PERHITUNGAN

DOSIS

L/O/G/O
Hendy Ristiono, S.Far., Apt., MPH
www.themegallery.com
A. 50% pasien mendapatkan obat yang tidak rasional
(WHO, 2002)

Irrational drug use :

1) The use of too many medicines per patient
(polypharmacy);
2) Inappropriate use of antimicrobials, often in
inadequate dosage, for non-bacterial infections;
3) Over-use of injections when oral formulations
would be more appropriate;
4) Failure to prescribe in accordance with clinical
guidelines;
5) Inappropriate self-medication, often of
prescriptiononly medicines.
Drug Releated Problems

Drug Needed

Wrong Drug

Wrong Dose

Adverse Drug Reaction

Drug Interaction
Wrong Dose

Prescribed dose too high

Correct prescribed dose but overuse by patient

Prescribed dose too low

Correct prescribed dose but underuse by patient

Definisi-Definisi Dosis
Dosis

Jumlah obat yang diberikan, dalam satuan Unit, mcg, mg, g, ml

dan ukuran-ukuran lain.

Dosis awal = Loading Dose = Initial Dose

Dosis untuk memulai suatu proses terapi sehingga dapat
mencapai konsentrasi terapeutik obat dalam tubuh yang
menghasilkan efek klinik

Dosis Pemeliharaan

Dosis obat yang diperlukan untuk mempertahankan efek klinik

atau konsentrasi terapeutik obat yang sesuai dengan dosis
regimen
Definisi -definisi
Dosis Regimen
Cara, jumlah dan frekwensi pemberian obat yang
mempengaruhi awal kerja dan durasi kerja obat

Interval dosis

Masa/waktu antara pemberian suatu dosis obat dengan

dosis berikutnya

MEC = Minimum Effective Concentration

Konsentrasi minimal suatu obat dalam darah/plasma yang
memberikan efek terapeutik
Definisi -definisi

MTC = Minimum Toxic Concentration

Batas dosis aman yang masih boleh diberikan yang belum
memberikan efek toksik
dr. Bakriansyah
 Rumus DL atau DM
1. Rumus Dilling (dosis untuk pasien usia 8-20)
Umur (tahun) X DL atau DM dewasa
20

2. Rumus Young (dosis untuk pasien usia 1-8)

Umur (tahun) X DL atau DM dewasa
Umur + 12
 Rumus DM
3. Rumus Fried (dosis untuk pasien dibawah 1 tahun)
Umur (tahun) X DM dewasa
150

4. Rumus Clark’s (dosis untuk pasien usia 1-8)

BB anak (pound) X DM dewasa
150
5. Perhitungan BSA (body Surface Area)
BSA (m²) = TB (cm) x BB (kg)
3600
 Cara Menghitung DM
1. Melihat dosis maksimal obat di FI ed III
2. Menyesuaikan dosis maksimal untuk umur
pasien pada resep
3. Menghitung dosis pemberian untuk pasien
sesuai dengan resep
4. Membandingkan antara yang seharusnya
sesuai FI edisi III dengan dosis pemberian
pada resep
 Contoh Resep
1. R / PCT mg 250 (DL : 0,5/0,5-2) (DM : -/4)
Coffein mg 50 (DL : 0,1-0,2/0,3-0,6) (DM : 0,5/1,5)
CTM mg 4 (DL : 2-4 mg/6-16 mg) (DM : -/40 mg)
m.f pulv dtd no.X
S 3 dd pulv I
pro : An. Y (10 th)

2. R / PCT 2
Coffein 0,6
CTM 40 mg
m.f. pulv no. X
S 3 dd pulv I
Pro : An. Y (10 th)
 Resep No.1
Dosis Lazim /DL Paracetamol (0,5/0,5-2)
u/ px 10 th DL 1x p : 10/20 x 0,5 : 0,25
1h p : 10/20 x 0,5-2 : 0,25 – 1

-----Resep dengan dtd---- (dosis dalam resep untuk 1 bungkus)

1x p : 250 mg = 0,25 = DL 1x p (sesuai dosis)

1h p : 3x 0,25 = 0,75 (Masuk range DL)
 Lanjutan resep no.1
DM Paracetamol (- / 4)
u/px 10 th DM 1h p : 10/20 x 4 = 2 g

1x p : 0,25
1h p : 3x 0,25 = 0,75 < 2 (TOD)
 Resep No.2
Dosis Lazim /DL Paracetamol (0,5/0,5-2)
u/ px 10 th DL 1x p : 10/20 x 0,5 : 0,25
1h p : 10/20 x 0,5-2 : 0,25 – 1

-----Resep tanpa dtd--- (dosis dalam resep untuk semua bungkus)

1x p : 2 g/10 = 0,2 < DL 1x p (under dose)

---- maka usul dosis dinaikkan sampai 0,25 g
1h p : 3x 0,25 = 0,75 (Masuk range DL)
 Lanjutan resep no.2
DM Paracetamol (- / 4)
u/px 10 th DM 1h p : 10/20 x 4 = 2 g

1x p : 0,25
1h p : 3x 0,25 = 0,75 < 2 (TOD)
R/ CTM 4 mg
GG 0,1 mg
Ephedrin 0,3 mg
m.f pulv dtd No. XV
s q dd 1
pro : nani 7 tahun
 Contoh Resep
1. R / Aminofillin mg 200 (DM : 0,5/1,5 g)
Efedrin HCl mg 50 (DM : 50/150 mg)
Phenobarbital mg 10
m.f pulv dtd no.XV
da in caps
S 3 dd pulv I
pro : Bp. SD

1 x pakai (1x p) = 1 x obat A + 1x obat B

DM 1x obat A DM 1 x obat B
Sehari (1 hp) = sehari obat A + sehari obat B
DM sehari obat A DM sehari obat B
 Contoh Resep
1. R / OBH 100 g
CTM 40 mg (DM : -/40 mg)
PCT 2 g (DM : -/4 g)
PGA qs
m.f potio
S 3 dd C I
pro : An. W (12 th)

2. R / PCT 2
Syr Thymi 20
OBH ad 120 ml
m.f. potio
S 3 dd C I
Pro : An. W (12 th)
 Latihan 1
dr. Fawwaz MR
SIP : 102/06/2015
Alamat : Jl. Barata 19 Yogyakarta
 
No.3 Yogya, 20-10-2019
R/ PPA mg 150
Difenhidramin HCl mg 225
Lakukan perhitungan DM
SL qs
m.f. pulv No.XV Difenhidramin HCl, jika
S t dd pulv I DM Difenhidramin HCl
  100 mg/250 mg
R/ Curcuma syr fl 1
S s dd cth 1
 
 
Pro : Anjar (8 th)
 Latihan 2
R / OBH 150 g
PCT 2g (DM : -/4 g)
Efedrin HCl 0,3 g (DM 50/150 mg)
syr simplex 2g
PGA qs
m.f potio
S 3 dd Cth I
pro : An. W (9 th)
 Latihan 3
R / Aminofillin mg 100 (DM : 0,5/1,5 g)
Efedrin HCl mg 15 (DM : 50/150 mg)
lactosum qs
M.f pulv dtd no.XX
da in caps
S 3 dd caps I
pro : Ny. HD
Thank You!
L/O/G/O
www.themegallery.com