Anda di halaman 1dari 15

Cara Menulis

Resep yang
Lengkap dan
Benar
Cara Menulis Resep yang Lengkap dan Benar
Prescriptio 
Bagaimana cara menulis resep yang lengkap dan benar? Terdiri dari :
Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari :
 Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, jumlah obat.
1. Inscriptio  Kalo racikan (misalnya puyer) di baris bawahnya
2. Presciptio dimasukkan cara pembuatan
3. Signatura
4. Subscriptio Contoh Resep non puyer :
5. Pro Parasetamol tab 500 mg No. X
Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I
Keterangan : bentuk obat boleh ditulis sebelum atau sesudah nama
obat
Contoh Resep puyer :
Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.
m.f. pulv dtd. No. XXI

Signatura 
Terdiri dari : Signatura (S), cara pemakaian, Bahan Sediaan Obat
(BSO), jumlah obat per minum, waktu minum
Contoh:

 S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam --> artinya minum 3x per hari,


tiap kali minum 1 tablet, sesudah makan, jika demam.
 S 4 dd c. orig II a.c. --> artinya minum 4 x per hari, tiap kali
minum 2 sendok bawaan (sirup), sebelum makan.

Inscriptio Terdiri dari : nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/


(recipe)

Pro 
Bentuk umum: nama pasien, umur, berat badan (wajib untuk anak2), Berikan terapi untuk pasien :
alamat (jika obat mengandung narkotika) - Antibiotik : amoxicillin, 3 kali sehari 500mg, selama 5 hari,
Contoh: sesudah makan (berarti jumlahnya 15 butir)
Pro: An. Mike Tyson - Antipiretik : parasetamol, 3 kali sehari 500mg, selama 3 hari,
Usia : 12 tahun sesudah makan, bila demam (berarti jumlahnya 9 butir, dapat
BB : 20 kg dibulatkan menjadi 10 butir).
(alamat tidak wajib dicantumkan kecuali obatnya mengandung Maka, penulisan resepnya adalah :
narkotika) R/ Caps Amoxcillin 500 mg No. XV
      S 3 dd caps I p.c.
Subscriptio R/ Tab Parasetamol 500 mg No. X
Terdiri atas : tanda tangan atau paraf. Tanda tangan untuk obat yang       S 3 dd tab I p.c. p.r.n demam
mengandung narkotika, dan paraf jika obat-obat lain yang tergolong NB : untuk bentuk sediaan obat, dapat dilihat di buku panduan obat,
B(bebas), W(bebas terbatas), G(keras), Psy (psikotropika) seperti MIMS atau ISO.

Keterangan tambahan :
Untuk setiap resep jangan lupa ditutup dengan garis, lalu diberi Cara menulis resep dengan sediaan syrup
tanda tangan atau paraf di sebelahnya, setelah itu dilanjutkan ke
resep kedua.  Syrup merupakan sediaan obat yang mengandung banyak
gula, sehingga sering menjadi bentuk obat pilihan utama
Cara Menulis Resep dengan sediaan Tablet / Kapsul / Pil  untuk anak-anak.
Tiga jenis obat padat ini cara penulisan resepnya mirip. Yang  Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls)
membedakan adalah bentuk sediaan obatnya.  Takaran minumnya biasanya sesuai dengan ukuran sendok
 Kapsul : ditulis caps, asli / bawaannya (ditulis : c.org.)
 Tablet : ditulis tab,   Biasa sering ada istilah forte : artinya dosis yg
 Pil :  ditulis pil tingginya. Contoh amoksisilin sirup ada yang 125mg/5cc
atau ada juga yg 250mg/5cc. Berarti 250mg/5cc ini bisa
disingkat menjadi amoksisilin sirup forte.
Obat-obat jenis ini yang paling sering dan paling sederhana
penulisannya.
Contoh kasus :
Nn. Intan, 18 tahun, BB 42kg, datang ke dokter gigi karena sakit
gigi berdenyut disertai demam.
Contoh Kasus : Cara Menulis resep obat tetes 
An. Puri, 18bln, BB Obat tetes untuk mata dan telinga tidak terlalul berbeda.Pada bagian
12kg, dibawa ke dokter cara pemakaiannya saja yang perlu dibedakan :
krn demam tinggi sejak
2 hari lalu.  Telinga : auric
Berikan terapi untuk  Mata : oculo
pasien : antibiotik sirup
Amoksisilin, dosis anak Contoh :
25-50 mg/kg BB/hari, 3 Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%,
kali sehari, selama 7 diberikan 2x sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)
hari, minum sesudah Penulisan resepnya :
makan, R/ Sol H2O2 3% 5cc
Maka, penulisan     S 2dd gtt X auric dex
resepnya adalah :
R/ Amoksisilin syr Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) : 1
125mg/5cc Fls No. II tetes tiap jam pada mata kanan dan kiri
     S 3dd c.orig I p.c. Penulisan resepnya :
R/ Gentamycin eyedrops fls No.I
    S omnihora gtt I o.d.s
Cara menulis resep dengan sediaan Obat Kumur
Penulisan obat kumur juga tidak sulit, tetapi yang perlu diingat
adalah bentuk sediaannya dan bentuk kemasannya. Cara menulis resep obat topikal
Contoh Kasus : Obat topikal ini perhitungan dan penulisannya agak berbeda karena
Bp. Andi, 32 tahun, datang dengan keluhan bau mulut. bentuknya yang salep atau krim atau sejenisnya (obat luar). Untuk
Berikan Terapi untuk pasien : Obat kumur Betadine, dengan bentuk perhitungannya menggunakan cara 9%, yang membagi regio-regio
sediaan cairan dan bentuk kemasannya gelas kaca, dikumur 2 kali tubuh jadi 9%.
sehari Contoh menulis resep untuk terapi topical : Tinea kruris :
Maka, penulisan resepnya adalah : Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan ada tube yg 5g dan 10g), 2x
R/ Sol Betadine Gargle fls No. I sehari (pagi dan malam) selama 3 hari, oleskan pada bagian yg sakit.
     S 2 dd garg Penulisan resepnya :
R/ cream ketokonazol 2% tube 10g No.I
     S u.e. 2dd applic part dol m.et.v
 u.e (usus externum) artinya untuk obat luar dalam kapsul. Hitungan dosisnya adalah : Dosis 25-50 mg/kg
 applic part dol artinya oleskan pada daerah yang sakit BB/ hari karena anaknya 12kg maka 300 – 600 mg / hari
 m.et.v (mane et vespere) artinya pagi dan malam (contoh diambil yang dosis kecil saja 300mg/hari) maka per
kali minum 100mg, sehingga Butuh 21 buah krn minum 3x
sehari selama 7 hari
Cara menulis resep dengan sediaan pulveres (puyer)  Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali, 3x sehari,
Penulisan resep untuk puyer sedikit berbeda, karena disini dokter selama 3 hari, minum sesudah makan bila demam. Hitungan
meminta farmasi untuk membuatkan obat racik dosisnya adalah : Dosis 10-15mg/kg BB/kali : 120 –
Contoh: 180mg/kali, sehingga dibutuhkan 9 buah karena 3x sehari
R/ amoksisilin 100mg selama 3 hari
    s. lact q.s.  Maka, cara penulisan resepnya adalah :
    m.f. pulv. dtd. no. XXI R/ Amoksisilin 100mg
    S 3dd pulv I p.c      s. lact. q.s.
     m.f. pulv. dtd. No. XXI da in caps
 s. lact q.s. artinya ditambahkan s. lactis secukupnya.      S 3dd caps I p.c.
 m.f. pulv. dtd. No. XXI : buat dan campurlah dalam bentuk R/ Parasetamol 120mg
pulveres (puyer), masing2 dengan dosis diatas sebanyak 21      s. lact. q.s.
buah.      m.f. pulv. dtd. No. X
 Jika obatnya lebih dari 1 (misalkan acetosal, luminal, dan      S 3dd pulv I p.c. p.r.n demam
codein), ketiga obat tersebut ditulis terpisah (dibuat 3 baris),
setelah itu baru tulis s.lact q.s jika perlu. @@@@@@@@@@@@@@@@@

Contoh Kasus :
An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak
2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik dan antipiretik per oral dlm
bentuk puyer

 Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari, .


selama 7 hari, minum sesudah makan, puyer masukan ke    
Maka, cara penulisan resepnya adalah :
R/ Amoksisilin 100mg
     s. lact. q.s.
     m.f. pulv. dtd. No. XXI da in caps
     S 3dd caps I p.c.
R/ Parasetamol 120mg
     s. lact. q.s.
     m.f. pulv. dtd. No. X
     S 3dd pulv I p.c. p.r.n demam

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Cara Menulis Resep yang Lengkap dan Benar


Index

 Cara Menulis Resep yang Lengkap dan Benar


 Cara menulis Resep dengan Syrup
 Cara Menulis Resep Topikal
 All Pages

Bagaimana cara menulis resep yang lengkap dan benar?


Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari :

1. Inscriptio
2. Presciptio
3. Signatura
4. Subscriptio
5. Pro
Inscriptio Terdiri dari : nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe)
Prescriptio 
Terdiri dari :

 Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, jumlah obat.


 Kalo racikan (misalnya puyer) di baris bawahnya dimasukkan cara pembuatan

Contoh Resep non puyer :


Parasetamol tab 500 mg No. X
Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I
Keterangan : bentuk obat boleh ditulis sebelum atau sesudah nama obat
Contoh Resep puyer :
Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.
m.f. pulv dtd. No. XXI

Signatura 
Terdiri dari : Signatura (S), cara pemakaian, Bahan Sediaan Obat (BSO), jumlah obat per minum, waktu minum
Contoh:

 S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam --> artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1 tablet, sesudah makan, jika demam.
 S 4 dd c. orig II a.c. --> artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2 sendok bawaan (sirup), sebelum makan.

Pro 
Bentuk umum: nama pasien, umur, berat badan (wajib untuk anak2), alamat (jika obat mengandung narkotika)
Contoh:
Pro: An. Mike Tyson
Usia : 12 tahun
BB : 20 kg
(alamat tidak wajib dicantumkan kecuali obatnya mengandung narkotika)
Subscriptio
Terdiri atas : tanda tangan atau paraf. Tanda tangan untuk obat yang mengandung narkotika, dan paraf jika obat-obat lain yang tergolong
B(bebas), W(bebas terbatas), G(keras), Psy (psikotropika)

Keterangan tambahan :
Untuk setiap resep jangan lupa ditutup dengan garis, lalu diberi tanda tangan atau paraf di sebelahnya, setelah itu dilanjutkan ke resep kedua.

Cara Menulis Resep dengan sediaan Tablet / Kapsul / Pil 


Tiga jenis obat padat ini cara penulisan resepnya mirip. Yang membedakan adalah bentuk sediaan obatnya.
 Kapsul : ditulis caps,
 Tablet : ditulis tab, 
 Pil :  ditulis pil

Obat-obat jenis ini yang paling sering dan paling sederhana penulisannya.
Contoh kasus :
Nn. Intan, 18 tahun, BB 42kg, datang ke dokter gigi karena sakit gigi berdenyut disertai demam.
Berikan terapi untuk pasien :
- Antibiotik : amoxicillin, 3 kali sehari 500mg, selama 5 hari, sesudah makan (berarti jumlahnya 15 butir)
- Antipiretik : parasetamol, 3 kali sehari 500mg, selama 3 hari, sesudah makan, bila demam (berarti jumlahnya 9 butir, dapat dibulatkan menjadi
10 butir).
Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Caps Amoxcillin 500 mg No. XV
      S 3 dd caps I p.c.
R/ Tab Parasetamol 500 mg No. X
      S 3 dd tab I p.c. p.r.n demam
NB : untuk bentuk sediaan obat, dapat dilihat di buku panduan obat, seperti MIMS atau ISO.

Cara menulis resep dengan sediaan syrup

 Syrup merupakan sediaan obat yang mengandung banyak gula, sehingga sering menjadi bentuk obat pilihan utama untuk anak-anak.
 Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls)
 Takaran minumnya biasanya sesuai dengan ukuran sendok asli / bawaannya (ditulis : c.org.)
 Biasa sering ada istilah forte : artinya dosis yg tingginya. Contoh amoksisilin sirup ada yang 125mg/5cc atau ada juga yg 250mg/5cc.
Berarti 250mg/5cc ini bisa disingkat menjadi amoksisilin sirup forte.

Contoh Kasus :
An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik sirup  Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg
sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan,
Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Amoksisilin syr 125mg/5cc Fls No. II
     S 3dd c.orig I p.c.

Cara menulis resep dengan sediaan Obat Kumur


Penulisan obat kumur juga tidak sulit, tetapi yang perlu diingat adalah bentuk sediaannya dan bentuk kemasannya.
Contoh Kasus :
Bp. Andi, 32 tahun, datang dengan keluhan bau mulut.
Berikan Terapi untuk pasien : Obat kumur Betadine, dengan bentuk sediaan cairan dan bentuk kemasannya gelas kaca, dikumur 2 kali sehari
Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Sol Betadine Gargle fls No. I
     S 2 dd garg

Cara Menulis resep obat tetes 


Obat tetes untuk mata dan telinga tidak terlalul berbeda.Pada bagian cara pemakaiannya saja yang perlu dibedakan :

 Telinga : auric
 Mata : oculo

Contoh :
Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%, diberikan 2x sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)
Penulisan resepnya :
R/ Sol H2O2 3% 5cc
    S 2dd gtt X auric dex

Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) : 1 tetes tiap jam pada mata kanan dan kiri
Penulisan resepnya :
R/ Gentamycin eyedrops fls No.I
    S omnihora gtt I o.d.s

Cara menulis resep obat topikal


Obat topikal ini perhitungan dan penulisannya agak berbeda karena bentuknya yang salep atau krim atau sejenisnya (obat luar). Untuk
perhitungannya menggunakan cara 9%, yang membagi regio-regio tubuh jadi 9%.
Contoh menulis resep untuk terapi topical : Tinea kruris : Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan ada tube yg 5g dan 10g), 2x sehari (pagi dan
malam) selama 3 hari, oleskan pada bagian yg sakit.
Penulisan resepnya :
R/ cream ketokonazol 2% tube 10g No.I
     S u.e. 2dd applic part dol m.et.v

 u.e (usus externum) artinya untuk obat luar


 applic part dol artinya oleskan pada daerah yang sakit
 m.et.v (mane et vespere) artinya pagi dan malam

Cara menulis resep dengan sediaan pulveres (puyer)


Penulisan resep untuk puyer sedikit berbeda, karena disini dokter meminta farmasi untuk membuatkan obat racik
Contoh:
R/ amoksisilin 100mg
    s. lact q.s.
    m.f. pulv. dtd. no. XXI
    S 3dd pulv I p.c

 s. lact q.s. artinya ditambahkan s. lactis secukupnya.


 m.f. pulv. dtd. No. XXI : buat dan campurlah dalam bentuk pulveres (puyer), masing2 dengan dosis diatas sebanyak 21 buah.
 Jika obatnya lebih dari 1 (misalkan acetosal, luminal, dan codein), ketiga obat tersebut ditulis terpisah (dibuat 3 baris), setelah itu baru
tulis s.lact q.s jika perlu.

Contoh Kasus :
An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik dan antipiretik per oral dlm bentuk puyer

 Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan, puyer masukan ke dalam
kapsul. Hitungan dosisnya adalah : Dosis 25-50 mg/kg BB/ hari karena anaknya 12kg maka 300 – 600 mg / hari (contoh diambil yang
dosis kecil saja 300mg/hari) maka per kali minum 100mg, sehingga Butuh 21 buah krn minum 3x sehari selama 7 hari
 Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali, 3x sehari, selama 3 hari, minum sesudah makan bila demam. Hitungan dosisnya adalah :
Dosis 10-15mg/kg BB/kali : 120 – 180mg/kali, sehingga dibutuhkan 9 buah karena 3x sehari selama 3 hari

Maka, cara penulisan resepnya adalah :


R/ Amoksisilin 100mg
     s. lact. q.s.
     m.f. pulv. dtd. No. XXI da in caps
     S 3dd caps I p.c.
R/ Parasetamol 120mg
     s. lact. q.s.
     m.f. pulv. dtd. No. X
     S 3dd pulv I p.c. p.r.n demam

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

Anda mungkin juga menyukai