyuluhan individu (medis & agama)


PMS ini disebabkan bakteri/virus yg hanya bisa ditularkan melalui perilaku seksual yg
tdk sehat seperti berhub tanpa pengaman, atau sering ke PSK dimana kita tahu psk
itu berganti-ganti pasangan
Banyak kerugiannya terkena PMS diantaranya : pertama bapak bisa terkena penyakit
HIV/AIDS atau bahkan menjadi impoten bila terus2an terkena pms ini. Bapak jg bisa
menularkan kpd istri bapak, bila istri bapak hamil maka anak yg dikandungnya bisa
buta pak. Bapak tentunya tdk ingin membahayakan istri dan anak bapak kan?
Lagipula agama jg menyatakan zina adalah dosa besar, jadi sebaiknya bapak bertobat
mohon ampun dan mengalihkan nafsu bapak dg olahraga, shalat atau baca Al-Quran
insyaAllah bapak terhindar dr pms ini.
Ini pengantar utk cek lab, dan ini saya beri resep obat. Baik pak ada yg ingin bpk
tanyakan pak?

17. Netral terhadap pasien


18. Catat dengan jelas
19. Kesungguhan bekerja, disiplin
20. Sopan santun, empati, penampilan sederhana, rapi
21. Menutup wawancara
Apa ada yg ingin ditanyakan lagi pak?
Ini saya berikan surat pengantar untuk cek lab nya ya pak

22. Alhamdulillahirabbilalamin, wawancara telah selesai, terimakasih atas waktunya pak.


Wassalamualaikum wr.wb

VENASEKSI/KANULASI TERBUKA/VENOUS CUT DOWN


- Merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk memperoleh jalan langsung ke vena-
vena perifer
- INDIKASI : karena vena kolaps (diameter mengecil) pada pasien syok
hemoragik/hipovolemik. Pada bayi biasanya karena dehidrai (muntah, mencret)
- LOKASI : pada dasarnya bisa disemua vena-vena perifer
Vena saphena magna paling sering dipake. Karena besar dan mudah dicari (lengket
dengan periosteum, dan ada tatakannya yaitu os tibia. Sering dipake juga oleh ahli
bedah vaskuler untuk graft dan bypass.
Vena brachialis
Vena cephalica
Vena fasialis menggunakan wing needle
- KOMPLIKASI : sama seperti komplikasi pemsangan infus (flebitis, selulitis, ekimosis, dll)
- Saat venaseksi berhasil dan anak sudah mulai aktif bergerak, segera cari vena-vena
ditangan untuk pemasangan infus. Bila sudah dipasang infus, venaseksi boleh dilepas.
Jangan lupa buka jaitan di tepi-tepi (jaitan di vena gausah dilepas). Tutup dengan kassa dan
povidone kemudian diplester

VENASEKSI
1. Bismillahirrrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb.
2. Memperkenalkan diri, menjelaskan tindak dan tujuan venaseksi, informed
consent pada orangtua pasien
Perkenalkan nama saya Anisa Fazrin. Kali ini saya akan memasang infus untuk
mengganti cairan yang hilang/memberi makanan/memberi obat kepada anak ibu
yang sudah dicoba berkali-kali namun tidak berhasil. Sedangkan kondisi anak ibu
harus dipasang infus untuk menyelamatkan nyawanya. Apakah ibu bersedia?

3. Menyebutkan indikasi dan lokasi-lokasi venaseksi


Indikasinya : karena vena kolaps pada pasien syok hemoragik/hipovolemik
Lokasi : vena saphena magna. Yaitu 2 jari diatas malleolus medialis ke arah anterior.

4. Mencuci tangan, memakai sarung tangan serta menyiapkan alat-alat


Saya akan mempersiapkan alat terlebih dahulu
- Handscoen
- Benang steril
- Pinset
- Gunting
- Kassa steril
- Povidone iodine - Vena kateter/vanocath no.24
- Alkohol atau 26
- Duk/linen lobang steril - Spuit berisi NaCl 0,9%
- Spuit dan lidokain - Infus set (mikro set)
- Scalpel - Jarum
- Mosquito clamp / klem arteri bengkok - Plester
- Klem lurus - Spalk

Saya akan mencuci tangan (di wastafel. Gaboleh pake semprotan antiseptik). Saya
sudah memakai sarung tangan

5. Melakukan tindakan aseptik (operator) dan aseptik malleolus medial (v.saphena


magna) dan tutup dengan duk steril
Saya akan melakukan asepsis menggunakan kassa dan alkohol, kemudian dengan
povidon dari sentral ke perifer. Kemudian menutup dengan duk lobang steril

6. Melakukan anestesi infiltrasi pada kulit dua jari di atas malleolus medialis
Saya akan melakukan anestesi secara melintang. Kemudian mengetes dengan
menggunakan scalpel untuk melihat apakah obat sudah bekerja

7. Melakukan sayatan pada kulit dan jaringan subkutan dengan klem bengkok agar
vena tersingkap

*menyayat dengan scalpel yg dimiringkan dengan


sudut 45 atau 30, sepanjang 2-2,5 cm, sampai
terlihat subkutis (jaringan lemak, warna kuning)*

8. Membuka kulit & jaringan subkutan dengan klem bengkok agar vena tersingkap
9. Vena diidentifikasi secara a vue (berwarna putih abu-abu)

*kepala klem menghadap ke bawah menyentuh os


tibia, congkel agar vena keangkat, lebarkan klem
agar vena terpisah dari tibia*
vena terlihat a vue

10. Setelah jelas terlihat, vena saphena magna digait dengan kanul venaseksi (klem
bengkok)

*putar kepala klem sehingga menghadap ke atas*


11. Lubang kanul dimasukkan benang untuk memfiksasi
- ambil benang, lipet jadi dua sama panjang, jepit
di klem, lalu tarik. Gunting bagian lipatan benang
td, sehingga ada 2 benang. Benang proksimal
(atas) dan distal (bawah)
- ikat mati benang distal agar vena bag.proksimal
menggembung
- Potong sisa benangnya hingga tersisa sedikit
agar benang tenggelam
- Angkat lagi vena nya pake klem

12. Vena ditusuk dengan kateter intravena (hati-hati jangan sampai jarum menembus
vena). Nomor kateter intravena sesuai usia
13. Masukkan kateter intravena sampai ke pangkalnya

- Tusuk vena dengan bevel menghadap ke atas


- Kalo udh masuk seidikit, tarik jarum nya, lalu
masukkan venocath (plastik) sampai ke pangkalnya

14. Dengan menggunakan spuit masukkan secara perlahan NaCl 0,9 % ke dalam
kateter intravena sampai tidak ada tahanan
*sambungin spuit ke pangkal venocath*
Saya akan memasukkan NaCl 0,9% secara perlahan. Tidak ada tahanan. Saya akan
terus memasukkan NaCl 0,9% hingga pangkal venocath berubah menjadi warna
merah

15. Sambungkan kateter intravena dengan infus set kemudian aliran infus dibuka
penuh

- Sambungin pangkal venocath ke selang infus set


- Buka penuh aliran infus (guyur)
- Ikat tali proksimal (seperti suturing) 3x

16. Luka sayatan dibersihkan dengan NaCl dan dijahit


Saya akan menjahit tepi-tepi luka Cuma diomongin
Saya akan membersihkan luka dengan NaCl

17. Beri povidone iodine dan dibalut kassa steril kemudian doek steril dibuka

- Kassa digunting jadi 2 bagian tapi jangan sampai putus


- Selipkan dibawah venocath
- Tutup atasnya menggunakan kassa dan plester

18. Memfiksasi vena sebaik mungkin agar tidak terlepas (pada anak-anak
menggunakan spalk)
Saya akan memasang spalk di bawah betis untuk memfiksasi 2 sendi (sendi
pergelangan kaki & sendi lutut)
Edukasi : tolong dijaga jangan sampai selangnya ketarik

19. Alhamdulillahirabbilalamin. Wassalamualaikum wr.wb.

SIRKUMSISI
1. Mengawali dengan basmallah, mengucapkan salam Islami, informed consent
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb. Hari ini saya akan melakukan
sirkumsisi yang bertujuan untuk menjaga kebersihan sekitar penis anak bapak
sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit. Apakah bapak bersedia?

2. Operator berdiri di sebelah kiri pasien


Saya akan mempersiapkan alat terlebih dahulu
- Handscoen - Klem lurus
- Baki alat - Klem bengkok / mosquito
- Cawan ginjal - Gunting jaringan (tajam-tumpul)
- Pinset - Gunting benang (tajam-tajam)
- Kassa
- Needle holder
- Alkohol
- Benang
- Povidone iodine
- Duk steril
- Klem duk kalo duknya besar
- Spuit dan lidokain 2% tanpa adrenalin

3. Melakukan aseptik (operator) dan aseptik kulit sekitar penis mulai dari pangkal
sampai ujung penis
Saya akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik. Selanjutnya mengasepsis
kulit sekitar penis mulai dari pangkal sampai ujung penis

4. Daerah sekitar penis ditutup duk berlubang


Saya akan menutup daerah sekitar penis dengan duk berlubang

5. Menyiapkan spuit untuk anestesi lokal berisi lidokain 1-2% tanpa adrenalin (1-2ml)
6. Mula-mula dilakukan penyuntikkan tegak lurus pada pangkal penis atau cekungan
di antara dua corpus cavernosum (membuka fascia Buck terasa seperti menembus
kertas), aspirasi dahulu sebelum obat disuntikkan
7. Menarik jarum sedikit kemudian dimiringkan ke arah lateral kanan dan kiri
menembus fascia Buck dan aspirasi sebelum disuntikkan (jangan sampai keluar dari
fascia Buck)
Saya akan melakukan anestesi dengan lidokain 2% tanpa adrenalin sebanyal 2 ml

8. Lakukan pijatan ke arah lateral di lokasi anestesi sampai pasien merasa baal /kebas
Saya akan melakukan pijatan ke arah lateral di lokasi anestesi. Kemudian mengecek
kerja obat anestesi dengan cara menjepitkan klem di preputium

9. Preputium ditarik ke proksimal dan dilakukan tindakan aseptik, kemudian


perlengketan dibebaskan dengan klem mosquito/bengkok dan smegma dibuang
sampai terlihat collum glandis
Saya akan menarik preputium ke arah proksimal dan melakukan aseptik
Lalu membebaskan perlengketan dengan klem bengkok dan membersihkan smegma
10. Jepit preputium dengan klem lurus pada pukul 6-10-2
Saya akan menjepit preputium pada pukul 6-10-2 dengan klem lurus

11. Kemudian digunting pada pukul 12 mulai dari ujung preputium ke arah corona
glandis sampai 2-3 mm di depan corona glandis
12. Lalu digunting mulai dari tepi pukul 6 sejajar frenulum kemudian melingkar ke
kanan 2 mm di depan corona glandis ke arah jam 12, dilanjutkan sampai sisi kiri
frenulum
13. Frenulum pada pukul 6 dipotong sampai 5 mm sebelum corona glandis
14. Rawat perdarahan dengan mengklem arteri kemudian mengikatnya dengan benang
plain catgut
15. Di daerah frenulum jahit angka 8 atau angka 0 (nol) atau matras horizontal dengan
benang plain catgut dan buat tali kendali kemudian diklem
16. Jahit pada pukul 12 dan buat tali kendali kemudian diklem
17. Kulit dalam dan kulit luar dijahit pada pukul 8, 10, 2, dan 4, apabila masih ada kulit
yang belum menyatu boleh ditambah jahitan
18. Luka sirkum dibersihkan dengan NaCl dan diberi povidone iodine, duk dilepas
19. Balut luka dengan kasa steril yang telah dioleskan salep antibiotik
Mengoleskan salep antibiotik dan membalut dengan kasa steril, lalu di plester.
Edukasi : lukanya jangan kena air dulu, 3 hari kemudian kembali lagi kesini untuk kontrol,
jangan lupa obatnya diminum secara teratur

20. Mengakhiri dengan hamdallah dan mengucapkan salam Islami

Anda mungkin juga menyukai