Anda di halaman 1dari 32

dr. Rasmi Zakiah Oktarlina, M.

Farm
Bagian Farmakologi dan Farmasi
FK UNILA
ASUPAN NUTRISI

KURATIF ASUPAN PERAWATAN

ASUPAN MEDIK

SURGERY Medica mentosa

FARMAKOLOGY NON FARMAKOLOGI

PENULISAN RESEP SECARA RASIONAL BERDASARKAN KBK


PROSES TERAPI

ANAMNESIS

DIAGNOSIS

TENTUKAN RENCANA TERAPI

R/ R/
NON TERAPI
BERI OBAT
BERI INFO
EVALUASI
 Pengertian :
Resep adalah Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi
atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan
obat dalam BSO tertentu dan menyerahkannya pada
penderita.
o Defenisi
Resep adalah wujud akhir dari kompentensi ,
pengetahuan, keahlian dokter dalam menerapkan
bidang farmakologi dan terapi yang diperuntukan
untuk satu penderita
dr. Okty, M. Farm
Praktek Umum
SIP : No.01 tahun 2010
Alamat : Jln Lurus I No.5 Lampung, telp : 0721123
1. Prescriptio
Praktek Senin – Jumat Pukul 17.00 - 19.00
Padang, 17-5-2018
2. Supercriptio R/
Paracetamol 100 mg
Tab CTM ¼
3. InsCriptio Tab Bisolvon No I
SL q s
4. Subcriptio m f pulv d t d No XV
5. Signature S t d d pulv I
Paraf / T T

Pro : Nadia
6. Pro Umur : 2 th
Alamat : Jln Proklamasi No 17Padang
1. Tipe Magistralis
Tipe magistralis adalah komposisi resep yang ditulis sendiri
oleh dokter berdasarkan pengalamannya dan tidak
ditemukan dalam buku standar yang diperuntukan untuk
pasien
- buku standar resmi (literatur)
- Formularium RS
- Standard terapi  Puskesmas
2. Tipe Officinalis
Tipe officinalis adalah resep yang ditulis berdasarkan
formula yang ada yang diperuntukan untuk satu penderita
1. Tulislah Nama Obat Dengan Jelas
2. Obat yang diberikan untuk pasien oleh dokter yang menulis
resep sudah punya pengalaman tentang obat tersebut dan atau
berdasarkan KBK
3. Bila dokter sudah mempunyai pengalaman satu preparat paten
tertentu tidak perlu beralih ke preparat paten lainnya walaupun
dinyatakan isinya sama.
4. Hati-hati memberikan obat secara bersamaan
5. Terapi psikotropik dan narkotika harus dengan indikasi yang
jelas.
6. Perhatikan dengan jelas kekuatan serta jumlah obat yang ditulis
dalam resep(satuan mg/gram, ml/l)
7. Dosis tiap obat harus diperhitungkan dengan memperhatikan
variabilitas individu
8. DOSIS ditulis dengan JUMLAH dan SATUAN yang jelas
9. Ketentuan mengenai obat ditulis dengan jelas
10. Hindari polifarmasi  incompabiliti
11. Hindari pemberian obat dalam jangka waktu yang lama
12. Terangkan dengan jelas pada pasien cara penggunaan obat.
13. Jelaskan pada pasien bahaya minum obat lain disamping obat
yang diberikan dokter  incompabiliti
14. Beritahu efek samping obat
15. Lakukan “ RECORDING “ pada status pasien sebaik baiknya.

Kertas R/
• Dokumentasi  3 th
• Permintaan obat melalui telp dihindari kecuali Cito, maka 1 x 24
jam harus ditulis dikertas R/
• SK Menkes RI No 280/MENKES/SK/V/1981  penulisan
pemusnahan
I. Farmakologi
contoh : Midriasis >< Miosis
Antitusif >< Mucolitik
II. Farmakokinetik
III. Farmasi
1. Interaksi Kimia
2. Interaksi Fisika
CAIR
• SOLUTIO
• SIRUP
• AEROSOL
• GUTTAE
• INJEKSI

½ PADAT • SALEP
BSO
• KRIM

• PULVERES
PADAT • PULVIS
• CAPSULAE
• TABLET
• SUPPOSITORIA
1. Resep Magistralis
resep yang ditulis oleh dokter menurut formulasi dokter sendiri untuk
satu penderita

R/ Acyclovir 200 mg tab No.XIII


SLqs
m f pulv dtd No XXV
S 5 d d pulv I
Pro : Hadi (10 th)
2. Resep Officinalis
Resep yang ditulis oleh dokter berdasarkan formulasi yang ada dalam
buku standar

R/ Duviral tab No. X


S 2 dd tab I
Pro : Wina (17 th)

R/ Acyclovir cream 10 g tube No. I


S part dol apllic et pedis dextra
Pro : Ary (26 th)

R/ Heparin inj 10.000 unit Vial No. IV


S 2 dd I pro Inj
Pro : Tia (30 th)
R/ Simbol Resep

= Recipe = Ambilah “ Take “


ZAT AKTIV dan JUMLAH / satuan / Wadah /kemasan
 Nama Obat / zat aktiv
( Nama Pabrik/ Nama Generik/ Nama Resmi)
 Jumlah Obat/ zat aktiv dengan satuan
- Sediaan Padat : Tablet; Capsul.
bilangan/angka Romawi)
- Sediaan Cair : Fls; Flc.
- Sedian setengah Padat : Tube; Cup .
 Jumlah obat dengan satuan b/b = mg; g. ml
b/v = ml. cc
v/v = ml
Petunjuk Bagi Peracik/Penyedia Obat

 Memilih, menyediakan atau membuat bentuk


sediaan yang diminta serta jumlahnya
Sediaan Padat
m.f. pulv. No. XX
 campur, buatlah serbuk sebanyak 20 bungkus
m.f. pulv. d.t.d. No. X
 campur, buatlah dengan takaran masing-
masing di atas sejumlah 10 bungkus serbuk
SEDIAAN ½ PADAT)
m.f. ungt. 20
 campur, buatlah salep sebanyak 20 gram

SEDIAAN CAIR
M.D.S. gutt. auric.
 campur, serahkan dan tandailah obat tetes telinga
M.D.S. gutt. opth.
 campur, serahkan dan tandailah obat tetes mata
m.f. sol 100 ml.
 campur, buatlah larutan sebanyak 100 ml
Petunjuk bagi si pasien
1. Interval pemberian
b.d.d (2 dd…) = bis de die = sehari 2 kali
t.d.d… (3 dd…) = ter de die = sehari 3 kali
o.¼.h. = omni quarta hora = setiap ¼ jam
2. Penurunan dosis / “Tappering off”
hari I – IV 3 d.d. tab. 2
hari IV – VII 3 d.d. tab. I
hari VII – X 3 d.d. tab. ½
atau hari I 3 d.d. kapl. I
hari II 2 d.d. kapl. I
hari III 1 d.d. kapl. I
dan seterusnya
Untuk obat yang mempunyai nama lazim ditulis :
 R/ Paracetamol
 R/ Asetosal
Huruf permulaan ditulis dengan huruf besar
 R/ Asetosal
 R/ Efedrini Hidroklorisi
 R/ Oleum Jecoris Aselli
 Acid. Salcylic. Acidum Salicylicum
 Acid Benzoic Acidum Benzoicum
 Ammon. Chlorid Ammonium chloridum
 Alucoli Alluminium Hydroxyda
colloidals
 Aq. Dest Aqua destilata
 Ol. Jecoris Aselli Oleum Jecoris Aselli
 Bilangan (Angka )Arab
Contoh : 1, 2, 3, 4, … 9, 10
 Bilangan ( Angka) Romawi
Contoh : I V X L C D M
1 5 10 50 100 500 1000
XV = 10 + 5 = 15
XXX = 10 + 10 + 10 = 30
XL = 50 - 10 = 40
XXIX = 10 + 10 + 10 -1 = 29
MCMLVI = 1000 + 1000 - 100 + 50 + 50 + 1
= 1956
 Bilangan Latin
Contoh : ditulis dengan huruf
 Semel = satu =1
 Dimidio = setengah = ½
 Ter = tiga
 Bis = dua
 Quarter = empat
 Quinque= lima
BAHAN OBAT “TUBUH RESEP”

- Nama bahan obat ditulis dengan jelas


- Setiap nama bahan obat ditulis terpisah
berurutan kebawah
A…..X mg
- Bahan aktif ditulis lebih dulu kemudian
B…..Y mg
nama bahan dasar / pelarut
Lain – lain :
3 d.d. tab. I (selama 10 hari)
p.r.n. 1-2 d.d. tab. I = pro renata
= bila perlu

Istilah dalam resep


 P.I.M = Periculum in mora =
berbahaya jika ditunda
 Stat = Statim = Segera
 Urg. = Urgen = penting
 Cit-o = Cito = segera
Resep yang dapat diambil ulang
Iter = Iteratur = diulang
Iter 1x
Resep yang tidak dapat diulang
n. i. = Neiteratur
Obat yang diserahkan
det. = detur = diserahkan
detur 15

Salinan resep
1. yang diminta
2. Istilah-istilah latin
 Kausa
 Simptomatik
 Substitusi
1. Tunggal
 Kausa
 Simptomatik
 Substitusi

2. Polifarmasi
 Kausa + Kausa lain
 Kausa + Simptomatik
 Simptomatik + Simptomatik
 Substitusi + Kausa, dll
POLIFARMASI
 Sediaan obat banyak
 Sulit memberikannya
 Efek samping obat lebih luas
 Sering terjadi interaksi dengan
sesamanya
 Efek psikologis terhadap obat
KEBAIKAN :

 Kerja obat luas


Contoh : Sinergetik, Antagonis
 Dapat dibuat dalam satu bentuk sediaan
 Pemakaian lebih simple

KEKURANGAN :
- Sering terjadi interaksi obat
- Efek yang tidak diinginkan lebih banyak
- Jumlah bahan obat jadi banyak
OBAT TUNGGAL

R/ Amoksisilin 500 mg Kapl. No. XV


3 d.d. kapl. I h.p.c.

Pro :
Umur :
Alamat :
 Sebaiknya obat bukan gol Antibiotika
 Interval pemberian obat hampir/ sama
 Lama hari pemberian hampir /sama
 Tidak terjadi interaksi yang berarti (fisik, kimiawi,
farmakologik)
 Ditujukan (terlepas dari bentuk sediaan) di satu bagian
yang sama di saluran pencernaan
R/ Ampisilin 500 mg kapl. No. XVI
4 d.d. I

R/ Parasetamol 500 mg tab No. XV


1 – 3 d.d. tab I

R/ Noskapin 10 mg tab. No. XV


3 d.d. tab I

R/ Klorfeneramin Maleat tab No. XV


3 d.d. tab I

R/ Potio Nigra ContraTussin 180 ml


3 d.d. C I

Anda mungkin juga menyukai