UPTD Veteriner
Dinas Peternakan Provinsi NTT
ILMU RESEPTIR
PADA KLINIK
HEWAN
drh. Stella E. T. H. M.
Nahak
Words to Live By
P A R A C E L C U S
Definisi OBAT
Definisi Umum
Obat : suatu bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk
menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah atau
rohaniah pada individu.
Hewan
proses biologik.
Contoh : Vaksin dan antisera
Hewan
-Obat Alami : adalah golongan obat alami meliputi
- Biologik obat asli Indonesia maupun dari negara lain untuk
- Farmasetik hewan yang tidak mengandung zat kimia sintetis dan
- Premiks belum ada data klinis serta tidak termasuk narkotika
- NObat
EXT
Alami atau obat keras dan khasiat serta kegunaannya
diketahui secara empiris.
NEXT
-Larutan
-Tablet (Kempa, kunyah, salut, -salep -Eliksir
efervesen) -krim -Sirup
-Kapsul (cangkang lunak, keras) -pasta -Emulsi
-Serbuk (Pulvis, pulveres) -gel -Suspensi
-Guttae
PRINSIP
PENGOBATAN :
- Terapi Simptomatik
- Terapi Kausatif
- Terapi Supportif
DOSIS
DOSIS AWAL DOSIS TERAPI DOSIS TOXIC DOSIS LETHAL
PEMELIHARAAN
CARA PENGHITUNGAN DOSIS
- Manfaat
- Obat sesuai dengan indikasi
- Kebutuhan jenis obat
harus sesuai untuk setiap
penderita
-Gunakan obat yang
diketahui paling baik
-Mempertimbangkan kondisi
fisiologis pasien
PRINSIP PENULISAN
RESEP
DEFINISI 5T
Permintaan tertulis dari dokter, 1. Tepat Obat
dokter gigi, atau dokter hewan 2.Tepat Dosis
kepada apoteker Pengelola apotek 3.Tepat Cara
untuk menyediakan dan memberikan 4. Tepat Jadwal Pemberian
obat kepada penderita sesuai dengan 5.Tepat Bentuk Sediaan dan
perundang-undangan yang berlaku. Penderita
Unsur Resep
Unsur Resep
SIGNATURA PRO
Memuat aturan
nama pasien, pemilik,
penggunaan obat
jenis hewan
Inscriptio
Invocatio
Praescriptio
Signatura
Subscripti
o Pro
PRINSIP PENULISAN RESEP
KERTAS RESEP PENULISAN RESEP
Kertas Resep berwarna putih 1. Diawali dengan R/ di sisi kiri
Ukuran Lebar: 10-12 cm 2. Nama Obat Diawali Huruf Kapital
Ukuran Panjang: 15-18 cm 3. Singkatan latin diakhiri titik
Identitas klinik, kota, R/ 4. Ada paraf dokter
biasanya sudah tercetak 5. Resep ditulis dengan pasti, tidak
boleh ragu-ragu atau banyak
coretan
1. Penulisan satuan berat, volume, satuan unit
2. Penulisan jumlah obat dengan angka Romawi (Contoh: Antalgin 500 mg Tab No. XX)
3. Penulisan alat penakar C = sdm (15 ml), Cth = Sdt ( 5 ml), Gtt = tetes (0,05 ml)
4. Tulis kekuatan obat sesuai sediaan yang ada di pasaran (Meloxicam 7,5 mg atau Meloxicam 15 mg)
5. Tulis ukuran obat (OBH 60 ml atau OBH 100 ml)
6. Tulis Bentuk Sediaan Obat ( m.f.l.a pulv. No. XX)
7. Tulis pemakaian obat dengan jelas (S.3.dd Tab No. I, S.prn 3 dd Tab No. I). Jika pemakaian
rumit, bisa ditulis S. UC (Pemakaian sudah diketahui)
8. Setiap selesai menulis resep akhiri dengan garis dan paraf, jika R/>2 beri garis dan paraf di
setiap resep
9. Penulisan Iter atau N.I pada pojok kiri atas resep atau di bawah masing-masing R/ jika tidak
berlaku untuk semua resep
10. Penulisan Cito/ PIM (berbahaya jika ditunda) pada pojok kanan atas resep
11. Penggunaan dtd. (da tales doses)