• Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat
memberikan efek farmakologis (khasiat) yang diinginkan.
• Secara umum penggunaan dosis dalam terapi dibagi menjadi : dosis
lazim dan dosis maksimum/maksimal (DM).
• Dosis lazim adalah dosis yang digunakan sebagai pedoman umum
pengobatan (yang direkomendasikan dan sering digunakan) sifatnya
tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek dan dosis
maksimum)
• dosis maksimum adalah dosis yang terbesar yang masih boleh
diberikan kepada pasien baik untuk pemakaian sekali maupun
sehari tanpa membahayakan (berefek toksik ataupun over dosis).
• Untuk terapi sebaiknya menggunakan pedoman dosis lazim.
• Takaran dosis yang ada dalam farmakope umumnya untuk dosis
orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak memerlukan rumus
perhitungan khusus, sperti dibawah ini:
Dosis
– Jumlah obat yang digunakan untuk mencapai efek terapeutik yang
diharapkan
Dosis Lazim (DL), Dosis Maksimal (DM)
DL : Dosis yang biasa digunakan dalam keadaan normal
DM : Batas atas yang boleh digunakan dalam pengobatan
Regimen dosis
– Jadwal pemberian dosis suatu obat
Loading dose
– Dosis muatan sebagai dosis awal sehingga tercapai kadar dalam
darah yang cukup untuk menghasilkan efek terapeutik
Maintenance dose
– Dosis pemeliharaan untuk mempertahankan kadar obat dalam
darah agar tetap menghasilkan efek terapeutik
Pertimbangan Pengaturan Dosis
• Pertimbangan Pengaturan Dosis Khusus untuk
pasien geriatrik dan pediatrik
• Geriatrik: berhubungan dengan penurunan
fungsi fisiologis terkait usia
• Pediatrik: memiliki bobot lebih kecil dari pasien
dewasa dan sistem tubuh tertentu belum
berkembang sepenuhnya
– Usia
– Bobot
– Luas permukaan tubuh
Cara menghitung dosis untuk anak-anak :
1. Berdasarkan umur
a. Rumus young (untuk anak < 8 tahun)
• – 0 – 1 tahun : 1/12
• – 1 – 2 tahun : 1/8
• – 2 – 3 tahun : 1/6
• – 3 – 4 tahun : ¼
• – 4 – 7 tahun : 1/3
• – 7 – 14 tahun : ½
• – 14 – 21 tahun : 2/3
• – 21 – 60 tahun : dosis dewasa
2. Berdasarkan berat badan
• Dosis lazim obat umumnya dianggap sesuai untuk
individu berbobot 70 kg (154 pon)
• Rasio antara jumlah obat yang diberikan dan ukuran
tubuh mempengaruhi konsentrasi obat di tempat kerjanya
• Oleh karena itu, dosis obat mungkin perlu disesuaikan
dari dosis lazim untuk pasien kurus atau gemuk yang tidak
normal
• Persamaan: Rumus Clark (AS), Thremic- Fier(Jerman) dan
Black(Belanda)
• Rumus Thermich
• Rumus Black
Bobot (dalam kg) / 62 x dosis maksimum dewasa
3. Rumus untuk menentukan persentase DM obat
Persentase DM sekali :
Persentase DM sehari :
• Contoh soal sediaan Serbuk :
R/ Atropin sulfat 0,5 mg (DM sekali: 1 mg, DM sehari 3
mg)
Sacchar.lact. qs
m.f.pulv. d.t.d. no.X.
S. t.d.d. Pulv. I
Pro: Rifki (12th)
Analisa resep : dari resep diketahui untuk membuat 10
bungkus serbuk sediaan, mengandung 0,5 mg atropin
sulfat setiap bungkus, aturan pakai 3 kali sehari satu
bungkus.
• Jawab :
a. DM sekali pakai untuk anak 12 tahun
Analisa resep : dari resep dikatahui untuk membuat sirup sebanyak 100
mL berisi 0,2 Efedrin HCl, aturan pakai 2 kali satu sendok teh.
Jawab:
Ingat Rumus menggunakan berat badan (Rumus Thermich)
b. Perhitungan DM sehari
= (18/70) x 0,15 gram = 0,0386 gram DM efedrin
HCL dalam sehari
• Rumus:
BSA (cm2) = W0,425 x H0,725 x 71,84
keterangan:
W = bobot (kg), H = Tinggi (cm)
•
• Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus Dosis
penyesuaian BSA :