Anda di halaman 1dari 26

PERANAN VITAMIN DAN

KOENZIM BESERTA
REAKSINYA
Oleh :

KELOMPOK
Hafifah Hardini (1811012037)
Siti Noor Asyikin Haqqi (1811012039)
Raisa Yofanka (1811012041)
Nisrin Faadhilah Salsa (1811012043)
Suci Hasani (1811012045)
Rani Puspita Sari (1811012047)
Nessa Zulya Rahma (1811012049)
Desri Eliza Putri (1811012051)
PENDAHULUAN
• Apa itu Vitamin ?
– adalah senyawa organik yang termasuk bahan
makanan esensial yang diperlukan oleh tubuh,
tetapi tubuh sendiri tidak dapat mensintesisnya
• Fungsi
– sebagai koenzim (terutama kel vit B) dan
membantu proses metabolisme dlm tubuh.
• Vit  larut dalam lemak (A, D, E, K)
larut dalam air (B dan C)
PERANAN
• Vitamin B1 (Tiamin)
– Tiamin mengadung 2 cincin, yaitu suatu pirimidin dan tiazol.
– Koenzim yang berasal dari vitamin ini adalah tiamin pirofosfat
yang berfungsi dalam reaksi dekarboksilasi.
– Tiamin pirofosfat berfungsi sebagai senyawa perantara yang
membawa gugus aldehid yang terikat secara kovalen dengan
tiazol.
• TPP berfungsi sebagai koenzim pada beberapa reaksi penting dalam
metabolis karbohidrat
• Pada reaksi tersebut TPP berfungsi sebagai senyawa perantara yang
membawa gugus aldehida yang terikat secara kovalen pada cincin
tiazol.
• Contohnya adalah reaksi yang dekatalisis oleh enzim perivat
dekarboksilase yang merupakan langkah penting dalam permentasi
glukosa oleh klamer untuk menghasilkan alkohol pada reaksi
dekarboksilasi piruvat, gugus korboksil dari piruvat dikeluarkan
sebagai CO2 dan sisa molekul piruvat yang kadang-kadang disebut
sebagai asetaldehida aktif, secara bersamaan dipindahkan ke posisi
C-2 dari cincin taizol (tempat reaktif TPP) yang terikat kuat dengan
TPP untuk menghasilkan turunan hidroksietil. Senyawa antara ini
hanya sementara terdapat, karena gugus hidroksielil dilepaskan
dengan cepat dari koenzim untuk menghasilkan asetaldehida bebas.
• Vitamin B2 (riboflavin)
– Riboflavin mempuyai cincin isoaloksasin.
– Riboflavin adalah komponen dari dua koenzim yang
berhubungan erat yaitu flavin mononukleotida (FMN) dan flavin
adenin dinukleotida (FAD).
– Senyawa ini befungsi sebagai gugus prostetik yang terikat kuat
dari kelas dehidrogenase yang dikenal sebagai flavoprotein.
– Isoaloksasin berfungsi sebagai pembawa sementara sepasang
atom H yang dipindahkan dari mol substrat (reaksi redoks).
• Niacin
– Niacin adalah nama generik asam nikotinat dan nikotamida
– Nikotinat adalah bentuk niasin yang diperlukan bagi sintesis
NAD+ dan NADP+ oleh enzim yang terdapat di sitosol sebagian
besar sel
– Nikotinamida adalah komponen dari 2 enzim yang berhubungan,
nikotinamida adenin nukleotida (NAD) dan nikotinamida adenin
dinukleotida fosfat (NADP), berperan sebagai pembawa
sementara ion hidrida yang dipindahkan secara enzimatis dari
molekul sebstrat oleh kerja dehidrogenase.
• Contoh reaksi enzimatik tersebut adalah reaksi yang
dikatalisasi oleh dehidrogenase malat, yang menghasilkan
oksaloasetat dan pada saat aktivasi asam lemak dalam
oksidasi asam lemak.
• Tahap ini terjadi pada oksidasi karbohidrat.
• Enzim ini mengkatalisasi pemindahan dapat balik ion hidrida
dari malat ke NAD+ membentuk NADH, sedangkan atom
hidrogen lainnya meninggalkan gugus hidroksil malat dan
muncul sebagai ion H+ bebas.
• Asam Pantotenat (Vitamin B5)
– asam pantotenat merupakan bagian dari koenzim A yang
berfungsi dalam aktivasi dan transfer gugus asil.

• Vitamin B6 (piridoksin)
– bentuk aktif vitamin B6 adalah piridoksal fosfat yang berfungsi
sebagai gugus prostetik yang berikatan kuat pada sejumlah
enzim yang mengkatalisa reaksi asam amino seperti reaksi
transminasi.
Pyridoxine
• Asam Folat
– Nama lainnya adalah folasin.
– Asam folat terdiri dari 3 komponen utama yaitu asam
glutamat, asam p- amino benzoat, dan pteridin.
– Bentuk asam folat aktif adalah tetrahidrofolat yang
merupakan pembawa unit-unit satu karbon yang aktif
dalam reaksi oksidasi dan sebagai enzim essensial di
dalam suatu nukleotida pembangun DNA.
– Vitamin ini dapat menolong keadaan anemia pada
unggas dan berperan sebagai faktor pertumbuhan untuk
berbagai mikroba. Nama lain dari asam folat adalah
asam pteroilglutamat, asam folat sendiri tidak
mempunyai aktivitas koenzim, tetapi molekul ini
tereduksi secara enzimatik di dalam jaringan menjadi
asam tetrahidropolat (FH4), merupakan bentuk koenzim
aktifnya
– Vitamin B12 (kobalamin)
• vitamin ini merupakan vitamin yang paling
kompleks dari lainnya.
• molekul ini mengandung cobalt.
• Vitamin B12 biasanya diisolasi sianokobalamin
sebab molekul ini mengandung gugus siano yang
berikatan dengan kobalt.
• Membantu dalam pemindahan atom hidrogen dari
satu atom karbon ke atom berikutnya sebagai
ganti alkil, karboksil, hidroksil, atau gugus amino.
Cyanocobalamine
• Biotin
– Biotin merupakan koenzim pada berbagai enzim
karboksilase, koenzim dalam sintesis lemak,
metabolisme asam amino, dan pembentukan
glikogen. Biotin banyak tersebar luas pada berbagai
makanan alami.
• Vitamin C (asam askorbat)
– Asam askobat berfungsi untuk menghambat reaksi-
reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan atau
sebagai kofaktor di dalam hidroksilasi enzimatik
residu prolin pada kolagen
• Vitamin A
– vitamin A merupakan senyawa poliisoprenoid yang
mengandung cincin sikloheksenil seperti retinal,asam
retinoat,retinol.
– Vitamin A mempunyai provitamin yaitu karoten.
– berperan dalam sistem penglihatan.
 Vitamin D
 vitamin D mengatur absorbsi kalsium dan fosfor dari saluran
pencernaan makanan, mengatur klasifikasi tulang dan gigi, dan
diperkirakan membuat mukosa usus halus lebih permeabel
untuk kalsium dan fosfor.
 Diperkirakan juga dapat membantu kelancaran terjadinya
transpor aktif kalsium melalui membran.
• Vitamin E
– vitamin E terdiri dari jenis molekul tokoferol. Tokoferol
mengandung cincin aromatik tersubtitusi dan rantai panjang
isoprenoid sebagai rantai samping.
– vitamin ini menghalangi oksidasi non enzimatik pada ikatan
rangkap asam lemak tak jenuh. Karena itu vitamin E dikenal
sebagia zat antioksidan. Karena sifat prtektif ini, maka vitamin E
sering ditambahkan pada makanan berminyak komersial untuk
mencegah terjadinya oksidasi, sehingga makanan tidak menjadi
tenyik.
 Vitamin K
vitamin ini berfungsi dalam pembekuan darah,
diperlukan untuk pembentukan protein plasma darah
protrombin dan potein-protein pembekuan darah
lainnya.
Disamping itu juga berpartisipasi dalam proses
fosforilasi oksidatif dalam metabolisme sel.

Anda mungkin juga menyukai