Anda di halaman 1dari 46

Menulis

Resep
Oleh :
Annisa Nur Jannah
Penulisan resep LENGKAP

• Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari:


1. Inscriptio  nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe)
2. Prescriptio  nama obat, bentuk obat, jumlah obat, cara
pembuatan (kalo racikan), dll
3. Signatura  cara pemakaian, BSO, jumlah obat, waktu minum
4. Pro  nama pasien, umur, BB (terutama anak2), alamat (kalo
obat mengandung narkotika)
5. Subscriptio  paraf atau tanda tangan (kalo obatnya narkotika)
• Yang paling sering dilupakan yaitu inscriptio ama pro- nya.
Inscriptio

Dr. Hendra Tri


Hartono SIP
0706259223
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Jl. Salemba Raya no. 6
Jakarta Pusat

Jakarta, 1 Juni
2010
Prescriptio
• Bentuk umum :
– Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, jumlah obat
– Kalo racikan (misalnya puyer) di baris bawahnya dimasukin
cara pembuatan

• Contoh non puyer


– Parasetamol tab 500mg No. X
– Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I
Mau bentuk obatnya dulu baru nama
obat jg boleh
• Contoh puyer
Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.
m.f. pulv dtd. No. XXI
Signatura

• Bentuk umum:
– Signatura (S), cara pemakaian, BSO, jumlah
obat per minum, waktu minum
• Contoh:
– S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam
artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1
tablet, sesudah makan, jika demam
– S 4 dd c. orig II a.c.
artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2
sendok bawaan (sirup), sebelum makan
Pro

• Bentuk umum: nama pasien, umur, berat


badan (wajib untuk anak2), alamat (jika obat
mengandung narkotika)
• Contoh:
Pro: An. Mike
Tyson Usia : 12
tahun
BB : 20 kg
(alamatnya gak wajib kecuali obatnya
ada narkotika)
Subscriptio

• Bentuk umum: cuma tanda tangan atau


paraf doang. Tanda tangan untuk obat yang
mengandung narkotika, dan paraf kalo obat-
obat lain yang tergolong B(bebas), W(bebas
terbatas), G(keras), Psy(psikotropika)
Tambahan

• Untuk setiap resep jangan lupa agar


ditutup menggunakan garis, lalu
diberikan tanda tangan atau paraf di
sebelahnya, setelah itu baru lanjut ke resep
kedua.

• Berikut contoh format sebuah resep


yang lengkap
Dr. Hendra Tri Hartono
SIP 0706259223
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Jl. Salemba Raya no. 6 Inscriptio
Jakarta Pusat

Jakarta, 1 Juni 2010

R/ Eritromisin tab 500mg tab No.


Prescriptio, signatura, subscriptio
XXX S 4 dd tab I a.c.

R/ Parasetamol tab 500mg tab No. X


S 3 dd tab I p.c. p.r.n. Jangan lupa garis
demam penutup setelah tiap
resep
R/ Povidon Iodin 1% fls No.
I S 2 dd garg.

Pro : Tn.
Adam Usia :
Pro
40 tahun
PERHATIAN!!

• Di contoh kasus2 di bawah ini, hanya akan


dijelaskan bagaimana cara perhitungan
dosis dan bagaimana cara penulisannya
• Untuk penulisannya demi menghemat
tempat, bagian inscriptio dan pro akan
dihilangkan. Jd nanti cuma prescriptio
dan signaturanya saja
• Tp JANGAN sampe lupa untuk menuliskan
inscriptio ama pro waktu!!
Yang akan dibahas

• Pulveres (puyer)
• Kapsul/tablet/pil
• Obat sirup
• Obat kumur
• Obat topikal
• Infus dan injeksi
• Obat tetes
Pulveres (puyer)
• Penulisan resep utk puyer sedikit berbeda, karena di sini kita minta
farmasi untuk membuatkan
• Contoh:
R/ amoksisilin 100mg
s. lact q.s.
m.f. pulv. dtd. no.
XXI S 3dd pulv I p.c

• s. lact q.s.  artinya ditambahkan s. lactis secukupnya.


• m.f. pulv. dtd. No. XXI  buat dan campurlah dalam bentuk
pulveres (puyer), masing2 dengan dosis diatas sebanyak 21 buah.
• Kalo obatnya lebih dari 1 (misalkan acetosal ama luminal ama codein),
ketiga obat itu ditulis terpisah2 (dibikin 3 baris), setelah itu baru tulis
s.lact
q.s kalo perlu
Contoh Kasus

• An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter


krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
• Berikan antibiotik dan antipiretik per oral
dlm bentuk puyer
– Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari,
3x sehari, selama 7 hari, minum sesudah
makan, puyer masukan ke dalam kapsul
– Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali,
3x sehari, selama 3 hari, minum sesudah
makan bila demam
Penyelesaian

• Pertama untuk antibiotiknya (amoksisilin) kita


itung dulu dosis yg diperluin
– Dosis 25-50 mg/kg BB/ hari  krn anaknya 12kg 
300 – 600 mg / hari (kita ambilnya yg kecil aja
300mg/hari)
– Karena itu per hari, jadinya per kali minum 100mg
• – Butuh 21 buah krn minum 3x sehari selama 7 hari
Untuk antipiretiknya (parasetamol)
– Dosis 10-15mg/kg BB/kali  120 – 180mg/kali
– Yg ini udah per kali minum, jd ga usa repot2 lg
– Butuh 9 buah krn 3x sehari selama 3 hari
Penulisan resepnya (seperti biasa
inscriptionya gak ditusis ya)
• Parasetamol
 Amoksisilin
R/ Parasetamol 120mg
R/ Amoksisilin 100mg
s. lact. q.s.
s. lact. q.s. m.f. pulv. dtd. No. X
 m.f. pulv. dtd. No. XXI da S 3dd pulv I p.c.
in caps p.r.n
S3dd caps I p.c.
demam

 * * da in caps artinya * * jumlahnya 10 digenapin,


masukan ke dalam kapsul nanggung cuma 9
soalnya
Kapsul / Tablet / Pil

• 3 jenis obat padat ini mirip2 cara


penulisan resepnya
• Yang beda otomatis ya bentuk sediaan
obatnya doang. Kalo kapsul ya brati nanti
tulisnya caps, kalo tablet ya tab, kalo pil ya
pil.
Contoh kasus

• Nn. Intan, 18 thn, BB 42kg, dtg kr dokter


karena demam dan tenggorokan sakit
untuk menelan. Intinya dy faringitis ;p
• Berikan terapi untuk pasien
– Antibiotik  amoksisilin, 3x sehari 500mg,
selama 7 hr, sesudah makan
– Antipiretik  parasetamol, 3x sehari
500mg, selama 3 hari, sesudah makan, bila
demam
Penyelesaian

• Antibiotik  amoksisilin
– Dosis 500mg 3x sehari selama 7 hari
– Jumlah yg diperlukan  21 buah
• Antipiretik  parasetamol
– Dosis 500mg 3x sehari selama 3 hari
– Jumlah yg diperlukan  9 buah  buletin jd
10 buah
Penulisan resep

• Amoksisilin • Parasetamol

R/ Caps amoksisilin 500mg


no.
R/ Tab
XXI parasetamol
S 3 dd caps I p.c 500mg no. X
S 3 dd tab I p.c.
**utk tau parasetamol ato p.r.n demam
amoksisilin itu bentuknya
tablet ato kapsul ya mau
ga mau diapalin ;p
* * bentuk sediaannya
bisa diliat di MIMS
Sirup

• Mengandung byk gula  sering jd bentuk


obat pilihan utama untuk anak-anak
• Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls)
• Takaran minumnya biasanya sesuai dengan
ukuran sendok asli / bawaannya

• Biasa sering ada istilah forte  artinya dosis


yg tingginya
• Contoh amoksisilin sirup ada yg 125mg/5cc atau
ada jg yg 250mg/5cc  nah yg 250mg/5cc ini
bisa disingkat jadi amoksisilin sirup forte
Contoh kasus

• Kasusnya sama seperti yg pulveres diatas


• An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter
krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
• Berikan antibiotik sirup
– Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari,
3x sehari, selama 7 hari, minum sesudah
makan,
Penyelesaian

• 25-50mg/kg BB/hari 300 – 600mg/hari 


100 – 200mg/kali
• Karena 100-200mg/kali minum dan
ukurannya ada yg 125mg/5cc ama
250mg/5cc  kita pilih yg 125mg/5cc aja jd
gak usah repot
• 3x7  21 kali minum  21x 5cc  105 cc
• 1 botol amoksisilin sirup isinya 60ml, jadi
kita butuh 2 botol
Penulisan resep

R/ Amoksisilin syr 125mg/5cc fls No.


II S 3dd c.orig I p.c.
Sendok original/bawaan
dari obatnya (dlm hal
ini 5cc)
Obat kumur

• Penulisan obat kumur juga tidak sulit, hanya


yg perlu diingat itu bentuk sediaannya dan
bentuk kemasannya.
Contoh kasus

• Resepkan obat kumur berikut untuk


pasien faringitis!
– Solusio povidon iodin 1% dikumur 2x
sehari (kumur untuk faring)

• Penyelesaian:
R/ Sol Povidon iodin 1% fls No. I
S 2 dd Flask  botol
kaca
Solusio garg
Obat Topikal

• Obat topikal ini perhitungan dan


penulisannya juga sedikit berbeda karena
bentuknya yg biasa salep atau krim atau
sejenisnya (obat luar).
• Ini persen2 regio tubuh
yg bisa dijadiin
• patokan.
Gambar ini ada yg
kurang, yaitu telapak
tangan dan telapak
kaki sendiri masing2
• besarnya 1%
Bahkan kalo ini
bngung, kata fasilnya
bisa kira2 aja pake
• seukuran telapak
tangan (1%).
Jadi kalo misalkan
lukanya (yg mesti
diolesin) itu seluruh
lengan kanan brati
• Kalo misalkan tidak sampe 1 lengan ya brati
hitungnya kira2 pake besar ukuran telapak
tangan.
• Lalu jika sudah tau berapa persen besar lukanya
untuk apa? Nah gunanya itu untuk menentukan
seberapa byk krim yg dibutuhkan.
• Perhitungannya yaitu: tiap 1% area tubuh 
butuh ½ gram krim
Contoh kasus
• Tn. T, 44 th, mengeluh gatal2 di kepala dan
berketombe. Selain itu di lipat paha kanan dan
kiri juga terdapat bercak merah kehitaman yg
• gatal.
• DK : tinea kapitis dan tinea
kruris Tulis resep untuk terapi
topikal
– Tinea kapitis  Ketokonazol 2% shampo. 1 botol
isinya 100ml. Oles dan bilas setelah 5-10 menit, 2x
seminggu selama 14 hari, pada pagi hari.
– Tinea kruris  Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan
Penyelesaian

• Untuk yang tinea kapitis sediaannya dalam bentuk


shampo. Kenapa? Karena kalo di kepala (bagian yang
berambut) gak lazim dikasi krim.
• Penghitungannya:
– Untuk yang tinea kapitis gak usah bingung. Jumlah botolnya 1
aja, krn kemasannya 100ml per botol. Sedangkan pakenya cuma
dikit
 4 kali selama 14 hari.
– Untuk tinea kruris, anggaplah lipatan paha itu besarnya
setelapak tangan, maka 1%.  karena kanan kiri jadi 2% 
jadi total butuh 1gr krim tiap kali pakai.
– Karena butuhnya 6x (2x3)  total butuh 6 gram. Jadi kita
pakenya tube yang 10 gram aja.
Penulisan resep
• Tinea kapitis • Tinea kruris

R/ Shampo Ketokonazol R/ cream ketokonazol 2%


2% 100ml fls No.I tube 10g No.I
S 2x seminggu o.m. S u.e. 2dd applic part
dol m.et.v
**kata fasilnya kalo 2x
seminggu susah bhs * * u.e (usus externum)
latinnya jd ditulis pake 
indo jg gpp untuk obat luar
* * o.m. (omni mane)  **applic part dol 
tiap pagi oleskan pada daerah
yang sakit
Infus dan Injeksi
• Peresepan untuk infus dan injeksi cukup byk, tp gak tlalu
susah utk diapalin. Kita inget2 aj kalo mau infus n injeksi yg
dibutuhin apa aj.
• Untuk infus dan injeksi kita butuh:
– Obatnya  bentuknya biasanya bubuk/serbuk  jadi jgn lupa
utk ngeresepin air utk ngelarutin obatnya
– Water for Injection
– Infus setnya (kalo ga ada infus set ya gak mungkin bisa nginfus)
– Spuit (ada ukurannya)
– Cairan infusnya (e.g. dextrose, dll)
– Kanul intravena
• Masing2 diatas ini butuh peresepan sendiri2 ya.
Perhitungan tetes2an infus

• 1cc infus dewasa  20 tetes


• 1cc infus anak  60 tetes
• 1cc blood set  15 tetes

• Jangan lupa untuk menambahkan


jumlah obatnya
• Contoh perhitungan
– 100 ccinfus + obat 30 ccdalam 30 menit untuk
infus orang dewasa
Contoh kasus

• Tn. A 40 th, ke IGD dgn keluhan demam tinggi


sore hari. Kesadaran berkabut, bradikardi relatif,
lidah kotor, nyeri abdomen, hepatomegali
• DK : demam tifoid
• Resepkan terapi antibiotik sediaan injeksi
– Ceftriakson injeksi 1g, 1x3g dalam dextrose 5%
100cc selama 30menit selama 3-5 hari
– **setiap 1g obat harus larutkan ke dalam
10mL aquabidest pro injeksi IV
Penyelesaian
• Dextrose 5%  ini cairan infusnya  mesti dimasukin obatnya 3g
ke cairan infus ini.
• Setiap hari cuman diinfus sekali selama 30 menit  terapi selama 3-
5 hari. Anggeplah kita pake yg 5 hari.
• Total obat yg diperluin  15 vial (3g x 5hr)
• Krn obat 3g/hari, jadi kita butuh Water for injection (WfI)
sebanyak 30ml untuk pelarutnya
• Sediaan WfI yg tersedia itu 25ml/flc. Jadi dalam 1 hari butuh 2 flc.
(jgn lupa air sisanya gak bisa disimpen buat bsok, krn WfI ini sekali
pake doang, jd gak bisa itung total butuh pelarutnya trus lgsg dibagi
25ml gitu)
• Krn kita selama 5 hari  butuh 10flc WfI
• Butuh spuitnya yg 10cc krn kita mesti campur obatnya dgn 10ml
WfI tiap 1g
Untuk
Penulisan resepnya

R/ Inj Ceftriaxon 1g vial


No.XV
R/ Spuit 10ccSNo.
proV inj
 Spro inj
R/ Water for Injection flc No. X
 Spro inj
R/ Infus set No.I
 Spro infus
Boleh juga
diganti
Sol
(solusio)
R/ Infus Dextrose 5% 100cc kolf No.
Ukurannya
V S pro infus
R/ Kanul intravena (Venflon) 18 Venflon ini nama
No.I merknya. Boleh ditulis
lgsg venflon aja
tanpa kanul
Obat tetes

• Obat tetes untuk mata dan telinga tidak


berbeda terlalu banyak. Hanya nanti di bagian
cara pemakaiannya yg harus dibedakan.
– Telinga  auric
– Mata  oculo
Contoh kasus tetes telinga

• An. Puri 18 bln, 12kg, demam, telinga


kanan keluar cairan warna kuning berbau
• DK : Otitis Media Supuratif
• Berikan obat tetes telinga:
– Untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%, diberikan
2x sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)
– Untuk antibiotik topikal : Ofloxacin, diteteskan
2x sehari 2 tetes pada telinga sakit setelah
dicuci
Penulisan resep

R/ Sol H2O2 3% 5cc Gutta = tetes

S 2dd gtt X auric


R/dex
Sol Ofloxacin fls No.I
S 2dd gtt II auric dex setelah
dicuci
Telinga kanan
Contoh kasus tetes mata

• Tn. Tegar 55 th, ke IGD krn mata kanan kiri merah


dan pedih jika terkena cahaya. 2 hr lalu krn
kemasukan serpihan logam. Pengelihatan buram
• DK: ulkus kornea ODS e.c.
• bakteri Berikan obat
– Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) 
1 tetes tiap jam pada mata kanan dan kiri
– Antibiotik topikal gentamycin salep  oles 1x
sehari malam hari sebelum tidur pada mata kanan
dan kiri
– Siklopegik sulfas atropin tetes mata  1 tetes 3x
sehari pada mata kanan dan kiri
Penulisan resep

R/ Gentamycin eyedrops fls Tiap jam

No.I S omnihora gtt I o.d.s


R/ Gentamycin eye ointment 5g tube
No.I S 1dd applic o.d.s a.n.
R/ Sulfas atropin eyedrops fls Ante noctem 
No.I S 3dd gtt I o.d.s sebelum tidur

Oculo dextra sinistra 


mata kanan kiri
Singkatan Istilah Arti
a.c. Ante coenam Sebelum makan
ad. 1 vic. Ad unus vicibus Untuk 1x pakai
ad. Lib Ad libitum Tambahkan secukupnya
a.m. Ante meridium Sebelum tengah hari
a.n. Ante noctem Sebelum tidur
Amp Ampul Ampul
Aq. Bidest Aqua bidestilata Air yg disuling 2x
auric auricular Telinga
b.i.d atau b.d.d Bis in die atau bis de die 2 kali sehari
Cap Capsulae Kapsul
Cr Cream Krim
D (dex) Dextra Kanan
d.C Durante coenam Pada waktu makan
(1-4) d.d. De die (1-4x) sehari
d.t.d Da tales doses Berilah sejumlah dosis
Singkatan Istilah Arti
emuls emulsum Emulsi
et et Dan
f fiat Buatlah
flc flacon Flacon (botol plastik)
fls flask Flask (botol kaca)
garg gargarisma Obat kumur
gtt Gutta; guttae Tetes, obat tetes
haust haustus Sekali minum habis
h.m. Hora matutina Pagi hari
h.s. Hora somni Waktu akan tidur
h.v. Hora vespertina Malam hari
inf. infusum Infus
Inj. injectio Obat suntik
kolf kolf Botol infus
Lin. linimentum Obat gosok
Liq. Liquor, liquidus Cairan, cair
Lot. lotio Sediaan cair obat
luar
m mane pagi
Singkatan Istilah Arti
m.f. Misce fiat Campur dan buatlah
mixt mixtura campuran
nasal nasal Hidung
no nomero Jumlah
noct noctum Tengah malam
O.D. Oculo dextra Mata kanan
o.h. Omni hora Tiap jam
o.m. Omni mane Tiap pagi
opth opthalmo Mata
P.c Post coenam Sesudah makan
Part dol Parte dolente Pada bagian yg sakit
pot potio Obat minum cair
p.r.n Pro renata Bila perlua
pulv Pulveres / pulvis Bubuk tabur / bubuk terbagi dalam
bungkusan
q.s Quantum satis Dalam jumlah semuanya
qq.h. Quaque hora Tiap jam
R/ recipe Ambillah
S signa Tandailah
Singkatan Istilah Arti
sol solutio Larutan
s.o.s atau s.n.s Si opus sit atau si necesse sit Bila perlu

stat statim Segera


supp suppositoria Supositoria
syr syrup Sirup
tab tabullae Tablet
troch trochiscus Tablet hisap
u.c. Usus cognitus Aturan pakai diketahui

u.e Uses externus Obat luar


ung unguentum Salep
u.p. Usus propius Untuk pemakaian
profesi kedokteran
vesp vespere Malam hari
vial vial Botol untuk injeksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai