Anda di halaman 1dari 14

ASISTENSI PRAKTIKUM

FARMASETIKA DASAR

BY
TIM INSTRUKTUR
Resep
Pengertian
• Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi
dan dokter hewan kepada APA untuk menyediakan dan
menyerahkan obat kepada pasien sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi
dan dokter hewan kepada APA baik dalam bentuk paper
atau electronik untuk menyediakan dan menyerahkan
obat kepada pasien sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Permenkes RI no. 35
tahun 2014).
Bagian Resep
 Inscripstio :
• Nama, alamat, SIK, Tempat praktek dokter serta tanggal
• R/ : ambillah
 Prescreptio:
 Nama Obat
 Jumlah Obat
 Corigens : Corigens Saporis, Corigens coloris dan Corigens odoris
 Constituens : Bahan Pengisi
 Cara Pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki : misca fac (Campurlah
Buatlah)
Contoh : m.f.pulv, m.f.cap, m.f. Adsp dll.
Kemudian dilanjutka n dengan keterangan : dtd No ... (da tales dosis nomero)
yang artinya : sejumlah dosis dengan jumlah
• Signatura (penandaan):
Biasanya ditandai dengan tanda S (signa)
Contoh : S.tdd.I P, S.prn
Selain itu juga signatura berisi nama pasien dan alamat pasien
• Subscriptio : bagian penutup
SEDIAAN SERBUK (PULVIS)
• SERBUK TERBAGI-BAGI (PULVERES)
• SERBUK TIDAK TERBAGI/BEDAK ( PULVIS
ADSVERSORIUS)
SYARAT-SYARAT SERBUK
• Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedkit
demi sedikit. Kemudian diayak (jika perlu) biasa menggunakan pengayak
no 60 dan dicampur lagi. Jika serbuk mengandung lemak harus diayak
dengan pengayak no 44
• Jika jumlah obat kurang dari 50 mg atau jumlah tersebut tidak bisa
ditimbang, harus dilakukan pengenceran
misalnya : didapatkan hasil perhitungan strychnini nitras = 10 mg
pengenceran 1 : 10:
timbang strychnini nitras 50 mg
lactosa 450 mg
total serbuk = 500 mg
jadi jumlah strychnini nitras yang diambil adalah 10mg/50 mg x 500 mg=
100 mg
• Obat serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus terlebih dahulu
sampai derajat halus yang sesuai (tertera pada pengayak dan derajat halus
serbuk). Setelah itu di
• keringkan pada suhu tidak lebih dari 50◦C
Cara pembuatan sediaan serbuk
1. Serbuk digerus pada lumpang yang
permukaannya halus
2. Penggerusan dimulai dari serbuk yang jumlahnya
paling sedikit. Tetapi, untuk zat berkhasiat keras ,
lumpang jarus dialasi terlebih dahulu dengan zat
tambahan ( Mis: Lactosa, Talkum)
3. Jangan menggerus bahan-bahan dalam jumlah
banyak sekaligus untuk menghindari serbuk yang
tidak homogen
4. Untuk menggerus bahan-bahan yang higroskopis seperti kalii
bromidum, natrii cloridum gunakan mortir panas. Cara
memanaskan mortir : Tuangi mortir dan stanfer dengan air
panas, biarkan beberapa menit sampai dinding luar mortir
terasa panas
5. Untuk menggerus camphora (mudah bergumpal) dan acidum
salicylicum (ringan, mudah menempel pada selaput lendir
hidung) penggerusan dilakukan dengan cara meneteskan
alkohol 96% kemudian dikeringkan dengan zat tambahan
6. Untuk serbuk tabur yang tidak mengandung lemak, diayak
dengan ayakan no 60 dan yang mengandung lemak dengan
no 44. Jika setelah diayak banyak serbuk yang tertinggal harus
digerus dan diayak kembali
Serbuk Terbagi-Bagi (Pulveres)
• Cara peracikan
1. Bahan obat berbentuk kristal atau bongkhan : digerus hingga
halus
2. Bahan obat dalam jumlah kecil digerus bersama bahan
tambahan
3. Bahan obat dengan BJ kecil digerus terlebih dahulu
kemudian bahan obat dengan BJ besar
4. Bahan obat yang berwarna diberus diantara 2 bahan
tambahan
5. Tablet yang ukurannya lebih kecil digerus terlebih dahulu
dan tablet yang uk. Besar digerus kemudian
Kontroversi sediaan serbuk Terbagi-bagi
(Pulveres)
1. Resep puyer yang mengandung antibiotik dicampur dengan obat flu
seperti analgetik, antihistamin, antitusive, antipiuretik, decongestan
2. Obat yang aturan penggunaannya berbeda-beda misalnya: setiap 8
jam, setiap 12 jam, setiap 24 jam
3. Obat diformulasikan dalam bentuk enteric coated, yang ditujukn
bekerja di usus halus
4. Sediaan obat lepas lambat/slow release atau long acing medicine
yang tidak boleh dikunyah atau dihancurkan sebelum ditelan karena
obat ini dirancang untuk bekerja secara bertahap
5. Sediaan spansule atau capsule slow release biasanya berisi
pellet/butiran-butiran granule
6. Obat yang pemakaiannya sublingual dan bukal
Perhitungan Dosis Maksimal
Rumus Young
Contoh resep serbuk bagi
R/ Luminal 300 mg R/ Luminal 30 mg R/ paracetamol 80 mg
lactosa qs Lactosa qs codein HCl 3 mg
m. f. p. No X m. f. p. dtd. No X Efedrin tab 25 mg ¼
s.tdd. PI. PC s.tdd. PI. PC Lactosa 150 mg
m.f.p.dtd.no X
Pro : Yudha 6 (Th) Pro : Yudha 6 (Th) s.tdd.PI.PC

Pro : Dewa 6 h
R/ CTM tab ¼ (bobot 210 R/ Paracetamol 2.5
mg/tab) lactosa qs
paracetamol 120 mg m.f.p. No X
efedrin HCl 15 mg s. Tdd PI
codein HCl tab ½ (bobot 200 mg) bila panas
lactosa qs
m.f.p. Dtd. No X Pro : melani / 5 th
s.q d d PI. PC
Pro: Nana (9 th)
Serbuk Tidak Terbagi-Bagi/ Bedak
(Pulvis Adsversorious)
Cara peracikan
• Parafin
dengan cara mencampurnya dengan talkum sama banyak, kemudian sisa talkum
ditambahkan sedikit demi sedikit
• Minyak Atsiri
dicampur terakhir kedalam campuran serbuk yang telah diayak
• Ichtyol
diencerkan terlebih dahulu dengan eter cum spiritus atau ethanol 96% kemudian
dikeringkan dengan zat tambahan (talk)
• Formalin
• Jika formalin dalam jumlah kecil, dicampur terakhir dan jika dalam jumlah banyak
dibuat dengan mengganti formalin dengan para formaldehid padat 1/3 x bobot
formalin
• Sulfur
tidak boleh diayak, ditambahkan terakhir setelah proses pengayakan
• Vaselin, adeps
dengan melarutkan zat tersebut dalam eter atau aseton, lalu ditambahkan
sebagian talkum, aduk sampai eter atau aseton menguap, setelah itu ditambah
bahan lainnya
Contoh resep serbuk tabur dan salep
R/ acid salicyl 2 % R/ acidum boricum 5%
acid boric 5% camphora 0.3
Formalin 10 % menthol 0.7
talcum ad 20 ZnO 10%
m. F. Pulv adsv Talkum 16
s. bedak m.f. Pulv adsv
S.U.C
R/ Salicyl talk 2%
Boor Talk 5 % aa 8
ZnO 10 %
Adeps Lanae 1
Kaolin 5%
m.f.p. Adsv
S.U.C

Anda mungkin juga menyukai