Anda di halaman 1dari 36

RESEP

TIM PENGAJAR :
M. SHOFWAN HARIS, S.Farm., Apt.
RIYADATUS SOLIHAH, S.Farm., Apt.
PENGERTIAN RESEP
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang
dokter, dokter gigi, dokter hewan yang
diberi izin berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku kepada
apoteker pengelola apotek untuk
menyiapkan dan atau membuat, meracik
serta menyerahkan obat kepada pasien
UKURAN LEMBARAN RESEP
 Lembaran resep umumnya berbentuk empat
persegi panjang, ukuran ideal lebar 10-12
cm dan panjang 15-20 cm
JENIS-JENIS RESEP
1.Resep standar (R/. Officinalis), yaitu resep
yang komposisinya telah dibakukan dan
dituangkan ke dalam buku farmakope atau
buku standar lainnya. Penulisan resep sesuai
dengan buku standar.
2.Resep magistrales (R/. Polifarmasi), yaitu
resep yang sudah dimodifikasi atau diformat
oleh dokter, bisa berupa campuran atau
tunggal yang diencerkan dalam
pelayanannya harus diracik terlebih dahulu.
JENIS-JENIS RESEP
3.Resep medicinal. Yaitu resep obat jadi, bisa
berupa obat paten, merek dagang maupun
generik, dalam pelayanannya tidak
mangalami peracikan.
4.Resep obat generik, yaitu penulisan resep
obat dengan nama generik dalam bentuk
sediaan dan jumlah tertentu. Dalam
pelayanannya bisa atau tidak mengalami
peracikan
FORMAT PENULISAN RESEP
1.Inscriptio : Nama dokter, no. SIP, alamat/
telepon/HP/kota/tempat, tanggal penulisan
resep. Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk
satu kota provinsi. Sebagai identitas dokter
penulis resep. Format inscriptio suatu resep dari
rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada
praktik pribadi.
2.Invocatio : permintaan tertulis dokter dalam
singkatan latin “R/ = resipe”
artinya ambilah atau berikanlah, sebagai kata
pembuka komunikasi dengan apoteker di
apotek.
FORMAT PENULISAN RESEP
3. Prescriptio/ Ordonatio : nama obat dan
jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan.
4. Signatura : yaitu tanda cara pakai, regimen
dosis pemberian, rute dan interval waktu
pemberian harus jelas untuk keamanan
penggunaan obat dan keberhasilan terapi.
5. Subscrioptio : yaitu tanda tangan/ paraf dokter
penulis resep berguna sebagai legalitas dan
keabsahan resep tersebut.
6. Pro (diperuntukkan) : dicantumkan nama dan
umur pasien. Khusus untuk obat narkotika juga
hatus dicantumkan alamat pasien (untuk
pelaporan ke Dinkes setempat).
Beberapa Singkatan Dalam Resep
S tdd = tandai, 3x sehari
S bdd = tandai, 2x sehari
S udd = tandai, 1x sehari
pc = setelah makan
ac = sebelum makan
prn = bila perlu
C = sendok makan
Cth = sendok teh
q.s = secukupnya
PIM = berbahaya bila ditunda
gtt = tetes
dext. et sin. = kanan dan kiri
Sue = tandai pemakaian luar
TANDA-TANDA PADA RESEP
1. Tanda Segera, yaitu:
Bila dokter ingin resepnya dibuat dan dilayani segera,
tanda segera atau peringatan dapat ditulis sebelah kanan
atas atau bawah blanko resep, yaitu:
Cito! = segera
Urgent = penting
Statim = penting sekali
PIM (Periculum in mora) = berbahaya bila ditunda
Urutan yang didahulukan adalah PIM, Statim, dan Cito!.
2. Tanda resep dapat diulang.
Bila dokter menginginkan agar resepnya dapat diulang,
dapat ditulis dalam resep di sebelah kanan atas dengan
tulisan iter (Iteratie) dan berapa kali boleh diulang. Misal,
iter 1 x, artinya resep dapat dilayani 2 x. Bila iter 2x, artinya
resep dapat dilayani 1+ 2 = 3 x. Hal ini tidak berlaku untuk
resep narkotika, harus resep baru.
TANDA-TANDA PADA RESEP
3. Tanda Ne iteratie (N.I) = tidak dapat diulang.
Bila dokter menghendaki agar resepnya tidak
diulang, maka tanda N.I ditulis di sebelah atas
blanko resep. Resep yang tidak boleh diulang
adalah resep yang mengandung obat-obatan
narkotik, psikotropik dan obat keras yang telah
ditetapkan oleh pemerintah/ Menkes Republik
Indonesia.
4. Tanda dosis sengaja dilampaui.
Tanda seru diberi di belakang nama obatnya
jika dokter sengaja memberi obat dosis
maksimum dilampaui.
TANDA-TANDA PADA RESEP
5. Resep yang mengandung narkotik.
Resep yang mengadung narkotik tidak boleh
ada iterasi yang artinya dapat diulang; tidak
boleh ada m.i. (mihipsi) yang berarti untuk
dipakai sendiri; tidak boleh ada u.c. (usus
cognitus) yang berarti pemakaiannya
diketahui. Resep dengan obat narkotik harus
disimpan terpisah dengan resep obat lainnya
PERHITUNGAN DOSIS
Dosis berdasarkan berat badan

 Amoxicillin : sehari 20-40 mg/kgBB dlm


dosis bagi tiap 8 jam.
An. A berat badannya 15 kg
 Berapa dosis Amoxicillin untuk An. A 1x
pakai ?
Jawaban
 Keterangan dosis Amoxicillin dosis bagi tiap
8 jam = 24jam/8jam = 3x sehari
 Dosis An. A sehari = dosis x BB

=20-40 mg/kgBB x 15 kg
= 300-600 mg
 Dosis 1x pakai = 300-600mg / 3

= 100-200mg
(Gunakan dosis terendah yang dapat
memberikan efektifitas pengobatan)
Sediaan Amoxicillin = tablet
500mg
 Berapa tablet yang dibutuhkan bila
Amoxicillin diberikan pada An. A selama 3
hari ?
Jawaban
 Dosis An. A 1x pakai = 100 mg
 Dosis sehari = 100mg x 3 = 300mg
 Dosis untuk 3 hari = 3 x 300mg = 900mg
 Tablet Amoxicillin = 500mg
 Jadi, jumlah tablet yang dibutuhkan =
= 900/500
= 1,8 tablet
= 1 4/5 tablet
Sediaan Amoxicillin = 125mg/5ml

 Berapa sendok teh Amoxicillin yang


dibutuhkan An A tiap kali minum ?

 1 sendok makan = 3x sendok teh


 1 sendok teh = 1 sendok sirup = 5ml
Jawaban
 Dosis 1x mnum An. A = 100 mg
 Takaran dosis 1 sdt = 125mg/5ml
 Takaran 1x minum An. A =
= 100mg/125mg
= 0,8 sdt
= + ¾ sdt
Contoh obat lain
 Cefadroxil : 30 mg/kgBB/hari dlm 2 dosis
terbagi
Sediaan
a. Kapsul : 500 mg

b. Sirup : 125 mg/5ml

 Chloramphenicol : 50 mg/kgBB/hari dibagi


dlm 3-4x sehari
Sediaan
a. Kapsul : 250 mg

b. Sirup : 125 mg/5 ml


Konversi dosis dewasa
Rumus konversi dosis anak
1. Rumus Fried’s (< 1tahun)
Da = usia (bulan) x Dw
150
2. Rumus Young’s (< 8 tahun)
Da = usia (tahun) x Dw
12 + usia
3. Rumus Dilling’s (< 20 tahun)
Da = usia (tahun) x Dw
20
 Berdasarkan berat badan
 D = berat anak (pon) x Dw 1 kg = 2,2 pon
150 1 kg = 35,27 oz
Contoh Soal
 Seorang An. B usia 6 thn mendapatkan terapi
Paracetamol 3 kali sehari. Sediaan
Paracetamol yang ada adalah 500mg
a. Berapa mg dosis 1x pakai dan sehari yang
dibutuhkan An. B ?
b. Berapa tablet yang dibutuhkan untuk
membuat puyer PCT bila akan diberikan
selama 3 hari
c. Bila sediaan PCT yang ada berupa sirup
120mg/5ml, berapa sdt yang dibutuhkan
An. A tiap kali mnum
 Ambroxol Hidroklorida
a. Tablet 30 mg
b. Sirup 15 mg/5ml
Dosis injeksi
 Berapa ml injeksi petidin yang
dibutuhkan untuk anak dengan berat
badan 30 kg, jika diketahui tersedia
ampul berisikan 100 mg dalam 2 ml, dan
ini merupakan dosis lazim orang
dewasa?
Latihan soal
 Hitunglah berapa ml neurotam injeksi yang
dibutuhkan untuk mendapatkan dosis 650
mg, jika diketahui dosis neurotam 200 mg/ml.
 Jika diketahui bahwa dosis 650 mg itu
merupakan dosis sehari, dan pemberiannya
3 x dalam sehari, maka berapa ml injeksi
yang dibutuhkan tiap pemberian?
Menghitung tetesan infus
1. MACRO = 1 cc = 20 tts/mnt
Tetes Infus Macro
tts/mnt = (jmlh cairan X 20 )/ (lama infus X 60)
Lama Infus Macro
lama infus = (jmlh cairan X 20) / (tts/mnt X 60)
2. MICRO = 1 cc = 60 tts/mnt
Tetes Infus Micro
tts/mnt = (jmlh cairan X 60) / (lama Infus X 60)
Lama Infus Micro
lama infus = (jmlh cairan X 60) / (tts/mnt X 60)
Latihan Soal
 DOPAMIN
Kandungan Obat 1 Vial = 200 mg / 5 cc
 dilarutkan dlm 500 cc NaCl
a. Berapa microgram dopamin tiap 1 tts
(infus macro) ?
b. Bila dosis yg dibutuhkan 4

mcg/kgBB/mnt dan berat badan pasien


50 kg, berapa mcg dopamin yg
diberikan tiap menit ?
Latihan soal
Latihan Soal
Latihan soal
Latihan soal

Anda mungkin juga menyukai